You are on page 1of 10

e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.

4 (October, 2020): 1088-1097 Jurnal Human Care

ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROMOSI KESEHATAN DALAM


PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU BEKERJA
Ardiyansyah1, Fahrizal2, Adila Solida3
1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Nurdin Hamzah, Jambi
email: ardiyansyah.ik@gmail.com1; fahrizaljambi@gmail.com2
3
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi
email: adilasolida@unja.ac.id3

Submitted: 19-10-2020, Reviewer: 06-11-2020, Accepted: 06-11-2020

ABSTRACT
The achievement of exclusive breastfeeding as a global strategy to reduce IMR (Infant Mortality Rate)
is still around 35.73% nationally. Jambi City ranks the lowest in the coverage of exclusive
breastfeeding in Jambi Province (30.4%) in 2017. Several reasons are the reasons why mothers do
not provide exclusive breastfeeding, including mother's employment status, incessant promotion of
breastfeeding substitutes, and lack of husband and family support. In working mothers, breastfeeding
is a behavior that can be influenced by multidimensional influences on the success or failure of health
promotion. This study aims to analyze the factors that influence the failure of health promotion,
namely sociodemography, psychosocial and postnatal care towards exclusive breastfeeding by
working mothers in Jambi City. Quantitative research method with cross-sectional design, using a
questionnaire instrument to 105 working mothers who have children aged 6-24 months in Jambi City
from April to May 2020. The selection of respondents was based on purposive sampling. Data were
analyzed using the chi-square test. The results showed there was an effect of sociodemography
(Pvalue 0.003), psychosocial (Pvalue 0.001), and postnatal (Pvalue 0.000) on exclusive breastfeeding
by working mothers in Jambi City. Psychosocial and postnatal factors have several dominant
indicators affecting working mothers not exclusively breastfeeding, including the allocation of
working time and feeding formula or complementary breastfeeding aged <6 months.
Keywords: Exclusive Breastfeeding, Sociodemography, Psychosocial, Postnatal

ABSTRAK
Capaian pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif sebagai strategi global menurunkan AKB (Angka
Kematian Bayi) masih berkisar 35,73% secara nasional. Kota Jambi menempati urutan terendah
dalam cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jambi (30,4%) tahun 2017. Beberapa alasan
menjadi latar belakang ibu tidak memberikan ASI Eksklusif diantaranya status pekerjaan ibu,
gencarnya promosi pengganti ASI, serta kurangnya dukungan suami dan keluarga. Pada ibu bekerja,
menyusui merupakan perilaku yang dapat dipengaruhi oleh multidimensi yang mempengaruhi
berhasil atau tidaknya promosi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang
mempengaruhi kegagalan promosi kesehatan yaitu sosiodemografi, psikososial dan postnatal terhadap
pemberian ASI Esklusif oleh ibu bekerja di Kota Jambi. Metode penelitian kuantitatif dengan desain
crossectional, menggunakan instrumen kuisioner kepada 105 ibu bekerja yang memiliki anak usia 6-
24 bulan di Kota Jambi pada bulan april hingga mei tahun 2020. Pemilihan responden berdasarkan
pusposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada
pengaruh sosiodemografi (Pvalue 0.003), psikososial (Pvalue 0.001), dan postnatal (Pvalue 0.000)
terhadap pemberian ASI Esklusif oleh ibu bekerja di Kota Jambi. Faktor psikososial dan postnatal
memiliki beberapa indikator dominan mempengaruhi ibu bekerja tidak memberikan ASI eksklusif
diantaranya terkait alokasi waktu kerja dan pemberian susu formula atau MP-ASI usia < 6 bulan.
Kata Kunci : ASI Eksklusif, Sosiodemografi, Psikososial, Postnatal

1088
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4 (October, 2020): 1088-1097 Jurnal Human Care

