You are on page 1of 16

MAKALAH KAJIAN BAIK DAN BURUK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“ Akhlak Tasawuf ”

Dosen Pengampu :

Imroatul Munfaridah

Disusun oleh:

Lukman hakim alfaaruq (101230153)

Muhammad Faiz Azzahrony (101230006)

Pras

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO TAHUN 2023


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah tentang “ kajian baik dan buruk ” .

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Ponorogo, 21 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………. i

KATAPENGANTAR …………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI …...……………………………………………………………… iii

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………… 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….. 2
C. Tujuan …………………………………………………………………… 3

BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………………………... 4

A. Pengertian baik dan buruk …………………………………………….. 4


B. Penentuan baik dan buruk menurut beberapa aliran …………………... 5
C. Sifat dan ukuran baik dan buruk ………………………………………. 6
D. Baik dan buruk menurut agama islam ………………………………… 11
E. Keburukan akhlak dan dampaknya terhadap segala aspek kehidupan
manusia serta Upaya memperbaikinya ………………………………… 12

BAB 3 PENUTUP …………………………………………………………….. 13

A. Kesimpulan ……..…………………………………………………….. 13

DAFTAR PUSAKA ………..………………………………………………….. 14


BAB 1

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Setiap perbuatan manusia itu ada yang baik dan ada yang tidak
baik atau buruk. Baik dan buruk merupakan dua istilah yang banyak
digunakan untuk menentukan suatu perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang. Pernyataan tersebut dapat dijadikan indikator untuk
menilai perbuatan itu baik atau buruk sehingga dapat dilatar
belakangi sesuatuyang mutlak dan relatif.Pernyataan – pernyataan
tersebut perlu dicarikan jawaban dan dapat dijadikanrumusan
masalah sehingga para pembaca menilai sesuatu itu baik atau buruk
memilikiindikator yang pasti. Untuk itu dijadikan pembahasan
masalah adalah Bagaimanaukuran menilai baik dan buruk menurut
pandangan Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian baik dan buruk ?


2. Seperti apa penentuan baik dan buruk menurut beberapa aliran ?
3. Bagaimana sifat dan ukuran baik dan buruk ?
4. Bagaimana baik dan buruk menurut islam ?
5. Apa keburukan Akhlak & dampaknya serta solusinya ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian baik dan buruk


2. Untuk mengetahui keburukan Akhlak & dampaknya serta solusinya
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian baik dan buruk

Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khair dalam bahasa
Arab, atau good dalam bahasa Inggris. Louis Ma’luf dalam kitabnya Al–Munjid,
mengatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang telah mencapai
kesempurnaan. Sementara itu dalam Webster’s New Twentieth Century
Dictionary, dikatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang menimbulkan
rasa keharuan dalam kepuasan, kesenangan, persesuaian dan seterusnya.
Selanjutnya yang baik itu juga adalah sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran
atau nilai yang diharapkan, yang memberikan kepuasan. Yang baik itu dapat juga
berarti sesuatu yang sesuai dengan keinginan. Dan yang disebut baik dapat pula
berarti sesuatu yang mendatangkan rahmat, memberikan perasaan senang atau
bahagia. Dan ada pula pendapat yang mengatakan bahwa secara umum bahwa
yang disebut baik atau kebaikan adalah sesuatu yang diinginkan, yang diusahakan
dan menjadi tujuan manusia. Tingkah laku manusia adalah baik, jika tingkah laku
tersebut menuju kesempurnaan manusia. Kebaikan disebut nilai (value), apabila
kebaikan itu bagi seseorang menjadi kebaikan yang kongkret.

Dalam bahasa Arab, yang buruk itu dikenal dengan istilah syarr, dan
diartikan sebagai sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti yang seharusnya1, tak
sempurna dalam kualitas, di bawah standar, kurang dalam nilai, tak mencukupi,
keji, jahat, tidak bernilai, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat
diterima, sesuatu yang tercela, lawan dari baik, dan perbuatan yang bertentangan
dengan norma-norma masyarakat yang berlaku. Dengan demikian, yang dikatakan
buruk itu adalah sesuatu yang dinilai sebaliknya dari yang baik, dan tidak disukai
kehadirannya oleh manusia.

