Professional Documents
Culture Documents
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Otomatisasi tata kelola
keprotokolan
Disusun oleh:
Kelompok 7
Ridwan 202170023
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang.......................................................................................1
2. Rumusan Masalah ................................................................................1
BAB II
1. Pengertian protokol..............................................................................2
2. Sifat Acara yang Wajib Membutuhkan Protokoler..............................3
3. Esensi protokoler.................................................................................3
4. Komponen Protokol Acara..................................................................3
5. Tugas dan Fungsi Protokol.................................................................8
6. Tujuan protokol..................................................................................8
7. Definisi Protokol Menurut Para Ahli..................................................9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan .........................................................................................9
2. Saran dari penulis.................................................................................10
3. Daftar fustaka.......................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan hubungan masyarakat (humas) di Indonesia cukup
menggembirakan. Hal itu dapat dilihat dengan semakin banyaknya lembaga
atau perusahaan yang menempatkan bidang humas dalam struktur
organisasinya. Ini berarti, keberadaan humas semakin diakui dan mendapat
tempat dalam suatu lembaga atau perusahaan. Pengakuan tersebut, setidaknya
membawa pengaruh pada kinerja humas di Indonesia. Meski demikian, hingga
saat ini belum terdapat konsensus mutlak tentang definisi dari Humas menurut
para pakar. Hal ini disebabkan karena perbedaan sudut pandang mereka
terhadap pengertian Humas atau Public Relations dan perbedaan latar belakang
dari para pakar tersebut. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi
yang berlangsung dua arah dan timbal balik (reciprocal two ways traffic
communication) (Ruslan,2003;19). Posisi Humas merupakan penunjang
tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran
humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas
bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan
mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara
keduanya.
2. Rumusan Masalah
Dengan berdasar pada latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan
masalahnya yaitu : “Bagaimana aktivitas keprotokoleran Humas Pemerintah
Kabupaten Gresik sebagai upaya pencitraan positif ?” C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini, dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Yaitu
untuk mengetahui bagaimana aktivitas keprotokolan humas Pemerintah
Kabupaten Gresik dalam melakukan upaya pencitraan positif.
1
BAB II
1. Pengertian protokol
Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara
resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata
penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan/kedudukan dalam
negara, pemerintahan atau masyarakat.
Sementara itu protokoler ialah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan
suatu kegiatan atau acara.
Seseorang yang bertugas sebagai protokoler haruslah memilikikepribadian
dan kemampuan sebagai berikut:
Adanya protokoler atau petugas keprotokolan dalam sebuah acara sangat penting
dikarenakan hal-hal berikut ini:
2
2. Sifat Acara yang Wajib Membutuhkan Protokoler
Acara kenegaraan adalah acara yanng diatur dan diselenggarakan oleh negara,
dilaksanakan oleh panitia negara yang diketuai oleh Menteri sekretaris negara,
dihadiri oleh Presiden dan atau Wakil Presiden, dan undangan lainnya.
Acara Resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan
oleh Pemerintah atau Lembaga Negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi
tertentu, dan dihadiri oleh pejabat negara dan/atau Pejabat pemerintah serta
undangan lainnya.
Acara yang Dipersamakan dengan Acara Resmi, yaitu acara atau kegiatan yang
diatur dan diselenggarakan oleh Organisasi Non Pemerintah (NGO) atau
swasta yang dihadiri oleh Pejabat negara dan atau pejabat pemerintah dan
undangan lainnya.
Ketiga acara di atas diterapkan dengan ketentuan tata tempat, tata upacara, dan
juga tata penghormatan.
3. Esensi protokoler
1. Persiapan
3
2. Tata ruang dan kelengkapan
Tata ruang adalah pengaturan ruang yang akan dipergunakan untuk acara. Tata
ruang disesuaikan dengan ketentuan, tergantung dari jenis aktivitas. Misalnya
ruang kegiatan upacara pelantikan dan serah terima jabatan akan berbeda dengan
tata ruang yang akan dipergunakan untuk upacara berbeda.
Petugas protokoler melakukan pengaturan yang meliputi setting cahaya, meja,
kursi, tata suara, lagu, dan pengeras suara.
Jika diperlukan hiasan ruangan, bendera, dan lambang negara maka petugas
protokoler harus menyiapkan minimal H-2 barang-barang tersebut sudah siap dan
tersedia untuk dipasang.Dalam praktiknya, protokoler harus memerhatikan segala
sesuatunya dengan sangat detail, misalnya dalam tata ruang ini terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan antara lain:
3. Tata Upacara
Tata upacara adalah tata urutan kegiatan, yaitu bagaimana suatu acara harus
disusun sesuai dengan jenis aktivitasnya. Untuk keperluan tersebut harus
diperhatikan:
Jenis kegiatan;
Bahasa pengantar yang dipergunakan;
Materi aktivitas.
Dalam tata upacara, harus lah direncanakan siapa yang akan terlibat dalam
kegiatan upacara, personil penyelenggara dan alat penunjang lain. Untuk pengisi
acara misalnya dalam memberikan sambutan haruslah diperhatikan jenjang
jabatan mereka yang akan memberikan sambutan. Juga yang tak kalah penting
adalah memastikan kesediaan pembicara atau pemberi sambutan tersebut dengan
menghubunginya beberapa waktu sebelum acara. Untuk kelancaran suatu
“upacara” diperlukan pula seorang “stage manajer” yang bertugas menjadi
penghubung antara pembawa acara dan pelaksana upacara.
