You are on page 1of 8

ISSN 2338 – 9613

JAP No. 104 Vol. VII 2021

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PENDIDIKAN MASYARAKAT DI


DESA BIONTONG I KECAMATAN BOLANGITANG TIMUR KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW UTARA

INDAH PAKAYA
JOHNNY H. POSUMAH
SALMIN DENGO
Email : indapakaya98@gmail.com

Abstract: The purpose of this study was to determine the influence of the Social Environment on Community
Education in Biontong I Village, East Bolangitang District, North Bolaang Mongondow Regency. This
research uses quantitative methods. The study consisted of two variables, namely the social environment
(family environment, school environment, community environment) as the independent variable and
community education as the dependent variable. Respondents of the study were 40 residents of Biontong I
Village, East Bolangitang District, who were taken using a proportional random sampling technique.
Instruments and data collection techniques using a questionnaire and assisted by interview quides, and
observation. The analysis technique for testing the hypothesis used statistical analysis of multiple regression
and multiple correlation. The results of the study concluded: (1) The social environment (family environment,
school environment, community environment) has a positive and significant effect on community education.
This means that the better the conditions of the social environment, the better the conditions of public
education; (2) The social environment (family environment, school environment, community environment) is
correlated and has a strong and significant power of determination on the development of community
education. That is, the condition of public education at the dominant level is determined by the conditions of
the social environment.

Keywords: Social Environment, Community Education

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha menurut apa yang diharapkan oleh
yang harus dipenuhi dalam kehidupan masyarakat. Kelakuan manusia pada
bermasyarakat, maju tidaknya suatu bangsa hakikatnya hampir seluruhnya bersifat sosial,
ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa yakni dipelajari dalam interaksi dengan
itu sendiri. Pendidikan juga merupakan aspek manusia lainnya. Demikian pula kelompok
yang sangat penting dalam kehidupan atau masyarakat menjamin kelangsungan
manusia karena setiap individu manusia hidupnya melalui pendidikan. Dalam arti ini,
mengalami proses pendidikan, melalui pendidikan dimulai dengan interaksi pertama
pendidikan dapat dikembangkan kemampuan individu dengan anggota masyarakat lainnya,
pribadi, daya fikir dan cara berperilaku individu belajar dari lingkungan sosialnya dan
dengan baik. Pendidikan merupakan wadah juga mengajar dan mempengaruhi orang lain.
kegiatan yang dapat dipandang sebagai Dengan demikian, salah satu faktor yang
pencetak sumber daya manusia (SDM) yang mempengaruhi pendidikan masyarakat adalah
bermutu tinggi. Untuk mewujudkan hal lingkungan sosial.
tersebut, diperlukan berbagai upaya membina Lingkungan sosial merupakan
dan membangun generasi muda yang tangguh lingkungan dimana aktivitas sehari-hari
dan cerdas sebagai sumber daya manusia yang dilaksanakan. Keadaan lingkungan sosial
dapat diandalkan. yang berbeda disetiap tempat akan
Pendidikan adalah proses mengajar mempengaruhi perilaku dan kedisiplinan
dan belajar pola-pola kelakuan manusia seseorang, karena perilaku dan kedisplinan

