You are on page 1of 6

Widyaningrum et al, Pengelolaan Limbah Padat di Fakultas Kesehatan dan...

Pengelolaan Limbah Padat di Fakultas Kesehatan dan Non


Kesehatan Universitas Jember
(The Solid Waste Management on Health and Non Health Faculty
in University of Jember)

Novita Wahyu Ary Widyaningrum, Rahayu Sri Pujiati, Anita Dewi Moelyaningrum
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Jember
Jalan Kalimantan 37, Jember 68121
e-mail : novitawahyu10@gmail.com

Abstract
Recently, the increase of students in University of Jember also resulting increased of activities.
This may cause solid waste also being increase. According to UI’s GreenMetric University
Sustainability Ranking, University of Jember have tended to decrease in realizing green campus
which the one of criteria was solid waste management . Based on early study, health and non
health faculty was collected in open area in each faculty, being mixed, and burned. This research
aim to describe the solid waste management on health and non health faculty in University of
Jember. This research used descriptive observational approach. Unit analysis in this research
were all health and non health faculty in University of Jember then two health and two non health
faculty was choosen consist of Public Health Faculty, Faculty of Dentistry, Faculty of Agricultural,
and Faculty of Economic. The result of the research showed that Faculty of Economic has the
highest mean weight of solid waste 36,88 kg/day and the mean volume 742,05 liters/day while
Faculty od Dentistry has the lowest mean weight of solid waste 19,38 kg/day and mean volume
397,79 liters/day. The conclusion of this research were solid waste management include
reduction of solid waste still not comprehensive and handling of solid waste still mixed, heaped in
open place, and burned.

Keywords:solid waste, solid waste management, University of Jember.

Abstrak
Mahasiswa di Universitas Jember dari tahun ke tahun semakin meningkat yang mengakibatkan
sampah yang dihasilkan semakin tinggi. Menurut UI’s GreenMetric University Sustainability
Ranking, Universitas Jember memiliki peringkat yang cenderung menurun dalam mewujudkan
green campus dimana pengelolaan limbah padat menjadi salah satu kriteria penilaiannya .
Berdasarkan studi pendahuluan, sampah di fakultas kesehatan dan non kesehatan dikumpulkan
di tempat terbuka dan dibakar. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pengelolaan limbah
padat di fakultas kesehatan dan non kesehatan Universitas Jember. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan observasional. Unit analisis dari penelitian ini
adalah semua fakultas kesehatan dan non kesehatan di Universitas Jember yang kemudian
dipilih 2 fakultas kesehatan yaitu Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas
Kedokteran Gigi (FKG) serta 2 fakultas non kesehatan yaitu Fakultas Pertanian dan Fakultas
Ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah terbanyak terdapat di Fakultas
Ekonomi dengan berat rata-rata 36,88 kg/hari dan volume rata-rata 742,05 liter/hari sedangkan
timbulan sampah paling sedikit berada di FKG dengan berat rata-rata 19,38 kg/hari dan volume
rata-rata 397,79 liter/hari. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengelolaan limbah padat di
fakultas kesehatan dan non kesehatan meliputi pengurangan limbah padat yang masih belum
menyeluruh dan penanganan limbah padat masih tercampur, dimusnahkan dengan cara
ditimbun, dan dibakar.

