You are on page 1of 11

INVENTARISASI DAN EVALUASI BAHAN GALIAN NON LOGAM

DI KABUPATEN SINTANG DAN KABUPATEN KAPUAS HULU,


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Oleh:
Kusdarto,Sjahril, M.Sodik.K, and Toto.T.K
SubDirektorat Mineral Non Logam

ABSTRACT
Both of these regencies in National Regional Planning (RTRWN) lay close to mainstay of East Indonesia Region
that is Sanggau Mainstay Region or Integrated Development of Equator Zone.
The execution of investigation in the Regency of Sintang and Kapuas Hulu is to conduct evaluation and
stocktaking, especially non metallic minerals for the purpose of to be obtained more optimal data, either through
qualitative and also is quantitative. Thereby will know non-metallic minerals resource potency and also
exploiting prospect picture and development in both Regency.
There are some non-metallic minerals that can possibly be developed. In area of Sintang and its surroundings
were found: kaolin, feldspar, quartz sand and andesite. Kaolin hypothetic resource is 260.000.000 ton, felspar is
100.000.000 to. The laboratory Result of kaolin and felspar mixture can be used as ceramic floor tile raw
material. Hypothetic resource of quartz sand is 1.040.000.000 ton having content of SiO2 = 92-96 %, Al2O3 =
1,71-3,78 % and Fe2O3 = 0,08-0,89 %, while andesite with hipotetic resources 9.800.000.000 ton can be used
for roadwork raw material in this area. In area Kapuas Hulu found: kaolin with hypothetic resource is around
32.000.000 ton, quartz sand with hypothetic resource is 30.000.000 ton have content of SiO2 = 88,91-96,60 %,
Al2O3 = 1,92-7,00 % and Fe2O3 = 0,08-0,97 % and andesite with hypothetic resource is 987.500.000 ton also
can be used for build and rehabilitate road in this regency.

SARI

Kedua kabupaten tersebut dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) terletak dekat
pada Kawasan Andalan KTI (Kawasan Timur Indonesia), yaitu Kawasan Andalan Sanggau atau
Kawasan Pengembangan Terpadu Katulistiwa.

Pelaksanaan penyelidikan Di Kabupaten Sintang dan Kapuas Hulu adalah melakukan inventarisasi
dan evaluasi, terutama bahan galian mineral non logam dengan maksud agar diperoleh data yang
lebih optimal, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan demikian akan diketahui potensi
sumber daya bahan galian serta gambaran prospek pemanfaatan dan pengembangan di kedua
kabupaten tersebut.

Dari hasil kajian potensi beberapa mineral non logam yang mungkin dapat dikembangkan adalah :
Di daerah Sintang dan sekitarnya dijumpai bahan galian berupa : kaolin dan feldspar, sumberdaya
hipotetik kaolin 260.000.000 ton, sumberdaya hipotetik felspar 100.000.000 ton Hasil campuran
kaolin dan felspar dapat digunakan sebagai bahan baku ubin lantai keramik. pasir kuarsa dengan
sumberdaya hipotetiknya 1.040.000.000 ton, mempunyai kandungan SiO2 = 92-96 %, Al2O3 = 1,71-
3,78 % dan Fe2O3 = 0,08-0,89 %, bahan galian bangunan andesit dengan sumberdaya hipotetik
9.800.000.000 ton, dapat digunakan untuk keperluan bahan baku perbaikan jalan di daerah ini. Di
daerah Putusibau dan sekitarnya dijumpai bahan galian berupa : kaolin dengan sumberdaya
hipotetik 32.000.000 ton, pasir kuarsa, dengan sumberdaya hipotetiknya 30.000.000 ton
mempunyai kandungan SiO2 = 88,91-96,60 %, Al2O3 = 1,92-7,00 % dan Fe2O3 = 0,08-0,97 %,
andesit dengan sumberdaya hipotetik 987.500.000 ton.

PENDAHULUAN agar diperoleh data yang lebih optimal, baik


secara kualitatif maupun kuantitatif. Dengan
Pelaksanaan penyelidikan Di Kabupaten demikian akan diketahui potensi sumber daya
Sintang dan Kapuas Hulu adalah melakukan bahan galian serta gambaran prospek
inventarisasi dan evaluasi, terutama bahan pemanfaatan dan pengembangan di kedua
galian mineral non logam dengan maksud kabupaten tersebut.

