You are on page 1of 6

Meika, et al., Pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja di Koperasi Margo Mulyo Ambulu, Kab.

Jember

Pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja Karyawan pada Koperasi Margo Mulyo
Ambulu, Kabupaten Jember
(The Effect of Monitoring on Employees Occupational Discipline at Koperasi Margo Mulyo
Ambulu, Jember Regency)

Intan Meika, Rudy Eko Pramono, Sri Wahjuni


Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: rudyeko.pramono@yahoo.co.id

Abstract
This research was aimed at probing the influence of monitoring on employees’ occupational discipline at
Margo Mulyo Ambulu cooperation. Monitoring can be considered as an activity to determine and correct
the important deviations from the results of planned activities. Therefore, companies are required to
provide encouragement for employees to be more discipline. Discipline is a management action to
encourage the company members to meet demands in accordance with the provisions. Carried out in
quantitative explanatory approach, the research involved a number of data collection methods, comprising
of observation, questionnaire, and library research. The instruments operationalized in the study denoted
Likert-model scalar questionnaire, with several modifications operative. The data analysis technique
applied in the study was linear regression analysis. The collected data were gathered using questionnaires,
which were distributed to thirty employees involved as research sample. The research findings revealed
significant influence exerted by monitoring on the employees’ occupational discipline at Margo Mulyo
Ambulu cooperation. The data evinced that the variable under investigation, the influence of monitoring,
counted for 70.5% of the employees’ occupational discipline, while 29.5% was under the influence of
variables with which this research did not grapple.

Keywords: monitoring, occupational discipline.

Pendahuluan dalam sebuah organisasi. Tindakan disiplin menuntut


adanya hukuman terhadap karyawan yang gagal
Potensi sumber daya manusia yang ada dalam suatu
memenuhi standard yang ditentukan. Oleh karena itu
perusahaan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga
tindakan disiplin tidak diterapkan secara sembarangan,
mampu memberikan hasil yang maksimal. Perusahaan dan
melainkan memerlukan pertimbangan bijak. Disiplin
karyawan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Jika
karyawan dapat dilihat dari kehadiran karyawan setiap
karyawan berhasil membawa kemajuan bagi perusahaan,
hari, ketepatan jam kerja, mengenakan pakaian kerja,
keuntungan akan diperoleh kedua belah pihak. Bagi
serta ketaatan karyawan terhadap peraturan.
karyawan keberhasilan merupakan aktualisasi potensi
Menurut Hasibuan (2016:194) banyak faktor yang
sekaligus peluang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
mempengaruhi disiplin kerja salah satunya adalah
Sedangkan bagi perusahaan, keberhasilan merupakan
pengawasan. Pengawasan menjadi suatu unsur yang
sarana menuju pertumbuhan dan perkembangan
terpenting dalam pembinaan individu didalam perusahaan,
perusahaan. Tujuan yang dicapai perusahaan tidak akan
karena pengawasan merupakan tenaga penggerak bagi para
terlepas dari peran dan andil setiap karyawan yang menjadi
bawahan atau karyawan agar dapat bertindak sesuai
penggerak kehidupan perusahaan, sehingga sudah
dengan apa yang telah direncanakan menurut aturan yang
selayaknya para pimpinan berusaha untuk dapat memenuhi
berlaku. Pengawasan juga merupakan kewajiban setiap
kondisi para karyawanya.
atasan untuk mengawasi bawahannya yang bersifat
Persaingan yang semakin meningkat, memicu
preventif dan pembinaan. Dengan pengawasan, pimpinan
perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja
dapat mengetahui tugas nyata yang dilakukan oleh
karyawannya sehingga dapat melakukan tugas-tugas
karyawan serta mengetahui permasalahan pelaksanaan
dengan cara mendorong gairah dan semangat karyawan
tugas yang dihadapi dalam lingkungan organisasi dan jika
dalam bekerja. Salah satu hal yang mampu
terjadi penyimpangan, dapat dengan mudah mengambil
meningkatkan kinerja karyawan adalah disiplin dalam
langkah perbaikan dan tindakan sesuai dengan rencana
bekerja. Disiplin merupakan suatu hal yang menjadi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
tolok ukur untuk mengetahui apakah peran manajer atau
Koperasi Margo Mulyo Ambulu merupakan salah
pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan
satu koperasi yang bergerak di bidang jasa, bentuk
baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk
pelayanan yang diberikan koperasi adalah dengan
pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang
memberikan pinjaman dana (kredit), yang bertujuan untuk
teratur menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja
memberikan jasa penyimpanan dan peminjaman modal

