You are on page 1of 10

PERAN KURIKULUM PERSPEKTIF ISLAM DAN PENGEMBANGAN

KURIKULUM ISLAM

MATA KULIAH: ILMU PENDIDIKAN ISLAM

DOSEN: DR.IRA SURYANI,M.SI

Disusun Oleh:

Kelompok : 5

 Dicky Armanda (0310221016)


 Dinda Riris Wulandari (0310222064)
 Alimatusakdia Panggabean (0310221018)
 Audia Fadilla (0310222070)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2022


i
KATA PENGANTAR
ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Alhamdulillah, puji syukur kita ucapkan kedapa Allah SWT yang telah membrikan rahmat dan

hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul peran kurikulum
pendidikan islam dan pengembangan kurikulum islam.

Terima kasih saya ucapkan kepada Dr.Ira Suryani,M.Si selaku dosen mata kuliah ilmu pendidikan
islam yang telah memberikan tugas ini pada kami,sehingga kami dapat mempelajari materi yang
sudah di berikan.Dan juga terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung kami untuk bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami harap makalah ini dapat menambah waawasan dan ilmu kita mengenai pendidikan islam.Dan
kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa,
maupun penulisannya.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran agar bisa lebih
baik lagi di masa yang akan datang.

kami harap makalah ini dapat di pahami dengan baik,dan sebelumnya kami mohon maaf apabila ada
kesalahan kata-kata yang kurang tepat dan tidak berkenan dihati ibu dan teman teman sekalian kami
ucapkan terima kasih.

Medan,09 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Makalah ............................................................................................................ 1

BAB II .................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 2

A. Peran Kurikulum Perspektif Islam ................................................................................ 2


B. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam ............................................................... 4

BAB III ................................................................................................................................... 6

PENUTUP .............................................................................................................................. 6

A. Penutup ......................................................................................................................... 6
B. Kesimpulan ................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang Masalah
Kurikulum pendidikan Islam merupakan suatu rancangan atau program studi yang
berhubungan dengan materi atau pelajaran Islam, tujuan proses pembelajaran, metode dan
pendekatan, serta bentuk evaluasinya. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan kurikulum
pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah.

Di dalam peran kurikulum pendidikan islam terdapat 5 peran yang digunakan dalam
kurikulum perspektif islam. Peran ini dapat digunakan di setiap jenjang pendidikan islam, termasuk
juga perguruan tinggi. Kurikulum merupakan suatu pedoman pembelajaran yang memiliki
karakteristik tersendiri. Kurikulum Pendidikan Islam dikembangkan untuk kebutuhan dan minat
para pelajar sehingga dapat mengembangkan potensi, minat, dan juga bakat agar mampu
mengemban amanah dengan baik.

Kurikulum pendidikan islam juga melibatkan antara pengajar dan juga pelajar, sehingga
terciptanya kerja sama yang baik antar sesama. Pengembangan pendidikan islam ini lebih tepat di
terapkan dalam rangka pendalaman serta pengalaman nilai-nilai akidah dan juga akhlak untuk
menyadari fungsi dan tujuannnya.

 Rumusan Masalah
1. Apa peran utama dalam kurikulum perspektif islam?
2. Bagaimana cara pola pikir kita dalam memahami ajaran dn nilai agama islam?
3. Apa yang menjadi sumber dalam pengembangan kurikulum pendidikan islam?
4. Bagaimana cara kita menghadapi perubahan kurikulum di era globalisasi?

 Tujuan Makalah

Untuk mencapai tujuan kurikulum pendidikan islam berarti kita harus siap untuk membangun
insan-insan yang kreatif, berilmu, percaya diri dan juga mandiri. selanjutnya terciptalah peserta
didik yang memiliki rasa peduli dan juga bertanggung jawab terhadap nilai-nilai ilmu agama, ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang dibutuhkan dari serangkaian proses sehingga tercipta sistem
pendidikan islam secara formal.