B. Penentuan baik dan buruk menurut beberapa aliran


1
https://an-nur.ac.id/pengertian-baik-dan-buruk-menurut-berbagai-paham/
Terdapat beberapa aliran filsafat yang memiliki pandangan berbeda dalam
menentukan baik dan buruk. Diantaranya adalah aliran sosialisme, hedonisme,
intuisisme, utilitarianisme, vitalisme, religiousisme, dan evolusisme.

1. Aliran Sosialis

Menurut aliran ini baik dan buruk ditentukan berdasarkan adat istiadat yang berlaku
dan dipegang teguh oleh masyarakat. Orang yang mengikuti dan berpegang teguh pada
adat dipandang baik, dan orang yang menentang dan tidak mengikuti adat istiadat
dipandang buruk, dan kalau perlu dihukum secara adat. Munculnya paham ini bertolaak
dari anggapan bahwa masyarakat terdiri dari manusia, maka ada yang berpendapat
bahwa masyarakatlah yang menentukan baik buruknya tindakan manusia yang menjadi
anggotanya. Lebih jelas lagi apa yang lazim dianggap baik oleh masyarakat, disebutkan
juga sosialitis dalam etika.²

2. Aliran Hedonis

Inti dari paham ini yaitu perbutan yang baik adalah perbuatan yang banyak
mendatangkan kelezatan, kenikmatan dan kepuasan nafsu biologis. Aliran ini tidak
mengatakan bahwa semua perbuatan mengandung kelezatan melainkan ada pula yang
mendatangkan kepedihan, dan apabila ia disuruh memilih manakah perbuatan yang
harus dilakukan, maka yang dilakukan adalah mendatangkan kelezatan

3. Aliran Intuisi

Paham ini berpendapat bahwa pada setiap manusia mempunyai kekuatan insting batin
yang dapat membedakan baik dan buruk dengan sekilas pandang. Kekuatan batin ini
terkadang berbeda refleksinya, karena pengaruh masa dan lingkungan, akan tetapi ia
dasarnya tetap sama dan berakar pada tubuh manusia. Apabila ia melihat sesuatu
perbuatan, ia mendapat semacam ilham yang dapat memberi tahu nilai perbuatan itu,
lalu menetapkan hukum baik dan buruknya.

4. Aliran Utilitarianis

Secara harfiah utilis berarti berguna. Menurut paham ini bahwa yang baik adalah yang
berguna. Jika ukuran ini berlaku bagi perorangan, disebut individual, dan jika berlaku
bagi masyarakat dan Negara disebut sosial. Kegunaan dalam arti bermanfaat tidak hanya
berhu bungan dengan materi melainkan juga yang bersifat rohani bisa di terima.
Kegunaan bisa juga diterima jika yang digunakan itu hal-hal yang tidak menimbulkan
kerugian bagi orang lain.2

5. Aliran Vitalis

2
²Poedawijatna. Etika FilsafatTtingkah Laku, (Jakarta: Bina Aksara, 1982), hlm. 47.
Menurut paham ini yang baik ialah yang mencerminkan kekuatan dalam hidup
manusia. Kekuatan dan kekuasaan yang menaklukkan orang yang lemah dianggap
sebagai yang baik.

Paham ini lebih lanjut cenderung pada sikap binatang, dan berlaku hukum siapa yang
kuat dan manag itulah yang baik. Namun paham ini pada era sekarang sudah tidak
begitu popular lagi, bhakan paham ini tidak relevan iagi dengan kondisi masyarakat yang
telah menjunjuung tinggi nilai-nilai demokratis. Paham ini hanya berlaku pada
masyarakat tradisional. Pada masyarakat tradisional berlaku anggapan siapa yang kuat
maka ia yang diangap bergun

6. Aliran Religiusis

Menurut paham ini yang dianggap baik adalah perbuatan yang sesuai dengan
kehendak Tuhan, sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai
dengan kehendak Tuhan. Dalam paham ini keyakinan teologis, yakni keimanan kepada
Tuhan sangat memegang peranan penting, karena tidak mungkin orang mau berbuat
sesuai dengan kehendak Tuhan, jika yang bersangkutan tidak beriman kepada-Nya.

