Professional Documents
Culture Documents
Acuan Thesis 5
Acuan Thesis 5
Abstract
This study aims to analyze the legal protection of contract workers at public
refueling stations (SPBU) 54,801.01 who were laid off due to the Covid-19
pandemic. The type of research used empirical legal research. The type of approach
used in this research is the fact approach and the sociological approach. Data
collection techniques used are as follows: interview technique, document study
technique, and observation / observation technique. The results showed that the
mechanism for termination of employment in gas stations contract workers
54,801.01 due to the Covid-19 pandemic was optimally implemented in accordance
with the provisions of Article 151 Law of the Republic of Indonesia Number 13 of
2003 concerning Manpower, that is, before layoffs, the company first made
efficiency cut employee salaries. Legal protection for the rights of contract workers
at gas stations 54,801.01 Denpasar, who were laid off as a result of the Covid-19
pandemic has not been obtained optimally, including workers' rights in the form of
severance pay not given in accordance with the provisions of Article 156
Paragraph (2) The Manpower Act and right of compensation and reward money
are not given at the time of termination of employment (PHK).
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum terhadap
pekerja kontrak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 54.801.01 yang
terkena phk akibat pandemi covid-19. Tipe penelitian yang dipakai pada
penyusunan skripsi ini adalah penelitian hukum empiris. Jenis pendekatan yang
dipakai pada penelitian ini yaitu pendekatan fakta (the fact approach) dan
pendekatan sosiologis. Sumber data yang digunakan di dalam penelitian ini diambil
dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data primer dan sekunder
yang digunakan adalah sebagai berikut: Teknik wawancara, Teknik Studi dokumen,
dan Teknik Observasi/Pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mekanisme pemutusan hubungan kerja pada pekerja kontrak SPBU 54.801.01
akibat pandemi Covid-19 secara optimal pelaksanaannya sudah sesuai dengan
154
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
1
Mahfud Mahfud and Zakir Sabara,
2018, Industri Kimia Indonesia, Deepublish,
Jakarta, hal 112
155
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
2
Budi Sitorus, Didiet Rachmat Hidayat, Transportasi Darat’, Jurnal
and Oce Prasetya, ‘Pengelolaan Penggunaan ManajemenTransportasi, Vol. 1. No. 2. Juli
Bahan Bakar Minyak Yang Efektif Pada 2016. ISSN: 2355-4721. hal 2
156
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
bakar bisa terjaga dengan baik. Oleh kontrak disepakati dalam perjanjian
karenanya banyak hal yang wajib dan biasanya bisa didiskusikan
diperhatikan oleh pegawai dalam sebelum kontrak ditandatangani. Hal
memanajemen persediaan BBM. Jadi tersebut untuk meminimalisir
pada setiap SPBU dibutuhkan terjadinya masalah dikemudian hari
pegawai yang kompeten guna yang bisa menyebabkan terjadinya
menjaga ketersediaan BBM untuk perselisihan antara pekerja dengan
masyarakat.3 pihak perusahaan.
Pekerja sering juga disebut Permasalahan yang kerap
dengan karyawan merupakan orang dihadapi oleh pekerja kontrak adalah
yang bekerja dalam suatu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
perusahaan,yang mana tentu akan secara sepihak oleh
terjalin suatu hubungan kerja yang perusahaan.Terjadinya pemutusan
diwujudkan dengan adanya perjanjian hubungan kerja bisa diakibatkan oleh
kerja antara perusahaan dan banyak hal. Misalnya yaitu karena
karyawan.4 Pekerja kontrak memiliki kesalahan tenaga kerja, tutupnya
hubungan kerja yang dituangkan sebuah perusahaan, terjadinya
dalam perjanjian kerja untuk waktu bencana alam, dan sebagainya. Hal ini
tertentu. Pegawai kontrak merupakan masalah yang kompleks
dipekerjakan oleh perusahaan untuk bagi seorang tenaga kerja, karena
jangka waktu tertentu dimana batas
maksimalnya adalah selama tiga
tahun.5 Hak dan kewajiban pekerja
3 5
Alif Sultan, Jumaidi, and Andi Rizqa Maulinda, Dahlan, and M. Nur
Safriani, ‘Perlindungan Hukum Kontrak Rasyid, Perlindungan Hukum Bagi Pekerja
Kerja Terhadap Hak-Hak Pekerja SPBU Di Kontrak Waktu Tertentu Dalam Perjanjian
Kabupaten Maros’, Alauddin Law Kerja Pada PT Indotruck Utama, Kanun
Development (ALDEV), Universitas Islam JurnalIlmu Hukum, Universitas Syiah Kuala,
Negeri Alauddin Makassar, Vol. 1. No. 1, Vol. 18, No. .3, Desember 2016, ISSN: 2527
Maret 2019, ISSN: 4523-3876. hal 2 - 8482, hal 2.
