You are on page 1of 18

KAJIAN OPTIMALISASI RUTE PENGANGKUTAN SAMPAH

DI KOTA PONTIANAK
Zeldi Muhardi
zeldimuhardi@g.mail.com

Abstrack,Pontianak city is the largest city and also the capital city of West Kalimantan. Along with
the rapid development in Pontianak City, the city is now facing waste management issue due to waste
disposal and transport which require serious attention. The fact showed that waste is not totally
collected and transported. Moreover, there are still many illegal waste disposal sites which have not
been handled by Cleaning and Landscaping Agency.
Waste management issue seen from the disposal of waste to river, canal or empty land,
causing only a small number of transported waste to the landfill. In addition, lack of human resources,
financing as well as facilities in waste management are not in accordance with the waste produced by
Pontianak people’s activities. These actually underlie the importance of analyzing the relationship of
waste management aspects in order to improve the service of waste management performance in
Pontianak City.
Analyzing the relationship of management aspects toward the management performance, the
near regression statistic analysis was employed by calculating the number of routes of each vehicle.
Meanwhile, the assessment toward the management performance of waste done by using SWOT
Analysis. According to the research result, the level of waste service currently is 79,24%, in which the
route for transporting by the dump truck was 2 routes, while arm roll was 3 routes. Alternative
solutions improving the performance of Cleaning and Landscaping Agency of Pontianak City is
indispensable to address the inefficiency of waste management in Pontianak City

Keywords: waste, optimal, routes.

PENDAHULUAN perekonomian adalah sebagai latar


belakang perkembangan penduduk yang
1.1. LatarBelakang sangat cepat ini. Dengan adanya kondisi
Kota Pontianak sebagai ibukota tersebut, dampak yang ditimbulkan pada
Provinsi Kalimantan Barat, akhir-akhir ini jumlah produksi sampah juga meningkat.
mengalami pertambahan jumlah penduduk Kota Pontianak mempunyai luas wilayah
yang sangat pesat. Pertumbuhan 107,81 km2 dengan jumlah penduduk

1
3

550.297 jiwa terletak pada ketinggian 0,8 – sampah dari Komunal kepengangkutan
1,5 meter dari permukaan laut. sampah dari TPS ke TPA, maka perlu
Kota Pontianak semakin pengeloaan yang baik dan terencana dan di
membenahi diri dengan menjaga dukung oleh Pemerintahan Kota Pontianak
kebersihan dan keindahan kota, menata melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
pertamanannya dan pengolahan
persampahan dengan sebaik mungkin.
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan hasil laporan dari Dinas
3.1. MetodePenelitian
Kebersihan dan Pertamanan Kota Metode penelitian merupakan
Pontianak, sampah yang masuk ke TPA
prosedur dan langkah-langkah yang akan
Batu Layang setiap harinya mencapai
digunakan dalam melakukan penelitian,
1.375,74 m3 / hari. Sedangkan jumlah dengan tujuan :
timbulan sampah setiap tahunnya - Memudahkan pelaksanaan penelitian
mencapai 502.146,01 m3/ tahun. Jumlah
dan penulisan.
sampah terangkut setiap harinya 1.090,00 - Mendapatkan gambaran penelitian
m3/ hari jumlah tak terangkut mencapai secara sistimatis.
285,74 m3/ hari. Tingkat pelayanan
- Memperkecil tingkat kesalahan dalam
sampah dalam hal pengangkutan baru menganalisa dan mengkaji.
mencapai 79,24 %. Penelitian ini secara umum adalah
Pertumbuhan penduduk yang terus melakukan kajian pengangkutan sampah
meningkat dengan pola hidup yang kondisi saat ini di kota pontianak. Metode
semakin konsumtif sudah tentu diikuti yang akan dilakukan berupa observasi
dengan meningkatnya produksi sampah.Di dilapangan dengan pengumpulan data
semua daerah, sampah selalu menimbulkan primer maupun sekunder, dari data tersebut
masalah yang rumit untuk dipecahkan.Hal dilakukan pengolahan data dan
ini disebabkan karena dampak yang menganalisa data, Hasil pengamatan
ditimbulkan menjadi masalah bagi dikaitkan dengan permasalahan sesuai
lingkungan hidup. Kurangnya sarana dan dengan lingkup pembahasan, dan
prasarana yang tersedia, dipengaruhi juga selanjutnya dilakukan analisis dan
oleh sumber daya manusia dan tatakerja pembahasan guna memperoleh hasil kajian
guna menunjang pengelolaan persampahan
dan tujuan yang ingin dicapai sesuai
yang dilaksanakan Dinas Kebersihan
dengan tujuan penelitian.
Pertamanan dan Pemakaman Kota
Pontianak. Untuk meningkatkan pelayanan
4

