You are on page 1of 16

CRIMINAL LIABILITY AGAINST THE PERFORMERS

FUEL TRADING CRIMINAL ACTION


PREMIUM TYPE WITHOUT PERMISSION

Riko Tarianto1, Iyah Faniyah1, Otong Rosadi1


1. Masters Program in Law at Ekasakti University
Email: rikotarianto@gmail.com

ABSTRACT
The judge's consideration in making a decision against the perpetrators of the
crime of trading premium types of fuel without a permit in Decision Number:
48/Pid.Sus/2019/PN.Pmn and Decision Number: 54/Pid.Sus/2020/PN.Pmn is
based on juridical considerations , namely on the evidence presented in the trial
examination. It has been fulfilled, namely the existence of statements from
witnesses, statements of oil and gas experts who have expertise in the field of
downstream oil and gas regulation and other evidence. In addition to juridical
considerations, the judge also considers the sociological aspect of the defendant's
actions in his decision. Second, the Criminal Liability of Perpetrators of the
Crime of Commercial Fuel Types of Premium Unlicensed in Decision Number
48/Pid.Sus/2019/PN.Pmn and Decision Number: 54/Pid.Sus/2020/PN.Pmn is that
the panel of judges issued a decision in violation of Article 53 (d) of Law no. 22
of 2011 concerning Oil and Gas with a sentence of 6 months in prison, the
imposition of this sentence as a form of criminal responsibility is felt to be far
below the maximum criminal threat.

Keywords: Judge's Consideration, Accountability, Crime, Unlicensed Fuel


Trading
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU
TINDAK PIDANA PERNIAGAAN BAHAN BAKAR
JENIS PREMIUM TANPA IZIN

Riko Tarianto1, Iyah Faniyah1, Otong Rosadi1


1. Program Magister Ilmu Hukum Universitas Ekasakti
Email: rikotarianto@gmail.com

ABSTRAK
Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana
perniagaan bahan bakar jenis premium tanpa izin pada Putusan Nomor :
48/Pid.Sus/2019/PN.Pmn dan Putusan Nomor : 54/Pid.Sus/2020/PN.Pmn adalah
berdasarkan pertimbangan yuridis, yaitu pada alat bukti yang dikemukakan dalam
pemeriksaan persidangan. Telah terpenuhi yaitu adanya keterangan dari saksi-
saksi, keterangan ahli Migas yang mempunyai keahlian dibidang pengaturan hilir
minyak dan gas bumi serta alat bukti lainnya. Selain pertimbangan yuridis, hakim
juga mempertimbangkan aspek sosiologis dari perbuatan terdakwa pada
putusannya. Kedua, Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana
Perniagaan Bahan Bakar Jenis Premium Tanpa Izin Pada Putusan Nomor
48/Pid.Sus/2019/PN.Pmn dan Putusan Nomor : 54/Pid.Sus/2020/PN.Pmn adalah
Majelis hakim menjatuhkan putusan dengan melanggar Pasal 53 (d) UU No. 22
Tahun 2011 tentang Minyak dan Gas Bumi dengan hukuman 6 bulan penjara
penggenaan hukuman tersebut sebagai bentuk pertanggung jawaban pidana
dirasakan masih jauh dibawah dari ancaman pidana maksimal.

Kata Kunci : Pertimbangan Hakim, Pertanggung jawaban, Pidana, Perniagaan


Bahan Bakar Tanpa Izin

PENDAHULUAN Indonesia merupakan minyak serta


gas alam yang membagikan donasi
Negeri Republik Indonesia
lumayan besar kepada pendapatan
merupakan negeri kepulauan yang
Negeri. Tidak hanya berkontribusi
banyak hendak materi galian. Materi
dalam pendapatan Negeri, minyak
galian ini, mencakup kencana, perak,
serta gas alam ialah komuditas vital
tembaga, minyak serta gas alam,
yang menggenggam andil berarti
batu kobaran, serta lain- lain. Salah
dalam penyediaan materi dasar
satu hasil alam Negeri Indonesia
pabrik, pelampiasan keinginan
yang sudah bawa perkembangan
berarti hingga pengelolaannya butuh
cepat untuk keselamatan orang
dicoba seoptimal bisa jadi supaya

