You are on page 1of 16

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang kami panjatkan puji dan sykur atas kehadiratnya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “PIJAT BAYI USIA 3 BULAN SAMPOAI 3 TAHUN”

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa masihada


kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “perubahan


psikologis kala III” ini dapat memberikan manfaat maupun menjadi inspirasi terhadap
pembaca.

WUNDULAKO, 28 OKOTOBER 2022

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II PEMBAHASAAN
2.1 pijat bayi
2.2 berat bayi
2.3 cara pijat bayi
2.4 pijat bayi untuk menambah berat badan bayi
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan
3.2 saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan
seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap
lingkungan dan dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat
singkat dan tidak dapat diulang kembali (Anonim, 2006). Masa bayi dibagi menjadi
dua periode, yaitu masa neonatal dan masa post neonatal. Masa neonatal dimulai
dari umur 0 sampai 28 hari, sedangkan masa post neonatal dimulai dari umur 29 hari
sampai 11 bulan. Bayi adalah individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi.
Kesulitan proses adaptasi akan menyebabkan bayi mengalami penurunan berat
badan, keterlambatan perkembangan, perilaku yang tidak teratur bahkan bisa
sampai meninggal dunia. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang
hakiki, unik, dinamik, dan berkesinambungan.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi ada dua, yaitu faktor genetik
dan lingkungan. Faktor genetik merupakan faktor bawaan yang diturunkan melalui
instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dan faktor
lingkungan yang merupakan faktor di sekeliling bayi yang menentukan tercapai atau
tidaknya potensi genetik (Roesli, 2008 dalam Sulung dkk, 2015). Banyak faktor yang
menghambat perkembangan tersebut, sehingga bayi tidak dapat mencapai potensi
genetik yang seharusnya, diantaranya adalah pemberian nutrisi dan stimulasi
(massage bayi). Massage adalah terapi sentuh tertua dan yang paling populer yang
dikenal manusia. Massage meliputi seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang
telah dipraktekkan sejak berabad–abad silam (Andrews, 2004 dalam Sulung dkk,
2015).
Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan
adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman
pada bayi. Ilmu kesehatan modern telah membuktikan secara ilmiah bahwa terapi
sentuhan dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat terutama bila dilakukan
sendiri oleh orang tua bayi (Adamson, 2003 dalam Sulung dkk, 2015). Penelitian
tentang pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi memperoleh hasil
bahwa pada kelompok kontrol kenaikan berat badan sebesar 6,16% sedangkan
pada kelompok yang dipijat 9,44% (Dasuki, 2003 dalam Sulung dkk, 2015). Dewasa
ini penelitian di Australia yang diungkapkan oleh Lana Kristiane F. Flores
membuktikan bahwa bayi yang dipijat oleh orang tuanya akan mempunyai
kecenderungan peningkatan berat badan, hubungan emosional dan sosial yang lebih
baik (Roesli, 2008 dalam Sulung dkk, 2015). Dalam makalah ini akan dibahas cara
pijat bayi, serta teknik pemijatan pada bayi untuk menambah berat badan bayi.

1.2 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui cara pijat bayi agar menambah berat badan bayi

1.3 Manfaat Penulisan


1.3.1 Mengetahui cara pijat bayi
1.3.2 Mengetahui teknik pijat bayi untuk menambah berat badan bayi
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pijat Bayi

Terapi sentuhan telah digunakan sejak zaman dahulu, setidaknya sejak 1800
SM pijat merupakan bentuk utama pengobatan sebelum munculnya era farmasi pada
sekitar 1940 (Field, 1998 dalam Ferius dkk, 2008). Sentuhan khususnya yang
mengandung unsur penekanan diketahui memiliki berbagai efek positif seperti
menurunkan kebutuhan oksigen serta memberikan perasaan nyaman dan dicintai
(Tronick, 1995 dalam Ferius dkk, 2008).

Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia.
Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan
diwariskan secara turun temurun (Roesli, 2008 dalam Merineherta, 2009). Sentuhan
dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak
tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi dan
mempererat tali kasih orang tua dengan anak. Pijat bayi yang merupakan stimulus
dari luar juga berperan bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional anak.
Pijat pada bayi yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri dapat meningkatkan
produksi ASI dan peningkatan berat badan pada bayi (Merineherta, 2009). Laporan
tertua tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di Papyrus Ebers, yaitu catatan
kedokteran zaman Mesir Kuno. Ayur-Veda buku kedokteran tertua di India (sekitar
1800 SM) yang menuliskan tentang pijat, diet, dan olah raga sebagai cara
penyembuhan utama masa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di Cina dari
Dinasti Tang juga meyakini bahwa pijat adalah salah satu dari 4 teknik pengobatan
penting (Roesli, 2008 dalam Merineherta, 2009).

Saat umur 1-3 bulan bayi juga membutuhkan dekapan, sentuhan dan buain
orang tuanya terutama sang ibu (Dewi, 2013 dalam Irva dkk, 2014). Sentuhan
merupakan salah satu jenis stimulasi. Hal ini dikemukakan oleh Widyastuti dan
Widyani (2008) dimana jenis-jenis stimulasi dapat berupa stimulasi visual,
pendengaran, kinetik dan sentuhan. Stimulasi sentuhan yang selama ini diberikan
masyarakat kepada anaknya adalah dengan sentuhan atau pijat.

Pemijatan pada bayi akan merangsang nervus vagus, saraf ini akan
meningkatkan peristaltik usus sehingga pengosongan lambung meningkat dengan
demikian akan merangsang nafsu makan bayi untuk makan lebih lahap dalam jumlah
yang cukup. Selain itu nervus vagus juga dapat memacu produksi enzim pencernaan
sehingga penyerapan makanan maksimal. Disisi lain pijat juga dapat memperlancar
peredaran darah dan meningkatkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut berat
badan bayi akan meningkat (Roesli, 2008 dalam Hady, 2014).

2.2 Berat Badan Bayi

Peningkatan dan penurunan berat badan harus diperhatikan pada saat bayi
(Mansur, 2009 dalam Irva dkk, 2014). Berat badan yang meningkat mengindikasikan
status gizi yang baik. Status gizi yang baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh
cukup zat-zat gizi yang adekuat, sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan
fisik (Anonim, 2006). Dengan zat gizi yang adekuat dapat memperlancar proses
pertumbuhan yang seimbang untuk pengangkutan oksigen dan nutrisi agar sel-sel
dapat tumbuh untuk menjalankan fungsinya dengan normal (Hardiko, 2007 dalam
Irva dkk, 2014).
Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan apabila anak
mendapat gizi yang baik yaitu dari bayi lahir sampai 6 bulan pertama pertambahan
berat badan setiap minggu 140-200 gram. Berat badan bayi menjadi 2 kali lipat berat
badan lahir pada akhir 6 bulan pertama. Sedangkan pada umur 6-12 bulan
pertambahan berat badan setiap minggu berkisar antara 85-400 gram. Berat badan
akan meningkat sebesar 3 kali berat badan lahir pada akhir tahun pertama (Hidayat,
2008 dalam Irva dkk, 2014).
Berat badan ini sangat dipengaruhi oleh genetik, lingkungan, tingkat
kesehatan, status gizi dan latihan fisik (Widyani & Widyastuti, 2008 dalam Hady,
2014). Berat badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan
yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain-lain. Berat
badan digunakan sebagai indikator yang terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan
pertumbuhan bayi. Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang
terpenting karena digunakan untuk memeriksa kesehatan anak pada semua
kelompok umur. Sebab biasanya anak yang menderita penyakit infeksi tertentu akan
menghambat tumbuh kembangnya. Penyakit infeksi pada masa pertumbuhan bayi
sangat berbahaya karena penyakit tersebut dalam tubuh bayi akan mengakibatkan
penurunan nafsu makan sehingga dapat mempengaruhi penambahan berat badan
bayi itu sendiri (Nursalam dkk, 2005 dalam Hady, 2014).
2.3 Cara Pijat Bayi

Pijat bayi (stimulus touch) adalah terapi sentuhan kulit dengan


menggunakan tangan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu (Hulwan, 2008):

a. Tangan bersih dan hangat.


b. Menghindari goresan pada kulit bayi akibat kuku dan perhiasan.
c. Ruang hangat dan tidak pengap.
d. Bayi sudah selesai makan atau bayi sedang tidak lapar
e. Menyediakan waktu khusus yang tidak diganggu oleh hal lain minimum 15
menit untuk
f. Melakukan seluruh tahapan pemijatan
g. Untuk pemijat duduk dengan posisi nyaman dan tenang
h. Membaringkan bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih
i. Menyiapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak atau baby oil/lotion
j. Meminta izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara
membelai wajah dan kepala
k. Setiap gerakan berjumlah 6 kali

Cara memijat untuk berbagai kelompok umur (Hulwan, 2008):

a. Bayi umur 0-1 bulan

Gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali


pusat bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut.

b. Bayi umur 1-3 bulan

Gerakan halus disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat.

c. Bayi umur 3 bulan – anak umur 3 tahun

Seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang makin


meningkat.

