You are on page 1of 11

Nabatia, Vol. 11, No.

1, Juli 2014

KAJIAN DOSIS SUKROSA DAN SIRUP GLUKOSA


TERHADAP KUALITAS PERMEN KARAMEL SUSU
Ari Rofiah1dan Al Machfudz WDP2
ABSTRACT
Milkhashigh nutritionalvalue due to its content, such as essential fatty acid, high
protein, lactose as brain nutrition and calcium. However, itis perishable food that
makesshortershelf-life. Due to its short shelf-life, processing to be the dairy products
is method to extend the shelf-life.Milk caramel candy is one of dairy products that
hasspesific taste and odor. Aim of this study was to determine and study the
concentrations effetct of sucrose and glucose syrup towards the quality of milk
caramel candy. Different concentrations of sucrose were 100, 125 and150gram,
respectively. Another observation was glucose syrup and its concentrations were30, 40
and50gram.Experiment was designed byfactorialand randomized block design was
used in this research. The quality was observed bychemicalanalysis, physical
analysisandorganoleptic tests.Statistical analysis wereanalyzed usingANOVA,
followed by HonestlySignificant Difference (HSD) 5% and organoleptic test
datawasanalyzed byFriedmantest. Concentration ofsucroseandglucosesyrup
weresignificantlydifferent on moisture content, reducing sugarcontent,
textureandnotsignificantly differenton carbohydrate, fat, andprotein content.
Organoleptic datawere significantly different oncolor, flavor, andtextureexceptaroma.
The best quality wasmilk caramel candy using 100 gramof sucroseand30 gram
ofglucosesyrupwithin its sensory quality werecolorvalueof 3.40, 3.80 for flavor, 3.37
for aroma;3.73 fortexture. Chemical and physical qualities werewater contentof
7.56%;reducing sugarlevels content of19.99%;carbohydrate content of59.62%;fat
content of4.42%;protein content of3.04%, andtexture3.87mm/50g/5sec.
Keywords:caramelmilk candy, sucrose, glucosesyrup.

ABSTRAK
Susu merupakan bahan makanan bergizi tinggi dikarenakan kandungannya, seperti
asam lemak esensial, tinggi protein, laktosa sebagai nutrisi otak dan kalsium. Akan
tetapi, susu merupakan bahan pangan yang mudah rusak sehingga masa simpannya
lebih singkat. Disebabkan masa simpang yang pendek, pengolahan menjadi produk
olahan susu merupakan salah satu metode untuk memperpanjang umur simpannya.
Permen karamel susu merupakan salah satu produk olahan susu yang memiliki rasa
dan aroma yang khas.Tujuan penelitian iniuntuk menentukan dan mempelajariefek
konsentrasi sukrosa dan sirup glukosa terhadap kualitas permen karamel susu.
Perbedaan konsentrasi sukrosa meliputi 100, 125 dan 150 gram, secara berturut-turut.
Pengamatan yang lain adalah sirup glukosa dan konsentrasinya adalah 30, 40 dan 50
gram. Percobaan disusun secara faktorial dan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
digunakan dalam penelitian ini. Analisis statistik yang digunakanadalah ANOVA yang
dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur(BNJ) 5% dan uji organoleptik dianalisa
dengan uji friedman.Konsentrasi sukrosa dan sirup glukosa signifikan berbeda
terhadap kadar air, kadar gula reduksi, tekstur dan tidak berbeda nyata terhadap kadar

1
Alumni Prodi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
2
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
55
Nabatia, Vol. 11, No. 1, Juli 2014

karbohidrat, kadar lemak, dan kadar protein. Data organoleptik signifikan


berbedaterhadap warna, rasa, dan tekstur namun tidak berbeda nyata terhadap aroma
produk. Perlakuan terbaik dengankonsentrasi sukrosa 100 gram dan dosis sirup
glukosa 30 gram memberikan kualitas permen karamel susu yang terbaik dengan nilai
organoleptik tertinggi, kadar air 7,56%, kadar gula reduksi 19,99%, kadar karbohidrat
59,62%, kadar lemak 4,42%, kadar protein 3,04%, dan tekstur 3,87 mm/50 gr/5 dtk.
Kata kunci: permen karamel susu, sukrosa, sirup glukosa.