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-1


Secara administratif, Kabupaten Sintang Batuan Gunungapi Menunuk (Klm),
dengan ibukotanya Sintang, termasuk wilayah berumur Kapur Awal, terdiri dari tuf lithik,
Provinsi Kalimantan Barat, terletak di sebelah batulanau dan batulumpur dengan runtuhan
timur dari ibukota provinsi (Pontianak) sejauh batuan gunungapi. Batuan di atas diterobos
300 km, Dapat dicapai dengan kendaraan roda oleh Granit Era (Kue) berumur Kapur,
empat melalui jalan raya provinsi. Secara terdiri dari granit dan granodiorit,
geografis terletak diantara 110o 46’ 18’’ – Granodiorit Pesinduk (Kup) berumur
113o 25’ 28’’ Bujur Timur dan 0o 41’ 58’’ Kapur Akhir, berupa granodiorit terubah dan
Lintang Selatan - 1o 02’ 21’’ Lintang Utara. Tonalit Sepauk (Kls) berumur Kapur
Kabupaten Kapuas Hulu dengan ibukotanya Awal, terdiri dari tonalit, granodiorit,
Putussibau, terletak sejauh 390 km di sebelah monzogranit, granit, syenogranit. Di atasnya
timur dari kota Sintang. Dapat dicapai dengan diendapkan secara tak selaras Batuan
jalan darat melalui Sintang. Secara geografis Gunungapi Nyaan (Ten) berumur Eosen
terletak antara 111o 37’ 43’’ – 114o 12’ 17’’ Tengah, terdiri dari tuf, tuf berlapis,
Bujur Timur dan 0o 04’ 31’’ - 10 35’ 09’’ aglomerat, felsik, Batuan Gunungapi
Lintang Utara. dengan Kabupaten Sintang dan Piyabung (Tep) berumur Eosen Tengah,
sebelah timur dengan Kabupaten Kutai Barat terdiri dari tuf lithik, kristal dan vitrik. Lalu
(Kaltim) dan Kabupaten Murung Raya diendapkan Batuan Cekungan Mandai,
(Kalteng) (Gambar 1). disusun oleh batuan dari Kelompok Mandai
(Temd), tebalnya mencapai 2700 meter,
GEOLOGI UMUM terdiri dari batupasir, batu Lumpur dan
batulanau, yang terendapkan secara tidak
Stratigrafi selaras pada sentuh sesar dengan Kelompok
Stratigrafi daerah Kabupaten Sintang dan Selangkai dan Komplek Semitau, berumur
Kabupaten Kapuas Hulu dapat dilihat pada Eosen Akhir.Batuan Cekungan Ketungau,
peta geologi Lembar Sintang, Lembar diendapkan mulai dari Eosen Atas sampai
Putussibau, Lembar Nangapinoh, Lembar Oligosen Bawah dengan tebal mencapai 7000
Pegunungan Kapuas, dan Lembar meter, disusun oleh Formasi Kantu (Teka),
Tumbanghiram skala 1:250.000, berdasarkan Batupasir Tutoop (Tetu), dan Formasi
lembar-lembar tersebut, stratigrafi umum Ketungau (Teke). Batuan Cekungan
daerah Kabupaten Sintang dan Kabupaten Malawi diendapkan mulai dari Eosen Atas
Kapuas Hulu dapat dikelompokkan menurut sampai Oligosen Bawah yang ketebalannya
jenis dan umur batuan dari tua ke muda diperkirakan mencapai 4500 – 9700 meter.
sebagai berikut: Cekungan Malawi terdiri dari Batupasir
Batuan Alas, dibagi menjadi dua satuan, Haloq (Teh), Formasi Ingar (Tei), Batupasir
yaitu Kompleks Semitau (Ctrs) berumur Dangkan (Ted), Serpih Silat (Tesi) Formasi
Karbon-Trias dan Kompleks Busang Payak (Teop) Formasi Tebidah (Tot), dan
(PTrb) berumur Permo-Trias. Kompleks Batupasir Sekayam (Tos). Batuan
Semitau terdiri dari sekis kristalin, batusabak, Terobosan Sintang (Toms), berumur Oligo –
filit, kuarsit, serpentinit dan ubahan Miosen, terdiri dari diorit (d), granodiorit
harzburgit, Kompleks Busang terdiri dari (gd), diorit kuarsa (qd), andesit (an) dan granit
granit, diorit, dan granodiorit. Kelompok (g) menerobos hampir semua kelompok
Batuan berumur Trias : Batuan Gunungapi batuan yang lebih tua.
Betung (Trkb), menerobos Batuan Alas, Endapan alluvium dan danau yang terdiri
berupa dolerit, diorit, basal, lava, breksi dari, Lumpur, lempung, sisa tumbuhan, pasir,
andesit dan tuf terubah diatasnya diendapkan kerikil, menempati bagian rendah dan
Kompleks Mafik Danau (Jkld) dan menutupi batuan yang lebih tua.
Kompleks Kapuas (Jklk), berumur Jura-
Kapur Awal, merupakan batuan ofiolit dan Struktur Geologi
sedimen, terdiri dari gabro, dolerit, basal Secara struktur dikenal ada lima kawasan
terubah, spilit, tuf, aglomerat, breksi vulkanik, utama: kompleks batuan alas, jalur lipatan
rijang, batusabak dan batugamping merah, Selangkai, Bancuh Lubok Antu, Bancuh
Kelompok Selangkai (Kse) berumur Boyan dan Jalur lipatan muka daratan
Kapur, terdiri dari batulumpur karbonatan, (Kawasan Melawi, Mandai dan Ketungau).
batupasir dan lanau, Kelompok Embaluh Kompleks Batuan Alas, mengalami
(Kte) berumur Kapur Atas-Eosen Tengah, deformasi tekanan dan malihan dinamotermal,
terdiri dari runtuhan turbidit, batulumpur, umumnya terfoliasi. Jalur Lipatan
serpih, argilit, batusabak dan batupasir, Selangkai, kelompok ini membentang dengan
