You are on page 1of 57

1

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................................................. 3
B. SASARAN ........................................................................................................................................... 5
C. MAKSUD DAN TUJUAN ...................................................................................................................... 6
BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................................................................ 7
A. DASAR PELAKSANAAN ....................................................................................................................... 7
B. JANGKA WAKTU KEGIATAN ............................................................................................................... 7
C. RENCANA ANGGARAN BIAYA ........................................................................................................ 8
D. SUSUNAN TIM PELAKSANA KEGIATAN .......................................................................................... 8
BAB III URAIAN HASIL KEGIATAN ................................................................................................................. 10
A. PERSIAPAN ...................................................................................................................................... 10
B. PELAKSANAAN ................................................................................................................................. 11
C. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................................... 13
RAB KEGIATAN ............................................................................................................................................ 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................................................ 16
PERSURATAN............................................................................................................................................... 30
DOKUMENTASI PERSIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................................... 45
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................................................................. 52

2
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Politik tidak hanya tentang berpartisipasi memberikan suara pada pemilihan umum tetapi
juga untuk menstranformasikan apa yang konstitusi mandatkan dalam mewujudkan cita-cita
negara. Oleh karena itu politik harus diartikulasikan dan dijalankan pada semua level di
desa-desa dengan mendorong mereka berpartisipasi dan terlibat dalam segala bentuk
program pembangunan.

Desa Sadar Politik merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kolaborasi
beberapa pihak untuk menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang menjadikan politik sebagai
aktivitas atau sesuatu yang akrab dalam kehidupan di desa.Karenanya, mereka
menggunakan banyak waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan yang
didedikasikan bagi kesejahteraan masyarakat.

Secara sempit politik sering di persepsikan sebagai aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
pemilihan umum. Hiruk pikuk yang menggambarkan dinamika kehidupan politik diperlihatkan
dari event periodik ini. Melalui pemilihan umum, masyarakat menyaksikan sorak sorainya
para kandidat dan partai politik yang saling bersaing. Ada warna warni partai politik dan
kandidat yang menjanjikan sesuatu. Bahkan praktek-praktek politik uang pun menjadi
fenomena yang menyertai.

Sesungguhnya politik bukan semata-mata tentang pemilihan umum, kampanye, janji politik,
atau pencitraan kandidat. Politik lebih dari itu, yang mencakup proses pengambilan
keputusan, mengalokasi sumber daya kekuasaan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan.
Semua itu merupakan bagian dari aktvitas politik yang yang mempunyai kedekatan dengan
masyarakat. Persoalannya adalah bagaimana mengubah perspektif buruk terhadap politik
dan membawa persoalan politik menjadi lebih santundan bermartabat. Dari hasil penelitian
yang dilakukan Susilastuti, Suparno dan Suprapto (2014) menunjukkan kecenderungan
penilaian negative terhadap politik. Persepsi public khususnya persepsi pemilih pemula
terhadap politik mencakup penilaian sebagaimana berikut : politik uang, korup, konflik,
dan kegaduhan, serta kualitas kepemimpinan yang mandul.

Dasar dari kegiatan ini adalah KPU menggagas lahirnya Desa Sadar Politik perlu dilakukan
secara berkelanjutan. Kesadaran politik masyarakat perlu terus dibina sehingga bisa
mengontrol politik secara baik untuk kepentingan masyarakat luas. Selain itu keinginan
melakukan perubahan perseptual masyarakat terhadap politik yang dipersepsikan secara
terbatas, sempit dan pesimis. Dalam catatan penelitian yang pernah dilakukan Susilastuti,
Suparno, dan Soeprapto, (2014 dan 2015), dijelaskan bahwa meskipun persepsi negative ini

3
sangat kuat sebagai kognisi sosial, ternyata tetap ada harapan bahwa persepsi buruk
terhadap politik bisa berubah dan dapat diubah yang baik. Harapan ini dibebankan dan
bertumpu pada pendidikan politik.
Beberapa pihak yang akan dilibatkan dalam kegiatan di lapangan yakni dari akademisi,
komisioner KPU Kabupaten, KPU Provinsi, KPU Pusat, tokoh masyarakat/ vocal point yang
mampu mengunggah kesadaran politik masyarakat.