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1. Analisa Timbulan Sampah


4.1. Pengolahan Data Analisa timbulan sampah dan
Pengangkutan sampah di Kota produksi sampah Kota Pontianak dapat
Pontianak sepenuhnya dikelola oleh Dinas diperkirakan berdasarkan jumlah penduduk
Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Pontianak. Berdasarkan sensus
Kota Pontianak. Sampai saat ini belum Pendudukpadatahun 2011 jumlah
melibatkan pihak lain, seperti pihak swasta penduduk kota Pontianak sebesar 550.297
atau lembaga tertentu. Kegiatan orang, hal ini dapat di lihat pada tabel 2.1.
pengangkutan tersebut ditunjang dengan Dan timbulan sampah berdasarkan tabel
sarana pengangkut sebanyak 34 unit 2.2.dan tabel 2.3, besarnya laju timbulan
kendaraan armada pengangkut. Ada dua sampah Kota Pontianak adalah 2,5
jenis armada pengangkutan, antara lain liter/orang/hari. Besar Timbulan Sampah
menggunakan dump truck dan Berdasarkan Komponen – komponen
menggunakan arm roll truck. Sumber Sampah.
Pengolahan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah dengan
mengambil beberapa variable seperti
berikut : 1. Jumlah timbulan sampah
2. Analisa trip dan rute
pengangkutan sampah dengan
dump truck dan arm rool truck
3. Analisaswot.

Tabel 1. Kapasitas Pengelolaan Pengangkutan Sampah Kota Pontianak Berdasarkan Jumlah


Timbunan dan Jumlah Sampah yang Terangkut

Kemampuan Koneksi Matematis dan Keyakinan tentang Matematika melalui Pendekatan Open-Ended
3

KOMPERSITIMBULAN Jumlah Jumlah Tak (%)


Jumlah
Jumlah
Timbulan
Tahun SAMPAH Terangkut Terangkut Penganku
sampah
Penduduk tan
(liter/Hr) (M³/Th) (M³/hari) (M³) (M³) Sampah

2011 550.297 1.375.742,50 1.375,74 1.090,00 285,74

79,24

2011 550.297 1.375.742,50 502.146,01 397.897,20 104.248,81

Pola pengangkutan sampah dengan traffic light (lampu pengatur lalu lintas).
kendaraan dump truck di Kota Pontianak Lampu pengatur lalu lintas yang tidak bisa
menggunakan prinsip pola stationary dihindari atara lain terletak pada
container system (SCS), di mana kendaraan penempatan Jalan Tanjungpura,
berangkat dari pool menuju lokasi pertama perempatan Jalan Tanjung Hulu,
TPS 1 yang menggunakan pasangan Perempatan Jalan Tanjung Hilir,
batu/semen, sampah yang ada di TPS 1 Perempatan Jalan Situ Mahmud. Selain itu
dipindahkan/ dimuat ke dump truck untuk yang menjadi halangan pada rute
selanjutnya menuju lokasi berikutnya pengangkut sampah adalah padatnya arus
hingga truk terisi penuh. Selain itu sampah lalu lintas. Jumlah kendaraan yang
juga dimuat ke dalam truk secara door to melintas pada ruas jalan tersebut tidak
door di mana truk mengumpulkan sampah sebanding dengan lebar jalan yang dilewati
pada kantong – kantong plastik atau wadah oleh kendaraan pengangkut sampah,
di sepanjang jalan yang dilewati pada akibatnya sering terjadi kemacetan. Jalan
daerah permukiman atau komplek yang paling padat dan sering terjadi
pasar/ruko. Setelah itu baru dump truck kemacetan lalu lintas adalah di mulai dari
menuju ke lokasi TPA batu layang untuk Jembatan Kapuas, Jembatan Landak
mengosongkan muatan sampah. Begitu sampai melewati Pasar Siantan. Kepadatan
seterusnya hingga ritasi terakhir. Hal ini lalu lintas di sepanjang jalan tersebut
memberikan gambaran bahwa rute yang di seperti yang di sebutkan di atas karena
lalui kendaraan pengangkut sampah dump jalur lintas tersebut merupakan satu –
truck antara TPS dan TPA banyak satunya akses penghubung menuju pusat
mengalami hambatan – hambatan. Salah kota Pontianak. Hal tersebut sangat
satu hambatan tersebut adalah adanya mempengaruhi system pengangkutan
3

