You are on page 1of 19

PERUMUSAN

MASALAH
Riset Pemasaran
• Perumusan masalah merupakan
pernyataan umum dan identifikasi
komponen spesifik dari masalah riset
pemasaran.
• Lingkup perumusan masalah mencakup
masalah riil yang dihadapi pembuat
keputusan pemasaran dan situasi-situasi
yang mencerminkan peluang pemasaran
Sumber utama masalah dari riset pemasaran :
1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman
dengan kenyataan .
2. Terdapat penyimpangan antara perencanaan
dengan pelaksanaan (planned change).
Contohnya seperti introduksi produk baru,
penyempurnaan sistem distribusi, strategi
penetapan harga dan periklanan yang efektif.
3. Kemampuan mengidentifikasikan gagasan-
gagasan baru; yang berasal dari pelanggan
(komplain & saran), wiraniaga, distributor dll.
4. Adanya persaingan / kompetisi yang dapat
menimbulkan masalah besar bila kita dapat
memanfaatkan untuk bekerja sama.
Rumusan masalah yang baik
• Masalah harus feasible; masalah tersebut
harus dapat dicarikan jawabannya melalui
sumber-sumber yang jelas dan efisien (dana,
tenaga & waktu).
• Masalah harus jelas; di mana semua orang
memberikan persepsi yang sama terhadap
masalah tersebut.
• Masalah harus signifikan; di mana jawaban
atas masalah itu harus memberikan
kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan
pemecahan masalah kehidupan manusia.
• Masalah bersifat etis ; di mana masalah tidak
berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika,
moral, nilai-nilai keyakinan dan agama.
Proses perumusan masalah terdiri atas beberapa langkah penting Di
mana peneliti harus:

– memahami latar belakang permasalahan dengan cara


menganalisis konteks lingkungan dari masalah yang
bersangkutan; seperti informasi dan prediksi masa lalu,
sumber daya & budaya perusahaan, tujuan jgk pendek
& panjang, perilaku pembeli, perilaku konsumsi,
lingkungan politik-ekonomi-teknologi.
– mendapatkan informasi mengenai konteks lingkungan
dari masalah dan membantu merumuskan masalah
riset pemasan dengan cara: diskusi dengan pembuat
keputusan; wawancara dengan para pakar; analisis
data sekunder yang berasal dari pemerintah, industri,
perusahaan jasa riset komersial, data base komputer;
riset kualitatif (focus group discussion, in-depth
interview, word association).
– mengidentifikasi masalah keputusan manajemen
(bersifat action oriented).
– masalah keputusan manajemen diterjemahkan ke
dalam masalah riset pemasaran (bersifat information
oriented).
MASALAH KEPUTUSAN MANAJEMEN vs
MASALAH RISET PEMASARAN

Perumusan masalah riset pemasaran


adalah pernyataan masalah umum dan
identifikasi masalah komponen spesifik
dari masalah riset pemasaran.
Lingkupnya mencakup masalah riil
yang dihadapi decision maker dan
situasi-situasi yang mencerminkan
peluang pemasaran.
TABEL PERUMUSAN MASALAH KEPUTUSAN
MANAJEMEN DAN MASALAH RISET
PEMASARAN
MASALAH MASALAH
KEPUTUSAN MANAJEMEN RISET PEMASARAN

 Haruskah sebuah produk baru diluncurkan?  Menentukan preferensi konsumen dan minat
beli atas produk baru yang diusulkan.
 Haruskah kampanye iklan diubah?  Menentukan efektivitas kampanye iklan saat ini

 Haruskah harga produk dinaikkan?  Menentukan elastisitas harga permintaan dan


dampaknya terhadap penjualan dan laba pada
berbagai tingkat perubahan harga.

