You are on page 1of 10

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

TINJAUAN FILSAFAT TENTANG PENDIDIDKAN ISLAM

Dosen Pengampuh : Aulia Fitri S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 :

-Eka Vidya Resty 201160055

-Nurhidayani 201160056

-Fajrah Faradhillah 201160069

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI DATOKARAMA PALU

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS

2021
DAFTAR ISI

Sampul

Daftar Isi ...................................................................................................................................1

Bab I Pendahuluan ..................................................................................................................2

Latar Belakang ...........................................................................................................................2

Rumusan Masalah ......................................................................................................................2

Bab II Pembahasan ..................................................................................................................3

A. Filosofis Pendidikan Islam.......................................................................................3


B. Tinjauan Filsafat Tentang Pendidikan Islam ...........................................................4
C. Tinjauan Filosofis Tentang Metode Pendidikan Islam ............................................5
D. Tinjauan Dari Segi Pengimplementasian Filsafat pendidikan islam .......................6

Bab III Penutup........................................................................................................................8

Kesimpulan ...................................................................................................................9

Daftar Pustaka ..............................................................................................................10


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kesan yang selama ini terjadi bahwa siswa sering menjadi objek yang dipersalahkan
ketika tidak mampu menyerap pelajaran. Sehingga berbagai predikat pun selalu diberikan kepada
siswa misalnya pemalas, tidak memperhatikan pejelasan guru, nakal, bodoh, dan lain-lain.
Padahal boleh jadi penyebab ketidakmampuan siswa dalam menyerap pelajaran yang diberikan
bermula dari proses pembelajaran yang tidak menarik dan membosankan. Sebagai akibatnya
siswa menjadi malas dan tidak tertarik terhadap materi yang disampaikan.

Pendidikan Islam Sebagai agen peradaban dan perubahan sosial, berada dalam
atmosfir modernisasi dan globalisasi dituntut untuk mampu memainkan perannya
secara dinamis dan proaktif. Keberadaannya diharapkan mampu memberikan kontribusi dan
perubahan positif, yang berarti bagi perbaikan dan kemajuan peradaban umat islam, baik pada
dataran intelektual teoritis maupun praktis. Pendidikan Islam bukan hanya sekedar proses
transformasi nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari akses negatif globalisasi dan
modernisasi.

Rumusan Masalah
Bagaimana tinjauan filsafat dalam pendidkan islam?
Bagaimana Tinjauan Filsafat terhadap pengimplementasaian dalam pendidikan islam?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Filosofis Pendidikan Islam


Filosofis pendidikan atau filosofis pendidikan Islam adalah bagian dari ilmu filsafat,
maka dalam mempelajari filsafat, terlebih dahulu harus memahami tentang pengertian filsafat
terutama dalam hubunganya dengan masalah pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Secara
harfiah, kata filsafat berasal dari kata fhilo yang berarti cinta, dan kata shopos yang berarti ilmu
atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta terhadap Ilmu dan hikmah.
Untuk lebih memahami tentang perlu adanya filosofis tujuan pendidikan, maka akan
dikemukakan pengertian filsafat dalam kaitanya dengan pendidikan pada umumnya, dari
beberapa ahli, sebagai berikut :
1. John Dewey, memandang pendidikan sebagai suatu proses pembentukan kemampuan
dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan
(emosional), menuju kearah tabiat manusia, maka filsafat dapat juga diartikan sebagai
teori umum pendidikan. John Dewey memandang bahwa ada hubungan yang sangat erat
antara filsafat dengan pendidikan. Oleh karena itu tugas filsafat dan pendidikan adalah
sama-sama memajukan hidup manusia. Filsafat lebih memperhatikan tugas yang
berkaitan dengan strategi pembentukan manusia, sedangkan pendidikan bertugas untuk
lebih memperhatikan pada taktik (cara) agar strategi itu menjadi terwujud dalam
kehidupan sehari-hari melalui proses kependidikan.
2. Thomson, filsafat berarti melihat seluruh masalah tanpa ada batas atau implikasinaya. Ia
melihat tujuan-tujuanya, tidak hanya melihat metodenya atau alat-alatnya serta meneliti
dengan seksama hal-hal yang disebut. Hal itu mengandung arti bahwa perlu sikap ragu
terhadap sesuatu yang diterima oleh kebanyakan orang sebagai hal yang tidak perlu
dipermasalahkan. Hal itu memerlukan usaha untuk berpikir secara konsisten dalam
pribadinya (self consistency) serta tentang hal-hal yang dipikirkanya itu tidak mengenal
kompromi. Disini filsafat dipandang suatu bentuk pemikiran yang konsekuen tanpa kenal
kompromi tentang hal-hal yang harus diungkap secara menyeluruh.
3. Van Cleve Morris menyatakan: pendidikan adalah studi filosofis, karena ia pada
dasarnya, bukan alat social semata untuk mengalihkan cara hidup secara menyeluruh
kepada setiap generasi, akan tetapi ia juga menjadi agen (lembaga) yang melayani hati
nurani masyarakat dalam perjuangan mencapai hari depan yang lebih baik.
Dengan demikan terlihat jelas bahwa filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan
tentang masalah kependidikan. Oleh karena itu ada kaitan dengan pendidikan, maka filsafat
diartikan sebagai teori pendidikan dalam semua tingkat. Filsafat mengkaji dan memikirkan
tentang hakikat segala sesuatu secara menyeluruh, sistematis, terpadu, universal dan radikal yang
hasilnya menjadi pedoman dan arah bagi perkembangan ilmu-ilmu yang bersangkutan.

