Professional Documents
Culture Documents
DOI:
Received: Mei 2021 Accepted: Mei 2021 Published: Juni 2021
Abstract
This study aims to determine the role of the head of madrasah as a motivator in MTS Ihya
Ulumuddin, Sengkati Baru Village, to determine the performance of teachers at MTS Ihya Ulumuddin
Desa Sengkati Baru and to determine the significant influence between the Supervision of the Principal
of Madrasah and the motivation of the principal on teacher performance at MTS Ihya. Ulumuddin,
Sengkati Baru Village. This study uses a quantitative approach. The population in this study were all 10
teachers of MTS Ihya Ulumuddin in Sengkati Baru Village, thus using total sampling. Data obtained
through questionnaires and documentation instruments, analyzed using descriptive and inferential
statistics. As for the results of his research, the description of the supervision and motivation of the head
of madrasah at MTS Ihya Ulumuddin, Sengkati Baru Village, shows that the results are not optimal or
are in the medium category and the performance of teachers and employees is also in the moderate
category.
The results of inferential statistical analysis show that the value of HO is accepted. Based on the
research results and inferential descriptive results, it can be concluded that the supervision and
motivation of madrasah principals have an effect on the performance of teachers and employees. Based
on the results of this study, there are several implications for competent parties for improving the quality
of education, namely optimizing motivation, and leaders should provide continuous evaluation of the
performance of teachers and employees, so that the results of this study can be used as input or reference
for policy making in order to improve quality in MTS Ihya Ulumuddin, Sengkati Baru Village, and make
the educational institutions he leads in accordance with the needs and expectations of stakeholders.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala madrasah sebagai motivator di MTS Ihya
Ulumuddin Desa Sengkati Baru, untuk mengetahui kinerja guru di MTS Ihya Ulumuddin Desa Sengkati
Baru dan untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara Pengawasan Kepala Madrasah dan
motivasi kepala sekolah terhadap kinerja guru di MTS Ihya Ulumuddin Desa Sengkati Baru. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga pendidik
MTS Ihya Ulumuddin Desa Sengkati Baru yang berjumlah 10 orang sehingga menggunakan total
sampling. Data diperoleh melalui instrumen angket dan dokumentasi, dianalisis dengan menggunakan
statistik deskriptif dan inferensial. Adapun hasil penelitiannya gambaran Pengawasan dan motivasi
kepala madrasah di MTS Ihya Ulumuddin Desa Sengkati Baru menunjukkan hasil yang belum maksimal
atau berada pada kategori sedang dan kinerja guru dan pegawai juga berada pada kategori sedang.
Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan nilai maka HO diterima. Berdasarkan hasil
penelitian dan hasil deskriptif inferensial, dapat disimpulkan bahwa Pengawasan dan motivasi kepala
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan dasar pembangunan suatu bangsa. Banyak sorotan yang ditujukan
kepadanya sesuai dengan arah dan laju perkembangan masyarakat, sehingga pendidikan dijadikan
sebagai tumpuan bagi kemajuan semua aspek kehidupan (Subroto, 1998). Hal ini mengingatkan betapa
pentingnya pendidikan bagi kelangsungan hidup suatu bangsa.
Kemajuan suatu bangsa banyak ditentukan dengan rendah tingginya pendidikan bangsa tersebut
(Muhammad Yusup, 2018). Dalam menciptakan manusia berkualitas, pendidikan mempunyai peran dan
fungsi yang penting. Melalui pendidikan anak didik dipersiapkan menjadi manusia yang bertakwa,
beriman, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebagai makhluk pribadi maupun anggota masyarakat. Hal ini sesuai dengan amanat
undang-undang sistem pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyebutkan:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan
yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab” (Anonim, 2003).
Dalam peningkatan mutu pendidikan, ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat
dalam proses pendidikan. Guru menjadi salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,
yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial.
Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan
kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu pemimpin pendidikan. Pada hakekatnya setiap
manusia adalah pemimpin, paling tidak ia sebagai pemimpin dirinya sendiri. Hati adalah pemimpin di
dalam tubuh manusia, sebab segala sesuatu yang yang manusia perbuat adalah berdasar petunjuk dan
kemauan hati nurani (Muhammad Yusup, 2018). Dalam hal ini adalah kepala Sekolah. Karena kepala
sekolah merupakan seorang pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur
semua sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai
tujuan pendidikan (Muhammad Yusup, 2018).
Guru merupakan tenaga pendidik yang mempunyai peran untuk mengajar, mendidik, dan
B. METODE PENELITIAN
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono, yang
dimaksud penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandasan pada filasafat positivisme, yang
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sempel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif /statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah diujikan (Khoiri, 2012). Lebih lanjut
Ahmad Tanzeh dengan mengutip pendapat sarwono, menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif lebih
mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing (Tanzeh, 2009).
