You are on page 1of 61

TAHAP INFORMASI

(ANALISA FUNGSI: COST/WORTH, FAST)


MANAJEMEN DESAIN – MANAJEMEN PROYEK MMT ITS
METODOLOGI VE

1. FASE INFORMASI
2. FASE KREATIF
3. FASE EVALUASI
4. FASE PENGEMBANGAN
5. FASE PRESENTASI
VALUE ENGINEERING METHODOLOGY
PHASE 1: INFORMATION
 The Kick – off meeting - Team Member introductions, Workshop ground rules etc.
 Agenda Review - Process, responsibilities, schedule and activities are discussed.
 Project Overview - The Project Manage and Team will present an overview of the project, and discuss the
purpose and need that initiated the project. The project as described in the overview then becomes the
Baseline for the VE team to work from.
 Stakeholders Input - Project Stakeholders will discuss concerns , issues and goals concerning the project.
Special operational needs and/or accommodations and considerations will be brought fourth at this time
 Requirements and performance attributes for the project - The VE team Leader will lead a discussion soliciting
the VE Team members to determine and establish the requirements and performance attributes that are
essential that the project achieve. These will then be evaluated against the Baseline concept.
 Site Visit - The Project Manager and VE Team may visit the project site. This will provide a visual understanding
of the facilities current operations and site conditions. After the Site Visit the VE team should discuss and
document their observations from the site.
THE OBJECTIVE OF INFORMATION PHASE

 To gather and assess information regarding the project of study to gain a thorough understanding of the need that must me
met to achieve the purpose of the project Detailed information and data for all aspects relating to the project include the
current conditions , needs that engendered the project and those challenges that face fruition of the project.
 The Information phase provides a thorough understanding of the situation that initiated study. Accurate and comprehensive
information is essential to providing a good foundation for a successful VE study. The complexity of the project, the amount of
information available, and the study schedule will impact the level of effort devoted to the Investigation phase.
 Some Information to be gathered would be:
- Design criteria, site conditions, regulatory requirements, elements of the design, history of the project
- Project constraints, Scope, Schedule and Cost information.This includes initial cost and life cycle cost elements.
- Available utilities, design computation, requirements resulting from public participation
TAHAP DALAM FASE INFORMASI

 Pengumpulan Berbagai Informasi


 Identifikasi Biaya Tinggi (Prinsip Pareto: yaitu 20% pekerjaan
menghabiskan 80% total biaya)
 Identifikasi Biaya Tak Diperlukan (Analisa Fungsi)
RENCANA RENOVASI AWAL

Partisi Dinsing

Kanopi

Pagar Depan

Railling Tangga
FASE INFORMASI
Project : Perumahan Citra fajar Golf AT-2195 Sidoarjo

Item : Pekerjaan Renovasi Rumah Tinggal ( Interior dan Eksterior )

Basic Function : - Sebagai Pembatas utama Rumah

- Sebagai Penambah Estetika

Design Criteria : Kondisi Proyek

pekerjaan renovasi tampak depan

- dinding tampak depan

- pagar depan

pekerjaan interior

- railling tangga

- dinding partisi
ANALISA FUNGSI – DIAGRAM PARETO

 Mengidentifikasi elemen-elemen pekerjaan yang berpotensi memiliki tingkat biaya yang tinggi
dengan melakukan breakdown cost terlebih dahulu yang mengacu pada hukum Pareto.
 Hukum Pareto berbunyi 20 % dari total item pekerjaan mewakili/terletak pada 80% dari total
suatu anggaran proyek, dengan kata lain akan dilakukan proses seleksi item pekerjaan yang
memiliki potensi biaya terbesar dalam suatu proyek.
Biaya Pekerjaan Persentase Biaya Persentase Biaya
No. Nama Pekerjaan
(Rp.) (%) Kumulatif (%)
0,00%