11
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 104 Vol. VII 2021

seseorang merupakan cerminan dari menjadi salah satu faktor yang sangat penting.
lingkungan tempat tinggalnya. Lingkungan Masyarakat yang ada di Desa Biontong I
sosial memiliki keterkaitan satu sama lain, Kecamatan Bolangitang Timur Kabupaten
maka lingkungan sosial memiliki fungsi atau Bolaang Mongondow Utara, masih kurang
peran dalam berinteraksi. Bahkan, lingkungan menyadari akan pentingnya pendidikan
sosial seharusnya mampu berfungsi atau dikarenakan faktor lingkungan sosial yang
berperan sesuai dengan aturan yang berlaku. ada disekitar kurang mendukung. Dilihat dari
Hal ini bertujuan untuk membentuk lingkungan keluarga seperti suasana di dalam
kepribadian individu menjadi lebih baik, rumah yang tidak mendukung atau dengan
sehingga dapat menciptakan lingkungan kata lain keluarga yang broken home,
sosial yang kondusif. Lingkungan sosial baik sehingga dapat mengganggu pendidikan
secara langsung atau tidak mempengaruhi seseorang. Faktor ekonomi yang rendah dari
cara berpikir seseorang, sering kali pengaruh keluarga menjadi salah satu penghambat
tersebut tidak disadari oleh setiap orang. seseorang mendapatkan pendidikan, seperti di
Demikian halnya dengan masyarakat yang dalam satu keluarga terdapat beberapa anak
kurang menyadari pengaruh lingkungan sosial yang wajib untuk mendapatkan pendidikan
terhadap cara berpikir dan bersikap dalam namun hanya satu atau dua orang anak saja
kehidupan sehari-hari tidak terkecuali dalam yang bisa merasakan pendidikan karena ada
hal pendidikan. orang tua yang tidak mampu membiayai
Dewantara (2010) mengemukakan pendidikan anak-anaknya.
bahwa lingkungan sosial dibedakan menjadi Cara orang tua mendidik, ada anak
tiga tempat, yaitu lingkungan keluarga, dari keluarga yang serba berkecukupan tapi
lingkungan sekolah dan lingkungan tidak bersekolah atau tidak melanjutkan
masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan pendidikan dikarenakan merasa telah
faktor yang pertama dan utama menentukan memiliki segalanya sehingga pendidikan
keberhasilan pendidikan seseorang. dianggap tidak penting. Di Desa Biontong I,
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan sebagian besar pekerjaan orang tua adalah
pendidikan formal yang mempunyai peran petani yang pekerjaannya pergi pagi pulang
penting dalam mencerdaskan dan sore hari, orang tua yang sibuk bekerja di
membimbing moral perilaku anak. kebun dan meninggalkan anak-anaknya di
Lingkungan masyarakat merupakan rumah tidak bisa mengontrol keseharian
lingkungan ketiga setelah lingkungan anaknya terutama anak yang masih dalam
keluarga dan lingkungan sekolah, sehingga pendidikan atau yang masih sekolah, sehingga
bagi anak yang ingin mendapatkan anak tersebut sekolah hanya dengan sesuka
pendidikan, baik pendidikan cara hati, bolos sekolah, ikut dalam pergaulan
menyelesaikan masalah, tingkah laku maupun bebas dan hal-hal lain yang sifatnya dapat
moral. merugikan. Ada juga anak yang sekolahnya
Lingkungan sosial merupakan bagus, namun karena melihat orang tua serta
lingkungan yang tidak dapat dipisahkan lingkungan di dalam keluarganya semua
dalam kehidupan manusia, karena tanpa pekerja kebun akhirnya anak tersebut berpikir
adanya dukungan dari lingkungan sekitar untuk berhenti sekolah dan bekerja kebun
seseorang tidak bisa berkembang dengan saja.
baik. Lingkungan sosial yang kurang baik Dari lingkungan sekolah hubungan
akan mempengaruhi pola pikir dan sikap yang baik antar sesama guru, siswa dengan
seseorang menjadi tidak baik pula. siswa maupun guru dengan siswa sangat
Dalam peningkatan kualitas berpengaruh terhadap proses pendidikan
pendidikan masyarakat, lingkungan sosial seseorang selama di lingkungan sekolah. Di

