Professional Documents
Culture Documents
Sesi 3 - KOSP
Sesi 3 - KOSP
OPERASIONAL
DI SATUAN
PENDIDIKAN
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
1 3 5
Merancang
Menganalisis konteks Menentukan PENDAMPINGAN,
KARAKTERISTIK
SATUAN
2 PENGORGANISASIAN 4 EVALUASI, DAN
PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN Merumuskan PROFESIONAL
Menyusun
VISI
RENCANA
MISI
PEMBELAJARAN
TUJUAN
Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’
Proses Peninjauan dan Revisi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
1 3 5
Merancang
Menganalisis konteks Meninjau PENDAMPINGAN,
KARAKTERISTIK
SATUAN
2 PENGORGANISASIAN 4 EVALUASI, DAN
PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN Meninjau PROFESIONAL
Menyusun
VISI
RENCANA
MISI
PEMBELAJARAN
TUJUAN
Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Meninjau Visi, Misi, Tujuan Keahlian’
KOMPONEN KURIKULUM
OPERASIONAL DI SATUAN
PENDIDIKAN
Komponen KOSP
Komponen ini
Karakteristi Dari analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik
menjadi k satuan satuan pendidikan yang mencakup kondisi riil satuan pendidikan
komponen utama pendidikan termasuk peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, serta
yang ditinjau sosial budaya. Untuk SMK, karakteristik melingkupi program
setiap 4-5 tahun keahliannya.
Visi, misi, dan Visi
tujuan ● menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam
tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang
dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan
● nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar
peserta didik dapat mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan
Misi
● misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi
● nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi
Tujuan
● tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak
kepada peserta didik
● tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan
selaras dengan misi
● strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
● kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu
satuan pendidikan dan selaras dengan profil pelajar Pancasila
Komponen KOSP
Pengorganisa Cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan
sian beban belajar, serta cara mengelola pembelajaran untuk mendukung pencapaian
Pembelajaran Capaian Pembelajaran (CP) dan profil pelajar Pancasila yang mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan
ANALISIS KARAKTERISTIK
SATUAN PENDIDIKAN
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Berikut adalah pilihan cara untuk
mengumpulkan informasi
Sebelum mengembangkan kurikulum operasional, satuan pendidikan ● Kuesioner, dengan pertanyaan
perlu melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan disesuaikan dengan tujuan dan
menampung aspirasi anggota komunitas, dan menjadikan visi dan misi sasaran yang dibutuhkan.
● Wawancara, untuk mendapatkan
sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan. data secara langsung.
Analisis karakteristik satuan pendidikan penting untuk dilakukan agar ● Diskusi kelompok terpumpun/Focus
mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan Group Discussion (FGD) dengan
dan seluruh warganya. Hasil analisis karakteristik akan menjadi mengundang perwakilan dari seluruh
landasan dalam proses perumusan visi, misi, dan tujuan satuan warga satuan pendidikan dan tokoh
pendidikan. masyarakat.
● Observasi, mengamati dan mencatat
apa yang tampak dari objek penelitian.
Disarankan lebih dari 1 orang yang
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: melakukan observasi di waktu yang
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan sama untuk menghasilkan hasil
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi pengamatan yang dapat diandalkan
satuan pendidikan (reliable).
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, ● Rapor pendidikan, terkait mutu dan
pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data
hasil belajar, kompetensi dan kinerja
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
pendidik dan tenaga kependidikan,
mengembangkan strategi atau solusi
mutu dan relevansi pembelajaran
Pilihan Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3 Pilihan 4
Analisis kekuatan dan Analisis kekuatan dan Analisis kekuatan dan Analisis kekuatan dan perbaikan di dalam
perbaikan dari satuan perbaikan dari satuan perbaikan di dalam satuan satuan pendidikan, serta kesempatan dan
pendidikan dalam ranah pendidikan dalam ranah pendidikan, serta ancaman terhadap satuan pendidikan dengan
perencanaan dan perencanaan dan kesempatan dan ancaman mempertimbangkan sudut pandang
pengelolaan pembelajaran pengelolaan pembelajaran terhadap satuan pendidikan kebijakan daerah/nasional dan sudut
dengan mempertimbangkan dengan mempertimbangkan pandang/masukan berbagai pemangku
sudut pandang peserta sudut pandang peserta kepentingan (pihak internal dan eksternal
didik didik dan orangtua satuan pendidikan)
Dalam menganalisis karakteristik, satuan pendidikan perlu melakukan evaluasi kesiapan implementasi
sehingga dapat
menyesuaikannya dengan pilihan yang akan dijalankan.
Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagi satuan pendidikan bahwa penyusunan dan
pelaksanaan kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing- masing satuan
pendidikan.
Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan pilihan yang tepat
dalam
menyusun dan melaksanakan kurikulum operasional.
CONTOH ANALISIS 1
Dengan melakukan analisis sederhana terhadap proses perencanaan dan pengelolaan
pembelajaran, satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan untuk
dasar penyusunan strategi dalam mengembangkan dan mengatasi permasalahan satuan
pendidikan.
Contoh pertanyaan
S W O T
(strength/kekuatan) (weakness/kelemahan) (opportunity/peluang) (threat/ancaman)
internal eksternal
situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang merupakan Ancaman atau tantangan apa saja
merupakan kekuatan yang merupakan kelemahan yang peluang atau kesempatan di luar satuan yang mungkin akan dihadapi
dimiliki satuan pendidikan yang dimiliki satuan pendidikan yang pendidikan yang bisa memberikan satuan pendidikan yang bisa
bisa memberikan pengaruh bisa memberikan pengaruh peluang untuk berkembang di kemudian menghambat laju perkembangan
positif pada saat ini atau pun di negatif pada saat ini atau pun di hari. satuan pendidikan.
masa yang akan datang. masa yang akan datang.
MISI
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi?
Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi
prioritas untuk mencapai visi?
Menggunakan visi, misi, dan Meninjau ulang visi, misi, dan Meninjau ulang visi, misi, dan Mempertimbangkan sudut
tujuan satuan pendidikan yang tujuan satuan pendidikan serta tujuan satuan pendidikan serta pandang/masukan dari berbagai
sudah ada. melakukan penyesuaian menyesuaikannya berdasarkan pemangku kepentingan satuan
sederhana terhadap tujuan hasil evaluasi dan disesuaikan pendidikan dalam meninjau
yang disesuaikan dengan dengan kondisi lingkungan ulang secara menyeluruh dan
kondisi lingkungan internal internal dan eksternal satuan merumuskan kembali visi, misi,
satuan pendidikan. pendidikan, karakteristik dan tujuan berdasarkan analisis
peserta didik, dan aspirasi karakteristik satuan pendidikan
orangtua.
Dalam merumuskan visi-misi-tujuan, satuan pendidikan perlu melakukan evaluasi kesiapan implementasi sehingga
dapat menyesuaikannya dengan pilihan yang akan dijalankan.
Pilihan-pilihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagi satuan pendidikan bahwa penyusunan dan
pelaksanaan
kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masing- masing satuan pendidikan.
Satuan pendidikan diharapkan melakukan refleksi secara rutin agar dapat menentukan pilihan yang tepat
dalam menyusun dan melaksanakan kurikulum operasional.
KOMPONEN 3
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
Pengorganisasian Pembelajaran
di Satuan Pendidikan
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu
rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum, muatan mata
pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran.
Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam mengorganisasikan pembelajaran. Struktur kurikulum
adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran dan merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban belajar.
Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu
pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Selain itu, satuan
pendidikan dapat menyusun kegiatan ekstrakurikuler.
Dokumen rujukan dalam menyusun
pengorganisasian pembelajaran:
● Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Intrakurikuler
Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M//2022 Kokurikuler
Pembelajaran berisi Ekstrakurikuler
● Peraturan Menteri Pendidikan Projek penguatan profil
muatan mata pelajaran
dan Kebudayaan Republik
dan muatan tambahan pelajar Pancasila
Indonesia Nomor 62 Tahun Kegiatan kurikuler
lainnya jika ada (mulok),
2014 yang dilakukan di
penetapan konsentrasi, Kegiatan kokurikuler yang
● Panduan Pengembangan luar jam belajar di
dan Praktik Kerja dirancang terpisah dari
Projek Penguatan Profil Pelajar bawah bimbingan
Lapangan untuk SMK atau intrakurikuler untuk menguatkan
Pancasila dan pengawasan
Magang untuk SLB. upaya pencapaian kompetensi
satuan pendidikan.
dan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila melalui tema
dan pengelolaan projek
berdasarkan dimensi dan fase.
Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan
Pembelajaran Intrakurikuler
INTRAKURIKULER
Tujuan Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran dirancang agar anak dapat
mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Berdasarkan
Permendikbud No.50 tahun 2020, PKL (SMK) atau magang (SMALB) bertujuan
menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional, meningkatkan kompetensi
peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan kerja serta menyiapkan kemandirian peserta didik
untuk bekerja dan/atau berwirausaha.
Metode ● Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar sebagai wujud ‘Merdeka Belajar,
Merdeka Bermain’
● Menggunakan berbagai instrumen asesmen yang bermakna dalam menilai progress dan capaian
peserta didik.
● Melibatkan pendidik dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil asesmen.
Hasil ● Bukti pencapaian capaian pembelajaran berupa portfolio/kumpulan hasil pekerjaan peserta
didik dari berbagai instrumen asesmen
KARAKTERISTIK KURIKULUM
• Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan di SMP
• Program peminatan/ penjurusan tidak diberlakukan
• Di kelas 10 peserta didik menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas
11.
• Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan
memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai
minat, bakat, dan aspirasinya
• Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3
kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan
ALOKASI WAKTU BAGI KELAS X
24
CONTOH PENGATURAN JADWAL INTRA & KO-KURIKULER
JP/minggu Kelas X1, X2, X3 Kelas X4, X5, X6
Alokasi Alokasi
Total JP
No. Mata Pelajaran Smt Smt Smt Ganjil Smt Genap Smt Ganjil Smt Genap Intrakurikuler Kokurikuler
Pertahun
Ganjil Genap Intra (JP) pertahun Pertahun
P1 (JP) Intra (JP) P2 (JP) P3 (JP) Intra (JP) P1 (JP) Intra (JP) P2 (JP) P3 (JP)
Kurikulum Merdeka
1 Pendidikan Agama & Budi Pekerti 3 3 42 12 30 12 12 42 12 30 12 12 72 36 108
2 Pendidikan Pancasila 4 0 54 6 OFF 6 6 OFF 6 54 6 6 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 4 4 60 12 48 12 12 60 12 48 12 12 108 36 144
4 Matematika 4 4 60 12 48 12 12 60 12 48 12 12 108 36 144
5 Bahasa Inggris 4 0 54 6 OFF 6 6 OFF 6 54 6 6 54 18 72
6 PJOK 3 3 42 12 30 12 12 42 12 30 12 12 72 36 108
7 Informatika 3 3 42 12 30 12 12 42 12 30 12 12 72 36 108
8 Seni Rupa 0 4 OFF 6 54 6 6 54 6 OFF 6 6 54 18 72
9 Fisika 4 0 72 12 OFF 12 12 OFF 12 72 12 12 72 36 108
10 IPA Kimia 4 0 72 12 OFF 12 12 OFF 12 72 12 12 72 36 108
11 Biologi 4 0 72 12 OFF 12 12 OFF 12 72 12 12 72 36 108
12 Geografi 0 4 OFF 12 72 12 12 72 12 OFF 12 12 72 36 108
13 Ekonomi 0 4 OFF 12 72 12 12 72 12 OFF 12 12 72 36 108
IPS
14 Sejarah 0 4 OFF 12 72 12 12 72 12 OFF 12 12 72 36 108
15 Sosiologi 0 4 OFF 12 72 12 12 72 12 OFF 12 12 72 36 108
16 Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 2 2 36 0 36 0 0 36 0 36 0 0 72 0 72
Jumlah 606 162 564 162 162 336 162 546 162 162 1170 486 1656
17 2 0 36 6 0 6 6 36 6 0 6 6 36 18 45
Bela Negara (Bela Negara, Wawasan
Nusantara, Ketahanan Nasional)
18 Jasmani (Bela Diri Militer) 0 2 0 0 36 0 0 0 0 36 0 0 36 0 36
19 Pengembangan Karakter (Etika) 2 2 36 0 0 0 0 0 0 36 0 0 36 0 72
Tujuan Kegiatan kokurikuler yang dirancang terpisah dari intrakurikuler yang bertujuan untuk menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
Tujuan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan materi pelajaran intrakurikuler.