Disamping itu tuntunan kurikulum pendidikan islam juga mengharuskan kita untuk
menghormati penganut agama lain dalam hubungan kerukanan antar umat beragama sehingga
terwujudnya kesatuan dan persatuan bangsa. Ruang lingkup pendidikan islam juga mencakup
perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan ALLAH SWT.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A..PERAN KURIKULUM PERSPEKTIF ISLAM

kurikulum pendidikan Islam merupakan suatu rancangan atau program studi yang
berhubungan dengan materi atau pelajaran Islam, tujuan proses pembelajaran, metode dan
pendekatan, serta bentuk evaluasinya.

Oleh karena itu yang dimaksud dengan kurikulum pendidikan Islam adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga
mengimani dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah (menyeluruh).

1.Berperan sebagai peningkatan ajaran pokok islam meliputi akidah dan akhlak.
Selama ini kurikulum pendidikan Islam berperan dalam ajaran pokok Islam yang meliputi
aqidah(keimanan), dan akhlak (ikhsan). Dua ajaran pokok ini kemudian di jabarkan dalam bentuk
rukun iman, Islam, dan ihsan. Dari sini lahir lah ilmu tauhid, ilmu fiqih, dan ilmu akhlak. Namun
menurut Mujtahid kontes pendidikan Agama Islam semacam itu belum sepenuhnya mampu
menjadikan peserta didik memiliki ke unggulan yang utuh dan integratif dalam dirinya. Sebab
Islam perlu di jabarkan lebih luas, seluas jagat raya ini.

Tiga kumpulan (iman, Islam, ihsan) melahirkan perbedaan dan konflik yang belum mampu
menjawab dan merespon secara tepat terhadap perubahan dan perkembangan sekarang ini. Ajaran
Islam merujuk pada ajaran Al Qur'an dan hadits yang memiliki jangkauan visi nilai-nilai kehidupan
manusia yang lebih.

Kurikulum ini juga memiliki 4 prinsip yaitu

 mendidik rohani atau hati, yang artinya materi itu berhubungan dengan kesadaran
sehingga manusia senantiasa melibatkan sandaran kepada Allah Swt.
 Dapat memberikan tuntunan hidup, yang artinya mata pelajaran ini tidak hanya
tentang ilmu fiqih dan akhlak tetapi ilmu yang menuntun manusia untuk meraih
kehidupan yang unggul dari segala dimensinya.
 Dapat mendorong rasa ingin tahu seseorang terhadap sesuatu hal yang belum ia
ketahui.
 dapat bermanfaat secara praktis dalam kehidupan.yang artinya dapat mengajarkan
suatu pengalaman, ketrampilan, serta pandangan hidup yang luas.

2
2. Kurikulum perspektif islam juga dapat mengubah pola pikir empiris, historis,
kontekstual dalam memahami ajaran dan nilai agama islam.

kurikulum perspektif juga harus mampu mengaitkan bahwa peserta didik juga merupakan
bagian dari masyarakat maupun negara, maka dari hal itu peserta didik harus melakukan kegiatan
pendidikan dalam memahami ajaran dan nilai agama mereka akan diwarnai dengan rasa tanggung
jawab dan semangat ulul albab.

Dengan semangat ulul albab dalam mencari ilmu pengetahuan melalui sumbernya yang khas
islami, yaitu wahyu (al-Qur’an dan al-Sunnah), alam semesta (al-afāq), diri sendiri (al-anfus) dan
sejarah. Sedangkan metode yang ditempuh melalui pengetahuan inderawi, pengetahuan akal dan
pengetahuan intuisi (ilham). Jika dikaji dalam berbagai surat dan ayat dalam al-Qur’an tersebut,
maka ulǔ al-albāb adalah sosok yang memiliki kualifikasi spiritual, moral dan intelektual.

Dengan pendidikan yang berlandaskan pada ulul albab, maka di harapkan pendidikan tidak
hanya berupa pengetahuan semata, tetapi dengan ulul albab maka dalam mencari ilmu pengetahuan
akan diwarnai atau berciri khas keislaman.

