Professional Documents
Culture Documents
DI KOTA PONTIANAK
Zeldi Muhardi
zeldimuhardi@g.mail.com
Abstrack,Pontianak city is the largest city and also the capital city of West Kalimantan. Along with
the rapid development in Pontianak City, the city is now facing waste management issue due to waste
disposal and transport which require serious attention. The fact showed that waste is not totally
collected and transported. Moreover, there are still many illegal waste disposal sites which have not
been handled by Cleaning and Landscaping Agency.
Waste management issue seen from the disposal of waste to river, canal or empty land,
causing only a small number of transported waste to the landfill. In addition, lack of human resources,
financing as well as facilities in waste management are not in accordance with the waste produced by
Pontianak people’s activities. These actually underlie the importance of analyzing the relationship of
waste management aspects in order to improve the service of waste management performance in
Pontianak City.
Analyzing the relationship of management aspects toward the management performance, the
near regression statistic analysis was employed by calculating the number of routes of each vehicle.
Meanwhile, the assessment toward the management performance of waste done by using SWOT
Analysis. According to the research result, the level of waste service currently is 79,24%, in which the
route for transporting by the dump truck was 2 routes, while arm roll was 3 routes. Alternative
solutions improving the performance of Cleaning and Landscaping Agency of Pontianak City is
indispensable to address the inefficiency of waste management in Pontianak City
1
3
550.297 jiwa terletak pada ketinggian 0,8 – sampah dari Komunal kepengangkutan
1,5 meter dari permukaan laut. sampah dari TPS ke TPA, maka perlu
Kota Pontianak semakin pengeloaan yang baik dan terencana dan di
membenahi diri dengan menjaga dukung oleh Pemerintahan Kota Pontianak
kebersihan dan keindahan kota, menata melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
pertamanannya dan pengolahan
persampahan dengan sebaik mungkin.
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan hasil laporan dari Dinas
3.1. MetodePenelitian
Kebersihan dan Pertamanan Kota Metode penelitian merupakan
Pontianak, sampah yang masuk ke TPA
prosedur dan langkah-langkah yang akan
Batu Layang setiap harinya mencapai
digunakan dalam melakukan penelitian,
1.375,74 m3 / hari. Sedangkan jumlah dengan tujuan :
timbulan sampah setiap tahunnya - Memudahkan pelaksanaan penelitian
mencapai 502.146,01 m3/ tahun. Jumlah
dan penulisan.
sampah terangkut setiap harinya 1.090,00 - Mendapatkan gambaran penelitian
m3/ hari jumlah tak terangkut mencapai secara sistimatis.
285,74 m3/ hari. Tingkat pelayanan
- Memperkecil tingkat kesalahan dalam
sampah dalam hal pengangkutan baru menganalisa dan mengkaji.
mencapai 79,24 %. Penelitian ini secara umum adalah
Pertumbuhan penduduk yang terus melakukan kajian pengangkutan sampah
meningkat dengan pola hidup yang kondisi saat ini di kota pontianak. Metode
semakin konsumtif sudah tentu diikuti yang akan dilakukan berupa observasi
dengan meningkatnya produksi sampah.Di dilapangan dengan pengumpulan data
semua daerah, sampah selalu menimbulkan primer maupun sekunder, dari data tersebut
masalah yang rumit untuk dipecahkan.Hal dilakukan pengolahan data dan
ini disebabkan karena dampak yang menganalisa data, Hasil pengamatan
ditimbulkan menjadi masalah bagi dikaitkan dengan permasalahan sesuai
lingkungan hidup. Kurangnya sarana dan dengan lingkup pembahasan, dan
prasarana yang tersedia, dipengaruhi juga selanjutnya dilakukan analisis dan
oleh sumber daya manusia dan tatakerja pembahasan guna memperoleh hasil kajian
guna menunjang pengelolaan persampahan
dan tujuan yang ingin dicapai sesuai
yang dilaksanakan Dinas Kebersihan
dengan tujuan penelitian.
Pertamanan dan Pemakaman Kota
Pontianak. Untuk meningkatkan pelayanan
4
Kemampuan Koneksi Matematis dan Keyakinan tentang Matematika melalui Pendekatan Open-Ended
3
79,24
Pola pengangkutan sampah dengan traffic light (lampu pengatur lalu lintas).