4
4. Tata busana
5. Tata penghormatan
Tata Tempat duduk yaitu penataan tempat duduk bagi undangan yang berhak
mendapatkan prioritas dalam suatu urutan atau tata urutan atau tata tempat duduk.
Secara umum tata urutan tempat duduk sebagai berikut:
a. Orang yang dianggap paling utama atau tertinggi, mempunyai urutan paling
depan atau mendahului,
5
b. Jika posisi tempat duduk berjajar, maka undangan yang duduk di sebelah kanan
adalah yang paling utama, dianggap mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari
pada duduk sebelah kirinya.
c. Jika tempat duduk disetting menghadap meja, maka untuk undangan yang
dianggap paling utama adalah yang menghadap pintu keluar. Sedangkan
undangan yang duduk di dekat pintu dianggap paling terakhir.
d. Jika ada dua orang, maka undangan yang kanan adalah yang utama ( 2, 1)
e. Jika ada tiga orang, maka undangan yang kanan adalah yang pertama ( 3, 1, 2 )
Cara penempatan tempat duduk ini harus ditetapkan terlebih dahulu tempat duduk
yang utama, untuk kemudian baru yang lain dengan ketentuan yang berada di
sebelah kanan dari tempat yang utama tersebut adalah dianggap lebih tinggi dari
yang duduk di sebelah kirinya. Misalkan seperti format (3,1,2) di atas.
Dalam memasuki kendaraan untuk acara resmi tidaklah sembarangan, ada aturan
protokolnya. Pengemudi harus mengetahui aturan protokoler terkait dengan jenis
kendaraan yang dikemudikan, termasuk juga dalam menjaga penampilannya.
7. Tata Warkat
Tata Warkat adalah format undangan yang akan dikirim untuk suatu acara.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keprotokolan tata
warkat:
6
Mencantumkan mengenai ketentuan pakaian (desscode) yang dikenakan.
Mencantumkan batas waktu penerimaan tamu.
Memberikan catatan pada undangan agar memberitahukan kehadirannya atau
ketidakhadirannya (RSVP yang merupakan singkatan: Respondez s’il vous
plaiz)
Pengiriman undangan dalam waktu relatif tidak terlalu lama dengan waktu
pelaksanaan acara bisa seminggu sebelumnya sudah dikirimkan.
6. Tujuan protokol
terdapat pula tujuan dari pengaturan keprotokolan itu sendiri antara lain :
7
2. Memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapi,
lancar dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku baik
secara nasional maupun internasional.
3. Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan antar bangsa.
Protokol adalah (a) lampiran pada perjanjian Negara, (b) laporan penelitian
tentang rapat politik.
Protokol berasal dari bahasa Yunani yaitu “pro tos” yang artinya lembar
pertama dan “kola” yang artinya melekatkan. Jadi pada mulanya protokol berarti
lembar pertama yang dilekatkan pada sesuatu dokumen berisi persetujuan yang
bersifat nasional maupun internasional. Kemudian arti protokol berkembang
sehingga arti dan pengertian protokol adalah catatan resmi yang dibuat pada akhir
setiap sidang dan ditanda tangani oleh segenap peserta sidang, atau dapat disebut
“perjanjian internasional”. Selain itu arti kata protokol adalah dokumen yang
berisi hak-hak dan kewajiban, kelonggaran-kelonggaran dan kekebalan yang
dimiliki oleh seorang Diplomat “protocole diplomatique atau protocole de
chancellerie” yang dalam bahasa Indonesia dapat disimpulkan dalam “tata tertib
pergaulan internasional, sopan santun diplomatic” atau dengan istilah lain “rules
of international politeness”.
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasaan yang telah di jelaskan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Keprotokolan menjadi sangat penting dalam mengadakan suatu kegiatan
atau acara karena manyangkut penghormatan dan penghargaan kepada
seseorang seperti yang terdapat pada undang-undang no 9 tahun 2010 pasal
1 ayat (1) tentang keprotokolan.
2. Sebagai salah satu bagian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Pemerintahan Kabupaten Tanah Datar, Bagian Protokol akan ikut ambil
bagian dalam suatu kegiatan atau acara yang melibatkankan Bupati dan
Wakil bupati ataupun pejabat yang mewakili sebagai fasilitator dalam
mengarahkan panitia menjalankan acara tersebut agar berjalan sesuai
protokol yang ada dan berlangsung dengan sukses.
3. Aturan-aturan keprotokolan yang dibuat oleh Bagian Protokol Setda
Kabupaten Tanah Datar mengacu kepada Undang-undang Keprotokolan
Nomor 09 Tahun 2010 serta dapat menyesuaikan dengan adat istiada dan
kebiasaan masyarakat setempat sesuai undang-undang yang berlaku.
4. Penerapan aturan keprotokolan yang dibuat oleh Bagian Protokol Setda z,
dan Tata penghormatan.
9
2. Saran dari penulisan
Tugas Akhir ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran untuk Bagian
Protokol Setda Kabupaten Tanah Datar yaitu :
1. Dalam menjalankan tugas sebagai protokoler agar dapat selalu mengadakan
evaluasi setelah kegiatan sehingga terus dapat menjalin komunikasi yang
lebih baik terus dan dapat menambah ilmu dalam pelaksanaan tugas
tersebut.
2. Akan lebih baik mengajukan anggaran untuk menukar kendaraan dinas
yang lebih baik lagi dari yang saat ini dimiliki agak ketika menjalankan
kegiatan keprotokolan di tempat yang jauh dari kantor dapat lebih
dimudahkan
10
DAFTAR FUSTAKA
https://doc.lalacomputer.com › Makalah
http://scholar.unand.ac.id › ...
11