Untuk Sasaran kegiatan yakni penduduk setempat, Pemilih Pemula dari Sekolah-Sekolah
Menengah Atas yang sudah berumur 17 tahun, Pemilih muda dari Mahasiswa yang ada di
Kabupaten Kepulauan Selayar, serta komunitas-komunitas yang ada di Kabupaten Kepulauan
Selayar.

Pemuda atau pemilih pemula merupakan individu atau entitas social yang masih dan terus
berkembang. Pemilih pemula dalam interaksinya di tengah keluarga, lingkungan sekolah,
pergaulan maupun terpaan media menyerap sejumlah informasi tentang politik. Sementara
di masyarakat tersedia informasi tacit knowledge yang merupakan asumsi-asumsi, nilai-nilai,
batasan moral dan idealisme, batas-batas kepantasan, kearifan dan harapan-harapan
bersama, yang mengendap dalam alam bawah sadar masyarakat. Pengetahuan yang bersifat
tacit ini akan menjadi explicit knowledge ketika dipicu oleh hal-hal tertentu yang
mendesaknya sehingga membentuk perilaku mereka dalam mensikapi isu-isu politik,
kebijakan, program-program pembangunan termasuk dalam merespon pelaksanaan pemilu
Informasi-informasi politik yang disampaikan kepada pemilih pemula pada dasarnya
berproses secara nature (alamiah). Informasi politik yang berproses secara alamiah inilah
yang akan menghasilkan tacit knowledge. Selain itu informasi politik yang berproses secara
nurture ( by design) yang akan menjadi explisit knowledge. Kedua proses ini akan
membentuk satu pemahaman tentang politik.

Ditengah carut marut informasi tentang politik dan perilaku politik yang buruk, informasi
politik idealnya mencakup persoalan ideology dan hukum dasar serta bagaimana sebuah
proses kebijakan pembangunan bangsa ini disusun. Konten-konten ini bisa dieksplisitkan
berdasarkan kultur di masing-masing daerah. Dalam kenyataannya produksi pesan politik
yang sebagian besar dapat dilihat melalui media, mempertontonkan wajah buruk tentang
politik secara keseluruhan Disebabkan pendidikan menjadi harapan bagi perubahan, maka
tujuan utama pendidikan politik bukan hanya untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada
pemilu dari berbagai level(DPR,DPRDProvinsi/Kabupaten,DPD,Pemilu Presiden atau Pilkada
bahkan tingkat pemilihan kepala desa) tetapi lebih merupakan upaya pembentukan
kesadaran sebagai warga negara. Mereka pada gilirannya akan menjadi ujung tombak dan
juru bicara bagi pembangunan bangsa dimulai dari level pemerintahan yang paling bawah
yakni pemerintahan desa.

4
Desa sadar/melek politik ini akan menjadi percontohan pendidikan politik pada pemilih
pemula yang memiliki dimensi yang sangat luas yang tercermindari permasalahan pokok
dalam penelitian berbasis action research ini,yakni :(1) Bagaimana mengimplementasikan
pengembangan model pendidikan politik bagi pemilih pemula dalam rangka memperbaiki
kualitas pengetahuan politik bagi masyarakat desa? dan (2)Bagaimana bentuk pendidikan
politik bagi pemilih pemula yang mampu membentuk kesadaran sebagai warga Negara yang
terlibat dalam kegiatan pembangunan di desa?

Pendidikan politik sering tidak berkesesuaian dengan pendidikan pemilih yang selama ini
dilakukan menjelang pemilihan umum. Pendidikan politik mempunyai tujuan untuk
membentuk masyarakat mempunyai kesadaran sebagai warga negara. Pendidikan politik
bertujuan untuk membangun sebuah ikatan yang kokoh antara masyarakat dan Negara
(dalam hal ini semua komponen yang ada dalam negara) sehingga akan muncul sebuah
relasiyang saling menguatkan.