Metode ● Mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam bentuk projek dengan bobot 20%-30% (SD-
SMA/SMK) dari kegiatan pembelajaran.
● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel.
● Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek
● Bekerja secara kolaboratif dan terencana.
Hasil ● Bukti dapat berupa hasil produk/projek dan jurnal kerja yang fokus pada proses dan pencapaian tujuan projek.
● Satuan pendidikan menyediakan waktu khusus untuk peserta didik menunjukkan hasil projek melalui
pameran/pertunjukan.
Pembelajaran Ekstrakurikuler
EKSTRAKURIKULER
Tujuan Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta
didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Metode ● Terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan wajib berbentuk pendidikan kepramukaan dan kegiatan
pilihan berupa kegiatan yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan minat
peserta didik.
● Mengacu pada prinsip partisipasi aktif dan menyenangkan
● Melibatkan pendidik dan narasumber profesional dalam melatih keterampilan tertentu
● Pertanyaan pemantik:
○ Apakah satuan pendidikan telah membuat pengaturan waktu belajar berbasis mata pelajaran sesuai
dengan inspirasi pada panduan ini?
○ Apakah satuan pendidikan telah menuliskan jenis-jenis ekstrakurikuler yang hendak dilaksanakan?
○ Apakah satuan pendidikan telah mendapatkan inspirasi program PKL (untuk SMK dan SMALB)?
○ Apakah satuan pendidikan telah memilih tema-tema yang akan digunakan dalam projek penguatan
profil pelajar Pancasila?
○ Apakah satuan pendidikan telah mengacu kepada panduan projek penguatan profil pelajar
Pancasila?
○ Apakah satuan pendidikan telah menemukan inspirasi projek penguatan profil pelajar Pancasila?
.
PILIHAN 2
Satuan pendidikan melakukan modifikasi dalam menyusun pengorganisasian pembelajaran.
● Satuan pendidikan melakukan modifikasi terhadap dokumen untuk menyusun pengorganisasian pembelajaran, seperti struktur
kurikulum (intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler) dan menggunakan pendekatan berdasarkan
pendekatan mata pelajaran atau tematik. Satuan pendidikan mulai menyusun secara mandiri menggunakan pendekatan mata
pelajaran atau tematik, dan mulai mencoba pendekatan lain, seperti blok.
● Pertanyaan pemantik:
○ Apakah satuan pendidikan pernah membuat pengaturan waktu belajar berbasis mata pelajaran sesuai dan ingin mencoba
model lain?
○ Apakah satuan pendidikan telah menemukan inspirasi ekstrakurikuler yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik?
○ Apakah satuan pendidikan telah memilih tema-tema yang akan digunakan dalam projek penguatan
profil pelajar Pancasila?
○ Apakah satuan pendidikan telah menyesuaikan beberapa projek penguatan profil pelajar Pancasila yang terdapat dalam panduan
P5?
TIPS
● Satuan pendidikan merancang pengorganisasian pembelajaran secara mandiri, telah memiliki struktur
kurikulum yang ajek, melaksana.kan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan idenya sendiri dan
relevan, menyediakan pilihan-pilihan ekstrakurikuler yang beragam. Satuan pendidikan dapat secara
fleksibel dan dinamis mengembangkan sistem pengaturan waktu pembelajarannya, dapat
menggunakan pendekatan mata pelajaran, integratif, blok, tematik, dll.
TIPS
● Pertanyaan pemantik:
Gunakan panduan
○ Di antara ketiga model pengaturan waktu belajar, manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran dan asesmen
satuan pendidikan?
serta panduanprojek
penguatan profil pelajar ○ Apakah ada kegiatan ekstrakurikuler yang kurang mengembangkan potensi peserta didik?
Pancasila dalam ○ Apakah ada inovasi baru yang akan dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengorganisasi pembelajaran meningkatkan kualitas satuan pendidikan?
sebagai panduan yang terkait. ○ Untuk mengembangkan relasi kemitraan, apakah ada projek bersama yang hendak dilakukan untuk
memecahkan masalah tertentu di lingkungan satuan pendidikan?
○ Tema-tema dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila manakah yang perlu digali lebih
mendalam?
○ Apakah projek-projek yang telah dibuat sebelumnya diketahui oleh lingkungan satuan pendidikan
atau dinas setempat?