1Pekerjaan Beton Lt 1 49.869.233 22,96% 22,96%

2Pekerjaan Pasangan Dinding Lt 1 dan Finishing 34.011.357 15,66% 38,62%

3Pekerjaan Atap 28.243.590 13,00% 51,63%

4Pekerjaan Pondasi Beton dan Batu Kali 27.338.787 12,59% 64,22%

5Pekerjaan Cat, Politur, dan Kaca Lt 1 21.717.305 10,00% 74,22%

6Pekerjaan Keramik Lt 1 9.788.016 4,51% 78,72%

7Pekerjaan Tanah dan Urugan 8.941.177 4,12% 82,84%

8Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela Lt 1 7.840.500 3,61% 86,45%

9Pekerjaan Plafond Lt 1 7.717.689 3,55% 90,00%

10Pekerjaan Sanitair Lt 1 7.072.000 3,26% 93,26%

11Pekerjaan Plumbing Instalasi air Bersih 4.574.810 2,11% 95,37%

12Pekerjaan Instalasi Listrik Lt 1 4.278.750 1,97% 97,34%

13Pekerjaan Persiapan 2.396.500 1,10% 98,44%

14Pekerjaan Penggantung dan Pengunci Lt 1 2.255.778 1,04% 99,48%

15Pekerjaan Plumbing Instalasi Air Kotor 1.134.126 0,52% 100,00%

Total 217.179.616 100,00%


GRAFIK ANALISA PARETO

100,00%

90,00%

Kumulatif Persentase Biaya 80,00%

70,00%

60,00%

50,00%

40,00%

30,00%

20,00%

10,00%

0,00%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Persentase Aktivitas Pekerjaan
TEKNIK YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI BIAYA
YANG TIDAK DIPERLUKAN

1. Breakdown Cost Analysis


2. Cost Model
3. Analisa Fungsi (membedakan VE dengan Teknik pengurangan biaya)
4. Life cycle cost impact
Pilihan terhadap item yang akan dilakukan studi rekayasa nilai harus
memperhatikan
1. Kemungkinan penghematan yang berarti
2. Ketersediaan waktu dan sumberdaya
3. Kemungkinan pengembangan alternatif life cycle cost yang lebih rendah
4. Kemungkinan diimplementasikan
CONTOH DIAGRAM COST MODEL
DEFINISI FUNGSI

 Definisi fungsi mempunyai banyak makna, tergantung contextnya (filosofi,


matematika, dan ilmu computer)
 Dalam VM/VE, fungsi merupakan suatu karakteristik dari suatu produk/
desain yang dapat membuatnya berguna (Zimmerman, 1982)
 Sehingga sesuatu bisa disebut berfungsi bila didesain berdasarkan tujuan
yang diinginkan.
 Merupakan sesuatu yang menjadi alasan mengapa pemilik/ pemakai dalam
memakai suatu produk (Miles, 2004)
FUNGSI DALAM REKAYASA NILAI

 Sebagai elemen utama, karena tujuan VE adalah untuk mendapatkan fungsi-fungsi yang
dibutuhkan dari suatu item dengan total biaya yang efisien.
 Pemahaman akan arti fungsi menjadi fundamental dalam VM karena tidak akan bisa
mengelola nilai bila tidak memahami.
 Dengan memadukan prinsip-prinsip konsep efisiensi biaya, rekayasa nilai dapat
mengefisiensikan biaya proyek secara optimal dengan cara menganalisis fungsi dasar
suatu item kegiatan untuk menyederhanakan atau memodifikasi perencanaan atau
pelaksanaan dengan tetap mempertahankan/ meningkatkan kualitas yang diinginkan
dan mempertimbangkan operasional dan pemeliharaan.
APLIKASI FUNGSI DALAM VM

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan:

 Apa tujuan proyek?


