You are on page 1of 14

Jurnal Pendidikan Matematika (Jumadika) | Oktober 2020 | Volume 2 Nomor 2 | Hal.

46 – 59
DOI https://doi.org/10.30598/jumadikavol2iss2year2020page46-59

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF DAN


ANALITIK PESERTA DIDIK SMP DALAM MENYELESAIKAN
SOAL MODEL PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT
ASSESSMENT (PISA)
Hasan Bashri Hadimu1*, Theresia Laurens2, La Moma3
1, 2,3
Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Pascasajana, Universitas Pattimura
Jalan Ir. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka, Ambon, Indonesia

e-mail: 1hasanbashrihadimu@gmail.com;
Submitted: August 20, 2020 Revised: September 23, 2020 Accepted: September 28, 2020
corresponding author*
Abstract
During this time, reflective thinking and analytical skills have not been one of the objectives of mathematics
and learners have not demonstrated reflective activity and analytic learning. The ability of the students '
reflective thinking and analytics is an important aspect to be examined and developed so that the learner's
math learning is more optimal. The study aims to describe the ability of the students ' reflective thinking
and analytic of junior high school in solving the Programme for International Student Assessment (PISA)
model. This research is a qualitative descriptive study describing the reflective thinking skills and analytical
students of junior high school in solving the Programme for International Student Assessment (PISA)
model. The subject in this study is a class IX student consisting of three learners with the details of each of
the 1 learners with reflective thinking skills, 1 student with analytic thinking skills and 1 student with
reflective and analytical thinking skills. The data collection techniques used are tests of reflective thinking
and analytical skills as well as interviews. Test Data and interviews are analyzed based on indicators that
meet the ability of reflective thinking and analytical thinking skills. Data analysis techniques refer to the
Miles and Hiberman concepts which include data reduction, data presentation, and conclusion withdrawal.
Data validity techniques use observer persistence, triangulation time and peer checking. The results of the
study provide conclusions: 1) Subject 1 meets the indicator of the reflective thinking ability, subject 1 able
to the reacting phase, comparing, less in the contemplating phase: 2) Subject 2 meets the analytical thinking
ability indicator, subject 2 is capable at would phase, organizing and attributing: 3) Subject 3 meets the
indicator of reflective thinking capabilities capable of the reacting, comparing, contemplating and subject
3, organizing and attributing.
Keywords: analytics, reflective, pisa

1. Pendahuluan Berpikir reflektif adalah pengaturan tentang


berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah.
Selama ini kemampuan berpikir reflektif dan
Berpikir reflektif menjadikan seseorang yakin atau
analitik belum menjadi salah satu tujuan
tidak yakin terhadap penyelesaian suatu masalah.
pembelajaran matematika. Hal ini sejalan dengan
pernyataan dari Sabandar (2010: 3) bahwa berpikir Rudd dan Shermis (Gurol, 2011: 388)
reflektif masih jarang diperkenalkan oleh guru atau menyatakan tentang pentingnya bepikir reflektif
dikembangkan untuk peserta didik sekolah sebagai berikut. “An important role of reflective
menengah. Nindiasari (2014: 82) menemukan thinking is to act as a means of prompting the
bahwa lebih dari 60% peserta didik sekolah thinker during problem solving situations because
menengah belum mampu mencapai berpikir it provides an opportunity to step back and think of
reflektif matematis, seperti kemampuan the best strategies ot achieve goa. Reflective
mengintepretasi, mengaitkan, dan mengevaluasi. thinking helps to integrate these thinking skills by
helping with judgments, Berpikir reflektif memiliki
Dewey (Rodgers, 2002: 842)
peranan penting sebagai sarana bepikir untuk
Mengemukakan tentang pentingnya berpikir
menyelesaikan masalah matematika. Berpikir
reflektif sebagai berikut. “Reflective thinking is the
reflektif memberikan kesempatan pada peserta
arrangement of understandable thoughts. These
didik untuk belajar memikirkan strategi terbaik
thoughts become what one believes or does not
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu
believe. They are often influenced by experiences”.
Copyright © Authors. This is an open access article distributed under the Attribution-NonCommercial-
ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0), which permits unrestricted use, distribution, and
reproduction in any medium, provided the original work is properly cited.
Jurnal Pendidikan Matematika (Jumadika) | Oktober 2020 | Volume 2 Nomor 2 | 47

berpikir reflektif dapat membantu peserta didik creative, and practical abilities has resulted in
mengintegrasikan kemampuan berpikirnya dengan improved school achievement for every student,
melakukan penilaian. Dengan demikian, berpikir whatever their ability pattern, Mengajar peserta
reflektif merupakan hal yang penting agar peserta didik untuk menggunakan semua kemampuan
didik mampu memecahkan masalah secara analitik, kreatif, dan praktis mereka telah
optimal. menghasilkan peningkatan prestasi sekolah untuk
setiap peserta didik, apa pun pola kemampuan
Dengan demikian, kemampuan berpikir
mereka.
reflektif ialah kemampuan peserta didik dalam
mengklasifikasi makna pengalaman belajar dulu Muin (2011: 234) menyatakan bahwa
dan sekarang, proses mental yang kompleks dalam keterampilan berpikir reflektif peserta didik perlu
memahami, mengkritik, menilai, mencari solusi dimiliki, tidak hanya dalam proses pembelajaran,
alternatif dan mengevaluasi isu atau masalah yang tetapi juga berkaitan dengan memecahkan masalah
dipelajari dalam kaitannya dengan masalah yang kehidupan sehari-hari. Karena dengan berpikir
dihadapi dalam dunia nyata. reflektif, seseorang dapat memahami, mengkritik,
menilai, mencari solusi alternatif, dan
Sulastri (2018: 78) salah satu aspek kognitif
mengevaluasi isu atau masalah yang dipelajari.
dalam taksonomi Bloom yang menempati urutan
Jika dikaitkan dengan PISA berdasarkan OECD
keempat setelah pengetahuan, pemahaman, dan
(2014), soal matematika PISA erat kaitannya
aplikasi adalah aspek analitik. Kemampuan
dengan kemampuan menginterpretasi hal-hal
berpikir analitik merupakan suatu kemampuan
matematis pada berbagai konteks yang berbeda dan
dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik.
membantu seseorang untuk memahami peran
Menurut Amer (2005: 1), “analythical matematika pada situasi kehidupan nyata serta
thinking is a powerful thinking tool-for membuat penilaian dan keputusan. Dengan
understanding the parts of situation is the ability to demikian berpikir reflektif sangat dibutuhkan
scrutinize and break down facts and thought into dalam memecahkan masalah yang terkait dengan
their strengths and weaknesses”, Berpikir analitik masalah matematika standar PISA
sangat berguna untuk memahami bagian-bagian
Kurniati dan Jamil (2016: 143) Soal-soal
dari situasi, kemampuan untuk meneliti dan
PISA bukan hanya menuntut kemampuan dalam
merinci fakta dan berpikir pada kekuatan dan
penerapan konsep saja, tetapi lebih kepada
kelemahannya.
bagaimana konsep itu dapat diterapkan dalam
Parta (2016: 1) Berpikir analitik merupakan berbagai macam situasi. Selanjutnya, Setiawan
salah satu model berpikir yang perlu (2014) mengemukakan soal PISA selain menuntut
dikembangkan dalam pembelajaran matematika. kemampuan analisis dalam pengerjaannya.
Model berpikir ini sangat dibutuhkan karena obyek Dengan demikian, kemampuan berpikir reflektif
kajian dalam pembelajaran matematika merupakan dan analitik sangat berperan penting dalam
obyek abstrak. Sedangkan menurut Sternberg menyelesaikan soal PISA.
(2012: 424) mengatakan it is important to teach
students not just to learn facts but also to think
analytically, creatively, practically, and wisely. 2. Metode Penelitian
Jadi menurut Sternberg bahwa penting untuk
Metode penelitian yang digunakan dalam
mengajar peserta didik tidak hanya untuk belajar
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
fakta tetapi juga untuk berpikir secara analitis,
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kreatif, praktis, dan bijaksana. Oleh karena itu,
kemampuan berpikir reflektif dan analitik peserta
berpikir analitik sangat berperan bagi peserta didik,
didik SMP dalam menyelesaikan soal model
khususnya pada proses pemecaham masalah
Programme for International Student Assessment
matematika.
(PISA). Prosedur penelitian ini terdiri dari 3
Dari uraian di atas, maka dapat simpulkan tahapan utama yaitu persapan, implementasi dan
kemampuan berpikir analitik ialah kemampuan analisis data. Pada tahap persiapan, peneliti
dasar yang harus dimiliki peserta didik dalam mempersiapkan instrumen tes (soal-soal PISA)
menyelesaikan soal non rutin yang membutuhkan untuk mengukur kemampuan berpikir reflektif dan
unsur pengetahuan, pemahaman aplikasi, analitik peserta didik. Terdapat 2 soal PISA yang
menemukan hubungan, membuktikan, harus diselesaikan peserta didik. Selanjutnya
mengomentari dan menggeneralisasi peneliti menganalisis jawaban peserta didik untuk
mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan
Sternberg, dkk (2012:22) mengatakan
berpikir reflektif dan analitik peserta didik.
teaching students to use all of their analytic,
Penelitian ini dilakukan di MTsN Ambon dan SMP
48 Hadimu, Laurens & Moma

