You are on page 1of 11

PEMANFAATAN BUKU TEKS SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA

PELAJARAN SEJARAH DI SMA MUHAMMADIYAH 2 PONTIANAK

Dewi Annisa, Agus Sastrawan Noor, Andang Firmansyah


Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak
Email:dewiannisasejara@gmail.com

Abstract
This research is aimed at finding out the implementation of teaching history subject
including the utilization of related text-books as the learning source as well as the
obstacle in utilizing the text-books as the learning source of the history subject to
eleventh graders of SMA Muhammadiyah 2 Pontianak. This research uses qualitative
method in form of descriptive research. The source of the data was from the informants
as they are the representatives of the eleventh graders of social and science study as
well as the history teachers. The related data was from the result of observation as well
as interview and documentations. The research finding shows that the utilization of the
text books as the learning source of history subject to the eleventh graders of SMA
Muhammadiyah 2 Pontianak was passably good yet in the learning implementation the
books are not spread evenly to all the students thus some of them have to share the
books to their seatmates. The teacher in teaching learning process, use the books only
when they are demanded as to support the learning and rather engage students in
interactive discussion, while then the students themselves review it with their learning
group or individually. The obstacle faced by the students in utilizing the text books as
the learning source was that they do not really understand what is there in the history
textbooks as so they have to search it in the internet.

Keywords: Textbooks, Learning Source, History Subject, SMA Muhammadiyah 2


Pontianak.

PENDAHULUAN segalahal di luar diri anak didik yang


Pendidikan adalah salah satu bentuk memungkinkannya untuk belajar, dapat
perwujudan kebudayaan manusia yang berupa pesan, orang, bahan, alat teknik dan
dinamis dan syarat perkembangan (Trianto, lingkungan”.Menurut Edgar Dale, 1969
2014:1). Pendidikan bukanlah sekedar usaha (dalam Sitepu, 2014:18) “Sumber belajar
untuk membentuk peserta didik dapat adalah sesuatu yang dapat dipergunakan
menjadi generasi yang kompeten, melainkan untuk mendukung dan memudahkan
pendidikan menekankan bagaimana proses terjadinya proses belajar”. Jadi dapat
tersebut dapat diterapkan. Proses pendidikan disimpulkan sumber belajar merupakan
yang diterapkan merupakan suatu interaksi segala sesuatu yang ada di lingkungan baik
yang mendorong terjadinya kegiatan belajar. di luar maupun di dalam ruangan yang dapat
Berhasil tidaknya proses belajar dapat mendukung dan memudahkan proses
ditunjang dari beberapa faktor, salah satunya belajar.
adalah dari sumber belajar yang digunakan, Perbedaan dari kedua unsur manusiawi
sumber belajar yang disgunakan disini yaitu ini melahirkan interaksi edukatif dengan
buku teks, perpustakaan, surat kabar, guru, memanfaatkan sumber belajar salah satunya
dan lain-lain. Menurut Zuldafrial (2012:170) yaitu bahan ajar sebagai perantaranya.
“Sumber belajar dapat diartikan sebagai Bahan ajar tersebut salah satunya diperoleh

1
dari tenaga pendidik atau seorang guru memiliki prestasi dibidang olahraga dan
melalui media cetak untuk mengarahkan dan keterampilan. Adapun di SMA tersebut
menyalurkan segala daya yang ada pada diri memiliki 2 jurusan, didalam jurusan tersebut
peserta didik agar proses pembelajaran dapat ada salah satu pelajaran sejarah. Didalam
berjalan efektif, guna mencapai tujuan pelajaran sejarah pasti guru menyampaikan
pembelajaran. Salah satu jenis media cetak materi menggunakan sumber belajar.Sumber
yang dapat digunakan, khususnya guru mata belajar yang digunakan di SMA tersebut
pelajaran sejarah dalam proses pembelajaran yaitu buku teks Mandiri Indonesia Sejarah
yaitu menggunakan buku teks. Menurut untuk SMA/MA kelas XI.
Sitepu (2012: 8) “Buku teks adalah buku Berdasarkan uraian diatas, peneliti
acuan wajib yang dipakai di sekolah yang tertarik untuk meneliti Pemanfaatan Buku
memuat materi pembelajaran dalam Teks sebagai Sumber Belajar pada Mata
meningkatkan keimanan dan ketakwaan, Pelajaran Sejarah bagi Siswa Kelas XI di
budi pekerti dan kepribadian, kemampuan SMA Muhammadiyah 2 Pontianak. Alasan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan peneliti memilih SMA Muhammadiyah 2
dan kemampuan etetis, potensi fisik dan Pontianak adalah karena di SMA
kesehatan yang disusun berdasarkan standar Muhammadiyah 2 Pontianak dalam proses
nasional pendidikan”. Dengan demikian belajar menggunakan buku teks sejarah
dapatlah dipahami bahwa buku teks sedangkan banyak sekolah menggunakan
digunakan untuk mempermudah guru dalam LKS yang telah dibagikan kepeserta didik
memberikan bimbingan secara perorangan dan karena tempat peneliti dekat dengan
serta dapat menambahkan keinginan peserta lokasi rumah peneliti. Sedangkan alasan
didik untuk lebih giat lagi belajar khususnya ketertarikan peneliti untuk meneliti
dalam proses pembelajaran mata pelajaran pemanfaatan buku teks sebagai sumber
sejarah dengan menggunakan buku teks belajar adalah dikarenakan sebagaian besar
Mandiri Sejarah Indonesia untuk SMA/MA peserta didik dalam melakukan proses
kelas XI. belajar menggunakan buku teks.
Berdasarkan penelitian terdahulu yaitu Hal di atas dibuktikan dengan observasi
penelitian Adi Gunawan yang berjudul yang peneliti lakukan di SMA
Analisis Efektifitas Penggunaan Buku Teks Muhammadiyah 2 Pontianak khususnya di
dan LKS dalam Pembelajaran IPS Terpadu kelas XI atas persetujuan kepala sekolah dan
di Kelas VIII SMP Negri 2 Jawai guru mata pelajaran sejarah. Kenyataan yang
Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas terlihat bahwa dalam proses belajar mata
dengan dengan hasil bahwa dalam pelajaran sejarah sudah menggunakan buku
Penggunaan Buku Teks dan LKS dalam teks. Lagi pula dalam proses pembelajaran
Pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII tidak disediakan infokus, jadi saat
SMP Negri 2 Jawai Kecamatan Jawai pembelajaran peserta didik dan guru hanya
Kabupaten Sambas sudah terlaksana tetapi dapat memanfaatkan buku teks sebagai
belum maksimal dalam penggunaan sumber pembelajaran. Tetapi dalam kegiatan
dikarenakan masih ada peserta didik yang ada peserta didik yang tidak memegang
menggunakan internet untuk melakukan buku teks sejarah atau hanya memiliki satu
proses belajar. Yang membedakan penelitian buku untuk satu meja. Berdasarkan hasil
ini dengan penelitian terdahulu adalah lebih wawancara dengan waka kurikulum SMA
meneliti pengunaan LKS sedangkan peneliti Muhammadiyah 2 Pontianak, bahwa buku
lebih meneliti cara memanfaatkan buku teks teks masih kurang, masih satu buku dua
oleh siswa kelas XI di SMA orang, jumlah buku dari pemerintah yang
Muhammadiyah 2 Pontianak. SMA bisa sekolah ambil untuk masing-masing
Muhammadiyah 2 Pontianak sekolah swasta mata pelajaran hanya 30, yang di sediakan
terakriditas B, SMA tersebut merupakan hanya mata pelajaran peminatan atau hanya
salah satu sekolah Islam di Pontianak dan untuk di Ujian Nasional-kan.

