You are on page 1of 5

P

No. Dokumen : SOP/FISIO/01


SO No. Revisi : 01
P Tanggal Terbit : 02/01/2018
Halaman : 1/3
dr. Dini Threes Harjanti
PuskesmasKalasan NIP 19750107 200604
2 020
1. Pengertian 1. Infra Red (IR) adalah pancaran gelombang elektromagnetik
dengan panjang gelombang 7.700 – 4 juta A.
2. Klasifikasi :
1) Berdasarkan panjang gelombang
a) Gelombang panjang ( non penetrating )
 Panjang gelombang 12.000 A – 150.000 A
 Daya penetrasi 0,5 mm ( superficial
epidermis )
b) Gelombang pendek ( penetrating )
 Panjang gelombang 7.700 A – 12.000 A.
 Daya penetrasi : jaringan sub
cutan,pembuluh darah kapiler,pembuluh
limfe,ujung – ujung syaraf dan jaringan di
bawah kulit.

2) Berdasarkan type.
a) Type A : Panjang gelombang 780 – 1500
mm,penetrasi dalam.
b) Type B : Panjang gelombang 1500 – 3000
mm,penetrasi dangkal
c) Type C : Panjang gelombang 3000 – 10.000 mm
penetrasi dangkal
3. Indikasi.
1) Kodisi peradangan setelah sub-acut : kontusio,muscle
strain,trauma sinovitis.
2) Arthitis : RA,OA,Myalgia,Lumbago,Neuralgia,Neuritis.
3) Gangguan sirkulasi darah : Thrombo phlebitis,Thrombo
angitis obliterans,raynold’s desease.
4) Penyakit kulit : Folicutis,Furuncolosi
5) Persiapan exercise dan massage.

4. Kontra indikasi :
1) Daerah dengan infusiensi pada darah
2) Gangguan sensibilitas kulit
3) Kecenderungan pendarahan.
4) Suhu tubuh diatas normal

2. Tujuan Sebagai petunjuk bagi fisioterapis untuk memberikan pelayanan


fisioterapi dengan modalitas Infra Red (IR)
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kalasan nomor: 188/ /KAPUS/I/2018

4. Referensi 1. Buku Pedoman Prosedur Operasional Fisioterapi Indonesia


yang diterbitkan oleh Ikatan fisioterapi Indonesia Cabang
Yogyakarta.
2. Buku Sumber Fisis
5. Prosedur / 1. Persiapan Alat dan Bahan:
Langkah-langkah 1) Persiapan alat seperti jenis lampu,besar watt.
2) Pemanasan alat 5 menit.
3) Daerah yang di obati terbebas dari pakaian.
4) Daerah yang di obati sebaiknya di bersihkan pakai sabun
dan di keringkan pakai handuk.
5) Untuk mencegah luka bakar maka daerah yang akan
dilakukan penyinaran perlu di test sensasi panas dingin.
6) Perlu di beritahu mengenai panas yang dirasakan yaitu
hangat jika panas menyengat pasien segera
memberitahu fisioterapis.
2. Petugas melakukan :
1) Penyinaran menggunakan Infra Red ( IR ) duduk atau
standing.
2) Pasien di posisikan seenak mungkin / confortable.
3) Posisi bisa duduk,tengkurap atau terlentang.
4) Lampu di pasang tegak lurus.
5) Pada penggunaan lampu non – liminius jarak lampu
antara 45-60 cm waktu 10-30 menit.
6) Dosis seminggu 1 kali atau seminggu 2 kali tergantung
kondisi.selama 6 kali terapi.
3. Mengakiri terapi.
1) Matikan mesin,pastikan tombol dalam keadaan off.
2) Tidak membiarkan pasien mematikan mesin atau bangun
sendiri
3) Memperhatikan pasien dan kemungkinan efek samping.
Kembalikan peralatan ketempat semula.
6. Bagan Alir Tidak diperlukan bagan alir

2/3
7. Hal-Hal Yang
Perlu
Diperhatikan

8. Unit Terkait Fisioterapi

9. Dokumen
Terkait

No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan


10. Rekaman
1 Format SOP Bentuk format 2 Januari 2018
Historis
baru pedoman
Perubahan
2017

Penggunaan Infra Red


No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

Puskesmas dr. Dini Threes Harjanti


Kalasan NIP.197501072006042020

1. Pengertian Penggunaan Infra Red adalah suatu bentuk prosedur pelayanan


fisioterapi yang menggunakan alat Infra Red.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan


pelayanan fisioterapi dengan modalitas Infra Red (IR)

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kalasan nomor: 188/ /KAPUS/I/2018

4. Referensi 1. Buku Pedoman Prosedur Operasional Fisioterapi Indonesia


yang diterbitkan oleh Ikatan fisioterapi Indonesia Cabang
Yogyakarta.
2. Buku Sumber Fisis
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan Bahan:
langkah- a) Persiapan alat seperti jenis lampu,besar watt.
langkah b) Pemanasan alat 5 menit.
c) Daerah yang di obati terbebas dari pakaian.
d) Daerah yang di obati sebaiknya di bersihkan pakai sabun
dan di keringkan pakai handuk.
e) Untuk mencegah luka bakar maka daerah yang akan
dilakukan penyinaran perlu di test sensasi panas dingin.
f) Perlu di beritahu mengenai panas yang dirasakan yaitu

3/3
hangat jika panas menyengat pasien segera memberitahu
fisioterapis.
2. Petugas melakukan :
a) Penyinaran menggunakan Infra Red ( IR ) duduk atau
standing.
b) Pasien di posisikan seenak mungkin / confortable.
c) Posisi bisa duduk,tengkurap atau terlentang.
d) Lampu di pasang tegak lurus.
e) Pada penggunaan lampu non – liminius jarak lampu
antara 45-60 cm waktu 10-30 menit.
f) Dosis seminggu 1 kali atau seminggu 2 kali tergantung
kondisi.selama 6 kali terapi.
3. Mengakiri terapi.
a) Matikan mesin,pastikan tombol dalam keadaan off.
b) Tidak membiarkan pasien mematikan mesin atau bangun
sendiri
c) Memperhatikan pasien dan kemungkinan efek samping.

4. Kembalikan peralatan ketempat semula.

4/3
6. Bagan Alir

Terapis menyiapkan
alat dan memposisikan
pasien

Terapis memasang IR tegak


lurus dengan area yang diterapi
(badan pasien)

Terapis mengatur jarak lampu


dengan area terapi 45-60 cm dan
mengatur waktu terapi selama 10-
30 menit

Terapis mematikan alat dan


mengembalikan pada
tempatnya

Terapis
menginformasikan
bahwa terapi telah
selesai dan memberi
kartu kontrol pasien

7. Hal-hal Yang 1. Penyakit Penyerta pasien (DM, Gangguan Sensasi dll)


Perlu
2. Jarak IR dengan area terapi
Diperhatikan

8. Unit terkait

9. Dokumen
Terkait

10. Rekaman
Historis
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

5/3

You might also like