You are on page 1of 20

MODEL KOMUNIKASI KELUARGA PADA ORANGTUA

TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM PENGASUHAN ANAK


BALITA
Afrina Sari
Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur
Email. afrina.sari68@yahoo.co.id

ABSTRACT

Parents in the family are the two people who become role models for their children.
Parents either mother or father being a single parent is a person who play two roles in the
household. Children will get an imitation of a father or a mother as a single parent. So it will
appear in the way of giving value to the transformation of children, especially toddlers. Based
on this research aims to 1) analyze the use of verbal and nonverbal communication in use single
parent to a toddler in day-to-day activities. 2) Analyzing the communication pattern of a single
parent to children under five. 3) Finding the communication model single-parent families in the
care of children under five. The method used is descriptive analysis method qualitative in-depth
interviews to single parents who live in the Village of Central Kaliabang North Bekasi. In-depth
interviews are used to obtain qualitative data. Interviews were conducted to a single parent who
is selected by the Snow Ball. The results showed that a single parent using diverse verbal
communication. Verbal communication is to follow the situation of children and seek to follow
the child, and teaches a good attitude and discipline. Nonverbal communication is shown by an
example, when the child is less comfortable hugging, and lead when walking. Communication
patterns in a sequence starting from the attention of parents, followed by compassion to guide
children and provide verbal and nonverbal communication patterns to their children. Children
in the family who was raised by a single parent showed independent attitude and obedient to his
parents.

Keyword: Single Parents, Interpersonal Communication, Verbal, Nonverbal, Parenting


Toddlers.

ABSTRAK

Orangtua dalam keluarga adalah dua orang yang menjadi panutan bagi anak-anaknya. Pada
orangtua baik ibu atau pun ayah yang menjadi orangtua tunggal merupakan sosok yang
menjalankan dua peran di dalam rumah tangga. Anak akan mendapatkan imitasi dari seorang
ayah atau seorang ibu sebagai orangtua tunggal. Sehingga akan muncul pengambaran dalam
memberikan transformasi nilai kepada anak terutama anak balita. Berdasarkan hal tersebut
penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis penggunaan Komunikasi secara verbal dan
nonverbal yang di gunakan orangtua tunggal kepada anak Balitanya dalam kegiatan rutin
sehari-hari. 2) Menganalisis pola komunikasi orangtua tunggal kepada anak Balita. 3)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 126
Menemukan model komunikasi keluarga orangtua tunggal dalam pengasuhan anak Balita.
Metode yang dipakai adalah metode analisis deskriptif kualitatif dengan wawancara mendalam
kepada orangtua tunggal yang tinggal di Kelurahan Kaliabang Tengah Bekasi Utara.
Wawancara mendalam digunakan untuk mendapatkan data kualitatif. Wawancara dilakukan
kepada orangtua tunggal yang dipilih secara Snow Ball. Hasil penelitian menunjukan bahwa
orangtua tunggal menggunakan komunikasi verbal yang beragam. Komunikasi verbal lebih
mengikuti keadaan anak dan mengusahakan untuk mengikuti anak, dan mengajarkan sikap
yang baik dan disiplin. Komunikasi nonverbal lebih ditunjukkan dengan mencontohkan,
memeluk saat anak kurang nyaman, dan menuntun saat berjalan. Pola komunikasi secara
berurutan dimulai dari perhatian orangtua, dan diikuti oleh rasa sayang untuk menuntun anak
dan memberikan pola komunikasi verbal dan nonverbal kepada anaknya. Anak dalam keluarga
yang diasuh oleh orangtua tunggal menunjukkan sikap mandiri dan patuh terhadap
orangtuanya.

Keyword: Orangtua Tunggal (Single parent), Komunikasi interpersonal, verbal,


nonverbal, Pengasuhan Anak Balita.

PENDAHULUAN dengan keadaan yang menggambarkan


Pengasuhan anak Balita individu secara intim terlibat untuk
merupakan proses yang harus dilakukan saling berhubungan timbal balik dan
oleh orangtua dalam sebuah keluarga. saling memengaruhi satu dengan
Pada keluarga yang rukun akan lainnya setiap saat dengan dibatasi oleh
mengasuh anak secara bersama sampai aturan-aturan di dalam keluarga. Sistem
anak menjadi dewasa. Namun sebagian ekologi juga menganalisis keterkaitan
keluarga tidak mengalami hal itu, antara keluarga dan lingkungan dalam
karena suatu keadaan, sehingga ada melihat perubahan
perceraian atau pun perpisahan karena budaya, seperti peran ganda ibu, tren
kematian. Sehingga peran ayah atau perceraian, dan efek perceraian dalam
peran ibu di wakili oleh satu orangtua pengasuhan (Harris dan Liebert 1992).
yang disebut sebagai single parent atau Berdasarkan pendapat
orangtua tunggal. Megawangi, dapat dikatakan bahwa
Pembentukan karakter anak keluarga yang lengkap tentu akan
dalam keluarga dipanut dari ayah atau membuat sistem dan akan terlihat
ibu. Ada peran yang mengantikan dalam keintiman dalam berkeluarga. Namun
pemberian imitasi, seperti dari keluarga bagaimana jika kedua orangtua yang
luas lainnya. Kakek atau nenek sering diharapkan tidak menyatu dalam sebuah
menjadi peran penganti dalam keluarga berpisah karena percerai atau
pengasuhan anak. Menurut Megawangi pun karena sebuah kematian.
(1999) menjelaskan bahwa keluarga Bagaimana orangtua tunggal (single
dijabarkan sebagai suatu sistem yang parent) mengasuh dan memberikan
diartikan sebagai suatu unit sosial pencontohan dan mengembangkan

