You are on page 1of 29

AGAMA ISLAM ADALAH AGAMA YANG PARIPURNA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Agama”

Dosen Pengampu: Sofyan Sauri Hsb, S.E., M.M

Kelompok 1
Novelin Yolanda (231020150)
Nadya Febriani Mokerze (231020149)
Eka Nur Buana (231020134)

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat


rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Sofyan Sauri Hsb, S.E.,
M.M selaku pembimbing pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah
memberikan ilmu-ilmunya yang penulis harapkan kebermanfaatannya di masa
mendatang.

Makalah ini bertujuan untuk mendalami dan menjelaskan pandangan yang


umum dipegang oleh umat Islam, yaitu bahwa "Agama Islam adalah Agama yang
Paripurna." Agama Islam, sebagai salah satu agama besar di dunia, memiliki
sejarah dan ajaran yang kaya, dan keyakinan ini menjadi landasan bagi banyak
umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka.

Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih


mendalam tentang agama Islam, memberikan sudut pandang yang beragam, serta
merangsang pembaca untuk menjelajahi topik ini lebih lanjut. Penulis juga
berharap agar makalah ini bisa memberikan wawasan yang bermanfaat dan
menjadi tambahan pengetahuan yang berguna bagi semua pembaca.

Akhir kata, penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam makalah
ini, dan penulis sangat menghargai setiap masukan dan kritik yang konstruktif.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi kontribusi yang
bermanfaat dalam pemahaman tentang agama Islam.

Batam, Oktober 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................4
2.1 Definisi Agama Islam.........................................................................................4
2.2 Sejarah Peradaban Agama Islam.....................................................................5
2.3 Prinsip-Prinsip Utama Dalam Agama Islam...................................................7
2.4 Pengertian "Agama Paripurna".......................................................................9
2.5 Keterkaitan dengan Dasar Hukum Islam........................................................9
2.6 Sejarah dan Perkembangan Agama Islam....................................................14
2.7 Kritik Terhadap Klaim "Agama Islam Adalah Agama Paripurna"...........15
2.8 Poin Pendukung Klaim “Agama Islam Adalah Agama Paripurna”...........17
2.9 Kebudayaan dan Warisan Islam....................................................................19
2.10 Perspektif Islam “Agama yang Sempurna”..................................................21
BAB III PENUTUP..........................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................24
3.2 Saran.................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................25

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama Islam merupakan agama dengan presentase terbesar di dunia yang
telah berperan penting dalam perkembangan peradaban dan sejarah manusia.
agama yang dianut oleh lebih dari satu miliar manusia ini memiliki dampak yang
luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan seperti budaya, sosial, ekonomi,
politik, dan lain-lain. Dalam kepercayaan yang dimiliki oleh umat islam, agama
ini dianggap sebagai ajaran yang komprehensif dengan artian bahwa agama islam
merupakan agama yang memberikan pedoman bagi umatnya tentang berbagai
cara hidup dengan baik dan benar.

Pernyataan bahwa “agama islam adalah agama yang paripurna” merupakan


perspektif yang populer di kalangan umat islam. hal tersebut merupakan
keyakinan mendasar yang menjadi dasar pemahaman dan praktek keagamaan bagi
jutaan orang di seluruh belahan dunia. Namun, perspektif ini menimbulkan
beberapa pertanyaan-pertanyaan dan diskusi yang mendalam. apakah islam benar-
benar memberikan pedoman yang paripurna bagi kehidupan manusia? Bagaimana
perspektif ini dipengaruhi oleh teks suci, tradisi, sejarah dan evolusi zaman?

Dalam konteks global yang semakin terhubung dan beragam, penting untuk
mengeksplorasi mendalam tentang makna dan implikasi dari pernyataan-
pernyataan ini. Dalam makalah ini, penulis akan mencoba untuk memahami
gagasan bahwa "Agama Islam adalah Agama yang Paripurna" dari berbagai sudut
pandang, mempelajari dasar-dasar teologis dan filosofisnya, serta melihat
bagaimana konsep ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari umat Islam dan
hubungannya dengan masyarakat luas.

Selain itu, penulis akan mencoba untuk menyoroti pandangan kritis dan
perdebatan yang mungkin muncul sehubungan dengan pernyataan ini. Beberapa
orang mungkin memiliki pandangan yang berbeda atau kritik terhadap pandangan
ini, mengacu pada variasi dalam interpretasi dan praktik Islam di seluruh dunia.

1
Dengan mendalami pandangan ini, penulis berharap bahwa makalah ini dapat
memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang agama
Islam dan bagaimana agama ini memainkan peran dalam kehidupan individu dan
masyarakat. Makalah ini juga bertujuan untuk merangsang pemikiran kritis,
dialog antaragama, dan saling pengertian di tengah masyarakat yang semakin
beragam dan terhubung global.

Melalui eksplorasi yang cermat, penulis berharap bahwa makalah ini akan
menjadi landasan untuk memahami lebih baik agama Islam dan pandangan-
pandangan yang mempengaruhinya, serta memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi diskusi dan penelitian di bidang ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan adanya penulisan makalah ini, timbul beberapa rumusan maasalah
yang perlu dibahas. Berikut merupakan rumusan masalah dalam makalah ini

a. Bagaimana konsep "Agama Islam adalah Agama yang Paripurna" dipahami


dalam ajaran Islam
b. Bagaimana Al-Quran dan hadis berperan dalam mendukung klaim bahwa
Islam adalah agama yang paripurna?
c. Bagaimana pandangan kritik dan variasi interpretasi mempengaruhi
pemahaman tentang keparipurnaan agama Islam?
d. Bagaimana konsep "Agama Islam adalah Agama yang Paripurna"
mempengaruhi hubungan antara umat Islam dan masyarakat global yang
semakin terhubung?

1.3 Tujuan Penelitian


Dari makalah ini, diharapkan tujuan-tujuan yang terbentuk dapat dicapai.
Tujuan dari penulisan penulisan makalah ini adalah

a. Mendalaminya konsep "Agama Islam adalah Agama yang Paripurna" dari


perspektif Islam untuk memahami dasar-dasar teologis dan filosofisnya.