E-SOSPOL; Vol. IV Edisi 1; Jan – Apr 2017; hal. 56 – 61 Hal - 56


Meika, et al., Pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja di Koperasi Margo Mulyo Ambulu, Kab. Jember

usaha bagi masyarakat Ambulu. Bidang yang menjadi selanjutnya dapat berdampak lebih besar terahadap
ruang lingkup proses bisnis Koperasi Margo Mulyo menurunnya kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Ambulu adalah pinjaman tunai, simpanan pokok, Berdasarkan fenomena yang ada, maka peneliti perlu
simpanan wajib dan simpanan sukarela. Proses tersebut melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh
saling terkait dan erat hubungannya dalam menopang pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan pada
modal koperasi. Koperasi Margo Mulyo Ambulu, dengan judul penelitian
Koperasi Margo Mulyo Ambulu dari waktu ke “Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja
waktu berupaya untuk meningkatkan market share. Hal Karyawan Pada Koperasi Margo Mulyo Ambulu”.
ini dikarenakan tingkat persaingan lembaga pembiayaan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kredit semakin tajam sehingga menuntut Koperasi Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan
Margo Mulyo Ambulu untuk mengelola karyawan pada Koperasi Margo Mulyo Ambulu. Apabila tujuan dari
secara profesional agar tercipta keselarasan antara penelitian ini tercapai maka akan diperoleh beberapa
kebutuhan karyawan dengan tuntutan karyawan dan manfaat, bagi peneliti, akademisi, dan perusahaan. Manfaat
kemampuan koperasi. Untuk mewujudkan keselarasan bagi peneliti adalah sebagai sarana untuk mengembangkan
tersebut perlu adanya disiplin kerja yang baik yang dan menerapkan ilmu pengetahuan serta teori-teori yang
dilakukan oleh karyawan, karena keselarasan tersebut didapat selama di bangku kuliah tentang pengaruh
merupakan kunci utama bagi koperasi untuk dapat pengawasan terhadap disiplin kerja dengan praktek yang
berkembang secara produktif. sebenarnya terjadi di lapang. Bagi akademisi, hasil
Namun pada kenyataannya tidak semua karyawan penelitian ini dapat digunakan bahan referensi kepustakaan
memiliki disiplin yang baik. Hal ini ditunjukkan oleh bagi peneliti lain, dan informasi yang nantinya dapat
masih adanya karyawan kurang disiplin dalam mentaati memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian
peraturan yang telah ditetapkan, seperti masih terlambat pada bidang yang sama pada masa mendatang. Hasil
masuk kantor, pulang sebelum waktunya, meninggalkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan yang
kantor pada jam kerja atau bahkan tidak hadir ke kantor bermanfaat bagi Koperasi Margo Mulyo Ambulu dalam
dengan berbagai alasan, Peraturan jam masuk kerja dan meningkatan pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan.
jam pulang kerja pada Koperasi Margo Mulyo Ambulu
sudah ditentukan masuk pukul 08.00 dan pulang pukul Metode Penelitian
15.00. Masih terdapat karyawan yang melakukan
kegiatan di luar pekerjaan seperti bermain game internet Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian dan