Populasi adalah sekelompok objek yang ditentukan melalui kriteria tertentu dan dapat
dikategorikan kedalam objek tersebut berupa manusia, dokumen-dokumen yang dapat dianggap sebagai
objek penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan sasaran populasi adalah objek penelitian yang akan
digunakan untuk menjadi sasaran penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua guru di
MTS Ihya ulumuddin desa Sengkati Baru yang berjumlah 10 orang.
Sampel yang akan digunakan sesuai dengan pendapat Arikunto mengemukakan bahwa sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Berdasarkan penjelasan tersebut,
dalam penelitian ini sampel penelitiannya adalah seluruh populasi penelitian. Hal ini disebabkan karena
populasi penelitian kurang dari 100 orang, jadi peneliti menggunakan total sampling sebagai teknik
pengambilan sampelnya. Total sampling berarti menjadikan seluruh anggota populasi sebagai sampel
penelitian (Arikunto, 2010). Maka dalam penelitian ini, seluruh guru di MTS Ihya Ulumuddin desa
Sengkati Baru yang berjumalah 10 orang adalah sampel penelitian. Teknik pengumpulan data penulis
menggunakan dokumentasi, Observasi dan Kuisioner.
a. Uji Validitas
Kriteria valid atau tidak valid butir instrumen yaitu jika nilai rhitung > nilai rtabel maka butir tersebut
dikatakan valid, namun jika rhitung < nilai rtabel butir dinyatakan tidak valid atau gugur pada taraf signifikasi
alfa (α) = 0,05 dengan dk = n-2 validitas suatu instrumen dapat di tentukan berdasarkan formula koefisien
korelasi product moment dari karl pearson (Muhidin, 2010). Dengan menggunakan korelasi product
moment dapat disimpulkan seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel.4 Hasil Uji validitas Instrumen
No Variabel Tidak Valid Valid Jumlah
1 Kinerja Guru 4 21 25
2 Pengawasan Kepala Madrasah 3 22 25
3 Mtivasi Kerja 4 21 25
Jumlah 11 64 75
b. Uji Reliabilitas
Instrumen penelitian juga harus reliabel (dapat diandalkan). Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno, 2010). Berdasarkan hasil pengolahan data
menggunakan SPSS 20 Cronbach’s Alpha untuk variabel Pengawasan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja
dan Kinerja Guru yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No Variabel Cronbach Alpha Keterangan Reliabilitas
1 Pengawasan Kepala Sekolah 0,890 Reliabel
2 Motivasi Kerja 0,892 Reliabel
3 Kinerja Guru 0,880 Reliabel
Berdasarkan hasil di atas kita lihat pada kolom Kolmogrov-Smirnov dan dapat diketahui bahwa
nilai signifikan untuk kinerja guru sebesar 0,200; untuk motivasi kerja sebesar 0,200; dan untuk
Pengawasan Kepala Sekolah sebesar 0,200. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel kinerja guru, motivasi kerja dan Pengawasan
Kepala Sekolah berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan sebagai bahan acuan untuk menentukan keputusan uji statistik.
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah jika nilai signifikansi kecil dari 0,05
maka dikatakan varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. Sebaliknya, jika
nilai signifikansi besar dari 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi
data adalah sama (Sugiyono, 2014). Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa
varian populasi adalah sama atau tidak. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 20
(lampiran), maka didapat data sebagai berikut:
Dari hasil diatas dapat diketahui signifikansi variabel kinerja guru berdasarkan variabel
pengawasan kepala sekolah sebesar 0,147. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa data variabel pengawasan kepala sekolah mempunyai varian yang sama.
2) Motivasi Kerja
Tabel.8 Hasil Uji Homogenitas
ANOVA
Kinerja Guru
Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
Between Groups 179,714 10 17,971 1,926 ,322
Within Groups 28,000 3 9,333
Total 207,714 13
Dari hasil diatas dapat diketahui signifikansi variabel kinerja guru berdasarkan variabel motivasi
kerja sebesar 0,322. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data variabel
motivasi kerja mempunyai varian yang sama.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear
atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai persyaratan dalam analisis korelasi atau
regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearitas dengan pada taraf
signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity)
kurang dari 0,05 (Priyatno, 2010, hal. 32). Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 20,
maka didapat data sebagai berikut:
Tabel.9 Uji Linearitas Variabel Motivasi Kerja dan Kinerja Guru
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean F Sig.
Square
(Combined) 192,714 10 19,271 3,854 ,147
Between Linearity 80,482 1 80,482 16,096 ,028
Kinerja Guru * Groups Deviation from
112,233 9 12,470 2,494 ,244
Motivasi Kerja Linearity
Within Groups 15,000 3 5,000
Total 207,714 13
Tabel.10 Uji Linearitas Variabel Pengawasan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean F Sig.