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-2
lebar 17 km, arah umum kemiringan barat- Kelampa, Ds. Setungkup, Gunung Sewanyih,
barat laut, deformasinya juga menyebabkan dan Gunung Condong semuanya termasuk
sesar naik, lipatannya menyudut. dalam wilayah Kecamatan Ketungau Hilir.
Bancuh Lubok Antu, teramati baik di daerah Gunung Gembah, Gunung Luit dan Gunung
Serawak, satuan batuan ini tergeserkan kuat Rentap termasuk dalam wilayah Kecamatan
dan terretakan. Bancuh Boyan, mengalami Sintang serta Bukit Labuh, Ds Pelimping
deformasi berkali-kali. Breksi polemik (An11, no contoh dan Ds Pelimping yang
tektonik disusun oleh fragmen-fragmen dan termasuk dalam wilayah Kecamatan Kelam
beraneka ragam batuan sedimen dan beku Permai. Sumber daya hipotetik andesit di
dalam sutatu belahan ketat. Jalur lipatan kabupaten Sintang adalah 4.280.200.000m3
Tanah Muka, terdiri dari Cekungan Melawi, atau 10.700.500.000 ton. Pada saat ini andesit
Cekungan Mandai dan Cekungan Ketungai, di daerah yang diuji petik telah ditambang,
Tinggian Semitau memisahkan Cekungan andesit di daerah Bukit Labu telah
Ketungan dan Mandai di utara dari Cekungan diusahakan oleh pengusaha lokal, diolah
Melawi di Selatan. dengan mesin “stone Crusher” dan diperoleh
produk: pasir batu, split dengan berbagai
HASIL PENYELIDIKAN ukuran yang dapat digunakan sebagai bahan
kontruksi jalan dan bangunan. Sedangkan di
Pelaksanaan inventarisasi dan evaluasi daerah lainnya ditambang rakyat secara
mineral non-logam di Kabupaten Sintang dan tradisional.
Kapuas Hulu, Kalimantan Barat adalah
- Kaolin, dijumpai pada satuan alluvium,
melakukan: pengumpulan data primer dan
diperkirakan merupakan pelapukan dari
data sekunder. Pengumpulan data primer
felspar yang berasal hasil rombakan dari
dilakukan dengan membuat lintasan
batuan Tonalit Sepauk berupa granit, tonalit,
pengamatan mineral non-logam, sesuai kajian
yang umumnya berkomposisi asam. Terdapat
geologi dan data sekunder yang ada serta
di daerah-daerah: Lapangan Terbang Sintang,
aksesibilitas di daerah tersebut. Pengumpulan
Pasar Inpres, Sintang, Tepi S. Jamela.
data sekunder dari instansi terkait perlu
Ds.Jerora, Kec. Sintang, Tepi sungai kecil,
dilakukan pada saat kegiatan lapangan, untuk
Ds. Samak, Kec. Kelam Permai, Binjai Hulu,
melengkapi data dan informasi yang telah
Binjai Hulu, Binjai Hulu, wilayah Kecamatan
terkumpul sebelumnya.
Binjai Hulu, Tepi, S.Ketungau, Jetai, wilayah
Kecamatan Ketungau Hilir. Sumber daya
Dari hasil kajian dan evaluasi di lapangan
hipotetik endapan ini di Kabuapten Sintang
dipilih beberapa daerah untuk dilakukan uji
2.800.000m3 atau 7.000.000 ton. Percontoh
petik, yaitu: di Kabupaten Sintang dilakukan
kaolin dari daerah tepi sungai kecil, Ds.
di daerah Sintang dan sekitarnya serta daerah
Samak, Kec. Kelam Permai dilakukan tes
Nanga Ketungau dan sekitarnya, sedangkan di
keramik dan hasilnya dapat dipergunakan
Kabupaten Kapuas Hulu di daerah Putusibau
sebagai bahan campuran untuk pembuatan
dan sekitarnya serta daerah Mentebah dan
keramik bodi berwarna. Sedangkan test
sekitarnya.
prototipe keramik dengan dibuat ubin ukuran
11 X 11 cm, setelah mencampur kaolin dari
Potensi Sumber Daya Mineral Dan
Tepi S. Jamela. Ds.Jerora, Kec. Sintang
Batubara Kabupaten Sintang (Gambar 2)
dengan felspar dari daerah Gunung Kelam
A. Mineral Non Logam dan dilakukan dengan komposisi KS 2a:KS 5
= 60%:40%, pada temperatur 1170o C,
- Andesit, dijumpai berupa intrusi andesit
menghasilkan keramik dengan susut bakar =
dari batuan terobosan Sintang dan lava
5,38 % dan penyerapan air = 18,14%, dan
andesit Batuan Gunungapi Betung. Andesit
perlu ditambah pelebur (felspar) untuk bodi
batuan terobosan Sintang, berwarna abu-abu
dengan penyerapan air < 5 %.
kehitaman, porfiritik, banyak mengandung
kekar, sedangkan lava andesit dari batuan -Felspar di daerah ini berupa batuan dasit (?)
Gunungapi Betung, umumnya terpropilitkan berwarna putih abu2, bintik hitam, dan
berwarna hijau, keras, banyak kekar. terkekarkan. Dijumpai di wilayah Kecamatan
Terdapat di daerah- daerah: Bukit Kodang, Kelam Permai, Ds. Ajak, Desa Merpak, Kaki
Bukit Kedongdong, Ds. Setungkup, Bukit Gunung Kelam, Ds. Kenukut dan Kaki
Kendang, Ds. Senuak, Gunung Marik, Gunung Kelam, Ds. Kenukut, ketiga lokasi ini
Pegadau, dan Kangka Batu, Ds. Setungkup, merupakan satu tubuh berupa batuan
Bukit Melonggung, Ds. Setungkup, Bukit terobosan Sintang, mempunyai luas sebaran