Kata kunci: limbah padat, pengelolaan limbah padat, Universitas Jember

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2) Mei 2016 330


Hairunis, et al., Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas…

Pendahuluan bahan-bahan tersebut menyebabkan penyakit


Berbagai aktivitas dilakukan oleh kronis seperti kanker dan cacat lahir [4].
manusia untuk memenuhi kesejahteraan Pengelolaan sampah adalah kegiatan
hidupnya dengan memproduksi makanan, yang sistematis, menyeluruh dan
minuman dan barang lain dari sumber daya berkesinambungan yang meliputi pengurangan
alam. Selain menghasilkan barang-barang yang dan penanganan sampah [2]. Pengurangan
akan dikonsumsi, aktivitas tersebut juga sampah dapat dilakukan dengan kegiatan 3R
menghasilkan bahan buangan yang sudah tidak (Reduce, Reuse, dan Recycle). Reduce
dibutuhkan oleh manusia [1]. Bahan buangan (mengurangi sampah) berarti mengurangi
yang bersifat padat terdiri dari berbagai macam segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
komponen yaitu sampah organik, sampah Reuse (mengunakan kembali) yaitu
anorganik, dan sampah spesifik. Sampah pemanfaatan kembali sampah secara langsung
spesifik adalah sampah yang karena sifat, tampa melalui proses daur ulang. Recycling
konsentrasi, dan/ atau volumenya memerlukan (mendaur ulang) adalah pemanfaatan bahan
pengelolaan khusus [2]. buangan untuk di proses kembali menjadi
Universitas Jember merupakan salah satu barang yang sama atau menjadi bentuk lain [5].
perguruan tinggi dari sebelas perguruan tinggi Penanganan sampah meliputi pewadahan,
yang ada di Kabupaten Jember. Universitas pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan.
Jember telah mengikuti UI’s Green Metric Pewadahan adalah aktivitas menampung
University Sustainability Ranking sejak tahun sampah sementara dalam suatu wadah
2010 yang diadakan oleh Universitas Indonesia. individual atau komunal di tempat sumber
UI’s Green Metric University Sustainability sampah. Pengumpulan adalah kegiatan
Ranking adalah sebuah cara untuk mengumpulkan sampah yang berasal dari
menumbuhkan komitmen perguruan tinggi di seluruh tempat sampah ke tempat
dunia menjadi kampus yang hijau dan pengumpulan. Pengangkutan adalah kegiatan
berkelanjutan. Menurut UI’s GreenMetric mengangkut sampah dari tempat sampah ke
University Sustainability Ranking, dari tahun ke tempat pengumpulan. Pengolahan adalah
tahun Universitas Jember memiliki peringkat kegiatan untuk mengubah karakteristik,
yang cenderung menurun. Universitas Jember komposisi, dan jumlah sampah agar dapat
menempati peringkat 129 pada tahun 2011, diproses lebih lanjut, dimanfaatkan, atau
peringkat 185 tahun 2012, dan peringkat 303 dikembalikan ke media lingkungan secara aman
pada tahun 2014 [3]. [6].
Berdasarkan studi pendahuluan yang Tujuan penelitian ini adalah
dilakukan oleh peneliti, fakultas di Universitas menggambarkan pengelolaan limbah padat di
Jember fakultas mengelola sendiri sampah yang fakultas kesehatan dan non kesehatan
dihasilkan, namun Universitas menyediakan Universitas Jember.
TPS untuk mengumpulkan sampah dari semua
fakultas yang terletak di sebelah gelanggang Metode Penelitian
olahraga. Fakultas kesehatan menghasilkan Jenis penelitian yang digunakan yaitu
sampah medis dan non medis. Namun, sampah penelitian deskriptif dengan pendekatan obser-
medis tidak diolah tersendiri tetapi dikumpulkan vasional [7]. Tempat penelitian dilakukan di
bersama dengan sampah non medis dan jika fakultas kesehatan dan non kesehatan
sudah menumpuk dilakukan pembakaran di area Universitas Jember dan waktu penelitian
terbuka. Sampah yang dihasilkan di fakultas non dilaksanakan yakni bulan Juni 2015. Unit
kesehatan juga kerap dibakar saat musim analisis dalam penelitian ini adalah seluruh
kemarau apabila di Tempat Penampungan fakultas kesehatan dan non kesehatan
Sementara sudah penuh. Tahap pengolahan Universitas Jember yang kemudian dipilih dua
dengan cara open dumping/ dibuang di tempat fakultas kesehatan yaitu Fakultas Kesehatan
terbuka ditambah dengan dilakukan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran Gigi serta
pembakaran termasuk dalam pengolahan yang dua fakultas non kesehatan yaitu Fakultas
kurang tepat. Menurut Conant dan Fadem Pertanian dan Fakultas Ekonomi. Metode
(2009) menyebutkan bahwa pembakaran yang pengumpulan data untuk pengurangan sampah
dilakukan secara terbuka akan melepaskan dan penanganan sampah dengan lembar
bahan kimia sebagai asap yang menyebar di observasi dan instrumen wawancara,
udara menyebabkan infeksi paru-paru, batuk, sedangkan timbulan sampah menggunakan
mual, muntah, dan infeksi mata. Selanjutnya pengukuran sesuai dengan SNI 19-3964-1994.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2) Mei 2016 331