12
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 104 Vol. VII 2021

Desa Biontong I Kecamatan Bolangitang berpengaruh secara signifikan terhadap


Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Utara pendidikan, dimana dengan adanya faktor-
sejauh ini hubungan antar guru maupun siswa faktor pendukung seperti sikap positif dari
kurang mempunyai masalah karena faktor di orang tua, pergaulan yang baik dengan teman
lingkungan sekolah terjalin dengan baik. sebaya serta motivasi yang selalu diberikan
Dari lingkungan masyarakat teman guru di sekolah.
bergaul menjadi salah satu faktor yang paling Berdasarkan penelitian terdahulu
menonjol, kebanyakan anak-anak yang sudah kedua yang dilakukan oleh Cristin Sinadia,
tidak melanjutkan pendidikan dikarenakan Sonny P. I. Rompas, Salmin Dengo (2014).
lebih memilih mengikuti temannya, baik Pada penelitian ini memiliki perbedaan yaitu
teman yang lebih memilih bekerja dari pada penelitian ini meneliti tentang lingkungan
bersekolah maupun teman yang lebih memilih organiasi yang lebih membatasi permasalahan
menikah di usia dini daripada melanjutkan pada lingkungan internal organisasi dengan
pendidikan. Rendahnya tingkat pendidikan memfokuskan pada lingkungan kerja,
sehingga banyak anak-anak yang putus sementara penelitian yang dilakukan peneliti
sekolah, dan budaya masyarakat yang masih membahas tentang lingkungan sosial.
menganggap bahwa pendidikan tidak penting Kesamaan dalam penelitian ini yaitu sama-
seperti banyakanya perempuan yang putus sama menggunakan metode penelitian
sekolah atau tidak mau melanjutkan kuantitatif.
pendidikan dikarenakan pemikiran yang Berdasarkan penelitian terdahulu
sudah menjadi budaya untuk lebih memilih ketiga yang dilakukan oleh Litha Maria
lebih baik menjadi ibu rumah tangga tanpa Tanod, Alden Laloma, Very Y. Londa (2018).
harus berpendidikan. Serta tidak adanya Pada penelitian ini terdapat perbedaan metode
motivasi dari orang lain baik masyarakat penelitian, penelitian ini menggunakan
maupun pemerintah sekitar terhadap metode penelitian kualitatif sedangkan
kesadaran akan pentingnya pendidikan. penelitian yang dilakukan peneliti
Bertolak dari indikasi permasalahan menggunakan metode penelitian kuantitatif.
tersebut maka perlu dilakukan penelitian Kesamaan dalam penelitian ini sama-sama
tentang Pengaruh Lingkungan Sosial memiliki pembahasan tentang pendidikan,
Terhadap Pendidikan Masyarakat di Desa pada penelitian ini membahas kualitas
Biontong I Kecamatan Bolangitang Timur pelayanan pendidikan dasar yang berkaitan
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. dengan kinerja guru di lingkungan sekolah.
Sementara penelitian yang di lakukan peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
membahas tentang pengaruh lingkungan
Berdasarkan penelitian terdahulu
sosial terhadap pendidikan masyarakat,
yang dilakukan oleh Maria S. Rondonuwu,
dimana lingkungan sosial di dalamnya
Johnny Hanny Posumah, Deysi
terdapat lingkungan keluarga, lingkungan
Tampongangoy (2020). Pada penelitian ini sekolah dan lingkungan masyarakat yang
memiliki kesamaan yaitu mengukur pengaruh
dapat mempengaruhi pendidikan.
lingkungan sosial terhadap pendidikan,
Lingkungan sosial merupakan salah
perbedaannya terletak pada lokasi penelitian
satu faktor yang dapat mempengaruhi
dan variabel pendidikan (Y), penelitian ini
seseorang atau kelompok untuk dapat
menggunakan variabel Y (pendidikan remaja)
melakukan sesuatu tindakan serta perubahan-
sementara penelitian yang di lakukan peneliti
perubahan perilaku setiap individu. Secara
menggunakan variabel Y (pendidikan
umum lingku gan sosial dapat didefinisikan
masyarakat). Adapun hasil penelitian
sebagai segala sesuatu yang terdapat di sekitar
menunjukkan bahwa lingkungan sosial
kehidupan manusia yang dapat memberikan