3. Memiliki peran sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan islam yang sistematis.

Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa kegiatan,


pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada anak didik
dalam rangka tujuan pendidikan Islam. Berdasarkan keterangan di atas, maka kurikulum pendidikan
Islam itu merupakan satu komponen pendidikan agamaberupa alat untuk mencapai tujuan. Ini
bermakna untuk mencapai tujuan pendidikan Islam, diperlukan adanya kurikulum yang sesuai
dengan tujuan pendidikan Islam dan bersesuaian pula dengan tingkat usia, tingkat perkembangan
kejiwaan anak dan kemampuanpelajar.

Kurikulum pendidikan Islam berperan menanamkan kepercayaan dalam pemikiran dan hati
generasi muda, pemulihan akhlak dan membangunkan jiwa rohani. Ia juga bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan secarakontinu, gabungan pengetahuan dan kerja, kepercayaan dan akhlak,
serta penerapanamalan teori dalam hidup.

4. Kurikulum memiliki peran bagi masyarakat di era globalisasi.

Seiring dengan perkembangan zaman, dengan berbagai alasan dan rasionalisasi kurikulum
Indonesia terus mengalami pergantian dari periode ke periode dan di dalam perkembangan zaman
yang semakin hari semakin canggih dan memasuki era globalisasi saat ini satuan pendidikan harus
mengikuti perubahan tersebut agar dapat mencapai suatu tujuan dan keberhasilan dalam pendidikan
sesuai dengan yang telah di tentukan.

Seorang pendidik tidak mungkin tidak memerlukan sebuah teknologi dalam melaksakan
tugas dan tanggung jawabnya. Di era Globalisasi saat ini segala hal bergantung dengan teknologi.
begitupun di dalam menyusun sebuah kurikulum perencanaan pembelajaran baik sebagai sarana dan
prasana maupun sebagai informasi. Dengan teknologi seorang guru dapat memantau sebuah
perkembangan zaman dan mengikuti perkembangan kurikulum agar dapat menyesuaikan dan tidak
tertinggal dengan lembaga pendidikan satu dengan yang lainnya.
3
5.Kurikulum digunakan untuk mencerdaskan pola pikir serta dapat menambah
pengetahuan seperti logika dan IPEK.

Tidak dapat di pungkiri bahwa peran teknologi dalam suatu sistem pendidikan khususnya
dalam perkembangan kurikulum saat ini sangat penting dan tidak dapat di pisahkan karena
teknologi membawa pengaruh dan dampak dalam upaya memperbaharui dan menyempurnakan
dalam proses pembentukan perencanaan sebuah kurikulum tersebut. Teknologi yang pada dasarnya
adalah sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang
termasuk akan memudahkan seorang guru dalam merancang sebuah kurikulum.

Seorang guru tidak dapat di katakana sebagai guru professional jika ia tidak dapat mengikuti
sebuah perubahan zaman termasuk Era Globalisasi Tenologi saat ini. Guru yang professional adalah
guru yang kreatif dan produktif dalam memanfaatkan teknologi yang ada saat ini. Sehingga dengan
teknologi tersebut akan menghasilkan sebuah ide yang dapat membawa perubahan demi perubahan
dalam sistem belajar mengajar kearah yang lebih baik lagi.

Adapun pembelajaran dikatakan menggunakan teknologi, bilamana ia menggunakan


pendekatan sistem dalam menganalisis masalah belajar, merencanakan, mengelola, melaksanakan
dan menilainya. Selain itu pendekatan teknologi menuntut peserta didik agar mampu melaksanakan
tugas- tugas tertentu sehingga proses dan rencana produknya diprogram sedemikian rupa agar
pencapaian hasil pembelajarannya dapat dievaluasi dan terkontrol.

