You are on page 1of 10

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN: XXXX-XXXX Vol. 10, No.

X Bulan Mei 2021

Analisis Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Penjualan


Produk Pertanian Hortikultura PT. Surya Pertiwi Berdi kari
di Kelurahan Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar,
Jakarta Timur

RISYAD ALLENBY, I.G.A. OKA SURYAWARDANI,


I NYOMAN GEDE USTRIYANA

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana


Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232, Bali
E-mail: risyadallenby@gmail.com
suryawardani@unud.ac.id

Abstract
Analysis of the Impact of the COVID-19 Pandemic on Sales of Horticultural
Agricultural Products PT. Surya Pertiwi Berdikari in Halim Perdanakusuma,
Makasar District, East Jakarta

The COVID-19 pandemic has spread to all parts of the world, without exception in
Indonesia. The government has imposed a policy of limiting social activities as an effort
to reduce the spread of COVID-19. As a result of these restrictions, various sectors of
the Indonesian economy declined, including the agricultural sector. Purpose of this
study was to determine the impact of the COVID-19 pandemic on the sales of PT. Surya
Pertiwi Berdikari, impact of pandemic to company economic aspect and strategies that
company use to survive in pandemic era. This study uses secondary data obtained from
sales reports of fruit and vegetable crops of PT. Surya Pertiwi Berdikari in 2019-2020
with financial data with a year to year changes analysis approach. Qualitative data was
obtained through in-depth interviews with resource persons from the company and
trough observation on-site, then the data were analyzed descriptively and qualitatively.
The results showed that 1). During the COVID-19 pandemic, there was a reduction in
direct purchases by the public to the sales kiosk provided by PT. Surya Pertiwi
Berdikari due to the reduced variety of products produced and sold by this company,
reduction in direct purchase also caused by shifting in public spending habits and
government polycy oflimiting social activities because of pandemic, 2). There was a
decrease in sales of fruit and vegetable products by Rp5.002.000 (10,06%) from
Rp49.732,000 in 2019 to Rp44.730.000 in 2020, 3). During this period of time,
company implemented a survival strategy and marketing strategy. Survival strategy is
devided to three parts, the active survival strategy, passive survival strategy and
network survival strategy, while the marketing strategy is carried out by maintaining
communication with customers and carrying out online orders through the WhatsApp
application.

Keywords: agricultural product, fruits, horticulture, pandemic covid-19, sale,


vegetables

https://ojs.unud.ac.id/index.php/J 1
AA
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN: XXXX-XXXX Vol. 10, No. X Bulan Mei 2021
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Corona Virus Disease 2019 atau yang biasa disebut COVID-19 menyerang
sistem pernafasan manusia yang terjangkit virus tersebut. Penyebaran virus COVID-19
terjadi akibat paparan dari cairan mulut atau hidung orang yang terjangkit kepada orang
yang sehat. Akibat mudahnya penyebaran virus dan semakin tingginya jumlah penderita
COVID-19 Pemerintah Indonesia melalui PP No.21/2020 menerbitkan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengatur pergerakan orang dan barang
untuk suatu wilayah tertentu. Menurut Badriyah et al. (2020), kebijakan PSBB
dilaksanakan oleh masyarakat dengan tinggal di rumah, bekerja dari rumah, belajar, dan
beribadah di rumah sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19.
Pendapatan terbesar dalam neraca perekonomian Indonesia berasal dari sektor
pertanian, industri, dan jasa. Sektor industri dan jasa banyak diberitakan menerima
dampak negatif yang sangat besar khususnya pada bidang jasa seperti pariwisata dan
sarana hiburan lainnya. Sektor pertanian yang bertugas sebagai penunjang kebutuhan
masyarakat di bidang pangan tidak banyak diberitakan oleh media mengenai dampak
yang dialami pada masa pandemi COVID-19 saat ini. Selama masa pandemi ini,
terdapat beberapa ahli melakukan penelitian sederhana mengenai dampak pandemi
COVID-19 terhadap harga berbagai bahan pangan dan hasilnya menunjukan bahwa
rata-rata harga bahan pangan tersebut lebih rendah dari harga sebelum pandemi
COVID-19 terjadi. Sesuai dengan penelitian oleh Katiandhago et al. (2020),
dikarenakan keadaan pasar yang sepi dari pembeli yang membuat mereka tidak bisa
menjual sayuran seperti pada masa sebelum adanya pandemi COVID-19, dengan
adanya perubahan penerimaan juga mempengaruhi pendapatan yang diperoleh
pedagang sayur.Namun penelitian tersebut hanya meneliti harga jual dari hasil produksi
pertanian yang dijual oleh penjual dan bukan oleh petani yang menanam hasil produksi
pertanian tersebut.
Dampak dari pandemi COVID-19 terhadap sektor pertanian yang saat ini masih
jarang diberitakan di media masa akan dipaparkan lebih lanjut dalam penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan di PT Surya Pertiwi Berdikari sebagai salah satu perusahaan
yang bergerak dalam sektor pertanian. Sebelum terjadi pandemi COVID-19, PT. Surya
Pertiwi Berdikari merupakan salah satu penyedia produk organik bagi perusahaan retail
Transmart-Carrefour. Pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif dalam
perusahaan yang perlu ditangani untuk mencegah dampak lanjutan yang mengarah pada
kebangkrutan perusahaan. Melaui PT. Surya Pertiwi Berdikari akan diteliti dampak dari
pandemi COVID-19 terhadap penjualan produk pertanian, kondisi perekonomian
perusahaan di masa pandemi dan upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam
menangani dampak pandemi COVID-19 serta upaya yang dilakukan perusahaan dalam
mempersiapkan diri untuk masa setelah pandemi berakhir.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada latar belakang masalah
sebelumnya, penelitian ini akan menganalisis:

https://ojs.unud.ac.id/index.php/J 2
AA
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN: XXXX-XXXX Vol. 10, No. X Bulan Mei 2021
1.Bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap penjualan produk
pertanian hortikultura PT. Surya Pertiwi Berdikari?
2. Bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian PT. Surya
Pertiwi Berdikari?
3. Bagaimana strategi bertahan PT. Surya Pertiwi di masa pandemi COVID-
19?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dampak pandemi
COVID-19 terhadap penjualan produk pertanian hortikultura yang terjadi pada PT.
Surya Pertiwi Berdikari selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini juga bertujuan
untuk menganalisis dampak ekonomi yang dirasakan oleh perusahaan. Tujuan akhir dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi bertahan yang dilakukan PT. Surya
Pertiwi Berdikari pada masa pandemi COVID-19.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai referensi dan evaluasi bagi
pelaku usaha pertanian dan menjadi masukan serta sarana pembelajaran bagi perusahaan
dalam mengelola kegiatan usaha kedepannya agar semakin berkembang. Menjadi
referensi dan informasi tambahan dalam studi yang akan dilakukan selanjutnya.

2. Metode Penelitian
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor pusat PT. Surya Pertiwi Berdikari yang
terletak dalam lingkungan kebun Rajawali di Kelurahan Halim Perdanakusuma,
Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Pengumpulan dan
pengolahan data dilaksanakan pada Bulan September hingga Bulan Oktober 2021.
2.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang akan digunakan dalam proses penelitian ini berbentuk data
kuantitatif berupa laporan hasil penjualan produk hortikultura buah dan sayur PT. Surya
Pertiwi Berdikari dan data kualitatif berupa hasil wawancara bersama narasumber.
Sumber data primer dalam penelitian ini merupakan wawancara narasumber yang
bekerja di PT. Surya Pertiwi Berdikari. Sumber data sekunder yang dalam penelitian ini
adalah laporan hasil penjualan bulanan produk pertanian hortikultura PT. Surya Pertiwi
Berdikari pada periode tutup buku 2019 hingga tutup buku 2020.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 1).
Wawancara dengan informan yang mengetahui dan memahami operasi bisnis divisi
pertanian perusahaan untuk memperoleh informasi yang peneliti butuhkan dalam
penyusunan penelitian, 2). Mengumpulkan laporan hasil penjualan produk pertanian
hortikultura pada periode penelitian 3). Studi pustaka untuk mendukung hasil
pengumpulan data.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/J 3
AA
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN: XXXX-XXXX Vol. 10, No. X Bulan Mei 2021
2.4 Informan Penelitian
Kerlinger (1978) menyatakan bahwa subjek penelitian itu adalah responden,
yaitu orang yang memberi respon atas suatu perlakuan yang diberikan kepadanya atau
bisa disebut informan. Dalam penelitian ini, teknik penentuan informan dilakukan
dengan menggunakan teknik purposive, yaitu dipilih berdasarkan pertimbangan apakah
informan mengetahui dan menguasai objek yang ingin diketahui oleh peneliti.
Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang
apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga memudahkan
peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti Sugiyono (2012).
2.5 Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis keuangan komparatif dengan
pendekatan year to year changes analysis. Data dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif berupa rata-rata (mean), nilai terendah (minimum) dan nilai tertingi
(maximum) untuk mengetahui perbedaan antara data tersebut. Hasil wawancara
dijadikan sebagai informasi pendukung dalam mencapai tujuan penelitian. Penelitian ini
juga menggunakan uji statistik menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov
Goodness of fit test dan uji beda Wilcoxon signed ranks test.