 Apa fungsinya?
 Berapa jumlah biayanya?
 Berapa minimal biayanya?
 Apakah ada alternatif dengan jenis pekerjaan yang sama ?
 Apakah ada alternatif biaya ?
 Adakah fungsi-fungsi yang bisa dihilangkan sebagian ?
 Apakah yang menyebabkan bisa dihilangkan ?
 Dan Iain-lain .
TUJUAN & METODE ANALISA FUNGSI
Tujuan
 Mengklasifikasikan fungsi-fungsi utama maupun fungsi penunjang
 Mendapatkan perbandingan antara biaya dengan nilai manfaat yang dibutuhkan untuk
menghasilkan fungsi tersebut.
 Analisis fungsi merupakan basis utama di dalam value engineering karena analisis inilah yang
membedakan VE dari teknik-teknik penghematan biaya lainnya.
 Analisis ini membantu tim VE di dalam menentukan biaya terendah yang diperlukan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi utama dan fungsi-fungsi pendukung dan mengidentifikasi biaya-biaya
yang dapat dikurangi atau dihilangkan tanpa mempengaruhi kinerja atau kendala produk.
Metode
 Cost/Worth
 FAST
PENETAPAN FUNGSI

 Terdiri dari 2 kata: kata kerja aktif dan kata benda yang bisa diukur
 Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja aktif dan kata benda yang digunakan merupakan
kata benda yang terukur.
 Fungsi dasar suatu produk/bangunan merupakan pekerjaan utama yang harus dilaksanakan.
 Fungsi-fungsi sekunder sering merupakan fungsi-fungsi yang mungkin diinginkan
keberadaannya tetapi sebenarnya tidak diperlukan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan
tertentu. Fungsi-fungsi sekunder yang harus ada merupakan fungsi-fungsi yang secara absolut
diperlukan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu, walaupun sebenarnya tidak
melaksanakan fungsi dasar.
 Fungsi produk/bangunan secara menyeluruh ditentukan terlebih dahulu sebelum menentukan
fungsi elemen-elemennya.
PENGGUNAAN KATA KERJA DAN KATA BENDA
 Keuntungan definisi fungsi melalui penggunaan dua kata, kata kerja (verb) dan kata benda
(noun):
1. Membatasi timbulnya perluasan arti, sebab jika kita tidak bisa mendefinisikan suatu fungsi
dalam dua kata maka kita tak cukup mempunyai informasi tentang masalah tersebut atau
pendefinisian masalah menjadi terlalu luas.
2. Menghindari penggabungan fungsi-fungsi dan pendefinisian lebih dari satu fungsi sederhana,
karena dengan hanya menggunakan dua kata kita dipaksa untuk memecah-mecah masalah ke
dalam elemen-elemen yang paling sederhana.
3. Merupakan pembantu untuk mencapai tingkat pengertian yang paling mendalam dari hal-hal
yang spesifik. Jika hanya dua kata yang digunakan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
komunikasi yang salah pengertian dikurangi hingga tingkat yang paling minimum.
PENGGUNAAN KATA KERJA DAN KATA BENDA
 Contoh daftar kata kerja yang dapat membantu :
mengarahkan, mengatur, mencegah, menciptakan, mendukung,
menghalangi, menghentikan, menghindari, menjelaskan, mengendalikan,
mengumpulkan, melindungi, memantapkan, memegang, merintangi,
merubah, menyaring, menutup, mengungkapkan, memperbaiki,
meningkatkan, memisahkan, menyesuaikan, menolak, menyalurkan.
 Contoh : pondasi-menyalurkan beban, keamanan galeri-melindungi
lukisan, jendela-mengirimkan cahaya, dll
 Contoh kata benda terukur: arus, penglihatan, beban, ruang, panas, cahaya,
cairan, manusia, dll
PENDEKATAN DALAM ANALISA FUNGSI
Fungsi dalam analisa fungsi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Fungsi dasar (basic function) yaitu suatu alasan pokok system itu
terwujud, suatu dasar atau alasan dari keberadaan suatu produk dan
memiliki nilai kegunaan. Contoh: water treatment plant-menjernihkan
air, power plant-menghasilkan tenaga.
2. Fungsi pendukung (secondary function) yaitu kegunaan yang tidak
langsung untuk memenuhi fungsi dasar, tetapi diperlukan untuk
menunjangnya. Biasanya merupakan fungsi dari solusi teknis fungsi dasar.
Contoh: jendela-mengirimkan cahaya, dibutuhkan selembar kaca;
sehingga fungsi sekundernya: mencegah silau matahari/mengontrol panas
matahari
Parts Function Basic Secondary
Foundation Support Load
CONTOH Resist Load S
Transfer Load
ANALISA FUNGSI Anchor Bolts Transfer Load
S
Hold Pole
Base Hold Pole
Support Pole S
Covers Bolts
Pole Raises Fixture
Support Arm S
Protect Wire
Extension Arm Holds Fixture
Spreads light S
Protect Wire
Housing (fixture) Holds Bulb
Transfer Electricity
S
Diffuses Light
Reflects Light
Lightbulb Produces Light
B
Dissipates Heat
Parts Function Basic Secondary
Foundation Support Load S
CONTOH Resist Load S
Transfer Load B
ANALISA FUNGSI Anchor Bolts Transfer Load B
Hold Pole S
Base Hold Pole S
Support Pole B
Covers Bolts S
Pole Raises Fixture B
Support Arm S
Protect Wire S
Extension Arm Holds Fixture B
Spreads light S
Protect Wire S
Housing (fixture) Holds Bulb B
Transfer Electricity S
Diffuses Light B
Reflects Light S
Lightbulb Produces Light B
Dissipates Heat S
ANALISA FUNGSI - COST/WORTH
 Setelah item pekerjaaan yang berpotensi VE telah diperoleh maka tahap selanjutnya
dilakukan suatu proses mengukur fungsinya menggunakan persamaan ratio Cost/
Worth (C/W) untuk menganalisis antara biaya elemen dengan biaya fungsi elemen
tersebut.
 Index Function Analysis = Cost/ Worth
 Cost merupakan biaya total dari suatu item pekerjaan dan worth merupakan biaya
minimal untuk menjalankan fungsi item pekerjaan tersebut. Dalam tahap analisis fungsi
jika nilai index COST/WORTH (rasion cost/worth) diperoleh lebih dari 1-1.5 maka
pada umumnya dari beberapa referensi item pekerjaan tersebut memiliki potensi
dilakukan rekayasa VE karena ada unnecessary cost dalam proyek.
MAKNA WORTH

