Professional Documents
Culture Documents
2503 7180 1 PB PDF
2503 7180 1 PB PDF
2 Desember 2021
ISSN: 2086-6305 (print) ISSN: 2614-5863 (electronic)
doi: 10.46807/aspirasi.v12i2.2503
link online: http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/index
Naskah diterima: 11 September 2021 | Naskah direvisi: 28 Oktober 2021 | Naskah diterbitkan: 31 Desember 2021
Abstract: The Covid-19 pandemic has caused the learning and various activities of
students in Islamic boarding schools to be stopped. The spread of new Covid-19
clusters in Islamic boarding schools, as well as problems with the quality of cleanliness
and environmental health in Islamic boarding schools prior to the pandemic, are of
particular concern when plans for adopting new habits and Face-to-face Learning
will be carried out in Islamic boarding schools. The research aims to find out how the
condition of knowledge, attitudes, and clean and healthy living behavior of students in
Islamic boarding schools; how the influence of knowledge and attitudes of students
on the behavior of clean and healthy life of students; and how clean and healthy living
behavior is implemented in adopting new habits in Islamic boarding schools. The
research was conducted at Islamic Boarding Schools X and Y in Tasikmalaya with a
mixed-method, namely using quantitative methods with questionnaires and also
qualitative methods with interviews and literature studies. The results showed that the
knowledge index of attitudes and behavior of students was 79.54 (good), the results
of the correlation test showed that there was a relationship between knowledge
and attitudes and behavior of students related to clean and healthy living behavior.
Adaptation of new habits in Islamic boarding schools can be done by paying attention
to internal factors from students in the form of understanding the Covid-19 pandemic,
the availability of health facilities and facilities, as well as support factors from boarding
school caregivers and parents.
Keywords: clean and healthy living behavior; Covid-19 pandemic; Islamic boarding
school
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 157
juga kualitatif dengan wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa indeks pengetahuan, sikap, dan perilaku santri sebesar 79,54 (baik), hasil uji
korelasi menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan
perilaku santri terkait PHBS. Adaptasi kebiasaan baru di pesantren dapat dilakukan
dengan memperhatikan faktor internal dari santri berupa pemahaman akan pandemi
Covid-19, faktor ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan, serta faktor dukungan
dari pengasuh pondok dan orangtua.
Kata Kunci: pandemi Covid-19; pesantren; pola hidup bersih dan sehat
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 159
to, 2021). Adanya klaster baru di bebera- konsep hidup bersih dan sehat di kalangan
pa pesantren di Tasikmalaya tersebut jus- pesantren. Definisi operasionalnya adalah
tru terjadi setelah pemerintah membuka skor terhadap penelitian kognitif tersebut
kembali pesantren semenjak Juli 2020 lalu. yang diperoleh dari hasil pengisian kuesi-
Oleh karena itu, menjadi menarik melaku- oner pengetahuan dan sikap santri di pe-
kan penelitian di Tasikmalaya, untuk dapat santren. Definisi konseptual dari PHBS
melihat bagaimana kondisi PHBS sebelum adalah penilaian kognitif individu mengenai
terjadinya pandemi Covid-19 dan bagaima- perilakunya terkait pola hidup bersih dan
na adaptasi kebiasaan baru dapat dilaku- sehat di pesantren.
kan agar klaster pesantren tidak terjadi lagi Kumar (2005) menggolongkan desain
khususnya di pesantren di Tasikmalaya penelitian berdasarkan jumlah kontak, peri-
dan umumnya di seluruh pesantren di In- ode referensi, dan sifat penelitian. Berda-
donesia. sarkan jumlah kontak, penelitian ini terma-
Penelitian ini menggunakan mixed me- suk ke dalam cross sectional study, yaitu
thod yang menggabungkan metode kuan- merupakan desain penelitian yang paling
titatif dan kualitatif. Menurut Creswell dan umum digunakan dalam meneliti fenome-
Clark (2007: 5) mixed method berfokus na, situasi, masalah dengan melakukan sa-
pada mengumpulkan, menganalisis, dan tu kali pengambilan data pada para partisi-
pencampuran antara data kuantitatif dan pan. Berdasarkan periode referensi, pene-
kualitatif dikombinasikan dalam satu atau litian ini tergolong pada retrospective study
serangkaian penelitian. Metode kuantita- design karena mengukur suatu fenomena,
tif dilakukan sebagai tahap awal penelitian situasi, masalah yang telah terjadi sebe-
untuk mengetahui tingkat pengetahuan, lumnya. Dalam penelitian ini, baik penge-
sikap, dan perilaku santri terkait PHBS di tahuan, sikap maupun perilaku merupakan
pesantren, dan juga untuk mengetahui fenomena yang telah terjadi dan menggu-
pengaruh pengetahuan dan sikap santri nakan data yang sudah ada dan melekat
terhadap perilaku PHBS. Selanjutnya me- dalam diri partisipan. Sementara itu, berda-
tode kualitatif digunakan untuk mengka- sarkan sifat penelitian, penelitian ini meru-
ji dan memaknai secara lebih mendalam pakan nonexperimental karena peneliti ti-
bagaimana adaptasi kebiasaan baru saat dak melakukan manipulasi variabel pada
dan setelah pandemi Covid-19 diimplemen- partisipan.