Total waktu pemijatan disarankan sekitar 15 menit. Melumurkan sesering


mungkin minyak atau baby oil atau lotion yang lembut sebelum dan selama
pemijatan. Setelah itu, melakukan gerakan pembukaan berupa sentuhan
ringan di sepanjang sisi muka bayi atau usaplah rambutnya. Gerakan
pembuka ini untuk memberitahukan bahwa waktu pemijatan akan segera
dilakukan padanya. Pemijatan sebaiknya dimulai dari kaki bayi, sebab
umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. sebelum
bagian lain disentuh. Kemudian perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada
bagian punggung.
Hal-hal yang dilakukan selama pemijatan berlangsung yaitu:
a. Pandang mata bayi selama pemijatan berlangsung
b. Putarkan lagu-lagu yang tenang atau lembut untuk menciptakan suasana
tenang selama pemijatan.
c. Awali pemijatan dengan sentuhan ringan,
d. Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi. Bila bayi menangis cobalah
untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Bila bayi
menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan, karena mungkin bayi minta
digendong, disusui, atau sudah mengantuk dan ingin tidur.
Secara garis besar, urutan pijat bayi yaitu kaki, perut, dada, tangan,
wajah, dan punggung.

2.4 Pijat Bayi Untuk Menambah Berat Badan Bayi

Salah satu manfaat pijat bayi adalah meningkatkan berat badan bayi.
Berikut merupakan teknik pijat bayi untuk meningkatkan berat badan bayi
(Hulwan, 2008):

a. Diawali dengan berdoa di dalam hati

b. Menyiapkan minyak atau baby oil atau lotion yang lembut

c. Posisi bayi terlentang

d. Kaki

Mengurut telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian,
dimulai dari tumit kaki menuju ke jari. Atau membuat lingkaran-lingkaran
kecil dengan kedua ibu jari secara bersamaan pada seluruh telapak kaki
dimulai dari tumit (gambar 1).
Gambar 1. Pijatan pada telapak kaki.

Memijat jari-jari kaki satu per satu dengan gerakan memutar menjauhi
telapak kaki dan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari
(gambar 2).

Gambar 2. Memijat jari-jari kaki.

Membuat lingkaran di sekitar kedua mata kaki sebelah dalam dan luar.
Kemudian mengurut seluruh punggung kaki dengan kedua ibu jari secara
bergantian dari pergelangan kaki ke arah jari. Atau membuat gerakan yang
membentuk lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara
bersamaan, dari daerah mata kaki ke jari kaki (gambar 3).
Gambar 3. Memijat punggung kaki.

Mengurut kaki dengan lembut. Merapatkan kedua kaki bayi, lalu


meletakkan kedua tangan secara bersamaan pada pangkal paha, kemudian
mengusap dengan halus kedua kaki bayi dari atas ke bawah (gambar 4).

Gambar 4. Mengurut kedua kaki lalu meluruskannya.

e. Perut

Menghindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.


Mengusap lembut dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan
kanan dan kiri.

Melakukan gerakan I Love You pada perut bayi. ”I”: memijat perut bayi
mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan
kanan seolah membentuk huruf ”I”. ”LOVE”: membentuk huruf ”L” terbalik,
dengan melakukan pemijatan dari kanan atas perut ke kiri atas kemudian
dari kiri atas ke kiri bawah. ”YOU”: membentuk huruf ”U” terbalik, dimulai
dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas kemudian ke kiri, ke bawah,
dan berakhir di perut kiri bawah (gambar 5).
Gambar 5. Gerakan I Love You pada perut.

f. Dada

Membuat gerakan yang membentuk gambar jantung dengan


meletakkan ujung-ujung jari kedua tangan anda di ulu hati. Setelah itu buat
gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang
selangka, lalu ke bawah ke ulu hati seolah membuat gambar jantung
(gambar 6).