PENDAHULUAN serta meningkatkan nilai tukar dan daya


Susu merupakan komoditas penting guna bahan mentahnya.
dan strategis dari aspek kandungan nilai Susu mengandung laktosa yang
gizi untuk memenuhi gizi bagi masyarakat sering menimbulkan gangguan pencernaan
dan memiliki nilai ekonomi untuk (lactose intolerence) bagi pengkonsumsi
susu. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tingginya kandungan gizi dan cairan yang suatu cara untuk menghilangkan atau
terdapat pada susu menyebabkan susu mengurangi komponen laktosa tersebut,
menjadi media sempurna bagi misalnya dengan pemanasan susu pada
pertumbuhan bakteri, sehingga susu suhu 100-130°C sehingga terjadi
menjadi cepat rusak yang ditandai dengan dekomposisi laktosa yang kemudian
rasa asam dan basi. Mikroorganisme yang membentuk karamel (Muchtadi dan
berkembang didalam susu selain Sugiyono, 1992 dalam Hakim, 2000).
menyebabkan susu menjadi rusak juga Permen susu atau karamel susu
membahayakan kesehatan masyarakat merupakan salah satu produk olahan susu
sebagai konsumen. dengan menggunakan metode pemanasan.
Susu juga mudah mengalami Dengan pengolahan susu yang dibuat
kerusakan apabila penanganannya kurang menjadi karamel, maka aroma susu yang
baik, sehingga mempunyai masa simpan khas dapat dikurangi intensitasnya
sehingga konsumen yang tidak menyukai
yang relatif singkat. Selain itu dapat
menyebabkan harga jual susu murah yang aroma khas susu dapat turut
pada akhirnya mempengaruhi pendapatan mengkonsumsi produk olahan tersebut.
peternak sebagai produsen susu. Untuk Permen karamel susu yang baik memiliki
menangani kelebihan produksi susu dan rasa susu dan kelembutan serta tekstur
memperpanjang masa simpan, langkah yang baik, lebih lunak dan dapat dikunyah
yang paling tepat adalah melakukan saat dikonsumsi. Dalam proses pembuatan
permen karamel susu, sukrosa dan sirup
pengolahan susu. Dengan proses
pengolahan susu, maka dapat glukosa merupakan bahan yang sangat
menghilangkan resiko bakteri-bakteri penting. Jumlah sukrosa dan sirup glukosa
patogen pada susu. Proses pengolahan susu dalam pembuatan permen karamel susu
bertujuan untuk memperoleh produk- sangat menentukan hasil akhir yaitu tekstur
produk susu yang beraneka ragam, yang terbentuk. Penggunaan sukrosa yang
berkualitas tinggi, memiliki kandungan berlebihan akan menghasilkan karamel
gizi yang tinggi, tahan simpan, yang rapuh atau keras.
mempermudah pemasaran dan transportasi, Dalam pembuatan permen karamel
susu kandungan sukrosa sebaiknya tidak

