You are on page 1of 17

AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam Imam Farih & Ramli

e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161


Vol. 6, No. 1 (20XX): 21 – 37
DOI: 10.24014/au.v6i1. 12304

Implementasi Kebijakan Kurikulum Kondisi Khusus Pandemi


Covid-19 Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Di SMA Negeri 1 Bangkinang Kota
Imam Farih1* Ramli2
*1Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia
2Sekolah Tinggi Agama Islam Ar-Ridho Bagansiapi-api

Article Info ABSTRACT


Article history: The research objective was to determine the
implementation of the curriculum in special conditions
Received May 10th, 2022 in Islamic Religious Education learning at SMA
Revised Des 10th, 2022 Negeri 1 Bangkinang Kota, supporting and inhibiting
Accepted Jan 12th, 2023 factors, and the solution taken if inhibiting factors
were found. This study uses a qualitative approach,
Keyword: data collection techniques used are interviews,
observation and documentation. Data analysis used
Implementasi Kurikulum descriptive analysis that used methods of reducing
Covid-19 data, analyzing data, and drawing conclusions. The
Pendidikan Agama Islam results of this study indicate that the implementation of
the curriculum used in SMA Negeri 1 Bangkinang
Kota is an emergency curriculum with core
competencies and basic competencies that are
simplified for special conditions. The teacher makes
lesson plans with reference to the emergency
curriculum, learning is carried out by means of
distance learning (online), there are supporting
factors, namely adequate facilities and infrastructure,
and the inhibiting factor is the teacher's ability to carry
out Digital-based learning, the solution taken is to
conduct teacher training in terms of Digital-based
learning.

Copyright © 2018, AL-USWAH.


All rights reserved.
Corresponding Author:
Imam Farih
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia
Email: imamfarih.al.anwari@gmail.com

1. PENDAHULUAN
Salah satu kebijakan pendidikan 19 adalah Kepmendikbud Nomor:
untuk menyikapi penyebaran Covid- 719/P/2020 Tentang Pedoman

Journal Homepage: http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/AL-USWAH


22  AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam
Vol. 6, No.1 (2023)

Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan guru dan siswa dapat berfokus pada
Pendidikan dalam Kondisi Khusus. kompetensi esensial.
Satuan pendidikan dalam Kurikulum kondisi khusus ini
pelaksanaan pembelajaran dalam memberikan alternatif yang fleksibel
kondisi khusus dapat dapat memilih bagi satuan pendidikan dalam
dari 3 (Tiga) Opsi yang ditawarkan melakasanakan pembelajaran sesuai
yakni: Tetap menggunakan dengan kondisi dan kebutuhan
Kurikulum Nasional, Kurikulum yang khusus pandemi covid-19.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Kondisi Khusus adalah suatu
Dasar nya telah disederhanakan keadaan bencana yang ditetapkan
dalam keputusan Balitbangbuk oleh Pemerintah Pusat atau
Nomor: 18/ H/ KR/ 2020 Tentang Pemerintah Daerah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Ketetapan bencana Pandemi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Covid-19 telah ditetapkan oleh
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pemerintah dalam hal ini adalah
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Presiden melalui Kepres Nomor 12
Menengah Berbentuk Sekolah tahun 2020 Tentang Penetapan
Menengah Atas untuk Kondisi Bencana Non-alam Penyebaran
Khusus, Keputusan Direktur Jenderal Corona Virus Disease 2019 (Covid-
Pendidikan Vokasi Kementerian 19) Sebagai Bencana Nasional.
Pendidikan Dan Kebudayaan Coronavirus adalah virus dari
Nomor: 27/ D.D2/ KR/ 2020 subfamili Orthocronavirinae dalam
Tentang Kompetensi Inti Dan keluarga Coronaviridae dan ordo
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Nidovirales. Kelompok virus ini yang
Kurikulum 2013 Pada Sekolah dapat menyebabkan penyakit pada
Menengah Kejuruan Untuk Kondisi burung dan mamalia, termasuk
Khusus, Atau penyederhanaan manusia. Pada manusia, coronavirus
kurikulum secara mandiri. menyebabkan infeksi saluran
Kurikulum bersifat dinamis pernapasan yang umumnya ringan,
sehingga bisa menyesuaikan dengan seperti pilek, meskipun beberapa
konteks yang dihadapi seperti siswa, bentuk penyakit seperti; SARS,
sekolah, dan masyarakat. MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih
Kurikulum darurat yang mematikan. Yang memberi nama
diterbitkan oleh Kemendikbud penyakit COVID-19 adalah WHO
merupakan penyederhanaan dari akibat coronavirus.1
kurikulum nasional. Pada kurikulum Namun, Penyelenggaraan
tersebut terdapat pengurangan pendidikan tetap harus berjalan dan
kompetensi dasar untuk setiap mata merupakan kewajiban bagi negara
pelajaran termasuk PAI, sehingga dalam rangka mencerdaskan

1 Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Percetakan Buku Dikelola Oleh: Perhimpunan


(Pdpi), Pneumonia Covid-19 Diagnosis & Dokter Paru Indonesia Jl. Cipinang Bunder No.
Penatalaksanaan Di Indonesia . (Jakarta, 19 Cipinang Pulogadung , 2020), h.7

DOI: 10.24014/au.v6i1. 12304 e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161


AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam  23
Vol. 6, No. 1 (2023)

kehidupan bangsa dengan bertujuan Implementasi dapat juga


meningkatkan kualitas sumberdaya diartikan sebagai pelaksanaan dan
manusia meskipun bencana nasional penerapan, Atau proses penerapan
Covid-19 sedang melanda. ide dan konsep.
Kurikulum dalam kondisi Implementasi kurikulum adalah
khusus pandemi covid-19 merupakan penerapan, ide, konsep kurikulum
upaya pemerintah dalam menjamin potensial (dalam bentuk dokumen
penyelenggaraan Pendidikan kurikulum) kedalam kurikulum aktual
Nasional dalam rangka mencerdaskan dalam bentuk proses pembelajaraan.3
kehidupan bangsa tetap berjalan Dikemukakan juga bahwa
dengan prioritas utama adalah implementasi kurikulum merupakan
keselamatan para pelaku pendidikan. proses interaksi antara fasilitator
Kurikulum dalam pendidikan sebagai penegembangan kurikulum ,
adalah komponen yang sangat dan peserta didika sebagai subjek
penting dalam penyelenggaraan belajar.4
sistem pendidikan, Kurikulum Menurut Oemar Hamalik,
mempunyai fungsi sebagai pedoman mengatakan bahwa implementasi
dalam penyelenggaraan proses kurikulum mencakup tiga kegiatan
pembelajaran. Proses pengembangan pokok, yaitu pengembangan program,
dan pengimplementasian kurikulum pelaksanaan pembelajaran, dan
membutuhkan ilmu manajemen evaluasi. Pengembangan program
sebagai landasanya. mencakup program pembelajaran,
Pentingnya pemahaman tentang program bimbingan dan konseling
ilmu manajemen kurikulum bagi guru atau remedial. Pelaksanaan
dan tenaga kependidikan lainnya pembelajaran meliputi proses
sangat dibutuhkan, Karena interaksi antara peserta didik dengan
pengimplementasian kurikulum lingkungannya sehingga terjadi
membutuhkan adanya penerapan perubahan prilaku yang lebih baik.
fungsi manajemen. Fungsi-fungsi Sementara evaluasi adalah proses
manajemen itu mencakup Planning, penilaian yang dilakukan sepanjang
Organizing, Actuating, Monitoring dan pelaksanaan kurikulum.5 Tiga tahapan
Evaluating.2 pokok dalam implementasi kurikulum
Implementasi kurikulum juga yaitu:
bisa diartikan sebagai aktualisasi 1. Tahap Perencanaan Pembelajaran
kurikulum tertulis (written curriculum)
kedalam bentuk pembelajaraan. Menurut Abdul Majid yang
mengutip pendapat William H.

2 Rohmat, Pilar Peningkatan Mutu 4


Mulyasa, 2009. Implementasi Kurikulum
Pendidikan, (Yogyakarta, Cipta Media Aksara, Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi
2012), h. 123 Aksara, 2009), h. 179
5 H. Oemar Hamalik, Dasar-Dasar
3Wiji Hidayati, Pengembangan Kurikulum, Pengembangan Kurikulum, (Bandung, PT. Remaja
(Yogyakarta: Pedagogia, 2012), h.98 Rosdakarya, 2009), h.238

e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161 DOI:10.24014/au.v6i1.123304


24  AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam
Vol. 6, No.1 (2023)

Newman dalam bukunya Hakikatnya, Pembelajaran


Administrative Action Techniques of merupakan suatu proses interaksi
Organization and Management: antara peserta didik dengan
mengemukakan bahwa perencanaan
lingkungannya, sehingga terjadi
adalah menentukan apa yang akan
dilakukan. Perencanaan mengandung perubahan perilaku kearah yang
rangkaian-rangkaian putusan yang lebih baik. Dalam pembelajaran
luas dan penjelasan-penjelasan dari tugas guru yang paling utama
tujuan, penentuan kebijakan, adalah mengondisikan lingkungan
penentuan program, penentuan agar menunjang terjadinya
metode-metode dan prosedur perubahan perilaku bagi peserta
tertentu dan penentuan kegiatan
didik tersebut.
berdasarkan jadwal sehari-hari.6
Dengan demikian perencanaan Pelaksanaan pembelajaran
merupakan sebuah skenario merupakan implementasi dari RPP,
pembelajaran yang akan dilaksanakan pelaksanaan pembelajaran meliputi
oleh guru sebelum mengajar. kegiatan sebagai berikut:
Peraturan Menteri Pendidikan a. Kegiatan Pendahuluan
dan kebudayaan Nomor 22 Tahun Kegiatan pendahuluan
2016 tentang Standar Proses Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan melitputi:7
Menengah, menjelaskan bahwa a) Menyiapkan peserta didik
Perencanaan pembelajaran dirancang secara psikis dan fisik untuk
dalam bentuk Silabus dan Rencana mengikuti proses
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pembelajaran.
yang mengacu pada Standar Isi. b) Mengajukan pertanyaan-
Perencanaan pembelajaran meliputi
pertanyaan yang mengaitkan
penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media pengetahuan yang
dan sumber belajar, perangkat sebelumnya dengan materi
penilaian pembelajaran, dan skenario yang akan dipelajari.
pembelajaran. Penyusunan Silabus c) Menjelaskan tujuan
dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran atau
pembelajaran yang digunakan. kompetensi dasar yang akan
dicapai.
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