2
Berdasarkan uraian diatas, dapat wawancara, panduan observasi dan
disimpulkan bahwa di SMA dokumentasi.Analisis data dalam penelitian
Muhammadiyah 2 Pontianak khusunya di ini dilakukan dengan teknik deskriptif
kelas XI bahwa dalam proses pembelajaran kualitatif.Sedangkan untuk menguji
di kelas sudah menggunakan buku teks keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti
sejarah, akan tetapi dalam pelaksanaannya menggunakan triangulasi sumber, triangulasi
belum maksimal karena buku teks yang teknik, dan triangulasi waktu.
tersedia belum mencukupi, masih ada
peserta didik memiliki satu buku untuk dua HASIL PENELITIAN DAN
orang. Disini peneliti tertarik untuk meneliti PEMBAHASAN
Pemanfaatan Buku Teks sebagai Sumber Hasil Penelitian
Belajar dalam Mata Pelajaran Sejarah bagi Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Siswa Kelas XI di SMA Muhammadiyah 2 oleh peneliti, ada beberapa hal yang
Pontianak. Harapan yang ingin dicapai ditemukan dalam penelitian dilapangan yaitu
dalam penelitian ini adalah dengan adanya di SMA Muhammadiyah 2 Pontianak adalah
buku teks dalam proses pembelajaran mata sebagai berikut:
pelajaran sejarah akan lebih efektif dan 1. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah
membuat siswa tertarik serta mampu Menggunakan Buku Teks pada Siswa
memahami materi pembelajaran yang XI SMA Muhammadiyah 2 Pontianak
disampaikan guru, sehingga peserta didik Pelaksanaan pembelajaran sejarah tidak
lebih berminat pada saat proses semua siswa suka dengan mata pelajaran
pembelajaran berlangsung. sejarah hal ini ditujukkan wawancara dengan
Anisa Tri Hapsari siswi kelas XI MIA
METODE PENELITIAN (wawancara tanggal 3 Desember 2018),
Berdasarkan rumusan masalah yang mengatakan bahwa “Tidak, karena materi di
dibahas penelitian ini digolongkan ke dalam kelas sekarang bosan tentang perlawanan”.
jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan Hal serupa diungkapkan oleh Irfan Prasetio
data tersebut dapat diperoleh melalui siswa kelas XI IIS (wawancara tanggal 4
berbagai metode yaitu wawancara, Desember 2018), menyatakan “Tidak
pengamatan, dokumentasi dan data apapun terlalu, karena materi yang pelajari sedikit
untuk menguraikan suatu kasus secara sulit kadang-kadang bosan”. Adapun peserta
terinci. Adapun yang menjadi suatu kasus didik mengatakan kadang-kadang atau
dalam penelitian ini adalah mengenai tergantung materi, hal ini dinyatakan
prosedur dan kendala siswa kelas XI SMA wawancara dengan Muhammad Bagas Andri
Muhammadiyah 2 Pontianak dalam Listyo siswa kelas XI IIS (wawancara
memanfaatkan buku teks sebagai sumber tanggal 4 Desember 2018), menyatakan
belajar.Metode dalam penelitian ini adalah “Kadang-kadang, tergantung materi yang
metode deskriptif.Alasan peneliti memilih diberikan, karena materi dipelajaran sejarah
metode deskriptif karena peneliti ingin peminatan lumayan susah”. Hal tersebut pun
mendeskripsikan semua gejala-gejala yang sama seperti Rifki Pradana Ashari dan
terjadi pada saat penelitian dilaksanakan. Febby Dwi Cahyani kelas XI MIA
Sumber data dalam penelitian ini adalah (wawancara tanggal 3 Desember 2018)
informan yang terdiri dari 5 orang dari kelas ungkapkan bahwa “kadang-kadang, karena
XI IIS, dan kelas XI MIA sebagai obyek materi di kelas sekarang lumayan susah”.
wawancara secara langsung dan guru mata Selain kelas IIS adapun kelas MIA yang
pelajaran sejarah. dalam penelitian ini bernama Dini Agustiyanti (wawancara
peneliti menggunakan teknik pengumpulan tanggal 3 Desember 2018), mengatakan
data yaitu wawancara mendalam, observasi bahwa “Tergantung sama materi, kalau
langsung, dan studi documenter. Sedangkan sekarangkan materi kolonialisme dan
alat pengumpulan data adalah panduan imperialisme jadi banyak menghafal