 Apa yang harus dilakukan untuk  Menentukan keunggulan dan kelemahan relatif
meningkatkan jumlah pelanggan toko X? toko X dibandingkan para pesaing utamanya
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan toko.
• Kendala yang kerap dihadapi para peneliti
pemasaran adalah merumuskan masalah yang
terlalu luas dan terlalu sempit.
• Untuk itu di dalam merumuskan masalah riset
pemasaran dalam konteks yang luas menyangkut
perspektif masalah harus diikuti dengan
identifikasi komponen yang spesifik.
• Komponen spesifik ini berfokus pada aspek-
aspek kunci dari masalah yang bersangkutan.
Biasanya masalah riset pemasaran yang
ditetapkan adalah mengumpulkan informasi
mengenai karakteristik demografis, karakteristik
psikologi & gaya hidup, sikap, opini dan perilaku
para konsumen mengenai kepemilikian &
pemakaian produk.
Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian dilihat
dari tingkat eksplanasi adalah:
1. Permasalahan deskriptif merupakan penelitian
terhadap permasalahan yang berkenaan
dengan obyek atau karakteristik suatu
variabel. Penelitian deskriptif bertujuan
kepada pengumpulan data & penguraian
secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan
masalah yang akan dipecahkan dan
bertujuan untuk mendapatkan gambaran
yang lengkap & mendalam dari obyek
penelitian.
Contoh :
1. Seberapa besar kemampuan daya beli konsumen terhadap
barang elektronik?
2. Seberapa tinggi efektifitas perdagangan dengan
sistem multilevel?
2. Permasalahan komparatif merupakan
penelitian terhadap permasalahan yang
bersifat membandingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih
sampel yang berbeda.
Atau membandingkan variabel yang sama
dengan sampel yang lebih dari satu atau
dalam waktu yang berbeda.
Contoh:
• Adakah perbedaan jumlah penjualan antara mobil
niaga dan mobil sedan?
• Adakah perbedaan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh customer service pada bank swasta
dan bank pemerintah?
• Adakah perbedaan kenyamanan naik kereta api dan
pesawat udara menurut berbagai kelompok
masyarakat?
3. permasalahan asosiatif
Permasalahan adalah untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih. Pada permasalahan asosiatif ini adalah variabel
independen (variabel yang mempengaruhi atau variabel yang
menjadi penyebab) dan variabel dependen (variabel yang
dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat). Dari permasalahan
asosiatif dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan & mengontrol suatu gejala.
• Hubungan kausal (causal relationship) adalah hubungan yang
bersifat sebab akibat di mana bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
Contoh :Terdapat pengaruh antara manajer pria dengan wanita
terhadap kinerja perusahaan
• Hubungan korelasi (correlational relationship) adalah hubungan
yang menganalisis antara dua variabel apakah mempunyai
hubungan yang signifikan (erat/kuat). Contoh : Ada hubungan
antara penentuan harga dengan tingkat penjualan
• Hubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau
lebih yang kebetulan muncul bersamaan. Contoh : Terdapat
hubungan “antara” tingkat pelayanan “dengan” kepuasan pelanggan
VARIABEL PENELITIAN

• KONSEP adalah : abstraksi dari suatu fenomena


(kejadian nyata) yang dibentuk dengan cara
generalisasi terhadap sesuatu yang khusus
(pengertian singkat/definisi).
• VARIABEL penelitian:
# Secara teori adalah suatu atribut/sifat/nilai dari
obyek atau kegiatan yang diteliti yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
(Atribut dari obyek adalah ukuran berat, bentuk,
warna, bahan baku pabrik, teknologi produksi,
nilai penjualan, advertensi).
# Atau merupakan konsep yang mempunyai
bermacam-macam variasi baik sifat dan nilai.
Variasi dari sifat variabel
– Variabel kualitatif; sifatnya tidak dapat diukur/dinilai
tetapi hanya dapat dihitung (fenomena diskrit). Contoh :
jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, dan lain-
lain.
– Variabel kuantitatif; sifatnya dapat diukur, dinilai dan
dapat dihitung (kontinum). Contoh : tingkat kepuasan,
tingkat kepentingan, berat badan, tinggi badan,
pendapatan (gaji/upah).
KONSEP tidak memiliki nilai,
VARIABEL memiliki nilai.