3. Hasil dan Pembahasan


3.1 Hasil Penjualan Produk Hortikultura Buah dan Sayur
Tabel 1 membahas mengenai hasil penjualan produk hortikultura buah dan sayur
setiap bulannya sebelum pandemi pada tahun 2019 dan setelah pandemi melanda pada
tahun 2020. Dapat dilihat bahwa terjadi penurunan hasil penjualan total senilai
Rp5.002.000 (10,06%) dari Rp49.732.000 pada tahun 2019 menjadi Rp44.730.000
pada tahun 2020.
Tabel 1.
Perbandingan Penjualan 2019-2020
2019 2020 Perubahan (Rp) Perubahan (%)
Januari Rp1.500.000 Rp2.095.000 595.000 39,67
Februari Rp1.290.000 Rp2.374.000 1.084.000 84,03
Maret Rp1.400.000 Rp2.210.000 810.000 57,86
April Rp5.433.000 Rp2.245.000 3.188.000 -58,68
Mei Rp5.447.000 Rp2.631.000 2.816.000 -51,70
Juni Rp5.337.000 Rp3.750.000 1.587.000 -29,74
Juli Rp5.385.000 Rp3.795.000 1.590.000 -29,53
Agustus Rp5.759.000 Rp4.625.000 1.134.000 -19,69
September Rp5.945.000 Rp5.185.000 760.000 -12,78
Oktober Rp5.592.000 Rp5.810.000 218.000 3,90
November Rp5.084.000 Rp4.275.000 809,000 -15,91
Desember Rp1.560.000 Rp5.735.000 4.175.000 267,63
TOTAL Rp49.732.000 Rp44.730.000 5.002.000 10,06

https://ojs.unud.ac.id/index.php/J 4
AA
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN: XXXX-XXXX Vol. 10, No. X Bulan Mei 2021
Tabel 2.
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
2019 12 1.290.000 5.945.000 4.144.333 2.011.273
2020 12 2.095.000 5.810.000 3.727.500 1.407.817
Valid N 12
Pendapatan terendah tahun 2019 didapatkan pada Bulan Februari senilai
Rp1.290.000 dan pendapatan tertinggi didapatkan pada bulan September senilai
Rp5.945.000 dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp4.144.333. Pendapatan terendah
tahun 2020 didapatkan pada Bulan Januari senilai Rp2.095.000 dan pendapatan
tertinggi didapatkan pada bulan Oktober senilai Rp5.810.000 dengan rata-rata
pendapatan sebesar Rp3.727.500.
3.2 Uji normalitas Kolmogorov Smirnov Goodness of fit test
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau
tidak. Dasar penarikan kesimpulan adalah data dikatakan berdistribusi normal apabila
nilai asympatic significance > 0,05 (Budi, 2006). Berikut adalah hasil uji normalitas
Kolmogorov Smirnov Goodness of fit test dalam penelitian ini:

Tabel 3.
Kolmogorov Smirnov Test
2019 2020
N 12 12
Normal Parameters Mean 4.144.333 3.727.500
Std. Deviation 2.011.273 1.407.817
Most Extreme Diferences Absolute .346 .199
Positive .234 .199
Negative -.346 -.123
Test Statistic .346 .199
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .200

Berdasarkan data hasil penjualan produk hortikultura buah dan sayur tahun
2019, pada uji normalitas Kolmogorov Smirnov Goodness of fit test didapatkan
asympatic significance sebesar 0.00 yang lebih kecil dari 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa data tidak terdistribusi normal. Dalam data tahun 2020 didapatkan asympatic
significance sebesar 0.20 yang lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa
data terdistribusi normal.
3.3 Uji Wilcoxon signed ranks test
Uji modifikasi peringkat bertanda Wilcoxon berfungsi untuk menguji perbedaan
antar data berpasangan, menguji komparasi antar pengamatan sebelum dan sesudah