3
tanggal-tanggal kejadian”.Adapun siswa Menurut saya pelajaran sejarah menarik
yang menjawab lumayan suka dengan mata karena kita bisa mengetahui sejarah di masa
pelajaran sejarah, hal ini dibuktikan lalu”.Sedangakan Irfan Prasetio siswa kelas
wawancara dengan Endah Larasati siswi XI IIS (wawancara 4 Desember 2018)
kelas XI MIA (wawancara tanggal 3 mengatakan bahwa “Menurut saya pelajaran
Desember 2018) mengatakan “Lumayan, sejarah kadang membosan, karena harus
karena materi di kelas sekarang banyak mengetahui tanggal dan nama yang terkait
menghafal tahun-tahun kejadian perlawanan didalamnya”. Siswa banyak mengatakan
terhadap kolonial”. bahwa mata pelajaran harus banyak
Tetapi ada juga peserta didik yang suka mengetahui tanggal-tanggal dan nama
dengan mata pelajaran sejarah, yang kejadian atau peristiwa di dalam materi.
dinyatakan dengan wawancara bersama Dari hasil wawancara tanggal 12
Nadia Safira Putri siswi kelas XI IIS Oktober 2018 dengan guru matapelajaran
(wawancara tanggal 4 Desember 2018), ibu Indah Fitri Purwanti, S.Pd, mengatakan
menyatakan “Suka, karena bisa mengetahui “Kalau pada pelaksanaannya buku sudah
sejarah yang lalu misalnya jaman purba”. dibagikan siswa, terkadang juga
Hal tersebut juga di ungkapkan teman dipinjamkan dalam satu semester atau
sekelasnya yaitu Wiwid Syafitri Nengsih kenaikan kelas dan biasanya saat pelajaran
dan Abi Farhan Andika, mereka menyatakan berlangsung”. Hal tersebut diperjelas oleh
hal sama yaitu “Suka, kita dapat belajar peneliti saat melakukan observasi kedalam
kehidupan jaman dulu”. kelas peserta didik sudah menggunakan
Adapun peserta didik berpendapat buku teks saat pembelajaran berlangsung,
pelajaran sejarah itu seru, hal tersebut guru juga biasanya sering memerintahkan
dibuktikan wawancara dengan Wiwid peserta didik membuat kelompok untuk
Syafitri Nengsih siswi kelas XI IIS berdiskusi dan presentasi kedepan kelas.Hal
(wawancara tanggal 4 Desember 2018), tersebut dibuktikan oleh siswi kelas XI IIS
menyatakan bahwa “Menurut saya pelajaran Wiwit Syafitri Nengsih (wawancara tanggal
sejarah itu seru karena lebih sering diskusi 12 Oktober 2018) “Bahwa pada pelaksanaan
kelompok”.Abi Farhan Andika siswa kelas pembelajaran berlangsung biasanya guru
XI IIS (wawancara 4 Desember 2018) juga memberi tugas membuat kelompok diskusi
mengatakan “Menurut saya pelajaran sejarah dan presentasi kedepan”.Adapun juga
membosankan tapi seru ketika disuruh wawancara pada tanggal 12 Oktober 2018
diskusi kelompok. Meskipun Abi Frrhan dengan siswa kelas XI IIS Muhammad
Andika menyatakan mata pelajaran sejarah Bagas Andri Listyo, mengataka” guru
itu membosankan akan tetapi ia lebih suka memberikan tugas kelompok dan diskusi
berdiskusi kelompok. Adapun pendapat lain kedepan kelas”. Hal serupa dikatakan teman
yang di sampaikan oleh Dini Agustiyani sekalas yaitu oleh Nadia Safira Putri, Abi
Siswi kelas XI MIA (wawancara tanggal 3 Farhan Andika dan Irfan Prasetio
Desember 2018), mengatakan “Menurut (wawancara tanggal 12 Oktober 2018)
saya lumayan susah karena harus mengatakan hal yang sama yaitu “Biasanya
mengetahui tanggal-tanggal kejadian”. Hal guru memberikan tugas melanjutkan
tersebut diungkap olehteman sekelas yaitu kelompok untuk minggu depan”.
Endah Larasati dan Rifki Pradana Ashari Selain wawancara dari kelas XI IIS, hal
siswa kelas XI MIA (wawancara tanggal 3 tersebut juga diperjelas oleh siswa XI MIA
Desember 2018), mereka menyatakan hal yaitu Rifki Pradana Ashari (wawancara
yang sama yaitu “Menurut saya pelajaran tanggal 13 Oktober 2018) menyatakan”
sejarah lumayan susah karena harus Biasanya selesai guru menjelaskan, guru
mengingat tanggal kejadian”. Nadia Safira memberikan tugas kelompok dan
Putri siswi kelas XI IIS (wawancara tanggal berdiskusi”.Selain Rifki, Anisa Tri Hapsari
4 Desember 2018) juga berpendapat bahwa “ (wawancara tanggal 13 Oktober 2018) juga