Advent Maluku. Subjek penelitian ini adalah 3 Peserta didik mampu menjelaskan
peserta didik kelas IX yang memenuhi indikator maksud permasalahan, mendeteksi
kemampuan berpikir reflektif, analitik dan reflektif kesalahan pada penentu jawaban,
Contemplating
analitik. Pemilihan subjek berdasarkan dan membuat kesimpulan dengan
benar dalam menyelesaikan soal
pertimbangan peserta didik tersebut mampu
PISA
menyelesaikan soal PISA, mampu berkomunikasi
Memilah-milah bagian-bagian yang
dengan baik terkait dengan penyelesaian soal PISA Differentiating relevan dan tidak relevan dalam
dan pertimbangan guru bidang studi. menyelesakan soal PISA
Tabel 1. Indikator Kemampuan Berpikir Reflektif Membuat struktur dalam
dan Analitik dalam Menyelesaikan Soal penyelesaian masalah yang
Organizing
Model PISA sistematis dalam menyelesakan soal
PISA
Fase Berpikir Indikator Berpikir Reflektif Mengungkapkan informasi dalam
reflektif Attributing bentuk kesimpulan dalam
Peserta didik mampu menyebutkan menyelesakan soal PISA
dan menghubungkan hal-hal yang
diketahui dan ditanyakan pada soal,
Reacting mampu menjelaskan bahwa yang 3. Hasil dan Pembahasan
diketahui sudah cukup atau belum
untuk menjawab yang ditanyakan 3.1. Hasil
dalam menyelesikan soal PISA Berikut ini adalah deskripsi kemampuan
Peserta didik mampu menjelaskan berpikir reflektif subjek dalam menyelesaikan soal
permasalahan yang pernah PISA.
diperoleh dan menghubungkan
Comparing
masalah yang ditanyakan dengan Subjek 1 dalam menyelesaikan soal PISA
masalah yang pernah dihadapi a. Fase Reacting
dalam menyelesaikan soal PISA
Peserta didik mampu menjelaskan Subjek 1 melakukan fase reacting pada
maksud permasalahan, mendeteksi masalah I dan II.
kesalahan pada penentu jawaban, Masalah I:
Contemplating
dan membuat kesimpulan dengan
benar dalam menyelesaikan soal
PISA
Fase Berpikir Indikator Berpikir Analitik
Analitik Masalah II:
Memilah-milah bagian-bagian yang
Differentiating relevan dan tidak relevan dalam
menyelesakan soal PISA
Membuat struktur dalam
penyelesaian masalah yang
Organizing
sistematis dalam menyelesakan soal
PISA
Mengungkapkan informasi dalam Gambar 1. Hasil Subjek 1 Fase Reacting
Attributing bentuk kesimpulan dalam
menyelesakan soal PISA Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa pada
Fase Berpikir Indikator Berpikir Reflektif dan masalah I dan II, subjek 1 dapat menuliskan
Reflektif dan Analitik informasi yang diketahui sesuai dengan masalah
Analitik yang diberikan, namun tidak menuliskan apa yang
Peserta didik mampu menyebutkan ditanyakan pada soal. Ketika wawancara
dan menghubungkan hal-hal yang dilakukan, subjek mampu mengemukakan apa
diketahui dan ditanyakan pada soal, yang ditanyakan pada soal subjek 1 mampu
Reacting mampu menjelaskan bahwa yang menguraikan masalah dengan pemahamannya
diketahui sudah cukup atau belum
sendiri, serta mampu menghubungkan apa yang
untuk menjawab yang ditanyakan
dalam menyelesikan soal PISA
diketahui dan ditanyakan pada soal.
Peserta didik mampu menjelaskan Petikan wawancara Subjek 1 berkaitan
permasalahan yang pernah dengan fase reacting sebagai berikut:
diperoleh dan menghubungkan
Comparing
masalah yang ditanyakan dengan
masalah yang pernah dihadapi
dalam menyelesaikan soal PISA
Jurnal Pendidikan Matematika (Jumadika) | Oktober 2020 | Volume 2 Nomor 2 | 49

P 06 : Coba kemukakan dengan bahasamu Masalah I:


sendiri tentang masalah 1!