 Nilai kegunaan (worth) setiap subsistem atau komponen untuk membandingkannya


dengan biaya yang diperkirakan.
 Nilai kegunaan (worth) memberikan indikasi nilai (value) artinya biaya terendah yang
diperlukan untuk terlaksananya suatu fungsi tertentu.
 Nilai kegunaan (worth) digunakan sebagai suatu mekanisme untuk mengidentifikasi
wilayah-wilayah dengan potensi penghematan dan perbaikan nilai (value) yang tinggi.
Subsistem yang melaksanakan fungsi sekunder tidak memiliki worth karena tidak
berhubungan langsung dengan fungsi dasar.
EVALUASI WORTH DENGAN PERBANDINGAN

 Alternatif dan perbandingan sebagai solusi untuk


mengurangi biaya dan meningkatkan nilai proyek.
 Perbandingan: proyek lampau, pengembangan/
kombinasi
 Metode perbandingan membantu mengembangkan
kriteria yang diterapkan penentuan WORTH.
 Contoh: evaluasi material rangka atap-galvalum,
ada 1jt, 500rb dan 100rb; mana yang akan
digunakan? Syarat: memiliki spesifikasi sama. Maka
100rb yang dipilih.
CONTOH METODE COST/WORTH

 Apabila Anda diminta membeli


sebuah kacamata yang kegunaannya
untuk “menajamkan penglihatan.”
Namun Anda diminta membeli
sebuah kacamata bertahta batu
mulia, berapakah kemungkinan
penghematan yang bisa dicapai?
CONTOH METODE COST/WORTH

ITEM : Kacamata Berlian


FUNGSI : Menajamkan Penglihatan
HARGA HARGA FUNGSI B
KOMPONEN FUNGSI KOMPONEN SAJA
KATA KERJA KATA BENDA B/S Rp. Rp.
Lensa Progresif Menajamkan Penglihatan B 500.000,- 500.000,-
Tangkai Memegang Lensa B 500.000,- 500.000,-
Per Tangkai Menjepit Tangkai S 150.000,- -
Batu Mulia Menghiasi Frame S 1.000.000,- -
TOTAL 2.150.000,- 1.000.000,-
PENGHEMATAN= 1.150.000,-