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 127
karakter pribadi yang baik kepada anak- dilakukan orangtua tunggal dalam
anaknya. Sehingga anak balita pengasuhan anak balitanya.
mendapatkan masa keemasan yang
harus dilaluinya. KERANGKA PEMIKIRAN
Orangtua tunggal (single Pengertian Orangtua Tunggal (Single
parent) terpaksa mengasuh anak sendiri, Parent)
mungkin disebabkan oleh sesuatu Single parent dalam pengertian
keadaan. Pada beberapa kasus psikologis adalah orang tua terdiri ayah
pengasuhan orangtua tunggal karena maupun ibu yang siap menjalani
perceraian, kemudian istri atau suami tugasnya dengan penuh tanggung jawab
tidak berkeinginan mencari penganti sebagai orang tua tunggal. Jika dia
pasangan, karena trauma perkawinan. mampu mengurus anak-anak, berani
Ada juga kasus yang menjelaskan dan bertanggung jawab dengan segala
bahwa setelah bercerai, orangtua resikonya sebagai orang tua tunggal
tunggal yang mengasuh anak tidak mau itulah disebut single parent. Tetapi
menikah lagi disebabkan alasan bahwa kalau dia tidak siap menerima tanggung
anak yang diasuh butuh perhatian penuh jawab itu berarti bukan disebut sebagai
dari dirinya, sehingga tidak terpikir single parent. Pertaruhan orang tua
mencari pasangan baru. Pada masa tunggal di sini mengenai tanggung
tertentu anak diasuh tanpa ada jawabnya. Tak mudah memang menjadi
kolaborasi antara ayah dan ibu. orang tua tunggal, apalagi di masa-masa
Kemungkinan dalam pengasuhan akan awal perpisahan dengan pasangan hidup
muncul suatu sikap anak yang baik karena perceraian maupun
menunjukkan perilaku yang berbeda kematian.
dengan anak dari orangtua lengkap. Bila orangtua tunggal
Penelitian ini mengamati bagaimana merupakan pilihan hidup, biasanya
pola-pola pengasuhan yang dilakukan sudah dipersiapkan matang dan tidak
oleh orangtua tunggal dalam mengasuh menjadi beban berat. Bahkan, mungkin
anak balitanya. Berdasarkan uraian sekali hal ini justru merupakan solusi
mengenai pengasuhan balita tersebut, atas kebutuhan, misalnya kebutuhan
maka permasalahan pada penelitian berbagi, kebutuhan untuk mengatasi
adalah: 1). Bagaimana Bentuk kesepian, kebutuhan akan peran sebagai
Komunikasi secara verbal dan orangtua (Admin, 2007).
nonverbal yang digunakan orangtua Berdasarkan uraian mengenai
tunggal kepada anak balitanya dalam orang tua tunggal tersebut, maka yang
kegiatan rutin sehari-hari. 2). disebut orangtua tunggal dalam
Bagaimana pola komunikasi orangtua penelitian ini adalah orangtua yang
tunggal kepada anak balita. 3). Seperti mengasuh anaknya secara sendirian.
apa model komunikasi keluarga yang Kesiapan seorang ayah atau ibu menjadi
orangtua tunggal dapat disebabkan

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 128
karena perkawinan yang gagal atau dengan jujur dan terus terang
terjadinya perceraian. Atau juga karena segala sesuatu yang
meninggalnya pasangan apakah ibu atau dikatakannya, demikian
ayah, sehingga salah satunya memilih sebaliknya.
untuk tidak mencari pasangan baru b. Empati: Empati adalah
dalam mengasuh anak dan memutuskan kemampuan seseorang untuk
menjadi orangtua tunggal (Single menempatkan dirinya pada
Parent). peranan atau posisi orang lain.
Mungkin yang paling sulit dari
Pengertian Komunikasi Interpersonal faktor komunikasi adalah
Pengertian komunikasi kemampuan untuk berempati
Interpersonal adalah komunikasi yang terhadap pengalaman orang lain.
dilakukan oleh dua orang individu atau Karena dalam empati, seseorang
lebih dalam konteks kepentingan tidak melakukan penilaian
masing-masing individu. Komunikasi terhadap perilaku orang lain,
interpersonal antara orangtua dengan tetapi sebaliknya harus dapat
anak balita, pada masyarakat dapat mengetahui perasaan, kesukaan,
diperhatikan pada saat mereka nilai, sikap dan perilaku orang
melakukan aktivitas bersama. lain.
Komunikasi Interpersonal terkadang c. Perilaku Sportif: Komunikasi
tidak efektif apabila tidak ada tujuan interpersonal akan efektif bila
yang jelas dalam melakukan proses dalam diri seseorang ada
komunikasi. Menurut DeVito (2007) perilaku sportif, artinya
faktor yang dapat memengaruhi seseorang dalam menghadapi
komunikasi interpersonal agar menjadi suatu masalah tidak bersikap
lebih efektif adalah : bertahan (defensif). Menurut
a. Keterbukaan: Sifat keterbukaan DeVito (2007), keterbukaan dan
menunjukkan paling tidak dua empati tidak dapat berlangsung
aspek tentang komunikasi dalam suasana yang tidak
interpersonal. Aspek pertama sportif. Menurut Kohlberg
yaitu, bahwa kita harus terbuka dalam Crain (2007) tahapan
pada orang-orang yang moral ini berhubungan dengan
berinteraksi dengan kita. Dari kemajuan kognitif dan tingkah
sini orang lain akan mengetahui laku moral.
pendapat, pikiran dan gagasan Berdasarkan uraian yang
kita. Sehingga komunikasi akan dikemukakan tersebut, maka
mudah dilakukan. Aspek kedua komunikasi interpersonal yang menjadi
dari keterbukaan merujuk pada perhatian dalam penelitian ini adalah
kemauan kita untuk memberikan meliputi: 1) sikap keterbukaan, 2) sikap
tanggapan terhadap orang lain empati, 3) perilaku sportif yang

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 129
dilakukan oleh orangtua kepada anak terhadap suatu norma.
balita. Pengertian ini menyiratkan
bahwa individu seakan-akan
Pengertian Penyesuaian Diri mendapat tekanan kuat
Menurut Schneider (dalam untuk harus selalu mampu
Partosuwido, 1993) penyesuaian diri menghindarkan diri dari
merupakan kemampuan untuk penyimpangan perilaku, baik
mengatasi tekanan kebutuhan, frustrasi secara moral, sosial maupun
dan kemampuan untuk mengembangkan emosional. Menurut sudut
mekanisme psikologis yang tepat. pandang ini, individu selalu
Menurut Callhoun dan Acocella (dalam diarahkan kepada tuntutan
Sobur, 2003), penyesuaian dapat konformitas dan diri
didefenisikan sebagai interaksi individu individu akan terancam
yang kontinu dengan diri individu tertolak jika perilaku
sendiri, dengan orang lain, dan dengan individu tidak sesuai dengan
dunia individu. Menurut pandangan norma yang berlaku.
para ahli tersebut, ketiga faktor tersebut c. Penyesuaian diri sebagai
secara konstan memengaruhi individu usaha penguasaan.
dan hubungan tersebut bersifat timbal Penyesuaian diri dipandang
balik mengingat individu secara konstan sebagai kemampuan untuk
juga memengaruhi kedua faktor lain. merencakan dan
Menurut Schneiders (1964), mengorganisasikan
pengertian penyesuaian diri dapat tanggapan dalam cara-cara
ditiinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: tertentu sehingga konflik-
a. Penyesuaian sebagai konflik, kesulitan dan
adaptasi Menurut pandangan frustasi tidak terjadi, dengan
ini, penyesuaian diri kata lain penyesuaian diri
cenderung diartikan sebagai diartikan sebagai
usaha mempertahankan diri kemampuan penguasaan
secara fisik, bukan dalam mengembangkan diri
penyesuaian dalam arti sehingga dorongan emosi
psikologis, sehingga ada dan kebiasaan menjadi
kompleksitas kepribadian terkendali dan terarah.
individu dengan lingkungan Berdasarkan tiga sudut pandang
yang terabaikan. tentang penyesuaian diri yang disebut
b. Penyesuaian diri sebagai tersebut, dapat disimpulkan bahwa
bentuk konformitas. penyesuaian diri dapat diartikan sebagai
Penyesuaian diri diartikan suatu proses yang mencakup suatu
sama dengan penyesuaian respon-respon mental dan perilaku yang
yang mencakup konformitas diperjuangkan individu agar dapat