  Selain menggunakan pendekatan teknologi selanjutnya adalah menggunakan pendekatan


nonteknologi seperti kemampuan dasar yang harus dikuasai peserta didik dalam keimanan antaranya
beriman kepada Allah swt. Dari kemampuan dasar tersebut dapat difahami bahwa hasil yang
diharapkan oleh pendidikan keimanan tidak hanya menyangkut aspek pengetahuan, tetapi juga
menyangkut aspek penghayatan dan pengalaman terhadap hal- hal yang diimani oleh peserta didik
dan mengamalkan dalam kehidupan sehari- hari.

B.PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.

1.Dalam pengembangan kurikulum pendidikan islam bersumber pada system yang


mutlak yaitu al-quran.

Dari aspek materi, kurikulum pendidikan Islam walaupun berisi materi yang berbeda atau
bervariasi tetapi pada prinsipnya tetap harus konsisten dengan tujuan dimaksud. Al-Qur’an
mengajak manusia untuk memperhatikan berbagai fenomena alam, sebagai tanda-tanda kebesaran-
Nya. sesungguhnya al-Qur’an memberi dorongan yang cukup tinggi untuk mengembangkan ilmu-
ilmu yang bersumber pada wahyu Allah, yaitu ilmuilmu yang berdasarkan penalaran.

Ilmu-ilmu yang bersumber dari wahyu itu jelas adalah tafsiran dari alQur’an. Hasil dari
interpretasi manusia terhadap al-Qur’an, lahirlah apa yang disebut ilmu-ilmu agama seperti ilmu
tafsir, hadis, fiqh, dan sebagainya. Kemudian hasil interpretasi manusia terhadap fenomena alam
melahirkan ilmu ilmu penalaran seperti ilmu alam, seperti fisika, astronomi, biologi, kedokteran,
dan sebagainya.

4
Ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum hanya dibedakan dari segi objek bahasannya saja.
Penggunaan kedua istilah tersebut bukan berarti keduanya berada pada kutub yang berlawanan
(dikotomis), namun justru keduanya bersifat saling membutuhkan atau komplementer.

Dengan demikian kurikulum pendidikan Islam yang berdasarkan alQur’an sejatinya


mengintegrasikan kedua macam ilmu tersebut. Perpaduan kedua macam ilmu itulah yang akan
membawa kepada kemajuan umat manusia dalam arti yang sesungguhnya .

2. Pengembangan kurikulum juga dapat meningkatkan kualitas individual.

Pengembangan kurikulum dapat meningkatkan kualitas individual seorang siswa.Apabila


prinsip ini tidak terpenuhi dalam sebuah kurikulum, maka prinsip itu tidak dapat berkembang.
Prinsip individual mengandung arti bahwa siswa harus relevan dengan perkembangan IPTEK
sehingga siswa dapat mempelajari teknologi dan memiliki wawasan dan pemikiran yang sejalan
dengan perkembangan jaman.

Relevan dengan kebutuhan dan karakteristik siwa, artinya suatu kurikulum harus sesuai
dengan potensi intelektual, individual, mental, emosional dan fisik para siswa. Apabila prinsip tidak
terlaksana dalam kurikulum nyata maka potensi individualnya tidak berkembang.

Di era jaman sekarang pengembangan kurikulum indivial sangat mudah di dapat dari
berbagai alat teknologi yang makin canggih. Sehingga dapat dengan mudah meningkatkan kualitas
individual seorang siswa dengan mempelajari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

3. Pengembangan kurikulum pendidikan islam memiliki peran konservatif dalam


menafsirkan dan mewarisi nilai budaya dan perilaku dalam islam.

Peran konservatif mentransmisikan dan menafsirkan social kepada anak didik atau genersai
muda. Sekolah berperan penting dalam mempengaruhi dan membina tingkah laku anak sesuai
dengan nilai-nilai social yang ada dalam lingkungan masyarakat. Kebudayaan telah ada lebih dahulu
dari pada lahirnya sesuatu genersi tertentu dan tidak akan mati dan habisnya generasi yang
bersangkutan. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku,bahwa
kebudayan terwujud dan didirikan dari prilaku manusia.