sampah. Untuk menghitung waktu per trip Untuk perhitungan jumlah trip perhari
kendaraan pengangkut sampah jenis dump kondisi eksisiting yang dapat di laksanakan
truck di hitung dengan persamaan 2.5 dan kendaraan drump truck di gunakan
2.6 sebagai berikut : persamaan 2.4.
Nd = [H (1 – W) – (t1 – t2)] / Tscs
Tscs = Pscs + a + bx
Nd = jumlah trip perhari
Pscs = C1.uc + (np – 1 ) dbc H = waktu kerja perhari
t1 = waktu dari pool ke lokasi pertama
Di mana :
t2 = waktu dari TPA/Lokasi terakhir
T scs = Waktu pertrip (jam/trip) kembali ke pool
W = off route factor
P scs = Waktu yang di butuhkan untuk
Untuk factor off route (W) kendaraan
memuat sampah dari lokasi pertama
dump truck di peroleh nilai rata – rata 0.13
sampai lokasi terakhir (jam).
yang di hitung pengamatan selama satu
Pscs (TPS) = Waktu yang di butuhkan hari seperti terlihat pada Tabel 4.3
untuk memuat sampah di TPS
Contoh perhitungan jumlah trip perhari
Pscs (door to door) = Waktu yang di
kendaraan drum truck :
butuhkan untuk memuat sampah secara
Di ketahui, data KB 9884 AV sebagai
door to door.
berikut :
a = empirical constant (jam/trip) - Pscs (waktu yang di perlukan untuk
b = empirical constant (jam/km)
x = jarak rata – rata memuat sampah dari lokasi pertama
s = waktu bongkar di TPA (jam/trip) sampai lokasi terakhir )= 1,918 jam
Waktu dan kecepatan kendaraan - s (waktu rata – rata pembongkaran di
pengangkut sampah (haul time) dump TPA) = 0,125 jam
truck dari TPS ke TPA dari semua sampel - x (jarak rata – rata TPS – TPA)
kendaraan sangat bervariasi. Oleh karena = 29,09 km
itu untuk menghitung jumlah rituasi maka - t1 (waktu dari poo ke TPS pertama)
h (haul) di hitung regresinya terlebih = 0,09 jam
dahulu. Persamaan regresi h = a + bx. - a (emperial haul time constant)
Untuk mencari nilai a dan b (empirical =0,6914jam/trip
haul time constant) tersebut di perlukan - b (emperial haul time constant)
persamaan linier dalam bentuk regresi. =0.018 jam/km
4

- H (waktu keja perhari) mengangkut sampah dari pool ke TPS 1 ke


= 7 jam TPS yang lain sampai menuju TPA dan
- W (factor off route) kembali ke pool hanya 2 trip dalam 1 hari.
= 0,13
2. Analisa Pengangkutan Sampah
Dari persamaan 2.5 :
Dengan Arm Roll Truck
Tscs = Pscs + a + bx + s
Thcs = 1,918 + 0,6914 + 0,018 (29,9) + Kendaraan arm roll truck menggunakan
0,11 system container angkat HCS (hauled
= 3,257 jam/trip container system). System ini, kendaraan
dari pool tanpa membawa container dan
Dari persamaan 2.4 : langsung menuju lokasi TPS pertama
Nd = [H (I – W) – (t2 – t1)] / Thcs unutuk mengangkat container isi.
Karena nilai t2 sudah termasuk dalam berikutnya dan seterusnya sampai tercapai
menghitung nilai a dan b, maka jumlah trip trip yang telah di rencanakan. System
perhari dump truck : kontainer angkat cara 2 (HCS).
Nd = [H (1 – W) – (t1)] / Tscs
= [ 7 (1 – 0,13) – (0,09) / 3,257 =
1,83 trip/hari ≈ 2 trip/hari. Artinya
kemampuan kendaraan dump truck

Tabel 3.Jarak Tempuh dan Kecepatan Kendaraan Dump Truck

Kemampuan Koneksi Matematis dan Keyakinan tentang Matematika melalui Pendekatan Open-Ended
3

Kec.antara…Jalur lintas antara TPS -


Jalur Lintas - TPS
Jenis… TPA

Wakt Kecepa Wakt Kecepa


Jarak KBu9903 ALtan Jarak
N Nomor Jumla u tan
temp KB 9862 AL temp
o. Kendaraan h Trip temp armada temp armada
uh KB 9864 AQ uh
(km) KB 9883 AV(km/ja
uh
(km)
uh (km/ja
KB(jam)
9879 AZm) (jam) m)
KB 9886 AV
KB 9884 KB0,088
9897 AL 0,701
1. 1 3,6 KB 9884 AV40,76 13,6 19,38
AV 33 67
0 20 40
0,801
2. KB 9897 AL 1 7,3 0,170 42,94 16,1 20,08
67