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 130
berhasil menghadapi kebutuhan- Berbicara tentang pendekatan
kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, structural-fungsionalisme, maka kita
konflik serta untuk menghasilkan terlebih dahulu memulai dari
kualitas keselarasan antara tuntutan dari keanekaragaman yang terdapat dalam
dalam diri individu dengan tuntutan dari masyarakat sebagai sebuah fungsi.
dunia luar atau lingkungan tempat Keanekaragaman ini dapat dilihat dalam
individu berada (Ali & Asrori, 2004). struktur sosial masyarakat. Oleh sebab
itu kita harus memulai dari struktur
Teori struktural fungsional sosial. Struktur sosial merupakan
Pendekatan struktural fungsional sebuah istilah yang sering digunakan
adalah pendekatan teori sosiologi yang dalam ilmu-ilmu sosial yang
diterapkan dalam institusi keluarga. didefenisikan sebagai sebuah konsep
Keluarga sebagai sebuah institusi dalam yang jelas. Istilah struktur sosial
masyarakat mempunyai prinsip-prinsip digunakan sebagai pandangan umum
serupa yang terdapat dalam kehidupan untuk menggambarkan sebuah entitas
sosial masyarakat. Pendekatan ini atau kelompok masyarakat yang
mempunyai warna yang jelas, yaitu berhubungan satu sama lain, yaitu pola
mengakui adanya segala keragaman yang relatif dan hubungannya di dalam
dalam kehidupan sosial. Dan keragaman sistem sosial, atau kepada institusi
ini merupakan sumber utama dari sosial dan norma-norma menjadi
adanya struktur masyarakat. Dan penting dalam sistem sosial tersebut
akhirnya keragaman dalam fungsi sebagai landasan masyarakat untuk
sesuai dengan posisi seseorang dalam berperilaku dalam sistem sosial
struktur sebuah sistem. Misalnya, dalam tersebut.
sebuah organisasi sosial pasti ada Ahli-ahli fungsionalisme
segmen anggota yang mampu menjadi berpendapat bahwa masyarakat yang
pemimpin, dan yang menjadi sekretaris ada saat ini mempunyai keperluan-
atau anggota biasa. Tentunya keperluan tertentu untuk memenuhi
kedudukan seseorang dalam struktur kehendaknya. Menurut Brinkerhoff dan
organisasi akan menentukan fungsinya, White (1989) dalam Sari, (2011), ada
yang masing-masing berbeda. Namun tiga asumsi utama para ahli
perbedaan fungsi ini tidak untuk fungsionalisme yaitu evolusi, harmoni
memenuhi kepentingan individu yang dan stabilitas. Di antara ketiganya
bersangkutan, tetapi untuk mencapai stabilitas adalah yang paling utama
tujuan organisasi sebagai kesatuan. karena menentukan sejauhmana sebuah
Tentunya, struktur dan fungsi ini tidak masyarakat dapat bertahan di alam
akan pemah lepas dari pengaruh semesta ini. Kedua evolusi,
budaya, norma, dan nilai-nilai yang menggambarkan perubahan-perubahan
melandasi sistem masyarakat itu yang terjadi pada sebuah masyarakat
(Megawangi, 2004). melalui proses adaptasi struktur sosial

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 131
menuju pembaharuan. Hal ini juga akan Komunikasi Verbal
menghapuskan segala struktur yang Komunikasi verbal (verbal
tidak diperlukan lagi. communication) adalah bentuk
Keluarga dalam subsistem komunikasi yang disampaikan
masyarakat juga tidak akan lepas dari komunikator kepada komunikan dengan
interaksinya dengan subsistem- cara tertulis (written) atau lisan (oral).
subsistem lainnya yang ada dalam Komunikasi verbal menempati porsi
masyarakat, misalnya sistem ekonomi, besar. Karena kenyataannya, ide-ide,
politik, pendidikan dan agama. Dengan pemikiran atau keputusan, lebih mudah
interaksinya dengan subsistem- disampaikan secara verbal ketimbang
subsistem tersebut, keluarga berfungsi nonverbal. Dengan harapan, komunikan
untuk memelihara keseimbangan. (baik pendengar maupun pembaca) bisa
Megawangi (2005) menyatakan lebih mudah memahami pesan-pesan
secara garis besar, pendekatan struktural yang disampaikan. contoh: komunikasi
fungsional dalam bentuk yang ekstrem verbal melalui lisan dapat dilakukan
mempunyai asumsi-asumsi: dengan menggunakan media, contoh
a) Masyarakat adalah sistem seseorang yang bercakap-cakap melalui
tertutup yang bekerja dengan telepon. Sedangkan komunikasi verbal
sendirinya dan cenderung melalui tulisan dilakukan dengan secara
homeostatis dan mencapai titik tidak langsung antara komunikator
keseimbangan (equilibrium). dengan komunikan. Proses
b) Sebagai sebuah sistem yang penyampaian informasi dilakukan
memelihara dirinya, masyarakat dengan menggunakan media berupa
memerlukan kebutuhan- surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-
kebutuhan dasar serta prasyarat lain.
tertentu yang harus dipenuhi
agar kelangsungan homeostatis Komunikasi Nonverbal
dan titik keseimbangan dapat Komunikasi nonverbal
terus berlangsung. (nonverbal communication) menempati
c) Untuk memenuhi kebutuhan dan porsi penting. Banyak komunikasi
prasyarat dari sebuah sistem, verbal tidak efektif hanya karena
maka perlu diberikan perhatian komunikatornya tidak menggunakan
pada fungsi-fungsi dari setiap komunikasi nonverbal dengan baik
bagian sistem tersebut. dalam waktu bersamaan. Melalui
Berdasarkan uraian tersebut, komunikasi nonverbal, orang bisa
penelitian ini mengkaji fungsi struktural mengambil suatu kesimpulan mengenai
keluarga remaja dalam hal berikut; 1) suatu kesimpulan tentang berbagai
tatanan sosial, 2) solidaritas 3) macam perasaan orang, baik rasa
stratifikasi sosial dan 4) struktur sosial. senang, benci, cinta, kangen dan
berbagai macam perasaan lainnya.