2
bisa digunakan buat kelimpahan alhasil pengolaanya butuh dicoba
serta keselamatan orang Indonesia. seoptimal bisa jadi. Dalam usaha
1
Perihal ini searah dengan apa yang menghasilkan aktivitas upaya
di tegaskan dalam Artikel 33 bagian( minyak serta gas alam untuk buat
2) serta bagian( 3) Hukum Dasar menciptakan kenaikan kelimpahan
Republik Indonesia Tahun 1945. serta keselamatan orang sudah
Artikel 33 bagian( 2). diresmikan Hukum No 22 Tahun
Pengangkutan selaku cara 2001 mengenai Minyak serta Gas
terdiri atas serangkaian aksi mulai Alam. Hukum itu membagikan alas
dari pencantuman ke dalam hukum untuk pembaruan serta
pengangkut, setelah itu dibawa oleh penyusunan kembali aktivitas upaya
pengangkut mengarah ke tempat migas.
tujuan yang sudah didetetapkan, Minyak serta gas alam
serta pembongkaran ataupun senantiasa jadi kasus garis besar
penyusutan ditempat tujuan. sebab keterbatasan jumlahnya serta
Mencegah penyalahgunaan dalam karakternya. Materi bakar
pengangkutan serta atau ataupun minyak( BBM) ialah salah satu
niaga materi bakar minyak yang produk penting dari hasil desalinasi
sepatutnya menjajaki metode minyak alam. Terdapatnya dominasi
ataupun peraturan permisi yang dicoba memunculkan sebagian
pengangkutan pastinya diiringi penyimpangan, antara lain
dengan ganjaran kejahatan untuk merupakan penyalahgunaan
tiap orang yang melanggarnya.2 pengangkutan niaga materi bakar
Minyak serta gas alam ialah minyak yang disubsidi oleh
pangkal energi alam yang dipahami Penguasa. Hukum No 22 Tahun
oleh negeri memiliki peranaan 2001 mengenai Minyak serta Gas
berarti dalam perekonomian nasional Alam sudah diundangkan pada

1
bertepatan pada 23 November 2001
Alikodra, Konservasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan, Gadjah Mada ialah pilar asal usul dalam
University Press, Yogyakarta, 2012
2
Abdulkadir Muhammad, Hukum membagikan alas hukum untuk
Pengangkutan Niaga, Citra Aditya Bakti,
Bandung. 1998, hlm 12
langkah- langkah inovasi serta

3
penyusunan kembali aktivitas upaya ataupun aktivitas upaya ambang. Di
Minyak serta Gas Alam yang terdiri Pariaman sedang kerap ditemukan
dari aktivitas upaya ambang serta kecurangan berbentuk akumulasi
aktivitas upaya asal. Aktivitas upaya serta pemasaran materi bakar
ambang itu diatur pada Artikel 23 minyak( BBM) bersubsidi tipe solar
UU Migas. serta gasolin bermutu. Hingga butuh
Perbuatan kejahatan dikenal gimana pertanggungjawaban
penyalahgunaan pengangkutan serta kejahatan kepada pelakon perbuatan
niaga materi bakar minyak kejahatan penyalahgunaan
bersubsidi, diatur dalam determinasi pengangkutan niaga materi bakar
Artikel 53 hingga dengan Artikel 55 minyak yang disubsidi oleh
Hukum No 22 Tahun 2001 Penguasa alhasil bisa membagikan
mengenai Minyak serta Gas Alam, dampak kapok pada pelakon.
aksi pengangkutan, pembagian, Di area Hukum Majelis hukum
penampungan, akumulasi sampai Negara Pariaman sudah terjalin
pemasaran Materi Bakar sebagian kali perbuatan kejahatan
Minyak( BBM). Niaga materi bakar minyak( BBM)
Sedemikian itu banyaknya tanpa permisi semacam pada
permasalahan yang mencuat di aspek Tetapan No: 48 atau Pid. Sus atau
pertambangan spesialnya dalam 2019 atau PN atau Pmn ialah
aspek minyak serta gas alam hal terdakwa RIKI ARWIN Pgl RIKI
ekplorasi serta pemanfaatan tanpa dengan memakai mobil toyota
memiliki kontrak kegiatan serta avanza BA 1466 TA yang di dalam
permisi upaya pengurusan minyak mobilnya ada tong
serta gas alam merupakan kerangka persediaan( perubahan) yang
balik terdapatnya Hukum No 22 bermuatan BBM tipe bermutu pada
Tahun 2001 mengenai Minyak serta hari Selasa bertepatan pada 23
Gas Alam. Hukum ini menata Oktober 2018 sekira jam 17. 00 Wib
mengenai aktivitas upaya yang di SPBU Desa Pondok Pariaman
berhubungan dengan minyak serta Kec. Pariaman Tengah Kota
gas alam, bagus aktivitas upaya asal Pariaman sudah diamankan oleh