Gambar a. Hasil Pekerjaan Subjek 1


memisalkan segi enam dengan 𝑥 dan
persegi panjang dengan 𝑦
Masalah II:
Soalnya menggunakan rumus aljabar
(menunjuk hasil pekerjaan)
S1.06 : Misalnya bangun datar segi empat ialah
𝑥 dan persegi panjang ialah 𝑦, maka bisa
dikatakan 3𝑥 + 3𝑦 = 21 cm dan 3𝑥 +
2𝑦 = 19 cm
P 07 : Apa yang ditanyakan dari soal ?
S1.07 : 𝑥 + 2𝑦 ? (untuk tower terpendek) Gambar 2. Hasil Subjek 1 Fase Comparing
P 08 : Apa hubungan antara yang di tanyakan Subjek 1 mampu menjelaskan jawaban
dan diketahui ? dengan permasalahan yang pernah didapatkan dan
S1.08 : Hubungannya ialah persamaan 3𝑥 + mampumenghubungkan masalah yang ditanyakan
3𝑦 = 21 dan 3𝑥 + 2𝑦 = 19 itu sangat
dengan masalah yang pernah dihadapi.
penting untuk kita gunakan untuk
menentukn nilai 𝑥 + 2𝑦 (untuk tower
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
terpendek) disimpulkan bahwa pada fase comparing, subjek 1
P 09 : Apakah yang diketahui dan yang mampu dalam menjelaskan masalah yang pernah
ditanyakan sudah cukup untuk dihadapi dan menghubungkan masalah yang
menjawab soal ini ? pernah dihadapi dengan masalah yang di
S1.09 : Cukup selesaikan sekarang.

P 15 : Dari masalah II, Informasi apa saja yang Petikan wawancara Subjek 1 berkaitan
diketahui ? dengan fase comparing sebagai berikut:
P 10 : Pada soal no 1, Apakah pernah
memecahkan soal seperti ini
sebelumnya ?

S1.10 : Pernah
P 11 : Coba jelaskan masalah yang pernah di
Gambar b. Hasil Pekerjaan Subjek 1 hadapi?
dalam menuliskan informasi dalam S1.11 : Saya pernah menyelesaikan masalah
penyelesaian soal seperti ini sebelumnya. Misal
S1.15 : Misal (sambil menunjuk) jarak antar 2𝑥 − 𝑦 = 3
kedua kaki ialah 𝑝, dan 𝑛 ialah kecepatan 3𝑥 − 4𝑦 = 7
langkah/meter dan kita harus tentukan Dengan menggunakan metode eliminasi
nilai 𝑃 atau panjang langkah dalam kita peroleh 𝑦 = −1
meter dan 𝑛 atau Kecepatan Berjalan Selanjutnya kita gunakan metode
dalam meter per menit subtitusi untuk persamaan pertama agar
P 16 : Apa hubungan dari yang diketahui dan kita dapat menentukan nilai y
yang ditanyakan pada soal? 2𝑥 − 𝑦 = 3
S1.16 : Jika diketahui 𝑛, kita disuruh mencari 𝑝, 2𝑥 − (−1) = 3
dan jika diketahui 𝑝, kita disuruh 2𝑥 + 1 = 3
mencari 𝑛. 2𝑥 = 3 − 1
P 17 : Setelah memahami apa yang diketahui 2𝑥 = 2
dan ditanyakan pada soal, apakah itu 𝑥=1
cukup untuk menyelesaikan soal? Jadi, nilai 𝑥 = 1 dan 𝑦 = −1
S1.17 : Cukup P 12 : Coba anda jelaskan hubungan antara
soal yang pernah diselesaikan dengan
soal yang dijawab sekarang ?
S1.12 : Hubungannya terletak pada cara
b. Fase Comparing
menyelesaikannya yaitu dengan cara
Subjek 1 melakukan fase comparing subtitusi dan eliminasi
50 Hadimu, Laurens & Moma

P 18 : Baik cukup! P 13 : Dari soal no 1, kira-kira apa maksud dari


Selanjutnya, Pada soal no 2 Apakah soal ?
pernah menyelesaikan soal seperti ini
sebelumnya?
S1.18 : Pernah, soal ini berkaitan dengan
perbandingan senilai. Konsep tentang
𝑎 𝑐
perbandingan senilai = dimana 𝑎 ×
𝑏 𝑑
𝑏 = 𝑐 × 𝑑. Gambar c. Hasil Pekerjaan Subjek 1
P 19 : Jadi, apa hubungannya dengan soal menggunakan metode eliminasi dan
yang kamu jawab sekarang ? substitusi
S1.19 : Nah, konsep perbandingan senilai S1.13 : Dari persamaan ini (menunjuk hasil
sangat penting untuk memecahkan soal pekerjaan), kita menggunakan subtitusi
no 2. dan eliminasi untuk mencari panjang
𝑛 70
Misalnya tadi, = 140 = = 140 bangun ini (menunjuk soal)
𝑝 𝑝
70 1 Pertama, kita misalkan bangun datar segi
maka 𝑝 = = = 0,5 enam adalah 𝑥 dan persegi panjang
140 2

P 20 : Jadi hubungannya dengan konsep adalah 𝑦. Selanjutnya berdasarkan


perbandingan senilai ialah untuk informasi dari soal kita tulis persamaan
𝑎×𝑏 yaitu 3𝑥 + 3𝑦 = 21 𝑐𝑚 dan 3𝑥 + 2𝑦 =
menentukan nilai D, maka 𝐷 = 19𝑐𝑚.
𝑐
70×1
sama halnya dengan 𝑝 = Setelah itu kita lakukan metode
140
Baik, Cukup! eliminasi pada x, dan kita peroleh nilai
𝑦 = 2. Selanjutnya kita tulikan
persamaan 3𝑥 + 2𝑦 = 19𝑐𝑚 dan
c. Fase Contemplating subtitusikan nilai 𝑦 = 2, sehingga kita
peroleh nilai 𝑥 = 5. Pada langkah
Subjek 1 melakukan fase contemplating
terakhir, 𝑥 + 2𝑦 = 5 + 2.2 = 9
pada masalah I dan II. P 14 : Apakah dalam mengerjakan soal, terjadi
Masalah I: kesalahan dan anda mengoreksinya ?
S1.14 : Tidak

Subjek 2 dalam menyelesaikan soal PISA


a. Fase Differentiating
Masalah II:
Subjek 2 melakukan fase differentiating
pada masalah I dan II.
Masalah I:

Masalah II:
Gambar 3. Hasil Subjek 1 Fase Contemplating
Berdasarkan Gambar 3, terlihat bahwa
subjek I mampu menjelaskan permasalahan pada
soal, memperbaiki dan menjelaskan kesalahan
yang terjadinamun cenderung tidak menuliskan
kesimpulan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada fasecontemplating subjek 1 mampu dalam
menjelaskan maksud permasalahan dan
kesimpulan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan
(Ananda, 2019: 143), peserta didik mengalami
kesulitan pada fase berpikir reflektif yang ketiga
Gambar 4. Hasil Subjek 2 Fase Differentiating
yaitu contemplating (berpikir refletif untuk inkuiri
kritis), dimana peserta didik tidak mampu Berdasarkan Gambar 4, terlihat bahwa pada
membuktikan kebenaran jawaban. masalah I dan II, subjek 2 mampu menuliskan
langkah-langkah penyelesaian masalah secara
Petikan wawancara Subjek 1 berkaitan
runtut. Pada jawaban di atas, terlihat bahwa subjek
dengan fase contemplating sebagai berikut:
Jurnal Pendidikan Matematika (Jumadika) | Oktober 2020 | Volume 2 Nomor 2 | 51