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 132
Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi nonverbal.
komunikasi nonverbal bisa membantu Penggunaan waktu dalam
komunikator untuk lebih memperkuat komunikasi nonverbal meliputi
pesan yang disampaikan sekaligus durasi yang dianggap sesuai bagi
memahami reaksi komunikan saat suatu aktivitas, banyaknya
menerima pesan. Bentuk komunikasi aktivitas yang dianggap patut
nonverbal sendiri di antaranya adalah, dilakukan dalam jangka waktu
bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, tertentu, serta ketepatan waktu
simbol-simbol, pakaian seragam, warna (punctuality).
dan intonasi suara. Berikut bentuk-
bentuk komunikasi nonverbal;
a. Sentuhan: Sentuhan dapat
termasuk: bersalaman,
menggenggam tangan,
berciuman, sentuhan di
punggung, mengelus-elus,
pukulan, dan lain-lain.
b. Gerakan tubuh; Dalam
komunikasi nonverbal, kinesik
atau gerakan tubuh meliputi
kontak mata, ekspresi wajah,
isyarat, dan sikap tubuh.
Gerakan tubuh biasanya
Model komunikasi Keluarga
digunakan untuk menggantikan
Komunikasi keluarga yang
suatu kata atau frase, misalnya
dikemukakan oleh McLeod dan Chaffee
mengangguk untuk mengatakan
dalam Turner dan West (2006),
ya; untuk mengilustrasikan atau
mengemukakan komunikasi yang
menjelaskan sesuatu;
berorientasi sosial dan komunikasi yang
menunjukkan perasaan,
c. Vokalik; Vokalik atau
berorientasi konsep. Komunikasi
paralanguage adalah unsur
yang berorientasi sosial adalah
nonverbal dalam suatu ucapan,
komunikasi yang relatif menekankan
yaitu cara berbicara. Contohnya
hubungan keharmonisan dan hubungan
adalah nada bicara, nada suara,
sosial yang menyenangkan dalam
keras atau lemahnya suara,
keluarga. Komunikasi yang berorientasi
kecepatan berbicara, kualitas
konsep adalah komunikasi yang
suara, intonasi, dan lain-lain.
mendorong anak-anak untuk
d. Kronemik; Kronemik adalah
mengembangkan pandangan dan
bidang yang mempelajari
mempertimbangkan masalah dari
penggunaan waktu dalam

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 133
berbagai segi digambarkan pada anggota lain dan saling
Gambar 1 berikut ini. mendukung.
4) Komunikasi keluarga dengan pola
1) Komunikasi keluarga dengan pola konsensual, ditandai dengan
laissez-faire, ditandai dengan adanya musyawarah mufakat.
rendahnya komunikasi yang Bentuk komunikasi keluarga ini
berorientasi konsep, artinya anak menekankan komunikasi
tidak diarahkan untuk berorientasi sosial maupun yang
mengembangkan diri secara berorientasi konsep. Pola ini
mandiri, dan juga rendah dalam mendorong dan memberikan
komunikasi yang berorientasi kesempatan untuk tiap anggota
sosial. Artinya anak tidak keluarga mengemukakan ide dari
membina keharmonisan hubungan berbagai sudut pandang, tanpa
dalam bentuk interaksi dengan mengganggu struktur kekuatan
orangtua. Anak maupun orangtua keluarga.
kurang atau tidak memahami
obyek komunikasi, sehingga dapat Model komunikasi keluarga yang
menimbulkan komunikasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini
salah. adalah suatu bentuk yang dilakukan
2) Komunikasi keluarga dengan pola oleh orang tua dalam proses
protektif, ditandai dengan penyampaian informasi dalam
rendahnya komunikasi dalam pengembangan keluarga dalam hal ini
orientasi konsep, tetapi tinggi adalah anak balitanya dengan
komunikasinya dalam orientasi mengunakan konsep komunikasi
sosial. Kepatuhan dan keselarasan keluarga yang disampaikan oleh
sangat dipentingkan. Anak-anak McLeod dan Caffe tersebut diatas.
yang berasal dari keluarga yang
menggunakan pola protektif METODE PENELITIAN
dalam berkomunikasi mudah Desain penelitian
dibujuk, karena mereka tidak Penelitian ini menggunakan
belajar bagaimana membela atau Desain deskriptif kulitatif dengan
mempertahankan pendapat pendekatan naturalistik. Menurut
sendiri. Arikunto (2006) penelitian naturalistik
3) Komunikasi keluarga dengan pola adalah penelitian yang digunakan untuk
pluralistik merupakan bentuk kondisi obyektif alamiah dimana
komunikasi keluarga yang peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
menjalankan model komunikasi teknik pengumpulan data dilakukan
yang terbuka dalam membahas secara triangulasi, analisis data bersifat
ide-ide dengan semua anggota induktif, dan hasil penelitian lebih
keluarga, menghormati minat menekankan makna, bukan generalisasi.

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 134
Berdasarkan pendapat ini maka untuk mendapatkan orangtua tunggal
penelitian lebih cocok memilih yang tinggal di lingkungan kelurahan
pendekatan naturalistik untuk melihat Kaliabang Tengah Bekasi Utara. Data
pola pengasuhan orangtua tunggal diminta kepada orangtua menggunakan
(single Parent) terhadap anak balitanya. angket isian, juga wawancara. Data di
bagi dalam tiga bagian yaitu: bagian
Populasi dan Sampel pertama berisikan tentang karakteristik
Populasi dalam penelitian ini orangtua tunggal (singgle Parent) yang
adalah semua orangtua tunggal yang ada di Kelurahan Kaliabang Tengah.
tinggal di kelurahan Kaliabang tengah
Bekasi Utara. Sampel yang dijadikan Analisis data
analisis adalah keluarga yang memiliki Analisis data dilakukan dengan
anak balita yang berusia 0 – 5 tahun mengunakan analisis kualitatif dengan
yang tinggal di Kelurahan kaliabang Trianggulasi Data, metode dan
Tengah Bekasi Utara. Yang dijadikan Trianggulasi Sumber.
informan adalah orangtua yang
memiliki anak balita umur 3- 5 tahun. HASIL PENELITIAN
Yaitu sebanyak 5 orang. Teknik Penelitian ini dilaksanakan di
penentuan sampel yaitu dengan teknik wilayah Kelurahan Kaliabang Tengah,
snowball. Menurut Sugiyono, snowball Bekasi Utara. Penelitian ini memilih
sampling merupakan salah satu metode objek penelitian yaitu orangtua tunggal
dalam pengambilan sampel dari suatu (single parent) yang tinggal di
populasi. Snowball sampling ini adalah Kelurahan Kaliabang Tengah Bekasi
termasuk dalam teknik non-probability Utara. Dalam penelitian ini orangtua
sampling (sample dengan probabilitas tunggal yang dijadikan informan
yang tidak sama). Berdasarkan pendapat penelitian berjumlah 5 orang. Mereka
ini maka teknik pengambilan sampel tinggal di wilayah kelurahan Kaliabang
dalam penelitian ini memakai teknik Tengah, pada RW yang berbeda. Data
Snowball Sampling. informan dalam penelitian ini disajikan
dalam Tabel 1. berikut;
Tempat dan waktu penelitian Tabel 1. Data Informan penelitian
Penelitian dilakukan di No Nama Umur Deskripsi
Kelurahan Kaliabang Tengah Bekasi Orangt Anak Status
Utara. Penelitian ini dilakukan dalam ua
waktu 5 bulan, yang dilaksanakan pada 1. Suherm 4 tahun Suherman
an bercerai
bulan Maret 2014 s/d Juli 2014.
dengan
istrinya
Teknik pengumpulan Data pada saat
Pengumpulan data primer anaknya
dilakukan dengan teknik Snow Ball, berumur 7