Hairunis, et al., Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas…

Teknik analisis data menggunakan analisis Berdasarkan hasil penelitian yang


deskriptif.. disajikan pada tabel 2 dan tabel 3, timbulan
sampah terbanyak terdapat di Fakultas Ekonomi
Hasil Penelitian dengan berat rata-rata 36,88 kg/hari dan volume
Berdasarkan hasil penelitian berikut rata-rata 742,05 liter/hari sedangkan timbulan
adalah sumber limbah padat, timbulan limbah sampah paling sedikit berada di FKG dengan
padat, pelaksanaan pengurangan limbah padat berat rata-rata 19,38 kg/hari dan volume rata-
rata 397,79 liter/hari.
dengan kegiatan 3R, dan penanganan limbah
padat mulai dari pewadahan hingga pengolahan Tabel 4. Jenis Limbah Padat Fakultas
di fakultas kesehatan dan non kesehatan Kesehatan dan Non Kesehatan dalam Satuan
Universitas Jember. Berat

Tabel 1. Limbah Padat yang Dihasilkan di


Fakultas Kesehatan dan Non Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian yang


disajikan pada tabel 4, jenis limbah padat yang
paling banyak dihasilkan di fakultas kesehatan
dan non kesehatan yaitu berupa sampah
Limbah padat spesifik seperti limbah anorganik.
medis dihasilkan di FKG yang memiliki
laboratorium kedokteran gigi terpadu dan Tabel 5. Upaya Pengurangan Limbah Padat di
biomedik. Laboratorium tersebut menghasilkan Fakultas Kesehatan dan Non Kesehatan
masker bekas, sarung tangan, gips gigi, hewan
percobaan, jarum suntik, tisu, kapas, kasa dan
sebagainya.

Tabel 2. Timbulan Limbah Padat Fakultas


Kesehatan dan Non Kesehatan dalam Satuan
Berat

Berdasarkan hasil penelitian yang


Tabel 3. Timbulan Limbah Padat Fakultas disajikan pada tabel 5, pengurangan limbah
Kesehatan dan Non Kesehatan dalam Satuan padat di fakultas kesehatan dan non kesehatan
Volume yang terdiri dari reduce dan reuse sudah
diterapkan meskipun belum menyeluruh dan
maksimal sedangkan kegiatan recycle belum
dilakukan.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2) Mei 2016 332