PENDAHULUAN perilaku kurang mendukung


(Mustika,2016).
Angka Kematian Bayi (AKB) dan
Kota Jambi menempati urutan
Angka Kematian Balita (AKABA)
terendah dalam capaian cakupan
menjadi salah satu indikator penentu
pemberian ASI Eklusif (30,4%) di
derajat kesehatan suatu bangsa. Di
Provinsi Jambi tahun 2017. Meskipun ada
Indonesia pada periode lima tahun 2013
peningkatan tahun 2018 sebesar 42,7%
hingga 2017, rata – rata hasil AKB sebesar
tetap menjadikan Kota Jambi berada pada
24/1.000 kelahiran hidup, dan AKABA
posisi dua terendah dalam pencapaian
sebesar 32/1.000 kelahiran (SDKI,2017).
cakupan ASI eksklusif. Sementara itu
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
eksklusif selama 6 bulan sejak kelahiran
menetapkan target yang harus dicapai
merupakan bagian dari strategi global yang
minimal 61% (Dinkes Provinsi
dicanangkan WHO dan UNICEF dalam
Jambi,2019).
rangka penurunan AKB dan AKABA.
Fenomena tersebut menjadi latar
Pemberian ASI Eksklusif dapat mencegah
belakang penelitian ini yang bertujuan
10 juta kematian balita di seluruh dunia.
untuk menganalisis faktor yang
Sementara itu pemberian susu formula
mempengaruhi kegagalan promosi
memiliki kemungkinan bayi meninggal 25
kesehatan yaitu sosiodemografi,
kali lebih tinggi pada bulan pertama
psikososial dan postnatal dalam pemberian
kehidupannya dibandingkan dengan
ASI eksklusif oleh ibu bekerja di Kota
pemberian ASI Eksklusif (UNICEF,
Jambi.
2013).
Kajian tentang pemberian ASI
Cakupan ASI eksklusif di
ekslusif penting dilakukan sebagai bahan
Indonesia belum mencapai target 80%.
pemetaan riset terapan bagi peneliti dan
Tahun 2016 cakupan pemberian ASI
sebagai sarana informasi dalam
eksklusif hanya sebesar 54,3% dan
pengambilan keputusan atau penetapan
semakin turun pada tahun 2017 sebesar
kebijakan Promosi Kesehatan bagi
35,73% (Kemenkes RI,2018). Faktor
stakeholder terkait di Kota Jambi.
pekerjaan ibu mempunyai pengaruh yang
Diharapkan keberhasilan pemberian ASI
paling signifikan terhadap pemberian ASI
eksklusif akan memberikan dampak pada
Eksklusif. Rata – rata nilai Odd Ratio (OR)
penurunan angka kesakitan bayi dan balita
dari 10 penelitian terdahulu adalah 1,265,
serta AKB/AKABA yang masih tinggi di
artinya ibu yang tidak bekerja berpeluang
Kota Jambi
1,265 kali memberikan ASI eksklusif
ASI merupakan makanan alamiah
dibandingkan dengan ibu yang bekerja.
atau susu terbaik yang mudah dicerna dan
Beberapa penelitian
mengandung komposisi nutrisi yang
mengumpulkan alasan ibu bekerja berhenti
seimbang dan sempurna untuk tumbuh
menyusui eksklusif bukan karena bekerja
kembang bayi. Perilaku pemberian ASI
semata, namun banyak faktor lain
Eksklusif artinya ibu memberikan ASI
diantaranya kegagalan promosi kesehatan.
sedini mungkin setelah persalinan,
keberhasilan promosi kesehatan didukung
diberikan tanpa jadwal sampai bayi
oleh faktor sosiodemografi, psikososial
berumur 6 bulan dan tanpa tambahan
dan masa postnatal (pasca melahirkan),
apapun. Dampak bagi ibu yang tidak
faktor tersebut berpeluang mempengaruhi
memberikan ASI yaitu meningkatkan
sikap dan perilaku pemberian ASI. Ibu
resiko kematian anak, infeksi saluran
bekerja yang mempunyai sikap dan
pencernaan, infeksi saluran pernafasan dan
perilaku mendukung berpeluang 5 kali
meningkatkan gizi buruk (Wiji, 2013).
memberikan ASI eksklusif dibandingkan
Pemberian ASI eksklusif dikaitkan
dengan ibu yang mempunyai sikap dan
dengan perilaku kesehatan

1089
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4 (October, 2020): 1088-1097 Jurnal Human Care

multidimensional yang dipengaruhi faktor menganalisis faktor lain yang berpengaruh