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 135
bulan. istrinya
Istrinya meninggal
meninggalk saat
an anak dan anaknya
suami berumur 3
karena bulan.
tidak mau
mengurusi Berdasarkan data Tabel 1, maka
anak dan dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa
suami.
Suherman, laki-laki berusia 45 tahun
2. Rosdia 5 tahun Rosdiana
adalah seorang karyawan pada
na menjadi
perusahaan perkreditan motor di
janda
wilayah Jakarta Utara. Suherman
karena
suaminya termasuk telat dalam menikah. Pada
meninggal Usia 40 tahun dia menikah dengan
saat seorang gadis yang dikenalkan oleh
anaknya temannya. Usia mereka terpaut jauh
berumur 2 yaitu lebih dari 20 tahun. Pada saat
tahun. menikah istrinya baru berumur 17
3. Lismaw 4 tahun Lismawati tahun, faktor umur yang muda,
ati ditinggal membuat istrinya tidak siap menjadi
begitu saja
seorang istri. saat hamil dia mulai
oleh suami
mengeluh ternyata menikah tidak enak,
tanpa ada
dia minta pulang ke rumah orangtuanya
kabar berita
saat hamil di daerah Jawa Tengah. Dan tidak mau
6 bulan. kembali ke rumah suaminya, sampai
4. Aminah 5 tahun Aminah anaknya lahir. Pada saat anak berumur
Janda tiga bulan, Suherman menjemput
karena istrinya untuk kembali ke rumah
suaminya mereka. Istri dan anaknya ikut ke rumah
meninggal Suherman. Tapi hanya sebulan,
dunia pada kemudian istrinya kabur meninggalkan
saat anak dan suaminya. Sejak saat itulah
anaknya
Suherman mengasuh anaknya sendirian.
berumur 3
Dia menjadi trauma mencari ibu
tahun
pengganti bagi anaknya. Sehingga dia
5. Kartino 3 tahun Kartino
mengasuh memutuskan untuk menjadi orangtua
anak tunggal.
kembarnya Rosdiana, perempuan berumur
sendirian 37 tahun, menjadi janda karena
karena suaminya meninggal dunia. Dia

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 136
membesarkan 3 anak, dan anak merasa belum menemukan ibu yang
terakhirnya berumur 5 tahun. Rosdiana tepat bagi anak-anaknya. Akhirnya dia
menjadi janda saat anak bungsunya memutuskan untuk mengasuh anaknya
berumur 2 tahun. Suaminya meninggal sendirian dengan menjadi orangtua
tertabrak bus ketika naik motor, tunggal.
sehingga meninggal di tempat kejadian.
Rosdiana membesarkan anaknya Komunikasi verbal dan nonverbal
dengan uang pensiunan suami yang yang digunakan dalam Pengasuhan
PNS, dan berdagang bahan sembako di Komunikasi verbal dan nonverbal yang
rumah. lebih sering digunakan orangtua tunggal
Lismawati, perempuan berumur kepada anak balitanya di bagi dalam
34 tahun mempunyai anak 2 orang, bagian-bagian kegiatan sebagai berikut;
yang pertama laki-laki berumur 9 tahun
dan kedua berumur 4 tahun. Ketika Kegiatan di dalam rumah
Lismawati hamil anak kedua, suaminya Pada saat bermain bersama anak
pergi tidak pernah kembali lagi ke balitanya, orangtua lebih banyak
rumah mereka. Sampai anaknya mengikuti apa keinginan anak-anaknya.
berumur 4 tahun. Lismawati Kegiatan bermain dalam rumah bersama
memutuskan tidak mau menikah, dia anak yaitu saat anak meminta
menghidupi anaknya dengan membuat diceritakan sesuatu, atau membaca buku
kue dan menjajakan keliling cerita, maka komunikasi baik secara
perumahan. Juga melayani kue untuk verbal maupun nonverbal yang
arisan atau pesta. dilakukan oleh orangtua disajikan dalam
Aminah, perempuan berumur 35 tabel 2 berikut;
tahun, menjanda karena suaminya Tabel 2 Komunikasi verbal dan nonverbal
meninggal saat anak bungsunya yang digunakan orangtua dalam aktivitas di
berumur 3 tahun. Saat ini anaknya rumah
sudah berumur 5 tahun. Anaknya ada 3 No. Nama Verbal Nonverbal
Orang yang sering yang sering
orang. Yang tertua berumur 10 tahun,
Tua diucapkan dilakukan
kedua berumur 7 tahun, dan bungsu
1. Suher Kata-kata Membelai
berumur 5 tahun. Dia memutuskan
man pelan dan rambut,
untuk tidak menikah lagi dan sangat mengendong,
membesarkan anaknya sendirian. lembut menuntun
Pekerjaannya adalah seorang guru seperti; jika ingin
Sekolah Menengah Pertama (SMP). jangan ditunjukkan
Informan terakhir adalah sayang, ayo sesuatu.
Kartino, laki-laki berumur 40 tahun, dicoba ya,
seorang karyawan Rumah Sakit pasti enak
Swasta. Istrinya meninggal saat anak deh.
kembarnya berumur 3 tahun. Kartino Dengar ya,