56
Nabatia, Vol. 11, No. 1, Juli 2014

kurang dari 60% gula pereduksi yang pengaduk(spatula), sendok stainless,


dihitung sebagai glukosa. Sedangkan loyang, pisau, plastik untuk pengemas,
penggunaan sirup glukosa 1/5 bagian dari botol timbang, oven vacum, eksikator,
sukrosa yang digunakan (BBLIHP, 1985 mortal martil, alas penimbangan,
dalam Wahyuningsih, 2004). Fungsi sirup timbangan analitik, tabung reaksi,
glukosa dalam pembuatan permen agar waterbath, vortex, kuvet, spektrofotometer,
dapat meningkatkan viskositas dari permen pipet ukur, karet hisap, botol Babcock, alat
sehingga tidak lengket (Anonymous, sentrifug Babcock, pengukur kapiler,
2010a). Selain itu sirup glukosa membantu destruksi, Labu kjeldahl, perangkat
mencegah terjadinya kristalisasi gula destilasi, penetrometer, stopwatch..
(sukrosa) yang tidak diinginkan dalam
Cara Penelitian
produk (Faridah dkk, 2008).
Proses pembuatan beras singkong
Dari penelitian pendahuluan yang meliputi persiapan bahan dan alat dan
dilakukan, dosis sukrosa dan sirup glukosa pembuatan permen karamel susu.
sebesar 300 gram: 60 gram menunjukkan Persiapan bahan dan alat:
tekstur yang keras. Perlakuan sebesar 150 Persiapan bahan dan alat meliputi semua
gram: 100 gram menunjukkan tekstur yang bahan dan alat yang dibutuhkan.
lengket. Dari kedua perlakuan tersebut Pembuatan permen karamel susu:
menunjukkan rasa yang manis karena
Penelitian dimulai dengan melakukan
kandungan gula sedangkan rasa khas susu penimbangan susu sapi segar sebanyak 1
belum terasa. Selanjutnya dilakukan liter. Kemudian susu dimasak dalam wajan
penelitian dengan perlakuan sebesar 150 teflon dengan suhu sekitar 100-130°C
gram: 30 gram menunjukkan tekstur yang selama 15 menit sambil diaduk-aduk untuk
sedikit kasar dan mengkristal.Perlakuan mencegah kegosongan. Setelah susu mulai
sebesar 200 gram: 40 gram menunjukkan mendidih, ditambahkan sukrosa (100 gram,
tekstur yang tidak mengkristal, lunak dan
125 gram, dan 150 gram), sirup glukosa
lembut, rasa khas susu sudah terasa. (30 gram, 40 gram, dan 50 gram) sesuai
Penelitian ini dilakukanuntuk dengan perlakuan.Masing-masing
mengetahui mutu permen karamel susu perlakuan ditambahkan margarin 20 gram.
terbaik yang dihasilkan dari beberapa Pengadukan dilakukan dengan alat
perlakuan yang berbeda dengan pengaduk (spatula) secara merata agar
menggunakan dosis sukrosa dan sirup semua bahan tercampur merata sampai
glukosa. Sehingga dapat menghasilkan
mencapai suhu 170°C selama 60 menit.
permen dengan kenampakan dan flavor Pemasakan dilakukan sampai
yang baik dan dapat diterima oleh adonanberubah warna menjadi coklat.
konsumen sehingga memberikan nilai Pengujian kematangan dapat dilakukan
tambah komoditas susu. dengan cara mengambil sedikit adonan dan
dituangkan ke dalam gelas yang berisi air
BAHAN DAN METODA
dingin. Apabila adonan membentuk
Bahan yang digunakan meliputi susu bulatan atau gumpalan utuh dalam air
sapi segar, sukrosa, sirup glukosa, dan dingin dan tetap utuh setelah dikeluarkan
margarin.Alat yang akan digunakan dalam dari air dingin, maka adonan sudah
penelitian ini terdiri dari timbangan, gelas
ukur, wajan teflon, kompor, alat
57
Nabatia, Vol. 11, No. 1, Juli 2014

dianggap matang dan pemasakan sudah mengeras. Sehingga permen karamel susu
selesai. yang mengeras akan sulit untuk dipotong.
Adonan dituang ke dalam cetakan Pemotongan dilakukan sesuai dengan
yang sudah disiapkan. Pendinginan bentuk yang diinginkan, lalu dikemas
dilakukan dalam waktu yang singkat dengan plastik atau kertas permen. Secara
selama 1 menit karena pendinginan yang keseluruhan, proses pembuatan permen
terlalu lama akan menyebabkan tekstur karamel susu dapat dilihat pada Gambar 1.

Susu sapi segar

Homogenisasi

Pengukuran volume susu

Pemasakan dengan suhu


100-130°C (t = 15 menit)
Sukrosa: 100 gram
125 gram
Pencampuran bahan
150 gram
Sirup glukosa: 30 gram
Pengadukan mencapai t = 170°C 40 gram
selama 60 menit 50 gram
Margarin: 20 gram
Pencetakan Adonan berwarna coklat

Pendinginan
(t = 1 menit)

Analisa (kimia) kadar:


Pemotongan Pengemasan air, gula reduksi,
karbohidrat, lemak, protein
Analisa fisik:tekstur
Permen Karamel Analisa organoleptik: warna,
Susu rasa, aroma, tekstur
Gambar 1.Proses Pembuatan Permen Karamel Susu

Analisa produk: Dari hasil analisis ragam, diketahui


Pengamatan dalam penelitian ini meliputi bahwa perlakuan dosis sukrosa dan sirup
analisis sifat kimia (kadar air, kadar gula glukosa berpengaruh sangat nyata
reduksi, kadar karbohidrat, kadar lemak, terhadap kadar air, kadar gula reduksi,
dan kadar protein), analisa sifat fisik dan tekstur. Selain itu terjadi interaksi
(tekstur), dan uji organoleptik (warna, yang sangat nyata perlakuan dosis
rasa, aroma, dan tekstur). sukrosa dan sirup glukosa pada ketiga
macam variabel tersebut.Rerata kadar air,
HASIL DAN PEMBAHASAN gula reduksi, dan tekstur untukl tiap
Analisa Kimia

