Professional Documents
Culture Documents
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 12
T.A. 2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
A. Pengertian Evalusi Pendidikan Islam .............................................................................. 3
B. Nilai Filosofis Evaluasi Pendidikan Islam ....................................................................... 8
C. Macam-Macam Evaluasi Pendidikan Islam .................................................................. 10
BAB III......................................................................................................................................... 15
PENUTUP.................................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SAW karena dengan rahmat, karunia, taufiq dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Evaluasi Pendidikan Islam. Sholawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wassalam. Kami
mengucapkan Terima Kasih kepada Bapak Dr. M. Yusuf Ahmad, MA. Selaku dosen mata kuliah
Ilmu Pendidikan Islam di Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Riau, yang telah memberikan
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengumpulkan berbagai referensi dari buku,
makalah ini disusun dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, antara lain: Fatih Akbar
Habibie, Mia Audia, serta Shely Rizka Alfiani. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan serta wawasan kita terhadap Evaluasi Pendidikan Islam. Oleh sebab itu, semoga
Semoga makalah ini dapat di pahami dengan mudah bagi siapapun yang membacanya
dan mempelajarinya serta dapat berguna bagi kami pribadi. Demikian yang dapat kami
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Islam sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an dan al-Hadits serta dalam pemikiran para
ulama dan dalam praktik sejarah umat Islam. Dalam prosesnya, pendidikan Islammenjadikan
tujuan sebagai sasaran ideal yang hendak dicapai dalam program dan diproses dalam produk
kependidikan Islam atau output kependidikan Islam. Adagium ushuliyah menyatakan bahwa :
“al-umûr bi maqâshidika”, bahwa setiap tindakan dan aktivitas harus berorientasi pada tujuan
evaluasi, maka suatu kegiatan dapat diketahui atau ditentukan tarap kemajuannya. Berhasil
atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan
evaluasi terhadap outputyang dihasilkannya. Abdul Mujib dkk mengungkapkan , bahwa untuk
mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan oleh peserta
didik diperoleh melalui evaluasi. Dengan kata lain penilaian atau evaluasi digunakan sebagai
alat untuk menentukan suatu tujuan pendidikan dicapai atau tidak. Atau untuk melihat
Dalam pendidikan Islam evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem
pendidikan Islam yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk
mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan Islam dan
1
proses pembelajaran.[8] Dalam makalah ini akan penulis sajikan hal-hal yang menyangkut
evaluasi pendidikan Islam, dari mulai pengertian, tujuan, prinsip, fungsi dan perannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, evaluation, yang berarti penilaian
dan penaksiran. Dalam bahasa Arab, dijumpai istilah imtihan, yang berarti ujian, dan
khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan. Sedangkan secara istilah,
ada beberapa pendapat, namun pada dasarnya sama, hanya berbeda dalam redaksinya saja.
Oemar Hamalik mengartikan evaluasi sebagai suatu proses penaksiran terhadap kemajuan,
pertumbuhan, dan perkembangan peserta didik untuk tujuan pendidikan. Sementara Abudin
Nata menyatakan bahwa evaluasi sebagai proses membandingkan situasi yang ada dengan
kriteria tertentu dalam rangka mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk menyusun
digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Dan Edwind
Wandt berpendapat evaluasi adalah suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai
sesuatu. Adapun M. Chabib Thoha, mengutarakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya
Dari beberapa pendapat, dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi yaitu suatu proses
pertumbuhan dan perkembangan (peserta didik) terhadap tujuan (pendidikan), sehingga dapat
disusun penilaiannya yang dapat dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Dengan
3
demikian evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insedental,
melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu yang terencana, sistematik dan
berdasarkan tujuan yang jelas. Jadi dengan evaluasi diperoleh informasi dan kesimpulan
tentang keberhasilan suatu kegiatan, dan kemudian kita dapat menentukan alternatif dan
Evaluasi dalam pendidikan Islam merupakan cara atau teknik penilaian terhadap
tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari
bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religius, melainkan juga berilmu dan
berketerampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakatnya.