4
mengatakan hal yang sama tentang hal tidak sepenuhnya dari awal sampai akhir
tersebut yaitu “Setelah guru menjelaskan saya menggunakan buku teks tersebut”.
biasanya guru memberikan tugas kelompok, Guru memerintah peserta didik untuk
dan untuk pertemuan selanjutnya bediskusi”. membuat kelompok dan langsung membagi
Selain Rifki dan Anisa, adapun teman tema yang akan dibahas oleh masing-masing
sekelasnya Dini Agustiyani, Endah Larasati kelompok, lalu siswa langsung mencari
dan Febby Dwi Cahyani (wawancara tanggal materi yang bersangkutan tentang tema yang
13 Oktober 2018) berpendapat yang sam dibagi, setelah itu kelompok yang
yaitu “Memberikan tugas seperti disuruh mendapatkan tema atau judul materi yang
membuat kelompok”. pertama akan presentasi terdahulu, siswa
Berdasarkan hasil wawancara di atas dan guru menyimak dalam presentasi
dapat disimpulkan pada saat pelaksanaan tersebut, dan kelompok member kesempatan
pembelajaran sejarah bahwa tidak semua bertanya kepada kelompok yang lain.
peserta didik yang berminat dengan mata Dari hasil wawancara tanggal 12 Oktober
pelajaran sejarah, mereka berpendapat 2018 denganMuhammad Bagas Andri
bahwa materi pada mata pelajaran sejarah Listyo siswa kelas XI IIS, menyatakan
untuk di kelas XI lumayan susah dan harus “Bahwa memanfaatkannya dengan cara baca
banyak mengetahui tanggal atau tahun dan dirumah, dirumah lebih nyaman untuk
nama pada saat kejadian atau peristiwa yang membaca buku”. Hal serupa juga
ada di dalam materi. Pada saat pelaksanaan disampaikan oleh Anisa Tri Hapsari, siswi
pembelajaran tersebut guru telah kelas XI MIA (wawancara tanggal 13
membagikan buku teks kepada peserta didik Oktober 2018) menyampaikan “Belajar
pada saat pelajaran berlangsung dan peserta dirumah terus mengulang-ulang materi yang
didik juga sudah memegang buku teks, guru disampaikan guru”.Selain dari Bagas Andri
juga biasanya memberikan atau Listyo dan Anisa Tri Hapsari, jawaban
memerintahkan mebuat tugas seperti serupa juga disampaikan Irfan Prasetio siswa
kelompok untuk presentasi. dari kelas XI IIS (wawancara tanggal 12
Oktober 2018) “Membaca dirumah, karena
2. Pemanfaatan Buku Teks oleh Guru membaca di rumah lebih nyaman”. Adapun
dan Siswa dalam Mata Pelajaran pemanfaatan dari siswi kelas XI MIA, Febby
Sejarah Kelas XI SMA Dwi Cahyani (wawancara tanggal 13
Muhammadiyah 2 Pontianak Oktober 2018) mengatakan “Baca dan
Berdasarkan hasil observasi dari peneliti pahami lagi isi materi yang tidak
lakukan di dalam kelas bahwa dalam dimengerti”. Hal serupa pun dilakukan oleh
pemanfaatan buku teks oleh guru adalah siswi kelas XI IIS, Wiwid Syafitri Nengsih
pada saat pelaksaan pembelajaran atau (wawancara tanggal 12 Oktober 2018)
menjelaskan dan menyimpulkan materi yang menyampaikan “Rajin belajar dan buka-
disampaikan guru telah menggunakan buku buka ulang buku untuk memahami isi
teks sejarah Mandiri Sejarah Indonesia materi”.
dengan cara setelah peserta didik melakukan Adapun peserta didik yang berbeda cara
diskusi kelompok, sedangkan peserta didik memanfaatkan buku teks seperti belajar
menggunakan buku teks saat melaksanakan kelompok dengan teman, hal ini ditunjukkan
tugas yaitu diskusi kelompok. Adapun ibu dengan hasil wawancara dengan siswi kelas
Indah Fitri Purwanti, S.Pd selaku guru mata XI MIA Dini Agustiyanti (wawancara
pelajaran sejarah (wawancara tanggal 12 tanggal 13 Oktober 2018) menyatakan “Saya
Oktober 2018), menyatakan bahwa” Ketika memanfaatkannya dengan cara belajar
dalam proses pembelajaran hanya kelompok dengan teman”. Hal serupa
sebatasnya saja saya menggunakan dilakukan oleh siswa kelas XI IIS, Abi
selebihnya saya serahkan ke siswa, karena Farhan Andika (wawancara tanggal 12
saya lebih sering tanya jawab ke siswa, jadi Oktober 2018), menyampaikan “Dengan