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 137
2. Rosdia Kamu bisa mengikat menunjukkan bahwa anaknya seorang
na kerjakan rambut, anak laki-laki. Itu bentuk semangat
sendiri, menuntun yang diberikan kepada anaknya untuk
jangan jika berjalan, selalu ceria dan semangat menghadapi
cengeng. mengendong
kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
kalau
Rosdiana lebih mendidik anak-
menangis.
anaknya disiplin dan mandiri. Dia selalu
3. Lisma Anaknya Perilaku
wati diajarkan yang
memaksa anaknya untuk mengerti
mandiri, dicontohkan, keadaannya dan harus bisa melakukan
bahasa seperti sesuatu dengan sendirinya. Selain dia
verbal membungkus sibuk mengurusi dagangannya,
menggunak kue. Rosdiana juga ingin melatih anaknya
an kata bertanggung jawab dengan apa yang
perintah, telah dia kerjakan. Sehingga dia selalu
4. Amina Kerjakan Memeluk, memnta anaknya untuk melakukan
h yang rapi mengendong. sesuatu sendiri. Kepada anak yang
ya, jangan menuntun
masih kecil dia juga membujuk dengan
cengeng ya
menggendong dan membelai rambutnya
5. Kartin Menyanyik Mengendong
jika anaknya menangis.
o an lagu, si , mengajak
cantik, jalan-jalan, Lismawati membiasakan
pintar mendidik anaknya dengan keras dan
disiplin. Dia merasa anaknya harus
Berdasarkan Tabel 2, maka mengerti keadaan kehidupan yang
dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa; sedang dijalankan. Komunikasi verbal
Suherman menggunakan komunikasi yang digunakan dalam berkomunikasi
verbal dalam pengasuhan kepada anak menggunakan kata perintah seperti;
balitanya menggunakan kata-kata yang “Kamu bisa mengerjakannya, coba
menekankan nada lemah lembut. Jika kerjakan.” “Susun yang rapi.” “Jangan
membacakan cerita/dongeng kepada berantakan.” dan sebagainya.
anaknya, maka dia mencoba Komunikasi nonverbal yang sering
mendengarkan pendapat anaknya dan digunakan dengan anaknya adalah
menggunakan kata-kata yang bisa dalam mengerjakan pekerjaan rumah
dimengerti anaknya. Sementara untuk tangga. Lismawati meminta anaknya
komunikasi nonverbal, Suherman membantu pekerjaan rumah dan
menggendong anaknya dan membujuk mencontohkan pekerjaan yang bisa
jika anaknya mulai melakukan tindakan dikerjakan anaknya. Dia mengajak
yang menunjukkan sikap ‘mengambek’. anaknya menjajakan kue yang
Maka dia akan membujuk, dan merayu didagangkan. Dan mengajarkan
anaknya agar jangan ‘ngambek’, dan anaknya meneriakkan jualannya.
harus menjadi ‘jagoan’, untuk

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 138
Aminah menggunakan 1. Suherm Jangan Memeluk,
komunikasi verbal kepada anaknya an nakal, hati- mengajak
hati, duduk
lebih menggunakan kata-kata yang
bersama,
menunjukkan sikap tegas. Dia memegang
menggunakan kata seperti “Kerjakan tangan.
sendiri ya.” Dan mengajarkan anaknya 2. Rosdia Duduk yang Memeluk,
untuk mandiri. Dia melatih anaknya na tenang, meminta
jangan nakal diam.
tidak cengeng. Komunikasi nonverbal
3. Lisma Anaknya Menggunaka
yang sering dilakukan kepada anak wati diminta isyarat
balitanya adalah mengendong dan duduk tangan,
menuntun anak jika berjalan. dengan isyarat mata
Kartino mempunyai anak tenang, tidak
boleh
kembar yang diasuh dengan penuh
berisik.
kasih sayang. Sambil menyiapkan 4. Amina Diam, Menggunakan
makanan Kartino menyanyikan lagu- h jangan isyarat
lagu yang disukai anak kembarnya. Dia berisik. tangan,
menggunakan kata-kata “pintar,” Jangan nakal memegang
tangan
“sayang” dalam memberikan rasa
anaknya.
nyaman kepada anak kembarnya. Memeluk
Komunikasi nonverbal yang sering untuk diam.
dilakukan kepada anak kembarnya 5. Kartino Duduk yang Menggunakan
adalah menggendong, mengajaknya bagus, isyarat
jalan-jalan sambil beryanyi dan jangan tangan, selalu
nakal, anak senyum untuk
menunjukkan sekitar yang menjadi
pintar, anak menuntun
perhatian anak kembarnya. cantik. anak.

Kegiatan di luar rumah Berdasarkan tabel 3, maka dapat


Pada berada di luar rumah dijelaskan bahwa Suherman lebih
seperti pergi ke rumah saudara atau menekankan kata “jangan nakal”
sedang mengajak anaknya pergi kepada anaknya. Jika melihat anaknya
rekreasi. Orangtua lebih menunjukkan melakukan aktivitas yang agak
komunikasi verbal dan komunikasi berbahaya atau anaknya melakukan
nonverbal yang lebih mudah dan cepat aktivitas yang tidak sesuai atau
dimengerti oleh anaknya. Seperti menganggu orang lain. Kata-kata lain
ditunjukkan dalam tabel berikut ini; yang sering digunakan adalah “hati-
hati”, jika anaknya melakukan kegiatan
Tabel 3 Komunikasi verbal dan nonverbal yang yang harus dilakukan secara hati-hati.
dilakukan orangtua di luar rumah
Komunikasi nonverbal yang dilakukan
No. Nama Verbal yang Nonverbal
OrangT sering yang sering saat berada di luar rumah adalah
ua diucapkan dilakukan memeluk anaknya jika anak tersebut

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 139
melakukan gerakan yang berlebihan, orangtua tunggal kepada anak
memegang tangannya, dan mengajak balitanya dalam kegiatan rutin
untuk duduk bersama-sama. sehari-hari.
Rosdiana menggunakan kata Komunikasi verbal yang
“duduk yang tenang, jangan nakal” saat digunakan oleh orangtua yang menjadi
dia dan anaknya bersama ke rumah informan dalam penelitian ini, dapat
saudara. Atau saat naik kendaraan dianalisis bahwa kata-kata yang
umum, jika melihat anaknya bergerak digunakan dalam komunikasi verbal
yang membahayakan dirinya. Memeluk sangat sering diucapkan dalam keluarga
dan meminta diam jika anaknya nakal yang bukan orangtua tunggal. Seperti
atau manjat kursi atau tangga. Begitu kata “sayang”, “Jangan nakal”. Dapat
juga dengan Lismawati, dia juga minta dikatakan bahwa orangtua tunggal
anaknya untuk diam, jangan berisik, dalam penelitian ini ternyata menyadari
jika anak-anaknya berlaku nakal, maka bahwa anak juga membutuhkan
kata “Diam”, jangan nakal. Komunikasi mendengar kata-kata yang dapat
nonverbal yang sering digunakan adalah memotivasi dirinya untuk merasakan
menggunakan gerakan isyarat, untuk bahwa dia dihargai oleh orangtuanya.
melarang anaknya melakukan sesuatu. Kata-kata yang memotivasi anak akan
Juga menggunakan isyarat mata. Begitu memberikan dampak positif kepada
juga dengan Aminah dalam komunikasi anak terutama dalam membentuk rasa
verbal menggunakan kata diam jangan percaya diri anak. Menurut Hurlock
berisik, jika anaknya diajak ke rumah 1980, mengatakan bahwa orangtua
saudara. Komunikasi nonverbal harus mengetahui kebutuhan anak dan
menggunakan isyarat tangan. Memeluk kebutuhan itu bukan hanya kebutuhan
anaknya untuk meminta diam dan makanan dan minuman saja, tetapi juga
jangan bergerak. kebutuhan untuk mendapatkan kata-kata
Kartino, lebih menggunakan yang baik dan merasa dihargai.
kata “Cantik, duduk yang baik, jangan Bentuk komunikasi nonverbal
nakal”, selain itu juga menggunakan dilakukan orangtua kepada anaknya
kata “pintar”. Juga meminta untuk yang dilakukan didalam rumah dan
duduk yang bagus, dan jangan berisik. diluar rumah juga menunjukkan bahwa
Untuk komunikasi nonverbal, Kartino orangtua tunggal dalam penelitian ini
menggunakan isyarat tangan, untuk menggunakan simbol-simbol yang
menunjukkan gerakan yang benar dan menunjukkan sikap menjaga perasaan.
menuntun anaknya untuk melakukan Seperti simbol isyarat tangan untuk
aktivitas yang benar. menunjukkan larangan terhadap
aktivitas yang dilakukan anak. Begitu
PEMBAHASAN juga dalam mengajak anak bermain
Bentuk Komunikasi secara verbal diluar rumah. Orangtua menuntun dan
dan nonverbal yang digunakan mengendong anak untuk menunjukkan