13
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 104 Vol. VII 2021

pengaruh pada manusia tersebut, serta membutuhkan bantuan keluarga, teman dan
manusia-manusia lain yang ada di sekitarnya. orang lain. Oleh karena itu lingkungan sosial
Sukmadinata (2007) Lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung
sosial merupakan lingkungan pergaulan antar memberikan pengaruh dan dampak yang
manusia, pergaulan antar pendidik dengan signifikan terhadap manusia lain dalam
peserta didik serta orang-orang lainnya yang melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari
terlibat dalam interaksi pendidikan. Interaksi baik dalam lingkungan keluarga, sekolah
pendidikan dipengaruhi karakteristik pribadi maupun masyarakat.
dan corak pergaulan antar orang-orang yang Indikator-indikator lingkungan sosial
terlibat dalam interaksi tersebut, baik pihak menurut Dewantara (2010) adalah :
peserta didik (siswa) maupun para pendidik 1. Lingkungan keluarga (Meliputi cara orang
(guru) dan pihak lainnya. tua mendidik dan suasana rumah)
Dewantara (2010) mengemukakan Lingkungan keluarga adalah lingkungan
bahwa lingkungan sosial dibedakan menjadi yang dialami anak dalam berinteraksi
tiga tempat, yaitu lingkungan keluarga, dengan anggota keluarga, baik interaksi
lingkungan sekolah, dan lingkungan secara langsung maupun tidak langsung.
masyarakat. Lingkungan sosial antara lain Suasana keluarga akan berpengaruh bagi
dari lingkungan keluarga meliputi cara orang perkembangan kepribadian anak. Anak
tua mendidik dan suasana rumah, dari akan menerima pengaruh dari keluarga
lingkungan sekolah meliputi relasi guru berupa cara orang tua mendidik dan
dengan guru dan relasi siswa dengan siswa, suasana rumah.
dari lingkungan sosial meliputi bentuk
2. Lingkungan Sekolah (Meliputi relasi guru
kehidupan masyarakat dan teman bergaul.
dengan siswa dan relasi siswa dengan
Dalyono (2008) lingkungan sosial siswa)
adalah semua manusia yang saling
Lingkungan sekolah adalah lingkungan
mempengaruhi. Pengaruh yang dihasilkan
pendidikan formal yang mempunyai peran
dari lingkungan sosial dapat dilihat secara
penting dalam mencerdaskan dan
langsung dan tidak langsung. Pengaruh secara
membimbing moral perilaku anak.
langsung dapat dilihat melalui pergaulan
Lingkungan sekolah digolongkan sebagai
sehari-hari meliputi keluarga, teman sebaya,
pusat pendidikan kedua setelah lingkungan
dan masyarakat. Pengaruh yang dapat dilihat
keluarga, sehingga mempunyai fungsi
secara tidak langsung melalui informasi dari
melanjutkan pendidikan keluarga dengan
radio, televisi, internet, dan lain sebagainya.
guru sebagai ganti orang tua yang harus
Oleh karena itu, segala aktivitas yang
ditaati. Lingkungan sekolah meliputi
dilakukan manusia dapat memberikan
hubungan guru dengan siswa dan
pengaruh terhadap manusia lain baik secara
hubungan siswa dengan siswa.
langsung dan tidak langsung. Pengaruh dari
interaksi sosial ini akan membentuk 3. Lingkungan masyarakat (Meliputi bentuk
kehidupan masyarakat dan teman bergaul)
kepribadian individu.
Lingkungan masyarakat merupakan
Dari beberapa definisi diatas dapat
tempat ketiga setelah lingkungan keluarga
disimpulkan bahwa lingkungan sosial
merupakan tempat berlangsungnya dan lingkungan sekolah, bagi seorang anak
yang ingin mendapatkan pendidikan baik
bermacam-macam interaksi sosial antara
pendidikan cara menyelesaikan masalah,
anggota keluarga, sekolah dan kelompok
masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, tingkah laku maupun moral sehingga akan
menjadikan anak tersebut cerdas, terampil
manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri
dan berbudi pekerti luhur. Lingkungan
atau mencukupi kebutuhan sendiri tanpa