2
b. Menyelidiki peran Al-Quran dan hadis dalam mengukuhkan pandangan
bahwa Islam adalah agama yang paripurna dan menjelaskan bagaimana teks-
teks suci ini mendukung klaim ini.
c. Mengeksplorasi pandangan kritik dan variasi dalam interpretasi yang muncul
dalam konteks pandangan "Agama Islam adalah Agama yang Paripurna."
d. Mengidentifikasi implikasi dari pandangan ini terhadap hubungan umat Islam
dengan masyarakat global yang beragam dan semakin terhubung, serta
bagaimana pandangan ini memengaruhi dialog antaragama dan saling
pengertian.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Agama Islam
Berikut merupakan pengertian agama dan islam secara etimologi dan
terminologi menurut (Simorangkir, 2014)

Agama secara bahasa (etimologi) berarti tidak kacau. kata ini berasal dari
bahasa Sanskerta, yaitu a (tidak) dan gama (kacau). Jika dihubungkan, maka akan
memiliki arti “tidak kacau”. Sebutan agama islam dalam bahasa arab dibagi
menjadi tiga, yaitu ad-din, asy-syari’ah, al-millah. Ketiganya adalah pada zatnya
walaupun i’tibar-nya berlainan. ad-din memiliki makna ditaati dan dipatuhi
sehingga memiliki arti agama wajib ditaati dan dipatuhi oleh setiap pemeluknya.
asy-syari’ah yang bermakna sesuatu yang dinyatakan. Dengan artian agama
adalah jalan-jalan yang wajib ditempuh, yang dinyatakan oleh Tuhan kepada para
hamba-Nya. Sedangkan al-millah memiliki arti mengumpulkan. dengan makna
agama sebagai peraturan-peraturan yang dikumpulkan.

Secara istilah (terminologi), agama merupakan sesuatu yang membawa


peraturan, yang merupakan hukum yang harus dipatuhi; menguasai diri seseorang
serta membuatnya tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan menjalankan ajaran
din tersebut; membawa kewajiban-kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan
maka akan menjadi hutang, sekaligus kewajiban dan ketaatan yang membawa
paham pembalasan, bahwa menjalankan perintah akan mendapatkan imbalan baik,
sedangkan jika mengingkarinya maka akan memperoleh balasan buruk (Aizid,
2021).

Kata “Islam” secara bahasa (terminologi) berasal dari kata kerja salama
yang berarti menyerahkan, kemurnian, dan kesejahteraan. juga bisa berasal dari
kata salima yang memiliki arti membuat damai maupun selamat.

Secara istilah (terminologi), Islam merupakan agama yang mengatur umat


agar selalu selamat, sejahtera, damai, aman, dan berserah diri kepada Allah SWT.,

4
patuh dan tunduk terhadap-Nya, serta kemauan beribadah dengan penuh
kesadaran dan keikhlasan.

2.2 Sejarah Peradaban Agama Islam


Sejarah peradaban Islam adalah kisah yang panjang tentang perkembangan,
agama, budaya, dan masyarakat Islam yang dimulai pada abad ke-7 masehi.
Beberapa tahapan penting yang dalam sejarah peradaban Islam menjadi jalan
besar dalam perkembangan Islam.

Sejarah peradaban Islam diawali ketika Nabi Muhammad SAW, yang


merupakan Nabi terakhir di dunia, menerima wahyu pertama di kota Mekkah.
Islam periode Mekkah merupakan fase awal dari rangkaian dinamika
perkembangan ajaran yang diterima oleh Nabi. Saat itu, budaya masyarakat yang
kontradiktif terhadap ajaran yang dibawa Nabi mewarnai perjalanan penyebaran
agama Islam karena masyarakat dari berbagai kalangan sulit menerima ajaran suci
Nabi. Karena hal tersebut, proses penyebaran Islam fase awal dilaksanakan secara
sembunyi-sembunyi. Hingga suatu kali Nabi Muhammad dengan beberapa
pengikut yang percaya dengan Islam melakukan hijrah karena kekejaman
masyarakat Quraisy melakukan penyiksaan kepada orang-orang yang telah masuk
Islam.

Ketegaran hati dan tekad kuat Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama
Islam tidak pernah surut hanya karena ancaman dan siksaan yang diberikan oleh
kaum Quraisy. Hingga Nabi melakukan hijrah pada 622 M. Setelah melakukan
hijrah, pengikut Nabi Muhammad bertambah semakin banyak (Ahmadin, 2020).
selanjutnya, berbagai cara dilakukan dalam penyebaran Islam seperti melalui
penaklukan militer, perdagangan, ziarah, dan misi dakwah.

Hingga pada saat wafatnya Nabi muncul dan berkembang tentang masalah
khilafah (politik). Persoalan ini muncul karena Nabi SAW tidak pernah secara
terus terang dalam menentukan pemimpin pemerintahan yang akan menggantikan
beliau. Para sahabat menyadari keberlangsungan kehidupan negara Islam yang
baru terbentuk itu sangat membutuhkan pemimpin dalam melanjutkan perjuangan

5
Nabi dalam menyebarkan Islam dan memperastukan sekaligus melindungi
kelompok muslim yang telah menyebar di seluruh pelosok Jazirah Arab
(Simorangkir, 2014).

Sebagai Nabi sekaligus Rasul terakhir, Nabi Muhammad tidak dapat


digantikan. Namun dalam urusan kepemimpinan kepala negara, perlu regenerasi
pemimpin. Dalam sejarah Islam, dalam kepemimpinan negara digantikan oleh
para sahabat Nabi dengan persetujuan masyarakat muslim waktu itu.
Kepemimpinan ini disebut sebagai kepemimpinan masa al-khulafa’ al-rasyidin
(para khalifah yang bijaksana) dengan Abu Bakar sebagai pengganti pertama,
dilanjutkan oleh Umar bin Khattab, diteruskan oleh Usman bin Affan, dan diakhiri
oleh Ali bin Abi Thalib (Simorangkir, 2014).

Dinasti Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kepemimpinan Islam


pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah pada 8 Masehi. Corak
yang ditempuh Muawiyah dalam memilih calon pemimpin adalah dengan
memakai sistem pemerintahan monarki here-detis yaitu sistem kerajaan turun-
temurun. Masa pemerintahan Bani Umayyah terkenal sebagai suatu era agresif,
dimana perhatian bertumpu kepada usaha perluasan wilayah dan
penaklukan, yang terhenti sejak zaman Khulafa ar-Rasyidin terakhir. Hanya
dalam jangka waktu 90 tahun, banyak bangsa di penjuru empat mata angin
beramai-ramai masuk ke dalam kekuasaan Islam, yang meliputi tanah Spanyol,
seluruh wilayah Afrika Utara, Jazirah Arab, Suriyah, Palestina, sebagian daerah
Anatolia, Irak, Persia, Afganistan, India dan negeri-negeri yang sekarang
dinamakan Turkmenistan, Uzbekistan dan Kirgistan yang termasuk Soviet Rusia
(Harahap, 2019).