.
KOMPONEN 4: PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
1. ruang lingkup satuan pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam ruang lingkup
satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran
berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan
terukur.
2. ruang lingkup kelas -penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran. Untuk dokumen rencana
pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau
mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian
pembelajaran pada bagian Lampiran.
Dokumen rujukan:
gunakan panduan Perangkat ajar adalah berbagai bahan ajar yang digunakan oleh
pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan
Pembelajaran dan Asesmen Pengembangan Capaian Pembelajaran. Perangkat ajar meliputi Rencana
sebagai acuan. Perangkat Ajar Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Modul Ajar (MA), buku teks
pelajaran, modul projek penguatan profil pelajar Pancasila, video
pembelajaran, serta bentuk lainnya.
Catatan: pada beberapa satuan pendidikan, perencanaan pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan dapat
disusun dalam bentuk silabus; berisi garis besar cakupan serta capaian kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan 66
profil pelajar Pancasila.
Perencanaan Pembelajaran di Satuan Pendidikan
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Prinsip-Prinsip Asesmen
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses
tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta peserta didik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat
didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi memandu mereka dalam menentukan strategi
bermakna dan menyenangkan. pembelajaran selanjutnya.
Dalam merancang
pembelajaran, satuan
pendidikan perlu Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi
memperhatikan prinsip-prinsip membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
pembelajaran dan asesmen. sepanjang hayat. menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen
Prinsip Pembelajaran dan agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
Asesmen harus digunakan
secara terintegrasi sebagai Proses pembelajaran mendukung perkembangan Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan
pertimbangan utama dalam kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik. dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
merancang struktur kurikulum kemajuan belajar dan menentukan keputusan
satuan pendidikan. tentang langkah selanjutnya.
Satuan pendidikan dapat Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
menggunakan Panduan dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
Pembelajaran dan Asesmen
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang
sebagai acuan yang lebih
sebagai mitra. dicapai serta strategi tindak lanjut.
mendetail.
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik,
berkelanjutan. tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. 67
Pengalaman Belajar yang Bermakna
Pengalaman belajar yang bermakna adalah sebuah proses yang bertujuan untuk membangun pemahaman
konsep yang dipelajari. Agar bermakna proses ini bersifat aktif, konstruktif, dan melibatkan peserta didik
dalam seluruh prosesnya.
Pertanyaan pemantik dalam menyusun pembelajaran yang bermakna, apakah satuan pendidikan telah:
● Meningkatkan hasil belajar peserta ● Alur pembelajaran, mutu dan relevansi ● Kolaboratif: Melibatkan seluruh ● Kepala satuan Pendidikan
didik, keterlibatan, kepuasan hasil belajar dan prosesnya, untuk pemangku kepentingan terkait, ● Wakil kepala satuan pendidikan
belajar. menentukan Tujuan Pembelajaran berikutnya. termasuk peserta didik. bidang Kurikulum (bila ada)
● Menunjukkan kekuatan dan ● Kompetensi utuh peserta didik yang memuat ● Reflektif: Melihat kembali ● Kepala Program Keahlian (SMK)
tantangan pelaksanaan program pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan pencapaian dan kekurangan dari ● Pendidik
belajar sebagai implementasi dituju (mengacu kepada profil pelajar Pancasila), berbagai aspek, jujur, dan ● Tenaga kependidikan
kurikulum operasional. dengan mempertimbangkan aspek penting di berdasarkan bukti. ● Peserta didik
● Mengevaluasi perubahan terkini setiap mata pelajaran dan projek penguatan ● Berdasarkan Data: Membuat ● Orang tua peserta didik
dari profil pelajar Pancasila. kesimpulan berdasarkan fakta ● Pengawas atau penilik satuan
implementasi yang dilakukan. ● Asesmen pembelajaran yang dikumpulkan dari berbagai pendidikan
● Mengidentifikasi program belajar ● Sumber materi ajar, perlengkapan visual sumber dan yang ditelaah secara ● Mitra (dunia kerja, organisasi
yang perlu diperbaiki. maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan seksama. komunitas, industri, dll)
● Mengukur ketercapaian visi dan perkembangan anak. ● Berpusat pada peserta didik: ● Pakar
misi lewat program yang ● Persepsi peserta didik dalam menjalani Mengedepankan kepentingan
diajarkan di satuan pendidikan. proses belajar. peserta didik dalam mengambil
● Evaluasi merupakan sarana ● Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kesimpulan maupun keputusan.