Evaluasi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan
suatu aktivitas di dalam pendidikan Islam. Program evaluasi ini diterapkan dalam rangka
Oleh karena itu, yang dimaksud evaluasi dalam pendidikan Islam adalah pengambilan
sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam guna melihat sejauhmana
keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tujuan dari pendidikan
Evaluasi pendidikan dalam islam dapat diberi batasan sebagai suatu kegiatan untuk
menentukan kemajuan sutu pekerjaan dalam proses pendidikan islam. (Nizar,2002:77) dalam
ruang lingkup terbatas, evaluasi dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan
pendidik dalam menyampaikan materi pendidikan islam pada peserta didik sedang dalam
4
ruang lingkup luas, evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tingkat
kelemahan suatu proses pendidikan islam(dengan seluruh komponen yang terlibat didalam
nya) dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Penilaian dalam pendidikan
Disamping evaluasi terdapat pula istilah measurement, measurement berasal dari kata
to measure yang berarti mengukur, measurement berarti perbandingan data kualitif dengan
data kuantitatif yang lainnya yang sesuai dalam kerangka mendapatkan nilai (angka) (Qahar
objektif tentang sesuatu yang akan dinilai. Dalam pendidikan islam, evaluasi akan objektif
dengan suatu ukuran. pengukuran ini bersifat kuantitatif. penilaian adalah mengambilan suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk secara kualitatif. Sementara
Namun dalam al-qur’an atau hadits, banyak sekali ditemui tolak ukur evaluasi dalam
pendidikan islam misalnya tolak ukur sholat yg baik dan sempurna adalah mencegah orang
dari perbuatan keji dan munkar. tolak ukur watak seseorang yang beriman adalah bila
kemaluan terhadap wanita yang bukan istri. tolak ukur perilaku seseorang yg beriman
5
Baqorah[2]:148 ). Tolak ukur seseorang yang munafik disebutkan oleh Nabi dalam tiga
indikasi, yaitu dusta dalam berbicara, ingkar dalam berjanji, dan khianat apabila diberi
Kemudian Term atau istilah evaluasi dalam wacana pendidikan Islam tidak diperoleh
padanan katanya yang pasti, tetapi terdapat term atau istilah-istilah tertentu yang mengarah
1. Al-Hisab, memiliki makna mengira, menafsirkan dan menghitung. Hal ini dapat dilihat
Artinya : kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan,
niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka
Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-
Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. Al Baqarah : 284)
2. Al-Bala, makna cobaan dan ujian. Terdapat dalam firman Allah Swt.
Artinya : yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (QS: Al
Mulk : 2)
3. Al-Imtihan, berarti ujian yang juga berasal dari kata mihnah. Bahkan dalam Alquran
terdapat surat yang menyatakan wanita-wanita yang diuji dengan menggunakan kata
imtihan, yaitu surat al-Mumtahanah. Firman Allah Swt. yang berkaitan dengan kata
6
4. Al-ikhtibar, memiliki makna ujian atau cobaan/al-bala’. Orang Arab sering menggunakan
kata ujian atau bala’ dengan sebutan ikhtibar. Bahkan di lembaga pendidikan bahasa
Beberapa term tersebut di atas dapat dijadikan petunjuk arti evaluasi secara langsung
atau hanya sekedar alat atau proses di dalam evaluasi. Hal ini didasarkan asumsi bahwa
Alquran dan Hadis merupakan asas maupun prinsip pendidikan Islam, sementara untuk
operasionalnya tergantung pada ijtihad umat. Term evaluasi pada taraf berikutnya lebih
diorientasikan pada makna “penafsiran atau memberi putusan terhadap pendidikan”. Setiap
tindakan pendidikan didasarkan atas rencana, tujuan, bahan, alat dan lingkungan pendidikan
tertentu. Berdasarkan komponen ini, maka peran penilaian dibutuhkan guna mengetahui
sejauh mana keberhasilan pendidikan tercapai. Dari pengertian ini, proses pelaksanaan
penilaian lebih ditekankan pada akhir tindakan pendidikan. Penilaian dalam pendidikan
perencanaan, pengelolaan, proses dan tindak lanjut pendidikan, baik yang menyangkut
perorangan, kelompok maupun kelembagaan. Dalam konteks ini, penilaian dalam pendidikan
Islam bertujuan agar keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam benar-
benar sesuai dengan niai-nilai Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang dicanangkan
Jadi dalam evaluasi pendidikan Islam dapat diartikan sebagai kegiatan penilaian
terhadap tingkah laku peserta didik dari keseluruhan aspek mental-psikologis dan spiritual
religius dalam pendidikan Islam, dalam hal ini tentunya yang menjadi tolak ukur adalah al-
Qur’an dan al-Hadits. Dengan pelaksanaan evaluasi ini bukan hanya pendidik juga
7
Dalam pendidikan islam , tujuan evaluasi lebih ditekankan pada penguasaan sikap
bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik yang secara garis besar meliputi 4 hal
3) Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupan nya dengan alam sekitarnya.