7. Aliran Evoulusis

Paham ini beranggapan bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini mengalami
evolusi, yaitu berkembang dari apa adanya menuju kesempurnaanya. Pendapat seperti
ini bukan hanya berlaku pada benda-benda yang tampak, seperti binatang, manusia, dan
tumbuh-tumbuhan, tetapi juga benda yang tak dapat dilihat atau diraba oleh indera,
seperti akhlak dan moral. Dari berbagai paham tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa dalam menentukan kebaikan mereka mempunyai cara pandang yang beragam
tolak ukurnya. Sosialisme standarisasinya adat istiadat, hedonisme berdasarkan
kelezatan, kenikmatan dan nafsu biologis, intuisisme merujuk pada insting batin,
utilitarianisme berpedoman pada berguna atau tidaknya suatu perbuatan, sedang
religiousisme tolak ukurnya kehendak Tuhan dan evoulusisme berpijak pada
perkembangan dari biasa saja menuju kesempurnaan.

C. Sifat ukuran baik dan buruk

Ukuran baik dan buruk yang dikenal dalam ilmu akhlak antara lain :

1. Nurani
Jiwa manusia memiliki kekuatan yang mampu membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk. Kekuatan tersebut dapat mendorongnya berbuat baik
dan mencegahnya berbuat buruk. Jiwanya akan merasa bahagia jika telah berbuat
baik dan merasa tersiksa jika telah berbuat buruk. Kekuatan ini disebut nurani.
Masing – masing individu memiliki kekuatan yang berbeda satu sama lain.
Perbedaan kekuatan ini dapat menyebabkan perbedaan persepsi tentang sesuatu
yang dianggap baik dan yang dianggap buruk.
2. Rasio
Rasio merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia, yang
membedakannya dengan makhluk lain. Dengan rasio yang dimiliki, manusia
dapat menimbang mana perkara yang baik dan yang buruk. Dengan akalnya
manusia dapat menilai bahwa perbuatan yang berakibat baik layak disebut baik
dan dilestarikan, dan begitu sebaliknya. Penilaian rasio manusia akan terus
berkembang dan mengalami perubahan sesuai dengan pengalaman – pengalaman
yang mereka miliki.

D. Baik dan buruk menurut Islam

Kata “baik” dan “buruk” mengandung pengertian value (nilai). Dalam


artian, kedua kata tersebut berfungsi sebagai keterangan kualitas, sebab
merupakan kata sifat yang bertugas menjelaskan atau menilai sesuatu. Dalam
konteks ini, sesuatu yang disifati atau dinilai adalah perilaku, tindakan, atau
perbuatan akhlaki manusia, dan sebab sifat-sifat batin manusia tidak dapat diamati
secara empirik, maka perilaku dzahir yang berupa perbuatan, tingkah laku, dan
atau kelakuanlah yang menjadi objek penilaian etika.

Menurut ajaran Islam penentuan Baik dan Buruk harus didasarkan pada
petunjuk Al-Qur’an dan Al-Hadist. Jika kita perhatikan Al-Qur’an maupun hadist
dapat dijumpai berbagai istilah yang mengacu kepada baik, dan ada pula istilah
yang mengacu kepada yang buruk. Diantara istilah yang mengacu kepada yang
baik misalnya al-hasanah,

Al-Hasanah sebagaimana dikemukakan oleh Al-Raghib al-Asfahani adalah


suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang disukai atau
dipandang baik.3
3
https://febyutamii.blogspot.com/2017/12/makalah-baik-dan-buruk-dalam-
pandangan.html
E . Keburukan akhlak dan dampaknya terhadap segala aspek
kehidupan manusia serta Upaya memperbaikinya

akhlak yang buruk adalah perilaku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan perbuatan buruk. Sebagai seorang
manusia yang beradab dan beretika, tentu kita wajib untuk mengetahui apa saja
contoh-contoh dari akhlak yang buruk ini. Mengetahuinya bukan untuk dilakukan,
namun untuk dijauhkan atau ditinggalkan.

Akhlak buruk berpuncak dari hati yang dipenuhi dengan sifat-sifat


mazmummah.4 Sifat-sifat mazmummah adalah kotoran-kotoran hati. Kotoran hati
ini juga dikenali sebagai maksiat batin. Akhlak yang buruk sangat tidak disukai di
dalam Agama Islam. Agama Islam sangat memberatkan akhlak yang baik dan
mulia. Nabi Muhammad saw diutus bukan sahaja untuk mengajar manusia supaya
beriman kepada Allah swt, tetapi juga untuk memperbetulkan akhlak manusia.