4
Dasar Reserse Pidana Polres dilanggarnya ialah 6( 6) bulan bui
Pariaman pada durasi memuat BBM dengan era eksperimen sepanjang
tipe bermutu yang telah menggapai 1( satu) tahun.
pengisian sebesar Rp. 600. 000,-( 6 Permasalahan yang akan
dupa ribu rupiah). dibahas adalah Pertimbangan
Berikutnya Tetapan No: 54 Hakim dalam menjatuhkan putusan
atau Pid. Sus atau 2020 atau PN atau serta pertanggungjawaban
Pmn dimana tersangka pidananya.
melaksanakan Niaga materi bakar
minyak( BBM) tanpa permisi METODE PENELITIAN
dengan memakai mobil mobil merek Spesifikasi penelitian adalah
Suzuki Carry ST 100 warna hijau deskriptif analitis, dengan metode
tahun 1987 BA 1924 FI, yang mana pendekatan yuridis normative. Jenis
didalam mobil itu telah telah data yang digunakan adalah data
terdapat tong minyak sekunder. Data sekunder diperoleh
persediaan( perubahan) yang di las dari studi dokumen. Data yang
berupa petak dengan lubang diperoleh kemudian dianalisa secara
pengisian seakan lobang tong BBM kualitatif .
konsumsi alat transportasi lazim
PEMBAHASAN
yang dapat muat BBM tipe gasolin
atau bermutu dalam jumlah banyak A. Pertimbangan Hakim Dalam
serta di dalam tong itu bermuatan Menjatuhkan Putusan
Terhadap Pelaku Tindak
BBM tipe bermutu atau gasolin yang Pidana Perniagaan Bahan
banyak. Kedua tetapan majelis Bakar Jenis Premium Tanpa
Izin Pada Putusan Nomor
hukum ini ialah ketetapan majelis 48/Pid.Sus/2019/PN.Pmn dan
hukum kepada perbuatan kejahatan Putusan Nomor
54/Pid.Sus/2020/PN.Pmn
spesial dengan ketentuan biasa yang
pula bertabiat spesial. Tetapan yang Pengumpulan ketetapan
diserahkan Juri sangat ringan amat dibutuhkan oleh Juri dalam
dibandingkan dengan yang ada pada memastikan tetapan yang hendak
peraturan perundang ajakan yang dijatuhkan pada tersangka.

5
Disebabkan tetapan yang hendak perlengkapan fakta yang
dijatuhkan pada tersangka dikemukakan dalam pengecekan
haruslah dilandasi dengan rasa sidang. Bersumber pada
tanggung jawab, kesamarataan, perlengkapan fakta yang legal
kebijaksanaan serta dihubungkan dengan
profesionalisme dari seseorang perlengkapan fakta yang terdapat
Juri. Juri dalam membagikan dalam Tetapan No 54 atau Pid.
tetapan tidak cuma bersumber Sus atau 2020 atau PN Pmn serta
pada pada nilai- nilai hukum Tetapan No 48 atau Pid. Sus atau
namun Juri pula harus menggali, 2020 atau PN Pmn sudah
menjajaki, serta menguasai nilai- terkabul ialah terdapatnya
nilai yang hidup dalam warga. penjelasan dari saksi- saksi,
Perihal itu dipaparkan dalam penjelasan ahli Migas yang
Artikel 5 bagian( 1) Hukum No memiliki kemampuan dibidang
48 Tahun 2009 mengenai pengaturan ambang minyak serta
Kewenangan Peradilan kalau,“ gas alam dan perlengkapan fakta
Juri harus menggali, menjajaki, yang lain. Benda fakta pada
serta menguasai nilai- nilai Tetapan No 54 atau Pid. Sus atau
hukum yang hidup dalam 2020 atau PN Pmn merupakan 1(
warga”. Terdapat 2 jenis buat satu) bagian mobil merek Suzuki
membagikan analisis pada carry ST 100 warna hijau BA
estimasi Juri dalam menjatuhkan 1924 FL atas julukan Nofi
tetapan. Jenis awal hendak Asmira bersama STNK serta
diamati dari bidang estimasi kunci kontak di dalam mobil
yang bertabiat yuridis serta yang terpasang tong persediaan.
kedua merupakan estimasi yang Sebaliknya pada Tetapan
bertabiat non- yuridis.3 No 48 atau Pid. Sus atau 2020
Estimasi juri dengan cara atau PN Pmn, benda bukti adalah
yuridis wajib didasarkan pada 14( 4 simpati) buah derigen
3
Muhammad Rusli, Hukum Acara kosong kapasitas 35 liter, BBM
Pidana Kontemporer, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2007, hlm. 221
tipe bermutu yang berjumlah

