Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu:
Satria Darma, M.E
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Pendahuluan.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Manusia sebagai makhluk yang memiliki berbagai kebutuhan yang harus
dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut meliputi kebutuhan primer, kebutuhan skunder dan kebutuhan-kebutuhan
pelengkap lainnya. Dua kebutuhan yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup
khususnya manusia. Untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut,
manusia harus berusaha untuk mendapatkannya melalui berbagai bidang termasuk
di bidang ekonomi.
Secara historis, ilmu ekonomi muncul dari adanya kebutuhankebutuhan
dasar yang disebutkan di atas, namun dalam kenyataannya tidak semua manusia
mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka yang perlu dipikirkan adalah
bagaimana manusia berusaha agar bisa mengelola, mengatur dan mensiasati
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan manusia baik secara individual
maupun secara kolektif adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dengan memanfaatkan faktor-faktor pertumbuhan ekonomi seperti sumber daya
alam, kemajuan teknologi, dan lain sebagainya.
Maka dalam hal ini, meningkatnya pertumbuhan ekonomi merupakan salah
satu syarat penting bagi terpenuhinya kebutuhan manusia. Tidak adanya
pertumbuhan berarti mandeknya aktivitas kehidupan ekonomi yang itu akan
berakibat kepada berkurangnya untuk tidak mengatakan hilangnya- income yang
merupakan kebutuhan dasar manusia. Pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dari
berbagai indikator. Indikator-indikator tersebut di antaranya adalah meningkatnya
produksi (out put), terciptanya lapangan kerja baru, meningkatnya iklim investasi
dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pertumbuhan ekonomi?
2. Apa itu pembangunan ekonomi?
3. Apa saja tujuan pembangunan ekonomi?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pertumbuhan ekonomi.
2. Untuk mengetahui pembangunan ekonomi.
3. Untuk mengetahui tujuan pembangunan ekonomi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rizal Muttaqin, Pertumbuhan dalam Persfektif Islam, Jurnal Ekonomi Syariah dan
Bisnis, (Bandung: STAI Yapata Al-Jamawi, 2018), Vol.1, No.2, Hal 119.
3
pengelolaan keuangan dan membebaskan diri dari pengaruh perbudakan sosial
budaya dan politik ekonomi Barat.
Beberapa potensi penting dari ekonomi Islam adalah bagaimana
memobilisasikan sumber-sumber domestik untuk pertumbuhan ekonomi. Ada
tiga aspek yang bisa dikemukakan di sini berkaitan dengan sumber-sumber
domestik tersebut yaitu: (1) potensi menabung; (2) mobilisasi untuk menabung;
(3) alokasi dan pemanfaatan tabungan untuk pertumbuhan ekonomi
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam pertumbuhan
ekonomi. Manusia merupakan pelaku-pelaku yang aktif dalam pertumbuhan
ekonomi yang melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam,
pengumpulan modal, pembangunan sosial, ekonomi dan institusi-institusi
politik yang menggiatkan proses pertumbuhan. Mereka menyediakan dua
faktor penting dalam proses pertumbuhan yaitu sebagai pekerja dan pelaku
enterprenuership.
Kepiawaian yang efisien seorang pekerja sangat penting dalam
pertumbuhan ekonomi. Efisien dalam bekerja mensyaratkan dua kualitas yatiu
profesionalisme dan kualitas moral adalah kualitas moral. Profesionalisme
bekerja meliputi keterampilan dan efisien dalam bekerja. Sedangkan kualitas
moral adalah kualitas yang memberikan dorongan untuk bekerja secara efisien,
ikhlas, dan jujur.
Kedua kualitas di atas, yaitu profesionalisme dan moral adalah sangat
penting untuk mendapatkan kontribusi maksimal dalam pertumbuhan ekonomi
pekerja yang profesional dengan keterampilan yang tinggi tanpa kejujuran,
keikhlasan tidak dapat memberikan kontribusi apa-apa bagi proses
pertumbuhan, begitu juga sebaliknya dengan pekerja yang mempunyai
kejujuran, keikhlasan tapi tidak memiliki keterampilan juga tidak bisa
memberikan kontribusi apa-apa bagi pertumbuhan ekonomi. Maka dengan
demikian, keduanya merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan
satu sama lain.
3. Enterprenuership (Jiwa Wiraswasta)
4
Ditegaskan oleh beberapa ekonom bahwa enteprenuership merupakan
salah satu faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Menurut
pendapat Schumpeter, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh fungsi yang
dinamis dari enterprenuership, dan fungsi dari enterprenuership ini adalah
suatu inovasi. Walaupun - menurut beberapa pendapat ekonomi yang lain
fungsi yang inovatif enterprenuership tersebut tidak begitu nampak dalam
perusahaan-perusahaan negara dan dalam penafsiran yang lebih luas.
Kontribusi mendasar dari enterprenuership dalam menggerakkan roda
pertumbuhan ekonomi tidak bisa disanggah, karena perannya yang begitu vital.