2 memenuhi aspek memilih (differentiating) yaitu S2.15 :


mampu mengelompokkan data-data yang berkaitan
dengan permasalahan yang diberikan. Pada
masalah I Subjek 2 menuliskan data yang diketahui
dari permasalahan namun tidak menuliskan apa
yang ditanyakan. Ketika wawancara dilakukan,
subjek 2 mampu mengemukakan apa yang
ditanyakan pada soal. Kemudian pada masalah II,
subjek 2 menuliskan data yang diketahui dan yang Gambar g. Hasil Pekerjaan Subjek 2
dalam menuliskan informasi yang
ditanyakan pada soal.
dketahui dan ditanya dalam
Petikan wawancara Subjek 2 berkaitan penyelesaian soal
dengan fase differentiating sebagai berikut: Diketahui 𝑛/𝑝 = 140 dengan n =
langkah permenit, dan p= panjang
P 04 : Kira-kira, informasi apa saja yang adik langkas
peroleh dari soal no 1? P 16 : Baik. Apa ide setelah dibaca ini soal?

S2.04 : S2.16 : hmm. Awalnya kak tidak mengerti


sekali ini soal, tapi setelah kubaca
berulang-ulang bisa paham sedikit kak.
P 17 : Apa yang harus dimisalkan dengan
menggunakan simbol?
S2.17 : Ini kak aku misalkan itu 𝑛 =
Gambar f. Hasil Pekerjaan Subjek 2 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡, 𝑝 =
dalam menuliskan informasi pada soal 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ. Jadi beripikir
ada 2 tower dengan tinggi yang berbeda P 18 : Jadi intinya setelah dibaca berulang-
kak. Terus itu tower terbentuk dari ulang bisa di paham informasi dari
persegi panjang dan segienam yang soal?
tersusun. Jadi segienam kumisalkan 𝑥 S2.18 : Iya kak.
dan persegi panjang kumisalkan 𝑦 Jadi P 19 : Kalau yang ditanyakan?
kutulis diketahui
S2.19 : Kalau yang ditanyakan ini kak pertama
3𝑥 + 3𝑦 = 21 dan 3𝑥 + 2𝑦 = 19.
p atau panjang langkah dan langkah
P 05 : Kalau yang ditanyakan?
dalam meter/menit
S2.05 : Itu tingginya tiang yang paling pendek P 20 : Menurut kamu informasi yang dipahami
kak. apakah sudah cukup untuk
P 06 : Bangun apa yang bentuk tower paling menyelesaikan soal?
pendek? S2.20 : Cukup kak
S2.06 : Samaji itu kak tower 1 dan 2, persegi
panjang dan segienam yang bentuknya b. Fase Organizing
tower paling pendek.
P 07 : Jadi? Subjek 2 melakukan fase organizing pada
masalah I dan II.
S2.07 : Astaga.. ada kulupa kak disini (sambil
menunjuk lembar jawaban) harusnya Masalah I:
kutulis 𝑥 + 2𝑦. Kutulis di cakaranku
itu kak tapi lupa tulis di sini.
P 08 : Oke lanjut. Itu simbol 𝑥 dan 𝑦 dapat
diganti symbol lain ?
S2.08 : Bisa kak.
P 09 : Nah, apakah adik masih butuh
informasi tambahan untuk
menyelesaikan soal nomor 1?
S2.09 : Cukup kak kalau menurutku.

P 14 : Oke dek. Sekarang perhatikan lagi soal


nomor 2. Bagaiamana menurut adik soal
nomor 2?
S2.14 : Awalnya bingung kak jadi nda
mengertika kak tapi gampang ternyata
(sambil tersenyum)
P 15 : Coba jelaskan informasi apa saja yang
diperoleh dari soal no 2?
52 Hadimu, Laurens & Moma

Masalah II: S2.10 : Mencari jawabannya pak dengan cara


subtitusi dan eliminasi.
P 11 : Bagaimana menjawabnya?
S2.11 :

Gambar h. Hasil Pekerjaan Subjek 2


metode eliminasi dan substitusi
Kan yang diketahui dari tower a 3𝑥 +
3𝑦 = 21 dan tower b 2𝑥 + 3𝑦 = 19
lalu di eliminasi untuk menentukan nilai
Gambar 5. Hasil Subjek 2 Fase Organizing x setelah itu di subtitusikan ke 3𝑥 +
Berdasarkan Gambar 5, terlihat bahwa 3𝑦 = 21 untuk menentukan nilai 𝑦
Kita permisalkan dulu persamaan
pada masalah I dan II, subjek 2 mampu menuliskan
pertama dan kedua sesuai dengan
langkah-langkah penyelesaian secara runtut. Pada informasi pada soal, itu sangat penting
jawaban di atas, terlihat bahwa subjek S2 untuk dapat menyelesaikan soal
memenuhi aspek organizing yaitu mampu P 12 : Bagaimanakah strategi dan langkah-
membuat struktur dalam penyelesaian masalah langkah dalam menyelesaikan soal ?
yang sistematis.
Subjek 2 menyusun struktur cara
menyelesaikan masalah dengan cara menuliskan
persamaan berdasarkan informasi yang diketahui
pada soal. Pada masalah I subjek 2 menggunakan
metode eliminasi dan subtitusi. Subjek 2 terlebih
dahulu mengeliminasi nilai 3𝑦 untuk dapat Gambar i. Hasil Pekerjaan Subjek 2
menentukan nilai 𝑥. Pada tahap selanjutnya subjek dalam menerapkan strategi atau langkah
penyelesaian soal
2 menuliskan persamaan 3𝑥 + 3𝑦 = 21.
S2.12 : Pertama pahami maksud dari soal,
Kemudian mensubtitusikan nilai 𝑥 = 2 ke dalam menuliskan persamaan dan
persamaan. Sehingga diperoleh nilai 𝑦 = 5. pada menggunakan metode eliminasi dan
tahap selanjutnya subjek S 2 menuliskan subtitusi
persamaan 2𝑥 + 𝑦 = 2(2) + 5 = 9. pada masalah
II subjek S2 menggunakan konsep perbandingan P 21 : Setelah kamu memahami informasi pada
𝑛 soal 2.1 apa yang kamu lakukan?
senilai. Berdasarkan informasi dari soal, 𝑝 =
140 selanjutnya subjek S2 mensubtitusikan nilai
70 70 1
𝑛 = 70 sehingga, 𝑝 = 140. Maka 𝑝 = 140 = 2 =
0,5 sehingga diperoleh panjang langkah ialah 0,5
m. selanjutnya untuk menentukan panjang langkah
𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡, subjek 2 mensubtitusikan nilai 𝑝 =
𝑛
0,80. Sehingga diperoleh = 140. Maka, 𝑛 =
0,80
0,80 × 140 = 112. 𝑛 = 112 × 0,80 =89,6. Gambar j. Hasil Pekerjaan Subjek 2
Dengan demikian, subjek 2 mampu dalam dalam menuliskan kesimpulan
S2.21 : Menulis rumusnya lalu memasukkan ke
membuat struktur dalam penyelesaian masalah
rumus yang diketahui dimana n/p = 140
yang sistematis, menjelaskan strategi dan langkah- jadi 70 per p = 140 lalu P = 70/140 atau
langkah dalam menyelesaikan soal. ½ atau 0,5 meter
Petikan wawancara Subjek 2 berkaitan P 22 : Bagaimanakah strategi dan langkah-
langkah dalam penyelesaian?
dengan fase organizing sebagai berikut:
S2.22 : Karena soal ini berkaitan dengan
P 10 : Setelah kamu mengetahui apa yang perbandingan senilai, maka strateginya
diketahui dan apa yang ditanyakan lalu cukup dengan memahami soal dan harus
kamu apakan lagi? bias operasi perkalian dan pembagian
Jurnal Pendidikan Matematika (Jumadika) | Oktober 2020 | Volume 2 Nomor 2 | 53