58
Nabatia, Vol. 11, No. 1, Juli 2014

perlakuaninteraksi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Interaksi Antara Dosis Sukrosa dan Sirup Glukosa Terhadap Kadar Air (%), gula
reduksi (%), dan tektur(mm/50 gr/5 dtk) permen Karamel Susu
Gula
Perlakuan Kadar Air Tekstur
Reduksi
S1G1(Sukrosa: sirup Glukosa = 100:30 gr) 7,56 g 19,99 i 3,87 a
S1G2(Sukrosa: sirup Glukosa = 100:40 gr) 7,13 g 18,57 h 4,13 ab
S1G3(Sukrosa: sirup Glukosa = 100:50 gr) 6,43 f 17,31 g 4,43 bc
S2G1(Sukrosa: sirup Glukosa = 125:30 gr) 5,31 e 16,33 f 4,73 c
S2G2(Sukrosa: sirup Glukosa = 125:40 gr) 4,29 d 14,78 e 5,47 d
S2G3(Sukrosa: sirup Glukosa = 125:50 gr) 4,86 e 13,55 d 5,50 d
S3G1(Sukrosa: sirup Glukosa = 150:30 gr) 3,11 b 13,14 c 6,17 e
S3G2(Sukrosa: sirup Glukosa = 150:40 gr) 3,68 c 12,29 b 6,03 e
S3G3(Sukrosa: sirup Glukosa = 150:50 gr) 2,40 a 11,00 c 6,33 e
BNJ 5 % 0,50 0,37 0,38
Keterangan: Angka-angka yang didampingi oleh huruf yang berbeda menunjukkan
perbedaan yang nyata (α = 0,05)

Semakin tinggi dosis sukrosa dan dosis sukrosa dan sirup glukosa maka
sirup glukosa maka semakin rendah kadar semakin rendah kadar gula
airnya dan sebaliknya semakin rendah reduksinya.Hal ini karena penggunaan
dosis sukrosa dan sirup glukosa maka dosis sukrosa dan sirup glukosa yang
semakin tinggi kadar air dari permen berbeda akan mempengaruhi kadar gula
karamel susu.Dengan titik leleh reduksi yang terbentuk;sehingga jumlah
sukrosa1600C,menurut Medved 1986 sukrosa yang terinversi menjadi glukosa
dalam Hakim (2000), ketika air dan gula dan fruktosa juga akan berbeda-beda.
dicampur dalam kondisi panas, semua Sukrosa bukan merupakan gula reduksi,
gula masuk ke dalam pelarut tetapi jika terhidrolisis oleh adanya air
sehinggalarutan itu menjadi jenuh dan panas menjadi glukosa dan fruktosa
(tersaturasi) dantemperatur meningkat di maka dapat terlibat dalam reaksi
atas temperatur titik didih air. Pemanasan Maillard.Kandungan gula reduksi dalam
yang terus-menerus menguapkan lebih suatu bahan pangan turut menentukan
banyak air sehingga menjadi lebih pekat. sifat-sifat bahan pangan (Fruin dan
Hal ini sesuai dengan pendapat Desrosier Scallet 1975 dalam Hakim, 2000). Pada
1988 dalam Hasniarti (2012) bahwa gula pemasakan permen karamel susu, gula
dapat mengurangi air bahan dalam reduksi selain berasal dari sukrosa dan
pemasakan produk, karena gula dapat sirup glukosa yang memang sengaja
mengurangi air yang ditahan di dalam dipakai sebagai bahan dasar permen
struktur bahan (Tabel 1). karamel susu, juga berasal dari
Disamping itu Semakin rendah karbohidrat dari susu.
dosis sukrosa dan sirup glukosa maka Kombinasi antara dosis sukrosa dan
semakin tinggi kadar gula reduksi yang sirup glukosa tidak menunjukkan
terbentuk dan sebaliknya semakin tinggi

59
Nabatia, Vol. 11, No. 1, Juli 2014

adanyainteraksi yang nyata dalam hal kadar karbohidrat, lemak, dan protein.

Tabel 2. Rerata Kadar Karbohidrat, Lemak, Dan Protein Permen Karamel Susu (%)
Akibat Perlakuan Dosis Sukrosa Dan Sirup Glukosa
Perlakuan UntukTiap Faktor Kadar Karbohidrat Kadar Lemak Kadar Protein
(%) (%) (%)
S1 (Sukrosa 100 gr) 57,93 c 4,59 a 3,53 a
S2 (Sukrosa 125 gr) 52,86 b 5,21 b 5,52 b
S3 (Sukrosa 150 gr) 47,55 a 5,90 c 7,05 c
G1 (Sirup Glukosa 30 gr) 54,49 b 5,04 a 4,84 a
G2 (Sirup Glukosa 40 gr) 52,55 a 5,26 b 5,42 b
G3 (Sirup Glukosa 50 gr) 51,3 a 5,4 b 5,83 c
BNJ 5% 1,41 0,16 0,4
Keterangan: Angka-angkayang didampingi oleh huruf yang berbeda pada kolom yang
sama untuk tiap faktor perlakuanmenunjukkan perbedaan yang nyata (α =
0,05)