Setelah masa Umayyah, dilanjutkan dengan Dinasti Abbasiyah. Dinasti ini


merupakan masa pemerintahan umat Islam yang merupakan masa keemasan dan
kejayaan dari peradaban umat Islam yang pernah ada. Pada masa dinasti
Abbasiyah kekayaan negara melimpah dan kesejahteraan rakyat sangat tinggi.
Pusat peradaban Islam mengalami kemajuan yang pesat sehingga pada masa ini
disebut dengan istilah “The Golden Age of Islam” serta banyak pula muncul para

6
tokoh ilmuan dari kalangan umat Islam, baik itu dalam bidang agama, bidang
umum dan bidang ekonomi dan juga melahirkan tokoh-tokoh dibidang ilmu
masing-masing. Pada masa pemerintahan khalifah Harun Al-Rasyid

2.3 Prinsip-Prinsip Utama Dalam Agama Islam


Agama Islam memiliki prinsip-prinsip utama yang membentuk pondasi
keyakinan dan praktik umat Islam. Prinsip-prinsip ini mencakup:

a. Tauhid (Keesaan Allah).


Prinsip paling mendasar dalam Islam adalah tauhid, yaitu kepercayaan
kepada keesaan Allah. Ini berarti bahwa hanya Allah yang berhak disembah
dan tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Dia. Tauhid mencakup
keyakinan akan Allah sebagai pencipta, pemelihara, dan penguasa semesta
alam.
b. Risalah (Nabi dan Utusan Allah)
Prinsip risalah adalah keyakinan bahwa Allah mengutus para nabi untuk
memberikan petunjuk kepada manusia. Nabi terakhir dalam tradisi Islam
adalah Nabi Muhammad SAW, yang dianggap sebagai utusan terakhir Allah
kepada umat manusia.
c. Kitab Suci (Al-Quran).
Al-Quran adalah kitab suci dalam Islam, yang dianggap sebagai wahyu
langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad. Ini adalah panduan utama
bagi umat Islam dalam segala aspek kehidupan, termasuk etika, ibadah, dan
hukum.
d. Ibadah (Pengabdian kepada Allah).
Ibadah adalah prinsip penting dalam Islam, yang mencakup segala bentuk
pengabdian dan penyembahan kepada Allah. Ini mencakup shalat, puasa,
zakat, haji, dan ibadah-ibadah lainnya yang diwajibkan oleh agama.
e. Hukum Syariah (Hukum Islam)
Hukum syariah adalah sistem hukum Islam yang mencakup panduan tentang
perilaku, etika, dan tindakan yang diperbolehkan atau dilarang dalam Islam.

7
Hukum syariah mencakup aspek-aspek seperti hukum pernikahan,
perceraian, warisan, dan hukuman pidana.
f. Keadilan Sosial dan Kepedulian Sosial
Islam mendorong keadilan sosial dan kepedulian sosial. Umat Islam
diwajibkan untuk memberikan zakat (sumbangan wajib) kepada mereka
yang membutuhkan, dan prinsip keadilan sosial ditekankan dalam banyak
aspek hukum dan etika Islam (Amin, 2023).
g. Etika dan Moralitas.
Etika dan moralitas yang baik sangat penting dalam Islam. Umat Islam
diajarkan untuk menjalani kehidupan yang jujur, adil, dan bermoral tinggi.
Prinsip-prinsip etika dan moralitas mencakup kasih sayang, kejujuran, dan
integritas.
h. Kepemimpinan Adil
Kepemimpinan adil dan keadilan dalam pemerintahan dan masyarakat
adalah nilai penting dalam Islam. Kepemimpinan diwajibkan untuk
memenuhi tanggung jawabnya dengan keadilan, perlindungan hak asasi
manusia, dan kesejahteraan masyarakat.
i. Akhirat dan Hari Kiamat
Islam mengajarkan kepercayaan akan hari kiamat, yaitu hari di mana semua
manusia akan dihidupkan kembali untuk pertanggungjawaban akhir atas
tindakan mereka selama kehidupan mereka. Kepercayaan ini mempengaruhi
cara pandang umat Islam terhadap kehidupan dan tindakan mereka.

Prinsip-prinsip utama dalam agama Islam membentuk dasar iman dan


panduan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan mereka. Prinsip-prinsip ini
mencakup keyakinan, ibadah, hukum, etika, dan pedoman yang sangat penting
dalam agama Islam (Rahman dkk., 2023).

Dalam rangka memahami agama Islam secara utuh, penting untuk


mempelajari sejarah, prinsip-prinsip utama, dan penyebarannya di seluruh dunia.
Namun, secara umum, kepercayaan dan keyakinan dalam agama Islam mengacu

8
pada kepercayaan pada Allah SWT dan keyakinan pada ajaran Islam yang terdapat
dalam kitab suci Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.

2.4 Pengertian "Agama Paripurna"


Istilah "Agama Paripurna" adalah ungkapan yang digunakan untuk
menyatakan bahwa agama tertentu dianggap memiliki segala yang diperlukan
untuk memberikan panduan dan pedoman bagi kehidupan manusia. Dalam
konteks Islam, konsep ini mengacu pada keyakinan bahwa agama Islam memiliki
segala yang diperlukan untuk mengatur kehidupan individu dan masyarakat dalam
semua aspeknya, termasuk dalam urusan agama, moralitas, hukum, dan panduan
etika. Agama yang paripurna dianggap sebagai sistem yang mencakup semua
aspek kehidupan manusia, dan oleh karena itu, umat Islam mengharapkan untuk
mencari petunjuk dan panduan dalam ajaran Islam, termasuk dalam Al-Quran,
hadis, hukum syariah, dan praktik ibadah.

Konsep "Agama Paripurna" juga mencerminkan keyakinan bahwa agama ini


tidak memerlukan tambahan atau perubahan, dan umatnya diharapkan untuk
mengikuti dan mematuhi ajaran-ajarannya sebagaimana adanya. Agama yang
paripurna dianggap sebagai panduan yang komprehensif dalam menjalani
kehidupan sehari-hari, mengatasi tantangan, dan menghadapi situasi yang
berbeda.