6
lebih kurang 90 liter serta satu liter, tidak hanya melunasi cocok
bagian mobil Avanza warna dengan harga gasolin yang
putih BA 1466 TA dan 1( satu) dibeli, tersangka pula
bagian pompa nozzle merek membagikan duit cucuak pada
WGM kepunyaan SPBU Desa aparat pengisian di SPBU
Pondok. beberapa Rp 10. 000, 00( 10 ribu
Dengan memandang rupiah) hingga dengan Rp 15.
Tetapan No 48 atau Pid. Sus atau 000, 00( 5 simpati ribu rupiah)
2020 atau PN Pmn yang tiap pembelian Rp 300. 000,
dijadikan estimasi yuridis oleh 00( 3 dupa ribu rupiah) serta kala
juri merupakan seluruh tersangka dibekuk, dikala itu
kenyataan yang terbongkar tersangka membeli BBM tipe
dalam sidang yang nyatanya bermutu sebesar Rp 600. 000,
berkesesuaian dengan faktor 00( 6 dupa ribu rupiah) dengan
faktor artikel yang dilanggar jumlah lebih kurang 90( 9 puluh)
ialah Artikel 53 graf d Hukum liter.
No 22 Tahun 2001 mengenai Berikutnya kalau BBM
Minyak serta Gas Alam. Ada tipe bermutu yang dibeli oleh
pula estimasi yuridis pada tersangka itu rencananya hendak
tetapan ini merupakan penjelasan dibawa ke Agam serta hendak
saksi saksi serta tersangka yang dijual dengan harga Rp 7. 700,
melaporkan kalau tersangka 00( 7 ribu 7 dupa rupiah) per
sudah melaksanakan aksi liter di wilayah Bawan Agam
pembelian BBM tipe bermutu alhasil tersangka mendapatkan
dengan metode tiba ke SPBU profit sebesar Rp 225. 000, 00( 2
Desa Pondok bawa mobil Toyota dupa 2 puluh 5 ribu rupiah) per
Avanza no polisi BA 1466 TA derigen. Aksi tersangka
warna putih, kemudian tersangka melaksanakan pembelian BBM
membeli BBM tipe bermutu tipe bermutu serta dimaksudkan
dengan harga Rp 6. 450, 00( 6 buat kembali menjual BBM tipe
ribu 4 dupa 5 puluh rupiah) per bermutu itu alhasil hendak

