You are on page 1of 16

JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)

Volume. 01, Nomor 01, (2021)


FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA


KONTRAK STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM
(SPBU) 54.801.01 YANG TERKENA PHK AKIBAT PANDEMI
COVID-19
Ni Kadek Lita Nuari Efendi1), I Gusti Bagus Hengki2)
1,2)
Fakultas Hukum, Universitas Mahasaraswati, Denpasar
Email: igustibagushengki@gmail.com

Abstract
This study aims to analyze the legal protection of contract workers at public
refueling stations (SPBU) 54,801.01 who were laid off due to the Covid-19
pandemic. The type of research used empirical legal research. The type of approach
used in this research is the fact approach and the sociological approach. Data
collection techniques used are as follows: interview technique, document study
technique, and observation / observation technique. The results showed that the
mechanism for termination of employment in gas stations contract workers
54,801.01 due to the Covid-19 pandemic was optimally implemented in accordance
with the provisions of Article 151 Law of the Republic of Indonesia Number 13 of
2003 concerning Manpower, that is, before layoffs, the company first made
efficiency cut employee salaries. Legal protection for the rights of contract workers
at gas stations 54,801.01 Denpasar, who were laid off as a result of the Covid-19
pandemic has not been obtained optimally, including workers' rights in the form of
severance pay not given in accordance with the provisions of Article 156
Paragraph (2) The Manpower Act and right of compensation and reward money
are not given at the time of termination of employment (PHK).

Keywords : Legal Protection, Contract Workers, layoffs due to Covid-19

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum terhadap
pekerja kontrak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 54.801.01 yang
terkena phk akibat pandemi covid-19. Tipe penelitian yang dipakai pada
penyusunan skripsi ini adalah penelitian hukum empiris. Jenis pendekatan yang
dipakai pada penelitian ini yaitu pendekatan fakta (the fact approach) dan
pendekatan sosiologis. Sumber data yang digunakan di dalam penelitian ini diambil
dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data primer dan sekunder
yang digunakan adalah sebagai berikut: Teknik wawancara, Teknik Studi dokumen,
dan Teknik Observasi/Pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mekanisme pemutusan hubungan kerja pada pekerja kontrak SPBU 54.801.01
akibat pandemi Covid-19 secara optimal pelaksanaannya sudah sesuai dengan

154
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

ketentuanPasal 151 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003


tentang Ketenagakerjaan, yaitu sebelum melakukan PHK perusahaan terlebih
dahulu melakukan efisiensi dengan memotong gaji karyawan. Perlindungan
Hukum terhadap hak-hak Pekerja Kontrak di SPBU 54.801.01Denpasar, yang
terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagaiakibat Pandemi Covid-19
belum diperoleh pekerja secaraoptimal, diantaranya hak-hak pekerja berupa uang
pesangon tidak diberikan sesuai dengan ketentuan Pasal 156 Ayat (2) Undang-
Undang Ketenagakerjaan dan uang hak penggantian dan uang penghargaan tidak
diberikan saat terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Kata Kunci : Perindungan Hukum, Pekerja Kontrak, PHK akibat COVID-19

A. Pendahuluan dipergunakan sebesar-besarnya untuk


Sumber daya alam merupakan kemakmuran rakyat”.
faktor penting dalam menunjang Berdasarkan sifatnya, sumber
aktivitas manusia. Hampir setiap daya alam dapat dibedakan menjadi
aspek kehidupan manusia dua yaitu sumber daya alam yang
membutuhkan energi yang mana terbarukan (renewable) dan sumber
sumber atau mekanisme daya alam yang dimanfaatkan oleh
pembuatannya membutuhkan sumber manusia untuk kebutuhan hidup.
daya alam. Negara wajib memastikan Salah satu sumber daya alam yang
pengelolaan dan pemanfaatan sumber erat kaitannya dengan aktivitas
daya alam sepenuhnya ditujukan masyarakat adalah minyak bumi.1
untuk kemakmuran rakyat. Hal Melihat peran penting dari minyak
tersebut tercantum pada Pasal 33 Ayat bumi, maka secara khusus segala hal
(3) Undang-Undang Dasar Negara yang berkaitan dengan minyak bumi
Republik Indonesia Tahun 1945 yang diatur dalam Undang-Undang
menyatakan “Bumi, air dan kekayaan Republik Indonesia No. 22 Tahun
alam yang terkandung di dalamnya 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi,
dikuasai oleh negara dan undang-undang tersebut mengatur