14
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 104 Vol. VII 2021

masyarakat meliputi bentuk kehidupan


masyarakat dan teman bergaul. METODE PENELITIAN
Konsep Pendidikan Pendekatan dalam penelitian ini
Secara umum pendidikan adalah adalah pendekatan kuantitatif, karena
suatu proses pembelajaran pengetahuan, penelitian ini disajikan dengan angka-angka.
keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan Hal ini sesuai dengan pendapat (Arikunto,
manusia yang diwariskan dari satu generasi ke 2006) yang mengemukakan penelitian
generasi selanjutnya melalui pengajaran, kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang
pelatihan, dan penelitian. banyak dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
Mudyahardjo (2008) pendidikan
data tersebut, serta penampilan hasilnya.
adalah segala pengalaman belajar dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Teknik pengumpulan data
Pendidikan mempunyai peranan yang penting berdasarkan observasi, wawancara dan
dalam menentukan sikap dan perilaku dokumentasi (Sugiyono : 2014).
seseorang. Semakin tinggi pendidikan Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat maka pengetahuan teknologi dan berjumlah 387 KK, adapun sampel dalam
budaya yang bersifat pembaruanakan cepat penelitian ini diambil sebesar 10% dari
diterima masyarakat. populasi (Jumlah KK), yaitu sebanyak 40
Menurut Drijarkara (2001) orang KK. Jumlah sampel responden tersebut
pendidikan adalah memanusiakan manusia. cukup representatif, sebagaimana
Pelaksanaan pendidikan berlangsung dalam dikemukakan oleh Arikunto (2006) jika
keluarga sebagai pendidikan informal, di populasinya antara 100-500 unit maka
sekolah sebagai pendidikan formal, dan di sebaiknya diambil sampel kurang lebih 10%.
masyarakat sebagai pendidikan nonformal HASIL DAN PEMBAHASAN
serta berlangsung seumur hidup.
Sebagaimana telah disebutkan dalam
Menurut Ihsan (2011) pendidikan uraian bab metodologi penelitian di atas
diartikan suatu proses pertumbuhan yang bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk
menyesuaikan dengan lingkungan. Dalam mengetahui pengaruh variabel “lingkungan
proses pendidikan semua pihak terlibat dan sosial” terhadap “pendidikan masyarakat” di
oleh karenanya baik guru, siswa dan orang tua Desa Biontong I Kecamatan Bolangitang
harus kreatif. Selama ini sebagian orang tua Timur Kabupaten Bolaang Mongondow
berpikir bahwa pendidikan itu hanya Utara.
merupakan tanggung jawab sekolah.
Sehubungan dengan tujuan penelitian
Indikator pengukuran keberhasilan tersebut maka data yang terkumpul dari
pendidikan masyarakat menurut Perserikatan sebanyak 40 orang responden setelah
Bangsa-Bangsa (PBB) sesuai dengan konsep ditabulasi dilakukan analisis dengan analisis
pengukuran Indeks Pembangunan Manusia statistik inferensial yaitu analisis regresi linier
dalam Dewi Kurniasari (2013), yaitu : dan analisis korelasi product moment.
1) Angka melek huruf ; diukur dari Analisis data dilakukan dengan menggunakan
kemampuan membaca dan menulis. computer program SPSS.
2) Rata-rata lama sekolah ; diukur dengan Hasil analisis regresi linier untuk
menggunakan dua variabel secara menguji pola hubungan fungsional/ pengaruh
simultan, yaitu tingkat/kelas yang dari variabel “lingkungan sosial” terhadap
sedang/pernah dijalani, dan jenjang variable “pendidikan masyarakat” di Desa
pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Biontong I Kecamatan Bolangitang Timur
didapat persamaan regresi linier Ŷ= -3,249 +