7
memperoleh profit dengan Tetapan No 48 atau Pid. Sus atau
jumlah khusus, dengan tidak 2019 atau PN Pmn didatangkan
memiliki permisi dari 6( 6) orang saksi yang sudah
administratur yang berhak alhasil diajukan oleh penggugat biasa.
aksi melaksanakan jual beli Pada Tetapan No 54 atau Pid.
materi bakar minyak tipe gasolin Sus atau 2020 atau PN Pmn
itu tidak memiliki permisi dari didatangkan sebesar 4( 4) orang
administratur yang berhak saksi.
melanggar Artikel 53 graf d Dalam memperhitungkan
Hukum No 22 Tahun 2001 penjelasan seseorang saksi, juri
Mengenai Minyak serta Gas wajib berkeras hati
Alam, alhasil tersangka haruslah memperhatikan: 4
diklaim sudah teruji dengan cara 1) Persesuaian antara penjelasan
legal serta memastikan saksi satu dengan yang lain;
melaksanakan perbuatan 2) Alibi yang bisa jadi
kejahatan. dipergunakan oleh saksi buat
Penjelasan saksi berikan penjelasan khusus;
merupakan sesuatu perlengkapan 3) Persesuaian antara penjelasan
fakta dalam masalah kejahatan saksi dengan perlengkapan fakta
yang berbentuk penjelasan dari lain;
saksi hal sesuatu insiden 4) Metode hidup serta kesusilaan
kejahatan yang didengar, saksi dan seluruh Sesutu yang
diamati, serta dirasakan sendiri pada biasanya pengaruhi bisa
dengan mengatakan alibi dari tidaknya penjelasan itu diyakini.
pengetahuannya itu. Penjelasan Perihal yang pula jadi pancaran
seseorang saksi terkini memiliki pengarang dalam masalah ini
angka pembuktian bila saksi itu sebab dalam pertimbangannya
disumpah terlebih dulu saat juri mengatakan;
sebelum membagikan Menimbang, kalau oleh
penjelasan. Dalam pembuktian 4
Hari Sasangka & Lily Rosita,
Hukum Pembuktian Dalam Perkara Pidana,
kekeliruan tersangka dalam Mandar Maju, Bandung, 2003, hlm 11

8
sebab seluruh faktor dari Artikel memikirkan pandangan
53 graf d Undang Undang No 22 sosiologis dari aksi tersangka
Tahun 2001 mengenai minyak pada putusannya. Pandangan
serta gas alam sudah terkabul, sosiologis merupakan pandangan
hingga tersangka haruslah diluar dari pandangan hukum
diklaim sudah teruji dengan cara yang pula wajib dipikirkan Juri.
legal serta memastikan Pandangan sosiologis bisa ialah
melaksanakan perbuatan pandangan membebankan serta
kejahatan begitu juga memudahkan yang ada pada aksi
didakwakan dalam cema serta pada diri tersangka sendiri.
alternatif awal. Pada Tetapan No 48 atau Pid.
Pengarang berpikiran“ Sus atau 2019 atau PN Pmn ada
tindakan” badan juri tanpa estimasi sosiologis ialah
menarangkan apa yang buatnya terdapatnya kondisi yang
langsung memilah Cema membebankan ialah aksi
Pengganti awal tanpa tersangka menimbulkan
membagikan“ konsiderans” kehilangan negeri serta aksi
merupakan perihal yang tersangka menimbulkan
memunculkan persoalan. kelangkaan gasolin atau
Walaupun berupa pengganti, bermutu. Kondisi memudahkan
cema penggugat biasa atas faktor tersangka yang dipikirkan
perbuatan kejahatan merupakan tindakan santun
melaksanakan niaga Materi tersangka dipersidangan serta
Bakar Minyak yang disubsidi umur yang sedang belia alhasil
Penguasa tanpa permisi, diharapkan bisa mengetahui
senantiasa pantas buat dipikirkan kesalahannya serta
karena dalam kenyataan sidang membenarkan tindakan serta aksi
tersangka menjual materi bakar lakunya.
minyak itu kembali. Berlainan dengan
Tidak hanya estimasi estimasi yang ada pada tetapan
yuridis diatas Juri pula No 54 atau Pid. Sus atau 2020