1
Mahfud Mahfud and Zakir Sabara,
2018, Industri Kimia Indonesia, Deepublish,
Jakarta, hal 112

155
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

bahwa minyak bumi yang ada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar


Indonesia diolah dan banyak Umum atau disingkat dengan SPBU
digunakan sebagai Bahan Bakar (yang selanjutnya disebut dengan
Minyak (yang selanjutnya disebut SPBU). SPBU merupakan satu-
dengan BBM), yang merupakan salah satunya perusahaan milik pemerintah
satu jenis bahan bakar yang yang memiliki izin resmi untuk
digunakan secara luas pada era menyalurkan BBM kepada
industrialisasi saat ini. konsumen. Oleh karenanya berkaitan
Bidang transportasi merupakan dengan menjaga stabilitas
salah satu sektor yang sangat ketersediaan BBM untuk masyarakat,
memerlukan sumber daya alam dalam SPBU memiliki peran yang sangat
bentuk Bahan Bakar Minyak vital. Baik manajemen SPBU dan
(BBM).Sektor transportasi menyerap pemerintah terkait harus menjalin
sekitar 90% penggunaan Bahan Bakar koordinasi yang efektif dalam
Minyak (BBM).2 Tersedianya Bahan menjaga persediaan BBM untuk
Bakar Minyak akan berdampak memenuhi kebutuhan masyarakat.
terhadap stabilitas perekonomian Pelayanan SPBU dalam
suatu daerah. Karena belakangan ini menjamin kebutuhan masyarakat
sektor ekonomi dalam bidang jasa terhadap bahan bakar minyak tidak
layanan antar jemput sedang lepas dari peran pegawai atau pekerja.
mengalami pertumbuhan yang cukup Pekerja yang duduk di jajaran
pesat. Oleh karenanya jika Bahan manajemen SPBU wajib selalu
Bakar Minyak tersedia dengan baik melakukan monitoring terhadap
maka akan membantu kelancaran dari ketersediaan bahan bakar minyak
pekerjaan masyarakat tersebut. pada SPBU tersebut, sehingga
kebutuhan masyarakat akan bahan

2
Budi Sitorus, Didiet Rachmat Hidayat, Transportasi Darat’, Jurnal
and Oce Prasetya, ‘Pengelolaan Penggunaan ManajemenTransportasi, Vol. 1. No. 2. Juli
Bahan Bakar Minyak Yang Efektif Pada 2016. ISSN: 2355-4721. hal 2

156
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

bakar bisa terjaga dengan baik. Oleh kontrak disepakati dalam perjanjian
karenanya banyak hal yang wajib dan biasanya bisa didiskusikan
diperhatikan oleh pegawai dalam sebelum kontrak ditandatangani. Hal
memanajemen persediaan BBM. Jadi tersebut untuk meminimalisir
pada setiap SPBU dibutuhkan terjadinya masalah dikemudian hari
pegawai yang kompeten guna yang bisa menyebabkan terjadinya
menjaga ketersediaan BBM untuk perselisihan antara pekerja dengan
masyarakat.3 pihak perusahaan.
Pekerja sering juga disebut Permasalahan yang kerap
dengan karyawan merupakan orang dihadapi oleh pekerja kontrak adalah
yang bekerja dalam suatu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
perusahaan,yang mana tentu akan secara sepihak oleh
terjalin suatu hubungan kerja yang perusahaan.Terjadinya pemutusan
diwujudkan dengan adanya perjanjian hubungan kerja bisa diakibatkan oleh
kerja antara perusahaan dan banyak hal. Misalnya yaitu karena
karyawan.4 Pekerja kontrak memiliki kesalahan tenaga kerja, tutupnya
hubungan kerja yang dituangkan sebuah perusahaan, terjadinya
dalam perjanjian kerja untuk waktu bencana alam, dan sebagainya. Hal ini
tertentu. Pegawai kontrak merupakan masalah yang kompleks
dipekerjakan oleh perusahaan untuk bagi seorang tenaga kerja, karena
jangka waktu tertentu dimana batas
maksimalnya adalah selama tiga
tahun.5 Hak dan kewajiban pekerja