https://ojs.unud.ac.id/index.php/J 5
AA
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN: XXXX-XXXX Vol. 10, No. X Bulan Mei 2021
(before and after) diberikan perlakuan dan mengetahui efektifitas suatu perlakuan (Wili
Solidayah, 2015).
Dalam uji Wilcoxon signed ranks test, dasar pengambilan keputusan yang
digunakan adalah:
1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima (tidak ada perbedaan antara
data sebelum dan selama pandemi COVID-19)
2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak (ada perbedaan antara data
sebelum dan selama pandemi COVID-19)
Uji Wilcoxon signed ranks test dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan rata-rata dari data hasil penjualan produk hortikultura buah dan sayur tahun
2019-2020 yang sudah diketahui malalui uji normalitas bahwa data tahun 2019 tidak
terdistribusi normal. Berikut adalah hasil uji Wilcoxon Signed Test dalam penelitian ini:
Tabel 4 menunjukkan adanya 7 data analisis yang mengalami penurunan
perubahan hasil penjualan dari dua masa penelitian yang dilakukan, dengan rata-rata
peringkat sebesar 7,43%. Hasil tes juga menunjukkan terdapat 5 data penelitian yang
mengalami peningkatan hasil penjualan selama masa pandemi COVID-19 dibandingkan
dengan data tahun sebelumnya, dengan rata-rata peringkat 5,20%. Total data yang
diteliti adalah 12 pasangan data, dimana tidak ada satupun data yang memiliki nilai
yang sama (ties=0).
Tabel 4.
Hasil Uji Wilcoxon Signed Test Hasil Penjualann 2019-2020
Mean Sum of
N
Ranks Ranks
2020-2019 Negative Ranks 7 7,43 52,00
Positive Ranks 5 5,30 26,00
Ties 0
Total 12

Dalam hasl uji Wilcoxon Signed Test didapatkan nilai Z sebesar -1.020 dan nilai
asympatic significance sebesar 0.308 yang lebih besar dari 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil penjualan produk
hortikultura buah dan sayur antara tahun 2019 dan 2020 maka maka H 0 diterima (tidak
ada perbedaan).
Tabel 5.
Hasil Uji Wilcoxon Signed Test
2020-2019
Z -1,020
Asymp. Sig. (2-tailed) .308

3.4 Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Penjualan produk hortikultura PT.


Surya Pertiwi Berdikari
Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan dan dilakukan analisis keuangan
komparatif pada laporan penjualan tahunan PT. Surya Pertiwi Berdikari, diketahui

https://ojs.unud.ac.id/index.php/J 6
AA
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN: XXXX-XXXX Vol. 10, No. X Bulan Mei 2021
bahwa terjadi penurunan hasil penjualan produk hortikultura buah dan sayur senilai
Rp5.002.000 dari Rp49.732.000 pada tahun 2019 menjadi Rp44.730.000 pada tahun
2020 atau terjadi penurunan sebesar 10,06%. Dalam wawancara yang dilakukan dengan
Bapak Jejen selaku kepala divisi pertanian, diketahui bahwa penurunan ini disebabkan
jumlah pembeli yang datang langsung ke pusat penjualan. Penurunan jumlah pembeli
tersebut disebabkan oleh pemberlakukan kebijakan PSBB oleh pemerintah sebagai
upaya mengurangi penyebaran virus COVID-19. Pemberlakuan kebijakan tersebut
membatasi kegiatan masyarakat khususnya dalam kegiatan bekerja yang menyebabkan
perubahan pada kebiasaan masyarakat dalam membelanjakan uang (spending habits)
yang disesuaikan dengan selera dan keadaan ekonomi masyarakat. Penurunan hasil
penjualan juga disebabkan berakhirnya kontrak kerja PT. Surya Pertiwi Berdikari
dengan perusahaan retail sebagai penyedia produk sayur dan buah kemasan.
3.5 Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Ekonomi PT. Surya Pertiwi Berdikari
Penelitian ini mengungkap terjadinya kenaikan dan penurunan hasil penjualan
dari produk hortikultura buah dan sayur selama pandemi COVID-19 yang memberikan
dampak pada pendapatan perusahaan secara umum. Perusahaan melakukan
pengurangan jumlah pegawai melalui pemutusan hubungan kerja dan merumahkan
sebagian pegawai sebagai upaya efisiensi keuangan akibat menurunnya pendapatan
perusahaan. Perusahaan pada awal masa pandemi mengandalkan pendapatan divisi
peternakan dalam menunjang kegiatan usaha sehari-hari melalui penjualan hewan
ternak, yang terbesar saat perayaan Idul Adha, serta penjualan pupuk kandang.
Pada semester pertama 2021 perusahaan mengalami peningkatan penjualan
produk hortikultura buah dan sayur akibat musim panen buah lemon pada periode
tersebut. Keuntungan yang didapat perusahaan dimanfaatkan untuk upaya peremajaan
lahan pertanian serta berinvestasi pada teknologi-teknologi penunjang kegiatan harian
dari divisi pertanian. Perusahaan juga membuat kantor administrasi, pusat pengemasan
dan distribusi untuk menunjang kegiatan penjulan perusahaan serta membangun mess
untuk pegawai dalam lingkungan perusahaan untuk mengurangi beban keuangan
pegawai.
3.6 Strategi Bertahan Aktif
Strategi bertahan aktif dilakukan perusahaan dengan mengolah produk-produk
pertanian yang tidak terjual menjadi berbagai jenis makanan dan minuman seperti
membuat minuman limun kemasan serta berbagai olahan lainnya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Stamboel (2012) diversifikasi penghasilan yang dilakukan petani merupakan
usaha agar petani dapat keluar dari kemiskinan, deversifikasi yang bisa dilakukan antara
lain berdagang, usaha bengkel maupun industri rumah tangga lainnya.
3.7 Strategi Bertahan Pasif
Strategi bertahan pasif dilakukan perusahaan dengan merumahkan sebagian
besar karyawan serta melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menyebabkan
penutupan kebun perusahaan yang berada di Lembang, Jawa Barat. Selain itu,
perusahaan juga membangun mess pekerja didalam kompleks perusahaan sebagai upaya
mengurangi beban keuangan pegawai. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk

https://ojs.unud.ac.id/index.php/J 7
AA
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN: XXXX-XXXX Vol. 10, No. X Bulan Mei 2021
perusahaan secara serta untuk para pekerja ini sesuai dengan pendapat Kusnadi (2008)
strategi pasif adalah strategi dimana individu berusaha meminimalisir pengeluaran uang,
strategi ini merupakan salah satu cara masyarakat miskin untuk bertahan hidup.
3.8 Strategi Bertahan Jaringan
Strategi bertahan jaringan dilakukan perusahaan dengan terus menyediakan hasil
pertanian hortikultura bagi kesatuan di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma. Selain itu
melalui TNI Angkatan Udara khususnya Lanud Halim Perdanakusuma, perusahaan juga
mendapatkan bantuan melalui perbaikan fasilitas penunjang seperti jalan penghubung,
perbaikan pagar serta pembangunan lahan parkir untuk pelanggan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Stamboel (2012) yang mengatakan bahwa modal sosial berfungsi sebagai
jaring pengaman sosial bagi keluarga.
3.9 Strategi Pemasaran
Perusahaan terus menjaga komunikasi dan menawarkan potongan harga yang
menarik baik untuk pelanggan lama maupun pelanggan baru. Pusat penjualan berinovasi
dengan menerima pemesanan online melalui aplikasi Whatsapp dan akan memulai
bergabung dengan situs jual beli bahan pangan setelah produk yang ditawarkan
perusahaan sudah cukup beragam. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Bestari (2003)
bahwa respon yang paling baik untuk melindungi pasar yaitu dengan melakukan inovasi
terus menerus (continous innovation).