5
cara kerjasama dengan kawan- kelas XI IIS (wawancara tanggal 12 Oktober
kawan”.Selain yang telah dijelaskan 2018), menyatakan “Ada, biasanya malas,
sebelumnya, adapun peserta didik tergantung mood untuk baca buku”.
memanfaatkan ketika diberi tugas barulah Berdasarkan wawancara tanggal 12
membuka buku teks tersebut.Hal tersebut Oktober 2018 dengan Wiwid Syafitri
dinyatakan dengan hasil wawancara dengan Nengsih siswi kelas XI, bahwa ia
Nadia Safira Putri siswi kelas XI IIS mengatakan bahwa kendala yang dialami
(wawancara tanggal 12 Oktober 2018), adalah “Biasanya yang saya alami bahasa
menyatakan “Biasanya kalau diberikan tugas yang ada di buku sulit dipahami jadi mau
oleh guru baru membuka buku tapi lebih cari lagi di internet”. Adapun hasil
sering menggunakan internet”.Hal serupa wawancara dengan Muhammad Bagas Andri
dilakukan oleh Rifki Pradana Ashari, siswa Listyo siswa kelas XI IIS (wawancara
kelas XI MIA (wawancara tanggal 13 tanggal 12 Oktober 2018), mengatakan
Oktober 2018), mengatakan “Ada tugas baru “Bagi saya kurang lengkap, jadi harus
membuka buku untuk mencari materi”. mencari di internet lagi”.Hal serupa dialami
Selain yang dikemukakan Nadia Safira Putri juga oleh Rifki Pradana Ashari siswa kelas
dan Rifki Pradana Ashari, Endah Larasati XI MIA (wawancara tanggal 13 Oktober
siswi kelas XI MIA (wawancara tanggal 13 2018), menyatakan bahwa “Biasanya kurang
Oktober 2018), menyatakan hal yang serupa lengkap jadi harus buka internet lagi”.
yaitu “Kalau ada tugas atau ulangan baru Adapun kendala lain yang dikemukakan
membuka dan mempelajari materi di buku”. oleh siswa kelas XI IIS yang bernama Abi
Berdasarkan hasil wawancara dan Farhan Andika (wawancara tanggal 12
observasi, dapat disimpulkan bahwa guru Oktober 2018), mengatakan bahwa
mata pelajaran memanfaatkannya buku teks “Bingung dengan isi materi, lebih nyaman di
cukup baik dan guru mata pelajaran internet”. Adapun Anisa Tri Hapsari siswi
menggunakannya hanya menjelaskan atau kelas XI MIA (wawancara tanggal 13
myimpulkan materi selebihnya kepada siswa Oktober 2018), menyatakan bahwa
seperti tanya jawab, diskusi kelompok. “Terkadang paham kadang tidak dengan
Sedangkan peserta didik memanfaatkannya materi dibuku, jadi cari lagi di internet”.Hal
dengan cara mereka membuka kembali atau serupa diungkapkan oleh Dini Agustiyanti
membaca kembali materi yang di pelajari atu siswi kelas XI MIA (wawancara tanggal 13
sebelum dipelajari di rumah baik itu secara Oktober 2018), bahwa “Biasanya kurang
itu secara individu atau kelompok. paham sama materi yang ada di buku, lebih
paham di internet”.
3. Kendala dalam Pemanfaatan Buku Menurut wawancara dengan guru mata
Teks Sebagai Sumber Belajar dalam pelajaran ibu Indah Fitri Purwanti, S.Pd
Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI (wawancara tanggal 12 Oktober 2018),
SMA Muhammadiyah 2 Pontianak mengatakan bahwa “Saat ini belum ada,
Hambatan yang dihadapi oleh siswa masih sesuai dengan isi buku teks itu
dalam pemanfaatan buku teks sebagai sendiri”.Adapun Endah Larasati siswi kelas
sumber belajar dalam mata pelajaran sejarah XI MIA (wawancara tanggal 13 Oktober
kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Pontianak 2018), menyatakan bahwa kendala yang
adalah beberapa mengatakan malas untuk dialami adalah “Bagi saya tidak ada kendala
membuka dan mengulang kembali materi di yang saya alami”. Hal ini serupa dengan
buku, hal ini berdasarkan wawancara dengan pernyataan Febby Dwi Cahyani siswi kelas
Nadia Safira Putri siswi kelas XI IIS XI MIA (wawancara tanggal 13 Oktober
(wawancara tanggal 12 Oktober 2018), 2018), menyatakan bahwa kendala yang
mengatakan “Ada, biasanya malas, dialami “bagi saya dalam mempelajari
tergantung mood untuk buka buku”. Hal pelajaran sejarah tidak ada kendala”.
serupa juga dialami oleh Irfan Prasetio siswa