pencetus promosi kesehatan. Promosi terhadap pemberian ASI eksklusif
kesehatan merupakan upaya untuk khususnya pada ibu bekerja.
meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran dari oleh METODOLOGI PENELITIAN
untuk dan bersama masyarakat, agar Penelitian ini menggunakan
mereka dapat menolong dirinya sendiri pendekatan kuantitatif dengan desain
sesuai dengan kondisi sosial budaya dan crossectional. Instrumen penelitian yang
kebijakan (Notoatmodjo, 2012). Faktor digunakan adalah kuisioner. Responden
pencetus kegagalan promosi kesehatan dipilih berdasarkan teknik purposive
yang bersifat modifiable dan unmodifiable sampling, melibatkan 105 ibu bekerja yang
terdiri dari faktor sosiodemografi, faktor memiliki anak usia 6-24 bulan. Penelitian
postnatal, serta faktor psikososial dilakukan di dua wilayah kerja Puskesmas
(Kurniawan, 2013). di Kota Jambi pada bulan april hingga juni
Sosiodemografi atau sosial tahun 2020.
kependudukan merupakan kajian tentang Variabel yang diteliti terdiri dari
komponen lingkungan kultural atau variabel dependen; pemberian ASI
komponen sosial terkait kependudukan, Eksklusif (Ibu memberikan Air Susu Ibu
sosial, ekonomi dan kesehatan manusia. sedini mungkin setelah persalinan, tanpa
(Ogunlesi,2010). Faktor sosiodemografi jadwal hingga bayi berumur 6 bulan dan
dapat dilihat dari usia ibu, tempat tinggal, tanpa tambahan apapun), dan variabel
pekerjaan, pendidikan dan pendapatan. independen; sosiodemografi
Psikososial adalah suatu kondisi yang (komponen sosial dan kependudukan ibu
terjadi pada individu mencakup aspek
usia, pendidikan, pekerjaan dan
psikis dan sosial yang mempengaruhi pendapatan), psikososial (kondisi psikis
kesehatan (Roesli,2008). Post natal dan sosial ibu yang mempengaruhi
merupakan periode setelah melahirkan. kesehatan mental atau emosional meliputi
Beberapa indikator masa post natal dapat keinginan, keyakinan, persepsi dan
mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI dukungan), dan postnatal (kondisi yang
eksklusif sejak persalinan terjadi seperti dihadapi ibu pada periode setelah
pelayanan Antenatal Care, pemberian susu persalinan).
formula, riwayat rawat inap pada bayi, Pengolahan data berbasis
permasalahan menyusui, pemberian komputerisasi. Analisis data dilakukan
Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dengan analisis univariat dan analisis
kurang dari 6 bulan. bivariat menggunakan uji-chisquare.
Banyak literatur yang
menampilkan hubungan kausal beberapa
HASIL DAN PEMBAHASAN
faktor terhadap kegagalan ibu memberikan
ASI ekslusif. Faktor pekerjaan ibu 1. Analisis Univariat
mempunyai pengaruh yang paling
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pemberian
signifikan terhadap pemberian ASI ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja
Eksklusif. Rata – rata nilai Odd Ratio (OR) Pemberian Jumlah Persen (%)
dari 10 penelitian terdahulu adalah 1,265, ASI Eksklusif
artinya ibu yang tidak bekerja berpeluang Tidak 70 66.7
1,265 kali memberikan ASI eksklusif Ya 35 33.3
dibandingkan dengan ibu yang bekerja Total 105 100.0
(Kurniawan,2013). Faktor sosiodemografi
merupakan variabel yang paling banyak Hasil distribusi frekuensi
diteliti pada penelitian sebelumnya, pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja
sehingga pemetaan penelitian saat ini turut di Kota Jambi menunjukkan sebanyak

1090
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4 (October, 2020): 1088-1097 Jurnal Human Care

66.7% tidak memberikan ASI eksklusif. persalinan sebagian besar kurang dari 6
Artinya hanya 35 ibu bekerja yang berhasil bulan setelah persalinan (93.3%).
memberikan ASI Eksklusif selama 6
bulan. Dari 70 ibu bekerja yang tidak Tabel 3. Distribusi Frekuensi Faktor
memberikan ASI Eksklusif diperoleh Psikososial pada Ibu Bekerja
persentase lama pemberian ASI hingga
usia bayi 1 bulan (34.3%), 2 bulan Faktor Psikososial Jumlah Persen (%)
(12.9%), 3 bulan (45.7%), 4 bulan (5.7%) Keinginan dan
keyakinan ibu
dan hingga usia bayi 5 bulan (1.4%). Tidak kuat
49 46.7
56 53.3
Kuat
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Faktor
Dukungan suami
Sosiodemografi Ibu Bekerja
Tidak kuat 42 44.8
Faktor Jumlah Persen Kuat 58 55.2
Sosiodemografi (%) Dukungan orang
Usia tua (keluarga)
≤ 35 tahun 80 76.2 57 54.3
Tidak kuat
>35 tahun 25 23.8 48 45.7
Kuat
Pendidikan Ibu Dukungan tempat
Rendah (Tamat bekerja (pojok
42 44.8
SMA ke bawah) ASI) 49 46.7
58 55.2
Tinggi (PT) Tidak ada 56 53.3
Pendidikan Ada
Suami Persepsi ibu
Rendah (Tamat 57 54.3 tentang alokasi
SMA ke bawah) 48 45.7 waktu bersama
Tinggi (PT) 70 66.7
bayi
Pendapatan 35 33.3
Kurang
Keluarga Cukup
49 46.7
< UMR Persepsi ibu
56 53.3
≥ UMR tentang kepuasan
Jumlah Anak bayi saat menyusui 66 62.8
≤ 2 orang 67 63.8 Tidak tampak puas 39 37.2
>2 orang 38 36.2 Tampak puas
Mulai bekerja Stres beban kerja
setelah Sering 67 63.8
persalinan 98 93.3 Kadang – kadang 38 36.2
< 6 bulan 7 6.7 Total
≥ 6 bulan
Total 105 100.0 Hasil distribusi frekuensi faktor
psikososial ibu bekerja bahwa ibu yang
Gambaran distribusi frekuensi
memiliki keinginan dan keyakinan kuat
faktor sosiodemografi ibu bekerja setelah
untuk memberikan ASI Eksklusif lebih
dilakukan proses pengkategorian hasil
banyak (53.3%), dukungan dari suami juga
ukur menunjukkan bahwa usia ibu bekerja
lebih banyak kuat (55,2%), sementara
paling banyak kurang sama dari 35 tahun
dukungan dari keluarga lebih banyak tidak
(76.2%), tingkat pendidikan ibu lebih
kuat (54,3%), ketersediaan pojok ASI
banyak tinggi (55.2%), sementara tingkat
sebagai salah satu dukungan dari tempat
pendidikan suami lebih banyak kategori
bekerja lebih banyak (53.3%), lebih
rendah (54.3%), pendapatan keluarga lebih
banyak ibu yang memiliki persepsi alokasi
banyak di atas UMR (53.3%), jumlah anak
waktu dengan bayi kurang (66,7), lebih
≤ 2 orang kategori keluarga kecil lebih
banyak ibu yang merasa bayi tidak tampak
banyak (63.8%), mulai bekerja setelah
puas saat diberi ASI (62.8%) dan lebih