tasikan di pesantren dengan memperhati- Berdasarkan aplikasi penelitian, peneli-
kan temuan data kuantitatif sebelumnya. tian ini termasuk ke dalam applied research
Penelitian kuantitatif mensyaratkan ada- karena hasil penelitian dapat digunakan le-
nya hipotesis. Pada penelitian ini, hipo- bih lanjut untuk meningkatkan pemahaman
tesis alternatifnya adalah: pengetahuan dan memperoleh informasi mengenai pe-
dan sikap memiliki pengaruh terhadap ngetahuan, sikap, dan perilaku santri dalam
PHBS santri di pesantren. Sementara hipo- PHBS. Berdasarkan tujuan penelitian, pe-
tesis null-nya adalah: pengetahuan dan si- nelitian ini digolongkan ke dalam correla-
kap tidak memiliki pengaruh terhadap PH- tional research, yakni penelitian yang men-
BS santri di pesantren. coba menemukan adanya hubungan/aso-
Lebih lanjut, terdapat dua variabel yang siasi/saling ketergantungan antara dua a-
diperhitungkan dalam penelitian ini, yaitu tau lebih aspek dari sebuah situasi.
variabel bebas pengetahuan dan sikap Populasi yang dituju dalam penelitian
terhadap hidup bersih dan sehat dan vari- ini adalah seluruh santri yang bermukim di
abel tidak bebasnya adalah PHBS. Defini- pesantren di Kabupaten dan Kota Tasik-
si konseptual dari pengetahuan dan sikap malaya. Adapun sampel yang digunakan
adalah penilaian kognitif individu terha- dalam penelitian ini adalah santri di Pesan-
dap aspek-aspek yang ditinjau dalam tren X yang berlokasi di Kota Tasikmalaya
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 161
rangka menjaga, memelihara dan mening- kesehatan dan kebersihan di lingkungan
katkan derajat kesehatan masyarakat pesantren.
(Guna & Amatiria, 2017: 7). PHBS merupa- Kondisi sanitasi lingkungan tempat ting-
kan esensi dan hak asasi manusia untuk gal dipicu oleh tiga faktor utama aktivitas
tetap mempertahankan kelangsungan hi- manusia, yakni kerumunan, mobilitas, dan
dupnya. Hal ini sejalan juga yang tercakup kontak erat. Jauh sebelum muncul wabah
dalam konstitusi WHO tahun 1948 yang Covid-19, kondisi perilaku hidup bersih
menyatakan bahwa derajat kesehatan se- dan sanitasi lingkungan pesantren kerap
tinggi-tingginya adalah hak yang funda- menjadi permasalahan sendiri. Kebanyak-
mental bagi setiap orang tanpa membe- an pondok pesantren di Indonesia memiliki
dakan ras, agama, politik yang dianut, dan masalah yang begitu klasik, yaitu tentang
tingkat sosial ekonominya. kesehatan santri dan masalah terhadap
PHBS merupakan sekumpulan perilaku penyakit. Penelitian Putri, Triyani, dan Indri-
yang dipraktikkan atas dasar kesadaran anto (2019: 76–77) di 18 pesantren di Kota
sebagai hasil pembelajaran, yang menjadi- Bandung menemukan angka kejadian pe-
kan seseorang atau keluarga dapat meno- nyakit kulit scabies dengan kejadian anta-
long diri sendiri di bidang kesehatan dan ra 10% sampai dengan 88%. Pada semua
berperan aktif dalam mewujudkan kese- pesantren yang dijadikan sampel pene-
hatan masyarakat (Notoatmodjo,2012: 55). litian, tidak ditemukan modul PHBS yang
Terdapat lima tatanan PHBS, yaitu rumah diajarkan di pesantren tersebut. Demiki-
tangga, sekolah, tempat kerja, sarana ke- an juga penelitian yang dilakukan oleh
sehatan, dan tempat-tempat umum. Tata- Khafid, Ainiyah, dan Maimunah (2019: 180)
nan adalah tempat di mana sekumpulan di salah satu pesantren di Surabaya yang
orang hidup, bekerja, bermain, berinterak- menyimpulkan bahwa PHBS di pesantren
si, dan lain-lain. Untuk mewujudkan PHBS tersebut belum terlaksana dengan optimal
pada setiap tatanan diperlukan pengelo- dengan tingkat PHBS baru 54,7%. Penge-
laan manajemen program PHBS melalui tahuan santri tentang PHBS masih sebe-
tahap pengkajian, perencanaan, pengge- sar 59,4%, sikapnya terhadap PHBS sebe-
rakan pelaksanaan, sampai dengan pe- sar 75%, dan peran guru terhadap PHBS
mantauan dan penilaian. sebesar 56,3%.
