You are on page 1of 9

ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF TURI LEAVES EXTRACT

(Sesbania grandiflora (L.) Pers.) TOWARD Escherichia coli AND BIOAUTOGRAPHY


Budi Raharjo, Istianatus Sunnah, Khaerunnisa Eka Sari

ABSTRACT
Turi leaves (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) contents saponins, tannins, flavonoids have
antibacterial activity. This study aims to determine the antibacterial activity in turi leaves compounds
saponins, tannins and flavonoids with solid dilution methods and bioautography techniques. This study is
purely experimental research and Post Test Control Group Design. This study use turi leaves were extract
obtained from 500 g of powder turi leaves macerated with 70% ethanol in order to obtain as much as 70 g
of extract, were extract made four concentrations are 1% (v/v) (1.25 g/25ml), 5% (v/v) (6.25 g/25 ml),
10% (v/v) (12.5 g/25 ml), and 15% (v / v) (18.75 g/25 ml), from the concentrations of extract were taken
2 ml add 10 ml of media was added. The study using bacterium Escherichia coli as positive control is
Kanamicyn 100ppm and aquadest as negative control. Data were analyzed using SPSS version 19.0.
Results showed that turi leaves extract can inhibit the growth of Escherichia coli at a concentration of 5%
v/v and can kill the growth of bacteria Escherichia coli at a concentration of 15% v/v. Bioautography
results indicate that there are two active in turi leaves extract, there are saponin with Rf 0,91 and
flavonoid with Rf 0,5. Conclusion of this study is turi leaves extract contains saponins and flavonoid have
bacterial activity in bacteria Escherichia coli.
Keywords: Turi leaves, antibacterial, Escherichia coli, Bioautography

1
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN TURI
(Sesbania grandiflora (L.) Pers.) TERHADAP Eschericia coli DAN BIOAUTOGRAFINYA
Budi Raharjo, Istianatus Sunnah, Khaerunnisa Eka Sari
INTISARI

Daun Turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) dengan kandungan senyawa saponin, tanin,
flavonoid yang diduga mempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini, dilakukan untuk
mengetahui aktivitas antibakteri pada tanaman daun turi dengan senyawa saponin, tanin dan flavonoid
dengan metode dilusi padat dan teknik bioautografi. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental
murni dan rancangan penelitian Post test Control Group Design. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) yang diperoleh dari 500 g serbuk
daun turi, dimaserasi dengan pelarut etanol 70% sehingga diperoleh ekstrak sebanyak 70 g, hasil ekstrak
tersebut kemudian dibuat empat konsentrasi yaitu 1% (v/v)(1,25 g/25ml) , 5% (v/v)(6,25 g/25 ml), 10%
(v/v) (12,5 g/25 ml), dan 15% (v/v) (18,75 g/25 ml, dari konsentrasi tersebut diambil ekstrak sebanyak 2
ml ditambahkan media add 10 ml. Penelitian ini menggunakan bakteri Escherichia coli dengan kontrol
positif memakai Kanamicyn 100ppm dan kontrol negatif memakai aquadest, kemudian data dianalisa
menggunakan SPSS versi 19,0. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun turi dapat menghambat
pertumbuhan Eschericia coli pada konsentrasi 5% v/v dan dapat membunuh pertumbuhan bakteri
Eschericia coli pada konsentrasi 15 % v/v. Hasil bioautografi menunjukkan bahwa terdapat dua senyawa
aktif dalam ekstrak daun turi, yaitu senyawa saponin dengan Rf 0,91 dan senyawa flavonoid dengan Rf
0,5. Kesimpulan penelitian ini yaitu ekstrak daun turi mengandung senyawa saponin dan flavonoid yang
mempunyai aktivitas antibakteri pada bakteri Escherichia coli.
Kata kunci: Daun Turi, antibakteri, Escherichia coli, Bioautografi