pada saat jam kerja dan mengobrol atau berbicara rumusan masalah, penelitian ini termasuk jenis
dengan karyawan lain yang tidak berkaitan dengan penelitian penjelasan (explantory research) dengan
pekerjaan, sementara karyawan tersebut sedang pendekatan kuantitatif. Explantory research merupakan
memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan segera, penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan
sehingga pekerjaan menjadi tebengkalai. Selain itu variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara
frekuensi tingkat ketidakhadiran karyawan Koperasi satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiyono,
Margo Mulyo Ambulu juga masih rendah yang 2012:21). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ditunjukkan dengan absensi yang cukup tinggi dengan karyawan Koperasi Margo Mulyo Ambulu yang
rata-rata mencapai 2,01%. Kaitannya dengan berjumlah 30 orang. Sampel yang digunakan dalam
ketidakhadiran ini Winaya dalam Ardana dkk (2012:52) penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berjumlah
memberikan ukuran disiplin karyawan sebagai berikut, 30 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam
“Apabila tingkat absensi mencapai 2-3%, maka hal penelitian ini adalah teknik sampling jenuh karena
tersebut merupakan gejala yang sangat buruk.” populasi kurang dari 100 orang.
Permasalahan mengenai disiplin kerja tersebut tidak Tahap pengumpulan data diperlukan guna
terlepas dari pengawasan seorang pimpinan. Pada memperoleh data yang akurat dan tepat untuk mendukung
Koperasi Margo Mulyo Ambulu pengawasan yang keberhasilan penelitian ini. Adapun tahap-tahap
dilakukan oleh pimpinan terhadap karyawan tidak pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.
efektif. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari 1. Observasi
karyawan Koperasi Margo Mulyo Ambulu pimpinan Observasi adalah pengumpulan data dengan cara
masih jarang melakukan pengawasan secara langsung. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti
Hal ini terlihat dari banyaknya karyawan yang tidak sehingga mendapatkan gambaran yang tepat.
tepat waktu dan tidak taat terhadap peraturan, di sisi lain Observasi dilakukan oleh peneliti dengan
pimpinan belum memeriksa hasil pekerjaan secara menggunakan pengamatan langsung ke perusahaan
menyeluruh, pimpinan belum melakukan pengamatan untuk mengetahui karyawan (tenaga kerja) dan
pada tiap bagian kerja, dan pimpinan belum melakukan lingkungannya.
pengawasan yang rutin terhadap pekerjaan yang 2. Kuesioner
dilakukan oleh karyawan. Kuesioner (Arikunto, 2002:128) adalah sejumlah
Masalah kurangnya pengawasan yang diberikan pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
pimpinan tersebut harus segera ditelusuri dan informasi dari responden dalam arti laporan tentang
ditindaklanjuti untuk penanggulangannya. Ini penting pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam
dilakukan karena rendahnya disiplin kerja dapat penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner dalam
mengakibatkan penurunan kinerja karyawan, yang pengumpulan data yang dilakukan sendiri oleh