 Indeks Nilai = 2.150.000/1.000.000 = 2,15


Contoh Analisa Fungsi – COST/WORTH

ANALISA FUNGSI
ITEM : PEKERJAAN DINDING
FUNGSI : MEMBENTUK BATAS RUANGAN

FUNGSI COST WORTH


KOMPONEN
KATA KERJA KATA BENDA JENIS (Rp) (Rp)
Pasangan batu bata Membentuk Batas ruangan B Rp 579.000 Rp 579.000
Pasangan plesteran Menutup Pasangan batu bata S Rp 1.558.950
Acian Menghaluskan Permukaan S Rp 255.000
Nat garis Memberi Keindahan S Rp 354.300
TOTAL Rp 2.747.250 Rp 579.000
RASIO COST / WORTH = 2.747.250/579.000 = 4,74
Contoh Analisa Fungsi – COST/WORTH

ANALISA FUNGSI
ITEM : PEKERJAAN LAIN LAIN ( PAGAR )
FUNGSI : MEMBUAT BATAS
FUNGSI COST WORTH
KOMPONEN
KATA KERJA KATA BENDA JENIS (Rp) (Rp)
Pagar Besi Membuat Batas B Rp 1.654.250 Rp 1.654.250
Kolom Pagar Menyangga Pagar Besi S Rp 1.620.750
Cat Memberi Warna S Rp 625.000
TOTAL Rp 3.900.000 Rp 1.654.250
RASIO COST / WORTH = 3.900.000/1.654.250 = 2,36
ATURAN DALAM ANALISA FUNGSI

1. Memberi definisi kata kerja dan kata benda sebuah proyek/ ruang/
elemen/ komponen
2. Menyusun definisi fungsional dan solusi teknis
→ Solusi teknis dari masalah ditampilkan oleh komponen/elemen. Tidak mungkin
mencari alternatif untuk sebuah solusi teknis tanpa mewujudkan definisi
fungsionalnya.
Contoh: Cahaya dibutuhkan di sebuah ruang
Definisi Fungsionalnya: memasang komponen yang menyalurkan cahaya
Solusi Teknisnya: pasang lampu listrik atau pasang material transparan antara ruang
dan sumber cahaya, dsb.
ATURAN DALAM ANALISA FUNGSI

3. Menetapkan fungsi primer dan sekunder


→ Fungsi Primer adalah sesuatu yang jika tidak terpenuhi proyek akan gagal atau tugas
tidak akan terpenuhi.
→ Fungsi Sekunder adalah karakteristik solusi teknis yang dipilih untuk fungsi utama dan
tidak diperlukan
4. Mendapatkan Cost/ Worth
→ Cost : Biaya yang dibutuhkan
→ Worth : Biaya terendah untuk menampilkan fungsi dasar yang diperlukan
HIRARKI KEPUTUSAN REKAYASA NILAI PADA BANGUNAN

1. Karakteristik Bangunan
a. Terdiri dari komponen-komponen manufaktur
b. Komponen tersebut disusun untuk membentuk elemen bangunan
c. Konfigurasi dari elemen bangunan membentuk ruang yang sesuai untuk aktifitas di
dalamnya
d. Bangunan menunjukkan tahapan dalam strategi perusahaan yang memberi
kontribusi pada nilai modal organisasi
HIRARKI KEPUTUSAN REKAYASA NILAI PADA BANGUNAN

2. Setiap karakteristik menunjukkan tingkatan dalam hirarki keputusan rekayasa


nilai sebuah bangunan
a. Tingkat 1 (Tugas/ proyek) dengan studi permasalahannya berhubungan dengan kebutuhan
klien, misal: efisiensi, keamanan, pemasaran, keuntungan.
b. Tingkat 2 (Ruang) dengan studi permasalahannya pada spesifikasi dan kebutuhan ruang dan
perencanaan biayanya.
c. Tingkat 3 (Elemen) dengan bangunan diasumsikan sebagai sebuah bentuk struktural.
d. Tingkat 4 (Komponen) focus dalam pemilihan untuk memenuhi kebutuhan elemen
TINGKAT 1 (PROJECT TASK)