1091
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4 (October, 2020): 1088-1097 Jurnal Human Care

banyak ibu yang merasa stress akibat Berdasarkan tabel di atas dapat
beban kerja (63.8%). diketahui bahwa ibu bekerja yang tidak
memberikan ASI Eksklusif lebih banyak
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Faktor terjadi pada ibu dengan faktor
Postnatal pada Ibu Bekerja sosidemografi termasuk kategori kurang
Faktor Postnatal Jumlah Persen (%) baik (34.3%) dibandingkan ibu bekerja
Pemberian susu dengan sosiodemografi kategori baik
Formula (32.4%). Perolehan P-value adalah 0.003
69 65.8
Ya
36 34.2 (P-value <0.05) menunjukkan bahwa ada
Tidak
Permasalahan
signifikansi antara faktor sosiodemografi
Menyusui dengan pemberian ASI Eksklusif sehingga
47 44.8 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
Pernah
58 55.2 sosiodemografi terhadap pemberian ASI
Tidak Pernah
Pemberian MP- Eksklusif.
ASI usia < 6
bulan 67 63.8
Tabel 6. Pengaruh Faktor Psikososial
Ya 38 36.2
terhadap Pemberian ASI Ekslusif
Tidak
Riwayat masalah Faktor ASI Eksklusif P-
Psiko- value
kesehatan anak
43 41.0 sosial Tidak Ya
usia < 6 bulan
Pernah 62 59.0 N % N %
Tidak Pernah Kurang 57 54.3 17 16.2 0.001
Total 105 100.0 Baik
Baik 13 12.4 18 17.1
Distribusi frekuensi faktor Total 70 66.7 35 33.3
postnatal ibu bekerja menunjukkan bahwa
lebih banyak ibu yang memiliki Dapat diketahui bahwa ibu bekerja
pengalaman adanya pemberian susu yang tidak memberikan ASI Eksklusif
formula (65.8%), ibu yang pernah lebih banyak terjadi pada ibu dengan
mengalami permasalahan terkait menyusui faktor psikososial termasuk kategori
lebih banyak (55.2%), pemberian Makanan kurang baik (54.3%) dibandingkan ibu
Pendamping ASI lebih banyak dilakukan bekerja dengan psikososial kategori baik
pada bayi usia kurang dari 6 bulan (12.4%). Perolehan P-value adalah 0.001
(63.8%), lebih banyak ibu yang tidak (P-value <0.05) menunjukkan bahwa ada
pernah mengalami adanya riwayat masalah signifikansi antara faktor psikososial
kesehatan pada bayi usia kurang dari 6 dengan ibu bekerja sehingga dapat
bulan (59%). disimpulkan bahwa ada pengaruh
psikososial terhadap pemberian ASI
Eksklusif.
2. Analisis Bivariat
Tabel 7. Pengaruh Faktor Post Natal
Tabel 5. Pengaruh Faktor Sosiodemografi terhadap Pemberian ASI Ekslusif
terhadap Pemberian ASI Ekslusif Faktor ASI Eksklusif P-value
Faktor ASI Eksklusif P- Post- Tidak Ya
Sosio- value natal N % N %
demografi Tidak Ya Kurang 60 57.1 9 8.6 0.000
N % N % Baik
Baik 10 9.5 26 24.8
Kurang 0.003
36 34.3 29 27.6 Total 70 66.7 35 33.3
Baik
Baik 34 32.4 6 5.7 Tabel menunjukkan bahwa ibu
Total 70 66.7 35 33.3 bekerja yang tidak memberikan ASI

1092
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4 (October, 2020): 1088-1097 Jurnal Human Care