Untuk itu, penguatan tentang demokrasi melalui pendekatan pengetahuan tentang politik
berbangsa dan bernegara akan dilaksanakan dengan menyasar minimal 6 Desa/Kelurahan di
Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan kegiatan dengan kategori
: 2 Desa/Kelurahan dengan tingkat partisipasi pemilih rendah, 2 Desa/Kelurahan dengan
kategori rawan konflik kepemiluan dan bencana alam, serta 2 Desa/Kelurahan dengan
kategori tingkat pelanggaran Pemilu/Pemilihan yang tinggi.

B. SASARAN
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah masyarakat pada Desa/Kelurahan dengan tingkat
partisipasi rendah, Potensi Pelanggaran Pemilu/Pemilihan yang Tinggi seta pada Desa Rawan
Konflik Kepemiluan/Pemilihan dan Rawan Bencana Alam. Khusus di Kabupaten Kepulauan
Selayar dilaksanakan pada 6 lokus sebagai berikut :
a. Desa Dengan Partisipasi Pemilih Rendah :
1. Kelurahan Benteng Selatan Kec. Benteng
2. Desa Menara Indah Kec. Bontomatene
b. Desa Dengan Tingkat Potensi Pelanggaran Pemilu/Pemilihan yang Tinggi :
1. Kelurahan Benteng Kec. Benteng
2. Kelurahan Batangmata Kec. Bontomatene
c. Desa Rawan Konflik Kepemiluan/Pemilihan dan Rawan Bencana Alam :
1. Desa Bontolebang Kec. Bontoharu
2. Desa Bontomarannu Kec. Bontomanai

5
C. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud Kegiatan
1. Membangun kesadaran politik uang yang sering terjadi menjelang Pemilu/Pemilihan;
2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana cara memfilter
informasi, sehingga masyarakat tidak mudah termakan isu hoaks terkait kepemiluan;
3. Melakukan perubahan-perubahan kecil di tingkat desa, yakni bagaimana pendidikan
politik, tidak semata-mata diarahkan sebagai perebutan kekuasaan, melainkan sebagai
bentuk partisipasi dalam pembangunan, proses pengambilan keputusan, pengawasan
dalam program-program pembangunan dan kesadaran diri sebagai warga Negara;
4. Teridentifikasinya persoalan-persoalan mendasar yang sering terjadi ditingkat
Desa/Kelurahan saat Pemilu/Pemilihan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran dalam
Pemilu/pemilihan serta potensi konflik dalam pemilu/Pemilihan.

b. Tujuan Kegiatan
1. Terlaksananya kegiatan Pendidikan Pemilih Kepada Daerah Partisipasi Rendah, daerah
Potensi Pelanggaran Pemilu Tinggi dan Daerah Rawan Konflik/Bencana;
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang penting pendidikan politik dan kepemiluan
dalam bernegara dan berkebangsaan;
3. Mengedukasi masyarakat dalam menfilter informasi, sehingga masyarakat tidak mudah
termakan isu hoaks terkait kepemiluan;
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas partisipasi pemilihan;
5. Terbangunnya kesadaran kolektif dimasyarakat dalam setiap penyelenggaraan
kepemiluan sehingga praktek-praktek negative dari pelaksanaan kepemiluan seperti
penyebaran black campaign, jual beli suara dan lain-lain dapat diminimalisir terjadi di
Kabupaten Kepulauan Selayar;
6. Membentuk kader Desa Sadar Pemilu dan Pemilihan yang mampu menjadi penggerak dan
penggugah kesadaran politik masyarakat.

6
BAB II GAMBARAN UMUM

A. DASAR PELAKSANAAN
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum;
b. Undang-Undang Nomor 6 Tahun2020 tentang perubahan Ketiga atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota menjadi
Undang-Undang;
c. Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2017 tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan
Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
d. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 Tentang
Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan
Pemilihan Umum;
e. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota;
f. Keputusan Komisi Pemilihan Umum RI Nomor 197/PR.01.3-Kpt/01/KPU/IV/2020 tentang
Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Tahun 2020-2024.
g. Keputusan KPU RI Nomor 290/PP.06-Kpt/06/KPU/IV/2021 Tentang PetunjukTeknis
Pelaksanaan Program DesaPeduli Pemilihan Umum Dan Pemilihan GubernurDan Wakil
Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil Wali Kota.
h. Keputusan KPU RI Nomor 364/HK.03-KPT/08/KPU/VII/2021 Tentang Petunjuk teknis
pembentukan dan pertanggungjawaban Tim pelaksana kegiatan di lingkungan komisi
pemilihan umum, Komisi pemilihan umum provinsi, dan komisi pemilihan umum
Kabupaten/kota