P 24 : Pada soal no 2.2, bagaimanakah


sehingga kamu menentukan jawaban?
S2.24 :
Gambar Hasil Pekerjaan Subjek 2 dalam
menuliskan kesimpulan
S2.13 : Jadi, tinggi tower terpendek adalah 9m.

P 22 : Pada soal no 2.1 apa kesimpulan yang


bisa diperoleh?

Gambar k. Hasil Pekerjaan Subjek 2 Gambar m. Hasil Pekerjaan Subjek 2


berkaitan dengan strategi dan langkah- dalam menuliskan kesimpulan
langkah dalam penyelesaian soal S2.23 : Jadi, panjang langkahnya ialah 0,5 m
Dengan perbandingan senilai, sama
P 26 : Pada soal no 2.2 apa kesimpulan yang
kayak nomor 2.1 tapi bedanya yang
bisa diperoleh?
dicari n nya jadi n = P x 140 kan P nya
0,80 jadi 0,80 x 140 = 112meter/menit
P 25 : lalu dikali kan panjang langkah Budi
hasilnya 89,6 meter Gambar n. Hasil Pekerjaan Subjek 2
S2.25 : Bagaimanakah strategi dan langkah- dalam menuliskan kesimpulan
langkah dalam penyelesaian? S2.26 : Jadi, panjang langkah/menit ialah 89,6
Pertama pahami maksud dari soal, meter/menit
setelah itu kita gunakan perbandingan
senilai dan masukan nilai panjang
langkah, maka diperoleh
Subjek 3 dalam menyelesaikan soal PISA
𝑛 = 0.80 × 140 = 112 Setelah itu, Kemampuan berpikir reflektif Subjek 3
𝑛 = 112 × 0.80 = 89,6 meter permenit dalam menyelesakan soal 2.
a. Fase Reacting
c. Fase Attributing
Masalah I
Subjek 2 melakukan fase attributing pada
masalah I dan II.
Masalah I:

Masalah II:

Gambar 7. Hasil Subjek 3 Fase Reacting


Gambar 6. Hasil Subjek 2 Fase Attributing
Berdasarkan Gambar 7, menunjukkan
Berdasarkan Gambar 6, terlihat bahwa pada bahwa pada masalah I subjek 3 dapat menuliskan
masalah I dan II, subjek 2 mampu menuliskan informasi yang diketahui sesuai dengan masalah
informasi dalam bentuk kesimpulan. Pada jawaban yang diberikan, namun tidak menuliskan apa yang
di atas, terlihat bahwa subjek S2 memenuhi aspek ditanyakan pada soal. Ketika wawancara
attributing yaitu mampu membuat kesmpulan dilakukan, subjek mampu mengemukakan apa
berdasakan informasi yang diperoleh. yang ditanyakan pada soal.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pada fase Attributing, subjek 2 disimpulkan bahwa pada fase reacting, subjek 3
mampu dalam menuliskan kesimpulan di akhir mampu dalam menuliskan infomasi yang diketahui
jawaban. dengan benar
Petikan wawancara Subjek 2 berkaitan Petikan wawancara Subjek 3 berkaitan
dengan fase attributing sebagai berikut: dengan fase reacting sebagai berikut:
P 13 : Pada soal no 1, apa kesimpulan yang P 06 : Informasi apa saja yang kamu peroleh
bisa diperoleh? dari masalah I?
54 Hadimu, Laurens & Moma

S3.10 : Pernah. Soal ini berkaitan dengan


konsep SPLDV dan materi ini salah satu
materi favorit.
P 11 : Coba jelaskan soal yang pernah
dihadapi, kaitannya dengan masalah
Gambar o. Hasil Pekerjaan Subjek 3 SPLDV?
memisalkan segi enam dengan 𝑥 dan S3.11 : Misalkan 𝑥 + 𝑦 = 5, persamaan
persegi panjang dengan 𝑦 pertama dan 𝑥 − 𝑦 = 1 ialah persamaan
S3.06 : Pertama, aku Misalkan bangun datar segi kedua. Untuk menentukan nilai 𝑥 dan 𝑦
empat ialah 𝑥 dan segienam ialah 𝑦. maka kita gunakan metode eliminasi dan
P 07 : Apa yang ditanyakan dari soal ? subtitusi.
Pertama kita tuliskan persamaan pertama
dan kedua
𝑥+𝑦=5
𝑥−𝑦=1
Gambar p. Hasil Pekerjaan Subjek 3 Selanjutnya kita eliminasi 𝑥untuk
menentukan yang ditanyakan pada soal menentukan nilai y. sehingga kita
S3.07 : Yang ditanya, berapakah tinggi tower peroleh 2𝑦 = 6 maka, 𝑦 = 3.
terpendek? (sambil menunjuk) Selanjutnya kita gunakan metode
P 08 : Apa hubungan antara yang di diketahui subtitusi untuk menentukan nilai 𝑥.
dan ditanya? Kita masukan persamaan pertama dan
S3.08 : Hubungannya ialah dari yang diketahui subtitusikan nilai 𝑦
kita bisa buat persamaan berdasarkan 𝑥+𝑦=5
informasi pada gambar, yaitu 3𝑥 + 3𝑦 = 𝑥+2=5
21 persamaan pertama dan 3𝑥 + 2𝑦 = 𝑥 =5−2
19 ialah persamaan kedua. Dari kedua 𝑥=3
persamaan ini, nantinya kita bisa Jadi, kita peroleh nilai 𝑥 dan 𝑦 ialah 3
menentukan nilai 𝑥 dan 𝑦 agar bisa dan 2
menentukan tinggi tower terpendek. P 12 : Baik, kira-kira apa hubungan antara
P 09 : Apakah yang diketahui dan yang masalah yang pernah dihadapi dengan
ditanyakan sudah cukup untuk masalah yang di selesaikan sekarang?
menjawab soal ini? S3.12 : Hubungannya ialah masalah yang
S3.09 : Cukup pernah dihadapi dengan masalah yang
sekarang sama-sama punya masalah
yang sama yaitu menentukan nilai 𝑥 dan
b. Fase Comparing 𝑦. Dan masalah yang pernah aku hadapi
Masalah I: menjadi pengalaman penting untukku
sehingga bisa menyelesaikan masalah
yang sekarang.
P 13 : Baik, cukup.