15
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 104 Vol. VII 2021

0,998 X. Pada Persamaan regresi tersebut interpretasi korelasi product moment yang
jelas koefisien arah regresi bertanda positif menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi
yaitu b = + 0,998. Ini mempunyai pengertian antara 0,800 sampai dengan 1,000 berarti
bahwa hubungan fungsional/pengaruh tingkat korelasi tinggi (Arikunto, 2000), maka
variabel lingkungan sosial terhadap jelas bahwa nilai koefisien korelasi (r) hasil
pendidikan masyarakat di Desa Biontong I analisis tersebut yaitu 0,859 tersebut adalah
Kecamatan Bolangitang Timur ialah positif lebih besar dari 0,800 atau mendekati angka
dengan pola perkembangan sebesar 1 : 0,998, maksimum dalam interpretasi nilai r (1,000).
yang artinya bahwa Ini menunjukkan bahwa derajat korelasi
perkembangan/peningkatan lingkungan sosial antara “lingkungan sosial” dengan
sebesar 1 skala akan menyebabkan “pendidikan masyarakat” berada pada
perubahan/peningkatan pendidikan kategori tinggi atau kuat/erat.
masyarakat sebesar 0,998 skala. Dapat pula Nilai koefisien determinasi (r2)
diinterpretasikan bahwa apabila lingkungan sebesar 0,739 mempunyai makna bahwa
sosial bertambah lebih baik sebesar 100 skala “lingkungan sosial” mempunyai daya
maka hal itu akan menyebabkan peningkatan penentu/pengaruh sebesar 73,9% terhadap
pendidikan masyarakat sebesar 99,8 skala. perkembangan/peningkatan kondisi
Selanjutnya, koefisien konstanta (a) = -3,249 “pendidikan masyarakat” di Desa Biontong I
mempunyai makna jika “lingkungan sosial” Kecamatan Bolangitang Timur; dengan kata
yang ada sekarang ini tetap/konstan atau tidak lain bahwa perkembangan (peningkatan)
bertambah lebih baik, maka pendidikan kondisi pendidikan masyarakat di Desa
masyarakat akan berkurang sebesar -3,249 Biontong I Kecamatan Bolangitang Timur
skala. adalah sebesar 73,9% ditentukan/dipengaruhi
Hasil analisis regresi linier tersebut oleh faktor kondisi lingkungan sosial,
memberikan kesimpulan bahwa “lingkungan sedangkan sisanya sebesar 26,1%
sosial” mempunyai hubungan fungsional atau ditentukan/dipengaruhi oleh faktor-faktor
berpengaruh positif dan signifikan terhadap lainnya. Korelasi ataupun pengaruh
“pendidikan masyarakat” di Desa Biontong I lingkungan sosial terhadap pendidikan
Kecamatan Bolangitang Timur; dengan kata masyarakat di Desa Biontong I Kecamatan
lain dapatlah dinyatakan bahwa lingkungan Bolangitang Timur tersebut adalah nyata atau
sosial yang baik dapat menyebabkan signifikan, sebagaimana ditunjukkan dengan
peningkatan secara signifikan tingkat hasil pengujian signifikansi (uji-t) dimana
pendidikan masyarakat di Desa Biontong I didapat nilai thitung = 10,363 berada jauh lebih
Kecamatan Bolangitang Timur ini berarti besar dari nilai t-table kritik taraf signifikan
bahwa semakin tinggi atau semakin baik 0,01 yaitu t0,01 = 2,42 (lihat lampiran analisis
lingkungan sosial maka akan semakin baik data). Ini dapat memberikan petunjuk bahwa
pendidikan masyarakat. kondisi lingkungan sosial (lingkungan
Hasil analisis korelasi sederhana keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
(Product Moment atau Pearson Corrlation) masyarakat) merupakan faktor dominan atau
juga membuktikan adanya korelasi dan daya penentu yang berarti terhadap kondisi
penentu/pengaruh positif dan signifikan dari pendidikan masyarakat di Desa Biontong I
“lingkungan sosial” terhadap “pendidikan Kecamatan Bolangitang Timur; bahwa
masyarakat” di Desa Biontong I Kecamatan semakin baik kondisi sosial maka semakin
Bolangitang Timur. Hasil analisis data mendukung kemajuan pendidikan
diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,859 masyarakat.
dan koefisien determinasi (r2 atau R-square) Keseluruhan hasil analisis regresi dan
sebesar 0,739. Jika digunakan tabel analisis korelasi serta uji ketepatan prediksi di