PHBS di institusi pendidikan (kampus, Kondisi sanitasi di sebagian pesan-
sekolah, pesantren, seminari, padepokan, tren di Indonesia juga mempunyai perma-
dll.) adalah upaya untuk memberdayakan salahan tersendiri. Sudirman (2018: 87–88)
seluruh entitas pendidikan dan masyara- melakukan penelitian terkait sanitasi di
kat di lingkungannya agar tahu, mau, dan tiga pesantren di Makassar. Indikator yang
mampu mempraktikkan PHBS, dan berpe- diteliti meliputi: penyediaan air bersih,
ran aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. sarana pembuangan tempat sampah, sa-
Menurut Peraturan Menkes No. 2269/Men- luran pembuangan air limbah (SPAL), kon-
kes/Per/XI/2011, PHBS di lembaga pendi- disi dapur, kepadatan hunian (asrama san-
dikan (termasuk pesantren) merupakan tri), dan ketersediaan toilet. Penelitian ter-
sasaran primer yang harus mempraktikkan sebut menyimpulkan bahwa kondisi sani-
perilaku yang dapat menciptakan institusi tasi lingkungan secara keseluruhan di be-
pendidikan ber-PHBS. PHBS setiap indi- berapa pesantren tersebut berkisar antara
vidu di pesantren merupakan sekumpul- 71% s.d. 86%. Sementara itu, hasil studi
an perilaku yang dipraktikkan atas dasar Fahham (2019: 33) menyimpulkan bahwa
kesadaran sebagai hasil pembelajaran. sebagian besar pesantren di berbagai wi-
PHBS menjadikan masyarakat pesantren layah di Indonesia belum memiliki sanitasi
mampu secara mandiri berperan aktif men- yang memenuhi syarat kesehatan. Hal ini
cegah penyakit dan meningkatkan derajat terjadi karena sebagian besar pesantren
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 163
Predisposing Factor:
Kepercayaan, nilai, sikap
Perilaku
Reinforcing Factor:
Health Dukungan keluarga,
Kesehatan
Education teman, peran petugas
kesehatan
Lingkungan
Pesantren
Enabling Factor:
Ketersediaan sarana
prasarana
cayaan, nilai, persepsi, serta berkenaan pesantren. Pada akhirnya akan mencip-
dengan motivasi seseorang atau kelom- takan kondisi dan derajat kesehatan para
pok untuk bertindak. Oleh karena itu, yang santri dan seluruh masyarakat pesantren.
dapat menjadi faktor pemudah, antara Adaptasi kebiasaan baru terkait dalam
lain: pengetahuan santri tentang kebersih- upaya pencegahan penyebaran virus Co-
an dan kesehatan, nilai yang dimiliki santri vid-19 di pesantren, selain dengan pene-
terkait kebersihan dan kesehatan, keper- rapan prokes yang ketat juga tidak terlepas
cayaan santri akan perlunya kebersihan, dari implementasi PHBS santri dan seluruh
persepsi, konsep, dan motivasi santri be- entitas pesantren. Pemerintah Jawa Barat
rupa pengalaman pribadi atau orang lain telah merancang 10 prokes, baik untuk
yang mendorong santri untuk menerapkan pesantren Salafiyah maupun pesantren
PHBS (Aji & Devy, 2006: 35–36). modern. Kesepuluh rancangan prokes ter-
Faktor-faktor pemungkin/penguat meli- sebut antara lain (Pemerintah Provinsi
puti keterampilan dan sumber daya yang Jawa Barat, 2020): (1) seluruh santri di ling-
perlu untuk melakukan perilaku kesehat- kungan pesantren harus memakai mas-
an. Mencakup biaya, jarak, dan keterse- ker; (2) santri selalu mengecek suhu tubuh-
diaan sarana dan prasarana atau fasili- nya sehingga ketika ada santri dengan
tas kesehatan bagi santri, misalnya: air gejala Covid-19 bisa ditindaklanjuti; (3)
bersih, tempat pembuangan tinja, tempat santri harus selalu mencuci tangan setiap
pembuangan sampah, ketersediaan ma- beraktivitas; (4) pengurus pesantren harus
kanan yang bergizi, dan sebagainya terma- menyiapkan fasilitas cuci tangan/hand sa-
suk juga fasilitas pelayanan kesehatan nitizer di setiap tempat; (5) pesantren harus
seperti: puskesmas, rumah sakit, poliklinik, mengecek secara rutin kesehatan para
praktik dokter, dan sebagainya. Faktor pen- pengajar; (6) penghuni pesantren dianjur-
dorong meliputi hal-hal eksternal yang men- kan mengonsumsi vitamin untuk menjaga
dorong santri untuk melakukan PHBS baik daya tahan tubuh; (7) rutin membersihkan
itu tokoh agama, pengasuh pesantren, pe- fasilitas pesantren dengan desinfektan; (8)
tugas medis, dan penyuluh kesehatan yang pesantren harus menyiapkan ruang isolasi
merupakan kelompok referensi dan peri- proporsional, disesuaikan dengan jumlah
laku masyarakat. Pengetahuan akan kese- santri, sebagai tindakan pertama jika ada
hatan akan memengaruhi faktor pendorong, kasus agar tidak menularkan ke santri lain;
pemungkin, dan penguat, yang kemudian (9) jika ada kasus, segera hubungi layanan
faktor-faktor ini membentuk perilaku san- kesehatan; (10) mengimbau para kiai untuk
tri dan menggambarkan kondisi lingkungan selalu memimpin doa atau selawat.