6
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: 7 Peraturan Menteri Pendidikan dan
Mengembangkan Standar Kompetensi Guru Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet: IX, Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar
2012), h. 15-16 dan Menengah

DOI: 10.24014/au.v6i1. 12304 e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161


AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam  25
Vol. 6, No. 1 (2023)

d) Menyampaikan cakupan d) Merencanakan kegiatan


materi dan penjelasan uraian tindak lanjut yaitu
kegiatan sesuai silabus. pembelajaran remedial,
b. Kegiatan Inti program pengayaan, layanan
Kegiatan inti mengguna kan konseling dan atau
metode yang disesuaikan dengan memberikan tugas individual
karakteristik peserta didik dan mata maupun kelompok sesuai
pelajaran yang meliputi: dengan hasil belajar peserta
a) Eksplorasi, dalam kegiatan ini didik
guru memfasilitasi agar terjadi e) Menyampaikan rencana
interaksi antar peserta didik serta pembelajaran pada
antara peserta didik dengan pertemuan berikutnya.
guru, lingkungan, dan sumber 3. Tahap Evaluasi
belajar lainnya. Evaluasi pembelajaran
b) Elaborasi, Guru memberikan dilaksanakan selama proses
kesempatan untuk berfikir, pelaksanaan kurikulum yakni
Menganalisis, Menyelesaikan Penilaian Harian, Penilaian
masalah, dan melakukan sesuatu Tengah Semester dan Penilaian
untuk belajar. Ahir Semester serta Penilaian
c) Konfirmasi, Guru memberikan Akhir Tahun secara formatif
konfirmasi terhadap hasil dan sumatif mencakup
eksplorasi dan elaborasi peserta penilaian secara keseluruhan
didik melalui berbagai sumber. untuk keperluan evaluasi
c. Kegiatan Penutup kurikulum.
Kegiatan penutup adalah Tugas Guru setelah
kegiatan akhir pada proses melaksanakan pembelajaran
pembelajaran, Meliputi: adalah melakukan evaluasi
a) Guru bersama peserta didik hasil pembelajaran. Evaluasi
membuat kesimpulan biasanya dikenal juga dengan
b) Melakukan penilaian/refleksi istilah penilaian. Penilaian dan
terhadap kegiatan yang sudah evaluasi adalah istilah yang
dilaksanakan secara konsisten hampir serupa namun tidak
dan terprogram. sama.
c) Memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil
pembelajaran.

e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161 DOI:10.24014/au.v6i1.123304


26  AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam
Vol. 6, No.1 (2023)

Evaluasi mengandung kurikulum satuan pendidikan


tiga makna, yaitu pengukuran, yang diberlakukan.
penilaian, dan evaluasi.8 Pendidikan Agama Islam
Sedangkan penilaian dibakukan sebagai nama
(assessment) adalah serangkaian kegiatan pendidikan agama
kegiatan untuk memperoleh, Islam dan merupakan salah
menganalisis, dan menafsirkan satu mata pelajaran atau bidang
data tentang proses dan hasil studi karena yang diajarkan
belajar siswa dalam tingkat adalah agama Islam bukan
kelas yang dilakukan secara pendidikan Islam. Nama
sistematis dan berkelanjutan, kegiatan-kegiatannya atau
sehingga menjadi informasi usaha-usaha dalam
yang bermakna dalam mendidikkan agama Islam
pengambilan keputusan. disebut sebagai Pendidikan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Agama Islam adalah usaha Secara umum, Pendidikan
sadar untuk menyiapkan siswa Agama Islam bertujuan untuk
dalam meyakini, memahami, meningkatkan keimanan,
menghayati dan mengamalkan pemahaman, penghayatan dan
agama Islam melalui kegiatan pengamalan siswa tentang
bimbingan, pengajaran dan agama Islam menjadi manusia
atau latihan dengan muslim yang beriman dan
memperhatikan tuntutan bertakwa kepada Allah swt.
untuk menghormati agama lain Serta berakhlak mulia dalam
dalam hubungan kerukunan kehidupan pribadi,
antar umat beragama dalam bermasyarakat, berbangsa dan
masyarakat untuk mewujudkan bernegara.10
persatuan nasional.9 Implementasi kebijakan
Implementasi kurikulum kurikulum kondisi khusus pada
dalam pembelajaran pembelajaran Pendidikan
Pendidikan Agama Islam Agama Islam di SMA Negeri 1
haruslah merujuk pada Bangkinang kota adalah
penerapan pembelajaran pada

8 Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet: 4,
(Jakarta: Kalam Mulia, Cet: VII, 2013), h. 293 2008), h.75-76
9
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam:
10
Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Ibid, h, 78

DOI: 10.24014/au.v6i1. 12304 e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161


AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam  27
Vol. 6, No. 1 (2023)

mata pelajaran PAI yang di Negeri 8 Yogjakarta berjalan


dalamnya meliputi kegiatan dengan baik.11
perencanaan, pelaksanaan, dan 2. Pada tahun 2020, Rizqon Halal
evaluasi dengan mengacu pada Syah Aji menulis dalam
kurikulum kondisi khusus yang Kemduain Jurnal sosial dan
diberlakukan di SMA Negeri 1 budaya Syar”i FSH UIN Syarif
Bangkinag kota. Hidayatullah Jakarta Vol. 7 No.
Penelitian ini bertujuan 5 (2020), pp. 395-402, DOI:
untuk mengetahui bagaimana 10.15408/ sjsbs.v7i5.15314
implementasim kurikulum dengan judul Dampak Covid-
kondisi khusus pada 19 pada Pendidikan di
pembelajaran PAI di SMA Indonesia: Sekolah,
Negeri 1 Bangkinang kota, apa keterampilan, dan Proses
faktor pendukung dan faktor Pembelajaran. Hasil penelitian
penghambat, dan solusi apa menunjukkan bencana
yang diambil apabila didapati pendemi covid-19 mempunyai
faktor penghambat. dampak yang besar dalam
Beberapa hasil penelitian penyelenggaraan pendidikan di
yang relevan dengan penelitian Indonesia.12
ini adalah: 3. Pada tahun 2020, Hilna Putria,
1. Pada tahun 2017, Mastur Luthfi Hamdani Maula, Din
dalam jurnal Inovasi Teknologi Azwar uswatun menulis dalam
Pendidikan Volume 4, No 1, Jurnal Basicedu Volume 4
April 2017 (50-64), p-ISSN: Nomor 4 Tahun 2020, dengan
2407-0963, e-ISSN: 2460- judul Analisis Proses
7177, dengan judul Pembelajaran Dalam Jaringan
Implementasi Kurikulum 2013 (DARING) Masa Pandemi
Dalam Pelaksanaan COVID-19 pada Guru
Pembelajaran Di Smp. Hasil Sekolah Dasar. Hasil penelitian
penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan pandemi
perencanaan, pelaksanaan, dan COVID-19 membawa dampak
evaluasi pembelajaran di SMP

11 Mastur, Implementasi Kurikulum 2013 12 Rizqon Halal Syah Aji, Dampak Covid-

Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Di SMP, jurnal 19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah,


Inovasi Teknologi Pendidikan Volume 4, No 1, keterampilan, dan Proses Pembelajaran, Kemduain
April 2017 (50-64), p-ISSN: 2407-0963, e-ISSN: Jurnal sosial dan budaya Syar”i FSH UIN Syarif
2460-7177 Hidayatullah Jakarta Vol. 7 No. 5 (2020), pp.
395-402, DOI: 10.15408/ sjsbs.v7i5.15314

e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161 DOI:10.24014/au.v6i1.123304


28  AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam
Vol. 6, No.1 (2023)

yang sangat besar terhadap Bidang Kurikulum, Kepala


proses pembelajaran.13 Perpustakaan, Guru PAI, dan Siswa.
1.1. Jenis Penelitian 1.4. Data, Intrumen, dan Teknik
Jenis penelitian yang diterapkan Pengumpulan Data
dalam penelitian ini adalah penelitian Tehnik pengumpulan data yang
kualitatif dengan menggunakan digunakan adalah wawancara,
metode deskriptif. observasi dan dokumentasi.
Menurut Moleong penelitian
kualitatif adalah penelitian yang 1.5. Teknik Analisis Data
bermaksud untuk memahami Analisis data yang digunakan
fenomena tentang apa yang dialami adalah analisis deskriptif yang
oleh subjek penelitian dengan cara menggunakan metode mereduksi
deskripsi dalam bentuk bahasa dan data, menganalisa data, dan menarik
kata-kata pada suatu konteks yang kesimpulan..
alamiah.14
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Implementasi
1.2. Waktu dan Tempat
Penelitian Hasil wawancara dengan Kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Bangkinang
Penelitian ini dilaksanakan
dalam jangka waktu 3 (Tiga) bulan, kota, Implementasi Kepmendikbud
terihitung mulai tanggal 1 Nopember Nomor 719/P/2020 Tentang
2020 sampai dengan 31 januari 2021 Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
Jalannya penelitian dilakukan secara Pada Satuan Pendidikan dalam
bertahap, yaitu tahap persiapan, Kondisi Khusus, telah ditindak lanjuti
pelaksanaan dan penyelesaian. melalui rapat sekolah yang melibatkan
seluruh guru dan dihadiri oleh komite
Tempat penelitian adalah di
SMA Negeri 1 Bangkinang kota sekolah memutuskan bahwa dari tiga
sebagai lokasi penelitian, yang terletak opsi yang ditawarkan disepakati
di Jl. Jenderal Sudirman No. 65, adalah opsi kedua yakni
Kecamatan Bangkinang kota, menggunakan KI dan KD yang telah
kabupaten Kampar, riau ditetapkan oleh Badan Penelitian,
1.3. Target/Subjek Penelitian/ Pengembangan dan Perbukuan
melalui keputusan Balitbangbuk
Populasi dan Sampel
Nomor: 18/ H/ KR/ 2020 Tentang
Informan dalam penelitian ini
KI dan KD Pelajaran pada
adalah kepala sekolah, Wakil Kepala
Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
13
Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula, Din Universitas Pahlawan Vol 4 No 4 Tahun 2020
Azwar uswatu, Analisis Proses Pembelajaran Dalam p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Jaringan (DARING) Masa Pandemi COVID-19 pada 14 Moleong, Metode Penelitian Kombinasi
Guru Sekolah Dasar, JURNAL BASICEDU (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta Thoha,
Research & Learning in Elementary Education, 2011), h. 6

