Professional Documents
Culture Documents
Scenario
COVID-19 PANDEMIC
In the middle of March 2020, students suddenly got notification from UGM that all campuses
were closing due to the national emergency state of COVID-19 pandemic. Agus, a first-year
engineering student, was bewildered on the decision of the university lockdown despite
there were not people around his campus or home infected by the disease. Agus then
discussed his curiosity to Budi, a first-year medical student who was Agus’ high school
friend. Agus asked Budi why this disease has caused an enormous commotion around the
world. Everybody needs to limit their activity and even isolate themselves. New terminologies
such as social distancing, silent carrier, rapid test and many other medical jargons had
emerged, which made it more confusing for Agus to understand the situation. As a first-year
medical student, Budi was not sure of how to answer Agus' questions. There was so much
news about COVID-19 disease such as the etiology, clinical manifestation and how it should
such as the etiology, clinical manifestation and how it should be treated. The information
sometimes contradicts one another. Hence, Budi tried to search for valid information on the
COVID-19 phenomenon.
1. Pandemic : Wabah
2. Terminology : Istilah
3. Etiology : Penyebab
4. Covid-19 : Corona Virus Disease 19
5. Social distancing : Menjaga jarak, pembatasan sosial
6. Clinical manifestation : Gejala klinis
7. Rapid test : Tes cepat untuk mendeteksi orang yang terinfeksi covid
8. Silent carrier : Orang pembawa virus tanpa gejala
9. Lockdown : Penutupan suatu negara/ daerah karena sebab tertentu
1. 2 dan 4
Covid 19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2
dan masih satu keluarga dengan penyakit SARS dan mers sekitar tahun 2002-
2004 di Wuhan, China. Virus SARS CoV-2 menyerang system pernapasan.
Gejala ringan seperti flu dan gejala berat seperti pneumonia. Pneumonia adalah
sebuah radang yang menginfeksi paru paru sehingga selaput paru paru berisi
cairan. Virus corona menyerang ke dalam bagian sel, alveolus, dan bereplikasi
hingga menghancurkan bagian reticulum endoplasma dari sel dan asparatus
golgi.
Covid-19 berbahaya karena penyebarannya melalui droplet sehingga
dapat menyebar dengan mudah dan cepat. Selain itu, memiliki risiko kematian
yang tinggi bagi orang yang sudah tua dan memiliki penyakit bawaan. Selain itu,
virusnya yang tidak terlihat menjadikan kita tidak menyadari apakah kita sudah
terpapar atau belum. Salah satu contoh bahaya covid-19 yaitu jika sudah parah
bisa menyebabkan pneumonia, kerusakan pada paru-paru, kesulitan bernapas,
dan kematian
2. 1, 8, 11, dan 13
A) Penyebaran
Lewat manusia melalui droplet, misalnya : batuk, bersin
B) Gejala
a) Ringan :
Batuk
Demam
Sakit tenggorokan
Tidak bisa mencium bau
b) Sedang :
Sudah ada tanda-tanda pneumonia, tetapi belum termasuk
pneumonia berat
c) Berat :
Sudah ada tanda-tanda pneumonia dan sudah termasuk
pneumonia berat
C) Penanganan
Orang yang mengalami gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di
rumah. Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang
lain untuk sementara waktu dan gunakan kamar mandi yang berbeda
dengan yang digunakan orang lain.
Merujuk penderita Covid-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan
karatina di rumah sakit rujukan
Menganjurkan penderita Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan
istirahat yang cukup
Menganjurkan penderita Covid-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh
3. 3, 5, 6, 7, 15, dan 16
Pengertian
Covid-19 Bahaya Penyebaran Gejala Pencegahan Penanganan
Sumber terlampir.
Step 7 : Penjelasan LO
Corona virus bersifat zoonotic yang artinya pertama kali berkembang di hewan
sebelum akhirnya menyerang manusia. Pertama kali diidentifikasi corona virus
menyerang kelelawar. Sehingga memungkinkan terjadinya penularan dari hewan
ke manusia. Covid-19 masuk kedalam sub genus sarbeko virus.
2. Orang dapat tertular dari percikan-percikan yang keluar dari mulut ketika batuk,
bersin. Seseorang dapat terinfeksi ketika terkena percikan tersebut. Percikan
yang mengandung virus tersebut menempel di permukaan benda atau kulit
manusia. Kemudian, virus akan berpindah ketika manusia menyentuh benda atau
melakukan kontak fisik dengan manusia lain.
Ditemukan SARS CoV-2 di urin dan feses tapi sampai sekarang belum ada
laporan mengenai penularan lewat urin dan feses. SARS CoV-2 juga ditemukan
pada plasma dan serum. Namun, titer virus yang ada pada plasma atau serum
tersebut rendah sehingga menunjukkan risiko penularan melalui darah ini
rendah.
Penularan virus corona umumnya melalui droplet dan kontak dengan virus.
Kemudian virus dapat masuk ke dalam mukosa yang terbuka. Dari hasil analisis
yang ada satu pasien dapat menularkan ke tiga orang yang ada disekitarnya.
Namun, kemungkinan penularan di masa inkubasi menyebabkan masa kontak
pasien ke orang sekitar lebih lama sehingga risiko jumlah kontak tertular dari
satu pasien mungkin dapat lebih besar.
a. Virus masuk ke sel host diperantari oleh Protein S yang diinfeksi ke dalam
sel mealui protein spike domain reseptor binding diterima oleh ACE
(Angiotensin Converting Enzyme) yang ada di permukaan virus.
b. Kemudian, Protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim
ACE2.
c. Translasi dan replikasi gen dari RNA virus. Protein virus berikatan dengan
ACE 2 kemudian masuk kedalam sel dibantu oleh enzim TMPRFS2 setelah
itu virion melepaskan RNA. Beberapa ditranslasi menjadi protein. Beberapa
dari protein virus bereplikasi untuk membuat lebih banyak RNA protein
virus dan RNA bergabung membuat virion baru di badan golgi setelah itu
virion dilepaskan.
d. Kemudian, perakitan dan rilis virus
e. Setelah terjadi transmisi, virus bereplikasi di epitel saluran napas atas dan
menyebar ke saluran napas bawah. Masa inkubasi 3-7 hari.
3. Perspektif ekonomi dan kesehatan masa pandemi ini memusatkan seluruh
alokasi pendanaan yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki beberapa
sektor ekonomi sehingga sektor ekonomi mengalami penurunan. Virus corona
menjadi bukti nyata yang mengganggu kesehatan dan menyebabkan
ketidakstabilan ekonomi suatu negara. Corona dalam ekonomi global
mempengaruhi 3 sektor yaitu pasar saham, surat utang dan nilai emas. Selain itu,
dalam negeri juga terdampak karena sebagian besar transaksi ekspor impor
Indonesia berasal dari China.
Ada baiknya setiap negara membuat kebijakan tentang covid-19 tetapi dengan
tetap memperhatikan aspek yang lain. Karena ekonomi juga berdampak pada
kesehatan mental dan kesehatan mental akan menjadi fokus medis kedua setelah
covid-19 apabila banyak orang yang tertekan.