2
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus merupakan salah satu penyakit dengan
prevalensi tinggi di wilayah Indonesia. Hal ini didukung dengan masyarakat yang rendah tingkat
pendidikan, yang menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan. Pengobatan terhadap penyakit infeksi
biasanya dilakukan dengan menggunakan suatu antibiotik. Namun obat yang ditawarkan relatif mahal dan
resiko terhadap efek samping tidak dapat dihindarkan, sehingga diperlukan obat yang berasal dari alam,
salah satunya yaitu daun turi.
Daun turi mengandung saponin, tanin, flavonoid, glikosida, peroksidase, vitamin A dan B
(Prasetyono, 2012). Kandungan dari daun turi yaitu saponin tanin, dan flavonoid yang diduga mempunyai
aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada
tanaman daun turi dengan senyawa saponin, tanin dan flavonoid dengan metode dilusi padat dan teknik
bioautografi.
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian secara ilmiah untuk membuktikan adanya
aktivitas antibakteri senyawa saponin, tanin dan flavonoid pada ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora
(L.) Pers.) sebagai alternatif obat bakteri yang cukup murah dan mudah diperoleh di sekitar kita.
BAHAN DAN CARA
a. Bahan
Daun turi, kapas steril, kassa, Nutrient Broth, Nutrient Agar, Aquadest, Kontrol positifnya kanamycin
100 ppm, kontrol negatifnya memakai aquadest, Bakteri Escherichia coli, etanol (70 %), larutan asam
klorida 2 N, kloroform 10 ml, Pereaksi LB (Liebermann Burchard), FeCl3, FeCl3 1%, metanol, H2SO4 P,
Eluen (Etil asetat : n-heksan(4:1)), Suspensi bakteri Escherichia coli.
b. Alat
Ayakan 30 mesh, blender, nampan, waterbath, cawan penguap, panci maserasi, batang pengaduk,
sendok tanduk, kompor listrik, penangas air, kain flannel, gelas ukur, tabung reaksi, labu takar 25 ml, labu
takar 10 ml, kaca arloji, timbangan digital, inkubator, oven, inkase, erlenmayer, pipa kapiler, cawan petri,
autoclave, ose, lampu bunsen, mikropipet 50 µL, yellow tips, pipet tetes, Lempeng aluminium GF254
Merck, chamber, lampu UV 254 nm, alat semprot.
PROSEDUR PENELITIAN
1. Determinasi Tumbuhan
Determinasi dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Fakultas MIPA Jurusan Biologi
Universitas Diponegoro Semarang untuk mengetahui kebenaran dari tumbuhan turi (Sesbania
grandiflora (L.) Pers.)
2. Penyiapan Bahan
Bahan baku daun turi diperoleh dari daerah Ungaran, Kabupaten Semarang. Daun turi dicuci dengan
menggunakan air mengalir sampai bersih, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari tidak langsung
dengan ditutup kain hitam. Setelah kering daun dibuat serbuk dengan cara diblender sampai halus dan
diayak dengan ayakan nomor 30 mesh.
3. Pembuatan Ekstrak Daun Turi
Pembuatan ekstrak etanol daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.), yaitu menggunakan metode
maserasi dan remaserasi, sebanyak 500 g serbuk simplisia dimasukkan dalam panci kemudian diberi
etanol 70% sebanyak 3750 ml. Maserasi dilakukan selama 5 hari, sedangkan remaserasi diberi etanol
70% sebanyak 1250ml selama 2 hari, proses tersebut dilakukan dalam ruangan yang terlindung dari
cahaya matahari dan sering dilakukan pengadukan (Malikah, 2012 cit Syamsuni, 2006).
4. Identifikasi senyawa Saponin
a. Uji pendahuluan
Ekstrak daun turi ( Sesbania grandiflora (L.) Pers.) sebanyak 0,5 gram dimasukkan dalam tabung
reaksi yang telah berisikan aquades 10 ml, kemudian dikocok dan ditambahkan 1 tetes larutan asam
klorida 2 N. Tabung reaksi tersebut didiamkan dan diperhatikan ada atau tidak adanya busa stabil. Sampel
mengandung saponin jika terbentuk busa stabil dengan ketinggian 1-3 cm selama 30 detik.
b. Uji warna
Ekstrak sebanyak 0,5 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisikan kloroform 10 ml,
dipanaskan selama 5 menit dengan penangas air sambil dikocok. Kemudian ditambahkan beberapa tetes
pereaksi LB. Jika terbentuk cincin coklat atau violet maka menunjukkan adanya saponin triterpen,
sedangkan warna hijau atau biru, menunjukkan adanya saponin steroid
5. Identifikasi senyawa tanin
Ekstrak ditambahkan dengan pereaksi FeCl3: berwarna coklat kehitaman
6. Identifikasi senyawa flavonoid
Sebanyak 0.1 gram sampel ditambah metanol sampai terendam lalu dipanaskan. Filtratnya ditambah
H2SO4 pekat. Terbentuknya endapan warna merah karena penambahan H2SO4 pekat menunjukan adanya
flavonoid (Harborne, 1987).
7. Uji Penegasan
Lempeng aluminium silika gel GF254 Merck disiapkan dengan ukuran panjang 8 cm dan lebar 2 cm.
Ekstrak kental sebanyak yang telah dilarutkan dengan metanol p.a, ditotolkan pada lempeng tepi bawah
dan diangin-anginkan beberapa saat. Lempeng dimasukkan ke dalam chamber yang berisi eluen yaitu
campuran homogen lapisan pelarut antara Etil asetat : n-heksan (4:1), lempeng dibiarkan terelusi hingga