Penting untuk diingat bahwa konsep "Agama yang Paripurna" adalah


pandangan keyakinan yang umumnya dipegang oleh para penganut agama
tertentu, seperti Islam, Kristen, dan lainnya. Pendekatan dan pandangan ini dapat
bervariasi di antara berbagai agama dan aliran dalam agama tersebut.

2.5 Keterkaitan dengan Dasar Hukum Islam


Konsep "Agama Islam adalah Agama yang Paripurna" memiliki dasar-dasar
utama dalam sumber-sumber utama agama Islam, termasuk Al-Quran, hadis, dan
panduan Islam lainnya. Berikut adalah cara konsep ini terkait dengan sumber-
sumber ini:

a. Al-Quran

9
Al-Quran adalah kitab suci Islam yang berisi wahyu Allah SWT
kepada Nabi Muhammad. Al-Quran menjadi sumber utama ajaran Islam dan
dijadikan petunjuk, penuntun, dan pedoman bagi umat Islam (Nasar, 2021).
Al-Quran membentuk fondasi hukum untuk umat Islam, meskipun rincian
dari hukum-hukum tersebut tidak dituliskan dari Al-Quran, namun bisa
dilihat dari hal-hal yang dilakukan oleh Nabi Muhammad atau yang disebut
dengan hadis.

Al-Quran memainkan peran sentral dalam memberikan panduan


komprehensif dalam berbagai aspek kehidupan umat Islam. Ini adalah kitab
suci Islam, dianggap sebagai wahyu langsung dari Allah kepada Nabi
Muhammad SAW, dan merupakan sumber utama ajaran dan pedoman dalam
Islam. Berikut adalah beberapa cara Al-Quran memberikan panduan
komprehensif dalam berbagai aspek kehidupan:

a. Panduan Ibadah
Al-Quran memberikan instruksi tentang praktik ibadah yang meliputi
shalat, puasa, zakat, haji, dan ibadah lainnya. Ini mencakup rincian
tentang tata cara ibadah, waktu pelaksanaan, dan nilai-nilai moral yang
harus dijunjung tinggi selama ibadah.
b. Pedoman Moral dan Etika
Al-Quran berisi ajaran moral dan etika yang kuat. Ia menetapkan nilai-
nilai seperti kejujuran, kasih sayang, keadilan, dan kesetiaan sebagai
dasar bagi tindakan dan perilaku umat Islam.
c. Hukum Syariah
Al-Quran mengandung ketentuan hukum syariah yang mencakup
berbagai aspek kehidupan, termasuk hukum pernikahan, perceraian,
warisan, perdagangan, dan hukuman pidana. Hukum syariah adalah
panduan utama dalam hal hukum dan peradilan dalam masyarakat
Muslim (Ibrahim dkk., 2021).
d. Prinsip-prinsip Sosial dan Keadilan

10
Al-Quran mengandung prinsip-prinsip sosial dan keadilan yang
berfungsi sebagai dasar untuk mengatasi isu-isu sosial seperti pemberian
makanan kepada yang lapar, pembagian kekayaan, dan perlindungan
hak-hak individu.
e. Panduan dalam Hubungan Keluarga
Al-Quran memberikan panduan tentang hubungan keluarga, termasuk
perkawinan, hak-hak suami dan istri, dan tanggung jawab orang tua
terhadap anak-anak mereka.
f. Panduan dalam Urusan Bisnis.
Al-Quran juga memberikan pedoman dalam urusan bisnis dan
perdagangan, termasuk larangan riba (bunga) dan praktik perdagangan
yang adil.
g. Panduan dalam Hubungan Internasional
Al-Quran juga mengandung prinsip-prinsip yang mengatur hubungan
internasional, termasuk perdamaian, perjanjian, dan perlindungan hak-
hak individu dan kelompok.
h. Panduan dalam Kesehatan dan Kebersihan
Al-Quran memberikan pedoman tentang kesehatan dan kebersihan,
termasuk panduan tentang makanan yang halal dan baik, serta perawatan
tubuh.
i. Panduan dalam Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Al-Quran mendorong pencarian ilmu pengetahuan dan penelitian, dan
mengakui pentingnya pendidikan dalam menjalani kehidupan.
j. Panduan dalam Krisis dan Kesulitan: Al-Quran memberikan inspirasi
dan dukungan moral dalam menghadapi krisis, kesulitan, dan cobaan
dalam kehidupan.

Al-Quran bukan hanya kitab suci, tetapi juga pedoman hidup yang
komprehensif bagi umat Islam. Ini memberikan panduan moral, etika,
hukum, dan pedoman dalam setiap aspek kehidupan, sehingga umat Islam
dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam dan

11
berusaha untuk mencapai kehidupan yang baik dan bermakna sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam.

Konsep "Agama Islam adalah Agama yang Paripurna" berhubungan


erat dengan Al-Qur'an karena Al-Quran adalah sumber utama ajaran dan
prinsip-prinsip Islam. Dalam Al-Quran, terdapat banyak ayat yang
menekankan keparipurnaan Islam sebagai agama. Sebagai contoh, dalam
Al-Quran Surah Al-Maidah ayat 3: "Hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." Ayat ini menunjukkan bahwa Islam
adalah agama yang lengkap dan sudah sempurna.

Contoh lain yaitu pada Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat 13 yang


berbunyi "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal." Ayat ini menunjukkan bahwa Islam
mengajarkan pentingnya toleransi dan saling mengenal di antara umat
manusia.

Selanjutnya terdapat pada Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 185:


"Bulan Ramadhan adalah bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan)
Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)."
Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang menjadi
petunjuk bagi umat manusia.

Al-Quran juga memberikan panduan tentang berbagai aspek


kehidupan, termasuk etika, hukum, ibadah, dan nilai-nilai moral yang
membantu mengukuhkan pandangan bahwa Islam adalah agama yang
paripurna.

12
b. Hadits

Hadits adalah catatan mengenai perkataan, perbuatan, dan


persetujuan Nabi Muhammad yang menjadi sumber kedua ajaran Islam
setelah Al-Quran. Hadis memberikan penjelasan dan rincian mengenai
ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Quran (Anam dkk., 2019). Sebagian
besar aturan syariah atau hukum Islam berasal dari hadits, bukan dari Al-
Quran.