Hairunis, et al., Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas…

Tabel 6. Upaya Penanganan Limbah Padat di Pembahasan


Fakultas Kesehatan dan Non Kesehatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Fakultas Hasil Observasi sumber limbah padat di fakultas kesehatan dan
Kesehatan
non kesehatan secara umum sampah yang
FKM 1. Tempat sampah terpilah di area
gedung kuliah dan mayoritas tempat dihasilkan antara lain kemasan makanan dan
sampah berpenutup minuman, plastik, kertas, sisa makanan, daun.
2. Alur pengumpulan dilakukan dari Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa tipe
tempat sampah kecil ke wadah sampah dari sumber institusi seperti sekolah
kapasitas besar dipindahkan ke
karung. Pengumpulan di luar gedung antara lain kertas, kardus, plastik, sampah
lebih dari satu hari. makanan, sampah berbahaya [8]. Fakultas
3. Pengangkutan menggunakan arco/ merupakan sarana pendidikan dimana banyak
alat angkut bangunan roda satu manusia berkumpul dan melakukan kegiatan di
4. Pengolahan dengan cara ditimbun
dan dibakar dalamnya sehingga sampah yang dihasilkan
FKG 1. Tempat sampah terpilah juga bervariasi. Sampah kertas, kardus, plastik,
laboratorium dan mayoritas tempat sisa makanan berasal dari kegiatan administrasi,
sampah berpenutup perkuliahan, dan kantin. Sampah berbahaya
2. Alur pengumpulan dilakukan dari
tempat samph kecil dipindahkan ke yang dihasilkan di fakultas berasal dari
wadah kapasitas besar. laboratorium FKG berupa sampah medis seperti
Pengumpulan dilakukan setiap pagi jarum suntik, sarung tangan bekas, masker
hari bekas, dan sebagainya.
3. Tidak terdapat alat angkut
4. Pengolahan dengan cara ditimbun Berdasarkan hasil pengukuran, timbulan
dan dibakar. limbah padat terbanyak berada di Fakultas
Non Kesehatan Ekonomi dan timbulan limbah padat paling
F. Pertanian 1. Tempat sampah terpilah di area sedikit berada di Fakultas Kedokteran Gigi. Hal
gedung kuliah dan di depan gedung
jurusan. Mayoritas tempat sampah
ini sesuai dengan Purnaini (2011) bahwa jumlah
tidak berpenutup timbulan sampah terbanyak di fakultas yang
2. Alur pengumpulan dilakukan tempat terdapat di Universitas Tanjungpura adalah
sampah kecil ke wadah kapasitas Fakultas Ekonomi [9]. Fakultas Ekonomi
besar dipindahkan ke gerobak.
Pengumpulan di luar gedung lebih
memiliki jumlah penduduk seperti mahasiswa,
dari satu hari karyawan, dan dosen lebih banyak dibandingkan
3. Pengangkutan menggunakan Fakultas Kedokteran Gigi sehingga aktivitas di
gerobak fakultas tersebut lebih banyak daripada Fakultas
4. Pengolahan dengan cara ditimbun
dan dibakar
Kedokteran Gigi. Hal ini mengakibatkan timbulan
F. Ekonomi 1. Tempah sampah terpilah di depan sampah yang dihasilkan di Fakultas Ekonomi
gedung dekanat, ruang kuliah lantai juga lebih banyak.
dasar, depan sekretariat UKM. Berdasarkan hasil observasi, jenis
Mayoritas tempat sampah tidak
limbah padat yang dihasilkan di fakultas
berpenutup
2. Alur pengumpulan dilakukan tempat kesehatan dan non kesehatan paling banyak
sampah kecil ke wadah kapasitas berupa sampah anorganik. Hal ini sesuai
besar dipindahkan ke gerobak. dengan penelitian yang dilakukan oleh Anne
Pengumpulan diluar gedung lebih
(2011) bahwa sampah anorganik banyak
dari satu hari
3. Pengangkutan menggunakan dihasilkan di gedung fakultas dan fasilitas
gerobak kampus Universitas Indonesia [10]. Sampah
4. Pengolahan dengan cara ditimbun anorganik seperti kertas banyak ditemukan di
dan dibakar
gedung administrasi dan gedung perkuliahan.
Selain itu sampah plastik juga banyak dihasilkan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dari area gedung perkuliahan dan kantin.
pada tabel 6, tempat sampah di fakultas Kebiasaan masyarakat kampus yang
kesehatan dan non kesehatan mayoritas sudah menggunakan bahan-bahan anorganik seperti
terpilah namun sampah masih tercampur. plastik dalam membungkus makanan dengan
Sampah dikumpulkan di tempat sampah kelebihan lebih praktis membuat sampah ini
berkapasitas dan diangkut dengan kendaraan lebih banyak ditemukan.
pengangkut. Pengolahan sampah dilakukan Upaya pengurangan limbah padat di
dengan cara ditimbun dan dibakar. fakultas kesehatan dan non kesehatan hanya
dilakukan kegiatan reduce dan reuse, namun
belum dilakukan secara maksimal dan tidak