4
eluen merambat sampai pada tanda garis tepi atas lempeng kemudian dikeluarkan dan dikeringkan di
udara. Pengamatan noda menggunakan lampu UV 254 nm.
8. Metode Dilusi Padat
Medium nutrient agar sebelum digunakan dipanaskan terlebih dahulu hingga larut. Nutrient agar
yang telah larut disterilisasikan menggunakan autoklaf selama 15 menit, kemudian Nutrien Agar yang
telah steril didinginkan, namun diusahakan jangan sampai memadat. Setelah itu dituang ke dalam cawan
petri dan dicampur dengan ekstrak dengan konsentrasi yang telah ditentukan yaitu 1% v/v, 5% v/v, 10%
v/v, dan 15% v/v. Kemudian cawan petri yang berisi media dan ekstrak, dituangkan suspensi bakteri
sebanyak 100 µL. Setelah itu, dibiarkan memadat dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Hal ini
juga dilakukan pada aquadest yang dituang pada cawan petri sebagai kontrol negatif. Cawan petri berisi
nutrian agar dan suspensi bakteri sebagai kontrol pertumbuhan, dan untuk kontrol positif digunakan
cawan petri yang berisi media agar dan yang terisi antibiotik Kanamycin 100 ppm, dan dituangkan
bakteri sebanyak 100 µL, kemudian diamati perbedaan kadar hambat minimal dan kadar bunuh minimal
dari berbagai perlakuan tersebut.
9. Bioautografi Kontak
Disiapkan cawan petri besar dan diisi dengan 15 ml NA yang sudah diinokulasi dengan 0,1 ml
suspensi bakteri. Setelah mengering, lempeng KLT ditempelkan selama 30 menit pada media NA dalam
cawan petri yang sudah diinokulasi bakteri Escherichia coli. Lempeng kromatogram diangkat kembali
dan cawan petri diinkubasi pada 37oC selama 24 jam. Pengamatan dilakukan dengan melihat zona
bening yang terbentuk sebagai daerah terang yang tidak ditumbuhi bakteri
10. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS 19.0 For Windows dengan taraf kepercayaan 95%.
Normalitas data diketahui dengan menggunakan uji Shapiro Wilk karena jumlah sampel 35 (< 50),
Himogenitas data diketahui dengan menggunakan uji lavene test, karena data yang dihasilkan tidak
terdisribusi normal dan tidak homogen kemudian data dianalisis dengan uji non parametrik Kruskal-
Wallis, dan dilanjutkan dengan uji Mann-Witney (Dahlan, 2011)
HASIL
Hasil determinasi tanaman dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b,
10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15b-197b-208b-219b-220b-224b-225b-227b-229b-230a-231b-232b-233a .....60.
Fam. Fabaceae-1b-5b-16a-17b-18b ....15.Sesbania grandiflora (L.) Pers
Hasil rendeman ekstrak daun turi diperoleh 14%, sesuai dengan standart yang dipersyaratkan yaitu
>10% dari jumlah serbuk