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-3
500 ha, diperkirakan sumber daya cal/gr, Sumber daya Tereka endapan batubara
hipotetiknya 100.000.000 ton. Hasil analisis di daerah S.Tabun Ketungau Tengah
Felpar/dasit di daerah Ds. Ajak, Desa Merpak, 18.000.000 ton termasuk dalam Formasi
kandungan : SiO2 =81,00, Al2O3 = 10,15 , Kantu, dengan Nilai Kalori = 7075 -7895
Fe2O3 = 0,64 %, K2O =1,44 dan Na2O = 2,31 cal/gr, sedangkan di daerah Bukit Alat
%. mempunyai sumber daya tereka 13.000.000
ton, termasuk Formasi Tebidah, dengan Nilai
- Pasir Kuarsa di daerah ini dijumpai berupa Kalori = 7835 cal/gr.
endapan aluvium dan batuan sedimen
Potensi Sumber Daya Mineral Dan
Formasi Dangkan, diperkirakan berasal dari
Batubara Kabupaten Kapuas Hulu
rombakan batuan Tonalit Sepauk, yang
(Gambar 3)
umumnya berkomposisi asam. Terdapat di
A. Mineral Non Logam
daerah: Bukit Sengkayang, Kec. Sintang,
- Andesit dijumpai berupa intrusi andesit
Desa Pelimping, Kec. Kelam Permai, Desa
dari batuan terobosan Sintang dan Batuan
Sengkuang, Kec. Sintang, Tepi S. Jamela.
Komplek Mafik Danau. Andesit batuan
Ds.Jerora, Kec. Sintang, dan Belakang
terobosan Sintang, berwarna hitam bintik
Kampus Akper, Kec. Sintang. Sumber daya
putih , porfiritik, masif , sedangkan andesit
hipotetik pasir kuarsa di Kabupaten Sintang
dari dan Batuan Komplek Mafik Danau
6.000.000 ton. Dari hasil analisa SiO2 =
umumnya terpropilitkan berwarna hijau,
92,00-96,50, Al2O3 =1,06 - 3,78 , Fe2O3 =0,08
keras, banyak kekar. Terdapat di daerah-
- 0,89 %, dan berukuran butir dari +2 mm
daerah Desa Seluang, Kec. Embaloh Hilir,
sampai (-1/4 + 1/8) mm. Pasir kuarsa dalam
Desa Seluang, Kec. Embaloh Hilir, dan G.
industri umumnya digunakan dalam industri
Menala, Desa Mentebah, Kec. Mentebah),
gelas/kaca serta industri semen dan keramik
Kec. Hulu Gurung, Kec Seberuang , Kec.
sebagai bahan imbuhan. Endapan pasir
Bunut Hulu, Kec. Batu Datu , Kec. Puring
kuarsa di daerah Sengkuang dan Belakang
Kencana , Gunung Tutop, Kec. Puring
Akademi Perawatan Sintang telah ditambang
Kencana , Gunung Pancur, Kec. Nanga
sebagai pasir bangunan untuk keperluan Kota
Badau dan Desa Titin Peninjau, Kec.
Sintang.
Empanang. Sumber daya hipotetik andesit di
B. Mineral Logam Dan Batubara Kabupaten Sanggau 395.000.000 m3 atau
987.500.000 ton. Andesit dapat digunakan
Dari data sekunder, mineral logam yang
sebagai bahan kontruksi baik sebagai batu
terdapat di kabupaten Sintang adalah emas,
belah maupun sebagai split. Pada saat ini
yang umumnya dijumpai berupa endapan
andesit di daerah yang diuji petik telah
placer, seperti yang dijumpai: Aliran
ditambang, andesit di daerah Seluang telah
S.Serawai, Kec, Nanga Serawai, Sungai
diusahakan oleh pengusaha lokal, diolah
Putih, Mengkurar, Pinang, Kebiyau,
dengan mesin “stone Crusher” dan diperoleh
S.Mengah, S.Tembudang, dan Sisi S.
produk : pasir batu, split dengan berbagai
Ketungau, Kampung Sungai Belimbing,
ukuran yang dapat digunakan sebagai bahan
Ketungau Hilir, yang kesemuanya merupakan
kontruksi jalan dan bangunan. Sedangkan
hasil survei tinjau, dimana sumber dayanya
andesit di G. Menala, Desa Mentebah, Kec.
tidak diketahui. Penambangan yang sekarang
Mentebah ditambang rakyat secara
masih berjalan terlihat pada beberapa tempat
tradisional.
di dan tepi Sungai Kapuas, dengan cara
menghisap endapan aktif dengan - Kaolin dijumpai pada satuan alluvium,
mengunakan perahu (istilah setempat “Jack”) diperkirakan merupakan pelapukan dari
dan memprosesnya sampai memisahkannya felspar yang berasal hasil rombakan dari
(menggunakan air raksa) pada perahu batuan Granit Era (Kue) berupa granit yang
tersebut. Di Kabupaten ini terdapat 3 (tiga) umumnya berkomposisi asam dan sisipan
cekungan batubara, yaitu : Cekungan lempung kaolin pada batuan kelompok
Ketungau, Cekungan Melawi dan Cekungan Mandai. Terdapat di daerah-daerah : Desa
Mandai. Dari data sekunder, batubara Benua Tengah, Kec. Embaloh Hilir, Jalan
terdapat di daerah: Senaning, S.Tabun antara Simpang Silat dan Nanga Silat, Desa
Ketungau Tengah, Bukit Alat, Ambalan dan Miau Merah, Kec. Silat Hilir dan Sekitar G.
Sungai Serawai, Kec. Serawai. Sumber daya Menala, Desa Mentebah, Kec. Mentebah.
Tereka endapan batubara di daerah Senaning Sumber daya hipotetik endapan kaolin di
13.670.000 ton termasuk dalam Formasi Kabupaten Kapuas Hulu adalah 32.000.000
Ketungau, dengan Nilai Kalori = 6600 -7440 ton. Analisis XRD menunjukkan kaolin dan
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-4