E-SOSPOL; Vol. IV Edisi 1; Jan – Apr 2017; hal. 56 – 61 Hal - 57


Meika, et al., Pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja di Koperasi Margo Mulyo Ambulu, Kab. Jember

peneliti. Responden dalam penelitian ini yaitu seluruh Uji instrumen penelitian yang dilakukan adalah uji
karyawan Koperasi Margo Mulyo Ambulu yang validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dalam
berjumlah 30 orang. penelitian ini menggunakan korelasi product moment
Definisi operasional variabel merupakan faktor- pearsons yaitu mengkorelasikan tiap-tiap pertanyaan
faktor atau variabel yang digunakan dalam penelitian. dengan skor total. Selanjutnya, hasil korelasi
Dari pemahaman tersebut, dapat diketahui bahwa dibandingkan dengan angka kritis taraf signifikan 5%
operasinalisasi variabel sangat diperlukan untuk (Priyatno, 2010:90). Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menjabarkan pengertian dari konsep yang digunakan digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur.
dalam penelitian, sehingga indikator-indikator dari Variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan
variabel penelitian ini jelas. Agar variabel dapat diukur alpha (a) lebih dari 0,60 (Priyatno, 2010:97).
maka variabel harus dijelaskan ke dalam operasional Analisis statistik deskriptif digunakan untuk
variabel, untuk itu variabel harus dijelaskan parameter memberikan penjelasan dalam penelitian lanjutan untuk
atau indikator-indikatornya (Bungin, 2005:70). memberikan hasil yang lebih baik tehadap analisis
Adapun variabel dalam penelitian ini, yaitu regresi. Analisis statistik deskriptif bersifat penjelasan
pengawasan (variabel independen) dan disiplin kerja statistik dengan memberikan gambaran data tentang
(variabel dependen). Pengawasan merupakan tugas serta jumlah data, minimum, maximum, mean, dan standar
tanggung jawab dari pimpinan untuk melakukan deviasi (Priyatno, 2010:12).
penelitian atau pengkajian ulang terhadap bawahan Uji asumsi klasik dalam analisis linier sederhana
ataupun organisasi yang dipimpinnya. Adapun indikator dilakukan dengan Uji Normalitas. Uji normalitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran atau bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
standar pekerjaan, penilaian pekerjaan, dan perbaikan variabel penggangu atau residual memiliki distribusi
atas penyimpangan. nomal (Priyatno, 2012:144). Uji normalitas yang
Disiplin kerja merupakan suatu kewajiban dilakukan dengan menggunakan kolmogrof smirnov test
karyawan untuk mematuhi segala peraturan baik tertulis dengan menetapkan taraf signifikasi (a) sebesar 5%.
maupun tidak tertulis yang telah ditentukan oleh Analisis ini dilakukan dengan bantuan program
perusahaan, karena disiplin bersifat mengikat maka jika Statistical Product and Service Solution (SPSS)
peraturan yang sudah diterapkan perusahaan dilanggar windows, dengan kriteria pengujiannya dengan melihat
maka akan mendapat sanksi. Indikator untuk mengukur besaran kolmogrof smirnov test adalah sebagai berikut.
tingkat disiplin adalah ketepatan waktu dan ketaatan a. Jika signifikasi > 0,05 maka data tersebut
peraturan. berdistribusi normal.
Pengukuran data merupakan suatu dasar penilaian b. Jika signifikasi < 0,05 maka data tersebut tidak
dari hasil penelitian melalui kuesioner. Skala yang berdistribusi normal.
digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Priyatno (2012:127) analisis regresi
Menurut Sugiyono (2012:73) fungsi dari skala Likert sederhana adalah analisis untuk mengukur besarnya
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena dependen.
sosial. Dalam skala ini, responden menyatakan Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel
kebenarannya atau ketidakbenaranya terhadap sejumlah independen berpengaruh secara signifikan atau tidak
pernyataan yang berhubungan dengan objek yang terhadap variabel dependen (Priyatno, 2010:68). Menurut
diteliti. Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut. Priyatno (2010:66) koefisien determinasi digunakan untuk
a. Sangat Benar (SB) = 5 skor mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel
b. Benar (B) = 4 skor independen terhadap variabel dependen.
c. Tidak Benar (TB) = 2 skor
d. Sangat Tidak Benar (TB) = 1 skor Hasil Penelitian
Menurut Hadi (1991:20) skala Likert bisa Hasil yang pertama didapatkan adalah karakteristik
dimodifikasi dari 5 jawaban menjadi 4 jawaban dengan responden. Tabel 1 menunjukkan frekuensi pengawasan.
menghilangkan jawaban netral berdasarkan hal-hal
berikut ini. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengawasan (X)
1. Kategori di tengah mempunyai arti ganda. Biasanya
diartikan belum dapat memutuskan sesuatu atau
memberi jawaban, atau bahkan ragu-ragu.
2. Tersedianya jawaban di tengah akan menimbulkan
kecenderungan menjawab ke tengah, terutama bagi
mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan
jawabannya, ke arah setuju atau tidak setuju.
3. Maksud kategori menjadi 4 jawaban adalah untuk
melihat kecenderungan jawaban responden ke arah
setuju atau tidak setuju. Jika disediakan 5 jawaban,
akan menghilangkan banyak data penelitian
sehingga mengurangi banyaknya informasi yang
dapat diperoleh dari para responden.

