You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMBERIAN TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM


TECHNIQUE) UNTUK PENDERITA ROKOK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Keperawatan Keluarga


Dosen Pengampu: Ns. Novita Wulan Sari, M.Kep

Disusun Oleh :

KHOIRUN NISA’

(20101440116048)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : PemberianTerapi Terapi Seft (Spiritual


Emotional Freedom Technique)
Sasaran : Keluarga Dengan Perokok
Hari / tanggal : kamis, 13 Desember 2018
Waktu Pertemuan : 16.00 WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. S Rt 03/ 09 Meteseh

A. Latar Belakang
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang
merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua status
kaya atau miskin tanpa terkecuali. Padahal sebagian besar masyarakat sudah
mengetahui bahaya dari merokok namun pada kenyataannya merokok telah
menjadi kebudayaan.
Di masa sekarang ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang
sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan
kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak
buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Para perokok
sudah mengetahui akan dampak dan bahaya merokok, namun masih tetap saja
melakukan aktivitas tersebut. Berbagai pihak sudah sering mengeluhkan
ketidak nyamanannya ketika berdekatan dengan orang yang merokok, terbukti
bahwa bahaya merokok bukan saja milik perokok tetapi juga berdampak pada
orang - orang disekelilingnya . Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn.
S didapatkan data bahwa Tn. S sendiri perokok aktif dan sudah tidak bisa
berhenti merokok. Oleh karena itu saya akan menerapkan hasil penelitian
sebelumnya dengan terapi SELF (Spiritual Emotional Freedom Technique)
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang merokok pada Tn. S selama
1x30 menit, diharapkan keluarga Tn. S memahami tentang terapi yang
diberikan

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit tentang merokok
pada Tn. S diharapkan mampu:
a. Memahami manfaat terapi
b. Memahami kontra indikasi
c. Mengerti alat dan bahan yang digunakan
d. Memahami cara pelaksanaan terapi

C. Materi Penyuluhan
Terlampir

D. Metode Penyuluhan
1. Kunjungan lapangan
2. Diskusi dengan anggota keluarga
3. Ceramah dan tanya jawab

E. Media Penyuluhan
1. Flip chat
2. Leaflet
F. Setting Tempat Penyuluan

Keterangan : : Media (lembarbalik)

: Penyuluh

: Peserta

G. KEGIATAN PENYULUHAN
No Langkah Waktu Kegiatan Respon

1. Pendahuluan 5’ 1. Memberi salam


2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan
tujuan
4. Kontrak waktu
2. Penyajian 7’ a. Menjelaskan manfaat
pemberian terapi SELF
(Spiritual Emotional
Freedom Technique)
b. Menjelaskan kontra indikasi
pemberian terapi SELF
(Spiritual Emotional
Freedom Technique)
c. Menjelaskan bahan dan alat
yang akan digunakan saat
pemberian terapi
d. Dapat mempratekan cara
terapi SELF (Spiritual
Emotional Freedom
Technique)
3. Evaluasi 5’ 1. Tanya jawab
2. Menanyakan kembali
4. Penutup 3’ 1. Kesan pesan
2. Penutup

H. Evaluasi Penyuluhan
1. Evaluasi Persiapan
a. SAP telah disusun dan di ACC oleh pembimbing
b. Hari sebelum Pelaksanaan H-1 sebelumnya sudah kontrak waktu
dengan Tn. S
c. Membuat leflet dan flip chat

LAMPIRAN

A. Judul Jurnal

Efektifitas Terapi Seft (Spiritual Emotional Freedom Technique) Terhadap


Penurunan Intensitas Merokok

B. Pengertian
SEFT adalah salah satu terapi komplementer yang dapat digunakan
untuk menurunkan intensitas merokok. SEFT merupakan terapi psikologis
yang menggabungkan antara Spiritual Power dengan Energy Psychology. Lima
prinsip utama dari Spiritual Power adalah ikhlas, syukur, yakin, sabar, dan
khusyu, sedangkan Energi Psychologi adalah seperangkat prinsip dan tehnik
yang digunak untuk memanfaatkan sistem tubuh agar dapat memperbaiki
kondisi pikiran, emosi, dan perilaku salah satunya yaitu perilaku merokok.
Penerapan terapi SEFT dapat mengubah kondisi kimia dalam otak
(neurotransmiter) yang kemudian dapat mengubah kondisi emosi, dan perilaku
keinginan untuk merokok. Terapi SEFT dilakukan dengan merangsang titik
kunci 12 di sepanjang 12 jalur enrgi meridian tubuh yang berpengaruh terhadap
kesehatan tubuh.