4) Sikap dan dan pandangan terhadap dirinya sendiri selaku hamba allah ,anggota
Evaluasi jika di tinjau dari segi fisafat adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penilaian proses tingkah laku manusia maka bisa dikatakan sebagai definisi evaluasi secara
spesifik. Sebab pada dasarnya, setiap kita bertindak (action) pastilah ada dampak setelahnya,
entah dampak itu bersifat positif atau bersifat negatif. Artinya bahwa setiap tingkah laku
manusia harus dipertanggung jawabkan, agar manusia tetap pada undang-undang yang telah
ditetapkan oleh Tuhan. Dan pertanggung jawaban itulah yang akan mengukur manusia
apakah itu baik (benar), ataukah sebaliknya. Maka disinilah nilai dari evaluasi tersebut.
Kemudian jika dihubungkan dengan evaluasi pendidikan islam ialah segala bentuk penilaian
dari sebuah proses pendidikan Islam secara utuh sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan
diri. Bahkan sedemikian pentingnya, evaluasi terhadap diri sendiri harus dilakukan sebelum
8
benar-benar dievaluasi oleh Allah Swt. Perlunya ’menghitung’ atau menilai diri, pada
prinsipnya dilatari oleh ajaran filosofi ajaran Islam yang berkaitan dengan: (1) hakikat tujuan
penciptaan manusia, (2) prinsip kebebasan dan tanggung jawab, (3) hakikat kehidupan dunia,
dan (4) janji Allah Swt. tentang adanya balasan baik (seperti pahala atau surga) dan
balasan buruk (seperti siksa atau neraka). (Al Rasyidin, 2008: 181).
sebagai makhluk syahadah. (QS. Al-A’raf [7] Ayat 172). Wujud nyata syahadah itu ada
pada pemenuhan fungsi sebagai ’abd Allah (QS. Al-Dzariyat [51] Ayat 56) dan
pelaksanaan tugas sebagai khalifah Allah. ( QS. Al-Baqarah [2] Ayat 30). Dalam posisinya
sebagai makhluk syahadah, manusia telah diikat oleh perjanjian primordial bertauhid
kepada Allah Swt. Karenanya syahadah harus terus dipegang teguh dan diaktualisasikan
manusia harus mampu menjalankan tugasnya sebagai pemimpin dan ’pengganti’ Allah
dalamnya. Sementara itu, dalam posisinya sebagai ’abd Allah, ia dituntut untuk menjadi
pengabdi yang tulus dan ikhlas dalam melakukan pengabdian kepada Allah Swt. Dalam
kaitan ini, baik sebagai syuhud, ’abd Allah dan khalifah, Allah Swt. akan memaparkan hasil
adalah pengakuan terhadap kemerdekaan dan kebebasan manusia. Dalam konteks ini
manusia diberikan kebebasan untuk menggunakan akal pikiran, berbuat atau melakukan
sesuatu bahkan memilih keyakinan agama. Namun Almufida Vol III No. 01 Januari-Juni
9
pertanggungjawaban. Artinya, pada akhirnya nanti, Allah Swt. akan mengevaluasi siapa di
antara hamba dan khalifah-Nya yang menggunakan kebebasan tersebut secara bertanggung
jawab dan siapa pula yang sebaliknya. (Al Rasyidin, 2008: 182)
Selanjutnya, dalam pandangan Islam, alam raya ini esensinya adalah intitusi
pendidikan. Sementara itu, Allah Swt. sebagai pendidiknya. Sebagai pendidik, Allah
Swt. mengingatkan bahwa bumi dan segala yang ada didesain sebagai perhiasan.
Karenanya, sebagai perhiasan ia pada suatu saat akan ditanggalkan dan ditinggalkan.
Dalam proses yang demikian, Allah Swt. melakukan evaluasi kepada manusia untuk
mengetahui siapa yang paling baik amalnya. Terakhir, demikian pula bahwa evaluasi yang
dilakukan sesungguhnya dalam rangka memberikan dan menentukan balasan yang sesuai
(1) Evaluasi Formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh para
pada mata pelajaran tertentu. Jenis ini diterapkan berdasarkan asumsi bahwa manusia
memiliki banyak kelemahan seperti tercantum dalam QS. An-Nisa ayat 28.
bersifat lemah”.
Dan pada mulanya tidak mengetahui apa-apa, tercantum dalam QS. An-Nahl ayat 78,
10
Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
Untuk itu Allah Swt menganjurkan agar manusia berkonsentrasi pada suatu informasi
yang didalami sampai tuntas, mulai proses pencarian, (belajar mengajar) sampai pada
tahap pengevaluasian. Setelah informasi itu dikuasai dengan sempurna, ia dapat beralih
pada informasi yang lain, tercantum dalam QS. Al-Insyirah ayat 7-8.
Artinya : “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap”.