KB 9886 0,238 0,803


3. 1 10,1 42,39 14,3 17,80
AV 33 33

KB 9879 0,076 0,716


4. 1 3,2 41,74 15,8 22,05
AZ 67 67

KB 9883 0,108 0,552


5. 2 4,8 44,31 11,8 21,36
AV 33 50

KB 9864 0,135 0,793


6. 1 5,8 42,96 18,3 23,07
AQ 0 33

0,073 0,763
7. KB 9862 AL 1 2,9 39,54 15,2 19,91
33 33

0,765
8. KB 9903 AL 1 6,0 0,145 41,38 14,5 18,95
00

Kec. Rata -
42,00 20,33
rata
4

pool.Waktu ritasi yang dapat di lakukan


kendaraan pengangkut sampah arm roll
truck perhari dengan sistem kontainer
a. Jarak Tempuh dan angkat dapat di hitung dengan persamaan
Waktu Trip Pengangkutan 2.3. 2.4 dan persamaan 2.5
Jumlah kendaraan pengangkutan arm roll T hcs = Phcs + h + s
truck yang digunakan sebagai kendaraan h = a + bx
pengangkut sampah oleh Dinas Phcs = pc + uc + dbc
Pertamanan dan Pemakaman Kota Di mana :
Pontianak berjumlah 12 unit. Dan 6 unit T hcs = waktu pertrip
beroperasi pada lokasi studi. Dari Phcs = waktu yang di perlukan untuk
pengamatan yang di lakukan di lapangan memuat dan menggosongkan kontainer di
rata - rata jumlah ritasi pengangkutan TPS serta waktu tempuh antara kontainer
sampah di lapangan setiap harinya dari Pc = waktu mengambil kontainer isi
kendaraan arm roll mencapai 2 rit perhari penuh
dengan waktu pelaksanaan pada pagi hari. Uc = waktu untuk meletakkan
Jarak tempuh dan kecepatan dari masing– kontainer kosong
masing kendaraan arm roll truck, baik dbc = waktu antaralokasi
kecepatan dari pool ke lokasi container s = waktu menunggu dan
pertama maupun kecepatan kendaraan dari membongkar di TPA
lokasi container pertama ke tempat a = waktu empiris (jam/trip)
pembuangan akhir sampah. jarak rata – b = waktu empiris (jam/km)
rata pengangkutan perkontainer (haul) x = jarak pulang pergi lokasi
merupakan jarak yang ditempuh untuk kontainer/TPS ke TPA (km/trip)
menuju lokasi tempat pembuangan akhir
dari hasil pengamatan eksisting di
sampah (TPA) dan kembali ketempat
lapangan terlihat bahwa pengangkatan
semula untuk meletakkan kontainer di
kontainer cukup lama dan sangat yaitu dari
tambah jarak untuk menuju ke kontainer di
3.0 menit per kontainer sampai 19,2 menit
tambah jarak untuk menuju ke konatainer
per kontainer. Ini di sebabkan dari kondisi
selanjutnya. Sedangkan total jarak tempuh
sekitar kontainer tidak sama. Kontainer
perhari adalah merupakan total jarak
dapat di angkat langsung bila di sekitar
tempuh pengangkutan (haul) di tambah
kontainer dalam keadaan bersih, tidak ada
dari jarak pool ke kontainer pertama dan
sampah yang berserakan, sehingga waktu
jarak dari kontainer terakhir kembali ke

Kemampuan Koneksi Matematis dan Keyakinan tentang Matematika melalui Pendekatan Open-Ended
5