Gambar 6. Gerakan menggambar jantung pada dada.

g. Tangan

Dengan kedua ibu jari, memijat telapak tangan seolah membuat


lingkaran-lingkaran kecil dari pergelangan tangan ke arah jari-jemari.
Sedangkan keempat jari lainnya memijat punggung tangan (gambar 7).

Gambar 7. Memijat telapak tangan.

Memijat jari bayi satu per satu menuju ujung jari dengan gerakan
memutar. Mengakhiri gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari
(gambar 8).
Gambar 8. Memijat jari-jari tangan.

Mengurut halus tangan bayi mulai dari lengan atas ke bawah


menggunakan kelima jari dan telapak tangan dengan cara
menggenggamkan tangan secara lembut (gambar 9).

Gambar 9. Mengurut dari lengan atas ke bawah.

Lalu melakukan penekanan pada ketiak bayi menggunakan kelima jari


atau telapak tangan (gambar 10).

Gambar 10. Melakukan gerakan penekanan pada ketiak.

h. Posisi bayi tengkurap


i. Punggung

Memijat dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak


tangan di sepanjang punggung bayi, dari bawah leher sampai ke pantat bayi
(gambar 11).

Gambar 11. Gerakan maju mundur pada punggung.

Mengusapan punggung bayi dengan telapak tangan, dimulai dari pundak


ke bawah sampai ke pantat (gambar 12).

Gambar 12. Mengusap punggung dari atas ke pantat.

j. Mengakhiri pijat bayi dengan berdoa

Pemijatan yang dilaksanakan secara teratur pada bayi dengan gerakan


pemijatan pada kaki, perut, dada, tangan, punggung dan gerakan peregangan
dapat meningkatkan berat badan bayi.

Pemijatan tersebut akan terjadi potensial aksi saraf yang merangsang


nervus vagus kemudian akan merangsang peningkatan peristaltik usus
sehingga terjadi peningkatan pengosongan lambung dan produksi enzim
pencernaan sehingga penyerapan makanan dalam tubuh akan lebih maksimal.
Pemijatan pada bayi juga dapat melancarkan peredaran darah dan
meningkatkan metabolisme sel, sehingga berat badan bayi akan meningkat.
BAB III

PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan

Pijat bayi secara garis besar yaitu kaki, perut, dada, tangan, wajah, dan
punggung. Pada pijat bayi untuk menambah berat badan bayi yaitu kaki, perut, dada,
tangan, punggung dan gerakan peregangan tanpa pemijatan pada bagian
wajah/muka.

4.2 Saran

Pemijatan pada bayi sebaiknya dilakukan 2-3 seminggu selama kurang lebih
10-20 menit setiap kali melakukan pemijatan dan sesuai dengan prosedur pemijatan
yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

ANONIM. 2006. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA . JAKARTA:


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.

FERIUS, S DKK. 2008. PENGARUH PIJAT BAYI MENGGUNAKAN


MINYAK MINERAL ATAU MINYAK KELAPA TERHADAP
KENAIKAN BERAT BADAN PADA NENONATUS ATERM. SARI
PEDIATRI. VOL. 10 (4).

HADY, ABD. 2014. PENGARUH PEMIJATAN PADA BAYI TERHADAP


PENINGKATAN BERAT BADAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS WEOE KECAMATAN WEWIKU KABUPATEN BELU.
JURNAL KESEHATAN . VOL. 4 (1): 114-118.

HULWAN, SALILUL. 2008. PIJAT BAYI. JAKARTA: WIDYA PUSTAKA.

IRVA, TRI DKK. 2014. PENGARUH TERAPI PIJAT TERHADAP


PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI. JOM PSIK. VOL. 1 (2): 1-
9.

MERINEHERTA. 2009. PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP


PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 3-6 BULAN DI
KELURAHAN PASIA NAN TIGO KECAMATAN KOTO TANGAH
KOTA PADANG. PADANG: UNIVERSITAS ANDALAS.

SUBAKTI, YAZID DKK. 2008. KEAJAIBAN PIJAT BAYI DAN BALITA .


JAKARTA: WAHYU MEDIA.

You might also like