pemberian umpan balik pada kinerja pendidik dan tenaga kependidikan ● Fokus pada perbaikan dan
kompetensi mengajar pendidik, agar mereka dapat bekerja dengan efektif pengembangan kualitas
yang selaras dengan tujuan dan ● Proses dan program yang dianggap paling pembelajaran peserta didik
kebutuhan belajar peserta didik berhasil serta indikator keberhasilannya
serta kebutuhan dunia kerja ● Proses dan program apa yang masih perlu
dikembangkan serta saja bagian-bagian yang
paling penting untuk dikembangkan
Pilihan Satuan Pilihan 1
Melakukan evaluasi terhadap
Pilihan 2
Melakukan evaluasi terhadap
Pilihan 3
Melakukan evaluasi terhadap
Pilihan 4
Melakukan evaluasi terhadap
Melakukan Evaluasi
peserta didik selama didik selama pembelajaran didik selama pembelajaran pembelajaran intrakurikuler,
pembelajaran intrakurikuler intrakurikuler, projek intrakurikuler, projek projek penguatanprofil pelajar
dan projekpenguatanprofil penguatanprofil pelajar penguatanprofil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler
pelajar Pancasila peserta Pancasila, dan Pancasila, dan peserta didik, dengan
didik, dengan ekstrakurikuler peserta didik, ekstrakurikuler peserta didik, memperhatikan:
memperhatikan: dengan memperhatikan: dengan memperhatikan: ● Capaian pembelajaran
Catatan: ● Capaian pembelajaran ● Capaian pembelajaran ● Capaian pembelajaran ● Profil pelajar Pancasila
● Profil pelajar Pancasila ● Profil pelajar Pancasila ● Profil pelajar Pancasila ● Hasil asesmen pembelajaran
- Pilihan-pilihanini bertujuan
● Hasil asesmen ● Hasil asesmen ● Hasil asesmen ● Penggunaan perangkat ajar
untukmemberikangambaran pembelajaran pembelajaran ● Keselarasan dengan visi, misi,
pembelajaran
bahwa penyusunan dan ● Kualitas pengajaran ● Kualitas pengajaran tujuan dan kekhasan satuan
pelaksanaankurikulum pendidik dan penggunaan pendidik dan penggunaan pendidikan
operasional dapat dilakukan
perangkat ajar perangkat ajar ● Kesuksesan implementasi
sesuai kesiapandankondisi
● Keselarasan dengan visi, program satuan pendidikan
masing-masingsatuan
misi, tujuan dan kekhasan dengan mitra.
pendidikan.
- Satuanpendidikandiharapkan satuan pendidikan
melakukanrefleksi secararutin Evaluasi ini mempertimbangkan
agardapat menentukanpilihan sudut pandangkebijakan
yangtepat dalammenyusun dan Evaluasi ini daerah/nasional dan masukan
Evaluasi ini
melaksanakankurikulum mempertimbangkan sudut berbagai pemangku
mempertimbangkan sudut
operasional. pandang peserta didik dan kepentingan(pihak internal dan
pandangpeserta didik.
orangtua. eksternal satuan pendidikan).
Evaluasi Kurikulum Operasional
SatuanPendidikandilaksanakan
mandiri danbertahapsesuai
dengankonteks, kebutuhan, dan 80
kemampuansatuanpendidikan
PENDAMPINGAN &PENGEMBANGAN PROFESIONAL DI SATUAN PENDIDIKAN
Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan
alat penilaian yang jelas dan terukur. Kepala satuan pendidikan merancang dan melakukan proses pendampingan dan pengembangan
profesional sesuai kebutuhan sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi dengan melibatkan pengawas. Kepala satuan
pendidikan dan pengawas dapat memainkan peran dalam berbagai contoh pendampingan dan pengembangan profesional yang bisa
dilakukan di satuan pendidikan, seperti: Coaching: proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran
seseorang terhadap suatu masalah.
Mentoring:proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu kendala
Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kinerja, dengan
narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan dengan kemampuan satuan pendidikan).
86