6
Berdasarkan observasi yang peneliti Larasati (wawancara tanggal 13 Oktober
lakukan bahwa kendala yang dialami dalam 2018), juga menyatakan bahwa
memanfaatkan buku teks sebagai sumber “Ketersediaan buku teks belum terlalu
belajar dalam mata pelajaran sejarah di kelas banyak, karena masih ada murid yang dapat
XI SMA Muhammadiyah 2 Pontianak satu untuk dua orang, jadi susah belajar bagi
adalah ketersediaan buku teks yang rumah yang berjauhan”.
dipegang siswa masih terhitung kurang, Dari hasil wawancara dan observasi di
karena untuk mata pelajaran sejarah wajib atas dapatdisimpulkan bahwa kendala yang
siswa tidak diwajibkan untuk membeli atau dialami siswa pada ssat memanfaatkan buku
tidak ada pemaksaan dari pihak sekolah teks sebagai sumber belajar tersebut adalah
untuk membeli, hanya bersedia untuk beberapa siswa masih malas untuk membuka
menyimpan atau membeli buku teks dari tau mempelajari kembali materi di buku dan
pemerintah. Hal ini dinyatakan pada saat adapun siswa yang masih kurang mengerti
wawancara bersama ibu Widiyanti, M.Pd dengan isi materi di dalam buku sehingga
yang berkedudukan sebagai wakasek mereka lebih sering menggunakan
kurikulum sekolah (wawancara tanggal 13 internet.Selain itu kurangnya buku teks dari
Oktober 2018), menyatakan bahwa “Buku sekolah jadi menghambat mereka untuk
teks masih kurang, masih satu buku dua belajar di rumah masing-masing, karena
orang, jumlah buku dari pemerintah yang buku yang dibagikan tidak merata, jadi ada
bisa sekolah ambil untuk masing-masing beberapa siswa yang tidak dapat buku dan
mata pelajaran hanya 30 dan apalagi yang ada beberapa juga siswa yang masih dapat
disediakan hanya mata pelajaran peminatan satu buku untuk dua orang.
atau hanya untuk di UN kan”. Hal tersebut Selain kesimpulan diatas adapun guru
juga dikemukakan oleh Muhammad Bagas mata pelajaran mengutarakan bahwa tidak
Andri Listyo siswa kelas XI IIS (wawancara ada kendala yang dialami karena apa yang
tanggal 12 Oktober 2018), bahwa “ dijelaskan masih sejalan atau sama yang ada
Ketersediaan buku teks kurang, soalnya satu di buku teks. Adapun juga beberapa siswa
buku hanya untuk satu meja jadi kalau untuk juga tidak mengalami kendala saat belajar
belajar dirumah jadi sulit”. Hal serupa juga mata pelajaran sejarah.
dinyatakan oleh teman sekelasnya yaitu Abi
Farhan Andika dan Irfan Prasetio Pembahasan
(wawancara tanggal 12 Oktober 2018) Dalam merencanakan proses belajar
menyatakan bahwa “ketersediaan buku mengajar, selain metode pengajaran, materi
masih kurang, karena satu buku untuk satu pelajaran, dan evaluasi pengajaran perlu
meja jadi untuk belajar di rumah susah bagi diperhatikan pula masalah sumber-sumber
yang jauh dari rumah teman”. belajar. Sumber belajar merupakan segala
Adapun kelas XI MIA berpendapat sesuatu yang dapat dimanfaatkan guru
serupa dengan kelas XI IIS, bahwa maupun peserta didik dalam mempelajari
ketersediaan buku teks masih kurang, hal materi pelajaran, jadi dapat memudahkan
tersebut dibuktikan wawancara dengan Rifki peserta didik dalam memahami materi
Pradana Ashari (wawancara tanggal 13 pelajaran tersebut. Berdasarkan hasil temuan
Oktober 2018), menyatakan “Ketersediaan di lapangan, siswa kelas XI SMA
buku masih kurang, karena satu buku untuk Muhammadiyah 2 Pontianak rata-rata sudah
satu meja apalagi untuk sejarah wajib kan menggunakan atau memanfaatkan buku teks
tidak dipinjamkan dari sekolah hanya sebagai sumber belajar, meskipun buku teks
disuruh beli”.Hal serupa juga di nyatakan yang tersedia tidak semua siswa yang dapat.
oleh Anisa Tri Hapsari (wawancara tanggal Hal ini dilihat dari hasil wawancara dan
13 Oktober 2018), bahwa “Ketersediaan observasi.
buku teks masih kurang, karena pelajaran Berdasarkan hasil observasi guru dan
wajib tidak dipinjamkan”.Selain itu Endah peserta didik dalam pelaksanaan