DOI: 10.24014/au.v6i1. 12304 e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161


AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam  29
Vol. 6, No. 1 (2023)

dan Pendidikan Menengah Berbentuk Berikut ini adalah langkah-


Sekolah Menengah Atas untuk langkah pembuatan perencanaan
Kondisi Khusus pembelajaran pada masa darurat
Atas dasar kesepakatan tersebut
covid-19 di SMA Negeri 1
kemudian ditindak lanjuti dengan
pembentukan Tim Pengembang Bangkinang kota:
kurikulum yang bertugas menyusun a. Sebelum melakukan aktifitas
Dokumen 1 Kurikulum Kondisi pembelajaran, Guru menyusun
Khusus Pandemi Covid-19 rencana pelaksanaan
Setelah Dokumen 1 Kurikulum pembelajaran (RPP) yang
Kondisi Khusus Pandemi Covid-19 disusun secara simple
disahkan dan ditetapkan sebagai
/sederhana, mudah
kurikulum yang berlaku di SMA
Negeri 1 Bangkinang Kota, Kepala dilaksanakan, serta memuat hal-
sekolah melaksanakan actuating hal pokok saja namun tetap
dengan menginstruksikan semua guru berpedoman pada SE
termasuk guru PAI agar melakukan Mendikbud No 14 tahun 2019
mengimplementasikan kurikulum tentang penyederhanaan RPP
tersebut dengan tahapan-tahapannya, b. Dalam menyusun RPP, guru
yaitu:
1. Tahap Perencanaan merujuk pada SKL, KI-KD dari
Perencanaan adalah tahapan materi esensi dan dan Indikator
Pencapaian yang diturunkan dari
awal yang harus dilakukan oleh
KD
seorang guru di SMA Negeri 1
c. Guru membuat pemetaan KD
Bangkinang kota, Perencanaan ini
dan memilih materi esensi yang
disebut dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran atau akan di ajarkan kepada peserta
didik pada masa darurat
disingkat dengan RPP. RPP dibuat
berdasarkan alokasi Jumlah Jam d. Dalam setiap menyusun RPP,
terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu
Mengajar, Distribusi materi
dicapai dan perlu diperhatikan
pembelajaran yang direncanakan
pada setiap akhir pembelajaran,
dalam Silabus, Prota dan Promes,
yaitu dimensi sikap, aspek
yang kesemuanya itu mengacu
pengetahuan dan aspek
pada kalender pendidikan yang
keterampilan
Jumlah minggu efektif, hari efektif
e. Dimensi sikap mencakup nilai-
dan jam efektifnya mengacu pada
nilai spiritual sebagai wujud
Dokumen 1 kurikulum yang telah
ditetapkan. iman dan takwa kepada Allah
Swt, mengamalkan akhlak
yangterpuji dan menjadi teladan

e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161 DOI:10.24014/au.v6i1.123304


30  AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam
Vol. 6, No.1 (2023)

bagi keluarga masyarakat dan h. Setelah penyusunan RPP selesai


bangsa, yaitu sikap peserta didik dan disahkan oleh kepala
yang jujur, disipilin, sekolah, RPP tersebut dapat juga
tanggungjawab, peduli, santun, dibagikan kepada orang tua
mandiri, dan percaya diri dan peserta didik agar orang tua
berkemauan kuat untuk mengetahui kegiatan
mengimplementasikan hasil pembelajaran, tugas dan target
pembelajarannya di tengah capaian kompetensi yang harus
kehidupan dirinya dan dilakukan anaknya pada masa
masyarakatnya dalam rangka darurat.
mewujudkan kehidupan 2. Tahap Pelaksanaan
beragama, bermasyarakat, Pelaksanaan pembelajaran
berbangsa, dan bernegara yang pada masa pandemi covid-19 di
lebih baik SMA Negeri 1 Bangkinang kota
f. Dimensi pengetahuan yaitu harus lah sesuai dengan Konsep
memiliki dan mengembangkan pelaksanaan pembelajaran di masa
pengetahuan secara konseptual, darurat covid-19 yang telah
faktual, prosedural dan ditetapkan dalam Dokumen 1,
metakognitif secara teknis dan yakni:
spesifik dari tingkat sederhana, a. Kegiatan pembelajaran pada
kongkrit sampai abstrak, masa darurat dilakukan dengan
komplek berkenaaan dengan berpedoman pada Kalender
pengembangan ilmu Pendidikan sekolah tahun
pengetahuan, teknologi, seni, pelajaran 2020/2021 yang
budaya masyarakat sekitar, ditetapkan oleh Kementrian
lingkungan alam, bangsa, negara Pendidikan.
dan kawasan regional, nasional b. Kegiatan pembelajaran masa
maupun internasional darurat dilakukan tidak hanya
g. Dimensi keterampilan yaitu untuk mencapai ketuntasan
memiliki keterampilan berpikir kompetensi dasar (KD)
tingkat tinggi dan bertindak: kurikulum, namun lebih
kreatif, produktif, kritis, menititik beratkan pada
mandiri, kolaboratif, dan penguatan karakter, praktek
komunikatif serta mampu ibadah, peduli pada lingkungan
bersaing di era global dengan dan sosial lainnya.
kemampuan sikap, pengetahuan c. Kegiatan pembelajaran masa
dan keterampilan yang dimiliki. darurat covid-19 melibatkan