B. JANGKA WAKTU KEGIATAN


Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Oktober
2021. Dengan matrik kegiatan digambarkan sebagai berikut :

Bulan Tahun 2021


No. Pembentukan Tim Kerja
4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pembentukan Tim Kerja

2 Melakukan Rapat Persiapan

3 Menyusun TOR Kegiatan

4 Koordinasi dengan Instansi Terkait

7
Bulan Tahun 2021
No. Pembentukan Tim Kerja
4 5 6 7 8 9 10 11 12

5 Menentukan lokasi pelaksanaan


kegiatan

6 Mempersiapkan pelaksanaan
kegiatan

7 Melaksanakan Kegiatan

8 Melakukan dokumentasi

9 Melaporkan hasil kegiatan kepada


KPU

C. RENCANA ANGGARAN BIAYA


Anggaran pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari DIPA APBN Tahun 2021 sebesar Rp.
28.921.000,-. Rincian lebih lanjut atas anggaran tersebut disajikan tersendiri dalam Rencana
Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan.

D. SUSUNAN TIM PELAKSANA KEGIATAN


1. Pengarah : Anggota KPU Kabupaten Kepulauan Selayar
a. Memberikan arahan, rumusan kebijakan, strategi, pertimbangan, saran dan pendapat
terhadap pelaksanaan kegiatan pokja;
b. Memberikan arahan dalam pembuatan rencana kegiatan;
c. Meminta pertanggungjawaban dan memantau pelaksanaan kegiatan;
d. Menetapkan pembagian tugas masing-masing anggota pokja;
e. Menetapkan indicator hasil pelaksanaan pokja;
f. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan;

2. Penanggung Jawab : Sekretaris KPU Kabupaten Kepulauan Selayar


a. Bertanggungjawab terhadap penyusunan rancangan keputusan pokja;
b. Bertanggungjawab terhadap penyusunan rencana dan jadwaln kegiatan pokja;
c. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiata pokja;
d. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.

3. Ketua : Sainal Abidin (Kasubag Tekmas)


a. Melakukan koordinasi teknis pelaksanaan kegiatan pokja;
b. Bertanggungjawab dalam penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan;
c. Menetapkan indicator kinerja kegiatan;
d. Melaksanakan teknis penyusunan rencana dan jadwal kegiatan pokja;
e. Memantau hasil pelaksanaan kegiatan;

8
f. Memeriksa dan menandatangani laporan hasil pelaksanaan kegiatan pokja.

4. Sekretaris : Nur Putriyana Alang (Kasubag Hukum)


a. Membantu dalam penyusunan administrasi kegiatan;
b. Membantu dalam hal penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan;
c. Menyusun rekapitulasi indicator hasil pelaksanaan kegiatan pokja;
d. Menghimpun laporan pelaksanaan pokja.

5. Anggota :
- Andi Usman
- Andi Ruslam Idrus
- Bustanuddin
- Zubair Bakri
- Nur Salim
- Akbar
- Muh. Iskandar Muchtar
- Frelly Armansyah
- Zukni Pahman
- Abu Thalib
- Nur Since

Anggota Panitia dalam pelaksanaan kegiatan ini bertanggungjawab pada setiap daerah
kerjanya masing-masing sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan.
Selanjutnya tugas dari anggota dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan dan memelihara kerjasama;
b. Menyiapkan bahan / dokumen untuk pelaksanaan kegiatan ditiap lokus;
c. Memfasilitasi setiap pelaksanaan kegiatan;
d. Membantu mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan;
e. Membantu menghimpun dokumen sebagai bahan pembuatan laporan kegiatan.