Eksklusif lebih banyak terjadi pada ibu Hasil distribusi frekuensi terkait
dengan faktor postnatal termasuk kategori lama pemberian ASI Eksklusif, sebagian
kurang baik (57.1%) dibandingkan ibu besar ibu bekerja memberikan ASI
bekerja dengan postnatal kategori baik eksklusif hingga bayi berusia 3 (tiga)
(9.5%). Sementara itu ibu bekerja yang bulan. Hal ini dikarenakan masa cuti
memberikan ASI Eksklusif lebih banyak bersalin bagi ibu bekerja kurang dari 6
terjadi pada ibu dengan kategori postnatal (enam) bulan. Kondisi ini sesuai dengan
baik (24.8%) dibandingkan dengan UU No. 13 Tahun 2003 tentang
kategori postnatal kurang baik (8.6%). Ketenagakerjaan pasal 82 yang mengatur
Perolehan P-value adalah 0.000 (P-value hak istirahat pekerja/ buruh perempuan
<0.05) menunjukkan bahwa ada selama satu setengah bulan sebelum
signifikansi antara faktor postnatal dengan melahirkan dan satu setengah bulan setelah
pemberian ASI eksklusif sehingga dapat melahirkan.
disimpulkan bahwa ada pengaruh postnatal Akibat terkendala pengaturan
terhadap pemberian ASI Eksklusif waktu dalam bekerja, kuantitas dan
kualitas kebersamaan dengan bayi
berkurang, ibu yang bekerja tidak dapat
Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu
menyusui secara optimal. Permasalahan
Bekerja
menyusui juga dipicu oleh stres beban
Hasil penelitian menunjukkan kerja yang mempengaruhi produksi ASI
pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja sehingga tak sedikit ibu yang akhirnya
sebesar 33.3% sementara 66.7% lainnya menyediakan tambahan pengganti ASI
tidak memberikan ASI eksklusif. seperti susu formula dan Makanan
Perolehan persentase cakupan ASI Pendamping (MP-ASI) lainnya.
eksklusif pada ibu bekerja ini memiliki Hasil distribusi frekuensi penelitian
rentang tidak jauh berbeda dengan capaian ini yang menunjukkan pemberian ASI
cakupan ASI Eksklusif di Kota Jambi. eksklusif pada ibu bekerja masih rendah
Data Profil Kesehatan Provinsi Jambi pada sejalan dengan beberapa literatur
tahun 2017, Kota Jambi menempati urutan menjelaskan hubungan kausal faktor
terendah dengan cakupan pemberian ASI pekerjaan ibu mempunyai pengaruh yang
Eksklusif sebesar 30,4% dan mengalami paling signifikan terhadap pemberian ASI
peningkatan pada tahun 2018 menjadi Eksklusif. Rata – rata nilai Odd Ratio (OR)
42,7%. Capaian tersebut masih belum dari 10 penelitian terdahulu adalah 1,265,
memenuhi target minimal yang harus artinya ibu yang tidak bekerja berpeluang
dicapai Provinsi Jambi yaitu 61%. 1,265 kali memberikan ASI eksklusif
Salah satu faktor penyebab dibandingkan dengan ibu yang bekerja.
rendahnya tingkat keberhasilan pemberian
ASI eksklusif dari beberapa penelitian
terdahulu adalah status pekerjaan ibu. Pengaruh Sosiodemografi Terhadap
Artinya ibu yang bekerja meningkatkan Pemberian ASI Eksklusif
frekuensi kegagalan promosi kesehatan Beberapa literatur menunjukkan
tentang pemberian ASI eksklusif. Seiring bahwa faktor sosiodemografi merupakan
dengan beberapa penelitian di berbagai variabel yang paling banyak diteliti pada
negara tentang ASI eksklusif. Ibu yang penelitian sebelumnya. Sosiodemografi
bekerja akan menghadapi kendala dalam merupakan kajian tentang komponen
memberikan ASI eksklusif kepada lingkungan kultural atau komponen sosial
bayinya, seperti alokasi waktu bersama terkait kependudukan, sosial, ekonomi dan
bayi, stres beban kerja dan keyakinan ibu kesehatan manusia. Indikator yang faktor
untuk memberikan ASI eksklusif. sosiodemografi yang diukur pada
penelitian ini adalah usia ibu, tingkat

1093
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4 (October, 2020): 1088-1097 Jurnal Human Care