pengangkatan lebih pendek. Oleh karena di Untuk factor off rute kendaraan arm roll
sekitar lokasi kontainer terdapat sampah truck adalah sebesar 0,14 faktor ini di
yang berserakan, maka kernet bersama peroleh dari rata – rata pengamatan di
sopir membersihkan sampah tersebut untuk lapangan beberapa sample kendaraan arm
di masukkan ke dalam kontainer. Jika di roll.Contoh perhitungan kesadaran arm
perhatikan di lapangan akibat sampah yang roll truck adalah sebagai berikut :
berserakan di sekitar lokasi kontainer Perhitungan jumlah trip per hari di ambil
adalah tidak adanya disiplin dari warga dari lampiran (No. kendaraan : KB 9884
yang membuang sampah. Sebab lain AN).
adalah letak kontainer yang terlalu jauh t1 ( waktu tempuh dari pool ke container
jaraknya dari jalan, sehingga pada saat pertama) = 0,08 jam
warga yang membuang sampah yang di t2 ( waktu tempuh container terakhir ke
bawa dari rumah dengan kantong plastik di pool) = 0,08 jam
lempar ke dalam kontainer tetapi tidak Pc (waktu rata pengangkatan container
masuk ke dalam kontainer. isi) = 0,21 jam
Uc (waktu rata – rata meletakkan
a. Jumlah Trip Pengangkutan
container kosong)
Jumlah ritasi yang dapat dilakukan
dbc (waktu rata – rata antara container)
kendaraan pengangkut sampah arm roll
s (waktu rata – rata pembongkaran di
perhari dengan system container angkat
TPA) = 0,04 jam
dapat di hitung dengan persamaan 2.4
x (jarak rata – rata container TPA
Nd = [ ( 1 – W ) H – (t1 – t2) ] / Tscs
container) = 29,9 km/trip
Di mana :
a (empirical haul time constant)
Nd = jumlah trip (trip/hari)
b (empirical haul time constant)
H = waktu kerja perhari
H (waktu kerja perhari)
(jam/perhari)
W (factor off route)
t1 = waktu dari pool ke lokasi
Dari persamaan 2.1 dan 2.6 dapat di
pertama (jam)
hitung :
t2 = waktu dari TPA ke lokasi
Pscs = pc + uc + dbc
terakhir kembali ke pool (jam)
Pscs = (0,21 + 0,04 + 0,04) jam/trip
W = off rute factor
Pscs = 0,29 jam/trip
Thcs = waktu pertrip (jam/trip)
Thcs = Phcs + a + bx + s
Thcs = Phcs + a + bx + s
Thcs = 0,29 + 0,8674 + 0,0207 (29,9)
+ 0,04
6

Thcs = 1,806 jam/trip = 3,23 trip perhari.


Nd = [ H ( 1 – W) – (t1 + t2) ] / Thcs
Nd = [ 7 (1-0,14) – (0,08 + 0.09)] /
1,806
Tabel 6.Perbandingan Hasil Trip Pengangkutan Antara Kondisi Eksisting DenganKondisi Hasil
Perhitungan Teknis Kendaraan Dump Truck

Kondisi eksisting Kondisi hasil


(rit/hari) perhitungan
No. Nomor Kendaraan keterangan
teknis (rit/hari)

1. KB 9884 AV 2 2 Sesuai

2. KB 9897 AL 2 2 Sesuai

3. KB 9897 AV 2 2 Sesuai

4. KB 9879 AZ 2 2 Sesuai

5. KB 9883 AV 2 2 Sesuai

6. KB 9864 AQ 2 2 Sesuai

7. KB 9862 AL 2 2 Sesuai

8. KB 9903 AL 2 2 Sesuai

pengangkutan perkontainer (haul)


a. Jarak Tempuh dan merupakan jarak yang ditempuh untuk
menuju lokasi tempat pembuangan
Waktu Trip Pengangkutan
akhir sampah (TPA) dan kembali
Jumlah kendaraan pengangkutan arm ketempat semula untuk meletakkan
roll truck yang digunakan sebagai kontainer di tambah jarak untuk menuju
kendaraan pengangkut sampah oleh ke kontainer di tambah jarak untuk
Dinas Pertamanan dan Pemakaman menuju ke konatainer selanjutnya.
Kota Pontianak berjumlah 12 unit. Dan Sedangkan total jarak tempuh perhari
6 unit beroperasi pada lokasi studi. Dari adalah merupakan total jarak tempuh
pengamatan yang di lakukan di pengangkutan (haul) di tambah dari
lapangan rata - rata jumlah ritasi. jarak pool ke kontainer pertama dan
Pengangkutan sampah di lapangan jarak dari kontainer terakhir kembali ke
setiap harinya dari kendaraan arm roll pool.
mencapai 2 rit perhari dengan waktu Waktu ritasi yang dapat di lakukan
pelaksanaan pada pagi hari. Jarak
kendaraan pengangkut sampah arm roll
tempuh dan kecepatan dari masing–
masing kendaraan arm roll truck, baik truck perhari dengan sistem kontainer
kecepatan dari pool ke lokasi container
angkat dapat di hitung dengan
pertama maupun kecepatan kendaraan
dari lokasi container pertama ke tempat persamaan 2.3. 2.4 dan persamaan 2.5
pembuangan akhir.jarak rata – rata
T hcs = Phcs + h + s

Kemampuan Koneksi Matematis dan Keyakinan tentang Matematika melalui Pendekatan Open-Ended
3

h = a + bx a = waktu empiris (jam/trip)