DOI: 10.24014/au.v6i1. 12304 e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161


AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam  31
Vol. 6, No. 1 (2023)

seluruh stecholder sekolah, secara tatap muka atau kelas


orang tua, peserta didik dan nyata.
lingkungan sekitar. e. Kegiatan pembelajaran masa
d. Kegiatan pembelajaran darurat dilaksanakan dengan
dilakukan setelah sekolah mempertimbangkan terjaganya
melakukan pemetaan/skrining kesehatan, keamanan, dan
zona desa/kelurahan tempat keselamatan peserta didik,
tinggal peserta didik, guru serta pendidik, tenaga kependidikan
tenaga kependidikan yang ada di dan masyarakat baik pada aspek
sekolah sebagai bahan fisik maupun psikologi, untuk
penentuan pelaksanaan metode pembelajaran tatap muka atau
pembelajaran yang akan kelas nyata hal tersebut
dilaksanakan oleh sekolah, selain ditunjukkan dengan surat
itu untuk memastikan tempat rekomendasi dari pemerintah
tinggalnya bukan merupakan setempat melalui dinas
episentrum penularan Covid-19 pendidikan,kepala sekolah dan
(zona hijau) atau termasuk surat persetujuan dari orang tua.
lingkungan yang tidak aman 3. Tahap Evaluasi
(zona merah), dalam hal ini Prinsip evaluasi hasil belajar
dapat diketahui antara lain pada masa pandemi covid-19 di
melalui gugus tugas penanganan SMA Negeri 1 Bangkinang kota
covid-19, melalui aplikasi adalah:
pemantauan covid-19 atau surat a. Penilaian hasil belajar mengacu
keterangan dari kepala pada regulasi/ juknis penilaian
desa/kelurahan atau kecamatan, hasil belajar dari Kemendikbud
selain itu pemetaan/ skrining RI dengan penyesuaian masa
kesehatan bagi pesertadidik, darurat.
guru dan tenaga kependidikan b. Penilaian hasil belaja
untuk memastikan kondisi rmencakup aspek sikap,
kesehatannya tidak berpotensi aspek pengetahuan dan
untuk menularkan atau tertular aspek keterampilanPenilaian
Covid-19 hal tersebut dapat hasil belajar berbentuk antara
ditunjukkan melalui surat lain portofolio, penugasan,
keterangan sehat dari puskesmas proyek, praktek, tulis dan bentuk
sebagai bentuk pemenuhan lainnya, yang diperoleh melalui
kelengkapan apabila proses tes daring,luring dan/atau
pembelajaran akan dilakukan bentuk asesmen lainnya yang

e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161 DOI:10.24014/au.v6i1.123304


32  AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam
Vol. 6, No.1 (2023)

memungkinkan ditempuh secara dan yang memungkinkan


jarak jauh dan tetap diwujudkan di masa darurat.
memperhatikan protocol g. Terkait penugasan yang
kesehatan dan/atau keamanan. diberikan oleh guru, waktu
c. Penilaian meliputi penilaian pembelajaran dan pengerjaan
harian (PH), penilaian tengah tugas disesuaikan dengan jadwal
semester (PTS) penilaian akhir tayang/siaran dan waktu
semester (PAS) dan penilaian pengumpulan tugas setiap akhir
akhir tahun (PAT). minggu atau disesuaikan dengan
d. Penilaian dirancang untuk kondisi peserta didik dan
mendoronga aktivitas belajar ketersediaan waktu peserta didik
yang bermakna, dan tidak dan orangtua/wali
dipaksakan untuk mengukur h. Dari hasil belajar tersebut, guru
ketuntasan capaian kurikulum melakukan penilaian baik
secara menyeluruh dengan teknik skala capaian
e. Pemberian tugas kepada perkembangan, maupun hasil
pesertadidik dan penilaian hasil karya.
belajar pada masa Belajar dari i. Guru melakukan analisis untuk
rumah dilaksanakan bervariasi melihat ketercapaian
antar peserta didik, sesuai minat kompetensi dasar yang muncul
dan kondisi masing-masing, lalu dilakukan skoring.
termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/ketersediaan 2.2 Faktor pendukung dan Faktor
fasilitas belajar di rumah. penghambat
Pemberian tugas diberikan a. Fakto Pendukung
secara proporsional atau tidak Faktor pendukung dalam
berlebihan dengan tujuan implementasi kurikulum kondisi
perlindungan kesehatan, khusus pada pembelajran PAI di
keamanan, dan motivasi peserta SMA Negeri Bangkinang kota,
didik selama masa darurat tetap Yaitu:
terjaga. a) Faktor Pembiyaan
f. Hasil belajar peserta didik Pembiayan terkait dengan
dikirim ke guru antara lain implementasi kurikulum
berupa foto, gambar, video, kondisi khusus adalah
animasi, karya seni dan bentuk pemberian paket internet
lain tergantung jenis kegiatannya kepada guru dan siswa dalam
rangka pembelajaran daring,

DOI: 10.24014/au.v6i1. 12304 e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161


AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam  33
Vol. 6, No. 1 (2023)

dan seluruh siswa telah mereka telah sesuai dan untuk


mempunyai android yang menjauhkan diri mereka dari
sebagiannya dianggarkan dari menelusuri material dan
dana BOS Afirmasi tahun konten yang tidak sesuai,
2019. apakah disengaja maupun
b) Faktor Sarana dan Prasarana kebetulan. Selain itu, Peran
Pemenuhan sarana dan orang tua dan guru
prasarana meliputi: tersedian memahami tanggung jawab
nya buku pembelajaran baik mereka terkait dengan akses
guru guru Maupun buku informasi berada diluar
siswa, Buku siswa di SMA sekolah. Lingkungan Sekolah
Negeri 1 Bangkinang kota dan rumah siswa diharuskan
telah terpenuhi 1 buku 1 siswa memiliki system penyaring
sebagaimana yang internet, baik berupa
diamanatkan dalam Jukni perangkat lunak maupun
BOS tahun 2020, jaringan perangkat keras yakni orang
internet melalui Wifi sekolah, tua.
Lab komputer yang
digunakan oleh guru dalam b. Faktor Penghambat
pelaksanaan pembelajaran Dalam implementasi
daring. Selain itu juga tersedia kurikulum kondisi khusus pada
beberapa layar monitar besar pembelajaran PAI di SMA Negeri
dengan ukuran 27 Inchi guna 1 Bangkinang kota didapati faktor
mendukung pelaksanaan pengahambat, yaitu:
pembelajaran daring. a) Pada tahap perencanaan
c) Faktor dukungan orang tua didapati adanya Guru yang
Dukungan yang kesusahan dalam merancang
diberikan oleh orang tua scenario pembelajaran dengan
siswa SMA Negeri 1 menggunakan aplikasi belajar
bangkinang kota adalah daring, hal ini dikarenakan
pengawasan terhadap belum maksimalnya kompetensi
penggunaan media internet guru dalam penguasaan media
oleh siswa, Guru dan orang pembelajaran berbasis digital.
tua harus bekerja sama dalam b) Pada tahap pelaksanaan didapati
memantau siswa ketika adanya ketidak sesuaian waktu
menggunakan internet untuk yang telah direncanakan dalam
memastikan bahwa perilaku RPP, hal ini karena

e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161 DOI:10.24014/au.v6i1.123304


34  AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam
Vol. 6, No.1 (2023)

terkendalanya jaringan beberapa sudah memprogramkankan


siswa yang dalam lingkungan pada setiap hari kamis berupa
tempat tinggalnya termasuk program brefing yang
dalam wilayah yang jaringan didalamnya menjadi ruang
internetnya tidak maksimal diskusi antar sesama pendidik
c) Pada tahap evaluasi didapati dalam berbagai hal yang
tugas-tugas yang diberikan oleh berkaitan dengan
guru dikerjakan oleh peserta pengembangan kompetensi
didik dirumah tanpa ada guru, apabila dalam kegiatan
pengawasan oleh pihak brefing kamis tersebut ada
pengajar, sehingga rawan atas permasalahan pembelajaran
plagiarism, baik plagiarisme yang tidak terpecahkan, maka
antar teman, maupun plagiarism sekolah akan mengundang
dengan karya orang lain yang intruktur yang kompeten
terdapa dalam internet. dalam bidangnya dalam
kegiatan workshop atau
2.3 Solusi
pelatihan
a. Solusi pada tahap
b. Solusi pada tahap
perencanaan yang dilakukan
pelaksanaan yang dilakukan
adalah kepala sekolah telah
adalah kepala sekolah telah
membuat perencanaan
membentuk Tim IT sebagai
pelatihan pembuatan media
bagian dari TIM pendukung
pembalajaran berbasis IT
pelaksanaan pembelajaran
yang dianggarkan melalui
daring yang berbasis IT,
RKAS tahun anggaran 2021,
melalui TIM IT SMA negeri 1
selain itu kepala sekolah
Bangkinang ini lah kemudian
memberikan akses yang
melakukan pendataan siswa
seluas luasnya untuk seluruh
yang mengalami kendala
guru termasuk guru PAI di
jaringan internet dalam
SMA Negeri 1 Bangkinang
mengikuti pembelajaran
kota untuk mengikuti
daring, apabila di lingkungan
berbagai kegiatan pelatihan,
terdekat mereka juga tidak
baik seminar maupun
memungkinkan untuk
workshop yang
mendapatkan jaringan yang
diselenggarakan oleh berbagai
bagus, maka sekolah
instansi atau organisasi
memfasilitasi mereka dengan
keguruan. Selain itu, saya juga
menggunakan jaringan

DOI: 10.24014/au.v6i1. 12304 e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161


AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam  35
Vol. 6, No. 1 (2023)