Pada Tabel2 di atas tampak bahwa galaktosa yang pada


bahwa semakin rendah dosis sukrosa pemanasantinggi(100-130°C)akan
maka semakin tinggi kadar menghasilkan karamel yang berwarna
karbohidratnya, dan sebaliknya semakin coklat (Anonymous, 2009). Penggunaan
tinggi kadar sukrosa maka semakin dosis sukrosa dan sirup glukosa yang
rendah kadar karbohidrat pada permen tinggi akan menghasilkan warna permen
karamel susu.Sementara itu semakin karamel susu coklat gelap.
rendah dosis sirupglukosa maka semakin Pada Tabel 2terlihatbahwa semakin
tinggi kadar karbohidratnya, dan rendah dosis sukrosa dan/atau sirup
sebaliknya semakin tinggi dosis sirup glukosa, maka semakin rendah juga kadar
glukosa maka semakin rendah kadar lemak permen karamel susu.
karbohidrat pada permen karamel susu. Lemak diperoleh dari lemak susu
Seperti golongan karbohidrat dan margarin yang ditambahkan pada
lainnya, sukrosa dapat terurai menjadi pembuatan permen karamel susu.
karbondioksida dan air. Hidrolisa ikatan Margarin juga merupakan emulsi air
glikosidik dari sukrosa akan mengurai dalam minyak, dengan persyaratan
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. mengandung tidak kurang 80% lemak
Sirup glukosa merupakan suatu larutan (Winarno, 2004). Reaksi pecahan lemak
yang diperoleh dari pati atau sumber dan protein hanya terjadi pada akhir
karbohidrat lain melalui hidrolisa yang proses pembuatan permen karamel susu,
komponen utamanya adalah glukosa karena diperlukan waktu pemanasan yang
(Anonymous, 2011).Kondisi asam cukup untuk memecah komponen lemak
menyebabkan putusnya ikatan glikosidik menjadi senyawa aldehid atau keton yang
yang terjadi antara glukosa dan fruktosa reaktif pada reaksi maillard (Winarno,
(Anonymous, 2012d).Laktosa dalam susu 1995 dalam Hakim, 2000). Proses
merupakan disakarida dari glukosa dan pemanasan menyebabkan pecahnya

60
Nabatia, Vol. 11, No. 1, Juli 2014

komponen-komponen lemak menjadi ternyata dapat menimbulkan reaksi


produksi volatil seperti aldehid, keton, maillard yang menyebabkan terjadinya
alkohol, asam, dan hidrokarbon yang pemecahan ikatan glikosidik dari sukrosa
sangat berpengaruh terhadap dan menghasilkan glukosa dan fruktosa
pembentukan flavor (Anonymous, (Anonymous, 2008b).
2008b). Pengaruh masing-mnasing faktor
Pengaruh penambahan sukrosa perlakuan terhadap tekstur (Tabel 2)
terhadap protein juga menunjukkan menunjukkan fakta bawah semakin
kecenderungan bahwa dengan semakin banyak jumlah sukrosa (gula pasir) yang
rendah dosis sukrosa dan/atau sirup ditambahkan, maka semakin keras
glikosa, maka semakin rendah juga kadar permen yang dihasilkan.Sebaliknya jika
proteinpermen karamel susu sukrosa kurang, maka tekstur permen
Protein susu terbagi menjadi dua yang dihasilkan menjadi kurang keras,
kelompok utama yaitu casein yang mudah meleleh, dan lengket. Sirup
dapatdiendapkan oleh asam dan enzim glukosa dapat memberikan tekstur yang
rennin dan protein whey yang dapat lunak karena sirup glukosa dapat
mengalami denaturasi oleh panas suhu menghambat terjadinya kristalisasi.
kira-kira 65°C (Buckle et al., 1985). Selain itu, sirup glukosa juga
Meskipun gula-gula non reduksi berpengaruh terhadap viskositas dan
(sukrosa) tidak bereaksi dengan protein higroskopistas produk akhir (Lees, 1980
pada suhu rendah, tetapi pada suhu tinggi dalam Ramadhan, 2012).
Tabel 3. Rerata danTotal RangkingNilai Warna, rasa, aroma, dan teksturPermen Karamel
Susu Perlakuan Dosis Sukrosa dan Sirup Glukosa