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 165
dihuni sekitar 7–10 santri. Sarana sanita- sudah mondok di pesantren antara 4–5
si berupa MCK jumlahnya sudah banyak. tahun (59%) dan kemudian lebih lama dari
Para santri dapat mencuci sendiri pakai- 5 tahun (37%). Berdasarkan gambaran res-
annya maupun laundry yang dikelola oleh ponden tersebut dapat dikatakan bahwa se-
masyarakat di sekitar pesantren. Untuk cara usia, responden sudah cukup dewasa,
makan sehari-hari, telah disiapkan oleh pe- jenis kelamin responden proporsional anta-
ngelola pesantren, dan para santri makan ra laki-laki dan perempuan. Di samping itu,
tiga kali sehari di ruang makan yang disiap- mayoritas responden sudah menjadi san-
kan secara khusus. Di Pesantren X juga tri dalam kurun waktu yang cukup lama.
sudah ada klinik kesehatan terpisah untuk Dengan demikian, diharapkan jawaban
santri putra dan putri (Pengasuh Pesantren responden dapat menggambarkan kondisi
X, 2018b). sebenarnya sesuai pengalaman yang diala-
mi dan dirasakan selama menjadi santri
Karakteristik Responden baik di Pesantren X maupun Y.
73,68%
26,32%
15,86%
8,93%
4,11%
35,24%
35,86%
23,98%
24,86%
Pengsik Perilaku
32,6%
9,78%
3,54%
Tsk Tsk
Pearson Correlation 1 .188*
Pengsik
Sig. (2-tailed) .021
Jawaban Benar
Tsk
Jawaban Salah
Sangat Kurang
Sangat Kurang
N 380 380
Baik Sekali
Baik Sekali
Pearson Correlation .188* 1
Perilaku
Sig. (2-tailed) .021
Tsk
Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 167
Tabel 3. Hasil Uji Regresi diartikan apabila pengetahuan dan sikap
Variables Entered/Removed a santri meningkat sebanyak 0,22 maka akan
diikuti oleh kenaikan perilaku santri sebe-
Variables Variables
Model Method sar 1 secara proporsional.
Entered Removed
1 PengsikTskb . Enter
Adaptasi Kebiasan Baru di Pesantren
a
Dependent Variable: PerilakuTsk Pandemi Covid-19 hingga kini belum-
b
All requested variables entered.
lah berakhir. Berbagai kebijakan pemerin-
Model Summary tah seperti pembatasan sosial berskala
besar (PSBB) dan pemberlakukan pemba-
Std. Error
Adjusted tasan kegiatan masyarakat (PPKM) dite-
Model R R Square of the
R Square rapkan untuk menangani pandemi Indo-
Estimate
nesia. Namun, sejalan dengan itu, adaptasi
1 .188a .035 .029 5.12532
kebiasaan baru (AKB) juga mulai dipersiap-
a
Predictors: (Constant), PengsikTsk kan. AKB dimaksudkan agar masyarakat
ANOVAa
tetap bisa beraktivitas dan bekerja secara
produktif di era pandemi. AKB juga sangat
Sum of Mean perlu diterapkan di pesantren agar para
Model df F Sig.
Squares Square
santri tetap bisa belajar, menuntut ilmu,
1 Regression 143.978 1 143.978 5.481 .021b
Residual 3940.338 150 26.269 meraih prestasi sambil tetap berpartisipa-
Total 4084.316 151 si aktif dalam mencegah penularan virus
a
Dependent Variable: PerilakuTsk Covid-19.
b
Predictors: (Constant), PengsikTsk Pada 30 Agustus 2021, Direktorat Jen-
deral Pendidikan Islam Kemenag telah me-
Coefficientsa
nerbitkan surat edaran mengatur panduan
Stand- penyelenggaraan pembelajaran madrasah,
Unstand-
ardized
ardized pesantren, serta lembaga pendidikan kea-
Coeffi-
Model Coefficients t Sig.
cient gamaan Islam berasrama dan tidak ber-
B
Std.