kendaraan dump truck di Kota Pontianak Lampu pengatur lalu lintas yang tidak bisa
menggunakan prinsip pola stationary dihindari atara lain terletak pada
container system (SCS), di mana kendaraan penempatan Jalan Tanjungpura,
berangkat dari pool menuju lokasi pertama perempatan Jalan Tanjung Hulu,
TPS 1 yang menggunakan pasangan Perempatan Jalan Tanjung Hilir,
batu/semen, sampah yang ada di TPS 1 Perempatan Jalan Situ Mahmud. Selain itu
dipindahkan/ dimuat ke dump truck untuk yang menjadi halangan pada rute
selanjutnya menuju lokasi berikutnya pengangkut sampah adalah padatnya arus
hingga truk terisi penuh. Selain itu sampah lalu lintas. Jumlah kendaraan yang
juga dimuat ke dalam truk secara door to melintas pada ruas jalan tersebut tidak
door di mana truk mengumpulkan sampah sebanding dengan lebar jalan yang dilewati
pada kantong – kantong plastik atau wadah oleh kendaraan pengangkut sampah,
di sepanjang jalan yang dilewati pada akibatnya sering terjadi kemacetan. Jalan
daerah permukiman atau komplek yang paling padat dan sering terjadi
pasar/ruko. Setelah itu baru dump truck kemacetan lalu lintas adalah di mulai dari
menuju ke lokasi TPA batu layang untuk Jembatan Kapuas, Jembatan Landak
mengosongkan muatan sampah. Begitu sampai melewati Pasar Siantan. Kepadatan
seterusnya hingga ritasi terakhir. Hal ini lalu lintas di sepanjang jalan tersebut
memberikan gambaran bahwa rute yang di seperti yang di sebutkan di atas karena
lalui kendaraan pengangkut sampah dump jalur lintas tersebut merupakan satu –
truck antara TPS dan TPA banyak satunya akses penghubung menuju pusat
mengalami hambatan – hambatan. Salah kota Pontianak. Hal tersebut sangat
satu hambatan tersebut adalah adanya mempengaruhi system pengangkutan
3
sampah. Untuk menghitung waktu per trip Untuk perhitungan jumlah trip perhari
kendaraan pengangkut sampah jenis dump kondisi eksisiting yang dapat di laksanakan
truck di hitung dengan persamaan 2.5 dan kendaraan drump truck di gunakan
2.6 sebagai berikut : persamaan 2.4.
Nd = [H (1 – W) – (t1 – t2)] / Tscs
Tscs = Pscs + a + bx
Nd = jumlah trip perhari
Pscs = C1.uc + (np – 1 ) dbc H = waktu kerja perhari
t1 = waktu dari pool ke lokasi pertama
Di mana :
t2 = waktu dari TPA/Lokasi terakhir
T scs = Waktu pertrip (jam/trip) kembali ke pool
W = off route factor
P scs = Waktu yang di butuhkan untuk
Untuk factor off route (W) kendaraan
memuat sampah dari lokasi pertama
dump truck di peroleh nilai rata – rata 0.13
sampai lokasi terakhir (jam).
yang di hitung pengamatan selama satu
Pscs (TPS) = Waktu yang di butuhkan hari seperti terlihat pada Tabel 4.3
untuk memuat sampah di TPS
Contoh perhitungan jumlah trip perhari
Pscs (door to door) = Waktu yang di
kendaraan drum truck :
butuhkan untuk memuat sampah secara
Di ketahui, data KB 9884 AV sebagai
door to door.
berikut :
a = empirical constant (jam/trip) - Pscs (waktu yang di perlukan untuk
b = empirical constant (jam/km)
x = jarak rata – rata memuat sampah dari lokasi pertama
s = waktu bongkar di TPA (jam/trip) sampai lokasi terakhir )= 1,918 jam
Waktu dan kecepatan kendaraan - s (waktu rata – rata pembongkaran di
pengangkut sampah (haul time) dump TPA) = 0,125 jam
truck dari TPS ke TPA dari semua sampel - x (jarak rata – rata TPS – TPA)
kendaraan sangat bervariasi. Oleh karena = 29,09 km
itu untuk menghitung jumlah rituasi maka - t1 (waktu dari poo ke TPS pertama)
h (haul) di hitung regresinya terlebih = 0,09 jam
dahulu. Persamaan regresi h = a + bx. - a (emperial haul time constant)
Untuk mencari nilai a dan b (empirical =0,6914jam/trip
haul time constant) tersebut di perlukan - b (emperial haul time constant)
persamaan linier dalam bentuk regresi. =0.018 jam/km
4
Kemampuan Koneksi Matematis dan Keyakinan tentang Matematika melalui Pendekatan Open-Ended
3
0,073 0,763
7. KB 9862 AL 1 2,9 39,54 15,2 19,91
33 33
0,765
8. KB 9903 AL 1 6,0 0,145 41,38 14,5 18,95
00
Kec. Rata -
42,00 20,33
rata
4
Kemampuan Koneksi Matematis dan Keyakinan tentang Matematika melalui Pendekatan Open-Ended
5
pengangkatan lebih pendek. Oleh karena di Untuk factor off rute kendaraan arm roll
sekitar lokasi kontainer terdapat sampah truck adalah sebesar 0,14 faktor ini di
yang berserakan, maka kernet bersama peroleh dari rata – rata pengamatan di
sopir membersihkan sampah tersebut untuk lapangan beberapa sample kendaraan arm
di masukkan ke dalam kontainer. Jika di roll.Contoh perhitungan kesadaran arm
perhatikan di lapangan akibat sampah yang roll truck adalah sebagai berikut :
berserakan di sekitar lokasi kontainer Perhitungan jumlah trip per hari di ambil
adalah tidak adanya disiplin dari warga dari lampiran (No. kendaraan : KB 9884
yang membuang sampah. Sebab lain AN).