Kebudayaan mencakup aturan yang berisikan tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak
atau tindakan yang dilarang dan diizinkan. Semua kebudayaan yang sudah membudaya itu harus
ditransmisikan kepada anak didik selaku generasi penerus. Oleh karena itu ,semua ini menjadi
tanggung jawab kurikulum dalam menafsirkan dan mewariskan nilai-nilai budaya yang
mengandung makna dalam membina prilaku anak didik.Sekolah sebagai lembaga sosial sangat
berperan dalam mempengaruhi perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam
masyarakat. Jadi kurikulum bertugas menyimpan dan mewariskan niali-nilai budaya.

Maksudnya adalah mentransimsikan dan menafsirkan warisan sosial kepada anak didik atau
generasi muda.Sekolah berperan penting dalam mempengaruhi dan membina tingkah laku anak
sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam lingkungan masyarakat.

5
BAB III
PENUTUP
A. PENUTUP
Dasar pengembangan kurikulum Pendidikan Islam adalah:
 Agama merupakan hak asasi manusia.
 Dasar Negara kita Pancasila sila Pertama “Ketuhanan yang Maha Esa”
 Undang-undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat 1 dan 2 tentang hak dan kebebasan menjalankan
agama.
 Undang -undang RI NO.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3.

Tujuan yang akan dicapai kurikulum Pendidikan Islam ialah membentuk anak didik menjadi
berakhlak mulia, dalam hubungannya dengan hakikat penciptaan manusia. Sehubungan dengan
kurikulum pendidikan islam ini, dalam penafsiran luas, kurikulumnya berisi materi untuk
pendidikan seumur hidup (long life education), sesuai dengan hadits nabi Muhammad SAW.
Kurikulum Pendidikan Islam mencakup usaha untuk mewujudkan keharmonisan,
keserasian, kesesuaian, dan keseimbangan antara: hubungan manusia dan Sang Pencipta (Allah
SWT.), hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan makhluk lain dan
lingkungan alam, hubungan manusia dengan dirinya sendiri (berakhlak dengan diri sendiri).
keempat hubungan tersebut, tercakup dalam kurikulum Pendidikan yang tersusun dalam beberapa
mata pelajaran, Fungsi-fungsi Kurikulum Pendidikan Islam yaitu, fungsi pengembangan, fungsi
penyaluran, fungsi perbaikan, fungsi pencegahan, fungsi penyesuaian, dan Sumber nilai.

B. KESIMPULAN

Dalam mengembangkan kurikulum pendidikan agama islam membutuhkan suatu landasan


atau dasar yaitu berupa landasan fundasional maupun empiris.Landasan empiris merupakan
landasan yang berdasarkan pada kenyataan yang ada di lapangan. Seperti contoh problem negara
dan bangsa, problem pelaksanaan Pendidikan Islam dan problem ummat.

Hasil dari lapangan akan menjadi suatu kajian yang sangat penting kemudian oleh para
pengembang kurikulum dianalisis sehingga dari analisa akan menghasilkan rekomended kurikulum
untuk mengembangkan Pendidikan Islam. Berdasarkan uraian dari penjelasan di atas, maka disini
pemakalah merekomendasikan bahwa dalam landasan empiris pengembangan kurikulum
Pendidikan Islam, maka harus di sertai dengan sikap ulul albab. Dimana dalam pendidikan ulul
albab tidak hanya intelektual tetapi juga ada pembentukan moral dan spiritual di dalamnya.

6
DAFTAR PUSTAKA
Saebani,Beni,Akhdiyat,Hendra.2012. Ilmu Pendidikan Islam. CV. Pustaka Setia. Bandung

Mujib dan Jusuf Mudzakir, Abdul.2010. Ilmu Pendidikan Islam. Kencana Prenada Media, Jakarta

Drs.H.M. Ahmad, Dkk.,1998. Pengembangan Kurikulum, CV. Pustaka Setia, Bandung. Hal.104

Prof. Dr. H. Muhaimin, M.A.2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam. PT. Raja Grafindo
Prasada, Jakarta

https;//jurnal.uin-antasari. Konsep Kurikulum Pendidikan Islam.ac.id

You might also like