4
Ibid
157
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
6 7
Ayu Ratna Hariputri and Solechan Andrian Sutedi, 2009, Hukum
Sonhaji, ‘Perlindungan Hukum Terhadap Perburuan, Sinar Grafika, Jakarta. hal 14
Hak-Hak Pekerja Yang Terkena Pemutusan 8
Angga Riza, ‘Imbas Corona, 19.124
Hubungan Kerja Akibat Efisiensi Karyawan Di Bali Dirumahkan Dan 480
Perusahaan Berdasarka Undang-Undang No PHK’, Detik.Com, Mei 2020
13 Tahun 2003’, Diponegoro Law Review, <https://news.detik.com/berita/d-
Universitas Diponegoro, Vol. 5. No. 2, 4968769/imbas-corona-19124-karyawan-di-
September 2016, ISSN: 2579 - 9487. hal 3 bali-dirumahkan-dan-480-phk>.
158
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
159
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
160
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
161
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
Covid-19. Menurut pimpinan SPBU karena insentif lembur tidak ada dan
“Penjualan perusahaan menurun gaji karyawan sudah dipotong sesuai
sebesar 30% akibat terjadinya jam kerja. Akan tetapi karena
lockdown pada beberapa wilayah, pandemi Covid-19 berlangsung
sehingga lalu lintas kendaraan selama hampir 4 bulan dan masih
menurun drastis yang mengakibatkan berlangsung hingga sekarang, maka
penurunan penjualan BBM.Oleh keputusan untuk melakukan PHK
karenanya perusahaan mengalami harus diambil perusahaan”
penurunan pendapatan.Tentu dengan Konfirmasi mekanisme
jumlah karyawan yang ada, pelaksanaan Pemutusan Hubungan
pemasukan perusahaan tidak bisa Kerja (PHK) juga dilakukan terhadap
menutupi pengeluaran untuk biaya karyawan yang terkena dampak PHK
perawatan, operasional dan gaji yaitu I Gede Panca Bayu Putra yang
karyawan.Berdasarkan hal tersebut bertugas sebagai operator.Hasil
maka diambil keputusan untuk wawancara terhadap I Gede Panca
melakukan Pemutusan Hubungan Bayu Putra menyebutkan “Sebelum
Kerja pada sejumlah karyawan.akan dilakukan PHK, saya bekerja 3 kali
tetapi sebelumnya sudah dilakukan selama seminggu.Jadi sebulan
upaya untuk melakukan efisiensi bekerja hanya 12 kali. Jam kerjanya
misalnya mengurangi jam kerja tetap 8 jam tetapi tidak ada piket
karyawan. SPBU yang awalnya malam. Sedangkan untuk gaji
beroperasi 24 jam, ketika pandemi dipotong menjadi setengah kali gaji
hanya beroperasi sampai jam 9 semula”.Pernyataan senada juga
malam. Karena memang di atas jam disampaikan oleh Dewa Ayu Manik
tersebut tidak ada lagi kendaraan di yang juga bekerja sebagai operator
jalan raya kecuali keadaan darurat. yang menyebutkan bahwa “Sebelum
Pemotongan jam kerja tersebut bisa pandemi biasanya bekerja 25 hari
memberi efisiensi sedikit pengeluaran rata-ratanya. Tapi setelah pandemi
162
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
hanya bekerja 12-13 kali saja. Tentu karena perusahaan SPBU menderita
pengurangan jam kerja tersebut kerugian, akhirnya diambil jalan
berakibat pada jumlah gaji juga melakukan PHK terhadap 3 orang
berkurang”. Pernyataan serupa karyawan tersebut.Karena beban
namun sedikit berbeda mengenai jam operasional dari keuangan perusahaan
kerja diuangkapkan oleh I Made Alit tidak bisa tertutupi akibat terjadinya
Atmaja yang bertugas sebagai pandemi Covid-19 yang
Satpam, yang menyatakan bahwa menyebabkan menurunnya
“biasanya Satpam untuk shift pagi pemasukan perusahaan.
atau sift siang bekerja 2 orang Menurut Undang-Undang
sekaligus, akan tetapi karena pandemi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
ini, setiap shift hanya bertugas 2003 tentang Ketenagakerjaan,
seorang Satpam. Shift malam pekerja atau buruh berhak
ditiadakan karena memang SPBU mendapatkan kompensasi dengan
beroperasi hanya sampai jam 9 ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
malam. Sama seperti petugas yang 1). Komponen Kompensasi
lain, saya juga mengalami penurunan Kompensasi yang diberikan
upah sebesar setengah dari semula. kepada pekerja atau buruh yang
Tapi ini hanya berlangsung 2 bulan, hubungan kerjanya terputus dengan
setelah itu saya di-PHK” perusahaan Dalam kasus atau kondisi
Hasil wawancara terhadap tertentu, adakalanya pekerja atau
responden menunjukkan bahwa buruh berhak untuk mendapatkan
perusahaan sudah mengupayakan keseluruhan komponen kompensasi
efisiensi sesuai instruksi Pasal 151 yang dimaksud diatas.Namun
UURINo 13 Tahun 2003 tentang adakalanya pula pekerja atau buruh
Ketenagakerjaan. Akan tetapi karena yang mendapatkan 1 (satu) atau 2
pandemi berlangsung cukup lama, hal (dua) saja dari keempat kompensasi
tersebut hanya bertahan 2 bulan dan
163
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
164
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
165
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
166
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
167
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
168
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr
169