C. Manfaat Terapi
1. Terapi SEFT menggunakan tiga tahapan yaitu set up, tune in dan tapping7.
SEFT sendiri dapat mengatasi masalah fisik maupun masalah psikologis
seperti kecanduan, perilaku merokok dan stres emosional.
2. Terapi SEFT dapat merelaksasikan seseorang dan membebaskan seseorang
dari tekanan emosional seperti stres beban kerja.
3. Evaluasi hasil metode terapi SEFT bagi pecandu rokok terbagi menjadi 3,
yaitu dari segi efisiensi terapi SEFT terbukti praktis dan efisien dari segi
waktu. Dalam hal efektifitas terapi SEFT efetif untuk penyembuhan
pecandu rokok. Sedangkan dari segi dampak terbagi menjadi 3, yaitu secara
fisik, psikis maupun sosial

D. Kontra Indikasi
Efektifitas Terapi SEFT dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam
maupun dari luar diri responden. Salah satu faktor dari dalam diri responden
yaitu niat untuk berhenti merokok. Hasil penelitian pada tahun 2012 yang
didapat hasil bahwa frekuensi merokok dan faktor niat berhenti merokok
berhubungan dengan keberhasilan berhenti merokok .

E. Alat dan Bahan :


Prinsip kerja terapi SEFT kurang lebih sama dengan prinsip akupuntur
dan akupresur, hanya saja dibagi dalam tiga tahapan yaitu set up, tune in dan
tapping.7 Terapi SEFT menggabungkan 3 teknik dari 21 teknik dalam
komplementer yaitu akupresur, hipnoterapi dan spiritual/doa dengan ruangan
yang tenang
F. Tahap Pelaksanaan Terapi
1. Tahap Pra Interaksi
a. Melakukan verifikasi data
b. Menyiapkan alat yang diperlukan
2. Tahap Orientasi
a. Memberi salam sebagai pendekatan terapeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan ke klien
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
3. Tahap Kerja
Pelaksanaan terapi SEFT dibagi menjadi 3 tahap yaitu: The Set-Up, The

Tune-in dan The Tapping.

a. The Set-Up

“The Set-Up” bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh

kita terarahkan dengan tepat. Langkah ini kita lakukan untuk menetralisir

“Psychological reversal” atau “perlawanan psikologis” (biasanya berupa

pikiran negatif spontan atau keyakinan bahwa sadar negatif).

Contoh Psychological Reversal ini diantaranya:

 Saya tidak bisa mencapai impian saya

 Saya tidak dapat bicara di depan publik dengan percaya diri

 Saya adalah korban pelecehan seksual yang malang

 Saya tidak bisa menghindari rasa bersalah yang terus menghantui

hidup saya

 Saya marah dan kecewa pada istri/suami saya karena dia tidak seperti

yang saya harapkan

 Saya kesal dengan anak-anak, karena mereka susah diatur


 Saya tidak bisa melepaskan diri dari kecanduan rokok

 Saya tidak termotivasi untuk belajar, saya pemalas

 Saya tidak mungkin bisa memenangkan pertandingan ini

 Saya menyerah, saya tidak mampu melakukannya.

 Saya… Saya… Saya…

Jika keyakinan atau pikiran negatif seperti contoh di atas terjadi,

maka berdo’a dengan khusyu’, ikhlas dan pasrah: “Yaa Allah…

meskipun saya _______ (keluhan anda), saya ikhlas, saya pasrah pada-

Mu sepenuhnya”

Inilah obatnya: kata-kata di atas disebut The Set-Up Words, yaitu

beberapa kata yang perlu anda ucapkan dengan penuh perasaan untuk

menetralisir Psychological reversal (keyakinan dan pikiran negatif).