Beta asrama pada masa PPKM Covid-19. Lem-
Error
baga pendidikan pesantren mencakup Pen-
1 (Constant) 28.789 6.342 4.539 .000
PengsikTsk .222 .095 .188 2.341 .021
didikan Diniyah Formal (PDF), Satuan Pen-
didikan Muadalah (SPM), Ma’had Aly, Pen-
a
Dependent Variable: PerilakuTsk
didikan Kesetaraan Pada Pondok Pesan-
tren Salafiyah (PKPPS) (Kementerian Aga-
lak, maka dapat dikatakan bahwa terdapat ma [Kemenag], 2021). Surat edaran terse-
pengaruh dari pengetahuan dan sikap ter- but sebagai pertanda bahwa pesantren,
hadap perilaku santri dalam hidup sehat madrasah, dan lembaga pendidikan Islam
dan bersih di pesantren. Adapan model tengah bersiap untuk melaksanakan PTM.
persamaan regresinya adalah sebagai beri- Dalam pelaksanaannya, madrasah, pesan-
kut: tren, serta lembaga pendidikan keagamaan
Y = 28,789 + 0,222 X Islam berasrama maupun tidak berasrama,
harus berkoordinasi dengan Satuan Tugas
Di mana : Y = perilaku (Satgas) Covid-19 di daerahnya dan fasili-
X = pengetahuan dan sikap tas pelayanan kesehatan atau dinas kese-
Berdasarkan persamaan di atas, vari- hatan setempat. Pesantren dan lembaga
abel X bernilai positif. Hal ini berarti, apabi- pendidikan keagamaan yang berasrama
la terjadi kenaikan pengetahuan dan sikap melakukan PTM terbatas dengan mene-
santri maka perilaku santri juga akan rapkan standar prokes dalam penyiapan
meningkat, begitu juga sebaliknya. Dapat fasilitas/sarana prasarana pembelajaran,
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 169
masing secara bertahap. Setelah itu pe- Faktor Pemudah
santren di-lockdown untuk mengurangi Faktor pemudah merupakan variabel in-
penularan virus dan semua pembelajaran ternal yang dimiliki oleh para santri yang
dilakukan dengan daring. Kemudian steri- terdiri dari kepercayaan, nilai, dan sikap
lisasi dilakukan di Pesantren tersebut santri dalam kaitannya dengan PHBS baik
(Pengasuh Pesantren X, 2021). sebelum adanya pandemi maupun saat
Sementara itu klaster Covid-19 juga ter- AKB. Berdasarkan data yang diperoleh
jadi di pesantren Y di Kabupaten Tasikma- melalui kuesioner di pesantren X dan Y se-
laya yang menjadi lokasi penelitian. Jum- belum adanya pandemi, diketahui bahwa
lahnya memang tidak sebanyak di Pesan- pengetahuan santri akan PHBS sebelum
tren X. Tercatat pada awal Oktober 2020 masa pandemi mempunyai indeks yang
setelah dilakukan swab massal sebanyak cukup besar, yakni sebesar 86,84 dari ska-
40 santri terkonfirmasi positif. Sebagian la 100. Sementara itu, indeks untuk sikap
besar santri dirawat di RSUD SMC Kabu- santri terhadap PHBS sebesar 77,84. Apa-
paten Tasikmalaya, dan dilakukan isolasi bila kemudian dikaitkan dengan perilaku,
mandiri bagi yang tanpa gejala. Selanjut- indeksnya makin menurun menjadi sebesar
nya pesantren melakukan isolasi mandiri 75,26. Hal ini menjadi perhatian tersendiri,
dan meminimalisir penerimaan kunjungan karena perilaku para santrilah yang pada
dari pihak luar pesantren. Penyemprotan akhirnya berperan besar dalam upaya
desinfektan dilakukan di semua bagian menghambat penyebaran Covid-19 di ling-
pesantren (Pengasuh Pondok Pesantren Y, kungan pesantren. Indeks perilaku pada ki-
2021). saran angka 75 masih dinilai rendah, jika
Pada 17 September 2021 Ketua Satgas dipandang perlunya penerapan prokes
Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter yang ketat dan disiplin yang tinggi.
Indonesia (IDI) mempersilakan kegiatan Faktor pemudah terkait PHBS dalam
belajar mengajar di pesantren dibuka kem- AKB di pesantren antara lain pengetahuan
bali dengan prokes yang ketat. Prasyarat santri terkait pandemi, pola penyebaran-
lainnya, pembukaan kembali pesantren nya, upaya untuk menghambat penye-
dapat dilakukan jika para santri dan peng- barannya, dan juga prokes apa saja yang
asuh pondok sudah divaksin (Sari, 2021). harus dilakukan. Hal yang paling dasar
Di samping itu, penerapan PHBS perlu di- adalah terkait pemahaman santri bahwa
lakukan secara terus-menerus. Penerapan virus Covid-19 itu nyata adanya, mudah
PHBS saat AKB di pesantren diharapkan menyebar, dan dapat berdampak buruk
dapat berjalan efektif apabila faktor-faktor bagi kesehatan. Di samping itu, penge-
yang berhubungan dengan perilaku santri tahuan akan pentingnya 3M (mencuci ta-
dapat tersedia dan terselenggara secara ngan, memakai masker, dan menjaga ja-
optimal. Sebagaimana disampaikan pada rak) adalah pengetahuan minimal yang ha-
Gambar 1, faktor-faktor tersebut terdi- rus dimiliki dan dipahami oleh santri. Hasil
ri dari faktor pemudah, faktor pemungkin, uji regresi juga menunjukkan bahwa pe-
dan faktor pendorong. Ketiga faktor terse- ngetahuan dan sikap santri akan PHBS
but jenis dan karakte-ristiknya tentu tidak berbanding lurus dengan perilaku santri.
