You are on page 1of 3

Nama

Matakuliah Projek Kepemimpinan 2

(tuliskan nama mata kuliah yang pengalaman belajarnya akan direfleksi)


Review Projek Kepemimpinan 2 adalah lanjutan dari projek kepemimpinan 1
pengalaman dimana menyediakan kesempatan bagi masing-masing kelompok
belajar. mahasiswa untuk melihat kembali dan mengimplementasikan rencana
projek yang telah di buat pada Projek Kepemimpinan I. Terdapat tiga fase
yang akan dilalui pada projek kepemimpinan 2 hal yang cukup berbeda dari
pengerjaan LMS yang di projek kepemimpinan 1. Adapun ketga fase
tersebut adalah :
Fase 1 : Revisi dan Konfirmasi Rencana
Focus utama dari fase 1 yaitu mentransformasikan rencana yang telah dibuat
dalam Projek Kepemimpinan I menjadi rencana milik bersama dengan
sekolah. Dari tindak lanjut projek yang telah dilakukan pada PK 1 di fase
pertama ini, kami diharapkan merevisi dan menguatkan rencana aksi nyata
yang sudah disusun dengan menggunakan model 5D atau BAGJA yang
telah dipelajari pada PK 1 dan mengkonfirmasinya ke dosen pendamping
serta sekolah yang menjadi sasaran.

Fase 2 : Prosedur Pelaksanaan


Pada fase ini, mahasiswa bersama kelompok melakuukan tahap persiapan
dan perencanaan. Dimana mahasiswa melakukan perizinan dengan pihak
sekolah dan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan. Setelah
perizinan, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan dimana
mahasiswa melakukan kegiatan tersebut.

Fase 3 : Berbagi praktik baik dalam gelar projek kepemimpinan


Dalam fase terakhir ini, kelompok mahasiswa akan mengkomunikasikan
proses dan hasil dari projek kepada segenap komunitas melalui sebuah
laporan dan kegiatan gelar projek kepemimpinan di kampus. Laporan yang
dibuat diharapkan dapat secara efektif dan efisien menyampaikan apa yang
telah kelompok lakukan dan capai, serta hal-hal yang dapat menggambarkan
dampaknya terhadap kualitas pembelajaran peserta didik di
sekolah/komunitas sasaran projek kepemimpinan yang telah dilakukan.
Refleksi Dari refleksi selama mengikuti pembelajaran projek kepemimpinan 2
pengalaman dimana diketahui bahwa projek kepemimpinan 2 adalah tindak lanjut dari
belajar yang proposal yang telah dibuat sebelumnya di projek kepemimpinan 1 namun
dipilih secara fakta dilapangan setelah memasuki fase 1 yaitu revisi dan konfirmasi
rencana terdapat perubahan-perubahan yang dilakukan. Adapun perubahan-
perubahan tersebut yaitu :
1. Kelompok yang terbentuk di projek kepemimpinan 1 terdapat 5
kelompok yang dipecah menjadi 2 kelompok besar dimana pembagian
kelompok dilakukan berdasarkan jarak setiap mahasiswa. Kelompok
pertama disebut dengan kelompok kota karena zona mahasiswa yang
berada di kota yaitu mulai dari makassar, maros, gowa, dan takalar yang
dapat dijangkau. Sedangkan kelompok 2 adalah mahasiswa yang sulit
melakukan projek secara kelompok dengan via tatap muka.
2. Khusus kelompok 2 dimana projek yang dilaksanakan adalah projek yang
dimungkinkan untuk dilakukan secara individu oleh setiap mahasiswa
dengan melihat dari projek setiap kelompok sebelumnya serta
mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan serta kondisi di setiap
daerah sehingga dilakukan diskusi bersama dosen pendamping dan hasil
diskusi tersebut menghasilkan keputusan bahwa projek yang
dilaksanakan adalah membuat alat peraga IPA sederhana. Sehingga
proposal ynag sebelumnya kami susun mengalami perubahan.
3. Khusus kelompok 2, projek dilakukan secara individu oleh setiap
mahasiswa sehingga peran setiap mahasiswa sama. Dimana setiap
mahasiswa berperan melakukan konfirmasi ke setiap sekolah yang
menjadi tempat sasaran pelaksanaan projek. Adapun yang menjadi
sasaran adalah sekolah yang menjadi tempat PPL. Projek dilaksanakan
dengan bantuan peserta didik dimana mahasiswa wajib mengiikut
sertakan peserta didik dalam pembuatan projek tersebut.
Adapun diskusi mengenai progress setiap mahasiswa dilakukan secara via
online setiap minggunya dimana setiap mahasiswa melaporkan baik dalam
bentuk tulisan maupun video sebagai bukti pelaksanaan projek. Dari projek
kepemimpinan 2 inipula, saya membentuk tim tersendiri dimana tim
tersebut terdiri dari 5 orang yaitu saya sendiri dan empat peserta didik.
Pemilihan peserta didik saya lakukan dari proses belajar di kelas dan jarak
tempuh rumah peserta didik ke sekolah.
Analisis Analisis artefak yang mendukung pengalaman belajar yaitu sebagai berikut
artefak :
pembelajaran
https://drive.google.com/drive/folders/1cbvxQXzUGqFDoDI-
pan8X3PP37Jvv7ht?usp=sharing