Islam mendukung bertumbuh-kembangnya jiwa enterprenuership dalam
usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Islam memberikan motivasi
positif kepada berbagai aktifitas kehidupan ekonomi dengan maksud untuk
mendapatkan sumber penghidupan yang halal. Dari pokok pikiran sumber-
sumber enterprenuership ataupun non-enterprenuership dalam mendapatkan
harta, ada dua pengertian yang agak luas dari apa yang dimaksud dengan
mencari pendapatan: Pertama, bekerja untuk orang lain atas dasar gaji dan upah
dalam jumlah tertentu. Kedua, melakukan usahausaha wiraswasta. Islam
menganjurkan umatnya untuk bekerja untuk mendapatkan upah atau gaji, baik
yang dilakukan kepada orang lain maupun yang dilakukan secara mandiri
(wiraswasta). Dalam alQur’an Allah memerintahkan untuk menggali dan
mendapatkan karunia yang banyak yang disediakan oleh Allah, hal itu bisa
dilakukan melalui wiraswasta.
Dalam aktivitas ekonomi ada dua motif yang dianjurkan dalam aktifitas
kewiraswastaan, yatu: motivasi keuntungan dan motivasi untuk berprestasi.
Namun demikian , segala aktivitas bisnis harus selalu mengacu kepada
ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan oleh syari'ah yaitu aktifitas bisnis
yang halal.
4. Kemajuan Teknologi
Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memberikan
kontribusi yang cukup tinggi bagi pertumbuhan ekonomi. Kemajuan dalam
teknologi menyebabkan bertambahnya produk yang dihasilkan oleh setiap
satuan faktor satuan produksi atau input yang digunakan. Tatkala tenaga kerja
5
menjadi relatif langka, kemajuan teknologi menjurus ke arah penemuan proses
yang “hemat tenaga kerja”. Namun penemuan juga menghemat faktor lain.
Sebagai contoh, penyulapan lahan-lahan dari laut atau rawa, dan juga
penterasan lahan, dapat dianggap sebagai penemuan yang menciptakan
“penghemat lahan begitu pula halnya dengan praktek di bidang pertanian
seperti penanaman kali dengan irigasi dan tumpang sari berbagai jenis tanaman
yang berumur pendek.
Penemuan teknologi yang menghemat kerja mungkin akan membuat
orang kehilangan pekerjaan untuk sementara waktu. Namun, perekonomian
yang mengalami pertumbuhan cepat menciptakan bidang usaha baru juga
berkat penemuan-penemuan yang mengakibatkan semakin sedikitnya
kebutuhan akan tenaga kerja dalam proses produksi yang menggantikan proses
produksi yang lama itu.
2
Moeljarto Tjokrowinoto, Pembangunan, Diliema dan Tantangan, (Jakarta: Pustaka
Pelajar, 1996), Hal 145.
6
ekonomi serta sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang memperlancar dari sebuah
proses pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi, masyarakat sendiri
berperan sebagai sebuah pelaku utama serta pemerintah menjadi sebuah
pembimbing serta dalam mendukung jalannya sebuah pembangunan ekonomi.3
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator dari keberhasilan proses
pembangunan. Semakin tingginya akan pertumbuhan ekonomi, biasanya akan
semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi ini
adalah sebuah proses perubahan menuju dalam perbaikan yang dilakukan secara
sadar serta terencana untuk bisa meningkatkan taraf hidup dari masyarakat.
Berikut ini definisi Pembangunan Ekonomi dari para ahli:
1. Hollis Chenery dan Moises Syrquin
Mereka mengatakan bahwa dalam variasi sistematis pada aspek signifikan
apapun dari struktur ekonomi maupun dalam sosial yang terkait dengan
peningkatan tingkat pada pendapatan maupun dalam indeks pembangunan
lainnya.
2. Michael Paul Todaro
Baginya definisi pembangunan ekonomi adalah sebuah proses multidimensi
yang berkaitan dalam reorganisasi maupun reorientasi pada seluruh sistem
ekonomi serta sosial.
3. Cambridge Dictionary
3
Rustan, Pusaran Pembangunan Ekonomi, (Jakarta: Sah Media, 2019), Hal 73.
7
Definisi pembangunan ekonomi adalah peningkatan standar hidup yang
berbasis luas serta berkelanjutan bagi individu di dalam komunitas yang secara
keseluruhan.
Pembangunan ekonomi bisa diartikan sebuah proses yang dapat
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat pada jangka yang
panjang. Berikut ini merupakan tiga elemen penting yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi:4
1. Pembangunan sebagai suatu proses
Pengertiannya adalah bahwa dalam pembangunan merupakan suatu tahap yang
perlu dijalani bagi setiap masyarakat maupun bangsa. Setiap negara pun perlu
menjalani tahapan perkembangan dari suatu kondisi yang adil, makmur serta
sejahtera.