16
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 104 Vol. VII 2021

atas, memberikan kesimpulan bahwa masyarakat) berpengaruh positif dan


hipotesis penelitian ini yaitu “bahwa signifikan terhadap pendidikan
lingkungan sosial berpengaruh signifikan masyarakat. Artinya, semakin baik
terhadap pendidikan masyarakat di Desa kondisi lingkungan sosial, semakin baik
Biontong I Kecamatan Bolangitang Timur, pula kondisi pendidikan masyarakat.
dapat dinyatakan diterima atau teruji 2. Lingkungan sosial (lingkungan keluarga,
kebenarannya secara sangat meyakinkan lingkungan sekolah, lingkungan
berdasarkan data empiris. Dengan terujinya masyarakat) berkorelasi dan mempunyai
hipotesis penelitian tersebut maka secara daya determinasi yang kuat dan signifikan
serentak hasil penelitian ini dapat terhadap perkembangan pendidikan
membuktikan kebenaran pendapat teoritis masyarakat. Artinya, kondisi pendidikan
sebagaimana yang diuraikan dalam kerangka masyarakat pada tingkat yang dominan
teori di atas. ditentukan oleh kondisi lingkungan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut sosial.
maka implikasi penting dari penelitian ini SARAN
ialah kondisi lingkungan sosial (lingkungan
Mengacu pada hasil penelitian ini, maka dapat
keluarga, lingkungan sokolah, dan lingkungan
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut
masyarakat) harus terus ditingkatkan menjadi
lebih baik apabila menghendaki peningkatan
1. Pentingnya peran orang tua untuk
yang signifikan pendidikan masyarakat di
menciptakan kondisi dalam lingkungan
masa-masa mendatang. Ketiga faktor
keluarga agar memberi perhatian yang
lingkungan sosial tersebut merupakan satu
kesatuan yang saling berhubungan dalam besar pada pendidikan anggota keluarga
terutama anak-anak.
mempengaruhi pendidikan masyarakat,
sehingga peningkatannya harus dilakukan 2. Guru harus mampu berperan aktif dalam
secara simultan dan terintegrasi. mewujudkan lingkungan sekolah yang
dapat memajukan pendidikan masyarakat.
PENUTUP
3. Dalam lingkungan masyarakat
KESIMPULAN
diharapkan para tokoh masyarakat harus
Berdasarkan hasil analisis statistik atas data berperan aktif mendorong kesadaran dan
penelitian sebagaimana telah dipaparkan dan menggerakkan partisipasi masyarakat
dibahas diatas, maka dapatlah ditarik dalam mewujudkan kemajuan
kesimpulan sebagai berikut : pendidikan.
1. Lingkungan sosial (lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan

17
ISSN 2338 – 9613
JAP No. 104 Vol. VII 2021

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Minahasa. Jurnal Administrasi Publik.


Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka 4 (52).
Cipta.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Sumber Lainnya :
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Kurniasari, D. 2013. Indikator Variabel dalam
Cipta.
Pengukuran Indeks Pembangunan
Dalyono. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta Manusia (IPM).
: Rineka Cipta. Dishub.jabarprov.go.id (akses 11
Dewantara. 2010. Membangun Kepribadian november 2013).
dan Watak Bangsa Indonesia.
Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Ihsan, F. 2011. Dasar-dasar Kependidikan
Komponen MKDK. Jakarta: Rineka
Cipta.
Mudyahardjo, R. 2008. Pengantar
Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang
Dasar-dasar Pendidikan pada
Umumnya dan Pendidikan di
Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Rondonuwu, M, S., J. H. Posumah dan D.
Tampongangoy. 2020. Pengaruh
Lingkungan Sosial Terhadap
Pendidikan Remaja di Desa Ambang 1
Kecamatan Bolaang Timur Kabupaten
Bolaang Mongondow. Jurnal
Administrasi Publik. 6 (96).
Sinadia, C., S. Rompas dan S. Dengo. 2014.
Pengaruh Lingkungan Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai (Suatu Studi
di Kantor Kecamatan Tuminting Kota
Manado). Jurnal Administrasi Publik. 3
(004).
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Tanod, L, M., A. Laloma dan V. Y. Londa.
2018. Kualitas Pelayanan Pendidikan
Dasar di SD Inpres Kolongan
Kecamatan Kombi Kabupaten

18

You might also like