adalah letak kontainer yang terlalu jauh t1 ( waktu tempuh dari pool ke container
jaraknya dari jalan, sehingga pada saat pertama) = 0,08 jam
warga yang membuang sampah yang di t2 ( waktu tempuh container terakhir ke
bawa dari rumah dengan kantong plastik di pool) = 0,08 jam
lempar ke dalam kontainer tetapi tidak Pc (waktu rata pengangkatan container
masuk ke dalam kontainer. isi) = 0,21 jam
Uc (waktu rata – rata meletakkan
a. Jumlah Trip Pengangkutan
container kosong)
Jumlah ritasi yang dapat dilakukan
dbc (waktu rata – rata antara container)
kendaraan pengangkut sampah arm roll
s (waktu rata – rata pembongkaran di
perhari dengan system container angkat
TPA) = 0,04 jam
dapat di hitung dengan persamaan 2.4
x (jarak rata – rata container TPA
Nd = [ ( 1 – W ) H – (t1 – t2) ] / Tscs
container) = 29,9 km/trip
Di mana :
a (empirical haul time constant)
Nd = jumlah trip (trip/hari)
b (empirical haul time constant)
H = waktu kerja perhari
H (waktu kerja perhari)
(jam/perhari)
W (factor off route)
t1 = waktu dari pool ke lokasi
Dari persamaan 2.1 dan 2.6 dapat di
pertama (jam)
hitung :
t2 = waktu dari TPA ke lokasi
Pscs = pc + uc + dbc
terakhir kembali ke pool (jam)
Pscs = (0,21 + 0,04 + 0,04) jam/trip
W = off rute factor
Pscs = 0,29 jam/trip
Thcs = waktu pertrip (jam/trip)
Thcs = Phcs + a + bx + s
Thcs = Phcs + a + bx + s
Thcs = 0,29 + 0,8674 + 0,0207 (29,9)
+ 0,04
6
1. KB 9884 AV 2 2 Sesuai
2. KB 9897 AL 2 2 Sesuai
3. KB 9897 AV 2 2 Sesuai
4. KB 9879 AZ 2 2 Sesuai
5. KB 9883 AV 2 2 Sesuai
6. KB 9864 AQ 2 2 Sesuai
7. KB 9862 AL 2 2 Sesuai
8. KB 9903 AL 2 2 Sesuai
Kemampuan Koneksi Matematis dan Keyakinan tentang Matematika melalui Pendekatan Open-Ended
3
Tabel 9. Jarak dan Waktu Tempuh Perjalanan Arm Roll dari Kontainer ke TPA
Waktu
2
d. Kurang kesadaran masyarakat dalam dari perhitungan-perhitungan yang sudah
membuang sampah dilakukan.
e. Biaya investasi besar
4.2.1. Pembahasan Analisis Timbulan
f. Jumlah kendaraan angkutan tidak
Sampah
sebanding dengan volume
timbunan sampah Dari tabel 4.1. pengolahan data diatas
g. Kurangnya penerimaan distribusi dapat diketahui tingkat Pelayanan
perampahan pengangkutan timbulan sampah di kota
3. Peluang (Opportuinities) Pontianak mencapai 79, 24 % dan 20, 76
a. Potensi Penerimaan retribusi yang % timbulan sampah tidak terlayani.
cukup tinggi Jumlah timbulan sampah terangkut
b. Adanya dukungan kuat dari sebesar 1.090.,00 m³ dan jumlah tak
pemerintah terangkut sebesar 285,74 m³, kebutuhan
c. UU No. 18 tahun 2008 armada tambahan untuk mengankut
d. Menemukan metode alternative timbulan sampah yang tidak terangkut
dalam pengangkutan sampah. berjumlah 10,6 = 11 unit armada.
4. Ancaman (Threats)
4.2.2. Pembahasan Anlisis
a.Rendah nya peran serta
Pengangkutan Sampah
masyarakat dalam membuang
sampah Sistem pengangkutan sampah yang
b. Rendahnya disiplin petugas diterapkan untuk Dump Truck adalah
c.Semakin kecilnya jumlah ritasi Sistem Kontainer Tetap (Stationary
yang di hasil kan Container Systems / SCS). Dan sistem
d. Belum adanya peraturan yang pengangkutan sampah yang diterapkan
tegas dalam bagi pembuangan untuk Arm Roll Truck adalah Sistim
sampah liar. Kontainer Angkat (Hauled Container
4.2. Pembahasan dan Analisis System / HCS).
2
3
Kemampuan Koneksi Matematis dan Keyakinan tentang Matematika melalui Pendekatan Open-Ended