Warna Rasa Aroma Tekstur


Perla- Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
kuan Rerata rangking Rerata rangking Rerata rangking Rerata rangking
S1G1 3,40 55,00 a 3,80 72,50 d 3,37 56,50 3,73 80,00 d
S1G2 3,07 42,00 b 3,50 59,00 cd 3,43 61,00 3,23 53,50 bc
S1G3 2,83 21,50 a 2,73 21,50 a 3,17 41,50 2,50 21,50 a
S2G1 3,17 52,00 b 3,43 53,00 bcd 3,40 58,00 2,83 34,50 ab
S2G2 3,43 61,50 b 3,50 60,00 cd 3,17 43,50 3,23 53,50 bc
S2G3 3,37 59,50 b 3,23 43,00 bc 3,40 50,00 3,10 48,00 bc
S3G1 3,17 45,00 b 3,20 45,50 bcd 3,10 33,50 3,17 52,50 bc
S3G2 3,37 57,00 b 3,53 60,00 cd 3,33 54,50 3,17 48,00 bc
S3G3 3,27 56,50 b 3,10 35,50 ab 3,30 51,50 3,27 58,50 c
Nilai 20,15 20,15 20,15
Kritis
Keterangan: S-1,-2,-3 adalah sukrosa 100, 125, 150 gr; G-1, -2, -3 adalah sirup glukosa 30,
40, 50 gr;angka pada kolomyang sama yang didampingi oleh huruf yang
berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata (α = 0,05)

Analisa Organoleptik Berdasarkan hasil analisa dengan


uji Friedman menunjukkan bahwa

61
Nabatia, Vol. 11, No. 1, Juli 2014

perlakuandosis sukrosa dan sirup glukosa reaksi maillard. Reaksi karamelisasi


pada permen karamel susu timbul karena pemanasan gula,
memberikanpengaruh yang nyata (α = sedangkan reaksi maillard terjadi antara
0,05) terhadap nilai kesukaan panelis protein susu dan gula selama proses
pada warna, rasa, dan tekstur permen pemanasan. Hasil reaksi tersebut
karamel susu. menghasilkan bahan berwarna coklat.
Pada Tabel3 tampak bahwatingkat Pada Tabel 3diatas juga
kesukaan panelis terendah terhadap ditunjukkan bahwatingkat kesukaan
warnaterdapat pada perlakuan dosis panelis terendah terdapat pada perlakuan
sukrosa 100 gram dan dosis sirup glukosa dosis sukrosa 100 gram dan dosis sirup
50 gramsebesar 2,83. Sedangkan tingkat glukosa 50 gramsebesar 2,73. Sedangkan
kesukaan panelis tertinggi terdapat pada tingkat kesukaan panelis tertinggi
perlakuan dosis sukrosa 125 gram dan terdapat pada perlakuan dosis sukrosa
dosis sirup glukosa 40 gram sebesar 3,43. 100 gram dan dosis sirup glukosa 30
Diantara beberapa perlakuan gram sebesar 3,80.
menunjukkan warna permen karamel Dari beberapa perlakuan dosis
susu yang berbeda nyata. Warna yang sukrosa dan sirup glukosa menunjukkan
dihasilkan coklat pucat sampai coklat rasa permen karamel susu yang berbeda
gelap Semakin banyak penggunaan dosis nyata. Penggunaan dosis sukrosa yang
sukrosamenimbulkan warna coklat gelap. semakin banyak menyebabkan penurunan
Warna yang dihasilkan ini berpengaruh tingkat kesukaan panelis terhadap rasa
terhadap tingkat kesukaan panelis. Dari pada permen karamel susu. Hal ini karena
hasil ini dapat diketahui bahwa permen adanyareaksi maillard yang terjadi pada
karamel susu yang berwarna coklat gelap proses pembuatan permen karamel susu
tidak disukai panelis.Warna permen yang dapat mempengaruhi rasa. Reaksi
dihasilkan dari adanya pengaruh interaksi maillard dalam makanan dapat berfungsi
antara gula dan pemanasan, di mana dosis untuk produksi cita rasa dan aroma.
sukrosa dan sirup glukosa yang berbeda- Menurut Winarno (2004),reaksi maillard
beda tiap perlakuan menghasilkan proses menghasilkan bahan berwarna coklat
inverse sukrosa yang berbeda pula danyang sering dikehendaki atau kadang-
sehingga mempengaruhi warna yang kadang menjadi pertanda penurunan
berbeda pada produk yang mutu. Besarnya kerugian tersebut
dihasilkan.Menurut Smith (1991 dalam tergantung beberapa faktor seperti suhu,
Hakim, 2000), warna coklat terjadi kadar air, aktivitas air, lama pemanasan,
karena adanya pigmen melanoidin yang dan komponen-komponen yang
membentuk warna coklat pada bahan dikandung bahan pangan (Rizzi, 1992
pangan yang dimasak. Ketika karbohidrat dalam Hakim, 2000).
dipanaskan pada suhu tinggi, maka Tingkat kesukaan panelis terhadap
terjadi karamelisasi yang menghasilkan aroma terendah terdapat pada perlakuan
aroma dan warna khas karamel. Sesuai dosis sukrosa 150 gram dan dosis sirup
dengan pernyataan Winarno (1995 dalam glukosa 30 gramsebesar 3,10, sedangkan
Hakim 2000), pada proses pembuatan tingkat kesukaan panelis tertinggi
permen karamel susu terjadi dua macam terdapat pada perlakuan dosis sukrosa
reaksi yaitu reaksi karamelisasi dan
62
Nabatia, Vol. 11, No. 1, Juli 2014