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 140
rasa perhatian kepada anak. Ada Gambar 3. Pola komunikasi orangtua
orangtua tunggal yang menunjukkan tunggal kepada anak balita
bahwa perlu menumbuhkan sikap
disiplin kepada anak. Hal ini adalah Gambar 3 tersebut menjelaskan
dampak dari pekerjaan orangtua tunggal bahwa dalam melakukan komunikasi
yang menyita waktunya dan meminta verbal, orangtua dipengaruhi oleh
anak untuk mengerti dan mengajarkan situasi dan kondisi dalam konteks
disiplin kepada anak. Juga mengajarkan komunikasi terjadi. Situasi dan kondisi
bagaimana anak menjadi disiplin dalam tersebut akan menghasilkan bentuk
melakukan suatu aktivitas dalam rumah. tindakan orangtua seperti perhatian
Orangtua tunggal perempuan lebih kepada balita. Bentuk perhatian yang
menunjukkan dan mencontohkan ditunjukkan secara verbal adalah
perilaku kepada anaknya dengan cara menanyakan anak balitanya mau apa,
mengajarkan pekerjaan yang harus atau mau tidur, minta apa dan
dimengerti oleh anaknya. sebagainya. Situasi dan kondisi juga
menunjukkan sikap kasih sayang
Pola komunikasi orangtua tunggal orangtua kepada anak balita. Bentuk
kepada anak Balita. kasih sayang yang ditunjukkan secara
Pola komunikasi orangtua verbal adalah ucapan kata sayang, anak
tunggal dalam penelitian ini dapat cantik, anak soleh, anak solehah. Dan
dianalisis dengan membuatkan alur dari sebagainya.
pola komunikasi yang terjadi. Dalam melakukan komunikasi
Berdasarkan wawancara dengan nonverbal orangtua juga dipengaruhi
orangtua tunggal tersebut dapat di oleh situasi dan kondisi. Bentuk
jelaskan secara alur sebagai berikut; tindakan orangtua yang dikaitkan
dengan situasi dan kondisi
Situasi Kondisi menghasilkan bentuk tindakan orantua
seperti menuntun anak balitanya.
-Perhatian
perilaku menuntun anak dilakukan saat
Komunikasi verbal -rasa
sayang orangtua membawa anaknya keluar
rumah, dan ketika anak meminta
sesuatu diperjalanan dan menuntun
masuk toko makanan. Ada juga
tindakan yang dilakukan saat anak ada
Situasi kondisi
ditempat rekreasi, orangtua menuntun
anak saat mengajak kesuatu tempat
Menuntun dimana keamanan anak perlu dijaga
Komunikasi agar tidak jatuh. Situasi dan kondisi
Nonverbal-memeluk
juga menunjukkan perilaku memeluk.
Orangtua memeluk anak balitanya saat

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 141
anak balita merasa ketakutan. bentuk kesempatan untuk mempunyai pendapat
nonverbal lainnya bisa dihubungkan rendah. Sedangkan ada hal yang
saat anak dipeluk orangtua adalah anak berbanding terbalik dengan konsep
memeluk kembali leher orangtua. protektif yaitu ayah juga menggunakan
Begitu juga orangtua akan mengelus pola Laizez-faire ditandai dengan
punggung anaknya. rendahnya komunikasi yang
berorientasi konsep, artinya anak tidak
Model Komunikasi Keluarga yang diarahkan untuk mengembangkan diri
dilakukan oleh orangtua tunggal secara mandiri, dan juga rendah dalam
kepada anak balitanya. komunikasi yang berorientasi sosial.
Model komunikasi keluarga Artinya anak tidak membina
dianalisis berdasarkan cara-cara yang keharmonisan hubungan dalam bentuk
dilakukan oleh orangtua dalam interaksi dengan orangtua. Anak
mengasuh anak balitanya. Terutama maupun orangtua kurang atau tidak
dalam menyampaikan nilai-nilai memahami obyek komunikasi, sehingga
ataupun norma-norma dalam kehidupan dapat menimbulkan komunikasi yang
sehari-hari. Dari 5 informan yang salah.
diwawancarai maka dapat dijelaskan Model komunikasi keluarga
bahwa komunikasi keluarga yang pada orangtua tunggal yang dilakukan
dilakukan oleh 5 orangtua tunggal ibu menunjukkan bahwa ibu lebih
(single parent) dalam penelitian protektif dari ayah dan lebih pluralistik
menunjukkan kepada variasi gabungan yaitu bentuk komunikasi keluarga yang
antara keempat pola komunikasi yang menjalankan model komunikasi yang
disampaikan oleh McLeod dan Chafee. terbuka dalam membahas ide-ide
Berdasarkan kefungsian struktur dengan semua anggota keluarga,
yang dalam keluarga, sehingga dapat menghormati minat anggota lain dan
disimpulkan bahwa struktur keluarga saling mendukung. Sehingga anak juga
yang menjadi orangtua tunggal ada pada dapat mengembangkan rasa
ayah maka ayah lebih dominan keinginannya dan mengembangkan pola
mengatur anak, terlihat menunjukkan komunikasi pada ibu dengan pola
Pola protektif yaitu ditandai dengan konsensual yaitu ditandai dengan
rendahnya komunikasi dalam orientasi adanya musyawarah mufakat. Bentuk
konsep, tetapi tinggi komunikasinya komunikasi keluarga ini menekankan
dalam orientasi sosial. Kepatuhan dan komunikasi berorientasi sosial maupun
keselarasan sangat dipentingkan. Anak yang berorientasi konsep. Pola ini
yang diasuh diarahkan untuk mudah mendorong dan memberikan
dibujuk, karena diwajibkan patuh dan kesempatan untuk tiap
anggota keluarga pandang, tanpa mengganggu struktur
mengemukakan ide dari berbagai sudut kekuatan keluarga.