Phcs = pc + uc + dbc b = waktu empiris (jam/km)
Di mana : x = jarak pulang pergi lokasi
T hcs = waktu pertrip kontainer/TPS ke TPA (km/trip)
Phcs = waktu yang di perlukan untuk dari hasil pengamatan eksisting di
lapangan terlihat bahwa pengangkatan
memuat dan menggosongkan kontainer di
kontainer cukup lama dan sangat yaitu dari
TPS serta waktu tempuh antara kontainer 3.0 menit per kontainer sampai 19,2 menit
per kontainer. Ini di sebabkan dari kondisi
Pc = waktu mengambil kontainer isi
sekitar kontainer tidak sama. Kontainer
penuh dapat di angkat langsung bila di sekitar
kontainer dalam keadaan bersih, tidak ada
Uc = waktu untuk meletakkan
sampah yang berserakan, sehingga waktu
kontainer kosong pengangkatan lebih pendek.
dbc = waktu antaralokasi
s = waktu menunggu dan
membongkar di TPA

Tabel 9. Jarak dan Waktu Tempuh Perjalanan Arm Roll dari Kontainer ke TPA
Waktu

No Nomor Kendaraan Jumlah Trip Jarak (haul) Menit Jam Kecepatan


(km) (km/jam)

1 25,2 88,9 1,48 17,02

1. KB 9884 AN 2 26,6 102,7 1,71 15,56

1 29,4 82,3 1,37 21,46

2. KB 9898 AG 2 31,8 86,1 1,44 22,08

1 33,4 87,6 1,46 22,08

3. KB 9862 AM 2 37,0 93,5 1,56 23,72

1 31,6 113,2 1,89 16,72

4. KB 9885 AN 2 27,2 80,2 1,34 20,30

1 23,6 73,6 1,23 19,19

5. KB 9880 AG 2 24,4 79,4 1,32 18,49

1 25,2 82,4 1,37 18,39

6 KB 9883 AN 2 26,6 79,6 1,32 20,15


Pscs = 0,29 jam/trip
Thcs = Phcs + a + bx + s
Thcs = 0,29 + 0,8674 + 0,0207 (29,9)
+ 0,04
Thcs = 1,806 jam/trip
Nd = [ H ( 1 – W) – (t1 + t2) ] / Thcs
Nd = [ 7 (1-0,14) – (0,08 + 0.09)] /
1,806
= 3,23 trip perhari
Gambar 4.6.
Grafik hubungan jarak dan waktu ritasi
4.1.3. Analisa SWOT
Arm Roll
Untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan dari Dinas Kebersihan dan
Contoh perhitungan kesadaran arm roll truck
Pertamanan dan Pemakaman dapat di
adalah sebagai berikut :
uraikan sebagai berikut :
Perhitungan jumlah trip per hari di ambil dari
1. Kekuatan ( Strenghts)
lampirann (No. kendaraan : KB 9884 AN).
a) Adanya Dinas Persampahan
t1 ( waktu tempuh dari pool ke container
b) Terkelolanya distribusi
pertama) = 0,08 jam
sampah dengan baik
t2 ( waktu tempuh container terakhir ke pool) = 0,08 jam
c) Mempunyai struktur organisasi
Pc (waktu rata pengangkatan container isi) = 0,21 jam
yang efektif dan proporsional
Uc (waktu rata – rata meletakkan container
d) Ketersediaan dana anggaran
kosong) = 0,04 jam
pemeliharaan dan operasional
dbc (waktu rata – rata antara container) = 0,04 jam
e) Memiliki program penyesuaian
s (waktu rata – rata pembongkaran di TPA) = 0,04 jam
tarif
x (jarak rata – rata container TPA container) = 29,9 km/trip
2. Kelemahan ( Weaknees)
a (empirical haul time constant) = 0,8674 jam/trip
a.Besarnya biaya operasional dan
b (empirical haul time constant) = 0,0207 jam/km
pembiayaan
H (waktu kerja perhari) = 7 jam
b. Kurangnya SDM
W (factor off route) = 0,14
c.Kurangnya disiplin petugas
Dari persamaan 2.1 dan 2.6 dapat di hitung :
Pscs = pc + uc + dbc
Pscs = (0,21 + 0,04 + 0,04) jam/trip