E-SOSPOL; Vol. IV Edisi 1; Jan – Apr 2017; hal. 56 – 61 Hal - 58


Meika, et al., Pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja di Koperasi Margo Mulyo Ambulu, Kab. Jember

Berdasarkan Tabel 1 berkaitan dengan tabulasi menjawab setuju, dan 6,7% menjawab sangat
frekuensi dengan 9 item dalam variabel penelitian, setuju. Hal ini menunjukkan bahwa, mayoritas
dapat diketahui hal-hal berikut ini. responden menjawab setuju dan responden
a. Pada pernyataan item X1, kualitas hasil pekerjaan, memiliki persepsi yang baik terhadap item
30 responden diketahui 43,3% menjawab tidak pemberian sanksi.
setuju, 50,0% menjawab setuju, dan 6,7%
menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan Hasil berikutnya akan ditunjukkan pada Tabel 2,
bahwa, mayoritas responden menjawab setuju dan yaitu data distribusi frekuensi disiplin kerja.
responden memiliki persepsi yang baik terhadap
item kualitas hasil pekerjaan. Tabel 2. Data Distribusi Frekuensi Kerja (Y)
b. Pada pernyataan item X2, jumlah jam kerja yang
digunakan, 30 responden diketahui 46,7%
menjawab tidak setuju, 53,3% menjawab setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa, mayoritas responden
menjawab setuju dan responden memiliki persepsi
yang baik terhadap item jumlah jam kerja yang
digunakan.
c. Pada pernyataan item X3, kecepatan penyelesaian
tugas, 30 responden diketahui 36,7% menjawab
tidak setuju, 63,3% menjawab setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa, mayoritas responden
menjawab setuju dan responden memiliki persepsi
yang baik terhadap item kecepatan penyelesaian
tugas.
Berdasarkan Tabel 2 berkaitan dengan tabulasi
d. Pada pernyataan item X4, evaluasi laporan, 30
frekuensi dengan 7 item dalam variabel penelitian,
responden diketahui 73,3% menjawab tidak setuju,
dapat diketahui hal-hal berikut.
20,0% menjawab setuju, dan 6,7% menjawab
a) Pada pernyataan item Y1, datang ketempat kerja
sangat setuju. sesuai dengan waktu yang ditetapkan, 30 responden
e. Pada pernyataan item X5, pengawasan langsung, 30 diketahui 3,3% menjawab sangat tidak setuju,
responden diketahui 3,3% menjawab sangat tidak 40,0% menjawab tidak setuju, 40,0% menjawab
setuju 30,0% menjawab tidak setuju, 66,7% setuju, dan 16,7% menjawab sangat setuju.
menjawab setuju. b) Pada pernyataan item Y2, melaksanakan tugas
f. Pada pernyataan item X6, pertemuan dengan dengan tepat waktu, 30 responden diketahui 3,3%
karyawan yang bersangkutan, 30 responden menjawab sangat tidak setuju,43,3% menjawab
diketahui 3,3%menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju, 36,7% menjawab setuju, dan 16,7%
66,7% menjawab tidak setuju, 26,7% menjawab menjawab sangat setuju.
setuju, dan 3,3% menjawab sangat setuju. c) Pada pernyataan item Y3, pulang sesuai jadwal
g. Pada pernyataan item X7, pemberian solusi, 30 yang telah ditetapkan, 30 responden diketahui 6,7%
responden diketahui 30,3% menjawab tidak setuju, menjawab sangat tidak setuju, 36,7% menjawab
60,0% menjawab setuju, dan 10,0% menjawab tidak setuju, 23,3% menjawab setuju, dan 33,3%
sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa, menjawab sangat setuju.
mayoritas responden menjawab setuju dan d) Pada pernyataan item Y4, ijin saat keluar dari
responden memiliki persepsi yang baik terhadap tempat kerja, 30 responden diketahui 23,3%
item pemberian solusi; menjawab sangat tidak setuju26,7% menjawab
tidak setuju, 20,0% menjawab setuju, dan 30,0%
h. Pada pernyataan item X8, teguran, 30 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan
diketahui 6,7% menjawab sangat tidak
bahwa, mayoritas responden menjawab sangat
setuju,40,0% menjawab tidak setuju, 50,0%
setuju dan responden memiliki persepsi yang
menjawab setuju, dan 3,3% menjawab sangat sangat baik terhadap item ijin saat keluar dari
setuju. Pada pernyataan item X9, pemberian sangsi, tempat kerja.
30 responden diketahui 10,0% menjawab sangat e) Pada pernyataan item Y5, mematuhi peraturan tata
tidak setuju, 40,0% menjawab tidak setuju, 43,3% tertib yang ada, 30 responden diketahui 6,7%
menjawab setuju, dan 6,7% menjawab sangat menjawab sangat tidak setuju, 36,7% menjawab
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa, mayoritas tidak setuju, 40,0% menjawab setuju, dan 16,7%
responden menjawab setuju dan responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan
memiliki persepsi yang baik terhadap item bahwa, mayoritas responden menjawab setuju dan
pemberian sangsi. responden memiliki persepsi yang baik terhadap
i. Pada pernyataan item X9, pemberian sangsi, 30 item taat terhadap peraturan kerja.
responden diketahui 10,0% menjawab sangat tidak f) Pada pernyataan item Y6, melakukan perintah dari
setuju, 40,0% menjawab tidak setuju, 43,3% atasan, 30 responden diketahui 6,7% menjawab