kuarsa, dan kandungan SiO2 = 83,50 , Al2O3 Bunut Hulu berupa endapan primer dan
= 8,77, Fe2O3 = 0,00 %, K2O =0,41 dan placer, endapan primernya mempunyai
Na2O = 0,45 sumber daya terukur 32,988 ton dengan kadar
Hg = 0,70 %, sedangkan endapan plascer
- Lempung berupa endapan aluvium,
mempunyai sumber daya terindikasi 34,25
merupakan hasil rombakan batuan yang lebih
ton dengan kadar Hg = 70 - 75 %. Mineral
tua. Terdapat di Kec. Selimbau, Panai Hilir,
logam Antimon terdapat di Bukit Prupuk,
Kec. Silat Hilir dan Nanga Selangkai, Kec.
Kec. Boyan Hulu dijumpai berupa Urat
Silat Hilir .
stibnite dan replasmen dalam lensa
- Pasir Kuarsa dijumpai berupa batuan batugamping Kelompok Batuan Selangkai,
sedimen Serpih Silat, dan Batuan Kelompok KP Eksplorasi PT MAKMUR PRATAMA
Mandai diperkirakan berasal dari rombakan INDONESIA, Kadar bijih= 70-95 %.
batuan asam seperti granit, kemungkinan dari
Di Kabupaten ini terdapat 2 (dua) cekungan
Batuan Tonalit Sepauk dan Granit Era, yang
batubara, yaitu : Cekungan Ketungau dan
umumnya berkomposisi asam. Terdapat di
Cekungan Mandai. Dari data sekunder,
daerah : Simpang Silat, Kec, Silat Hilir, Jalan
batubara terdapat di daerah : Empanang,
antara Simpang Silat dan Nanga Silat, Desa
Emban dan Bunut. Semuanya termasuk
Miau Merah, Kec. Silat Hilir , Sekitar G.
dalam Cekungan Ketungau. Sumber daya
Menala, Desa Mentebah, Kec. Mentebah ,
Tereka endapan batubara di daerah
dan Kec. Hulu Gurung. Sumber daya
Empanang 8.300.000 ton termasuk dalam
hipotetik pasir kuarsa di Kabupaten ini
Formasi Kantu, ketebalan 0.80 m, dengan
40.000.000 ton. Dari hasil analisis kimia
nilai kalori 7140 kcal/gr, Sumber daya Tereka
terdiri dari SiO2 = 88,91- 96,60 %, Al2O3 =
endapan batubara di daerah Emban
1,92 - 6,83 % dan Fe2O3 =0,08 - 0,97 %
41.500.000 ton termasuk dalam Formasi
berukuran butir dari +2 mm sampai (-1/4 +
Kantu, ketebalan 0,4 - 1,2 m, dengan nilai
1/8) mm, terdiri dari kuarsa, felspar, mineral
kalori 6000 - 7000 cal/gr, sedangkan di
berat dan material organik. Sampai saat ini
daerah Bunut mempunyai sumber daya tereka
endapan pasir kuarsa didaerah ini belum
92.200.000 ton, termasuk Formasi Kantu,
dimanfaatkan.
ketebalan 0,56 - 1,32 m, dengan nilai kalori
- Sirtu merupakan endapan aluvium , berupa 5335 - 6935 cal/gr.
fragmen batuan andesit terpropilitkan, kerakal
Prospek Pemanfaatan Dan Pengembangan
dan kerikil kuarsa. Terdapat di Sungai Palin,
Mineral Non Logam
Desa Benua Tengah, Kec Embaloh Hilir ,
Desa Seban, Kec. Putusibau, dan S. Menaren,
Untuk mengetahui prospek pemanfaatan
Desa Tekalon, Kec. Mentebah. Mempunyai
bahan galian maka pengkajian atau
sumber daya hipotetik 1.375.000 ton. Saat ini
penilaiannya didasarkan pada beberapa aspek
sirtu di daerah ini digunakan sebagai bahan
antara lain : kualitas, kuantitas, lokasi dan
pembuatan jalan antara Putusibau sampai
pemasaran, disamping aspek lainnya. Kajian
perbatasan Malaysia.
mengenai prospek pengembangan bahan
- Batugamping merupakan lensa dalam galian tidak terlalu berbeda dengan dasar
Batuan Kelompok Selangkai, terdapat di penilaian terhadap prospek pemanfaatannya.
Sungai Buluan, Ds. Lubuk Antu, Kec. Hulu Namun untuk prospek pengembangan lebih
Gurung. Keterdapatan batugamping diarahkan pada kemungkinan pengusahaan
merupakan hasil survei tinjau Kanwil dalam skala yang relatif lebih besar di masa
Pertambangan Energi Provinsi Kalimantan yang akan datang, dikaitkan dengan pusat-
Barat. pusat pertumbuhan dan peluang ekspor
sejalan dengan permintaan pasar dalam dan
B. Potensi Mineral Logam Dan Batubara luar negeri. Untuk mengetahui prospek
Dari data sekunder, mineral logam yang pemanfaatan dan pengembangan bahan galian
terdapat di kabupaten Kapuas Hulu adalah mineral non logam atau mineral industri di
emas, air raksa dan antimon. Emas dijumpai Kabupaten Sintang dan Kapuas Hulu perlu
di Kec. Manday mempunyai sumber dilakukan analisis potensi dan kegunaan
dayanya terukur bijih 1.211.450,34 ton, bahan galian tersebut. Adapun aspek yang
logam 0,138 ton sedangkan di Kec. Bunut menjadi bahan pertimbangan dalam
Hulu Manday mempunyai sumber dayanya melakukan kegiatan tersebut, adalah RTRW,
terukur bijih 3.604.485 ton, logam 1,157 teknis, potensi (kualitas dan kuantitas) dan
ton. Air raksa dijumpai di Pesinduk, Kec. sosio ekonomi. Perhatian terhadap
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-5
karakteristik sumber daya mineral non logam Bahan galian industri yang dijumpai di