B. Tinjauan Filsafat Tentang Pendidkan Islam


Dalam ranah filosiofis Pendidikan Islam berarti, muatan setiap pembelajaran harus
berlandaskan dengan al-Qur’an dan Hadis. Tentu apapun istilah dan atau konsepsi tentang
pendidikan dan pembelajaran itu, bagi ummat Islam, dasar pertimbangannya merujuk pada
sumber Islam.
Mengenai tinjauan filsafat dalam pendidikan islam dapat di terapkan pembelajaran secara
Edutaimen. Edutaimen dapat dikatakan sebagai model, strategi dan metode pembelajaran, namun
tujuan akhir dari pembelajaran edutaimen merupakan konsepsi pembelajaran yang dalam tataran
praktisnya, peserta didik merasa senang, dan rasa ingin tahu tentang materi pelajaran yang
disampaikan oleh pendidik atau guru tersampaikan dengan baik. Nilai-nilai materi tersebut
terakumulasi dalam tindakan kesehari-harian.
Tinjaun filsafat dalam pendidikan islam tidak terlepas dari tujuan pendidikan islam,
adapun tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri. Oleh Salminawati, (Salminawati, 2012: 119)
mengutip tentang hasil konfrensi “First World Conference on Muslim Education”, yang adakan
di Makkah pada tahun 1977, merumuskan tujuan pendidikan Islam yaitu: “Tujuan daripada
pendidikan (Islam) adalah menciptakan manusia yang baik dan bertakwa, yang menyembah
Allah dalam arti yang sebenarnya, yang membangun struktur pribadinya sesuai dengan syariah
Islam serta melaksanakan segenap aktifitas kesehariannya sebagai wujud tunduk pada Tuhan.”
Jika ditelaah lebih kritis, tentu konsekuensi dari tujuan pendidikan Islam yang
dirumuskan di atas, harus mencakup segala aktivitas kehidupan manusia. Dalam pengertiannya,
tidak secara parsial melainkan global. Mengingat eksistensi manusia di muka bumi ini, mengikat
makna pada eksistensi khalifah (pemimpin) dan ‘abdun (hamba).
C. Tinjauan Filosofis Tentang Metode Pendidikan Islam
Metode adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang
diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu tersebut. Sementara dalam pandangan filosofis
pendidikan, metode merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pertmbangan filosofis dalam penggunaan metode ini sangatlah penting. Tanpa metode, suatau
materi pelajaran tidak akan dapat berproses secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar
mengajar menuju tujuan pendidikan.
Dalam proses pendidikn Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam upaya pencapaian tujuan, karena ia menjadi sarana yang member makna materi
pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sedemikian rupa sehingga dapat
dipahami atau diserap oleh anak didik menjadi pengertian-pengertian yang fungsional
terhadap tingkah lakunya.
Metode pendidikan yang tidak tepat guna akan menjadi penghalang kelancaran
jalannya proses belajar mengajar sehingga banyak tenaga dan waktu terbuang sia-sia. Oleh
karea itu, metode yang ditetapkan oleh seorang guru dapat berdaya guna dan berhasil
guna jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dietapkan.
Metode dapat dikatakan tepat guna bila mengandung nilai-nilai instrinsik dan ekstrinsik
sejalan dengan materi pelajaran dan secara fungsional dapat dipakai untuk merealisasikan
nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan islam.
Antara metode, kurikulum dan tujuan pendidikan Islam mengandung relevansi
(keterkaitan) ideal dan operasional dalam proses kependidikan. Ini karena proses
kependidikan islam mengandung makna internalisasi dan transformasi nilai-nilai Islam ke
dalam pribadi anak didik dalam upaya membentuk pribadi muslim yang beriman, bertaqwa
dan berilmu pengetahuan yang amaliah mengacu padda tuntunan agama dan tuntunan hidup
bermasyarakat. Metode pendidikan islam yang tepat akan memberikan hasil dari
pendidikan yang tepat pula. Hal ini perlu diperhatikan. Dalam menyampaikan materi
kepada peserta didik maka perlu ditetapkan metode yang didasarkan kepada pandangan dan
persepsi dalam menghadapai manusia sesuai dengan unsur penciptaannya, yaitu jasmani,
akal, dan jiwa yang diarahkan menjadi orang yang sempurna. Karena itu materi-materi
pendidikan yang disajikan oleh Al Qur’an senantiasa mengarah kepada pengembangan jiwa,
akal, dan jasmani manusia itu, sesuai firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al Anfal ayat
7; “Dan bukanlah kamu yang melempar, tetapi Allah lah yang melempar”. Dengan
demikian jelaslah bahwa metode amat berfungsi dalammenyampaikan materi
pendidikan.