Hadis berperan penting dalam menjelaskan dan mengklarifikasi


ajaran Al-Quran. Konsep "Agama Islam adalah Agama yang Paripurna" juga
mendapatkan dukungan dari hadits-hadits yang menjelaskan praktik dan
pemahaman Nabi Muhammad. Hadis-hadis tertentu menjelaskan praktik
ibadah seperti shalat, puasa, dan zakat. Mereka juga menjelaskan prinsip-
prinsip etika dan moralitas yang harus diikuti oleh umat Islam, memperkuat
pandangan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif.

Banyak hadits yang menunjukkan bahwa islam adalah agama yang


paripurna. seperti pada Hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang
menyatakan "Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sampai ia
mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri." Hadits
ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan pentingnya kasih sayang dan
persaudaraan diantara umat manusia.

Selanjutnya terdapat juga Hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang


berbunyi, "Tidak ada keraguan dalam agama ini." Hadits ini menunjukkan
bahwa Islam adalah agama yang jelas dan tidak membingungkan.

Hadits lainnya yaitu Hadis riwayat Bukhari dan Muslim dengan


bunyi "Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, kalian tidak akan sesat
selama kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitab Allah dan
Sunnahku." Hadits ini menunjukkan bahwa Al-Quran dan hadis adalah
sumber utama ajaran Islam yang harus dipegang teguh oleh umat Islam.

c. Panduan Islam Lainnya:

13
Selain Al-Quran dan hadis, ada panduan Islam lainnya yang
mencakup hukum syariah dan fatwa yang dikeluarkan oleh cendekiawan
agama atau ulama. Hukum syariah adalah bagian penting dalam
menjelaskan bagaimana Islam adalah agama yang paripurna. Ini mencakup
hukum pernikahan, hukum warisan, dan hukum pidana, dan diharapkan
untuk memberikan panduan dalam setiap aspek kehidupan. Fatwa adalah
pendapat hukum yang diberikan oleh ulama untuk menjawab pertanyaan
khusus dari individu atau masyarakat. Mereka berfungsi untuk memberikan
panduan dalam situasi yang mungkin tidak dijelaskan dengan jelas oleh Al-
Quran atau hadis.
Panduan Islam lainnya seperti tafsir Al-Quran, fiqh, dan tasawuf
juga menjadi sumber penting dalam memahami kepercayaan dan keyakinan
dalam agama Islam. Tafsir Al-Quran memberikan penjelasan mengenai
makna ayat-ayat Al-Quran, sedangkan fiqh membahas hukum-hukum Islam
dan tasawuf membahas aspek spiritual dalam Islam.

Dengan demikian, konsep "Agama Islam adalah Agama yang Paripurna"


terkait erat dengan Al-Quran, hadis, dan panduan Islam lainnya karena sumber-
sumber ini memberikan dasar ajaran dan praktik agama Islam. hal-hal tersebut
memandu umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menjelaskan
mengapa Islam dianggap sebagai agama yang komprehensif dan paripurna.

2.6 Sejarah dan Perkembangan Agama Islam


Beberapa poin yang menjelaskan bagaimana Islam telah berkembang dan
bagaimana pemahaman agama Islam telah berubah seiring waktu.

Islam telah berkembang di Indonesia sejak abad ke-13 melalui perdagangan


internasional. Seiring waktu, Islam telah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia
dan menjadi agama mayoritas di negara ini. Di Indonesia, Islam telah mengalami
perkembangan dan perubahan dalam bentuk-bentuk seperti santri dan abangan.
Santri adalah kelompok umat Muslim yang lebih berorientasi pada masjid dan Al-
Quran, sedangkan abangan adalah kelompok umat Muslim tradisional yang
mencampuradukkan ajaran Islam dengan agama Hindu, Budha, dan animisme

14
Islam telah mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat Muslim,
seperti perkembangan peradaban dan pendidikan Islam (Suprayogo, 2014).
Perkembangan pendidikan Islam telah mengalami pasang surut, mulai dari masa
keemasan, stagnasi, perkembangan sinkronisasi, dan integrasi pendidikan Islam
dengan pendidikan modern. Perubahan sosial pada umat Muslim biasanya
ditandai oleh perkembangan peradaban pada umat Muslim tersebut

Pemahaman agama Islam telah berubah seiring waktu dan tergantung pada
konteks sosial dan budaya. Pemahaman agama Islam pada masa awal Islam
berbeda dengan pemahaman agama Islam pada masa sekarang. Pada masa awal
Islam, pemahaman agama Islam lebih berfokus pada kehidupan akhirat,
sedangkan pada masa sekarang, pemahaman agama Islam lebih berfokus pada
kehidupan dunia. Pemahaman agama Islam juga berbeda-beda di berbagai negara
dan budaya

Perkembangan teknologi juga mempengaruhi pemahaman agama Islam,


seperti penggunaan media sosial dan internet. Hal ini memungkinkan umat
Muslim untuk memperoleh informasi dan pemahaman agama Islam yang lebih
luas dan beragam

Dari poin-poin tersebut, dapat dilihat bahwa Islam telah berkembang


sepanjang sejarahnya dan pemahaman agama Islam telah berubah seiring waktu.
Perkembangan Islam di Indonesia, perubahan sosial, perubahan pemahaman, dan
perkembangan teknologi adalah beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan perubahan dalam agama Islam.

2.7 Kritik Terhadap Klaim "Agama Islam Adalah Agama Paripurna"


Meskipun pandangan bahwa "Agama Islam adalah Agama yang Paripurna"
banyak didukung oleh umat Islam, namun terdapat pula pandangan kritik terhadap
klaim tersebut. Pandangan kritik dan variasi interpretasi memengaruhi
pemahaman tentang keparipurnaan agama Islam dengan beberapa cara sebagai
berikut:

a. Kritik terhadap Praktik dan Interpretasi Konvensional

15
Kritik terhadap praktik dan interpretasi tradisional Islam dapat
menggoyahkan keyakinan dalam keparipurnaan agama ini. Beberapa
individu mungkin meragukan apakah praktik dan interpretasi yang telah
diterima secara luas benar-benar mencerminkan esensi ajaran Islam yang
paripurna.
b. Variasi dalam Pandangan Teologis
Ada berbagai aliran dan sekolah pemikiran dalam Islam, masing-masing
dengan penekanan yang berbeda pada interpretasi dan penafsiran tertentu.
Variasi ini dapat menciptakan perbedaan pandangan tentang apa yang
dianggap sebagai "agama yang paripurna." Sebagai contoh, perbedaan
antara Sunni dan Syiah, atau antara berbagai aliran dalam Sunni, dapat
mempengaruhi cara pemahaman tentang ajaran Islam.
c. Pemahaman Lokal dan Budaya
Interpretasi Islam sering dipengaruhi oleh budaya dan konteks lokal. Hal ini
dapat menghasilkan variasi dalam praktik dan penafsiran, terutama dalam
isu-isu seperti adat istiadat, tafsir Al-Quran, dan hukum syariah yang
berlaku di berbagai negara.
d. Pemahaman Feminis dan Hak Asasi Manusia
Gerakan feminis dan perhatian terhadap hak asasi manusia telah
memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana interpretasi dan praktik
tradisional Islam mendukung kesetaraan gender dan hak asasi manusia.
Pandangan ini mungkin menantang pemahaman tentang keparipurnaan
Islam dalam hal aspek sosial dan etika.
e. Pandangan Non-Muslim dan Persepsi Negatif
Pandangan dari pihak luar Islam, termasuk pandangan negatif tentang Islam
yang sering muncul dalam media, dapat mempengaruhi pemahaman tentang
keparipurnaan agama ini. Terutama, ketika Islam dianggap sebagai agama
yang dipengaruhi oleh ekstremisme atau tindakan kekerasan, ini dapat
meragukan pandangan tentang keparipurnaan agama tersebut.
f. Kontroversi dalam Hukum Syariah

16
Kontroversi terkait dengan hukum syariah, terutama dalam hal hukuman
pidana, telah menciptakan perbedaan pendapat dan kontroversi dalam
pengertian tentang sejauh mana hukum syariah mencerminkan keadilan dan
keparipurnaan.
g. Pendekatan Pendidikan dan Dialog Antaragama
Pendidikan dan dialog antaragama telah memunculkan pemahaman yang
lebih luas tentang Islam di kalangan masyarakat non-Muslim, yang dapat
mempengaruhi pandangan tentang keparipurnaan agama ini.

Pemahaman tentang keparipurnaan Islam bisa sangat bervariasi berdasarkan


sudut pandang individu dan kelompok, serta pengaruh eksternal dan internal
(Wikipedia, 2023). Dalam beberapa kasus, kritik dan variasi interpretasi dapat
merangsang refleksi lebih dalam tentang prinsip-prinsip dan praktik Islam,
sementara dalam kasus lain, hal-hal tersebut dapat menimbulkan ketidaksetujuan
dan konflik dalam masyarakat Muslim. Beberapa pandangan kritik terhadap Islam
menyoroti masalah interpretasi dan pemahaman terhadap ajaran Islam yang
beragam. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Islam memiliki ajaran yang
lengkap, namun terdapat perbedaan dalam pemahaman dan interpretasi terhadap
ajaran tersebut.

Dari pandangan kritik tersebut, dapat dilihat bahwa meskipun Islam


dianggap sebagai agama yang paripurna oleh umat Islam, namun terdapat pula
pandangan kritik terhadap klaim tersebut. Pandangan kritik tersebut menyoroti
masalah-masalah dalam praktik dan interpretasi ajaran Islam, serta dampak dari
pandangan bahwa Islam adalah agama yang paripurna terhadap hubungan
antaragama.

2.8 Poin Pendukung Klaim “Agama Islam Adalah Agama Paripurna”


Dukungan klaim bahwa Islam adalah agama yang paripurna dapat
ditemukan dalam berbagai aspek ajaran dan praktik Islam. Berikut adalah
beberapa poin utama yang mendukung klaim ini:

a. Al-Quran sebagai Kitab Suci

17
Al-Quran adalah kitab suci dalam Islam yang dianggap sebagai wahyu
langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Ini adalah panduan
utama bagi umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk
etika, hukum, ibadah, dan pedoman moral.
b. Keesaan Allah (Tauhid)
Islam menekankan keesaan Allah sebagai prinsip mendasar. Konsep ini
mengajarkan bahwa hanya Allah yang berhak disembah, dan ini
menciptakan dasar agama yang kuat yang mengesankan keparipurnaan
dalam kepercayaan kepada Tuhan.
c. Kehidupan Rasulullah SAW.
Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai utusan terakhir Allah dan
dianggap sebagai teladan bagi umat Islam. Praktik dan tindakan beliau
memperlihatkan bagaimana Islam mencakup berbagai aspek kehidupan,
termasuk ibadah, etika, dan tindakan sosial.

d. Hukum Syariah.

Hukum syariah adalah sistem hukum Islam yang mencakup panduan tentang
perilaku, etika, dan hukum. Ini mencakup berbagai aspek seperti hukum
pernikahan, perceraian, warisan, dan hukuman pidana. Hukum syariah
dirancang untuk mencakup kebutuhan masyarakat Muslim dalam berbagai
aspek kehidupan.

e. Praktik Ibadah
Islam memiliki serangkaian praktik ibadah yang mencakup shalat, puasa,
zakat, haji, dan lainnya. Praktik-praktik ini mencakup aspek kehidupan
rohani dan moral umat Islam.
f. Etika dan Moralitas
Islam mendorong etika dan moralitas yang tinggi. Umat Islam diajarkan
untuk menjalani kehidupan yang jujur, adil, kasih sayang, dan bermoral
tinggi. Prinsip-prinsip etika ini memperlihatkan keparipurnaan dalam
pendekatan Islam terhadap tindakan dan perilaku.
g. Keadilan Sosial dan Kepedulian Sosial.

18
Islam mendorong keadilan sosial dan kepedulian sosial. Umat Islam
diwajibkan memberikan zakat, sumbangan wajib, kepada mereka yang
membutuhkan. Ini mencerminkan pandangan Islam tentang kesejahteraan
sosial dan distribusi kekayaan yang adil.
h. Panduan untuk Situasi Kontemporer
Islam juga memberikan panduan untuk situasi kontemporer. Ulama dan
cendekiawan Islam terus memahami dan mengembangkan pemahaman
agama sesuai dengan kebutuhan dan perubahan zaman.
i. Kepercayaan pada Hari Kiamat.
Islam mengajarkan kepercayaan akan hari kiamat, yaitu hari
pertanggungjawaban akhir atas tindakan manusia. Ini memberikan motivasi
bagi umat Islam untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai agama dalam
kehidupan sehari-hari.

Konsep keparipurnaan dalam Islam tercermin dalam keseluruhan kerangka


agama ini, yang mencakup ajaran, ibadah, etika, hukum, dan prinsip-prinsip moral
yang kuat. Ini adalah dasar bagi klaim bahwa Islam adalah agama yang paripurna
yang mencakup semua aspek kehidupan manusia.