100 gram dan dosis sirup glukosa 40 kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar
gram sebesar 3,43 (Tabel 3). protein, dan sifat fisik (tekstur)
Berdasarkan hasil rerata tersebut, sertamempengaruhi tingkat kesukaan
terdapat kecenderungan penurunan aroma panelis terhadap warna, rasa, dan tekstur,
permen karamel susu dengan semakin namun berpengaruh tidak nyata terhadap
tingginya dosis sukrosa dan sirup glukosa aroma permen karamel susu.
yang ditambahkan. Pencoklatan dan Interaksi antara dosis sukrosa dan
pembentukan senyawa aroma umumnya dosis sirup glukosa berpengaruh nyata
terjadi pada suhu tinggi yang biasanya terhadap: (i)kadar air, kadar gula reduksi,
dihubungkan dengan pemasakan. Pada dan sifat fisik (tekstur), tetapi tidak
bahan pangan,reaksi maillard berpengaruh nyata terhadap kadar
berhubungan dengan perubahan warna, karbohidrat, kadar lemak, dan kadar
aroma, dan nilai nutrisi (Mauron, 1981 protein, (ii) tingkat kesukaan panelis
dalam Hakim, 2000). terhadap warna, rasa, dan tekstur, namun
Pada Tabel3 diatas juga berpengaruh tidak nyata terhadap aroma
ditunjukkan tingkat kesukaan panelis permen karamel susu. Penggunaan dosis
terhadap teksturterendah terdapat pada sukrosa 100 gram dan dosis sirup
perlakuan dosis sukrosa 100 gram dan gluaskosa 30 gram memberikan kualitas
dosis sirup glukosa 50 gramsebesar 2,50. permen karamel susu yang terbaik
Sedangkan tingkat kesukaan panelis dengan nilai tertinggi secara
tertinggi terdapat pada perlakuan dosis organoleptik, kadar air 7,56%, kadar gula
sukrosa 100 gram dan dosis sirup glukosa reduksi 19,99%, kadar karbohidrat
30 gram sebesar 3,73. Menurut 59,62%, kadar lemak 4,42%, kadar
Wahyuningsih (2004), selain untuk protein 3,04%, dan tekstur (fisik) 3,87
memberikan rasa manis, penambahan mm/50 gr/5 dtk.
sukrosa dalam pembuatan permen
karamel susu juga dimaksudkan untuk DAFTAR PUSTAKA
memperoleh wangi khas karamel yang Anonymous. 2008. Perbandingan
timbul dari reaksi gula dan protein susu Berbagai Nilai Gizi Aneka Susu
pada suhu tinggi, serta untuk memperoleh Bagi Kesehatan.
http://lordbroken.wordpress.com/20
permen karamel susu dengan konsistensi
11/04/06/perbandingan-berbagai-
tertentu yang dikehendaki. Penggunaan nilai-gizi-aneka-susu-bagi-
sukrosa yang berlebihan akan kesehatan/. Tanggal akses 18
menghasilkan permen karamel susu yang Januari 2013.
rapuh atau keras. Sedangkanpenambahan Anonymous. 2009. Teknologi
sirup glukosa dapat menghasilkan produk Pengolahan Susu (Karamel Susu).
dengan tekstur yang lebih lembut karena http://astriparamithadewi.blogspot.c
memiliki sifat yang sulit mengkrital. om/2009/12/teknologi-pengolahan-
susu-karamel-susu.html. Tanggal
KESIMPULAN akses 5 Januari 2013.
Dosis sukrosa dan dosis sirup Anonymous. 2010. Kembang gula
glukosa pada permen karamel susu kelapa.http://repository.usu.ac.id/
masing-masing berpengaruhnyata bitstream/123456789/21353/.../Cha
terhadap kadar air, kadar gula reduksi,
63
Nabatia, Vol. 11, No. 1, Juli 2014