D. Tinjauan Filosofis Dari Segi Pengimplementasian Filsafat Pendidikan Islam


Adapun tinjauan dari segi pengimplementasian filsafat dalam pendidikan islam adalah
upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik, potensi cipta
rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Filsafat pendidikan adalah
filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Jadi implementasi
filsafat ilmu dalam pendidikan islam adalah penerapan filsafat ilmu dalam upaya
mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa,
maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya.
Aliran filsafat idealisme terbukti cukup banyak memperhatikan masalah-masalah
pendidikan, sehingga cukup berpengaruh terhadap pemikiran dan praktik pendidikan. Idealisme
sangat concern tentang keberadaan sekolah. Aliran inilah satu-satunya yang melakukan oposisi
secara fundamental terhadap naturalisme. Pendidikan harus terus eksis sebagai lembaga untuk
proses pemasyarakatan manusia sebagai kebutuhan spiritual, dan tidak sekadar kebutuhan alam
semata. Gerakan filsafat idealisme pada abad ke-19 secara khusus mengajarkan tentang
kebudayaan manusia dan lembaga kemanuisaan sebagai ekspresi realitas spiritual.
Pendidikan selalu diwarnai oleh pandangan hidup (way of life). Diantara pandangan
hidup ialah rasionalisme ialah faham yang mengatakan bahwa kebenaran diperoleh melalui akal
dan diukur dengan akal. Akal itulah alat pencari dan pengukur kebenaran. Maka filosofis
pendidikan sangat penting karena dalam proses pendidikan kebenaran menjadi tujuan.
Pendidikan adalah pandangan hidup yang mendasari seluruh aktivitas pendidikan. Karena sangat
mendasar maka menyangkut masalah ideal dan fundamental. maka diperlukan pandangan hidup
yang kokoh dan komprehensif, serta tidak mudah berubah. Hal ini karena telah diyakini memiliki
kebenaran yang telah teruji kebenaranya oleh sejarah.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan. Oleh
karena itu ada kaitan dengan pendidikan, maka filsafat diartikan sebagai teori pendidikan dalam
semua tingkat. Filsafat mengkaji dan memikirkan tentang hakikat segala sesuatu secara
menyeluruh, sistematis, terpadu, universal dan radikal yang hasilnya menjadi pedoman dan arah
bagi perkembangan ilmu-ilmu yang bersangkutan.

Sumber Metode Pendidikan Islam; Metode pendidikan Islam dalam penerapannya


banyak menyangkut wawasan keilmuan pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al-
Qur’an dan Al Hadits. Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam
membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini
memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima
petunjuk ilahi dan konsep-konsep Islam.
Adapun tinjauan dari segi pengimplementasian filsafat dalam pendidikan islam adalah
upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik, potensi cipta
rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Filsafat pendidikan adalah
filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Jadi implementasi
filsafat ilmu dalam pendidikan islam adalah penerapan filsafat ilmu dalam upaya
mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa,
maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/attalim/article/view/275/232

https://www.neliti.com/id/publications/265466/pembelajaran-edutainment-tinjauan-filosofis-
pendidikan-islam

http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/tafhim/article/view/2673

You might also like