9
BAB III URAIAN HASIL KEGIATAN

A. PERSIAPAN
Sebelum pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih Desa Peduli Pemilu dan
Pemilihan ini, diadakan beberapa rapat koordinasi baik yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi
Sulawesi Selatan maupun rapat internal di sekretariat KPU Kabupaten Kepulauan Selayar
serta mengikuti beberapa webinar yang dilaksanakan oleh KPU RI yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi kepada Kapolres Kepulauan Selayar melalui persuratan Nomor :
60/PP.06-SD/7301/KPU-Kab/IV/2021 Tanggal 8 April 2021 terkait permintaan data
Desa/kelurahan yang berpotensi pemilih rawan konflik pada Pilkada 2020.
2. Melakukan koordinasi kepada Bawaslu Kepulauan Selayar melalui persuratan Nomor :
67/PP.06-SD/7301/KPU-Kab/IV/2021 Tanggal 21 April 2021 terkait permintaan data
Desa/kelurahan yang berpotensi pelanggaran pemilu tertinggi pada Pilkada 2020.
3. Melakukan koordinasi kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah melalui
persuratan Nomor : 67/PP.06-SD/7301/KPU-Kab/IV/2021 Tanggal 21 April 2021 terkait
data desa/kelurahan potensi rawan bencana alam pada Pilkada 2020.
4. Mengikuti Focus Grup Discussion (FGD) dengan KPU RI via zoom meeting
Hari/Tanggal : Kamis/20 Mei 2021
Peserta : Komisioner, Sekretaris, Kasubag, Pelaksana dan honorer
Agenda : Pelaksanaan program DP3
5. Rapat Koordinasi dengan KPU Provinsi Sulawesi Selatan via zoom meeting
Hari/Tanggal : Kamis / 3 Juni 2021
Peserta : Koordinator divisi parmas, kasubag tekmas, staf tekmas
Agenda : Persiapan kegiatan DP3 di Sulawesi Selatan
6. Rapat Koordinasi dengan KPU Provinsi Sulawesi Selatan via zoom meeting
Hari/Tanggal : Rabu / 9 Juni 2021
Peserta : Koordinator divisi parmas, kasubag tekmas, staf tekmas
Agenda : Persiapan launching kegiatan DP3 di Sulawesi Selatan
7. Rapat Koordinasi dengan KPU Provinsi Sulawesi Selatan via zoom meeting
Hari/Tanggal : Selasa / 22 Juni 2021
Peserta : Ketua KPU, Koordinator divisi parmas, kasubag tekmas, staf tekmas
Agenda : Progres pelaksanaan kegiatan DP3
8. Bersurat ke Bupati Kepulauan Selayar Nomor : 97/PP.06-SD/7301/KPU.Kab/VII/2021
tanggal 5 Juli 2021 perihal penyampaian lokasi dan waktu pelaksanaan kegiatan DP3 di
Kabupaten Kepulauan Selayar.

10
9. Rapat Koordinasi dengan Stakeholder
Hari/Tanggal : Kamis, 15 Juli 2021
Peserta : Komisioner, Asisten I Pemerintahan Setda Kepulauan Selayar,
Kepala Dinas PMD, Kaban Kesbang, Camat dan Kepala desa/lurah
lokus pelaksanaan kegiatan DP3
Agenda : Penyamaan persepsi terkait pelaksanaan kegiatan DP3.
Tempat : RPP Tanadoang Kantor KPU Kepulauan Selayar
10. Menghadiri webinar KPU RI
Hari/Tanggal : Jum’at, 20 Agustus 2021
Peserta : Kaban Kesbangpol, Kadis PMD, Camat dan Kepala Desa/Lurah lokus
pelaksanaan kegiatan DP3
Agenda : Soft Launching DP3 dan penandatangan Mou dengan para kepala
desa dan lurah lokus pelaksanaan kegiatan DP3 di Kepualaun
Selayar
Tempat : RPP Tanadoang Kantor KPU Kepulauan Selayar
11. Melaksanakan penandatangan Mou pelaksanaan kegiatan DP3 antara KPU Kepulauan
Selayar dengan Bupati Kepulauan Selayar
Hari/Tanggal : Selasa, 31 Agustus 2021
Tempat : Rujab Bupati Kepulauan Selayar

B. PELAKSANAAN
1. Desa Bontolebang Kecamatan Bontoharu
Lokus : Desa Rawan Konflik Kepemiluan/Pemilihan dan Rawan Bencana Alam
Waktu : Jum’at, 1 Oktober 2021
Tempat : Kantor Desa Bontolebang
Pemateri : - Andi Nastuti (Koordinator Divisi Parmas)
- Bustanuddin (Staf Subbagian Tekmas)
Peserta : 19 orang