 Analisa fungsi dari konsep bangunan harus dikonsentrasikan pada tugas proyek yang
diberikan klien.
 Alasan mengapa proyek dibutuhkan pada saat pertama bisa diketahui dari flowchart
aktifitas. Langkah:
a. Menetapkan fungsi primer dari proyek
b. Identifikasi proses
c. Menanyakan bagaimana (How)
d. Melakukan brainstorming
e. Memutuskan
TINGKAT 2 & 3 (RUANG DAN ELEMEN)
 Tingkat 2 – ruang, menetapkan kebutuhan-kebutuhan fungsional dari ruang melalui
analisa ruang pada tahap pre-brief, konsep dan skematik. Contohnya adalah ukurannya,
syarat fisika bangunannya, pencapaiannya dan sebagainya.
 Tingkat 3 – elemen, analisa fungsi pada tingkat elemen dapat diaplikasikan sebagaimana
sebuah produk, misalnya fungsi pondasi selalu mendistribusikan beban. Namun fungsi yang
sesuai pada proyek secara spesifik selalu terbatas menurut konteksnya.
 Contoh : fungsi jendela kaca meliputi satu atau lebih dari fungsi utama (menyalurkan
cahaya, ventilasi, view, mencegah jalan masuk, insulasi suara, menahan panas) dan fungsi
sekunder (memperbesar masuknya panas matahari). Pada kasus kantor di pinggir bandara
maka fungsi jendela kaca menjadi spesifik, bahkan solusi teknisnya bisa saja bukan jendela
kaca.
TINGKAT 4 (KOMPONEN)

 Setiap bagian dapat dianalisa fungsinya dan melalui brain-storming dicarikan solusi
teknisnya. Komponen yang diperlukan selalu berhubungan dengan proses sehingga
berkaitan dengan kedatangannya ke site. Memahami proses manufaktur dan
keputusan-keputusan fungsional dari komponen akan membantu keputusan alternatif
desain. Dalam hal ini FAST sangat tepat digunakan.
 Contoh : Pertimbangan terhadap sebuah panel cladding precast selalu ditujukan pada
proses pembuatan, transportasi, pengangkatan dan pemasangan. Setiap fungsi tersebut
memiliki solusi teknis.
KEUNTUNGAN PENDEKATAN ANALISA FUNGSI

 Analisa Fungsi menjadi focal point/backbone dalam VE


 Keuntungan pendekatan Analisa fungsi:
1. Lebih ringkas dengan menghilangkan yang tidak jelas
2. Mengidentifikasi apa yang diinginkan pembeli/pemilik proyek dalam hal fungsi, bukan
barang
3. Membedakan antara bagian dengan pendekatan fungsional
4. Memaksa stakeholder untuk berpikir secara lebih mendalam
5. Membantu untuk mengkomunikasikan apa yang sebenarnya dilakukan dengan diskusi
yang lebih menarik tentang cost dan worth
FAST (FUNCTION ANALYSIS SYSTEM TECHNIQUE)

 Teknik yang menggambarkan secara grafik (tree diagram) hubungan logis


fungsi suatu elemen, subsistem, atau fasilitas.
 Diagram FAST merupakan suatu diagram blok yang didasarkan atas
jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ”Mengapa? dan
Bagaimana?” untuk item yang sedang ditinjau. Diagram FAST paling sesuai
digunakan pada sistem-sistem yang kompleks untuk menggambarkan
secara jelas fungsi dasar dan fungsi sekunder suatu sistem tertentu.
FAST (FUNCTION ANALYSIS SYSTEM TECHNIQUE)