2. Pembangunan sebagai suatu usaha yang bertujuan meningkatkan pendapatan
perkapita
Maksudnya adalah tindakan aktif yang perlu dijalankan oleh negara dalam
proses peningkatan pendapatan perkapita. Maka dengan partisipasi dari seluruh
pihak negara harus baik. Karena dalam pendapatan perkapita menjadi cermin
untuk kebaikan kesejahteraan masyarakat.
5
Christea Frisdiantara dan Imam Mukhklis, Ekonomi Pembangunan Sebuah Kajian
Teoretis Dan Empiris, (Malang: Malang Unikama, 2015), Hal 49.
9
1. Struktur ekonomi. Sebagai contohnya, pergeseran dari sektor pertanian yang
berubah menjadi sektor industri.
3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM ini dapat dilihat dari umur panjang
maupun pengetahuan, hidup sehat, serta standar hidup layak.
Banyak faktor juga yang bisa mempengaruhi akan keberhasilan dari sebuah
pembangunan ekonomi, yaitu dari faktor ekonomi serta non-ekonomi. Faktor
ekonomi yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, keahlian, serta
kewirausahaan. Faktor ekonomi tersebut bisa mendorong akan ketersediaan bahan
baku hingga dalam proses pengolahan yang menjadi produk-produk berkualitas.
10
produksi meningkat, maka perekonomian tumbuh. Begitupun sebaliknya, bila
menurun, perekonomian akan terkontraksi. Hal tersebut semuanya akan tercermin
dari perubahan PDB dari selang waktu ke waktu.
Sementara itu, dari pembangunan ekonomi akan membahas aspek ekonomi
serta sosial secara lebih luas, tidak hanya pada aspek-aspek yang telah disebutkan.
Hal itu juga berbicara tentang bagaimana bentuk perekonomian akan
meningkatkan standar hidup serta kesejahteraan penduduknya. Sehingga tidak
hanya tentang meningkatkan produksi, konsumsi serta pendapatan, namun juga
mengenai aspek kesejahteraan lainnya, termasuk dalam mengurangi kemiskinan
serta ketimpangan sosial ekonomi.
Pembangunan akan mengarahkan perekonomian serta warga negara yang
menuju kehidupan yang lebih baik. Hal itu akan berjalan dengan menciptakan
lebih banyak lapangan kerja serta pendapatan, layanan pendidikan dan perawatan
kesehatan, meningkatkan akses ke barang serta jasa, mendorong pada kebebasan
serta pilihan ekonomi serta sosial warga negara.
Jadi, dalam pertumbuhan ekonomi akan menjadi sebuah landasan untuk
pembangunan ekonomi. Dengan pertumbuhan ekonomi, perekonomian dapat
menciptakan lebih banyak pekerjaan serta pendapatan. Jumah barang juga jasa
akan meningkat, lebih bervariasi dan lebih berkualitas. Semua memungkinkan
warga negaranya bisa memenuhi berbagai banyak kebutuhan serta keinginan
mereka. Maka dari itu, standar kehidupan akan masyarakat mereka seharusnya
dapat membaik.
Namun, pertumbuhan akan ekonomi tidak selalu mengarah pada
pembangunan ekonomi. Sebagai contoh, sebuah perekonomian tumbuh tinggi.
Manfaatnya bisa saja tidak menyebar secara merata pada seluruh warga negara,
namun hanya ke pemilik modal. Pada akhirnya akan menciptakan ketimpangan
pendapatan serta kekayaan. Pertumbuhan tinggi tidak akan menghasilkan
pengurangan kemiskinan serta pengangguran, maupun peningkatan layanan sosial
penting seperti pendidikan, serta kesehatan dan sanitasi.
Selain itu pun, pertumbuhan tinggi seringkali mengakibatkan pengorbanan
pada lingkungan. Perilaku eksploitatif membuat degradasi serta permasalahan
lingkungan yang muncul seperti limbah dan bahkan pemanasan global. Hal
11
tersebut akan mungkin memberi manfaat bagi generasi sekarang namun akan
menjadi beban untuk generasi mendatang.
Keberhasilan dari sebuah pembangunan ekonomi seharusnya akan tercermin dari
perbaikan pada variabel-variabel berikut ini:
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai perkembangan yang
terus-menerus dari faktor produksi secara benar yang mampu memberikan
konstribusi bagi kesejahteraan manusia. Adapun faktor-faktor pertumbuhan
ekonomi tersebut adalah sebagai berikut: sumber-sumber Investasi, sumber daya
manusia, enterprenuership (jiwa wiraswasta), dan kemajuan teknologi.
Pembangunan ekonomi merupakan sebuah proses kenaikan dari pendapatan
total serta pendapatan perkapita memperhitungkan dengan adanya pertambahan
penduduk juga disertai perubahan fundamental dari struktur ekonomi sebuah
negara serta pemerataan pendapatan untuk para penduduk dari suatu negara.
Beberapa tujuan pembangunan ekonomi: meningkatkan ketersediaan barang serta
jasa, meningkatkan pendapatan perkapita, dan mendorong kebebasan untuk
membuat pilihan ekonomi dan sosial secara bertanggung jawab.
13
DAFTAR PUSTAKA
14