2
d. Kurang kesadaran masyarakat dalam dari perhitungan-perhitungan yang sudah
membuang sampah dilakukan.
e. Biaya investasi besar
4.2.1. Pembahasan Analisis Timbulan
f. Jumlah kendaraan angkutan tidak
Sampah
sebanding dengan volume
timbunan sampah Dari tabel 4.1. pengolahan data diatas
g. Kurangnya penerimaan distribusi dapat diketahui tingkat Pelayanan
perampahan pengangkutan timbulan sampah di kota
3. Peluang (Opportuinities) Pontianak mencapai 79, 24 % dan 20, 76
a. Potensi Penerimaan retribusi yang % timbulan sampah tidak terlayani.
cukup tinggi Jumlah timbulan sampah terangkut
b. Adanya dukungan kuat dari sebesar 1.090.,00 m³ dan jumlah tak
pemerintah terangkut sebesar 285,74 m³, kebutuhan
c. UU No. 18 tahun 2008 armada tambahan untuk mengankut
d. Menemukan metode alternative timbulan sampah yang tidak terangkut
dalam pengangkutan sampah. berjumlah 10,6 = 11 unit armada.
4. Ancaman (Threats)
4.2.2. Pembahasan Anlisis
a.Rendah nya peran serta
Pengangkutan Sampah
masyarakat dalam membuang
sampah Sistem pengangkutan sampah yang
b. Rendahnya disiplin petugas diterapkan untuk Dump Truck adalah
c.Semakin kecilnya jumlah ritasi Sistem Kontainer Tetap (Stationary
yang di hasil kan Container Systems / SCS). Dan sistem
d. Belum adanya peraturan yang pengangkutan sampah yang diterapkan
tegas dalam bagi pembuangan untuk Arm Roll Truck adalah Sistim
sampah liar. Kontainer Angkat (Hauled Container
4.2. Pembahasan dan Analisis System / HCS).

Dari hasil pengumpulan data,


pengolahan data yang dilakukan sehingga
dapatdilakukan pembahasan dan analisa
4.2.3. Pembahasan Analisis Swot strategi yang terstuktur dan terencana
seperti yang
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
selaku pengelola dalam hal ini memiliki
2
tercermin dalam visi dan misi DKP. Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga
Strategi yang ingin di capai adalah : di dukung oleh Stuktur organisasi yang
Pembangunan Sarana dan Prasarana baik dan kuat. Susunan organisasi dan
Kebutuhan Dasar Perkotaan dan tata kerja Dinas Kebersihan Pertamanan
Infrastuktur guna Menunjang dan Pemakaman Kota Pontianak sesuai
Perekonomian Kota Pontianak. dengan pasal 7 Peraturan Daerah Nomor
Sedngkan Visi dan Misi yang ingin di 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan
wujudkan adalah: Visi : Mewujudkan Dinas Daerah. Dinas Kebersihan
Kota Pontianak Yang Bersih, Hijau, Pertamanan dan Pemakaman di pimpin
Teduh, Didukung Peran Serta oleh kepala dinas. Kepala dinas dibantu
Masyarakat. Sedangkan Misi : satu kepala bagian tata usah yang
membawahi tiga sub bagian yaitu
1. Meningkatkan peran serta
Subbag. Umum, Subbag, Kepegawaian
masyarakat dalam pengelolaan mandiri
dan Subbag Keuangan. Selanjutnya
berbasis komunitas .
Kepala dinas membawahi tiga kepala
2. Meningkatkan kualitas pelayanan subdinas yaitu kepala sub dinas
kebersihan kota. perencnaan, kepala sub dinas kebersihan,
kepala subdinas pertamanan dan
3. Meningkatkan peran serta swasta
pemakaman. Kemudian dengan
dalam pengelolaan kebersihan.
Keputusan Walikota Pontaianak Nomor :
4. Meningkatkan sarana dan prasarana 23 tahun 2002 tanggal 23 Oktober. Di
dalam pengelolaan kebersihan. bentuk unit pelaksana teknis (UPTD)
pengelolaan tempat pembuangan
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
sampah. UPTD ini menangani dua unit
taman kota, jalur hijau, lapangan olah
penegelolaan yaitu mengelola instalasi
raga penghijauan dan dekorasi kota.
pengelola limbah tinja (IPLT) dan
6. Meningkatkan kepedulian dan peran tempat pembuangan akhir (TPA)
serta masyarakat dalam penghijauan, sampah.
Pengembangan pertamanan, keindahan
kota.
KESIMPULAN DAN SARAN
7. Meningkatkan kualitas SDM dan
Pelayanan di bidang kebersihan dan 5.1. Kesimpulan
pertamanan.