c. Fase Contemplating
Masalah I:

Gambar 8. Hasil Subjek 3 Fase Comparing


Petikan wawancara Subjek 3 berkaitan
dengan fase comparing sebagai berikut:
P 10 : Pada soal no 1, Apakah pernah
memecahkan soal seperti ini
sebelumnya?
Gambar 9. Hasil Subjek 3 Fase Contemplating
Jurnal Pendidikan Matematika (Jumadika) | Oktober 2020 | Volume 2 Nomor 2 | 55

Berdasarkan Gambar 9, terlihat bahwa pada Masalah II:


masalah I subjek 3 dapat menyelesaikan soal yang
diberikan, menuliskan yang diketahui secara
lengkap dan penarikan kesimpulan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada fasecontemplating subjek
3 mampu dalam menjelaskan maksud
permasalahan dan kesimpulan
Petikan wawancara Subjek 3 berkaitan
dengan fase contemplating sebagai berikut:
P 14 : Dari soal no 1, kira-kira apa maksud dari
soal ?

Gambar 10. Hasil Subjek 3 Fase Differentiating


Berdasarkan Gambar 10, terlihat bahwa
pada masalah II, subjek 3 mampu menuliskan
langkah-langkah penyelesaian masalah secara
runtut. Pada jawaban di atas, terlihat bahwa subjek
3 memenuhi aspek memilih (differentiating) yaitu
Gambar q. Hasil Pekerjaan Subjek 3 mampu mengelompokkan data-data yang berkaitan
menggunakan metode eliminasi dan dengan permasalahan yang diberikan. pada
substitusi
masalah II, subjek 3 menuliskan data yang
S3.13 : Dari persamaan ini (Menunjuk hasil
pekerjaan), kita menggunakan subtitusi diketahui dan yang ditanyakan pada soal.
dan eliminasi untuk mencari panjang Petikan wawancara Subjek 3 berkaitan
bangun ini (menunjuk soal) dengan fase differentiating sebagai berikut:
Pertama, kita misalkan bangun datar segi
enam adalah 𝑥 dan persegi panjang P 17 : Sekarang perhatikan lagi soal nomor 2.
adalah 𝑦. Selanjutnya berdasarkan Informasi apa saja yang dapat di
informasi dari soal kita tulis persamaan peroleh ?
yaitu 3𝑥 + 3𝑦 = 21 𝑐𝑚 dan 3𝑥 + 2𝑦 = S3.16 :
19𝑐𝑚. Setelah itu kita lakukan metode
eliminasi pada 𝑥, dan kita peroleh nilai
𝑦 = 2. Selanjutnya kita tulikan
persamaan 3𝑥 + 2𝑦 = 19 dan
subtitusikan nilai 𝑦 = 2, sehingga kita
peroleh nilai 𝑥 = 5. Pada langkah
terakhir, 𝑥 + 2𝑦 = 5 + 2.2 = 9
P 15 : Apakah dalam mengerjakan soal, terjadi
kesalahan dan anda mengoreksinya ?
S3.13 : Tidak
P 16 : Bagaimana kesimpulan yang dapat Gambar r. Hasil Pekerjaan Subjek 3
diperoleh dari soal? dalam menuliskan informasi yang
S3.15 : Jadi, tinggi tower terpendek ialah 9 𝑐𝑚 dketahui dalam penyelesaian soal
Diketahui 𝑛/𝑝 = 140 dengan n =
langkah permenit, dan p= panjang
Kemampuan berpikir analitik Subjek 3 langkah.
dalam menyelesakan soal 2. P 18 : Terus informasi apa lagi?
S3.17 :
a. Fase Differentiating
56 Hadimu, Laurens & Moma

Gambar s. Hasil Pekerjaan Subjek 3 𝑛


diperoleh 0,80
= 140. Maka, 𝑛 = 0,80 × 140 =
dalam menuliskan informasi yang
ditanya dalam penyelesaian soal 112. 𝑛 = 112 × 0,80 =89,6.
Pada soal no 2 ditanyakan pertama p Petikan wawancara Subjek 3 berkaitan
atau panjang langkah dan 𝑛 langkah dengan fase organizing sebagai berikut:
dalam meter/menit
P 19 : Jadi, bagian manakah yang menurutmu P 22 : Bagaimanakah strategi dan langkah-
penting dalam soal? langkah dalam penyelesaian no 2.1?
S3.18 : Yang penting ialah kita bisa memahami
maksud dari soal, yang diketahui dan
ditanya. Jadi kita disuru untuk
menentukan panjang langkah dan
langkah dalam meter/menit.
P 20 : Menurut kamu informasi yang diperoleh Gambar t. Hasil Pekerjaan Subjek 3
apakah sudah cukup untuk berkaitan dengan strategi dan langkah-
menyelesaikan soal? langkah dalam penyelesaian soal
S3.19 : Cukup S3.21 : Iya, pertama kita tulis dulu persamaan
𝑛
berdasarkan informasi pada soal, =
𝑝
b. Fase Organizing 140. Selanjutnya dari persamaan
Masalah II: tersebut kita subtitusikan nilai n
berdasarkan informasi yang diketahui
70
pada soal. Menjadi = 140
𝑝
Selanjutnya kita terapkan manipulasi
aljabar sehingga diperoleh nilai 𝑝 = 0,5
m
P 23 : Pada soal no 2.2, Bagaimanakah strategi
dan langkah-langkah dalam
penyelesaian?

Gambar u. Hasil Pekerjaan Subjek 3


berkaitan dengan strategi dan langkah-
langkah dalam penyelesaian soal
Gambar 11. Hasil Subjek 3 Fase Organizing S3.22 : No 2.2 hampir sama dengan soal 2.1
Berdasarkan Gambar 11. terlihat bahwa karena nilai 𝑝 = 0,80 maka kita
𝑛
pada masalah II, subjek 3 mampu menuliskan subtitusikan dalam persamaan = 140,
𝑝
langkah-langkah penyelesaian secara runtut. Pada Selanjutnya dari persamaan tersebut
jawaban di atas, terlihat bahwa subjek S3 kita subtitusikan nilai p berdasarkan
memenuhi aspek organizing yaitu mampu informasi yang diketahui pada soal.
𝑛
membuat struktur dalam penyelesaian masalah Menjadi = 140 selanjutnya kita
0,80
yang sistematis. lakukan manipulasi aljabar sehingga
Pada masalah II subjek S3 menggunakan diperoleh 𝑛 = 89,6
konsep perbandingan senilai. Berdasarkan
𝑛
informasi dari soal, 𝑝 = 140 selanjutnya subjek c. Fase Attributing
70
S2 mensubtitusikan nilai 𝑛 = 70 sehingga, 𝑝
= Masalah II:
70 1
140. Maka 𝑝 = = = 0,5 sehingga diperoleh
140 2
panjang langkah ialah 0,5 m. selanjutnya untuk
menentukan panjang langkah 𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡, subjek S3
mensubtitusikan nilai 𝑝 = 0,80. Sehingga
Gambar 12. Hasil Subjek 3 Fase Attributing
Jurnal Pendidikan Matematika (Jumadika) | Oktober 2020 | Volume 2 Nomor 2 | 57

