You are on page 1of 3

Nama : Andi M.

Andar Soba

Nim : 1711101038

Prodi/Semester : Pendidikan Agama Islam/VI

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampuh : Marniati Kadir, M.Pd

REVIUW JURNAL

Judul Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap Di Berbagai SMA Swasta Di Kota
Semarang
Nama Pebulis Ikhsan Gunawan
NIM C2A006075
Universitas Diponegoro Semarang
Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen
Tahun Penulis 2010

Judul Jurnal yang berjudul ” Pengembangan Evaluasi Pendidikan


Agama Islam Berbasis Ranah Afektif” Abstrak yang
disajikan penulis hanya menggunakan dua Bahasa yaitu
Bahasa inggris (Bahasa Internasional) dan Bahasa
Indonesia. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung
menuju ke topic bahasan yang dibahas dalam jurnal ini,
yang menurut saya pembaca menjadi mudah memahami
jurnal ini.

Abstrak Didalam Paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa


evaluasi merupakan suatu tahapan akhir dari suatu proses
pembelajaran, yang dengannya dapat diketahui
keberhasilan proses pembelajaran tersebut sesui dengan
tujuan yang diharapkan. Evaluasi meliputi semua aspek
pembelajaran, baik kemampuan intelektual (kognitif),
kemampuan rasa dan sikap/perilaku (afektif) serta
kemampuan keterampilan (psikomotor).

Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan Pada aspek


kognitif, evaluasi Pendidikan Agama Islam dimaksudkan
untuk mengetahui, memahami, menyintesis, menganalisis
subyek pembelajaran yang diberikan oleh guru. Sedangkan
aspek afektif menyangkut kemampuan anak didik untuk
menerima, berpartisipasi, menilai, mengorganisasi, serta
membentuk pola hidup. Selanjutnya, aspek psikomotorik
Judul Jurnal yang berjudul ” Pengembangan Evaluasi Pendidikan
Agama Islam Berbasis Ranah Afektif” Abstrak yang
disajikan penulis hanya menggunakan dua Bahasa yaitu
Bahasa inggris (Bahasa Internasional) dan Bahasa
Indonesia. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung
menuju ke topic bahasan yang dibahas dalam jurnal ini,
yang menurut saya pembaca menjadi mudah memahami
jurnal ini.

menyangkut kemampuan anak didik untuk melakukan


persepsi, melakukan gerakan terbimbing, melakukan
gerakan yang terbiasa, melakukan gerakan yang kompleks,
melakukan penyesuaian pola gerakan dan mengembangkan
kreativitas

Pada bagian pendahuluan ini juga disampaikan bahwa


penelitian dalam hal ini pembelajaran PAI harus
menempatkan ajaran Islam sebagai suatu obyek kajian yang
melihat Islam sebagai sebuah sistem nilai dan sistem moral
yang tidak hanya diketahui dan dipahami, tapi juga
dirasakan serta dijadikan sebuah aksi dalam kehidupan anak
didik. Untuk mencapai idealitas di atas, maka harus
dirumuskan sebuah sistem evaluasi pembelajaran PAI yang
tidak hanya melihat Islam sebagai sebuah pengetahuan dan
atau pemahaman, tapi lebih dari itu yaitu mengevaluasi
dengan memandang Islam sebagai sebuah aksi moral.
Menurut saya, sejauh ini bahasa yang digunakan oleh
penulis sangat sederhana dan mudah dipahami oleh
pembaca.

BAB I Pendahuluan Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok


bahasan menjadi tiga bagian, yaitu :
Evaluasi Pembelajaran PAI; Pengertian, Prinsip
dan Kegunaan. Agar evaluasi dapat dilaksanakan
sebagaimana yang direncanakan, maka para penilai
(evaluator) harus mengikuti prinsip-prinsip evaluasi
yang telah ditentukan, yaitu: prinsip keterpaduan,
kelengkapan, kesinambugan, obyektifitas, relevansi,
dan keteraturan.
Pengembangan Evaluasi Pembelajaran. Robert L.
Ebel menyatakan bahwa dalam pengembangan
evaluasi pendidikan seorang evaluator harus
membuat spesifikasi tes. Spesifikasi ini berfungsi
sebagai petunjuk kepada perancang tes yang akan
diukur.
Pengembangan Evaluasi Pembelajaran dalam
Judul Jurnal yang berjudul ” Pengembangan Evaluasi Pendidikan
Agama Islam Berbasis Ranah Afektif” Abstrak yang
disajikan penulis hanya menggunakan dua Bahasa yaitu
Bahasa inggris (Bahasa Internasional) dan Bahasa
Indonesia. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung
menuju ke topic bahasan yang dibahas dalam jurnal ini,
yang menurut saya pembaca menjadi mudah memahami
jurnal ini.

Pendidikan Agama Islam. Sasaran evaluasi


pendidikan Agama Islam pada ranah afektif secara
garis besar meliputi empat kemampuan anak didik
·
Dalam sub pokok bahasan diatas penulis menjelaskan
dengan rinci dan jelas mengenai proses pengembagan
evaluasi pembelajaran dalam pendidikan Agama Islam.
Pembahasan yang dilakukan oleh penulis mudah dipahami
maksud dan tujuannya oleh pembaca .

BAB II Telaah Pustaka Pada bagian penutup, penulis menjelaskan bahwa evaluasi
pendidikan Agama Islam pengembangan evaluasi
pembelajaran ditekankan pada aspek afektif, yaitu
bagaimana evaluasi diarahkan untuk melihat sejauh mana
penghayatan, penghargaan dan pengembangan perilaku
anak didik yang didasarkan kepada ajaran Islam yang telah
ditentukan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah
SAW. Pada bagian penutup penulis juga cukup baik dalam
menjelaskan apa saja prinsip dan spesifikasi untuk
mengembangakan evaluasi. Namun penulis kurang dalam
menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal ini dan menurut
saya penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang
didapat dalam melakukan penelitiannya.

BAB III Metode Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami
Penelitian maksud dan tujuan sasaran yang ingin dicapai. Analisisnya
sangat rinci dan jelas untuk dimengerti. Dapat dijadikan
acuan untuk lebih mengembangaka evaluasi pendidikan
Agama Islam kedepannya.
BAB IV Hasil dan Penulis kurang dalam memperhatikan tata cara penulisan
Pembahasan karya ilmiah yang baik dan benar. Penulis kurang dalam
menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal. Penulis kurang
detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam
melakukan penelitiannya.

You might also like