pendidikan ibu dan suami, pendapatan tempat bekerja seperti ketersediaan pojok
keluarga, jumlah anak yang menunjukkan ASI dan dukungan rekan kerja.
kategori keluarga besar atau keluarga Persentase jawaban paling tinggi
kecil, serta masa ibu kembali bekerja dari responden yaitu kurangnya alokasi
setelah persalinan. Hasil ukur beberapa waktu bersama bayi. Keadaan ini
indikator tersebut ditransformasi menjadi dikarenakan tuntutan pekerjaan ibu, rata-
kategori sosiodemografi baik dan kurang rata aktifitas kerja dimulai pagi hari
baik. Hasil uji chi-square menunjukkan menjadikan ibu tidak memiliki cukup
terdapat signifikansi faktor sosiodemografi waktu untuk menyusui atau memeras ASI.
terhadap pemberian ASI Eksklusif pada Pada saat jam kerja sebagian besar ibu
ibu bekerja. Kondisi faktor sosiodemografi memberikan susu formula atau pengganti
yang kurang baik akan meningkatkan ASI dengan meminta bantuan pengasuh
resiko ibu bekerja tidak memberikan ASI hingga petang pulang ke rumah ibu baru
Eksklusif. memberikan ASI. Tak jarang kondisi
Hasil tersebut sejalan dengan tersebut menyertai kondisi berikutnya
banyak penelitian terdahulu bahwa ada yaitu mempersulit produksi ASI dan
pengaruh sosiodemografi terhadap masalah menyusui lainnya.
pemberian ASI Eksklusif pada ibu bekerja. Pada dasarnya kekurangan alokasi
Indikator yang diukur seperti usia, waktu ibu bersama bayi berarti
pendidikan ibu, pendidikan suami, mengurangi komunikasi dan interaksi ibu
pendapatan keluarga, jumlah anak dan dengan bayi. Penelitian terdahulu
masa ibu kembali bekerja akan (Kusumawaty,2015) menemukan bahwa
mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI hubungan antara komunikasi (bahasa
Eksklusif. Status pekerjaan ibu yang verbal, kualitas suara, penggunaan kata-
menuntut sebagian besar ibu menjalani kata, penggunaan teknik diam dan bahasa
masa kembali bekerja kurang dari 6 bulan non verbal) dan jarak interaksi (tingkat
menjadi indikator dengan persentase kenyamanan, ruang dan gerakan tubuh ibu
paling tinggi mendapat jawaban kategori kepada bayi) berpola positif dengan
kurang baik, sehingga masa kembali ibu keberhasilan pemberian ASI eksklusif
untuk bekerja menjadi indikator paling artinya semakin baik proses komunikasi
dominan pada faktor sosiodemografi dan jarak interaksi yang dilakukan oleh ibu
dalam mempengaruhi pemberian ASI pada bayinya akan memberi peluang
Eksklusif. semakin besar terhadap pemberian ASI
eksklusif. pada saat pemberian ASI
Pengaruh Psikososial Terhadap Selain indikasi kurangnya alokasi
Pemberian ASI Eksklusif waktu bersama bayi, kepuasan bayi saat
menyusui dan stres beban kerja yang
Faktor psikososial merupakan
dipersepsikan ibu pada penelitian ini
suatu kondisi yang terjadi pada individu
termasuk dalam kategori kurang baik.
meliputi aspek psikis dan sosial yang
Artinya aspek psikis ibu bekerja lebih
mempengaruhi kesehatan. Indikator faktor
banyak dalam kondisi yang beresiko
psikososial yang diukur pada penelitian ini
memperbesar peluang ibu tidak
mencakup aspek psikis keinginan dan
memberikan ASI eksklusif, sebab hasil
keyakinan ibu bekerja untuk memberikan
analisis menunjukkan ada pengaruh faktor
ASI Eksklusif, persepsi ibu terhadap
psikososial terhadap pemberian ASI
kepuasan bayi saat diberi ASI, persepsi ibu
Eksklusif. Oleh karena itu faktor
tentang waktu bersama bayi dan frekuensi
psikososial yang terdiri dari aspek psikis
stres akibat beban kerja. Aspek sosial
dan aspek sosial harus seimbang bagi ibu.
terkait dukungan dari suami, dukungan
Keseimbangan tersebut diperlukan
dari orang tua dan keluarga, dukungan dari
karena kesimpulan dari beberapa

1094
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4 (October, 2020): 1088-1097 Jurnal Human Care

penelitian terdahulu terkait pekerjaan ibu ASI eksklusif. Ibu pekerja yang
menjadi dominan dalam mempengaruhi mempunyai sikap mendukung berpeluang
pemberian ASI Eksklusif adalah seringnya 5 kali memberikan ASI eksklusif
muncul alasan ibu untuk tidak menyusui dibandingkan dengan ibu yang mempunyai
karena pekerjaan. Bagi sebagian ibu, sikap kurang mendukung.
pekerjaan mempengaruhi produksi ASI,
kesulitan atau kerepotan dalam memeras Pengaruh Postnatal Terhadap
ASI sebagai persediaan pada saat ibu Pemberian ASI Eksklusif
bekerja serta ketiadaan waktu lagi untuk Hasil uji chisquare menunjukkan
memberikan ASI. Keikutsertaan suami dan terdapat pengaruh faktor postnatal
semua anggota keluarga memberikan terhadap pemberian ASI Esklusif. Nilai
dukungan dan motivasi bagi ibu bekerja Pvalue 0.000 menjadi nilai paling kecil
akan meningkatkan keinginan, keyakinan diantara tiga variabel yang diteliti, artinya
dan persepsi ibu tentang menyusui atau variabel postnatal menjadi faktor yang
memberikan ASI. Keluarga atau kekuatan pengaruhnya paling kuat
lingkungan sosial ibu berperan dalam dibanding dua variabel lainnya. Terdapat
menciptakan suasana nyaman agar kondisi empat indikator periode pasca lahir
psikis ibu tetap terjaga. Penelitian (postnatal) yang diukur pada penelitian ini
Kurniawan (2013) menjelaskan bahwa yaitu pemberian susu formula, pemberian
social support system memiliki pengaruh Makanan Pendamping (MP-ASI), masalah
yang signifikan terhadap keberhasilan ibu menyusui dan riwayat masalah kesehatan
memberikan ASI Eksklusif. yang pernah terjadi pada bayi. Ibu bekerja
Tempat ibu bekerja juga termasuk yang memberikan susu formula atau
bagian dari sistem lingkungan sosial ibu.
memberikan MP-ASI pada bayi usia
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor kurang dari 6 bulan mencapai persentase
33 tahun 2012 tentang pemberian ASI 67-69 persen. Beberapa responden bahkan
Eksklusif pasal 30 diatur bahwa pengurus menyebutkan pemberian susu formula
tempat kerja harus mendukung program sudah dilakukan sejak di fasilitas layanan
ASI Eksklusif diantaranya penyediaan persalinan, akibat terdapat beberapa
fasilitas khusus untuk menyusui dan atau fasilitas kesehatan yang manjadikan susu
memerah ASI. Selain itu pasal 34 terdapat formula sebagai bingkisan setelah bersalin.
ketentuan bahwa pengurus tempat kerja Kenakalan beberapa fasilitas
wajib memberikan kesempatan kepada ibu kesehatan yang terjadi ini tentu
bekerja untuk memberikan ASI Eksklusif bertentangan dengan PP nomor 33 tahun
selama waktu di tempat kerja. Jika tempat 2012 tentang ASI Eksklusif pasal 21
ibu bekerja menjalankan ketentuan bahwa setiap tenaga kesehatan,
tersebut dengan baik, maka akan tercipta penyelenggara Fasilitas Pelayanan
suatu dukungan sosial dari tempat kerja Kesehatan, penyelenggara satuan
yang akan memberi energi positif terhadap pendidikan kesehatan, organisasi profesi di
aspek psikis ibu bekerja. Dengan demikian bidang kesehatan dan termasuk
terdapat suatu keseimbangan faktor keluarganya dilarang menerima hadiah
psikososial ibu bekerja untuk memberikan atau bantuan dari produsen atau distributor
ASI eksklusif. Susu Formula atau produk bayi lainnya
Sejalan dengan penelitian Abdullah yang dapat menghambat keberhasilan
et al (2012) bahwa faktor yang program pemberian ASI Eksklusif. Pasal
berhubungan dengan pemberian ASI 33 bahwa fasilitas pelayanan kesehatan
eksklusif pada penelitian ini adalah sikap, harus mendukung program ASI Eksklusif.
ketersediaan fasilitas dan dukungan Hal ini cukup meresahkan karena temuan
pengasuh. Variabel sikap merupakan Asosiasi Ibu Menyusui di Indonesia
faktor paling dominan dalam pemberian