(bahan galian industri) adalah cukup penting, Kabupaten Sintang adalah pasir kuarsa berupa
dikarenakan masing-masing bahan galian endapan aluvium dan batuan sedimen Formasi
tersebut mempunyai karakteristik atau sifat Dangkan, diperkirakan berasal dari rombakan
yang khusus pula.Umumnya mineral non batuan Tonalit Sepauk, yang umumnya
logam yang ditemukan tersebar di beberapa berkomposisi asam. Diperkirakan sumber
daerah dengan mutu dan cadangan/sumber daya hipotetiknya 10.000.000 ton.. Dari hasil
daya belum banyak diketahui dan masih analisis kimia endapan pasir kuarsa di daerah
diperlukan penyelidikan lebih rinci untuk ini kandungan SiO2 = 92-96 %, Al2O3 =
mengetahui masih secara pasti mengenai 1,71-3,78 % dan Fe2O3 = 0,08-0,89 %. Di
mutu dan cadangan/sumber dayanya. Dari Kabupaten Kapuas Hulu pasir kuarsa berupa
hasil kajian sampai saat ini, terdapat beberapa batuan sedimen Formasi Silat dan sisipan
bahan galian mineral non logam di Kabupaten pada batuan Kelompok Mandai mempunyai
Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu yang sumber daya hipotetik 30.000.000 ton Dari
perlu mendapat perhatian, dan diharapkan hasil analisis kimia endapan pasir kuarsa di
daerah keterdapatannya dapat dijadikan daerah ini kandungan SiO2 = 88,91-96,60 %,
daerah prospek untuk dikembangkan lebih Al2O3 = 1,92-7,00 % dan Fe2O3 = 0,08-0,97
lanjut dan mampu menjadi unggulan. %, dengan potensi yang ada diharapkan pasir
kuarsa di daerah ini dapat digunakan sebagai
a. Bahan Galian Keramik baku dalam industri gelas/kaca serta industri
Di daerah Sintang dan sekitarnya dijumpai semen dan keramik sebagai bahan imbuhan.
bahan galian keramik berupa kaolin dan
feldspar, kaolin merupakan endapan c. Bahan Galian Bangunan
alluvium, yang berasal hasil rombakan dari Bahan galian bangunan di Kabupaten Sintang
batuan Tonalit Sepauk berupa granit, tonalit, adalah andesit (istilah komoditi). Mempunyai
yang umumnya berkomposisi asam dan sumber daya hipotetik 9.570.000.000 ton.
feldspar berasal dari batuan dasit batuan. Andesit dapat digunakan sebagai bahan
Sumber daya hipotetik endapan ini di kontruksi baik sebagai batu belah maupun
Kabuapten Sintang 2.800.000 m3 atau sebagai split. Panjang jalan di kabupaten
7.000.000 ton. Melihat potensi dan kualitas Sintang adalah 1.586,47 km baik berupa jalan
dari kaolin dan felspar di daerah ini dapat negara, provinsi maupun jalan kabupaten.
dikembangkan sebagai bahan baku industri Jalan ini mempunyai arti penting sebagai
keramik, karena daerah ini dekat dengan sarana perhubungan di kabupaten ini dalam
Kawasan Andalan Sanggau (Kawasan arus barang dan jasa, seperti diketahui sarana
Katulistiwa), yang merupakan salah satu jalan ke sentra ekonomi di daerah ini seperti :
kawasan andalan Kawasan Timur Indonesia perkebunan sawit, perkebunan karet,
(KTI). Dalam pengembangannya perlu pertambangan batubara atau ke wilayah
diperhatikan tataguna lahannya, karena kecamatan tertentu , di utara : Kecamatan
menurut tataguna hutan sebagian endapan Ketungau Hilir, Tengah dan Hulu serta di
kaolin terletak pada Hutan Wisata Baning di selatan : Kecamatan Dedai, Serawai dan
Kota Sintang dan endapan feldspar pada Ambalau masih dalam keadaan rusak . Dari
Taman Wisata Alam Gunung Kelam. Di data Kantor Statistik panjang jalan yang
daerah Kabupaten Kapuas Hulu dijumpai rusak adalah 1.074,85 km (67,75 %) dan
bahan galian keramik berupa kaolin, yang kondisi sedang 266,13 km (16,77 %), jadi
dijumpai pada satuan alluvium, diperkirakan masih 1340,98 km (84,52 %) panjang jalan
merupakan pelapukan dari felspar yang yang masih harus diperbaiki. Bahan galian
berasal hasil rombakan dari batuan Granit Era bangunan di Kabupaten Kapuas adalah
(Kue) berupa granit yang umumnya andesit (istilah komoditi). berupa intrusi
berkomposisi asam dan sisipan lempung pada andesit dari batuan terobosan Sintang dan
batuan Kelompok Mandai. Sumber daya Batuan Komplek Mafik Danau. Sumber daya
hipotetik endapan kaolin di daerah uji petik hipotetik andesit di daerah ini adalah
32.000.000 ton. Potensi kaolin di daerah ini 395.000.000 m3 atau 987.500.000 ton.
dapat merupakan sumbangan bagi industri Panjang jalan di kabupaten Kapuas Hulu
keramik di Indonesia, khususnya di wilayah adalah 1.092,38 km baik berupa jalan negara,
Kawasan Timur Indonesia (KTI) provinsi maupun jalan kabupaten. Jalan ini
b. Bahan Galian Industri mempunyai arti penting sebagai sarana
perhubungan di kabupaten ini dalam arus
barang dan jasa, seperti diketahui sarana
