Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Dr.Hj.PudjiAstuty,SE,MM*) dan Septi Setia Ningsih*)
ABSTRACT
The global economic crisis in 2008 caused a lot of companies having financial
performance decreased. Financial distress is a decline in the financial condition of the
company before the bankruptcy. By these problems, it is important for researchers to examine
the determinants of the success of the turnaround for a company obtaining financial distress.
The study aims to analyze the influence of the factors which are the trend of severity
health firm, the availability of free assets, firm size, and the asset retrenchment in the success
of the turnaround to the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in
2007-2012.
The sample in this study used secondary data obtained from the Indonesian Capital
Market Directory (ICMD). Financial data from 2008-2010 were processed into the
independent variable, and financial data on 2007-2012 werefunctioned as a benchmark to
determine the status of recovery using the Z-score model of Altman (1984). The sample in this
study took the 29 manufacturing companies consisting of 21 non-recovery and 8 recovery.
The hypothesis was tested by using the analysis model of the independent variables in
2008-2010. The results of data analysis using logistic regression indicates that the model
generates the prediction accuracy that is 80,5%. Variable of the trend of severity health firm
and the firm size gave significant positive effect on the condition of recovery with a
significance level of 5%.
Keywords: Financial distress, turnaround, severity, free assets, firm size, asset retrechment,
Altman's Z-score models.
Free Assets = 1 -
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ukuran perusahaan (size)
merupakan gambaran dari besar kecilnya Berdasarkan uji penilaian
suatu perusahaan yang dapat dinyatakan keseluruhan model, nilai Negelkerke R
dengan total aktiva (Whittaker, 1999 dalam sebesar 0,318 yang berarti keragaman
Lestari & Triani, 2013). variabel dependen 31,8% dapat dijelaskan
oleh model dan sisanya diluar model. Uji
Size = Ln Total Asset kesesuaian atau kelayakan menunjukan
Downsizing/ pengurangan aset nilai Hosmer and Lomeshow Goodness of
perusahaan yang dianggap kurang produktif Fit sebesar 0,127 (lebih besar dari 0,05)
dengan tujuan untuk meningkatkan maka hal ini berarti model dapat diterima.
efisiensi, efektivitas, serta profitabilitas Uji ketepatan klasifikasi sampel
perusahaan (Smith & Graves, 2005). menunjukkan bahwa secara keseluruhan
ketepatan klasifikasi dari model regresi
– logistik dalam memprediksi keberhasilan
Downsizing =
turnaround sebesar 80,5%.
Tabel 1. Hail Uji Koefisien Regresi Logistik Model Analisis
Variables in the Equation
342
_____________________________
*) Dosen Program Pascasarjana Universitas Borobudur Jakarta
*) Mahasiswa S1 FakultasEkonomi dan Bisnis, UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Jurnal Ekonomi, Volume 16 Nomor 3, Oktober 2014
Copyright @ 2014, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
____________________________________________________________________________
Hasil penelitian ini mendukung menjadi jaminan utama bank atau lembaga
penelitian Smith & Graves (2005) dan keuangan lainnya dalam memutuskan untuk
Francis & Desai (2005), yang menyatakan memberi pinjaman perusahaan yang
bahwa severity adalah tingkat kinerja mengalami financial distress atau tidak
keuangan mempengaruhi keberhasilan (Lestari dan Triani, 2013: 1151).
turnaround. Penelitian yang dilakukan oleh
Candrawati (2008) juga menemukan hasil Pengaruh Size terhadap Keberhasilan
bahwa kecenderungan tingkat kinerja Turnaround
keuangan mempengaruhi keberhasilan Ukuran perusahaan merupakan
turnaround. gambaran besar kecilnya satu perusahaan,
yang diproksikan dengan Ln total aset
Pengaruh Free Asset terhadap menunjukkan besarnya aset yang dimiliki
Keberhasilan Turnaround perusahaan. Sehingga, semakin besar
ukuran ukuran perusahaan maka semakin
Free asset merupakan aset besar aset yang dimilikinya. Perusahaan
perusahaan yang tidak dijaminkan kepada besar cenderung memiliki sumber daya
kreditur. Aset bebas perusahaan akan yang lebih luas dan lebih banyak pilihan
membantu perusahaan dalam meredam efek untuk menentukan strategi turnaround
penurunan kinerja keuangan dan (Lestari dan Triani, 2013: 1151).
menyediakan sumber daya untuk Hasil uji regresi logistik untuk
mengambil tindakan yang efektif. Sehingga model analisis menunjukkan bahwa
perusahaan dengan lebih banyak free variabel SIZE secara konsisten memiliki
assetmempunyai kemungkinan bertahan tanda koefisien regresi yang positif dengan
selama masa decline (Barker & Mone, 1998 nilai probabilitas (Sig.) yang lebih kecil dari
dalam Francis & Desai, 2005). 0,05 (α), hal ini berarti bahwa SIZE (ukuran
Hasil uji regresi logistik untuk perusahaan berpengaruh positif dan
model analisis menunjukkan bahwa signifikan terhadap probabilitas recovery.