5
Tabel I. Hasil uji pendahuluan kandungan senyawa pada ekstrak
daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) dengan
hasil sbb:
Ekstrak daun turi Hasil pengujian
Sampel+aquades+HCl 2 N Terbentuk busa stabil (+saponin)

Sampel+Kalium Ferrisianida+amoniak Warna coklat (+ tanin)

Sampel+metanol+H2SO4 Warna merah(+flavonoid)


Sampel+kloroform+pereaksi LB Cincin warna hijau (Saponin steroid)
Tabel II. Hasil pengamatan dilusi padat pada bakteri Escherichia coli.
Konsentrasi Pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
ekstrak daun turi Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Replikasi 5
1% +++ +++ +++ +++ +++
5% ++ ++ ++ ++ ++
10 % + + + + +
15 % - - - - -
Kontrol Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Replikasi 4 Replikasi 5
KK - - - - -
K- +++ +++ +++ +++ +++
K+ - - - - -
KP +++ +++ +++ +++ +++
Keterangan :
+ = Ada pertumbuhan bakteri Escherichia coli
(+++) : Pertumbuhan bakteri banyak (bakteri tumbuh bergerombol)
(++): Pertumbuhan bakteri sedang (bakteri tumbuh seperti noda-noda kecil dan ada
juga yang tumbuh bergerombol )
(+): Pertumbuhan bakteri sedikit (bakteri tumbuh seperti noda-noda kecil dan titak
bergerombol.
- = Tidak terjadi pertumbuhan bakteri Escherichia coli
KK = Kontrol kerja berisi media
K- = Kontrol negatif berisi media dan aquadest ditambah bakteri Escherichia coli
K+= Kontrol positif berisi media dan kanamycin ditambah bakteri Escherichia coli
KP = Kontrol pertumbuhan berisi media dan suspensi bakteri Escherichia coli
Tabel III. Hasil uji penegasan terhadap ekstrak daun turi
(Sesbania grandiflora (L.) Pers.) menggunakan
kromatografi lapis tipis dengan eluen: Etil asetat : n-
heksan (4: 1)
Pengujian ekstrak Nilai Rf Warna yang terbentuk
Ekstrak Daun 0,5 Kuning
Turi dengan 0,58 Kuning
konsentrasi 2% 0,66 Hijau kebiruan
0,71 Abu-abu gelap
0,91 Hijau kebiruan
Hasil bioautografi kontak

Rf = 0,91 (senyawa saponin)

Rf = 0,5(Senyawa flavonoid)

PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel I, menunjukkan bahwa ekstrak daun turi positif mengandung senyawa
saponin, tanin, dan flavonoid.
Pada tabel II menunjukkan pada konsentrasi 1% terdapat banyak pertumbuhan bakteri yang
ditandai dengan pertumbuhan bakteri yang bergerombol, hal tersebut sebanding dengan kontrol
negative dan kontrol pertumbuhan. Pada konsentrasi 5% pertumbuhan bakteri mulai berkurang,
ditandai dengan pertumbuhan bakteri seperti noda-noda kecil dan sebagian ada yang bergerombol,
pada konsentrasi 10% pertumbuhan bakteri semakin berkurang yaitu berupa noda-noda kecil dan
tidak bergerombol, pada konsentrasi 15% tidak terjadi pertumbuhan bakteri sehingga bisa dikatakan
bahwa pada kadar 15% sudah mampu membunuh bakteri Escherichia coli.
Pada tabel III menunjukkan ekstrak daun turi dengan konsentrasi 2%, setelah ditotolkan pada
lempeng Kromatografi Lapis Tipis (KLT) diperoleh lima bercak dengan harga Rf yang berbeda-
beda, pada Rf 0,5 diperoleh bercak warna kuning, Rf 0,58 diperoleh bercak berwarna kuning, Rf
0,66 diperoleh bercak berwarna hijau kebiruan, Rf 0,71 diperoleh bercak berwarna abu-abu
gelap,Rf 0,91 diperoleh bercak berwarna hijau kebiruan, kemudian dilakukan uji konfirmasi untuk
mengetahui jenis senyawa aktif yang terdapat pada bercak hasil uji penegasan pada kromatografi
lapis tipis dengan cara bercak dikerok kemudian direaksikan dengan pereaksi yang sesuai. Hasil
yang diperoleh menunjukkan bercak dengan Rf 0,5 dan Rf 0,58 merupakan senyawa flavonoid
ditandai dengan terbentuknya warna kuning kemerahan setelah penambahan metanol dan H2S04.
Bercak dengan Rf 0,66 dan Rf 0,91 merupakan senyawa saponin steroid ditandai dengan
terbentuknya cincin hijau setelah penambahan kloroform dan pereaksi LB. Bercak dengan Rf 0,71
merupakan senyawa tanin, ditandai dengan terbentuknya warna coklat kehitaman setelah
penambahan FeCl3.