2.9 Kebudayaan dan Warisan Islam


Islam telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap budaya, seni,
ilmu pengetahuan, dan masyarakat di berbagai belahan dunia. Berikut adalah
beberapa contoh pengaruh Islam terhadap bidang-bidang tersebut menurut
(Anwar, 2018)
a. Ilmu pengetahuan
Islam telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, terutama pada masa keemasan Islam atau Islamic Golden Age.
Pada masa tersebut, dunia Islam mengalami kemajuan ilmu pengetahuan,
sains, dan budaya yang luar biasa pesat. Beberapa tokoh penting dalam
perkembangan ilmu pengetahuan pada masa tersebut adalah Al-
Khawarizmi, Ibnu Sina, dan Al-Farabi. Kontribusi Islam dalam ilmu
pengetahuan meliputi bidang matematika, astronomi, kedokteran, dan

19
teknik. Penerjemahan karya-karya klasik Yunani dan Romawi ke dalam
bahasa Arab juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan filsafat di Eropa dan dunia Islam.
b. Seni dan budaya
Islam juga memberikan pengaruh yang besar terhadap seni dan
budaya di berbagai belahan dunia. Seni Islam menghasilkan seni arsitektur
yang indah dengan ornamen-ornamen geometris dan khat kaligrafi yang
rumit. Misalnya, Masjid Cordoba di Spanyol dan Masjid Biru di Maroko
adalah contoh indah dari arsitektur Islam.
Di Indonesia, Islam telah memberikan pengaruh pada seni sastra,
seperti hikayat, syair, dan tambo. Di Aceh, Islam telah memberikan
pengaruh pada kesenian seperti tari saman dan seni ukir. Di berbagai negara
Islam lainnya, seni dan budaya Islam meliputi seni kaligrafi, seni arsitektur,
seni musik, dan seni tari. Seni kaligrafi Islam adalah salah satu bentuk seni
tertinggi yang mengekspresikan nilai-nilai agama dan keindahan. Khat (seni
tulisan kaligrafi) sering digunakan untuk menghias Al-Quran dan arsitektur
Islam.
c. Budaya kuliner
Islam memiliki pengaruh yang signifikan pada kuliner di berbagai
wilayah. Praktik halal dan haram mengarah pada perkembangan masakan
khas Islam, dan berbagai hidangan seperti kebab, baklava, couscous, dan
banyak lagi menjadi populer di seluruh dunia.
d. Bahasa dan sastra.
Bahasa Arab adalah bahasa suci dalam Islam, dan sastra Arab
memiliki warisan sastra yang kaya. Selain Al-Quran, puisi Arab juga
berperan dalam mengembangkan bahasa Arab dan sastra di seluruh dunia
Arab. Karya-karya sastra Arab seperti "Seribu Satu Malam" telah
memengaruhi sastra dunia dan menjadi warisan klasik yang berharga.
e. Pendidikan dan pembelajaran.
Sistem pendidikan Islam kuno, seperti Bait al-Hikmah di Baghdad,
adalah pusat pembelajaran yang mendorong perkembangan ilmu

20
pengetahuan dan budaya. Sistem pendidikan ini membantu mengumpulkan
dan menerjemahkan pengetahuan dari berbagai budaya.
f. Keuangan dan perbankan.
Prinsip-prinsip ekonomi dan perbankan Islam, seperti larangan riba
(bunga) dan praktik zakat, telah memengaruhi praktik keuangan di banyak
negara. Institusi-institusi keuangan Islam berkembang pesat di berbagai
belahan dunia.
g. Mode dan busana.
Mode busana Muslim telah mendapatkan pengaruh global. Mode
berdasarkan prinsip-prinsip berpakaian yang syar'i dan pakaian yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam telah menginspirasi banyak desainer dan
perusahaan busana di seluruh dunia
h. Masyarakat dan etika
Islam juga memberikan pengaruh pada masyarakat di berbagai
belahan dunia. Islam mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, toleransi, dan
persaudaraan, yang membentuk karakter dan moral masyarakat Muslim. Di
Indonesia, Islam telah memberikan pengaruh pada adat istiadat dan tradisi
masyarakat, seperti adat istiadat dalam pernikahan dan upacara adat.
Prinsip-prinsip etika dan moralitas dalam Islam, seperti kasih sayang,
keadilan, dan solidaritas sosial, memengaruhi tatanan sosial dan budaya di
berbagai komunitas Muslim. Misalnya, nilai-nilai ini tercermin dalam
praktik sumbangan amal dan kepedulian sosial.
Dari contoh-contoh tersebut, dapat dilihat bahwa Islam telah memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap budaya, seni, ilmu pengetahuan, dan
masyarakat di berbagai belahan dunia. Pengaruh Islam dalam bidang-bidang
tersebut telah membentuk karakter dan identitas masyarakat Muslim, serta
memberikan kontribusi besar dalam perkembangan peradaban manusia.
2.10 Perspektif Islam “Agama yang Sempurna”
Dalam perspektif Islam, "agama yang paripurna" mengacu pada pandangan
bahwa Islam adalah agama yang lengkap dan mencakup segala aspek kehidupan,
termasuk masalah negara atau sistem politik. Islam memberikan panduan etis bagi

21
setiap aspek kehidupan, dan tidak mengenal dinding pemisah antara yang bersifat
spiritual dan temporal. Meskipun Islam memberi pedoman bagi segala aspek
kehidupan, khususnya mengenai ketatanegaraan atau politik, hubungan antara
agama dan negara dalam Islam sangat terbuka untuk berbagai penafsiran.
Paradigma formalistik memandang agama Islam sebagai suatu agama yang
sempurna dan sangat lengkap, yang meliputi tidak saja tuntunan moral dan
peribadatan, tetapi juga petunjuk-petunjuk mengenai cara mengatur segala aspek
kehidupan politik, ekonomi, dan sosial. Oleh karena itu, Islam harus dipahami
secara utuh dan menyeluruh.

Islam adalah agama yang sempurna, ia tak hanya berkutat tentang masalah
keimanan, ibadah dan muamalah lebih jauh dari itu Islam sebagai landasan pijak
bermuamalah telah sesuai dengan perkembangan zaman dan tentu saja akal dan
kebutuhan manusia.