Diantara fungsi, tujuan, aspek yang dinilai, dan waktu pelaksanaan evaluasi formatif :
a) Fungsi, yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran ke arah yang lebih baik dan
b) Tujuan, yaitu untuk mengetahui penguasaan peserta didik tentang materi yang
c) Aspek yang dinilai, terletak pada penilaian normatif yaitu hasil kemajuan belajar
peserta didik yang meliputi: pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap materi
pembelajaran.
(2) Evaluasi Sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik
setelah mengikuti pelajaran dalam satu semester dan akhir tahun untuk menentukan
11
Artinya : “Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)”.
Diantara fungsi, tujuan, aspek yang dinilai, dan waktu pelaksanaan evaluasi sumatif :
a) Fungsi, yaitu untuk mengetahui angka atau nilai peserta didik setelah mengikuti
program pembelajaran dalam satu catur wulan, semester atau akhir tahun.
b) Tujuan, untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik setelah
mengikuti program pembelajaran dalam satu catur wulan, semester atau akhir tahun
pada setiap mata pelajaran (PAI) pada satu satuan pendidikan tertentu.
ketrampilan, sikap dan penguasaan peserta didik tentang mata pelajaran yang
diberikan.
satu catur wulan, semester atau akhir tahun pembelajaran pada setiap mata pelajaran
(3) Evaluasi penempatan (placement), yaitu evaluasi tentang peserta didik untuk kepentingan
penempatan di dalam situasi belajar yang sesuai dengan kondisi peserta didik.
Diantara fungsi, tujuan, aspek yang dinilai, dan waktu pelaksanaan evaluasi penempatan
(placement) :
a) Fungsi, yaitu untuk mengetahui keadaan peserta didik termasuk keadaan seluruh
pribadinya, sehingga peserta didik tersebut dapat ditempatkan pada posisi sesuai
12
b) Tujuan, yaitu untuk menempatkan peserta didik pada tempat yang sebenarnya,
berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan, serta keadaan diri peserta didik
sehingga peserta didik tidak mengalami hambatan yang berarti dalam mengikuti
pengalaman keterampilan, sikap dan aspek lain yang dianggap perlu bagi kepentingan
(4) Evaluasi Diagnostik, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil penganalisaan tentang
Diantara fungsi, tujuan, aspek yang dinilai, dan waktu pelaksanaan evaluasi Diagnostik :
peserta didik, sehingga peserta didik mengalani kesulitan, hambatan atau gangguan
ketika mengikuti program pembelajaran dalam satu mata pelajaran tertentu (PAI).
2) Tujuan, yaitu untuk membantu kesulitan atau mengetahui hambatan yang dialami
peserta didik waktu mengikuti kegiatan pembelajaran pada satu mata pelajaran
3) Aspek-aspek yang dinilai, meliputi hasil belajar, latar belakang kehidupannya, serta
13
4) Waktu pelaksanaan, disesuaikan dengan keperluan pembinaan dari suatu lembaga
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan
suatu aktivitas di dalam pendidikan Islam. Program evaluasi ini diterapkan dalam rangka
Evaluasi jika di tinjau dari segi fisafat adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penilaian proses tingkah laku manusia maka bisa dikatakan sebagai definisi evaluasi secara
spesifik. Sebab pada dasarnya, setiap kita bertindak (action) pastilah ada dampak setelahnya,
entah dampak itu bersifat positif atau bersifat negatif. Macam-macam evaluasi pendidikan
Islam yaitu, Evaluasi Formatif, Evaluasi Sumatif, Evaluasi penempatan (placement), dan
Evaluasi Diagnostik.
B. Saran
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca, terutama
bagi seorang calon guru. Karena dengan memperhatikan evaluasi pendidikan Islam, seorang
guru mampu memberikan penilaian dari sebuah proses pendidikan Islam secara utuh
sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan, utamanya dalam hal
pendidikan islam. Kemudian kami menyadari bahwa apa yang kami susun ini jauh dari kata
kesempurnaan. Maka, kami sebagai penyusun berharap para pembaca memberikan saran dan
15
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008), cet. ke 2, 72.
Abdul Mujib & Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Kencana, 2008), cet. II, 211.
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), cet ke-1, 183
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010)cet I, 307
Al-Rasyidin dkk, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, teoritis dan Prkatis, (Jakarta :
Ciputat Press, 2005), 77.
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam; Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis, , 167-168.
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner,162.
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
cet I, 54.
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, (Jakarta:
Pustaka Al-Husna, 1989), Cet. II. 120.
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 162.
Moh.Haitami Salim & Syamsul kurniawan ’’study ilmu pendidikan islam ‘’hal.241-244
Yahya Qahar, Evaluasi Pendidikan Agama, (–:PT Ciawi Jaya, tt), 14-21.
Zuhairini, dkk., Metodik Khusus pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), 139.
17