E-SOSPOL; Vol. IV Edisi 1; Jan – Apr 2017; hal. 56 – 61 Hal - 59


Meika, et al., Pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja di Koperasi Margo Mulyo Ambulu, Kab. Jember

sangat tidak setuju,53,3% menjawab tidak setuju, Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang
23,3% menjawab setuju, dan 16,7% menjawab paling esensial, sebaik apapun pekerjaan yang
sangat setuju. dilaksanakan tanpa adanya pengawasan tidak dapat
g) Pada pernyataan item Y7, memakai seragam dikatakan berhasil. Pengawasan pada Koperasi Margo
kantor, 30 responden diketahui 10,0% menjawab Mulyo Ambulu mempunyai tujuan dan manfaat yang
sangat tidak setuju,26,7% menjawab tidak setuju, berguna bagi koperasi. Dalam pengaplikasiannya,
40,0% menjawab setuju, dan 23,3% menjawab pengawasan memiliki pengaruh terhadap beberapa
sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa, aspek, salah satunya adalah disiplin kerja karyawan.
mayoritas responden menjawab setuju dan Usaha pengawasan dalam mendisiplinkan kerja
responden memiliki persepsi yang baik terhadap
karyawan ini dapat ditinjau dengan beberapa indikator
item menggunakan seragam kantor.
diantaranya menetapkan alat ukur standar tentang
Hasil pengujian koefisien dari analisis regresi
pelaksanaan atau perencanaan, penilaian atau evaluasi
sederhana, menunjukkan bahwa pengawasan
pekerjaan karyawan secara berkala dengan
berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja pada
membandingkan hasil yang telah dicapai dengan standar
Koperasi Margo Mulyo Ambulu. Berdasarkan hasil
ukuran yang ditetapkan serta usaha perbaikan atas
pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan.
hipotesis yang menyatakan, “pengawasan berpengaruh
Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai
terhadap disiplin kerja karyawan pada Koperasi Margo
indikator pengawasan, bahwa Koperasi Margo Mulyo
Mulyo Ambulu” adalah diterima. Berikut pada Tabel 1
Ambulu telah melaksanakan pengawasan dengan baik.
akan ditunjukkan hasil analisis regresi sederhana.
Dalam hal menetapkan ukuran atau standar tentang
pelaksanaan atau perencanaan, kualitas hasil
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Sederhana
Variabel Unstadarized Standardized
pengoprasian aktivitas sesuai dengan patokan standar,
Coefficients Coefficients target waktu atau penentuan waktu pekerjaan dan
B Std. Error Beta pelaksanaan tugas, dengan arti lain bahwa adanya
Constant 8,647 3,678 penetapan standar atau ukuran kerja ini dapat ketahui
(pengawasan) 1,114 ,133 ,846 sejauh mana karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan
Berdasarakan penjelasan tersebut dapat diketahui pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan standar yang
besarnya kontribusi variabel independen terhadap telah ada. Namun dalam penyelesaian tugas tersebut
variabel dependenyaitu 1,114. Sehingga dapat karyawan harus memperhatikan standar yang ditetapkan