variabel FREEAS secara konsisten memiliki Hasil temuan ini menunjukkan
tanda koefisien yang positif, namun tidak kesesuaian dengan hipotesis. Hal ini
signifikan karena nilai probabilitas (Sig.) mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan
yang lebih besar dari 0,05 (α), hal ini berpengaruh terhadap keberhasilan
berarti bahwa free asset tidak berpengaruh turnaround. Hasil penelitian ini mendukung
terhadap keberhasilan turnaround. Hasil penelitian Francis & Desai (2005),
penelitian ini mendukung penelitian yang Candrawati (2008), Lestari dan Triani
dilakukan oleh Makgeta (2010) yang (2013) yang menyatakan bahwa ukuran
menyatakan bahwa free assettidak perusahaan berpengaruh terhadap
berpengaruh terhadap keberhasilan keberhasilan turnaround.
turnaround. Hal ini disebabkan Ukuran perusahaan berpengaruh
ketersediaan free asset tidak mewakili positif, yang mengindikasikan bahwa
semua perputaran aset perusahaan dan semakin besar ukuran perusahaan maka
344
_____________________________
*) Dosen Program Pascasarjana Universitas Borobudur Jakarta
*) Mahasiswa S1 FakultasEkonomi dan Bisnis, UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Jurnal Ekonomi, Volume 16 Nomor 3, Oktober 2014
Copyright @ 2014, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
____________________________________________________________________________
akan semakin besar peluang perusahaan kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk
dalam mencapai keberhasilan turnaround. mendukung keberlanjutan kegiatan
Perusahaan besar dengan sumber daya yang operasional perusahaan, sehingga
luas memiliki banyak pilihan dalam downsizing harus dilakukan secara optimal
menetapkan strategi. Selain itu perusahaan (Lestari dan Triani, 2013: 1152).
besar cenderung memiliki profil yang lebih
tinggi di mata investor dan kreditur SIMPULAN DAN SARAN
dibanding dengan perusahaan kecil,
sehingga perusahaan lebih mudah untuk Terdapat 28% perusahaan yang
mendapatkan tambahan dana ketika termasuk dalam kategori perusahaan yang
mengalami kondisi financial distress mengalami recovery dan 72% tidak
(Lestari dan Triani, 2013: 1151). mengalami recovery atau tetap dalam
kondisi financial distress dari 103
Pengaruh Downsizing terhadap perusahaan pada tahun 2007-2012. Hal ini
Keberhasilan Turnaround berarti bahwa perusahaan yang mengalami
Downsizing merupakan recovery lebih sedikit dibandingkan dengan
pengurangan skala perusahaan yang perusahaan yang tidak mengalami recovery
dilakukan melalui pengurangan aset dengan pada perusahaan yang mengalami financial
tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan distress.Hasil pengujian dengan regresi
efektivitas perusahaan. Hasil uji regresi binary logit untuk model analisis tahun
logistik menunjukkan bahwa downsizing 2008-2010 menunjukkan presentasi
memiliki hubungan yang negatif dengan kebenaran model ketepatan prediksi 80,5%.
keberhasilan turnaround yang ditunjukkan Variabel kecenderungan tingkat
oleh nilai negatif efisien regresi dan kinerja keuangan, free asset, dan ukuran
memiliki nilai probabilitas (Sig.) lebih besar perusahaan berpengaruh positif terhadap
dari 0,05 (α). Hal ini mengindikasikan probabilitas recovery, tetapi yang
bahwa downsizing tidak berpengaruh berpengaruh signifikan dengan tingkat
terhadap keberhasilan turnaround. Hasil signifikansi 5%, hanya variabel
penelitian ini mendukung penelitian yang kecenderungan tingkat kinerja keuangan
dilakukan oleh Smith & Graves (2005), dan ukuran perusahaan, sedangkan free
Candrawati (2008), Lestari dan Triani asset tidak berpengaruh signifikan.
(2013) bahwa downsizing tidak Sedangkan variabel pengurangan aset
berpengaruh terhadap keberhasilan memiliki hubungan negatif dan tidak
turnaround. berpengaruh signifikan terhadap
Pengurangan jumlah aset untuk probabilitas recovery.
meningkatkan efisiensi adalah hal yang
baik, namun pada titik tertentu pengurangan Variabel yang berpengaruh
aset yang terlalu besar merupakan tindakan signifikan adalah (ΔSEV) dan (SIZE).
yang kurang efektif. Karena downsizing Variabel yang berpengaruh paling besar
akan mengakibatkan semakin berkurang dari model yang didapat dalam penelitian
345
_____________________________
*) Dosen Program Pascasarjana Universitas Borobudur Jakarta
*) Mahasiswa S1 FakultasEkonomi dan Bisnis, UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Jurnal Ekonomi, Volume 16 Nomor 3, Oktober 2014
Copyright @ 2014, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
____________________________________________________________________________
347
_____________________________
*) Dosen Program Pascasarjana Universitas Borobudur Jakarta
*) Mahasiswa S1 FakultasEkonomi dan Bisnis, UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Jurnal Ekonomi, Volume 16 Nomor 3, Oktober 2014
Copyright @ 2014, oleh Program Pascasarjana, Universitas Borobudur
____________________________________________________________________________
348
_____________________________
*) Dosen Program Pascasarjana Universitas Borobudur Jakarta
*) Mahasiswa S1 FakultasEkonomi dan Bisnis, UIN SyarifHidayatullah Jakarta