Square
(Combined) 179,714 10 17,971 1,926 ,322
Linearity 108,981 1 108,981 11,677 ,042
Between
Kinerja Guru * Deviation
Groups
Pengawasan from 70,733 9 7,859 ,842 ,632
Kepala Sekolah Linearity
Within Groups 28,000 3 9,333
Total 207,714 13
Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,042. Karena
signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel iklim sekolah dan kinerja
guru terdapat hubungan yang linear.
d. Uji Hipotesis
Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Hipotesis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis jalur, dengan tahapan analisis sebagai berikut:
Dalam analisis ini dapat dilihat seberapa besar variabel independen yaitu motivasi kerja dan iklim
sekolah terhadap variabel dependen yaitu kinerja guru. Adapun persamaan regresi linear berganda yang
digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df 1 (jumlah variabel-1) = 2, dan df 2 (n-
k-1) atau 14-2-1 = 11 (n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen), hasil
diperoleh untuk f tabel sebesar 3,98 (lampiran). Dari hasil perhitungan analisis regresi diperoleh f hitung > f
tabel (7,353 > 3,98), maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara pengawasan kepala
sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Jadi pada kasus ini dapat
disimpulkan bahwa pengawasan kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh
terhadap kinerja guru di MTS Ihya Ulumuddin Desa Sengkati Baru.
e. Pembahasan
Dalam menjalankan tugas pengawasannya, Kepala Madrasah melaksanakannya dengan kategori
sedang. Hal ini dapat diketahui dari dimensi-dimensi pengukuran pengawasan yang mayoritas berada
pada kategori sedang, pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung. Dalam hal pengawasn
langsung, Kepala Madrasah telah melaksanakan tugas pengawasannya dengan kategori sedang. Hal ini
sedikit berbeda dengan pengawasan tidak langsung yang tergolong baik. Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa Kepala Madrasah lebih banyak melakukan pengawasan secara tidak langsung.
Hal ini berarti pengawasan yang diberikan oleh kepala Madrasah kepada para guru memiliki peran
penting dalam meningkatkan kinerja para gurunya yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja MTS
Ihya Ulumuddin Desa Sengkati Baru. Dalam penelitian ini, disarankan agar pengawasan yang diberikan
kepala Madrasah terhadap guru agar dipertahankan dan ditingkatkan sehingga tidak terjadi penurunan
kinerja. Dengan demikian, tujuan Madrasah dapat dicapai dengan baik. Selain dari pada itu berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi seorang pemimpin dalam hal ini kepala Madrasah sangat
dibutuhkan dan berperan bagi guru untuk bersinergi dan menjalankan tugas dengan penuh
tanggungjawab dan hasil yang optimal yakni kinerja yang baik.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dari bab-bab sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 3,909 > t tabel 1,812. Maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang artinya pengawasan kepala Madrasah berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru.
2. Berdasarkan analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 2,108 < t tabel 1,812. Maka dapat
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2003). Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Media Wacana Press.
Khoiri, N. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Jepara: Institut Islam Nahdlotul Ulama'.
Muhammad Yusup. (2018, Oktober). Inovasi Manajemen Pendidikan:Lingkungan, Budaya, dan Perilaku
(Studi di SMAN Abdurrahman Sayoety Titian Teras Jambi. Nur El-Islam,, Volume 5, Nomor 2,
56. From https://ejurnal.iaiyasnibungo.ac.id/index.php/nurelislam/issue/view/24
Muhammad Yusup. (2018, Maret). Model pembelajaran berbasis pondok pesantren dalam meningkatkan
karakter santri. Jurnal At-Tasyrih, Volume 3, Nomor 2, 2.
Muhammad Yusup. (2018, Januari). Tanggung Jawab dan Otoritas Kepemimpinan Pendidikan Dalam
Islam. Idarah : Jurnal Penddikan dan Kependidikan, Volume 2 – Nomor 1, 63.
doi:https://doi.org/10.47766/idarah.v2i1.266
Muhammad Yusup, Marzani. (2020, Desember). Analisis Produktivitas Mahasiswa Institut Agama Islam
(IAI) Nusantara Batanghari Melalui Pembelajaran Online. Produ: Prokurasi Edukasi Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Volume 2, Nomor 1, , 2. doi:DOI : 10.15548/p-
prokurasi.v2i1.2043
Muhammad Yusup, Marzani, Mutia Paramita. (2021, Juni). The Influence of the Scientific Approach on
the Learning Interest. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan, Vol.13 (1) June, 2021, 328. doi:DOI:
10.35445/alishlah.v13i1.456
Priyatno, D. (2010). Mandii Belajar SPSS untuk analisis data dan uji statistik. Yogyakarta: Buku Kita.
Sagala, S. (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Subroto, S. (1998). Dimensi - Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara.
Sukmadinata, N. S. (2015). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sunyoto, D. (2013). Teori, Kuisioner, dan Analisis data sumber daya manusia. Yogykarta: Buku Seru.
Usman, H. (2010). Manajemen:Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Yamin, M. (2017). Sertifiksai Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press.