9
atau PN Pmn estimasi sosiologis Pariaman telah ketat( full
yang dicermati Juri merupakan capacity) serta mau kurangi
kondisi membebankan dimana jumlah masyarakat
tersangka dengan perbuatannya arahan( program peleburan) serta
sudah memunculkan kegelisahan situasi ini diperparah dengan
di tengah warga serta tidak merebaknya wabah Endemi
megindahkan UU Migas. Covid- 19 di semua wilayah di
Kondisi memudahkan dari Indonesia tercantum Kota
tersangka merupakan pengakuan Pariaman, hingga oleh sebab itu
serta penyanggahan kekecewaan Badan akur buat menjatuhkan
tersangka kepada perbuatannya. tetapan berbentuk kejahatan
Bersumber pada pengecekan bersyarat( aksi) serta kompensasi
dipersidangan terbongkar kalau pada Terdakwa.
tersangka melaksanakan
perbuatan kejahatan aquo B. Pertanggungjawaban Pidana
Pelaku Tindak Pidana
diakibatkan sebab pendapatan
Perniagaan Bahan Bakar Jenis
tersangka tiap bulannya tidak Premium Tanpa Izin Pada
Putusan Nomor
memenuhi selaku operator
48/Pid.Sus/2019/PN.Pmn Dan
pompa di SPBU serta tidak Putusan Nomor
54/Pid.Sus/2020/PN.Pmn.
hanya itu tersangka pula wajib
mendanai satu orang istri serta 3
Berdialog mengenai
anak yang sedang kecil- kecil
pertanggungjawaban, hingga
dimana anak awal tersangka
tidak bisa dilepaskan dengan
berpelajaran di SMA, anak ke 2
perbuatan kejahatan, meski
kategori 5 SD dan anak ke 3
dalam penafsiran perbuatan
ingin masuk TK.
kejahatan tidak tercantum
Pada dikala tersangka
permasalahan pertanggung
diadili merupakan pada era
jawaban kejahatan. Perbuatan
Endemi Covid 19 alhasil tidak
kejahatan cuma menunjuk pada
hanya aspek keluarga tersangka
dilarangnya sesuatu aksi. Dasar
di atas, Badan Permasyarakatan

10
terdapatnya perbuatan kejahatan tidak bisa dipidana, melainkan
merupakan dasar keabsahan, bersumber pada daya
sebaliknya dasar bisa determinasi perundang-
dipidananya kreator merupakan undangan kejahatan yang sudah
dasar kekeliruan, berarti kalau terdapat”, ataupun dalam
kreator perbuatan kejahatan Hukum Kejahatan kerap
cuma hendak mempertanggung diketahui dengan Dasar
jawabkan sesuatu aksi kejahatan Keabsahan. Tetapi dalam
bila beliau memiliki kekeliruan perjalanannya kala perihal itu
dalam melaksanakan perbuatan didiamkan berkepanjangan
kejahatan itu. tanpa terdapatnya sesuatu
UU Nomor. 22 Tahun perihal yang membatasinya, tiap
2001 mengenai minyak serta orang bisa dengan leluasa
gas alam tidak sedikitpun memakai ataupun membeli
menyinggung apakah seorang Materi Bakar Minyak yang
pantas dimintai dijual dengan cara tidak legal
pertanggungjawaban ataupun sebab mereka mengetahui kalau
tidak kala seorang itu membeli perihal itu bukanlah dilarang
dan memakai Materi Bakar dalam Hukum.
Minyak yang dijual tanpa Situasi inilah yang
mempunyai permisi upaya. mengakibatkan terbentuknya
Alhasil bila seorang yang penyimpangan aktivitas upaya
membeli dan memakai Materi ambang di Kota Pariaman,
Bakar Minyak Asongan yang antara lain merupakan
dijual tanpa mempunyai permisi pengangkutan, penyimpanan
upaya bukanlah bisa dimintai serta Niaga. Warga diresahkan
pertanggung balasan kejahatan. dengan kelakuan akumulasi
Perihal itu searah dengan BBM paling utama BBM
determinasi dalam Artikel 1 bersubsidi tipe bermutu, alhasil
bagian( 1) KUHP yang kerap terjalin kelangkaan di
melaporkan kalau“ Sesuatu aksi sebagian SPBU. Kejadian ini