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2) Mei 2016 333


Hairunis, et al., Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas…

melakukan kegiatan recycle. Hal ini tidak sesuai tempat tersebut. Kebiasaan menggunakan
dengan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tempat sampah tanpa penutup di tempat terbuka
yang mengemukakan bahwa pengurangan atau tempat umum dapat menjangkitkan
sampah terdiri dari kegiatan pembatasan/ penyakit karena sampah merupakan tempat
reduce, penggunaan kembali/ reuse, dan perkembangbiakan vektor yang dapat
pendaur ulangan/ recycle [2]. Fakultas menjangkitkan penyakit pada manusia.
kesehatan dan non kesehatan telah melakukan Pengumpulan limbah padat di fakultas
kegiatan reduce dan reuse tetapi masih banyak kesehatan dan non kesehatan dilakukan dengan
sampah yang dibuang begitu saja. Padahal, jika menampung sampah dari tempat sampah kecil
sampah tidak dapat dikurangi atau digunakan ke tempat sampah besar kemudian dibawa ke
kembali maka sampah dapat didaur ulang/ tempat pembuangan yang dimiliki masing-
recycle menjadi barang-barang yang bermanfaat masing fakultas. Namun, terkadang waktu
seperti tas, tempat tissue, kerajinan, souvenir, pengumpulan sampah di luar gedung dilakukan
dan sebagainya. Pengurangan sampah perlu lebih dari satu hari dan keadaan sampah
dilakukan oleh masyarakat kampus untuk tercampur antara organik dan anorganik. Hal ini
mengurangi pencemaran tanah dan udara, tidak sesuai dengan teori sampah berada di
menghemat pemakaian sumber daya alam, dan tempat pengumpul tidak lebih dari sehari [7].
mengubah pola hidup konsumtif masyarakat Apabila tempat sampah tersebut dipenuhi
kampus. sampah yang dibiarkan lebih dari satu hari dan
Upaya penanganan limbah padat terdiri dalam keadaan terbuka maka akan
dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, menimbulkan bau akibat adanya pembusukan
pengangkutan, dan pengolahan. Kegiatan sampah oleh mikroorganisme. Hal ini dapat
pemilahan yang telah dilakukan di fakultas mengganggu kesegaran udara lingkungan dan
kesehatan dan non kesehatan yaitu dengan mudah menarik vektor dan rodent bersarang di
menyediakan sarana yang diperlukan yaitu tempat sampah tersebut, sehingga berpotensi
tempat sampah terpilah namun masyarakat menularkan berbagai penyakit pada masyarakat.
kampus masih mencampur sampah yang Pengangkutan limbah padat di fakultas
dihasilkan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada kesehatan dan non kesehatan sebagian besar
yaitu pemilahan sampah adalah bagian tersulit menggunakan gerobak dalam mengangkut
dari pengelolaan sampah karena berkaitan sampah yang dihasilkan untuk dibawa ke tempat
dengan perilaku manusia [11]. Padahal kunci pembuangan yang dimiliki fakultas masing-
keberhasilan dalam pengelolaan sampah masing. Hal ini sesuai dengan teori yang ada
terletak pada pemilahan. Apabila pemilahan yaitu kendaraan pengangkut merupakan unit
tidak dilakukan maka pengolahan sampah akan fungsional dalam pengumpulan sampah [13].
semakin sulit, mahal, dan berisiko tinggi Kepemilikan gerobak memiliki keuntungan yaitu
mencemari lingkungan dan membahayakan mempermudah petugas kebersihan dalam
kesehatan manusia. pengangkutan sampah ke tempat pembuangan
Hasil observasi yang dilakukan terhadap dan mempercepat dalam pengangkutan karena
wadah yang digunakan di fakultas kesehatan jumlah sampah yang diangkut dapat
dan non kesehatan sebagian besar memiliki berkapasitas banyak.
penutup. Namun, penutup wadah sampah di luar Hasil observasi yang dilakukan terhadap
gedung terkadang tidak dikembalikan ke tempat pengolahan menunjukkan bahwa sampah yang
semula sehingga tempat sampah dalam kondisi dihasilkan di fakultas kesehatan dan non
terbuka. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang kesehatan dilakukan dengan cara menimbun di
dikemukakan oleh Mukono (2006) terkait syarat tempat terbuka kemudian dilakukan
tempat sampah yang baik dan sehat salah pembakaran. Hal ini sesuai dengan teori yang
satunya adalah memiliki penutup [12]. Tempat dikemukakan oleh Chandra (2007) bahwa
sampah yang tidak berpenutup akan pembakaran merupakan sampah satu metode
menyebabkan estetika lingkungan yang kurang untuk pengolahan sampah [1]. Pengolahan ini
sedap dipandang mata seperti banyaknya memang mempercepat pemusnahan sampah
tebaran-tebaran sampah akibat ulah binatang yang ada dilingkungan fakultas namun dapat
misalnya kucing sehingga mengganggu merusak lingkungan. Pembakaran termasuk
kenyamanan lingkungan. Sampah juga akan dalam pengolahan sampah yang tidak
melalui proses pembusukan oleh memuaskan dan dapat mengakibatkan
mikroorganisme dan menghasilkan bau busuk pencemaran udara dan mengganggu kesehatan
apabila banyak sampah organik yang dibuang di manusia. Sampah yang dibakar akan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2) Mei 2016 334