Akhlak buruk tidak dibenarkan di dalam Agama Islam kerana akhlak buruk ini
membawa akibat-akibat yang buruk yang akan merugikan diri kita di dunia dan
akhirat kelak. Antara akibat-akibat buruk dari akhlak yang buruk adalah seperti
berikut:-

1) Amal menjadi rosak.


Dari hadith Rasulullah saw. yang bermaksud bahawa akhlak yang buruk akan
merosakkan amal seperti cuka merosakkan madu.

Ertinya segala amal soleh yang kita lakukan akan menjadi tidak berguna lagi
(rosak) jika kita mempunyai akhlak yang buruk. Amal yang rosak ini tidak akan
mendatangkan apa-apa pahala kepada kita dan apabila dihisab di Mahsyar kelak ia

4
https://kalam-insani.livejournal.com/76046.html
tidak tidak akan memberatkan timbangan amal kita.

Antara akhlak buruk yang merosakkan amal ialah hasad dengki dan riak. Dari
hadith Rasulullah saw yang bermaksud bahawa dengki itu akan memakan amal
baik sebagaimana api memakan daun yang kering. Begitu juga orang yang
mempunyai perasaan riak dalam hatinya, sembahyangnya tidak diterima (kerana
telah rosak).

2) Mati dalam su'ul khatimah (kematian yang buruk)


Dari kata-kata Imam Ghazali ra. yang bermaksud bahawa jika seseorang itu tidak
belajar ilmu tasauf (akhlak) maka dia akan mati dalam su'ul khatimah.

Seseorang itu tidak boleh memperbaiki akhlaknya untuk menjadi lebih baik jika
dia tidak tahu membezakan antara akhlak yang baik dan yang buruk. Pelajaran
ilmu tasauf adalah satu ilmu tentang akhlak dalam Islam. Hukumnya adalah fardu
ain atas setiap mukallaf.

Orang yang tidak belajar tasauf tidak akan tahu bahawa akhlaknya itu adalah salah
dan akan merugikan dirinya di dunia dan di akhirat. Apabila dia mati dalam
keadaan akhlaknya buruk, maka dia digolongan orang yang mati dalam su'ul
khatimah.

3) Tidak boleh masuk Syurga.


Akhlak yang buruk akan merosakkan amal. Amal yang rosak ini tidak akan
mendatangkan apa-apa pahala kepada kita dan apabila dihisab di Mahsyar kelak ia
tidak tidak akan memberatkan timbangan amal kita. Apabila timbangan amal kita
ringan, bagaimanakah kita akan dapat memasuki Syurga Allah? Jika tidak dapat
memasuki Syurga, ke manakah kita akan dimasukkan kelak? Jawapannya ada
dalam beberapa hadith Rasulullah saw ini:-

Contoh 1
Seorang wanita yang mengurung kucingnya sehingga mati.
Contoh 2
Seorang isteri yang mengatakan kepada suaminya, "Aku tidak melihat satu
kebaikan pun daripadamu".
Contoh 3
Seorang wanita yang sentiasa berpuasa di siang hari dan beribadah sepanjang
malam tetapi lidahnya suka menyakiti hati jiran.

Apabila ditanya apakah balasan bagi 3 orang wanita yang berakhlak buruk ini,
Nabi Muhammad saw menjawab tanpa ragu lagi, "Neraka".

4) Tidak rasa tenang dalam hidup.


Orang yang hidupnya dipenuhi dengan rasa marah, dengki, benci, dendam,
cemburu, iri hati dan sebagainya, tidak akan merasa tenang dan aman dalam
kehidupan hariannya. Hati sentiasa tidak senang apabila melihat orang lain hidup
senang atau mendapat nikmat. Mulutnya akan sentiasa mengumpat atau
mengungkit-ungkit. Akalnya akan sentiasa berfikir bagaimana dia boleh
menjatuhkan orang lain. Pendeknya, hidupnya akan dipenuhi dengan rasa tidak
puas hati sesama manusia lain. Bagaimanakah orang seperti ini akan merasa
tenang dan bahagia?

5) Sukar melawan sakit yang zahir dan yang batin.


Orang yang tidaka da ketenangan dalam hati, akan mengalami tekanan hidup yang
berat. Tekanan ini akan menyebabkan penyakit-penyakit lain seperti darah tinggi
dan sakit jantung. Jiwanya juga akan tertekan sehingga kemungkinan akan
menjadi murung dan sedih yang berpanjangan.