 Developed by Charlers Bytheway (1965), Boston, USA


 FAST Diagram is FUNCTION-oriented not TIME-oriented
 FAST permits people with dissimilar technical background to effectively
communicate and resolve issues that require multi-disciplined
considerations
 FAST builds upon VA by linking the simply expressed, verb-noun
functions to describe complex systems.
 FAST is not an end product or result, but rather a beginning
FAST (FUNCTION ANALYSIS SYSTEM TECHNIQUE)

 Start with the BASIC FUNTION ang build to the right with
SUPPORTING or SECONDARY FUNCTION
 WHY do a FAST diagram?
Understand function to be eliminated, or improved, to deliver basic
function
FAST DIAGRAM
BENEFIT OF FAST

 The development of a FAST diagram is a creative thought process which supports


communication between team members.

 The development of a FAST diagram helps teams to:


 Develop a shared understanding of the project
 Identify missing functions.
 Define, simplify and clarify the problem.
 Organize and understand the relationships between functions.
 Identify the basic function of the project, process or product.
 Improve communication and consensus.
 Stimulate creativity.
NEW PROJECT
DESIGN:
VISITORS CENTRE
STRATEGIC FAST
FUNCTION
DIAGRAM
NEW PROJECT
DESIGN:
PHYSICAL LINK
TO THE
NEIGHBORING
COMMUNITY
NEEDS AND WANTS

Kebutuhan (needs) adalah suatu kondisi yang sifatnya mendasar, mendesak dan harus
terpenuhi, karena jika tidak terpenuhi maka akan menimbulkan dampak tertentu yang kurang
baik, oleh karena itu kebutuhan menjadi motivasi dasar seseorang untuk berusaha
memenuhinya. Jika kita meminjam istilah hukum, maka hukumnya adalah wajib. Sebagai contoh
adalah kebutuhan akan makan dan minum, pakaian dan tempat tinggal.
Keinginan (wants) adalah hasrat terhadap sesuatu, pemenuhannya tidak urgen (mendesak),
tidak mendasar dan bisa ditunda, karena sifatnya lebih kepada tambahan atas kebutuhan, lebih
puas, lebih mantab. Hukumnya tidak wajib, karena jika tidak terpenuhipun, tidak pula
membahayakan kelangsungan hidup atau mengurangi kesejahteraan kita. Contohnya adalah
minum es krim, pakaian model terbaru, tinggal di apartemen mewah, dsb.
Setiap kebutuhan hampir pasti diawali (ditandai) dengan keinginan, akan tetapi tidak semua
keinginan berdasarkan kebutuhan, mewakili kebutuhan maupun atas apa-apa yang dibutuhkan.
CLIENT OR
CUSTOMER
ORIENTATED
FAST
TECHNICAL FAST
(logical sequence of
functional tasks)
CRITICAL PATH FAST
(understanding the process
in terms of time sequence)
KAUFMAN’S FAST DIAGRAM

Introduces in 1990, have several annotations:


 Highest order function: the objective or output of the basic function
 Lowest order function: a low order function starts or initiates the subject under review
 Basic function: the mission of the study under review
 Concept: describes the approach to achieve the basic function
 Objectives or specifications: not functions, but may influence the method selected to achieve the basic
functions and satisfy user requirements (optional on diagram)
 Critical path functions: any function on the how/why logic path
 Dependent functions: the dependent on the functions to the left of the basic function answering the
how/why logic
 Independent functions: secondary with respect to scope and appearing above the critical path line
 Activity: the method stated to perform a/group of function
KAUFMAN’S FAST DIAGRAM
OR – AND DIAGRAM RULES
CONTOH FAST DIAGRAM

IDENTIFIKASI FUNGSI BASIC

Sumber: Lestari, 2011

IDENTIFIKASI FUNGSI PENDUKUNG


Sumber: Lestari, 2011
TUGAS INDIVIDU

 BUATLAH FAST DIAGRAM KEGIATAN DI LINGKUNGAN


PEKERJAAN ANDA SAAT INI (LINGKUP PEKERJAAN YANG
MENJADI BAGIAN ANDA)
 HASIL: FILE
TERIMA KASIH

You might also like