1095
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4 (October, 2020): 1088-1097 Jurnal Human Care

(AIMI) kejadian ini dapat mengurangi tentang pemberian ASI ekslusif ini sebagai
tingkat kesadaran ibu untuk menyusui. sarana informasi dalam pengambilan
Sejalan dengan penelitian terdahulu keputusan atau penetapan kebijakan
Kurniawan (2011) pemberian susu formula Promosi Kesehatan bagi stakeholder
selama perawatan postpartum telah lama terkait di Kota Jambi.
diketahui dapat mengganggu skema
pemberian ASI karena akan UCAPAN TERIMAKASIH
mempengaruhi produksi ASI dan Peneliti mengucapkan terimakasih
kemampuan bayi menyusu. Dari WHO kepada Kementerian Riset dan Teknologi/
bahwa pemberian susu formula di fasilitas Badan Riset dan Inovasi Nasional selaku
kesehatan mengakibatkan dampak negatif pemberi dana hibah pada penelitian ini.
pada ibu yang memiliki permasalahan
menyusui periode postnatal dan semakin
REFERENSI
menurunkan keyakinan ibu untuk Abdullah et al. 2013. Determinan Perilaku
memberikan ASI Eksklusif. Selain temuan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
di atas, penelitian ini juga memperlihatkan pada Ibu Pekerja. Kesmas, Jurnal
bahwa periode postnatal yang dialami Kesehatan Masyarakat Nasional.
sebagian besar ibu bekerja ini erat 2013 Februari 7(7): 298-303
kaitannya dengan faktor sosiodemografi Ayu, W. et al. 2014. Pengaruh
dan faktor psikososial, dimana status Penyuluhan ASI Eksklusif
pekerjaan ibu menjadi latar belakang ibu Terhadap Pengetahuan Ibu
kesulitan membagi waktu memberikan Tentang ASI Eksklusif Dan Sikap
ASI, sebagian ibu memiliki persepsi yang Ibu Menyusui Di Kecamatan
kurang baik tentang proses pemberian ASI
Kanigoro Kabupaten Blitar.
dan belum memperoleh social support Jurnal Kejuruan. Vol. 37 (1)
system yang kuat. Sehingga diperoleh hasil Dinas Kesehatan Kota Jambi. 2014.
bahwa indikator paling dominan yang Cakupan Pemberian ASI
menjadi pendorong ibu bekerja tidak Eksklusif di Wilayah Kerja
memberikan ASI Eksklusif pada periode Puskesmas Kota Jambi. Jambi :
postnatal yaitu pemberian susu formula Dinkes Kota Jambi
dan MP-ASI sebagai jalan pintas Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. 2016.
menggantikan ASI. Profil Kesehatan Provinsi Jambi
Tahun 2015. Jambi : Dinkes
SIMPULAN Provinsi Jambi
Ada pengaruh faktor Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. 2019.
sosiodemografi (Pvalue 0.003), psikososial Profil Kesehatan Provinsi Jambi
(Pvalue 0.001), dan postnatal (Pvalue Tahun 2018. Jambi : Dinkes
0.000) terhadap pemberian ASI Esklusif Provinsi Jambi
oleh ibu bekerja di Kota Jambi. Faktor Fitria, F et al. (2018). Analisis Sosial
sosiodemografi, psikososial dan postnatal Budaya Dalam Pemberian ASI
signifikan mempengaruhi kegagalan Pada Bayi Di Kecamatan Lawa
promosi kesehatan tentang pemberian ASI Kabupaten Muna Barat Tahun
eksklusif oleh ibu bekerja di Kota Jambi. 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Faktor psikososial dan postnatal memiliki Kesehatan Masyarakat, UHO Vol.
beberapa indikator yang dominan dalam 3 (2)
mempengaruhi kegagalan promosi Handayani L et al. Breastfeeding
kesehatan tentang ASI eksklusif Education in Term of Knowledge
diantaranya alokasi waktu kerja dan and Attitude through Mother
pemberian susu formula dan atau MP-ASI Support Group. Journal of
usia bayi kurang dari 6 bulan. Kajian

