Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Riwayat Artikel: Abstract:
Disubmit: 11/01/2022 Learning methods shifts during pandemic to online learning with myriad virtual
Diterima: 10/03/2022 conferences (VC). The study was aimed to explore the distribution of duration and
Diterbitkan: 16/09/2022 frequency of VC exposure and it’s correlation to Learning Burnout (LBO) in
preclinical medical students. The research used a cross-sectional design. in
Kata Kunci: November 2020 with 155 samples of preclinical medical students of University of
Learning burnout, Muhammadiyah Jakarta. The study used the Maslach Burnout Inventory-Student
Paparan, Survey (MBI-SS) and the VC exposure questionnaire compiled by the researchers.
Konferensi virtual Logistic regression was used to analyze the correlation between duration and
frequency of VC with LBO. Most students experienced VC 6-8 hours a day and 5-6
days per-week. There were 68 students (43,9%) who experienced LBO in the low
category and 87 students (56,1%) in the moderate one. A significant relationship was
found between the duration of the VC on the occurrence of LBO with p-value 0,03
(p<0,05). The frequency of exposure did not have a significant relationship (p-value
0,35). The higher the frequency is not always followed by the high amount of
duration, whereas the length of duration means the distress is increased. Further
study with larger samples and various frequencies is needed to strengthen this
research.
Abstrak:
Perubahan metode belajar terjadi selama pandemi, dengan banyaknya pembelajaran
konferensi virtual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran durasi dan
frekuensi paparan konferensi virtual selama pembelajaran di masa pandemi serta
hubungannya terhadap learning burnout (LBO) pada mahasiswa kedokteran tahap
preklinik. Desain penelitian ini merupakan analitik observasional dengan pendekatan
Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada November 2020 dengan 155 orang
mahasiswa kedokteran tahap preklinik sebagai sampel. Alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) dan kuesioner
Konferensi Virtual yang disusun oleh peneliti terdiri dari Durasi paparan (jam/hari)
dan Frekuensi paparan (hari/minggu). Regresi logistik digunakan untuk menganalisis
hubungan antar variabel. Sebagian besar durasi konferensi virtual adalah 6-8 jam/hari
dan frekuensi konferensi virtual 5-6 hari/minggu Terdapat 68 orang (43,9%) yang
mengalami LBO kategori rendah dan 87 orang (56,1%) yang mengalami LBO dengan
kategori sedang. Didapatkan hubungan yang bermakna antara Durasi konferensi
virtual terhadap terjadinya LBO dengan nilai p-value = 0,03 (p<0,05). Sedangkan
Frekuensi paparan konferensi virtual tidak memiliki hubungan bermakna (p-value
0,35). Hal ini disebabkan tingginya variabel frekuensi tidak berbanding lurus dengan
tingginya durasi, sehingga frekuensi tidak menunjukkan tingginya distress yang
menyebabkan terjadinya LBO. Diperlukan adanya penelitian lanjutan dengan sampel
lebih luas dan frekuensi paparan yang lebih bervariasi.
journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 2, September 2022, Hal. 36-42
PENDAHULUAN
Pada tahun 2020, dunia telah pembelajaran jarak jauh ini[2]. Adapun
digemparkan dengan Coronavirus disease masalah yang sering dikeluhkan adalah
2019 (COVID-19). Penyebaran virus ini sulit dalam memahami bahan ajar, merasa
terjadi dengan sangat cepat karena dapat terisolasi, dan lambat dalam memperoleh
menular melalui kontak dari manusia ke feedback pada tugas yang dikerjakan[3].
manusia[1]. Cara terbaik untuk mencegah Learning Burnout adalah sebuah
infeksi virus ini adalah dengan menghindari kondisi mental seseorang ketika mengalami
terpaparnya virus penyebab. Sehingga, rasa jenuh dan kelelahan yang sangat parah
banyak negara di dunia yang memutuskan sehingga timbul rasa lesu, dan tidak
untuk menutup sekolah dan perguruan bersemangat melakukan kegiatan belajar[4]
tinggi untuk memutus rantai penularan [5] [6] [7]. Learning burnout atau kejenuh-
virus ini[2]. an yang terjadi ketika belajar dapat dipicu
Saat ini di Indonesia kampus dan oleh beberapa faktor, antara lain kondisi
sekolah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang didominasi oleh
belajar mengajar jarak jauh dengan metode pengajar, kondisi ruang belajar yang tidak
konferensi virtual. Kebijakan ini diambil berubah dari sisi tempat duduk, warna
untuk memutus rantai penularan COVID- ruangan dan media atau sarana pem-
19[2]. Konferensi virtual seperti zoom, belajaran, tugas yang diberikan dosen yang
google meet, Microsoft Team, dan sebagian besar memaksa mereka untuk
sejenisnya merupakan moda komunikasi selalu berfikir logis dan sistematis, metode
yang membutuhkan teknologi dalam pembelajaran yang masih menerapkan
pengaplikasiannya. Dampak yang terjadi komunikasi searah atau ceramah. Banyak-
selama proses pembelajaran jarak jauh ini nya kegiatan dan aktivitas, serta tuntutan
adalah mereka merasa harus melakukan yang harus dialami mahasiswa juga dapat
pembelajaran jarak jauh sesuai ketersediaan menyebabkan mahasiswa merasa lelah di
fasilitas di rumah. Fasilitas sangat penting seluruh bagian inderanya, kurangnya
untuk kelancaran proses pembelajaran, semangat dalam mengikuti aktivitas belajar
karena dapat memudahkan mereka untuk mengajar, timbul kejenuhan, kurangnya
menyimak proses pembelajaran secara motivasi, kurang perhatian, tidak ada
virtual ini. Kendala selanjutnya adalah para minat, dan pencapaian yang tidak memuas-
mahasiswa belum terbiasa dengan adanya kan serta berdampak pada buruknya
pembelajaran jarak jauh karena sistem komunikasi inter dan intrapersonal
pembelajaran selama ini dijalankan secara mahasiswa[8].