• Contoh konsep : Produk, Price, Distribusi,


Promosi, Pemasaran.
• Contoh variabel : Strategi promosi, atribut
produk, perilaku konsumen, efektifitas
periklanan, kepuasan konsumen, kinerja
saluran distribusi, STP, program
periklanan, bauran jasa.
Macam-macam variabel
1. Variabel independen (bebas; stimulus; prediktor; antecedent) merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya.
Contoh : bauran pemasaran seperti kenaikan harga, kemampuan produk.
2. Variabel dependen (tidak bebas; output; kriteria; konsekuen; terikat)
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.
Contoh : perilaku konsumen, jumlah penjualan produk, kesadaran
konsumen, kualitas produk, daya beli masyarakat, produktivitas.
3. Variabel intervining (antara) merupakan variabel yang tidak dapat dikontrol
tetapi tidak dapat diperhitungkan pengaruhnya. Secara teoritis variabel ini
dapat mempengaruhi (memperlemah atau memperkuat) hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen; tetapi tidak dapat
diamati/diukur (tidak dapat dikontrol).
Contoh : perasaan kecewa, frustasi, sakit hati (faktor atau variabel ini tidak
bisa diukur), efek atau pengaruhnya terhadap prestasi kerja yang menurun
walaupun pemimpinnya baik dan salarynya tinggi.
Contoh lain adalah kebijakan pemerintah, kebijakan perusahaan, otonomi
daerah, politik, ekonomi, sosial, teknologi.
Macam-macam variabel
4. Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan
atau dibuat konstan oleh peneliti sehingga pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Biasanya
varibel kontrol digunakan untuk penelitian
komparatif(membandingkan).
Contoh : penelitian yang membandingkan penampilan kerja
dari customer service suatu bank antara lulusan sarjana
ekonomi dan sarjana pertanian; variabel kontrol yang
ditetapkan adalah pekerjaan yang dikerjakan, alat untuk
mengerjakan, pengalaman kerja, iklim kerja organisasi
yang semuanya harus sama.

5. Variabel extrane (extranous variable) merupakan variabel


(faktor atau unsur) yang tidak dapat dikontrol tetapi juga
tidak dapat diperhitungkan. Contoh : perbedaan income
tiap wilayah (UMR), jumlah penduduk.
JUDUL UNTUK PENELITIAN

• Untuk penelitian secara kuantitatif, secara


eksplisit harus menunjukkan variabel yang
akan diteliti yaitu variabel x dan variabel y
(variabel independen dan variabel
dependen).
• Untuk variabel intervining, variabel kontrol
tidak perlu dicantumkan. Judul harus
netral dan berdasarkan bentuk
permasalahan.
JUDUL UNTUK PENELITIAN

• SUPORIOUS TITLE (mengambang) : untuk penelitian


deskriptif dan hanya satu variabel.
Contoh :
Analisis efektifitas periklanan pada produk rokok XYZ.
Kinerja Saluran Distribusi PT. COCA COLA AMATIL
• NORMATIF & VERBALISTIC TITLE : judul penelitian
penelitian yang menggunakan kata “dan”
• VARIABELISTIC TITLE : judul dengan dua atau lebih
variabel yang berhubungan.
• Untuk NORMATIF & VERBALISTIC TITLE serta
VARIABELISTIC TITLE biasa membahas mengenai
penelitian yang mencari hubungan atau pengaruh. Juga
membahas penelitian yang bersifat komparatif
(perbandingan).
Peranan ………………Terhadap………………
Pengaruh………………Terhadap …………….
Pengaruh………dan………Terhadap………..
Hubungan…………dengan………………………
Hubungan…….dan……..dengan…………..

Contoh :
– Pengaruh Perilaku Konsumen & Implikasinya terhadap
Strategi Bauran Pemasaran Produk XYZ.
– Analisis Perilaku Konsumen terhadap Atribut Produk Mie
Instant dan Kaitannya dengan Strategi Pemasarannya.

You might also like