hanya mengacu pada indikator PHBS saat Pemahaman dan pengetahuan tersebut
sebelum pandemi, namun perlu disesuai- akan menimbulkan sikap kehati-hatian dan
kan dengan kebutuhan dan ketentuan yang memotivasi santri untuk berperilaku sesuai
termuat dalam prokes di pesantren saat prokes dan lebih lanjut lagi dapat menge-
AKB. Dengan demikian, faktor-faktor yang dukasi lingkungan sekitarnya untuk turut
dinilai dapat memengaruhi praktik PHBS di menangkal penyebaran Covid-19.
pesantren menjadi penting untuk diuraikan.
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 171
desinfektan secara rutin. Pengasuh meng- disebutkan sebelumnya, daya tampung
umumkan kepada wali santri bahwa santri pesantren khususnya ruangan tempat ber-
yang hendak kembali ke pesantren harus aktivitas santri seperti ruang belajar, ru-
dalam kondisi sehat, dengan membawa ang untuk beristirahat dan tidur luasannya
surat keterangan sehat dari rumah sakit/ sangat terbatas. Social distancing bisa di-
puskesmas tempat asalnya. Saat aktivitas katakan sulit dilakukan, dan memperluas
belajar dan beribadah santri wajib memba- ruangan atau mengembangkan bangunan
wa sajadah dan peralatan ibadah/bel- pesantren dalam waktu dekat juga hal sulit
ajar sendiri, selalu menggunakan masker, dilakukan karena terkendala biaya. Untuk
mengurangi kontak fisik secara langsung mengatasi hal tersebut, pembelajaran di
dan senantiasa berperilaku PHBS terma- pesantren secara bertahap dengan mulai
suk berolahraga secara rutin (Penga- melibatkan sebagian santri terlebih dahu-
suh Pesantren X, 2021). Sementara itu, di lu nampaknya bisa dilakukan. Jika kondisi
Pesantren Y, selain beberapa hal yang sa- kapasitas ruangan atau sarana prasarana
ma seperti di Pesantren X, para santri juga pendukung tidak memungkinkan, maka se-
diharuskan untuk berjemur pada jam-jam baiknya jumlah santri yang diperbolehkan
tertentu dan mengupayakan seminggu se- mengikuti PTM juga dibatasi sesuai kondi-
kali santri dapat mengonsumsi suplemen si daya tampung yang mendekati ideal a-
makanan atau minuman yang dapat me- gar prokes dapat dilakukan secara optimal.
ningkatkan imun (Pengasuh Pesantren Y, Dalam upaya menambah daya tam-
2021). pung pesantren, pada tahun 2021 ini Ke-
Penyediaan berbagai fasilitas dan sa- menterian PUPR tengah membangun 3 pon-
rana dan prasarana tersebut tentu membu- dok pesantren di daerah Jawa Barat de-
tuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk itu, ngan total anggaran 7 miliar rupiah. Se-
pemerintah telah mengalokasikan anggar- cara konstruksi pesantren yang dibangun
an hingga Rp2,6 triliun dalam rangka me- tersebut berupa rumah susun (rusun) terdiri
nyiapkan pesantren untuk beradaptasi di dari 1 tower 2 lantai seperti yang sedang
era new normal. Pemerintah juga telah dibangun di Pondok Pesantren Hidayatul
memberikan bantuan pembangunan atau Ulum Tasikmalaya pada Oktober 2021 ini.