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 142
KESIMPULAN situasi dan kondisi saat orangtua
Berdasarkan hasil penelitian dan berinteraksi dengan anak. Situasi dan
pembahasan maka kesimpulan dari kondisi dalam komunikasi verbal
penelitian ini adalah sebagai berikut;1) orangtua lebih menunjukkan sikap
Komunikasi verbal yang dilakukan perhatian dan kasih sayang. Sedangkan
orangtua tunggal kepada anak balitanya saat melakukan komunikasi nonverbal
dalam pola pengasuhan menggunakan orangtua memperlihatkan perilaku
kata-kata yang mudah dimengerti anak, memeluk dan menuntun. 3). Model
bernada lemah lembut, tegas dan komunikasi keluarga yang dihasil dari
dimengerti oleh anak. Sedangkan orangtua tunggal antara ayah dan ibu
komunikasi nonverbal yang dilakukan terdapat perbedaan dalam model
orangtua tunggal kepada anaknya komunikasi keluarga yaitu; model
adalah memeluk anak saat diajak komunikasi keluarga yang dilakukan
kerumah keluarga lain, diajak jalan oleh ayah lebih mengunakan pola
ketempat rekreasi. Orangtua tunggal protektif dan laizzer-fair, sedangkan
menuntun anak saat anak meminta model komunikasi keluarga yang
sesuatu atau menunjukkan sesuatu. 2) dilakukan oleh ibu lebih mengunakan
Pola komunikasi orangtua tunggal modifikasi atau gabungan
kepada anak balitanya dipengaruhi oleh
pola protektif dengan pola pluralistik
juga gabungan pola protektif dengan
pola konsensual.

DAFTAR PUSTAKA

Tiga, Pustaka Pelajar


Admin. (2007). Sulitnya menjadi orang Yogyakarta.
tua tunggal.
http://gayahidupsehatonline.co Creswell JW. 2002. Research design,
m/ html desain penelitian qualitative
and quantitative approaches.
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian KIK Press, Jakarta.
Suatu Pendekatan Praktek,
Edisi Revisi keenam Rineka DeVito, Joseph. (2007). The
Cipta, Yogyakarta. Interpersonal Communication
Book Elevent Edition. USA:
Brooks, J.B. 2001.Parenting.Third Pearson Education.
Edition. California (US):
Mayfield Publishing Company. Griffin, EM. (2006). A First Look At
Communication Theory. New
Crain. 2007. Teori perkembangan anak, York: McGraw-Hill Education.
konsep dan aplikasi, Edisi ke

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 143
Gunarsa, S.D&Gunarsa, Y.S. 2004. Littlejohn, Stephen W& Karen A. Foss.
Psikologi Praktis: Anak. (2009). Theories of Human
Remaja. Dan Keluarga. Communication. 9th Edition.
Jakarta: PT BPK Gunung Belmont: Thomson
Mulia. Wadsworrth.

Goodman, Douglas J. dan George Megawangi R, Hastuti D.


Ritzer, 2004; Teori Sosiologi 2005.Pendidikan holistik
Modern , Edisi ke-6, Jakarta: berbasis karakter pada anak
usia prasekolah dan
Hastuti, D. 2008. Pengasuhan: Teori pengaruhnya pada
dan Prinsip serta Aplikasinya pembentukan anak tumbuh
di Indonesia. Bogor (ID): sehat, cerdas, dan berkarakter
Departemen Ilmu Keluarga dan [laporan]. Bogor: Duelike
Konsumen. Fakultas Ekologi Project IPB.
Manusia IPB.
Megawangi 1999; Membiarkan
Hurlock, E.B. 1980. Psikologi berbeda, sudut pandang baru
Perkembangan, Edisi kelima. tentang relasi gender. Penerbit
Jakarta (ID) : PT Erlangga. Mizan. Bandung

Irmawati, 2004, Motivasi Berprestasi Megawangi R. 2004. Pendidikan


dan Pola Pengasuhan Pada Karakter, Solusi yang Tepat
Suku Bangsa Batak Toba Di Untuk Membangun Bangsa.
Desa Parpareran II Tapanuli Jakarta: Indonesia Heritage
Utara; Makalah Seminar Temu Foundation.
Ilmiah Nasional & Kongres IX
Himpunan Psikologi Indonesia Miller, Katherine, 2005;
Surabaya, 15-17 Januari 2004. Commmunication Theories,
perspective, processes and
Kerlinger FN. 2006. Azas-azas contexts, Second Edition.
penelitian Behavioral. Mc.Graw-Hill International
[Terjemahan, Edition-in North America.
Simatupang L.R
Koessoemanto HJ], cetakan ke- Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian
11, Gajah Mada University Kualitatif: Paradigma Baru
Press Yokyakarta. Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya, Bandung:PT
Le Poire, Beth A. (2006). Family Remaja Rosdakarya, 2003.
Communication “Nurturing
and Control in a Changing Nur Syamsiah, 2011, Hubungan antara
World”. Sage Publications,Inc. persepsi Anak terhadap
perhatian orangtua dan
Liliweri, Alo. (2007). Dasar – Dasar intensitas komunikasi
Komunikasi Interpersonal dengan
Antarbudaya.Yogyakarta: Kepercayaan diri pada Remaja
Pustaka Pelajar. Difabel; Thesis, Program Studi
Magister Sains Psikologi

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 144
Universitas Muhammadiyah Singarimbun M, Effendi S. 2006.
Surakarta, Solo. Metode penelitian survey.
Grafindo, Jakarta.
Prasetijo, A. 2009. Keragaman budaya Supriatna, 2008, Kepercayaan
indonesia. [Internet]. tradisional dan Ketakwaan
[diacuNovember Terhadap Tuhan yang Maha Esa
2010].Tersediadari:http://praset dalam Sistem Sosial Budaya
ijo.wordpress.com/2009/07/24/ Masyarakat Betawi di DKI
keragamanbudaya- Indonesia. Jakarta, Jurnal Penelitian Vol.40
No.1 April 2008;607-640.
Poloma. Margaret M, Sosiologi Sugiyono, 2009; Pengantar Penelitian,
Kontemporer, Jakarta: PT Raja Rosdhakarya, Bandung.
Grafindo Persada, 2003. Soeprapto, H.R. Riyadi,
Interaksionisme Simbolik:
Ritzer, George, Sosiologi; Ilmu Perspektif Sosiologi Modern,
Pengetahuan Berparadigma Yogyakarta: Averroes Press dan
Ganda, Jakarta, 1985 Pustaka Pelajar, 2002
Silalahi U. 2009. Metode penelitian Yusuf, Sayamsu. (2004). Psikologi
sosial. Rafika Aditama, Perkembangan “Anak dan
Bandung. Remaja Bandung: PT. Remaja
osdakarya.

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.2 Desember 2015 | 145

You might also like