Dalam bahasa religius, the set-up words adalah “doa kepasrahan” kita

pada Allah swt. Bahwa apapun masalah dan rasa sakit yang kita alami

saat ini, kita ikhlas menerimanya dan kita pasrahkan kesembuhan nya

pada Allah swt.

“The Set-Up” sebenarnya terdiri dari 2 aktivitas, yang pertama

adalah mengucapkan kalimat seperti di atas dengan penuh rasa khusyu’,

ikhlas dan pasrah sebanyak 3 kali. Dan yang kedua adalah sambil

mengucapkan dengan penuh perasaan, kita menekan dada kita , tepatnya

di bagian “Sore Spot” (titik nyeri = daerah di sekitar dada atas yang jika

ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua ujung jari di bagian

“Karate Chop”.
Setelah menekan titik nyeri atau mengetuk karate chop sambil

mengucapkan kalimat Set-Up seperti di atas, kita melanjutkan dengan

langkah kedua, “the Tune-In”.

b. The Tune-In

Untuk masalah fisik, kita melakukan tune-in dengan cara

merasakan rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan pikiran kita ke

tempat rasa sakit dan sambil terus melakukan 2 hal tersebut, hati dan

mulut kita mengatakan, “saya ikhlas, saya pasrah… yaa Allah..”

Untuk masalah emosi, kita melakukan “Tune-In” dengan cara

memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat

membangkitkan emosi negatif yang ingin kita hilangkan. Ketika terjadi

reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb.) hati dan mulut kita mengatakan,

Yaa Allah.. saya ikhlas…. Saya pasrah…

Bersamaan dengan Tune-In ini kita melakukan langkah ke 3

(Tapping). Pada proses inilah (Tune-In yang dibarengi tapping) kita

menetralisir emosi negatif atau rasa sakit fisik.

c. The Tapping

Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-

titik tertentu di tubuh kita sambil terus Tune-In. titik-titik ini adalah titik-

titik kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang jika kita ketuk

beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau

rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan

normal dan seimbang kembali.


Berikut adalah titik-titik tersebut:

Cr = Crown,Pada titik dibagian atas kepala

EB = Eye Brow,Pada titik permulaan alis mata

SE = Side of the Eye Di atas tulang disamping mata

UE = Under the Eye 2 cm dibawah kelopak mata

UN = Under the Nose,Tepat dibawah hidung

Ch = Chin,Di antara dagu dan bagian bawah bibir

CB = Collar Bone,Di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone


dan tulang rusuk pertama

UA = Under the Arm,Di bawah ketiak sejajar dengan putting susu (pria)
atau tepat di bagian tengah tali bra (wanita)

BN = Bellow Nipple2,5 cm di bawah putting susu (pria) atau di


perbatasan antara tulang dada dan bagian bahwa payudara

IH = Inside of Hand,Di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan


telapak tangan

OH = Outside of Hand,Di bagian luar tangan yang berbatasan dengan


telapak tangan

Th = Thumb, Ibu jari disamping luar bagian bawah kuku

IF = Index Finger,Jari telunjuk di samping luar bagian bawah kuku


(dibagian yang menghadap ibu jari)

MF = Middle Finger, Jari tengah samping luar bagian bawah kuku (di
bagian yang menghadap ibu jari)

RF = Ring Finger,Jari manis di samping luar bagian bawah kuku (di


bagian yang menghadap ibu jari)

BF = Baby Finger, Di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku


(di bagian yang menghadap ibu jari)
KC = Karate Chop,Di samping telapak tangan, bagian yang kita gunakan
untuk mematahkan balok saat karate

GS = Gamut Spot,Di bagian antara perpanjangan tulang jari manis dan


tulang jari kelingking

4. Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi klien
b. Berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat
d. Mencatat kegiatan.
a.

5. Tahap Terminasi
e. Mengevaluasi klien
f. Berpamitan dengan klien
g. Membereskan alat
h. Mencatat kegiatan.

G. Catatan Lain
Terapi SEFT dalam waktu 5 hingga 25 menit bisa menyembuhkan
berbagai keluhan sakit fisik maupun psikis yang sifatnya permanen. Dalam
penelitian ini, peneliti hanya memberi terapi SEFT satu putaran atau sekali
terapi dapat mengurangi perilaku merokok. Semula kategori perokok sedang
kini menjadi perokok ringan.

You might also like