7
Berdasarkan hasil bioautografi kontak menunjukkan bahwa terdapat zona bening pada Rf 0,5
menunjukkan senyawa flavonoid dan Rf 0,91 menunjukkan senyawa saponin.
Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa kontrol media dan kontrol positif; kontrol media
dan ekstrak daun turi kadar 15%; kontrol positif dan ekstrak daun turi kadar 15% mempunyai nilai
signifikansi p=1,000(p>0,05), maka dapat dikatakan bahwa dari ketiga kelompok perlakuan diatas
tersebut mempunyai efek yang sama terhadap aktivitas antibakteri Escherichia coli yaitu tidak
terdapat pertumbuhan bakteri. Sedangkan untuk kontrol negatif dan kontrol pertumbuhan; kontrol
negatif dan ekstrak daun turi kadar 1%; kontrol pertumbuhan dan ekstrak daun turi kadar 1%
mempunyai nilai signifikansi p = 1,000(p>0,05), maka dapat dikatakan bahwa pada ketiga
kelompok tersebut mempunyai efek yang sama terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang
ditandai dengan pertumbuhan bakteri yang banyak.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
bakteri Escherichia coli
2. Ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers) mempunyai perbedaan daya hambat dan daya
bunuh terhadap bakteri Escherichia coli yaitu pada konsentrasi 5% pertumbuhan bakteri
Escherichia coli berkurang dikatakan sebagai kadar hambat minimum (KHM), sedangkan pada
konsentrasi 15% tidak ada pertumbuhan bakteri Escherichia coli sehingga pada konsentrasi 15%
dikatakan sebagai kadar bunuh minimum (KBM).
3. Ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers) mempunyai senyawa aktif yang mempunyai
aktivitas sebagai antibakteri yaitu saponin dan flavonoid, dengan nilai Rf saponin= 0,91 dan nilai
Rf flavonoid = 0,5
Saran
1. Perlu dilakukan pemisahan senyawa aktif antibakteri yang terdapat dalam ekstrak daun turi
(Sesbania grandiflora (L.) Pers)
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang keamanan daun turi
(Sesbania grandiflora (L.) Pers.) sebagai alternatif antibakteri alami.
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Kepada Bapak H. Asaat Pitoyo S.Kp., M.Kes, selaku ketua STIKES NgudiWaluyo.
2. Kepada Bapak Drs.Jatmiko Susilo, Apt., M.Kes., selaku ketua Program Studi Farmasi STIKES
Ngudi Waluyo
3. Kepada Bapak Drs. Budi Raharjo, selaku pembimbing I.

8
4. Kepada Ibu Istianatus Sunnah., S. Farm., Apt., selaku pembimbing II.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyono, Sunar, D., 2012, A-Z Daftar Tanaman Obat Ampuh di Sekitar Kita, 226-234,
FlashBooks, Yogjakarta.
Malikah, S., 2012, Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Turi (Sesbania grandiflora (L.) pers.) Terhadap
Efek Sedasi Pada Mencit BALB/C, Skripsi, Program Studi Farmasi, STIKES Ngudi Waluyo,
Ungaran
Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia, Cetakan Kedua, oleh Padmawinata, K. dan Soediro,I.,
Penerbit ITB, Bandung.
Dahlan, S., 2011, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta.

You might also like