Berdasarkan Gambar 12, terlihat bahwa pada pengetahuan peserta didik semata, tapi proses
pada masalah II, subjek 3 mampu menuliskan bagaimana memanfaatkan pengetahuan yang telah
informasi dalam bentuk kesimpulan. Pada jawaban dimilikinya untuk memecahkan masalah yang
di atas, terlihat bahwa subjek S3 memenuhi aspek dihadapi. Jika peserta didik mampu menemukan
attributing yaitu mampu membuat kesmpulan cara memecahkan masalah yang dihadapi sehingga
berdasakan informasi yang diperoleh. dapat mencapai tujuannya maka peserta didik
tersebut telah melakukan proses berpikir reflektif.
Petikan wawancara Subjek 3 berkaitan
Untuk itu anak perlu dilatih untuk bisa berpikir
dengan fase attributing sebagai berikut:
reflektif. Jika dilihat pada hasil pemecahan soal
P 21 : Pada soal no 2.1 apa kesimpulan yang PISA yang diselesaikan oleh Subjek 1 terlihat jelas
bisa diperoleh? bahwa Subjek 1 menggunakan pengetahuan yang
telah dimilikinya yaitu metode eliminasi, subtitusi,
konsep aljabar, dan perbandingan senilai serta
Gambar v. Hasil Pekerjaan Subjek 3
lainnya yang berhubungan dengan pemecahan soal
dalam menuliskan kesimpulan PISA yang diberikan.
S3.20 : Jadi, panjang langkahnya ialah 0,5 m Hal tersebut sejalan dengan pendapat
P 24 : Pada soal no 2.2 apa kesimpulan yang Skemp (Suharna, 2018: 25) berpikir reflektif
bisa diperoleh? terjadi apabila mental merespons dari luar,
mengolah informasi dari luar, mengolah informasi
yang diterima dengan memformulasikan
pengetahuan lama. Informasi/pengetahuan yang
Gambar w. Hasil Pekerjaan Subjek 3
digunakan untuk merespons, berasal dari dalam
dalam menuliskan kesimpulan
S3.23 : Jadi, panjang langkah/menit ialah 89,6
diri (internal), bisa menjelaskan apa yang telah
meter/menit dilakukan, menyadari kesalahan dan
memperbaikinya (jika ada kesalahan), dan
mengomunikasikan ide dengan simbol atau
3.2. Pembahasan gambar.
Berdasarkan hasil deskripsi dan analisis b. Analisis Kemampuan berpikir analitik peserta
data yang telah dilakukan di atas, telah ditunjukkan didik dalam menyelesaikan soal programme
kemampuan berpikir reflektif dan analitik peserta for international student assessment (PISA)
didik dalam menyelesaikan soal programme for Subjek 2 dengan kemampuan berpikir
international student assessment (PISA). Berikut analitik mampu memenuhi aspek memilah, aspek
ini adalah pembahasan mengenai kemampuan mengorganisasi dan aspek mengatribusi pada soal
berpikir reflektif dan analitik peserta didik dalam yang diberikan. Hal ini ditandai dengan Subjek
menyelesaikan soal programme for international mampu mengelompokkan data-data dari masalah
student assessment (PISA). yang diberikan, menyusun struktur cara
a. Analisis Kemampuan berpikir reflektif peserta penyelesaian masalah, serta mampu
didik dalam menyelesaikan soal programme mengungkapkan informasi dalam bentuk
for international student assessment (PISA) kesimpulan. Subjek 2 menuliskan dengan lengkap
aspek-aspek yang memenuhi kemampuan berpikir
Subjek 1 dengan kemampuan berpikir analitik.
reflektif mampu memenuhi aspek reacting dan
comparing namun kurang pada fase contemplating Hasil penelitian ini sejalan dengan
pada soal yang diberikan. Hal ini ditandai dengan penelitian yang dilakukan oleh Febidiana (2019:
Subjek mampu menyebutkan hal-hal yang 110) tentang Analisis Kemampuan Berpikir
diketahui dan ditanyakan, menyebutkan hubungan Analitik dalam menyelesaikan masalah geometri
yang diketahui dan ditanyakan, menjelaskan dan dengan model Advance Organize, hasil penelitian
menghubungkan jawaban pada permasalahan yang yang diperoleh ialah Kemampuan berpikir analitik
pernah didapatkan, menjelaskan maksud peserta didik dalam menyelesaikan masalah
permasalahan, menjelaskan maksud permasalahan geometri dengan model advance organize
dan mengoreksi kesalahan pada penentu jawaban. memenuhi tiga aspek yaitu aspek memilah, aspek
mengorganisasi serta aspek mengatribusi.
Hasil penelitian pada Subjek 1
menunjukkan bahwa Subjek 1 memenuhi indikator Menurut Suherman dan Sukjaya (1990: 49)
kemampuan berpikir reflektif. Menurut Fuady kemampuan analitik adalah kemampuan untuk
(2017: 110), Berpikir reflektif tidak tergantung merinci atau menguraikan suatu masalah (soal)
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
58 Hadimu, Laurens & Moma