11
menghasilkan petugas mengenai Minyak serta Gas
kepolisian instens buat Alam, ialah aksi niaga tanpa
berpatroli teratur, kala dalam permisi upaya. Pada Artikel ini
aktivitas pembedahan teratur bahaya kejahatan maksimum
itu, petugas berprasangka suatu merupakan kejahatan bui sangat
mobil yang tengah muat BBM lama 3( 3) tahun serta
kelewatan dari kapasitas tangka kompensasi sangat besar Rp.
serta kala ditanya tidak sanggup 30. 000. 000. 000, 00( 3 puluh
membuktikan pesan permisi miliyar).
pengangkutan, oleh sebab itu Pada tetapan No 48
petugas memohon pengemudi atau Pid. Sus atau 2019 atau PN
bersama mobil yang lagi Pmn bertanggung balasan
dikendarainya buat mengarah ke kejahatan yang dijatuhkan Juri
Polres Pariaman. merupakan bersalah
Dari kedua tetapan melaksanakan perbuatan
majelis hukum yang ditemukan, kejahatan melaksanakan niaga
nampak kejahatan yang materi bakar minyak( BBM)
dijatuhkan oleh juri pula tanpa dilengkapi permisi upaya
bermacam- macam bagus niaga dengan ganjaran
ganjaran bui ataupun kejahatan bui sepanjang 4( 4)
kompensasi yang diaplikasikan. bulan serta kompensasi
Hendak namun tetapan itu tidak beberapa Rp 3. 000. 000, 00( 3
beraturan walaupun tipe juta rupiah) dengan determinasi
perbuatan pidananya merupakan bila kompensasi itu tidak
serupa. Pada tetapan No 48 atau dibayar ditukar dengan
Pid. Sus atau 2019 atau PN Pmn kejahatan kurungan sepanjang
serta Tetapan No 54 atau Pid. 1( satu) bulan. Pada tetapan No
Sus atau 2020 atau PN Pmn 54 atau Pid. Sus atau 2020 atau
Badan juri menjatuhkan tetapan PN Pmn dengan perbuatan
dengan Artikel 53( d) UU kejahatan yang serupa dijatuhi
Nomor. 22 Tahun 2011 ganjaran kejahatan bui

12
sepanjang 6( 6) bulan serta usul terdapat 6 berbagai
melaporkan kejahatan itu tidak pengenaan berat serta entengnya
butuh dijalani oleh tersangka kompensasi yang bisa
melainkan dikemudian hari dijatuhkan pada pelakon
dengan tetapan Juri kesalahan. Awal merupakan
diperintahkan lain sebab saat diamati dari jenjang pelakon,
sebelum habis era eksperimen bila pelakon dari kategori atas,
sepanjang 1( satu) tahun hingga kejahatan kompensasi
tersangka sudah melaksanakan dijatuhkan lebih berat dibanding
aksi kejahatan. Kejahatan ini dengan pelakon dari kategori
diucap dengan kejahatan sosial kecil. Kedua merupakan
eksperimen ataupun kejahatan diamati dari korbannya, apakah
bersyarat. Tidak hanya itu pula korban berbentuk orang ataupun
Memidana tersangka dengan fauna. Namun tidak diamati dari
kejahatan kompensasi beberapa tipe kelaminnya, alhasil
Rp 5. 000. 000,-( 5 juta rupiah) kehadiran orang lebih
dengan determinasi bila dipikirkan. Ketiga merupakan
kompensasi tidak dibayar diamati dari jumlah korban
ditukar dengan kejahatan yang terdampak, kondisi ini
kurungan sepanjang 3( 3) bulan. terkesan riskan bila berimplikasi
Penggenaan ganjaran itu selaku pada korban dengan cara besar
wujud pertanggung balasan serta massif. Keempat
kejahatan dialami sedang merupakan pada dikala aksi itu
kurang dari bahaya kejahatan terselenggara, maksudnya
maksimum yang ada dalam dalam KUHP pula diketahui
Artikel 53 graf d yang dilanggar siang serta malam, dimana
ialah kejahatan bui sangat lama aspek malam hari jadi pemberat
3( 3) tahun serta kompensasi dalam penjatuhan kejahatan.
sangat besar Rp. 30. 000. 000. Kelima merupakan terdapatnya
000, 00( 3 puluh miliyar). sesuatu niatan dari pelakon
Bersumber pada asal perbuatan kejahatan. Rancangan