7
pembelajaran mata pelajaran sejarah sudah tertulis; (d) Memberi tantangan kepada guru
menggunakan sumber belajar. Menurut untuk menyiapkan bahan ajar secara cermat.
Fercipal dan Elinghton, 1988 (dalam Berdasarkan data yang didapat di
Zuldafrial, 2012: 173) bahwa “Sumber lapangan, baik dari hasil wawancara maupun
belajar adalah satu set bahan atau situasi observasi bahwa dalam pelaksanaan
belajar yang dengan sengaja diciptakan agar pelajaran sejarah tidak semua peserta didik
sisiwa secara indifidual dapat yang suka dengan pelajaran sejarah dan
belajar”.Senada dengan pendapat tersebut, mereka beralasan materi yang dipelajari di
Depdiknas, 2006 (dalam Zuldafrial, 2012: kelas XI lumayan sulit untuk dimengerti
172) mengartikan “Sumber belajar adalah lagipula banyak yang harus diingat atau
segala sesuatu yang diperlukan dalam dihafal tanggal dan nama-nama yang terlibat
kegiatan pembelajaran yang dapat berupa dalam peristiwa atau kejadian yang ada di
buku teks, media cetak, media elektronika, materi. Penggunaan buku teks dalam
narasumber, lingkungan alam sekitar dan pelaksanaan pembelajaran sudah cukup baik
sebagainya”. dan efesien. Karena pada saat proses
Berdasarkan teori tersebut, sumber pembelajaran guru lebihsering melakukan
belajar yang guru dan pesrta didik gunakan diskusi kelompok menggunakan buku teks
adalah buku teks sejarah yang berjudul bersama peserta didik. Hal tersebut
Mandiri Sejarah Indonesia untuk SMA/MA dibuktikan dengan hasil wawancara dengan
kelas XI. Menurut Yamin (2007) siswa kelas XI IIS maupun MIA.Saat
menyatakan bahwa “Buku teks adalah salah pelaksanaan peserta didik sudah memegang
satu sarana untuk belajar atau sumber atau memiliki buku teks yang telah
belajar, di dalamnya berisi materi dipinjamkan dari pihak sekolah selama satu
pembelajaran yang harusdikuasai oleh siswa, semester maupun saat jam pelajaran
materi disusun sedemikian rupa dan berlangsung.Sedangkan untuk mata
struktur”. Dalam hal ini buku teks yang di pelajaran wajib mereka tidak dipinjamkan
gunakan adalah buku teks sejarah. Adapun namun disarankan untuk membeli yang telah
buku teks sejarah memiliki arti yaitu salah disediakan oleh sekolah.
satu sumber yang biasa digunakan di Pemanfaatan buku teks adalah
sekolah yang berisikan materi tentang bagaimana guru dan siswa menggunakan
sejarah yang ada di Indonesia maupun di buku teks yang telah disediakan oleh SMA
luar Indonesia berdasarkan metode dan Muhammadiyah 2 Pontianak sebagai sumber
metodelogi sejarah dan berfungsi untuk belajar. Menurut Poerwadarminta (1997:
menunjang proses pembelajaran 152) mengatakan bahwa “Pemanfaatan dapat
(Darmawan, 2016). Sudah menjadi diartikan sebagai cara memakai atau
keharusan bagi seorang tenaga pendidik menggunakan sesuatu”. Berdasarkan data
untuk mengeksplorasi berbagai macam dilapangan yang didapat oleh peneliti pada
sumber untuk mendapatkan alat bantu yang saat pelaksanaan observasi pada tanggal 12
tepat untuk mengajar dan melengkapi apa Oktober 2018, dalam memanfaatkan buku
yang sudah disediakan didalam buku, untuk teks sebagai sumber belajar oleh guru dan
menambah informasi, untuk memperluas siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2
konsep, dan untuk membangkitkan minat Pontianak sudah cukup baik, dimana guru
peserta. Hal tersebut sama halnya dengan dalam menggunakan buku teks saat
tujuan bu teks sendiri. Menurut Depdiknas menjelaskan atau menyimpulkan materi dan
(2004) pembelajaran dengan buku teks menugaskan siswa, di saat evaluasi
bertujuan untuk: (a) Mempermudah guru pembelajaran guru pun langsung menunjuk
dalam melaksanakan pembelajaran; (b) siswa untuk sama-sama menyimpulkan
Memberi kesempatan kepada peserta didik materi yang disampaikan menggunakan
untuk belajar secara mandiri dan belajar buku teks. Guru pun memberikan tindak
memahami untuk melaksanakan tugas lanjut seperti memberikan tugas berdasarkan

8
materi yang ada di buku teks untuk yang ada di buku teks. Seperti yang
kelompok yang maju presentasi, dan untuk diungkapkan oleh Anisa Tri Hapsari, siswi
pengayaan materi peserta didik disuruh kelas XI MIA (wawancara tanggal 13
mencari materi yang terkait tugas kelompok Oktober 2018) menyatakan bahwa terkadang
mereka tersebut menggunakan buku teks. paham terkadang tidak dengan isi materi di
Sedangkan siswa menggunakan buku teks dalam buku, jadi harus melihat di internet.
saat melakukan diskusi kelompok di depan Berdasarkan wawancara dengan Dini
kelas. Agustiyanti, masih siswi kelas XI MIA
Selain yang di atas, cara lain langsung (wawancara tanggal 13 Oktober 2018)
wawancara dengan guru mata pelajaran ibu bahwa sependapat dengan Anisa Tri Hapsari
Indah Fitri Purwanti, S.Pd (wawancara yaitu biasanya kurang mengerti dengan isi
tanggal 12 Oktober 2018) menyatakan materi yang ada di buku, jadi cari di internet
bahwa memanfaatkan dengan sewajarnya lagi.
saja selebihnya diserahkan ke siswa, karena Menurut hasil observasi yang peneliti
lebih sering tanya jawab ke siswa, jadi tidak lakukan di SMA Muhammadiyah 2
dari awal sampai akhir menggunakannya. Pontianak kendala yang didapat adalah
Jadi guru mata pelajaran lebih membuat kurang ketersediaan buku teks, apalagi yang
peserta aktif dalam pembelajaran sejarah disediakan hanya untuk mata pelajaran
menggunakan buku teks. sejarah peminatan hanya berjumlah 30-an.
Dalam penelitian ini, peneliti lebih Sedangkan untuk mata pelajaran sejarah
memfokuskan pada pemanfaatan buku teks wajib dari pihak sekolah tidak menyediakan
sebagai sumber belajar pada mata pelajaran untuk dipinjamkan ke siswa, namun dari
sejarah kelas XI SMA Muhammadiyah 2 pihak sekolah hanya menyarankan untuk
Pontianak, karena pada saat wawancara membeli tetapi tidak mewajibkan siswa
peserta didik memanfaatkan buku teks membeli, jadi untuk mata pelajaran sejarah
dengan cara membaca materi selanjutnya wajib hanya beberapa siswa saja yang
dirumah, hal ini dibuktikan hasil wawancara memiliki. Hal tersebut berdasarkan
dengan Irfan Prasetio siswa kelas XI IIS wawancara dengan ibu Widiyanti, M.Pd
(wawancara tanggal 12 Oktober 2018) (wawancara tanggal 13 oktober 2018),
mengatakan bahwa membaca materi selaku wakasek kurikulum di SMA
selanjutnya di rumah. Berbeda dengan Muhammadiyah 2 Pontianak terkait tentang
pendapat Nadia Safira Putri siswi kelas XI kurangnya buku teks, menyatakan bahwa
IIS (wawancara tanggal 12 Oktober 2018) buku teks masih kurang, masih satu buku
mengatakan bahwa kalau diberikan tugas dua orang, jumlah buku dari pemerintah
oleh guru baru dibuka tapi lebih sering yang bisa diambil hanya 30-an dan apalagi
menggunakan internet. Adapun kelas XI yang disediakan hanya untuk mata pelajaran
MIA yaitu Dini Agustiyanti (wawancara peminatan atau hanya untuk di Ujian
tanggal 13 Oktober 2018) menyatakan Nasional-kan.
bahwa memanfaatkannya dengan cara
belajar kelompok dengan kawan-kawan. KESIMPULAN DAN SARAN
Cara peserta didik memanfaatkan atau Kesimpulan
menggunakan buku teks dengan berbagai Berdasarkan hasil analisis data yang
macam cara yang telas di jelaskan di atas telah disajikan, maka dapat ditarik
melalui wawancara. kesimpulan secara umum bahwa
Kendala siswa dalam memanfaatkan pemanfaatan buku teks sebagai sumber
buku teks sebagai sumber belajar dalam dalam mata pelajaran sejarah bagi siswa
mata pelajaran sejarah kelas XI SMA kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Pontianak
Muhammadiyah 2 Pontianak, berdasarkan terlaksana dengan cukup baik karena sumber
hasil wawancara kendala yang dihadapi belajar yaitu buku teks sejarah yang tersedia
yaitu siswa kurang mengerti dengan materi di SMA Muhammadiyah 2 Pontianak hanya