Hairunis, et al., Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas…

menghasilkan asap yang dapat mengganggu Perkotaan.Jakarta: Sekretariat


pernafasan (sesak nafas) dan penglihatan (mata Standaridasi Badan Litbang Kimpraswil;
perih) serta hasil pembakaran plastik berupa gas 2002.
dioksin sangat berbahaya karena termasuk zat [7] Notoatmojo S. Metode Penelitian
karsinogenik (penyebab kanker) [6]. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
[8] Tchobanoglous G, Kreith F. Handbook of
Simpulan dan Saran Solid Waste Management Second Edition.
Sumber limbah padat di fakultas USA: The McGraw-Hill Companies; 2012.
kesehan dan non kesehatan berasal dari [9] Purnaini R. Perencanaan Pengelolaan
kegiatan administrasi dan perkuliahan, kantin, Sampah di Kawasan Selatan Universitas
dan halaman. Selain itu sampah spesifik berupa Tanjungpura. Jurnal Teknik Sipil Untan.
sampah medis dihasilkan di Fakultas Kedokeran Juni 2011: 11 (1): 1-17.
Gigi. Pengelolaan limbah padat yang meliputi [10] Anne AE. Studi Timbulan dan Komposisi
pengurangan sampah dengan kegiatan 3R Sampah sebagai Dasar Desain Sistem
(reduce, reuse, recycle) belum maksimal dan Pengumpulan Sampah di Kawasan
menyeluruh dilaksanakan di setiap fakultas di Kampus Universitas Indonesia (Studi
Universitas Jember. Penanganan sampah di Kasus: 4 Fakultas dan 1 Fasilitas di
fakultas kesehatan dan non kesehatan belum Kampus Universitas Indonesia). Tidak
melakukan pemilahan secara maksimal dan dipublikasikan. Skripsi. Depok: Fakultas
pengolahan sampah masih ditimbun dan Teknik Universitas Indonesia; 2011.
dibakar. [11] Indonesia. Panduan Praktis Pemilahan
Alternatif saran atau rekomendasi yang Sampah. Jakarta: Kementerian Negara
dapat diberikan oleh peneliti adalah bagi pihak Lingkungan Hidup; 2008.
fakultas untuk meningkatkan prinsip 3R agar [12] Mukono. Prinsip Dasar Kesehatan
sampah yang dihasilkan tidak semakin Lingkungan. Surabaya: Airlangga
menumpuk dan melakukan pemilahan di semua University Press; 2006.
lokasi serta kendaraan pengangkut juga dalam [13] Indonesia. Pedoman Bidang Studi
terpilah agar sampah tidak lagi tercampur. Pembuangan Sampah. Jakarta:
Selain itu kegiatan pemberdayaan masyarakat Departemen Kesehatan Republik
kampus untuk melakukan pendaur ulangan Indonesia; 1987.
sampah perlu dilakukan seperti membuat
kompos dan mendirikan bank sampah di
lingkungan Universitas Jember.

Daftar Pustaka
[1] Chandra B. Pengantar Kesehatan
Lingkungan. Jakarta: EGC; 2007.
[2] Indonesia. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah. Jakarta:
Departemen Republik Indonesia; 2008.
[3] Universitas Indonesia. GreenMetric
Ranking 2014 [internet]; 2014 Oct.
[diakses 8 Mei 2015]. Available
from:http://greenmetric.ui.ac.id/ranking/
year/2014.
[4] Conant J, Fadem P. Panduan Masyarakat
untuk Kesehatan Lingkungan.
Palangkaraya: Yayasan Tambuhak Sinta;
2009.
[5] Suyono, Budiman. Ilmu Kesehatan
Masyarakat dalam Konteks Kesehatan
Lingkungan. Jakarta: EGC; 2010.
[6] Indonesia. SNI 19-2454-2002 tentang
Tata Cara Teknik Pengelolaan Sampah

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2) Mei 2016 335

You might also like