perbaikan sarana prasarana seperti: tem- Fasilitas pendukung pesantren tersebut di-
pat duduk, wastafel, dan tempat cuci ta- rencanakan dapat menampung 60 santri
ngan di 100 pesantren yang tersebar di 10 (Kementerian Pekerjaan Umum dan Peru-
provinsi. Kementerian Pekerjaan Umum mahan Rakyat, 2021). Selain di Provinsi
dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU- Jawa Barat, pada tahun 2021 Kementerian
PR) juga telah membuat pilot project de- PUPR juga membangun 2 rusun bagi para
ngan pembangunan sarana dan prasarana santri di Provinsi Sumatera Selatan dan
berupa MCK pria dan MCK wanita di pe- juga rusun tipe mini di Pesantren Usman
santren yang memiliki santri besar dan ter- bin Affan Kabupaten Dompu, Nusa Teng-
utama lokasinya terjangkau (Kementerian gara Barat. Pembangunan infrastruktur fisik
Keuangan, 2020). Adanya anggaran khu- pesantren oleh Kementerian PUPR tersebut
sus untuk persiapan AKB di pesantren ter- tentu turut membantu peningkatan jumlah
sebut diharapkan dapat menjadi faktor sarana pesantren. Namun, jumlahnya be-
penting yang memungkinkan PHBS di era lum sebanding dengan jumlah sarana ba-
new normal dapat diimplementasikan di ngunan yang dibutuhkan oleh pesantren di
pesantren. seluruh Indonesia. Oleh karena itu, sumber
Hal yang menjadi kendala utama seba- pendanaan lainnya (termasuk dana dari
gai salah satu faktor pemudah PHBS di masyarakat) untuk pembangunan fisik pe-
pesantren adalah terkait kapasitas ruang- santren sangat diperlukan agar PHBS da-
an dan daya tampung santri. Sebagaimana pat dengan optimal diimplementasikan.
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 173
kap santri bertambah, maka perilaku santri Hasil penelitian ini dapat menjadi
juga bertambah, demikian juga sebaliknya. menjadi masukan kepada pengawasan dan
PHBS saat adaptasi kebiasaan baru di penganggaran pendidikan di pesantren
pesantren dapat diimplementasikan de- selama pandemi, baik oleh Komisi VIII
ngan memperhatikan faktor pemudah yaitu dalam bermitra dengan Kemenag, maupun
pengetahuan, pemahaman, dan sikap san- Komisi X dengan mitranya Kementerian
tri terkait pandemi Covid-19; faktor pe- Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
mungkin, yaitu ketersediaan fasilitas dan Teknologi untuk menjaga pembelajaran di
sarana prasarana kesehatan yang mendu- pesantren dapat berjalan secara optimal
kung santri untuk menerapkan prokes; dan di masa pandemi. Dorongan ini termasuk
faktor pendorong terutama peran para kiai, memastikan PURR dapat membangun dan
pengasuh pesantren, dan juga orangtua menyiapkan sarana dan prasarana sanitasi
yang terus membimbing dan menanamkan yang layak di pesantren.
perilaku PHBS di pesantren.
Partisipasi aktif dari masyarakat pesan-
tren, pembinaan, dan kerja sama dengan Daftar Pustaka
puskesmas serta Satgas Covid-19 sangat
penting untuk keberhasilan upaya pence-
Aji, B., & Devy, S. R. (2006). Faktor
gahan dan pengendalian Covid-19 di pe- predisposing, enabling dan reinforcing
santren. Keberhasilan PHBS di pesantren pada pasien di pengobatan alternatif
akan memberikan kontribusi bermakna radiesthesi medik metode Romo H.
dalam upaya peningkatan status kese- Loogman di Purworejo Jawa Tengah. The
hatan masyarakat pesantren, khususnya Indonesian Journal of Public Health, 3(2),
di saat kedaruratan kesehatan masyara- 35–44.
kat dan AKB di Indonesia dan dunia pada Arifianto, B. (2021, Februari 16). Hampir 4.000
umumnya. kasus Covid-19, Pemkot Tasikmalaya
Berdasarkan penelitian, disimpulkan terapkan lockdown di pesantren.
bahwa pengetahuan santri dalam hal hidup Pikiranrakyat.com. Diakses dari https://
sehat dan bersih sudah sangat baik, namun www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-
kategori sikap dan perilaku masih dalam 011444355/hampir-4000-kasus-covid-19-
pemkot-tasikmalaya-terapkan-lockdown-
kisaran baik. Dengan demikian, perlu
di-pesantren, pada 5 September 2021.
upaya terus-menerus dan pembiasaan di
pesantren agar sikap dan perilaku santri Creswell, J. W., & Clark, V. L. P. (2007).
sejalan dengan pengetahuan yang dimi- Designing and conducting: mixed methods
research. London: Sage Publications.
likinya.
Dalam pelaksanaan AKB, peningkatan Fahham, A. M. (2019). Sanitasi dan dampaknya
kualitas lingkungan dan derajat kesehatan bagi kesehatan: studi dari pesantren.
santri di pesantren juga perlu terus diting- Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial,
katkan. Dalam hal kebersihan lingkungan, 10(1), 33–47. doi: 10.46807/aspirasi.
v10i1.1230
pengelolaan sampah, kebersihan kamar,
dan MCK adalah prioritas utama, sedang- Fahham, A. M. (2020). Pembelajaran di
kan dalam hal kesehatan kualitas makan- pesantren pada masa pandemi Covid-19.
an perlu menjadi perhatian. Makanan yang Info Singkat, XII(14), 13–18.
higienis dan bergizi, serta sarana prasa- Firdausy, A. F. (2020, Oktober 22). Hari
rana penyediaan makan yang bersih juga santri nasional 2020, momentum
seyogianya disediakan dan disiapkan. revolusi kesehatan di pondok pesantren.