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-6
jalan ke sentra ekonomi di daerah ini, seperti Kawasan Andalan Sanggau (Kawasan
antar kecamatan dan ke arah perbatasan Katulistiwa), yang merupakan salah satu
Malaysia masih dalam keadaan rusak . Dari kawasan andalan Kawasan Timur Indonesia
data Kantor Statistik setempat panjang jalan (KTI).
yang rusak lebih dari 50 %.Dengan potensi
b. Bahan Galian Industri
andesit yang ada, keperluan bahan baku untuk
perbaikan jalan di ke dua daerah ini dapat Bahan galian industri yang dijumpai di
dipenuhi. Untuk mengurangi biaya perbaikan, Kabupaten Sintang adalah pasir kuarsa
diharapkan perbaikan jalan di daerah ini dengan sumber daya hipotetiknya
sesuai dengan lokasi andesit, dimana jalan itu 520.000.000 m3 atau 1.040.000.000 ton. Dari
akan dibuat. hasil analisis kimia endapan pasir kuarsa di
daerah ini kandungan SiO2 = 92-96 %, Al2O3
KESIMPULAN DAN SARAN
= 1,71-3,78 % dan Fe2O3 = 0,08-0,89 %,
Bahan galian industri yang dijumpai di
Kesimpulan
Kabupaten Kapuas Hulu adalah pasir kuarsa,
Setelah dilakukan inventarisasi dan evaluasi, diperkirakan sumber daya hipotetiknya
baik hasil lapangan serta hasil kajian dari 30.000.000 ton dari kandungan SiO2 =
berbagai sumber pustaka, di Kabupaten 88,91-96,60 %, Al2O3 = 1,92-7,00 % dan
Sintang terdapat 29 (dua puluh sembilan) Fe2O3 = 0,08-0,97 %, dengan potensi yang
lokasi bahan galian mineral non logam berupa ada diharapkan pasir kuarsa di daerah ini
: andesit, kaolin, ball clay, pasir kuarsa, dan dapat digunakan sebagai baku dalam industri
felspar ; mineral Logam terdapat 8 (delapan) gelas/kaca serta industri semen dan keramik
lokasi berupa : emas serta batubara 5 (lima) sebagai bahan imbuhan.
lokasi. Di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat
c. Bahan Galian Bangunan
24( dua puluh empat ) lokasi bahan galian
Bahan galian bangunan di Kabupaten Sintang
mineral non logam berupa : andesit, kaolin,
adalah andesit (istilah komoditi), mempunyai
pasir kuarsa, batugamping, sirtu, dan
sumber daya hipotetik 9.570.000.000 ton.
lempung, mineral Logam terdapat 6 (enam)
Bahan galian bangunan di Kabupaten Kapuas
lokasi berupa : emas, air raksa dan antimon
Hulu adalah andesit (istilah komoditi),
serta batubara 4 (empat) lokasi.
sumber daya hipotetik andesit di daerah ini
Dari hasil kajian potensi beberapa mineral
adalah 395.000.000 m3 atau 987.500.000
non logam yang mungkin dapat
ton. Dengan potensi andesit yang ada,
dikembangkan pada setiap kabupaten adalah :
keperluan bahan baku untuk perbaikan jalan
di ke dua daerah ini dapat dipenuhi. Untuk
a. Bahan Galian Keramik
mengurangi biaya perbaikan, diharapkan
Di daerah Sintang dan sekitarnya dijumpai
perbaikan jalan di daerah ini sesuai dengan
bahan galian keramik berupa kaolin dan
lokasi andesit, dimana jalan itu akan dibuat.
feldspar, sumber daya hipotetiknyanya
130.000.000 m3 atau 260.000.000 ton, felspar
dijumpai di Gunung Kelam wilayah Saran
Kecamatan Kelam Permai, diperkirakan Dari hasil kajian sampai saat ini, terdapat
sumber daya hipotetiknya 100.000.000 ton. beberapa mineral non logam yang perlu
Hasil campuran kaolin dan felspar dengan mendapat perhatian, dan diharapkan daerah
dibuat ubin ukuran 11 X 11 cm dengan keterdapatannya dapat dijadikan daerah
komposisi kaolin : felspar = 60 % : 40 %, prospek untuk dikembangkan lebih lanjut :
komposisi tersebut pada temperatur 1170o C, - Kaolin dan Pasir Kuarsa di daerah
mempunyai susut bakar = 5,38 % dan Kecamatan Sintang, Kabupaten
penyerapan air = 18,14 %, dari hasil test Sintang
tersebut, komposisi tersebut perlu ditambah - Felspar di daerah sekitar Gunung
pelebur (felspar) agar didapatkan bodi Kelam, Kecamatan Kelam Permai,
dengan penyerapan air < 5 %. Di daerah Kabupaten Sintang
Kabupaten Kapuas Hulu dijumpai bahan - Andesit sebagai bahan agregat
galian keramik berupa kaolin, sumber daya bangunan di daerah sekitar
hipotetik endapan kaolin di daerah ini Kecamatan Kelam Permai,
32.000.000 ton. Melihat potensi dan kualitas Kecamatan Sintang, Kecamatan
dari kaolin dan felspar di daerah ini dapat Ketungau Hilir Kabupaten Sintang
dikembangkan sebagai bahan baku industri - Andesit sebagai bahan agregat
keramik, karena daerah ini dekat dengan bangunan di daerah sekitar
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-7
Kecamatan Embaloh Hilir dan
Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu
- Pasir kuarsa dan kaolin di daerah
Kecamatan Silat Hilir dan Mentebah,
Kabupaten Kapuas Hulu