sekolah dengan cara peserta kondisi khusus tersebut,


didik datang ke sekolah Pelaksanaan pembelajaran
dengan tetap mematuhi menggunakan metode
protokol kesehatan yang ketat pembelajaran daring, Evaluasi
c. Solusi pada tahap evaluasi dilakukan dengan cara mengirim
yang dilakukan adalah kepala tugas kepada siswa untuk
sekolah menginstruksikan dikerjakan dirumah
agar pelaksasaan evaluasi b. Faktor pendukung dalam
dengan menggunakan tes implementasi kurikulum kondisi
daring. Tes daring ini khusus pada pembelajaran PAI di
memanfaatkan internet guna SMA Negeri 1 Bangkinang kota
mendukung penilaian pada adalah faktor pembiayaan yang
jarak jauh. yang dapat mengalokasikan pulsa paket
digunakan dimanapun selama internert pada guru dan siswa
memiliki jaringan internet. dalam pelaksanaan pembelajaran
Salah satu tes daring yang daring, sarana dan prasarana yang
dapat dimanfaatkan adalah memadai, serta dukungan orang
aplikasi online, selain itu tua siswa, Sedangkan faktor
kepala sekolah juga membuat penghambat adalah kurang
program bimbingan orang tua kreatifnya guru dalam
yang di dalamnya memuat merencanakan dan melaksanakan
pengawasan orang tua dalam pembelajaran daring, serta rawan
hal kejujuran siswa plagiarism dalam hal penilaian
mengerjakan tugas sekolah. pembelajaran daring
c. Solusi yang dilakukan adalah
3. KESIMPULAN dengan merencanakan pelatihan
Berdasarkan hasil penelitian dan penggunanaan media
pembahasan di atas, maka dapat pembelajaran daring, serta
disimpulkan sebagai berikut:
pelaksaan evaluasi pembelajaran
a. Implementasi kurikulum kondisi
dengan tes daring dengan
khusus di SMA Negeri 1
menggunakan aplikasi.
Bangkinang kota menggunakan
opsi kurikulum dengan KI dan Secara umum implementasi
KD yang sudah disederhanakan, kurikulum kondisi khusus pada
Guru membuat perencanaan pembelajaran PAI di SMA Negeri 1
pembelajaran dengan mengacu Bangkinang kota berjalan dengan
kepada dokumen 1 kurikulum cukup baik, meski ada beberapa

e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161 DOI:10.24014/au.v6i1.123304


36  AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam
Vol. 6, No.1 (2023)

kendala, namun berhasil dicarikan [7] Muhaimin. Paradigma Pendidikan


solusi yang tepat. Islam: Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam di
REFERENSI Sekolah. Bandung: Remaja
[1] Aji, Syah, Halal, Rizkon. Rosdakarya, 2008, Cet.ke 4
Dampak Covid-19 pada (Buku Teks yang Dirangkum
Pendidikan di Indonesia: oleh Editor).
Sekolah, keterampilan, dan [8] Mulyasa. “Implementasi Kurikulum
Proses Pembelajaran. Kemduain Tingkat Satuan Pendidikan.”
Jurnal sosial dan budaya Syar”i Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009
FSH UIN Syarif Hidayatullah (Buku Teks yang Dirangkum
Jakarta Vol. 7 No. 5 (2020), pp. oleh Editor)
395-402, DOI: 10.15408/ [9] Peraturan Menteri Pendidikan dan
sjsbs.v7i5.15314. Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
[2] Hamalik, Oemar, H., Dasar- Tentang Standar Proses Untuk
Dasar Pengembangan Kurikulum. Satuan Pendidikan Dasar dan
Bandung: PT. Remaja Menengah. (Peraturan
Rosdakarya, 2009 (Buku Teks Perundang-undangan)
yang Dirangkum oleh Editor) [10] Perhimpunan Dokter Paru
[3] Hidayati, Wiji., Pengembangan Indonesia (Pdpi), Pneumonia
Kurikulum. Yogyakarta: Covid-19 Diagnosis &
Pedagogia 2012 (Buku Teks Penatalaksanaan Di Indonesia .
yang Dirangkum oleh Editor) Jakarta: Jakarta, Percetakan
[4] Majid, Abdul,. Perencanaan Buku Dikelola Oleh:
Pembelajaran: Mengembangkan Perhimpunan Dokter Paru
Standar Kompetensi Guru. Indonesia Jl. Cipinang Bunder
Bandung: PT. Remaja No. 19 Cipinang Pulogadung ,
Rosdakarya, 2012, Cet.ke IX 2020 (Buku Teks yang
(Buku Teks yang Dirangkum Dirangkum oleh Editor).
oleh Editor) [11] Putria, Hilna,. Maula, Hamdani,
[5] Mastur. “Implementasi Luthfi., Uswatun, Azwar, Din.,
Kurikulum 2013 Dalam “Analisis Proses Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran Di Dalam Jaringan (DARING)
SMP.” Jurnal Inovasi Teknologi Masa Pandemi COVID-19 pada
Pendidikan, Volume 4, No 1, Guru Sekolah Dasar”. Jurnal
April 2017 (50-64), p-ISSN: Basicedu Research & Learning in
2407-0963, e-ISSN: 2460-7177 Elementary Education, Universitas
[6] Moleong. Metode Penelitian Pahlawan Vol 4 No 4 Tahun
Kombinasi (Mixed Methods). 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN
Bandung: Alfabeta Thoha, 2011. 2580-1147
(Buku Teks yang Dirangkum [12] Ramayulis. Profesi dan Etika
oleh Editor). Keguruan. Jakarta: Kalam Mulia,

DOI: 10.24014/au.v6i1. 12304 e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161


AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam  37
Vol. 6, No. 1 (2023)

2013, Cet.keVII (Buku Teks


yang Dirangkum oleh Editor)
[13] Rohmat. Pilar Peningkatan Mutu
Pendidikan. Yogyakarta: Cipta
Media Aksara, 2013 (Buku Teks
yang Dirangkum oleh Editor)

e-ISSN: 2615-4153 | p-ISSN: 2615-4161 DOI:10.24014/au.v6i1.123304

You might also like