Perspektif Islam tentang agama sebagai agama yang sempurna dan final
sangatlah mendasar dalam keyakinan umat Islam. Dalam pandangan ini, Islam
dipandang sebagai agama penutup, yang mengakhiri serangkaian wahyu yang
diberikan kepada manusia melalui para nabi sebelumnya dalam sejarah manusia.
Dari Nabi Adam hingga Nabi Musa dan Nabi Isa, dianggap sebagai perwujudan
wahyu-wahyu sebelumnya yang diberikan oleh Allah. Islam diyakini sebagai
agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk pedoman
untuk beribadah, etika, sosial, ekonomi, dan politik.

Pandangan ini mengakui bahwa Al-Quran, kitab suci Islam, dianggap


sebagai wahyu terakhir yang diberikan oleh Allah kepada manusia melalui Nabi
Muhammad. Dalam Al-Quran, umat Islam memandangnya sebagai petunjuk
lengkap dan final bagi seluruh umat manusia. Al-Quran juga diyakini sebagai
sumber hukum utama dalam Islam, yang mengatur segala aspek kehidupan
manusia.

Selain itu, perspektif ini menekankan konsep tauhid, yaitu keyakinan dalam
keesaan Allah, yang merupakan landasan utama iman dalam Islam. Umat Islam

22
meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berkuasa atas segala
sesuatu, dan tidak ada ilah (Tuhan) selain-Nya. Tauhid menjadi pijakan dalam
kehidupan beragama dan berfungsi sebagai prinsip pokok yang mengikat seluruh
umat Islam.

Di samping itu, pandangan ini mencakup keyakinan akan hari kiamat dan
akhirat sebagai tujuan akhir manusia. Menurut perspektif ini, setiap individu akan
dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka di dunia dan akan dihakimi
oleh Allah pada hari kiamat. Akhirat dianggap sebagai tempat abadi bagi jiwa
manusia, yang akan menjadi surga atau neraka berdasarkan perbuatan mereka
selama hidup.

Dengan demikian, perspektif Islam tentang agama yang sempurna


mencakup keyakinan kuat dalam kesempurnaan Islam sebagai agama terakhir dan
final yang memberikan petunjuk untuk seluruh aspek kehidupan, menekankan
tauhid sebagai dasar iman, dan memandang akhirat sebagai tujuan akhir manusia.

23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pernyataan "Agama Islam adalah agama paripurna" adalah ungkapan
keyakinan dalam Islam yang mencerminkan keyakinan bahwa Islam memiliki
semua yang diperlukan untuk memberikan panduan dan petunjuk bagi kehidupan
manusia. Keyakinan ini merujuk pada pandangan bahwa Islam adalah agama yang
lengkap dan komprehensif, yang mencakup segala aspek kehidupan, termasuk
aspek-agama, etika, hukum, dan moralitas. Prinsip-prinsip utama dalam terlihat
bahwa Islam mengajarkan nilai-nilai yang penting dalam kehidupan manusia,
seperti menjaga kesehatan fisik dan mental, mencari ilmu, melakukan amal yang
baik, menyebarkan ajaran Islam, dan menjaga keadilan. Selain itu, Islam telah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap budaya, seni, ilmu pengetahuan,
dan masyarakat di berbagai belahan dunia. Pengaruh Islam dalam bidang-bidang
tersebut telah membentuk karakter dan identitas masyarakat Muslim, serta
memberikan kontribusi besar dalam perkembangan peradaban manusia.

Pernyataan "Agama Islam adalah agama paripurna" mencerminkan


keyakinan bahwa Islam adalah agama yang komprehensif yang mencakup seluruh
aspek kehidupan manusia, dan bahwa semua yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan dan menjalani kehidupan yang baik telah diberikan dalam ajaran Islam.
Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan ini adalah pandangan keyakinan
dan dapat bervariasi antara individu dan kelompok dalam masyarakat Muslim.

3.2 Saran
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentu penulis mengalami kendala-
kendala. Salah satunya adalah kurangnya bahan studi literatur yang relevan satu
sama lain, sehingga menghambat penyusunan makalah ini. Selain itu, tidak ada
struktur khusus yang diberikan dalam penyusunan makalah

24
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadin. (2020). Sejarah Peradaban Islam (1st ed.). KENCAN A.

Aizid, R. (2021). SEJARAH PERADABAN ISLAM TERLENGKAP PERIODE


KLASIK, PERTENGAHAN, DAN MODERN (A. Hanafi (ed.); 1st ed.). DIVA
Press.

Amin, A. M. (2023). 5 prinsip dasar Islam jamin hak asasi manusia.


https://www.bharian.com.my/kolumnis/2018/08/460191/5-prinsip-dasar-
islam-jamin-hak-asasi-manusia

Anam, H., Yusuf, M. A., & Saada, S. (2019). Kedudukan Al-Quran Dan Hadis
Sebagai Dasar Pendidikan Islam. Journal_Tsaqafah.
https://doi.org/10.32939/ishlah.v1i2.46

Anwar, S. (2018). Islam, Ilmu, & Kebudayaan (H. Rahmawan (ed.); 1st ed.).
UAD PRESS.

Harahap, M. S. (2019). Sejarah Dinasti Bani Umaiyyah Dan Pendidikan Islam.


WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 4(2), 21.
https://doi.org/10.51590/waraqat.v4i2.86

Ibrahim, A., Amelia, E., Akbar, N., Kholis, N., Utami, S. A., & Nofrianto. (2021).
Pengantar Ekonomi Islam.

Nasar, M. F. (2021). Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan. Kementrian Agama


Republik Indoseia. https://kemenag.go.id/opini/al-quran-dan-ilmu-
pengetahuan-eeubhf

Rahman, F., Schimmel, A., & Mahdi, M. S. (2023). Islam.


Https://Www.Britannica.Com/. https://www.britannica.com/topic/Islam

Simorangkir, J. (2014). Sejarah Awal Islam Sampai Masa Khalifah Al Rasyidin.


TE DEUM (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan), 4(1), 121–149.
http://ojs.sttsappi.ac.id/index.php/tedeum/article/view/79

25
Suprayogo, I. (2014). Islam Sebagai Agama Sekaligus Konsep Perubahan. UIN
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG.
https://uin-malang.ac.id/r/140601/islam-sebagai-agama-sekaligus-konsep-
perubahan.html

Wikipedia. (2023). Kritik terhadap Islam. Wikipedia.Org.


https://id.wikipedia.org/wiki/Kritik_terhadap_Islam

26

You might also like