2. Desa Menara Indah Kecamatan Bontomatene


Lokus : Desa Dengan Partisipasi Pemilih Rendah
Waktu : Jum’at, 1 Oktober 2021
Tempat : Kantor Desa Menara Indah
Pemateri : - Nandar Jamaluddin (Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Selayar)
- Andi Usman (Kasubag Proda)
Peserta : 24 orang

3. Kelurahan Benteng Kecamatan Benteng


Lokus : Desa Dengan Tingkat Potensi Pelanggaran Pemilu/Pemilihan yang Tinggi
Waktu : Senin, 18 Oktober 2021
Tempat : RPP Tanadoang Kantor KPU Kepulauan Selayar
Pemateri : - Andi Dewantara (Koordinator divisi teknis)
- Mansur Sihadji (Koordinator divisi Hukum)
- Andi Ruslam Idrus (Plt. Kasubag KUL)

11
Peserta : 21 orang
4. Kelurahan Benteng Selatan Kecamatan Benteng
Lokus : Desa Dengan Tingkat Potensi Pelanggaran Pemilu/Pemilihan yang Tinggi
Waktu : Selasa, 19 Oktober 2021
Tempat : RPP Tanadoang Kantor KPU Kepulauan Selayar
Pemateri : - Andi Dewantara (Koordinator divisi teknis)
- Mansur Sihadji (Koordinator divisi Hukum)
- Andi Ruslam Idrus (Plt. Kasubag KUL)
Peserta : 17 orang

5. Desa Bontomarannu Kecamatan Bontomanai


Lokus : Desa Rawan Konflik Kepemiluan/Pemilihan dan Rawan Bencana Alam
Waktu : Kamis, 28 Oktober 2021
Tempat : RPP Tanadoang Kantor KPU Kepulauan Selayar
Pemateri : - Mansur Sihadji (Koordinator divisi Hukum)
- Andi Ruslam Idrus (Plt. Kasubag KUL)
- Mahyudin (Staf Sub Bagian Tekmas)
Peserta : 21 orang

6. Kelurahan Batangmata Kecamatan Bontomatene


Lokus : Desa Rawan Konflik Kepemiluan/Pemilihan dan Rawan Bencana Alam
Waktu : Kamis, 28 Oktober 2021
Tempat : RPP Tanadoang Kantor KPU Kepulauan Selayar
Pemateri : - Sukardi (Koordinator Divisi Data)
- Zubair Bakri (Staf Sub Bagian KUL)
- Bustanuddin (Staf Sub Bagian Tekmas)
Peserta : 22 orang

C. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar mendukung penuh pelaksanaan kegiatan
sosialisasi pendidikan pemilih yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Kepulauan Selayar
meskipun secara finansial belum bisa memberikan bantuan real.
2. Terbentuknya kader sosialisasi di 6 lokus yang akan membantu KPU Kabupaten
Kepulauan Selayar dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi di masa mendatang.
3. Terbangunnya kesadaran dari peserta dan stakeholder dalam hal ini para kepala
desa/lurah dalam hal penanganan potensi-potensi permasalahan di daerah masing-
masing.

12
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih ini dapat disimpulkan bahwa
kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih ini tidak semata-mata dilaksanakan melalui media
social dan elektronik saja, namun dengan metode tatap langsung perlu mendapat perhatian.
2. Perlunya anggaran kegiatan yang memadai dalam pelaksanaan sosialisasi ini dalam DIPA
sebelum adanya tahapan pemilu berjalan.
3. Perlunya fasilitasi terhadap Kader sosialisasi yang telah dibentuk dalam hal biaya operasional
dalam pelaksanaan kegiatan dimasa mendatang

13
RAB KEGIATAN

14
SERIFIKAT BAGI PESERTA KEGIATAN

15
LAMPIRAN-LAMPIRAN

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
PERSURATAN

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
DOKUMENTASI PERSIAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

45
46
47
48
49
50
51
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN

52
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN

53
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN

54
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN

55
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN

56
DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN

57

You might also like