6) Tidak disukai orang


Tiada siapa yang suka berkawan dengan orang yang berakhlak buruk ini. Dirinya
akan dijauhi kerana dia tidak membawa kebaikan kepada sesiapa pun.

Adapun upaya untuk membenahi akhlak yang buruk menurut ajaran Rosulullah
SAW. Berikut penjelasannya :

1. Membenarkan Aqidah

Akidah yang benar (yakni akidah ahlus sunnah wal jama’ah) dapat
menjadikan akhlak kita menjadi lebih baik. Hal ini telah terbukti bahwa akidah
para salafus shalih mampu menghantarkan mereka kepada akhlak yang mulia
dan menghindarkan mereka dari akhlak yang tercela. Selain itu, kualitas akidah
kita juga sangat mempengaruhi kualitas akhlak kita. Apabila akidah dan
keimanan kita baik, maka baik pula akhlak yang kita miliki

2. Mengokohkan Iman

Keimanan ini akan menghasilkan ketenangan jiwa dan bertawakal kepada-


Nya merupakan sendi untuk menjadikan hidup dalam kerangka ibadah hanya
kepada-Nya. Keimanan juga membuat seseorang lebih konsisten dengan
akhlak baiknya.

3. Memperbaiki Akhlak dengan Ibadah

Ibadah adalah sebuah cara dan wasilah yang paling utama untuk
melatih dan mendidik diri kita untuk menjadi lebih baik. Ibadah tidak hanya
menjadi wasilah untuk mendidik aspek ruhiyyah saja. Namun, ibadah juga
mendidik aspek jismiyyah.

4. Memperbaiki Akhlak dengan bersabar


Akhlak yang baik berdiri di atas empat rukun yang mendirikannya tidak
boleh berpindah kecuali berada di atasnya (yaitu) : sabar, menjaga diri dari
yang buruk, berani, dan adil.5

5
https://www.muslimahcenter.com/memperbaiki-akhlak/
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Untuk menghasilkan kebaikan yang demikian itu, Islam memberikan tolok


ukur yang jelas, yaitu selama perbuatan yang dilakukan itu ditujukan untuk
mendapatkan ridlo Allah yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan ikhlas.
Perbuatan akhlak dalam Islam baru dikatakan baik apabila perbuatan yang
dilakukan dengan sebenarnya dan dengan kehendak sendiri itu dilakukan atas
dasar ikhlas karena Allah.

Untuk itu perlu niat yang ikhlas sangat penting. Hal ini dapat dilihat pada
Q.S. al-Bayyinah ayat 5 yang berbunyi:

ِ ِ‫َو ًما اُ ِمرُوْ ا اَِّآل لِيَ ْعبُ ُدوْ اهلَّلا َ ُم ْخل‬


‫ص ْينَ لَهُ ا ل ِّد ْينَ ُحنَفَا َء‬

Artinya: “padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
.memurnikan ketaatan kepada Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abiddin. 1996. Akhlak Tasawuf. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada


https://asbarsalim009.blogspot.com/2015/06/baik-dan-buruk-menurut-akhlak-
tasawuf.html

Poedawijatna. Etika FilsafatTtingkah Laku, (Jakarta: Bina Aksara, 1982)

http://repository.uinsu.ac.id/16196/1/E.%20BOOk%20AKHLAK
%20TASAWUF.pdf

https://www.academia.edu/34757470/Pengertian_baik_dan_buruk

https://www.pikirahttps://www.pikiranmuslim.com/akhlak-baik-dan-buruk/
nmuslim.com/akhlak-baik-dan-buruk/

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49851/1/Busriyadi
%20%20%20%2811150331000034%29%20Br.pdf

https://www.neliti.com/publications/7328/konsep-baik-kebaikan-dan-buruk-
keburukan-dalam-al-quran

https://staffnew.uny.ac.id/upload/131862252/pengabdian/manusia-dan-masalah-
moralitas-dalam-perpektif-islam.pdf

https://febyutamii.blogspot.com/2017/12/makalah-baik-dan-buruk-dalam-
pandangan.html

https://alukhuwah.com/2022/01/26/keutamaan-akhlak-baik-dan-bahayanya-
akhlak-buruk/

You might also like