Santri dapat turut dilibatkan baik dalam Kumparan.com. Diakses dari https://
kumparan.com/tugumalang/hari-santri-
menjaga kebersihan lingkungan maupun
nasional-2020-momentum-revolusi-
meningkatkan kualitas kesehatannya.
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 175
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan mempengaruhinya/Anih Sri Suryani, Pu-
dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka sat Penelitian Badan Keahlian Dewan
Cipta. Sekretariat Jenderal DPR RI, Pesantren Y
Tasikmalaya.
Nugraheny, D. E. (2020, Juli 21). Kemenag:
baru 8.085 pesantren kembali membuka Pengasuh Pesantren Y. (2018b, Juni 8).
pembelajaran. Kompas.com. Diakses dari Pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap
https://nasional.kompas.com/read/2020/ PHBS santri di pesantren dan faktor yang
07/21/13201081/kemenag-baru-8085- mempengaruhinya/Anih Sri Suryani, Pu-
pesantren-kembali-membuka-kegiatan- sat Penelitian Badan Keahlian Dewan
pembelajaran?page=all, pada 21 Oktober Sekretariat Jenderal DPR RI, Pesantren Y
2021. Tasikmalaya.
One Pesantren One Product Jawa Timur. Pengasuh Pesantren Y. (2021, Oktober 22).
(2020, November 18). Pemerintah terus Pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap
dorong semua pesantren untuk bentuk PHBS santri di pesantren dan faktor yang
satgas Covid-19. opop.jatimprov.go.id. mempengaruhinya/Anih Sri Suryani, Pu-
Diakses dari https://opop.jatimprov. sat Penelitian Badan Keahlian Dewan
go.id/ detail/82/pemerintah-terus-dorong- Sekretariat Jenderal DPR RI, Pesantren Y
semua-pesantren-untuk-bentuk-satgas- Tasikmalaya.
covid-19, pada 3 September 2021.
Prasetya, D. (2020, Oktober, 24). 20
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (2020, Juni 5). Pondok pesantren di Banten jadi klaster
Ini dia 10 rancangan protokol kesehatan penyebaran Covid 19. Merdeka.com.
untuk pondok pesantren. [Berita]. Diakses Diakses dari https://www.merdeka.com/
dari https://jabarprov.go.id/index.php/ peristiwa/20-pondok-pesantren-di-banten-
news/38032/2020/06/05/Ini-Dia-10- jadi-klaster-penyebaran-covid-19.html,
Rancangan-Protokol-Kesehatan-Untuk- pada 10 Agustus 2021.
Pondok-Pesantren, pada 12 Agustus 2021.
Putri, S. R. S., Triyani, Y., & Indrianto. (2019).
Pengasuh Pesantren X. (2018a, Juni 5). Hubungan angka kejadian scabies dengan
Pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap modul perilaku hidup bersih dan sehat
PHBS santri di pesantren dan faktor yang (PHBS) di pesantren Kota Bandung
mempengaruhinya/Anih Sri Suryani, Pu- pada bulan Mei-Desember tahun 2018.
sat Penelitian Badan Keahlian Dewan Prosiding Pendidikan Dokter Seminar
Sekretariat Jenderal DPR RI, Pesantren X Penelitian Sivitas Akademika Unisba,
Tasikmalaya. 5(1): 71–80. doi: 10.29313/kedokteran.
v0i0.14591
Pengasuh Pesantren X. (2018b, Juni 10).
Pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap Sari, H. R. (2021, September 17). Satgas
PHBS santri di pesantren dan faktor yang PBIDI persilakan pesantren dibuka: Tetap
mempengaruhinya/Anih Sri Suryani, Pu- harus waspada, patuhi prokes. Merdeka.
sat Penelitian Badan Keahlian Dewan com. Diakses dari https://www.merdeka.
Sekretariat Jenderal DPR RI, Pesantren X com/peristiwa/satgas-pb-idi-persilakan-
Tasikmalaya. pesantren-dibuka-tetap-harus-waspada-
patuhi-prokes.html, pada 20 Oktober
Pengasuh Pesantren X. (2021, Oktober 22).
2021.
Pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap
PHBS santri di pesantren dan faktor yang Setiawan, R. (2021, Februari 23). Klaster
mempengaruhinya/Anih Sri Suryani, Pu- pesantren muncul lagi: 632 Santri tertular
sat Penelitian Badan Keahlian Dewan Covid-19. Tirto.id. Diakses dari https://
Sekretariat Jenderal DPR RI, Pesantren X tirto.id/klaster-pesantren-muncul-lagi-632-
Tasikmalaya santri-tertular-covid-19-gax3, pada 10
Agustus 2021.
Pengasuh Pesantren Y. (2018a, Juni 4).
Pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap Sudirman, N. (2018). Kondisi sanitasi ling-
PHBS santri di pesantren dan faktor yang kungan pondok pesantren Kota Makassar
Anih Sri Suryani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Saat Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren 177