disimpulkan bahwa pengawasan berpengaruh positif oleh koperasi sehingga hasil pekerjaan karyawan sesuai
terhadap disiplin kerja. Dengan kata lain, apabila dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi standar
pengawasan meningkat maka akan diikuti peningkatan yang telah ditetapkan oleh koperasi.
disiplin kerja. Pada aspek penilaian pekerjaan (evaluasi),
Hal tersebut mengindikasikan bahwa pengawasan pimpinan telah menetapkan laporan-laporan baik lisan
yang dlakukan memiliki nilai positif, maka akan maupun tulisan, pengamatan atau observasi yang
memberikan pengaruh dalam meningkatkan disiplin dilakukan pada tiap bagian kerja, dan pengawasan
kerja karyawan pada Koperasi Margo Mulyo Ambulu. langsung atau rutin, dengan arti lain bahwa dengan
Sebaliknya, jika memiliki nilai negatif maka akan adanya evaluasi dapat dinilai sejauh mana pekerjaan
memberikan pengaruh dalam menurunkan disiplin kerja yang dilakukan oleh karyawan melalui laporan-
karyawan pada Koperasi Margo Mulyo Ambulu. laporanyang diberikan, dan pimpinan juga dapat
mengawasi secara langsung bagaimana cara kerja
Pembahasan karyawan sehingga karyawan dapat lebih serius, teliti
Hasil pengujian koefisien dari analisis regresi dalam menyelesaikan pekerjaan serta adanya
sederhana, menunjukkan bahwa pengawasan pengawasan rutin dapat meningkatkan kedekatan antara
berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja karyawan karyawan dengan pimpinan. Dalam melakukan
pada Koperasi Margo Mulyo Ambulu. Berdasarkan perbaikan pihak pimpinan, menetapkan pemberian
hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa solusi, teguran dan evaluasi terhadap pelaksanaan
hipotesis yang menyatakan, “pengawasan berpengaruh pengawasan, hal ini berarti bahwa adanya perbaikan
signifikan terhadap disiplin kerja karyawan pada diharapkan mampu mengurangi adanya penyimpangan
Koperasi Margo Mulyo Ambulu” adalah diterima. Hal yang tidak dikehendaki, selain itu adanya perbaikan
ini mengindikasikan bahwa jika pengawasan memiliki diharapkan mampu membuat pimpinan dapat menilai
nilai positif, maka akan memberikan pengaruh dalam sejauh mana pengawasan yang telah dilaksanakan,
meningkatkan disiplin kerja karyawan pada Koperasi sehingga untuk pelaksanaan pengawasan selanjutnya
Margo Mulyo Ambulu. Sebaliknya, jika memiliki nilai dapat lebih baik lagi. Berdasarkan analisis data regresi
negatif maka akan memberikan pengaruh dalam linier sederhana diperoleh persamaan regresi Y =
menurunkan disiplin kerja karyawan pada Koperasi 8,647+ 1,114X, dari persamaan ini dapat diketahui
Margo Mulyo Ambulu. bahwa ada pengaruh yang positif antara pengawasan
terhadap disiplin kerja karyawan. Hubungan ini ditandai

E-SOSPOL; Vol. IV Edisi 1; Jan – Apr 2017; hal. 56 – 61 Hal - 60


Meika, et al., Pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja di Koperasi Margo Mulyo Ambulu, Kab. Jember