9
menyediakan mata pelajaran yang Saran
peminatan. Adapun kesimpulan secara Dari kesimpulan di atas, maka peneliti
khusus dalam penelitian ini sebagai berikut: memberikan saran-saran dari hasil penelitian
(1) Pelaksanaan pembelajaran sejarah sebagai berikut: (1) Bagi SMA
menggunakan buku teks sejarah yang Muhammadiyah 2 Pontianak, sebaiknya
menggunakan buku Sejarah Indonesia lebih banyak lagi menyediakan buku teks
terbitan Erlangga pada siswa kelas XI SMA sejarah dengan cara memfotocopy untuk
Muhamammadiyah 2 Pontianak adalah pada mata pelajaran peminatan untuk buku teks
pelaksanaan buku teks sejarah sudah sejarah mata pelajaran wajib juga
dibagikan kepada peserta didik, terkadang dipinjamkan kepeserta didik, tidak harus di
dipinjam dalam satu semester maupun saat perjual belikan kepeserta didik.
pembelajaran berlangsung; (2) Pemanfaatan Menyediakan buku atau sumber belajar yang
buku teks sejarah sebagai sumber belajar lebih lengkap lagi seperti dokumen film,
kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Pontianak arsip-arsip, dan lain-lain; (2) Bagi siswa
yang dilakukan oleh guru dan peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Pontianak,
sudah cukup baik yaitu dengan cara guru sebaiknya lebih memanfaatkan lagi sumber
menggunakan buku teks hanya sebatasnya belajar yang lain seperti e-book atau buku
saja selebihnya diserahkan kepada peserta teks digital, jangan hanya terpaku kebuku
didik karena guru disini lebih sering teks mata pelajaran sejarah saja, karena
berdiskusi atau tanya jawab dengan peserta sumber belajar tidak hanya didapatkan di
didik. Sedangkan peserta didik buku teks mata pelajaran sejarah saja.
memanfaatkan buku teks sejarah yaitu
dengan cara membuka kembali materi yang DAFTAR RUJUKAN
sudah dipelajari sebelumnya di sekolah Darmawan, W (2016). Antara Sejarah dan
dengan teman kelompok maupun individu, Pendidikan Sejarah: Analisis
adapun peserta didik memanfaatkan dengan Terhadap Buku Teks Pelajaran
cara setelah guru memberikan tugas mereka Sejarah SMA Berdasarkan
baru membuka buku teks sejarah tersebut; Kurikulum 2013 (online)
(3) Kendala yang dihadapi dalam (jurnal.upi.edu/file/Wawan-D.PDF
pemanfaatan buku teks sejarah sebagai pada hari Rabu tanggal 15 Agustus
sumber belajar dalam mata pelajaran bagi 2018 pukul 15:51).
siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Depdiknas. (2004). Pedoman Penyusunan
Pontianak adalah dari peserta didik yang Lembar Kegiatan Siswa dan
dihadapi adalah peserta didik bingung Skenario Pembelajaran Sekolah
dengan bahasa yang digunakan oleh buku Menengah Atas. Jakarta:
teks sejarah sendiri sehingga harus mencari Depdiknas.
di internet lagi, ada juga yang mengatakan Poerwadarminta. (2003). Kamus Populer
kendala yang dihadapi adalah kurang Bahasa Indonesia. Surabaya:
lengkapnya materi yang ada di buku teks Arloka
sejarah sehingga harus mencari di internet, Trianto. (2014). Model Pembelajaran
ada juga mengatakan kendala yang dihadapi Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
adalah bingung dengan isi materi, ada juga Sitepu. (2012). Penulisan Buku Teks
yang kurang paham dengan materi yang ada Pelajaran. Jakarta: PT.
di buku teks sejarah. Adapun dari wakasek RemajaRosdakarya.
kurikulum mengungkapkan kendala yang Sitepu. (2014). Pengembangan Sumber
dihadapi adalah kurangnya buku yang Belajar.Jakarta: PT RajaGrafindo
disediakan dan yang disediakan hanya buku Persada.
teks sejarah pelajaran peminatan. Yamin. (2007). Strategi Pembelajaran
Berbasis Kompetensi. Jakarta: GP
Pres

10
viii

You might also like