1096
e-ISSN:2528-66510;Volume 5;No.4 (October, 2020): 1088-1097 Jurnal Human Care

Education and Learning. 2012 6 vol 1(1), Maret 2017. Fakultas.


(1): 65-72 Psikologi dan Kesehatan UIN
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Data Sunan Ampel
dan Informasi Profil Kesehatan Nasution, Indriani et al. 2014. Faktor-
Indonesia Tahun 2017. Jakarta : Faktor yang Berhubungan
Kemenkes RI dengan Pola Pemberian ASI
Kholid, A. 2014. Promosi Kesehatan Eksklusif di Wilayah Kerja
Dengan Pendekatan Teori Puskesmas Bungus Tahun 2014.
Perilaku, Media Dan Aplikasinya. http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.
Jakarta: Rajawali Pers. php/jka/article/ view/590/478
Kurniawan, B. 2013. Determinan Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Keberhasilan Pemberian ASI Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Eksklusif. Jurnal Kedokteran Rineka Cipta
Brawijaya. Vol. 27 (4 ):1-08 Notoatmodjo,S. 2012. Promosi Kesehatan
Kusumawaty. 2015. Faktor-Faktor Edisi Revisi. Jakarta : Rineka
Transcultural yang Cipta
Mempengaruhi Pemberian ASI Ogunlesi TA. Maternal Socio-
Eksklusif di Wilayah Kerja Demographic Factors
Puskesmas Mandalika Kecamatan Recommendations. Advances in
Cikoneng Kabupaten Ciamis. Experimental Influencing The
Jurnal STIKES Muhammadiyah Initiation and Exclusivity of
Ciamis. 2015 Agustus Vol. Medicine and Biology. 2004; 554:
2(1):45-58 79-87. Breastfeeding in a
Lestari, R. 2017. Pemberian Asi Eksklusif Nigerian Semi-Urban Setting.
di Wilayah Kerja Puskesmas Maternal Child Health Journal.
Tapung Perawatan Tahun 2015. 2010; 14(3): 459-465
Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Prasbasiwi, A. et al. 2015. ASI eksklusif
Anak Usia Dini, Vol.1(2):97-104 dan Persepsi Ketidakcukupan
Martini, N. Et al. 2017. Faktor-faktor ASI. Jurnal Kesmas Vol.9 (3)
Pendorong Ibu dalam Pratama,O. 2020. Pengaruh Promosi
Memberikan ASI Eksklusif di UPT Kesehatan dalam Peran Pemberi
Puskesmas II Denpasar Barat. ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Jurnal Kesehatan Terpadu, Puskesmas Arcamanik. Jurnal
Vol.1(1) Sehat Masada Vol. XIV (1)
Maryuni, A. 2015. Inisiasi Menyusui Dini Roesli. 2008. Manajemen Laktasi, Ikatan
ASI Eksklusif dan Manejemen Dokter Indonesia, Jakarta
Laktasi. Jakarta: Trans Info SDKI. 2017. Survei Demografi Kesehatan
Media Indonesia. Jakarta : BKKBN
Mulyani, S. et al. 2018. Faktor yang Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Asuhan
Berhubungan dengan Pemberian Kebidanan pada Ibu Nifas.
ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Yogyakarta : Andi Offset
Puskesmas Kenali Besar Kota UNICEF. 2013. ASI Adalah Penyelamat
Jambi. Jurnal Ilmiah Ilmu Hidup Paling Murah Dan Efektif
Terapan Universitas Jambi. 2018 Di Dunia. Diakses dari
Volume 2(1): 49 www.unicef.org/Indonesia/id/med
Mustika. 2016. Determinan Pemberian ia 21270 html pada tanggal 25
ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui Mei 2020
Tinjauan Sistematis Penelitian Wiji, R.N. 2013. ASI dan Panduan Ibu
Tahun 2011 -2016. Journal of Menyusui. Yogyakarta: Nuha
Health Science and Prevention, Medika

1097

You might also like