4. Kesimpulan dan Saran


4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis dampak pandemi COVID-19
Terhadap Penjualan Produk Pertanian Hortikultura PT. Surya Pertiwi Berdikari di
Kelurahan Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Selama pandemi COVID-19, terjadi pengurangan pembelian secara langsung
oleh masyarakat ke kios penjualan yang disebabkan oleh diberlakukannya
kebijakan PSBB untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 yang
berdampak pada penurunan daya beli masyarakat serta meningkatnya
kekhawatiran masyarakat akan penularan virus COVID-19. Penurunan
penjualan produk pertanian hortikultura juga terjadi akibat berkurangnya
variasi produk yang dihasilkan dan dijual oleh perusahaan ini akibat
pengurangan wilayah kebun Lembang.
2. Terjadi penurunan pendapatan perusahaan akibat penurunan penjualan
produk pertanian hortikultura sebesar Rp5.002.000 (10,06%) dari
Rp49.732.000 pada tahun 2019 menjadi Rp44.730.000 pada tahun 2020.
Dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (Ho) diterima (tidak ada perbedaan
antara data sebelum dan selama pandemi COVID-19). Pendapatan
perusahaan yang tidak mengalami penurunan signifikan disebabkan oleh
peningkatan hasil produksi buah lemon yang mengimbangi berkurangnya
variasi produk sayuran yang berasal dari kebun Lembang.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/J 8
AA
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN: XXXX-XXXX Vol. 10, No. X Bulan Mei 2021
3. Strategi bertahan PT. Surya Pertiwi Berdikari selama masa pandemi
COVID-19 adalah strategi dan strategi pemasaran. Strategi bertahan
dilakukan dengan: strategi bertahan aktif, yaitu strategi ini diaplikasikan oleh
perusahaan dengan mengolah hasil panen yang tidak terjual menjadi
berbagai olahan dan melakukan peremajaan kebun, strategi bertahan pasif,
yaitu strategi ini dilakukan perusahaan dengan merumahkan sebagian besar
karyawan serta melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sebagian
karyawan, dan strategi bertahan jaringan, yaitu dengan melakukan kerjasama
TNI Angkatan Udara untuk menyalurkan hasil pertanian hortikultura ke
kesatuan yang berada di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma dan
menerima bantuan berbentuk perbaikan fasilitas umum. Strategi pemasaran
dilakukan perusahaan dengan menjaga komunikasi dengan pelanggan dan
melaksanakan pemesanan online melalui aplikasi WhatsApp.
4.2 Saran
Saran bagi perusahaan adalah mulai memasarkan produk secara online, baik
pemesanan secara langsung maupun melalui aplikasi perantara, melakukan kerjasama
dengan TNI Angkatan Udara melalui yayasan PIA Ardhya Garini untuk membuka jalur
pemasaran. Perusahaan juga dapat megoptimalkan pengelolaan aset untuk fokus
mengembangkan operasi bisnis serta edukasi, perusahaan dapat menanam produk
pertanian dengan permintaan pasar yang cukup tinggi dan memiliki waktu tunggu panen
singkat.

5. Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan penelitian hingga karya ilmiah ini dapat dipublikasikan.
Semoga penelitian ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

Daftar Pustaka
Bestari. 2003. Dasar-dasar Pemasaran: Cetakan Pertama. Yogyakarta:Unit Penerbitan
Fakultas Ekonomi (UPFE) (Diakses pada tanggal 27 Juni 2022)
Budi, Triton Paiwara. 2006. SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametri. Yogyakarta.
C.V ANDI OFFSET (Diakses pada tanggal 26 Januari 2022)
Badriyah, Mila dan Kamaludin Yusup, Deni. 2020. Pengaruh Bencana Covid-19,
Pembatasan Sosial, dan Sistem Pemasaran Online Terhadap Perubahan Perilaku
Konsumen dalam Membeli Produk Retail, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
(Diakses pada tanggal 10 November 2020). Tersedia di:
http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/30872
Katindagho, Theodora dan Levirisna Panjaitan, Claudya. 2021. Analisis Pendapatan
Pedagang Sayur Sebelum Dan Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Pasar
Lakessi Kota Parepare Sulawesi Selatan. AGRIRUD – Volume 2 Nomor 4,
Januari 2021: 316-323. (Diakses pada 3 November 2021). Tersedia di:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/agrirud/article/view/33795
Kerlinger Fred. N. 1978. Behavioral Research: A Conceptual Approach. New York.
Holt, Reinhart and Winston (Diakses pada 10 Oktober 2022)

https://ojs.unud.ac.id/index.php/J 9
AA
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata E-ISSN: XXXX-XXXX Vol. 10, No. X Bulan Mei 2021
Kusnadi. 2008. Akar Kemiskinan Nelayan. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta (Diakses pada
tanggal 27 Juni 2022)
Stamboel. K. A. 2012. Panggilan Keberpihakan Strategi Mengakhiri Kemiskinan di
Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. (Diakses pada tanggal 28 Juni
2022)
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV. (Diakses pada tnggal 19 September 2020)
Wili Solidayah, Siti Sunendiari, Lisnur Wachidah. 2015. Uji Modifikasi Peringkat
Bertanda Wilcoxon Untuk Masalah Dua Sampel Berpasangan. Universitas Islam
Bandung. Bandung. (Diakses pada tanggal 3 September 2022) Tersedia di:
https://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/statistika/article/view/2219
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019 (Diakses pada
tanggal 19 September 2020)

https://ojs.unud.ac.id/index.php/J 10
AA

You might also like