Proses penentuan kebijaksanaan dan


pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan pendayagunaan sumber daya mineral
baik untuk kegiatan pemerintah ataupun dunia
usaha dan masyarakat pada umumnya sangat
dipengaruhi oleh tersedianya informasi. Perlu
dibangun Bank Data Potensi Sumber Daya
Mineral, Batubara dan Energi di setiap
Kabupaten yang berisi potensi yang kualitas
dan kuantitas informasinya dapat digunakan
dalam perencanaan pembangunan untuk
wilayah lokal, regional maupun nasional.

PUSTAKA

1. Amiruddin, dkk., 1993, Peta Geologi


Lembar Nangapinoh, Kalimantan skala
1 : 250.000, PPPG Bandung
2. Hardigaloeh,A. dkk., 1986, Inventari-
sasi Bahan Galian dan Energi di Kabu-
paten Sintang, Kalbar, BAPPEDA
Provinsi KALBAR
3. Heryanto, dkk., 1993, Peta Geologi
Lembar Sintang, Kalimantan skala 1 :
250.000, PPPG Bandung
4. Lasmana, R. dkk., 1995, Inventari-
sasi Bahan Galian Di Kecamatan Hulu
Gurung dan sekitarnya, Kabupaten
Kapuas Hulu, Kalbar, Kanwil Pertamba-
ngan dan Energi Provinsi KALBAR
5. Margono,U., dkk., 1995, Peta Geologi
Lembar Tumbang-hiram, Kalimantan
skala 1 : 250.000, PPPG Bandung

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-8


Gambar 1. Lokasi Daerah Penyelidikan

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-9


Gambar 2. Peta Lokasi Sumber Daya Mineral Dan Batubara Di Kabupaten Sintang

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-9 7-10


Gambar 3. Peta Lokasi Sumber Daya Mineral Dan Batubara Di Kabupaten Kapuas Hulu

Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 7-10 7-11

You might also like