tatap muka. Dengan adanya metode Sebuah Penelitian yang dilakukan
pembelajaran jarah jauh ini, mereka perlu oleh Agustin, Setiyadi, dan Puspita pada
waktu untuk beradaptasi guna menghadapi Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah
perubahan yang juga akan mempengaruhi Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
daya serap belajarnya[2]. menyatakan bahwa dari 53 mahasiswa
Dalam sistem pembelajaran seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
ini, mereka dituntut untuk belajar secara dipilih secara acak menunjukan bahwa
mandiri dari buku teks (modul) yang telah terdapat 60,38% mahasiwa mengalami
disediakan sesuai dengan waktu dan burnout dengan kategori tinggi, dimana
kesempatan masing-masing dan mengikuti dari hasil penelitian tersebut menunjukan
kegiatan-kegiatan pembelajaran dengan bahwa 22,64% dipengaruhi oleh karakter-
metode konferensi virtual. Namun, pada istik dari mahasiswa, 43,40% dipengaruhi
kenyataannya, tidak semua mahasiswa oleh lingkungan belajar, dan 27,00%
mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh faktor keterlibatan
seperti ini, sehingga banyak mahasiswa emosional dengan lingkungan belajar[8].
yang mengalami masalah selama proses Dari hasil penelitian tersebut, lingkungan
37
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 2, September 2022, Hal. 36-42
38
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 2, September 2022, Hal. 36-42
2017 dan 2018 dengan jumlah 59 orang dan Distribusi durasi paparan konferensi
57 orang. virtual berdasarkan angkatan ditampilkan
dalam Gambar 3. Tampak bahwa mayoritas
Table 1. mahasiswa mengalami durasi konferensi
Distribusi karakteristik responden virtual 6-8 jam. Sedangkan pada angkatan
Karakteristik N % 2017, 2019, dan 2020 durasi didominasi
Jenis Kelamin durasi selama 4-6 jam. Frekuensi paparan
Perempuan 121 78 konferensi virtual berdasarkan angkatan
Laki-Laki 34 21,94 ditampilkan dalam Gambar 4. Sebagian
Angkatan
2017 59 38,1 besar mahasiswa mengalami frekuensi
2018 57 36,8 konferensi virtual sebanyak 4-6 dan 6-7
2019 29 18,7 hari/minggu.
2020 10 6,4
Tabel 2.
Status LBO
Kategori Jumlah Persentase
Sangat rendah 0 0
Rendah 68 43,9
Sedang 87 56,1
Tinggi 0 0
Sangat tinggi 0 0
Gambar 2. Frekuensi konferensi virtual Total 155 100
39
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 2, September 2022, Hal. 36-42
Tabel 3.
Distribusi Status LBO berdasarkan Jenis Kelamin dan Angkatan
Status LBO
Variabel Total
Rendah Sedang
Jenis Kelamin
Perempuan 48 73 121
31% 47,1% 78,1%
Laki-laki 20 14 34
12,9% 9% 21,9%
Angkatan
2017 23 36 59
14,8% 23,2% 38,1%
2018 31 26 57
20% 16,8% 36,8%
2019 10 19 29
6,4% 12,3% 18,7%
2020 4 6 10
2,6% 3,9% 6,4%
Total 68 87 155
43,9% 56,1% 100%
Tabel 4.
Hasil regresi logistik
95% CI for
Exp
B S.E Wald Sig. Exp(B)
(B)
Lower Upper
Step 1 Durasi konferensi virtual 0,41 0,19 4,57 0,03 1,51 1,04 2,21
Frekuensi konferensi virtual 0,09 0,09 0,86 0,35 1,09 0,91 1,31
Constant -1,65 0,74 4,96 0,26 0,19
40
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 2, September 2022, Hal. 36-42
41
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 2, September 2022, Hal. 36-42
42