pter%20II.pdf. Tanggal akses 10 Anugrah, Gary. 2012. Kualitas Susu Sapi


Desember 2012. Fries Holland (FH) yang Diberi
Anonymous. 2011a. Pembuatan Soft Tepung Daun Murbei (Morus alba)
Candy Yogurt.http://blog.ub.ac.id/ dan Ampas Tahu dengan Level
nittaaa/. Tanggal akses 8 Januari yang Berbeda. Skripsi. Fakultas
2013. Peternakan Univ. Hasanuddin,
Makassar.
Anonymous. 2011b. Permen Susu.
AOAC, 1988. Official Methods of
http://hera-tri-
utomo.blogspot.com/.Tanggal akses Analysis of the Association of
14 Desember 2012. Official Analytical Chemists.
Association of Official Analytical
Anonymous. 2011c. Kristalisasi Chemists. Washington, DC.
Karbohidrat.
http://mahlizarthp09.blogspot.com/ Buckle, K. A, R. A. Edwards. G.H. Fleet
2011/12/kristalisasi- dan M. Wooton. 1985. Ilmu
karbohidrat.html. Tanggal akses 14 Pangan. Terjemahan Hari Utomo
Februari 2013. dan Adiono. UI Press, Jakarta.

Anonymous. 2011d. Pembuatan Sirup Faridah A., Pada K., Yulastri A., dan
Glukosa dari Variasi Bentuk Bahan Yusuf L. 2008. Patiseri Jilid 3.
BakuUbi Jalar (Ipomoea batatas L) Direktorat Pembinaan Sekolah
secara Enzimatis. Menengah Kejuruan, Dirjen
Manajemen Dikdasmen, Dep.
deedufams.blogspot.com/2011/03/p
embuatan-sirup glukosa-dari- Pendidikan Nasional. Jakarta.
variasi-html. Tanggal akses 15 Hakim, Meike Sketsa. 2000.
Agustus 2013. Karakteristik Karamel Susu dengan
Anonymous. 2012a. Permen Susu-Proses Penambahan Kacang Kedelai
Pembuatan Permen Susu. http:// (Glycine max (L.) Merrill). Skripsi.
nougatworld.com/permen-susu- Fakultas Peternakan IPB, Bogor.
proses-pembuatan-permen-susu/. Hasniarti.2012. Studi Pembuatan Permen
Tanggal akses 22 Desember 2012. Buah Dengen (Dillenia serrata
Anonymous. 2012b. Praktikum Permen Thumb.). Skripsi. Fak. Pertanian
Karamel Susu. Univ. Hasanuddin, Makassar.
http://id.scribd.com/doc/109349748 Kemas,Ali. Rancangan Percobaan; Teori
/Praktikum-2 Permen-Karamel- & Aplikasi, Fak. Pertanian.
Susu. Tanggal akses 15 Universitas Sriwijaya. Palembang.
Januari2013. Oktavianti, Santi. 2003. Kajian Formulasi
Anonymous. 2012c. SNI Susu Segar. dan Tekstur Produk Pada
http://blog.ub.ac.id/cdrhprimasanti9 Pembuatan Permen Lunak Gula
0/files/2012/05/27705_SNI-3141.1- Merah. Skripsi. Fak. Teknologi
2011-Susu-Segar-Bag.1-Sapi.pdf. Pertanian IPB, Bogor.
Tanggal akses 28 Desember 2012. Sudarmadji S., Haryono, B. dan Suhadi,
Anonymous. 2012d. Bahan Diskusi Sirup 1984. Prosedur Analisa untuk
Glukosa. Bahan Makanan dan Pertanian.
aldyholiday.blogspot.com/2012/11/ Yogyakarta: Edisi Ketiga, Liberty.
bahan diskusi-sirup glukosa.html. Wahyuningsih, Widayani. 2004. Analisa
Tanggal akses 15 Agustus 2013. Strategi Pemasaran Industri Kecil
Permen Karamel Susu di Daerah

64
Nabatia, Vol. 11, No. 1, Juli 2014

Pengalengan Jawa Barat. Tesis.


Fakultas Pascasarjana IPB, Bogor.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan
Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Yunita, Elina. 2004. Pemanfaatan Protein
Rayap Kayu Basah Glyptotermes
montanus Kemner Sebagai Sumber
Nutrisi Inkonvensional pada
Produk Permen Jelly. Skripsi.
Fakultas Teknologi Pertanian IPB,
Bogor.

65

You might also like