dengan adanya tanda “+” pada persamaan, jadi dapat Kerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV
disimpulkan bahwa pengawasan akan berpengaruh (Persero) Medan.
terhadap disiplin kerja karyawan pada Koperasi Margo Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. Vol 14 (1): 125-136.
Mulyo Ambulu. Berdasarkan analisis data dengan taraf Ardana, et al. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia,
kepercayaan 95% dan taraf kesalahan 5% maka Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
diperoleh t table sebesar 1,70113 sedangkan t hitung Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
sebesar 8,383 dengan kata lain t hitung lebih besar dari t Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka
table (8,383 > 1,70113) maka hipotesis alternatif (Ha) Cipta.
diterima dan (Ho) ditolak, oleh karena itu dugaan Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenad Media Group.
terdapat pengaruh variabel pengawasan (X) terhadap
Fauziah, Sofia. 2016. Pengaruh Pengawasan Terhadap
disiplin kerja karyawan (Y) bisa diterima melihat t
Displin Kerja Melalui Budaya Organisasi
hitung lebih besar dari t table sehingga model regresi
Sebagai Variabel Intervening pada Karyawan PT.
yang dibuat telah mewakili data. Hal ini berarti terdapat BRI (Persero) Tbk BLITAR. Skripsi. Universitas
pengaruh yang signifikan antara pengawasan dengan Malik Ibrahim.
disiplin kerja karyawan. Hasil koefisien determinasi (r²) Hadi, Sutrisno. 1991. Prosedur Penelitian Suatu
sebesar 0,705 dan sisanya dipengaruhi oleh faktor- Pendekatan Praktis. Edisi Revisi VI. Jakarta: PT
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Rineka Cipta.
Jadi, pengawasan yang dilakukan pimpinan memberi Hasibuan, S.P Malayu. 2016. Manajemen Sumber Daya
manfaat bagi karyawan maupun untuk disiplin kerja Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
karyawan sebab dengan pengawasan dapat diketahui Harahap. 2001. Sistem Pengawasan Mananajemen
sejauh mana karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai (Management Control System). Jakarta: PT. Pustaka
dengan standar yang telah ditetapkan, melalui laporan Quantum.
laporan baik secara lisan maupun tulisan, dapat Louise Purba, Febriana. 2010. Pengaruh Pengawasan
diketahui pelaksanaan tugas sesuai dengan jabatan, Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT.
dapat dengan mudah dilaksanakan pengawasan secara Bank Perkreditan Rakyat Pijer Podi Kekelengen
langsung dan rutin, dan dapat memberikan solusi serta Desa Sukamakmur Kecamatan Sibolangit. Skripsi:
teguran kepada karyawan yang melakukan kesalahan. Universitas Sumatra Utara.
Selain itu pimpinan juga dapat melakukan evaluasi Mangkunegara, Anwar Prabu. 2016. Manajemen
mengenai pengawasan yang telah dilaksanakannya. Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Maka dari itu pengawasan dibutuhkan untuk
Manullang, M. 2004. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta:
menjalankan perusahaan atau organisasi.
Ghalia Indonesia.
Priyatno, D. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan
Penutup Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan Jawab Ujian Pendadaran, Edisi Pertama.
pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan Yogyakarta: Gaya Media.
bahwa terdapat pengaruh antara pengawasan terhadap Priyatno, D. 2012. Paham Analisa Data Statistik
disiplin kerja karyawan pada Koperasi Margo Mulyo dengan SPSS 20. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Ambulu secara positif yang artinya, jika ada Rusdiana dan Ghazin, Ahmad. 2014. Asas-asas
Manajemen Berwawasan Global. Bandung:
peningkatan pada variabel pengawasan maka akan
Pustaka Setia.
meningkatkan disiplin kerja karyawan.
Saydam, G. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di
Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan.
atas, maka saran untuk Koperasi Margo Mulyo Ambulu Setyorini, Winarti. 2013. Pengaruh Pengawasan
adalah jika ingin meningkatkan disiplin kerja karyawan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor
agar tujuan tercapai, maka pihak koperasi harus lebih Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Barat
memperhatikan dan meningkatkan pengawasan Pangkalan Bun. Juristek. Vol. 2 (1): 195-201.
terhadap karyawan. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:
Alfabeta.
Wahyuningrum. 2008. Hubungan Kemampuan,
Daftar Pustaka Kepuasan Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja
Agustina, dan Bismala. 2014 Dampak Pengawasan dan Pegawai Di Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten
Kepuasan Kerjadalam Mempengaruhi Disiplin Grobogan. Universitas Diponegoro.

E-SOSPOL; Vol. IV Edisi 1; Jan – Apr 2017; hal. 56 – 61 Hal - 61

You might also like