2
3

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa perempatan jalan Tanjung Hilir,


data maka dapat di ambil kesimpulan perempatan jalan Situ Mahmud.
sebagai berikut : 5. Manajemen Dinas Kebersihan dan
1. Jumlah Timbulan sampah Pertamanan Kota Pontianak dituntut
terangkut setiap harinya 1.090,00 untuk dapat memilih strategi yang
m3/ hari jumlah tak terangkut tepat agar bias mengatasi kelemahan,
mencapai 285,74 m3/ hari. Tingkat dengan lebih mengoptimal kan
pelayanan sampah dalam hal peluang yang ada, seperti:
pengangkutan baru mencapai 79,24 Memgembangkan sistim
%. Sisa sampah 20,76 % adalah pengangkutan sampah dengan lebih
merupakan sampah yang tidak baik, mendisiplinkan pengelola dan
terangkut. Sehingga dapat di petugas pengangkutan sampah serta
simpulkan pengangkutan sampah mengatasi kekurangan armada
belum optimal. angkutans ampah.
2. Dari kajian analisa angkutan sampah
dengan menggunakan angkutan 5.2. Saran
dump truck di dapat ritasi perhari, Berdasarkan hasil pembahasan dan
masih harus meningkatkan menjadi 3 hasil kesimpulan, maka dapatdiberikan
ritasi, Hal ini guna meningkatkan suatu saran dan rekomendasi sebagai berikut
pelayanan pengangkutan sampah :
yang belum terangkut atau sampah 1. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
yang belum terlayani. bekerjasama dengan pemerintah
3. Dari kajianan alias angkutan sampah Kota Pontianak untuk memberikan
dengan menggunakan kendaraan penyuluhan/ sosialisasi tentang
angkutan arm roll truck di dapat 3 pengelolaan sampah mandiri, rumah
ritasi perhari, hal ini sangat kompos dan sampah terpadu berbasis
membantu mengatasi efektivitas masyarakat guna mengurangi
pengangkutan sampah yang optimal. volume angkutan sampah di Kota
4. Waktu / Jadwal pengangkutan Pontianak.
sampah agar mendapat perhatian 2. Melakukan evaluasi terhadap kinerja
yang serius dari DKP, guna pengangkutan sampah dalam upaya
menghindari kemacetan yang terjadi perbaikan managemen pengangkutan
sepanjang rute jalan Tanjungpura, sampah dan mengembangkan sistim
perempatan jalan Tanjung Hulu,
4

pengangkutan alternatif yang efisien dan


Sarwono, J., 2011, Mixed Methods Cara
ekonomis.
Menggabungkan Riset Kualitatif dan
3. Menambah armada pengangkutan sampah Riset Kualitatif Secara Benar,
Penerbit PT. Elex Media Komputindo,
terutama armada Arm Roll Truck, Guna
Jakarta.
meningkatkan pelayanan pengangkutan
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, 2011,
sampah yang semakin baik. Mengganti
Metodologi Penelitian, Mandar Maju,
kendaraan pengangkut sampah yang sudah Bandung.
tua diatas 10 tahun operasional.
SNI 03-3242-1994, 1994, Tata Cara
4. Melakukan pemeliharaan rutin atas TPS - TPS Pengolahan Sampah Permukiman,
Departemen Pekerjaan Umum,
pasangan batu/ semen yang sudah rusak berat
Jakarta.
dan juga countainer yang sudah rusak berat/
SNI 19-2454, 1991, Tata Cara Teknik
bocor, yang dapat menimbulkan bau yang
Pengolahan Sampah Perkotaan,
tidak sedap untuk di lakukan perbaikan secara Departemen Pekerjaan Umum,
Jakarta.
berkala.

DAFTAR PUSTAKA SNI S-04-1992-03, 1992, Spesifikasi


Timbulan Sampah Kota Sedang dan
Chatib, B., 1986, Pengelolaan Limbah Kota Kecil, Departemen Pekerjaan
Padat, Institut Teknologi Bandung, Umum, Jakarta.
Bandung
Sudradjat, HR. Prof. Dr. Ir., 2007, Penebar
Hasan, I.,M., 2002, Pokok-pokok Materi Swadaya, Mengelola Sampah Kota,
Metodologi Penelitian dan Jakarta.
Aplikasinya, Gramedia, Jakarta.
Widyatmoko, S., 2002, Menghindari,
Peavy, H.S., Rowe, D.R., Tchhobanoglous, Mengolah dan Menyingkirkan
G.,1985, Everomental Enginerering, Sampah, Abadi Tandur, Jakarta.
Mc. Grow- Hill Book Compeny, New
York. Wojowasito, 1992, Kamus Lengkap Praktis
Inggris-Indonesia dan Indonesia-
Rangkuti,F., 2004, Analisa SWOOT Teknik Inggris. Jakarta.
Membedah Kasus Bisnis, Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kemampuan Koneksi Matematis dan Keyakinan tentang Matematika melalui Pendekatan Open-Ended

You might also like