Pembelajaran Pembelajaran bermakna yang saya dapatkan dalam projek kepemimpinan 2


bermakna
yaitu mulai dari manajamen waktu, pola pikir, komunikasi dengan pihak
(good
practices) sekolah serta peserta didik sendiri.

1. Manajemen waktu
Secara rencana yang telah disusun untuk pelaksanaan projek yaitu
pembuatan alat peraga namun dilapangan banyak hal yang terjadi diluar
dari kendali mulai dari peserta didik yang libur sehingga pelaksanaan
pembuatan alat peraga sempat terhenti kurang lebih 2 minggu. Segala
aktivitas yang dilakukan harus saya pikirkan dengan pertimbangan
matang. Sehingga dengan waktu yang terbatas, saya siasati pembuatan
alat peraga dengan melihat kondisi kelas peserta didik. Apabila peserta
didik sedang jam kosong, maka saya ambil alih dengan mengizi jam
kosong tersebut dengan persetujuan dari guru pengampuh yang mengajar
pada saat itu. Sehingga terdapat progress pelaksanaan projek.
2. Pola pikir
Dari projek kepemimpinan banyak pola pikir yang membuat saya harus
lebih kreatif dan inovasi dalam membuat alat peraga yang menjadi
projek. Mulai dari tahap perencanaan, persiapan, kemampuan baik
secara finansial maupun dari segi keahlian membuat alat peraga tersebut.
3. Kemampuan komunikasi
Dari projek kepemimpinan 2 ini banyak mengajarkan soft skill yang saya
dapatkan salah satunya bagaimana berkomunikasi ke pihak sekolah serta
peserta didik yang saya ajak Kerjasama. Mulai perizinan ke kepala
sekolah, guru yang memiliki kendala untuk mengajar, serta peserta didik
itu sendiri.

Meskipun terdapat perubahan dari renacana awal projek kepemimpinan 1 ke


projek kepemimpinan 2 namun pembelajaran bermakna yang diberikan
sangat banyak khususnya saya sebagai calon guru, mulai dari bagaimana
saya mengendalikan emosi saya, bagaimana saya harus mmeberikan rasa
nyaman kepada tim saya, bagaimana saya harus bertanggung jawab terhadap
tim yang saya bentuk dan bagaimana saya harus menghasilkan sebuah karya
yang sederhana namun bermakna dan bermanfaat khususnya untuk saya
secara pribadi dan tim saya.

You might also like