13
ini nyatanya diakomodir pula Tetapan yang
dalam KUHP, dimana dijatuhkan oleh juri ini merujuk
terdapatnya kesengajaan serta pada Artikel 53 graf d UU
kealpaan. Keenam merupakan Migas dimana determinasi
diamati dari subjek aksi, obyek hukum cuma memuat kejahatan
disini tidaklah orang melainkan bui maksimal serta kompensasi
berbentuk benda ataupun fauna. maksimal. Mengenang obyek
Terdapat kesamaan antara no 2 yang dijadikan selaku perbuatan
dengan 6 terpaut dengan obyek kejahatan merupakan
kesalahan, namun no 6 lebih kepunyaan individu tersangka
menekankan pada kehilangan serta pembeliannya dengan cara
berbentuk benda serta ataupun sah, namun malah justru disita
fauna. Dari keenam rancangan buat Negeri. Sepatutnya
itu, nyatanya asal usul lebih terdapat prinsip spesial dalam
menekankan pada pelakon penjatuhan kejahatan pengganti
kesalahan, sebab ini hendak kompensasi, dimana hukum
legal kepada pembayaran senantiasa melibatkan kejahatan
beberapa duit dari pelakon pada pengganti bila tersangka tidak
korban. Terlebih, terdapatnya sanggup melunasi beberapa
penghambaan pelakon buat duit. Beskal berlaku seperti
mengabdikan dirinya pada pelaksana eksekutif tetapan juri,
korban yang dibebani atas wajib melaksanakan usaha
perbuatannya, alhasil wujudnya lelang harta barang tersangka
lebih pada perbudakan namun bila memanglah dalam sidang
dilegalkan bagi hukum paling tersangka tidak mampu buat
utama yang berdaulat pada melunasi beberapa duit. Tahap
dikala itu merupakan raja ini dicoba selaku agunan kalau
berlaku seperti donatur serta kompensasi hendak
determinan keadilan.5 terbayarkan. Tetapi bila hasil
5
Andi Hamzah, Sistem Pidana dan lelang harta barang tersangka
Pemidanaan Indonesia, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta, 1993, hlm. 14
sedang belum memenuhi

14
ataupun sebanding dengan rupiah.
kompensasi yang dijatuhkan,
terkini dituangkan kejahatan PENUTUP
pengganti kompensasi dalam Hakim dalam penjatuhan
tetapan sepanjang tidak hukum terhadap perbuatan
melampaui kejahatan pokoknya. perniagaan bahan bakar minyak
Metode pemidanaan begitu bisa bersubsidi tanpa izin dapat
dijadikan referensi dalam memberikan hukuman yang
penerapan kejahatan mendekati maksimal dengan
kompensasi. mempertimbangan jumlah kerugian
Pada kedua tetapan yang timbul akibat perbuatan
diatas kejahatan yang tersebut. Apabila jumlah kerugian
dijatuhkan amat jauh dibawah yang timbul tidak begitu besar
kejahatan maksimum yang seperti kasus diatas dapat dialihkan
diatur oleh undang undang. dengan penyelesaian di luar sistem
Perihal ini diakibatkan sebab peradilan pidana karena tidak
estimasi angka kerugiaan yang seimbang antara biaya peradilan
tidak besar serta perniagaan perbuatan tersebut dengan nilai
minyak bermutu yang dicoba kerugian yang ditimbulkannya.
sedang dalam derajat upaya
perorangan yang karakternya REFERENSI
kecil kecilan. Apalagi pada Alikodra, Konservasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan, Gadjah
tetapan No 54 atau Pid. Sus atau
Mada University Press,
2020 atau PN Pmn dijatuhakan Yogyakarta, 2012
kejahatan eksperimen dengan
Abdulkadir Muhammad, Hukum
estimasi kapasitas badan Pengangkutan Niaga, Citra
Aditya Bakti, Bandung. 1998
sosialisasi yang penuh serta
situasi era pandemic covid 19 Muhammad Rusli, Hukum Acara
Pidana Kontemporer, Citra
tetapi kepada tersangka dijatuhi
Aditya Bakti, Bandung, 2007
kejahatan kompensasi yang
besar ialah sebesar 5( 5) juta

15
Hari Sasangka & Lily Rosita,
Hukum Pembuktian Dalam
Perkara Pidana, Mandar
Maju, Bandung, 2003

Andi Hamzah, Sistem Pidana dan


Pemidanaan Indonesia, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta,
1993,

BIO DATA
Riko Tarianto, saat sekarang
sedang menempuh pendidikan di
Program magister Ilmu Hukum
Universitas Ekasakti.

16

You might also like