(komponen) serta mampu untuk memahami Kemampuan berpikir reflektif subjek 1


hubungan diantara bagian-bagian tersebut. Hal ini memenuhi indikator kemampuan berpikir reflektif.
diperkuat juga oleh Bloom yang menyatakan Pada fase reacting subjek 1 mampu dalam
bahwa kemampuan berpikir analitik menekankan menyebutkan hal-hal yang diketahui dalam soal,
pada pemecahan materi kedalam bagian-bagian menyebutkan yang ditanyakan dalam soal,
yang lebih khusus atau kecil dan mendeteksi menyebutkan hubungan antara yang diketahui
hubungan-hubungan dan bagian-bagian dan dengan yang ditanya dan mampu menjelaskan
bagian-bagian itu diorganisir. yang diketahui sudah cukup atau belum untuk
menjawab yang ditanyakan. Pada fase comparing
Hasil penelitian yang diperoleh berbeda
subjek 1 mampu dalam menjelaskan jawaban pada
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
permasalahan yang pernah didapatkan dan
Viyanti (2019) tentang kemampuan berpikir
menghubungkan masalah yang ditanyakan dengan
analitik peserta didik dalam memecahkan masalah
masalah yang pernah dihadapi. Pada fase
matematika studi komparatif siswa gaya kognitif
contemplating, subjek 1 mampu dalam
visual verbalizer, hasil penelitian yang didapat
menjelaskan maksud permasalahan, mengoreksi
adalah kemampuan berpikir analitik peserta didik
kesalahan pada penentu jawaban, kurang dalam
visualizer pada tahap memahami masalah,
memperbaiki dan menjelaskan jika terjadi
merencanakan penyelesaian, melakukan rencana
kesalahan dari jawaban juga tidak membuat
penyelesaian dan melihat kembali penyelesaian
kesimpulan di akhir jawaban.
tergolong baik pada semua indikator, kecuali pada
indikator menjelaskan keterkaitan antara strategi Kemampuan berpikir analitik subjek 2
yang digunakan dengan masalah yang memenuhi indikator kemampuan berpikir analitik.
diselesaikan. Kemampuan berpikir analitik Pada fase differentiating, subjek 2 mampu dalam
verbalizer dalam memecahkan masalah memilah-milah bagian-bagian yang relevan dan
matematika pada tahap memahami masalah, tidak relevan, pada fase organizing mampu dalam
merencanakan penyelesaian, melakukan rencana membuat struktur dalam penyelesaian masalah
penyelesaian dan melihat kembali penyelesaian yang sistematis dan pada fase attributing mampu
tergolong baik pada semua indikator, kecuali dalam mengungkapkan informasi dalam bentuk
indikator menimpulkan masalah dan menarik kesimpulan.
kesimpulan dari hasil penyelesaian.
Kemampuan berpikir reflektif dan analitik
c. Analisis Kemampuan berpikir reflektif dan subjek 3 memenuhi indikator kemampuan berpikir
analitik peserta didik dalam menyelesaikan reflektif. Pada fase reacting subjek 3 mampu dalam
soal programme for international student menyebutkan hal-hal yang diketahui dalam soal,
assessment (PISA) menyebutkan yang ditanyakan dalam soal,
menyebutkan hubungan antara yang diketahui
Subjek 3 dengan kemampuan berpikir
dengan yang ditanya dan mampu menjelaskan
reflektif mampu memenuhi aspek reacting,
yang diketahui sudah cukup atau belum untuk
elaboration/comparing dan contemplating pada
menjawab yang ditanyakan. Pada fase comparing
masalah I. Hal ini ditandai dengan Subjek 3 mampu
subjek 3 mampu dalam menjelaskan jawaban pada
menyebutkan hal-hal yang diketahui dan
permasalahan yang pernah didapatkan dan
ditanyakan, menyebutkan hubungan yang
menghubungkan masalah yang ditanyakan dengan
diketahui dan ditanyakan, menjelaskan dan
masalah yang pernah dihadapi. Pada fase
menghubungkan jawaban pada permasalahan yang
contemplating, subjek 3 baik dalam menjelaskan
pernah didaptkan, menjelaskan maksud
maksud permasalahan, mengoreksi kesalahan pada
permasalahan, menjelaskan maksud permasalahan.
penentu jawaban, memperbaiki dan menjelaskan
Pada masalah II, Subjek 3 memenuhi jika terjadi kesalahan dari jawaban dan membuat
indikator kemampuan berpikir analitik yaitu aspek kesimpulan dengan benar.
memilah, aspek mengorganisasi dan aspek
mengatribusi, hal ini ditandai dengan Subjek 3
mampu mengelompokkan data-data dari masalah Daftar Pustaka
yang diberikan, menyusun struktur cara
penyelesaian masalah, serta mampu
mengungkapkan informasi dalam bentuk Amer, Aiman. 2005. Analythical Thinking. Cairo: Cairo
kesimpulan. University (CAPSCU)
Ananda. 2019. Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif
Matematis Dalam Menyelesaikan Soal Operasi
Pecahan Campuran Pada Kelas VII Sekolah
4. Kesimpulan
Menengah Pertama Negeri 14 Satu Atap
Jurnal Pendidikan Matematika (Jumadika) | Oktober 2020 | Volume 2 Nomor 2 | 59

Tanjungpinang (FKIP: Universitas Maritim Raja Parta, I. N. (2016). Karakteristik Berpikir analitik
Ali Haji Tanjung Pinang) Mahasiswa dalam Menyelesaikan “Masalah
Febriana Della Putri, 2019. Analisis Kemampuan Sederhana”. Malang: Universitas Negeri
Berpikir Analitik Dalam Menyelesaikan Masalah Malang.
Geometri Dengan Model Advance Organize Rodgers, C., 2002. Definiting Reflection: Another Look
(FKIP: Uin Sunan Ampel, Surabaya) at John Dewey and Reflective Thinking.
Fuady Anies. 2017. Berfikir Reflektif Dalam Teachers College Record Volume 104, Number
Pembelajaran Matematika. Volume 1 Nomor 2, 4, June 2002, pp. 842-866. Columbia University
hal. 110. Sabandar, J. (2010). Berpikir Reflektif dalam
Gurol, A. 2011. Determining the Reflective Thinking Pembelajaran Matematika.(Pascasarjana:
Skill of Pre-service Teacher in Learning and Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan
Teaching Process. Energi Education Science and Indonesia)
Technologi Part B: Social and Educational Setiawan, H. (2014). Soal matematika dalam PISA
Studies 2011 Volume (issue) 3(3): 387-402 kaitannya dengan literasi matematika dan
Kurniati, D., Harimukti, R., & Jamil, N. A. (2016). keterampilan berpikir tingkat tinggi. In Prosiding
Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMP Seminar Nasional Matematika, Universitas
di Kabupaten Jember dalam menyelesaikan soal Jember.
berstandar PISA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan, 20(2), 142-155. Sternberg, Robert J., Karin Sternberg. 2012. Cognitive
Muin, A. (2011). “The Situations that Can Bering Psychology. Sixth Edition. Wadsworth. USA
Reflective Thinking Process in Mathematics Suharna, Hery. 2012. Teori berpikir reflektif dalam
Learning”. International Seminar and the Fourth menyelesaikan masalah matematika.
Natinal Conference on Mathematics Education Yogyakarta: CV Budi Utama.
Department of Mathematics Education. (pp. 231- Suherman, E. dan Sukjaya, Y. 1990. Petunjuk Praktis
238). Yogyakarta State University. Yogyakarta. Untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan
Nindisari Hepsi., Kusumah Yaya, Sumarmo Utari., Matematika. Bandung: Wijayakusumah.
Sabandar Jozua, 2014. Pendekatan Metakognitif Sulastri dkk, Pengaruh Strategi Pembelajaran Critical
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Incident terhadap Keterampilan Analisis Siswa
Reflektif Matematis Siswa SMA. Jurnal Ilmu (FKIP: Universitas Prof Dr. Hamka, Jakarta)
Pendidikan dan Pengajaran. Vol. 1 No. 1, Maret Viyanti Pratiwi, 2019. Kemampuan Berpikir Analitik
2014. hal. 82. Peserta Didik Dalam Memecahkan Masalah
OECD. (2014). PISA 2012 Results: What Students Matematika di Mi Ma’aruf Pagerwojo Buduran
Know and Can Do – Student Performance in Sidoarjo Studi Komparatif Siswa Gaya Kognitif
Mathematics, Reading and Science (Volume I, Visual Verbalizer, (Pascasarjana: UIN Sunan
Revised edition, February 2013). PISA, OECD Ampel, Surabaya).
Publishing.

You might also like