3 5
Alif Sultan, Jumaidi, and Andi Rizqa Maulinda, Dahlan, and M. Nur
Safriani, ‘Perlindungan Hukum Kontrak Rasyid, Perlindungan Hukum Bagi Pekerja
Kerja Terhadap Hak-Hak Pekerja SPBU Di Kontrak Waktu Tertentu Dalam Perjanjian
Kabupaten Maros’, Alauddin Law Kerja Pada PT Indotruck Utama, Kanun
Development (ALDEV), Universitas Islam JurnalIlmu Hukum, Universitas Syiah Kuala,
Negeri Alauddin Makassar, Vol. 1. No. 1, Vol. 18, No. .3, Desember 2016, ISSN: 2527
Maret 2019, ISSN: 4523-3876. hal 2 - 8482, hal 2.
4
Ibid

157
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

mempunyai kaitan dengan masalah yang dirumahkan masih menunggu


ekonomi dan psikologi.6 kepastian perkembangan keadaan
Pemutusan Hubungan Kerja pandemi, dan tidak menutup
(PHK) sering terjadi ketika ekonomi kemungkinan angka PHK akan
pada suatu negara mengalami bertambah apabila pandemi COVID-
gejolak.7 Salah satu fenomena saat ini 19 ini berlangsung lebih lama. Pada
yang membuat gejolak ekonomi masa-masa sulit perekonomian,
secara global adalah wabah pandemi masalah ketenagakerjaan menjadi
Corona Virus Diseaseatau dikenal sesuatu yang krusial.
dengan istilah (COVID-19). Salah Dampak dari penurunan
satu akibat dari pandemi corona ini aktivitas perusahaan juga dirasakan
adalah diterapkannya Pembatasan oleh usaha yang bergerak di bidang
Sosial Berskala Besar (PSBB), hal ini distributor minyak yaitu SPBU.
membuat segala sektor perekonomian Terbitnya kebijakan PSBB
mengalami pembatasan kegiatan, atau menyebabkan terbatasnya kegiatan
bahkan beberapa perusahaan tidak masyarakat di luar rumah yang
beroperasi untuk sementara waktu. otomatis pemakaian kendaraan juga
Data dari Dinas Tenaga Kerja menurun. Hal ini berakibat pada
dan Sumber Daya Mineral Provinsi berkurangnya pendapatan dari
Bali (Disnaker) pada bulan April sejumlah SPBU. Agar perusahaan
Tahun 2020 mencatat sebanyak bisa bertahan dalam situasi ini,
19.124 karyawan dirumahkan dan beberapa SPBU mengambil langkah
480 karyawan terkena PHK. 8 Pekerja efisiensi karyawan melalui

6 7
Ayu Ratna Hariputri and Solechan Andrian Sutedi, 2009, Hukum
Sonhaji, ‘Perlindungan Hukum Terhadap Perburuan, Sinar Grafika, Jakarta. hal 14
Hak-Hak Pekerja Yang Terkena Pemutusan 8
Angga Riza, ‘Imbas Corona, 19.124
Hubungan Kerja Akibat Efisiensi Karyawan Di Bali Dirumahkan Dan 480
Perusahaan Berdasarka Undang-Undang No PHK’, Detik.Com, Mei 2020
13 Tahun 2003’, Diponegoro Law Review, <https://news.detik.com/berita/d-
Universitas Diponegoro, Vol. 5. No. 2, 4968769/imbas-corona-19124-karyawan-di-
September 2016, ISSN: 2579 - 9487. hal 3 bali-dirumahkan-dan-480-phk>.

158
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

merumahkan beberapa orang bentuk pemotongan gaji dengan


karyawan atau bahkan melaksanakan pengurangan jam kerja karyawan.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). B. Metode Penelitian
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Tipe penelitian yang dipakai
Minyak (SPBU) 54.801.01 yang pada penyusunan skripsi ini adalah
terletak di Jalan Gatot Subroto Barat, penelitian hukum empiris. Jenis
Denpasar merupakan salah satu pendekatan yang dipakai pada
SPBU yang sangat merasakan penelitian ini yaitu pendekatan fakta
dampak dari pandemi ini.Berdasarkan (the fact approach) dan pendekatan
data perusahaan bahwa pada sosiologis. Sumber data yang
pertengahan bulan April, penjualan digunakan di dalam penelitian ini
Bahan Bakar minyak di SPBU ini diambil dari data primer dan data
anjlok sampai 35%.Berkurangnya sekunder. Lokasi penelitian ini
pemasukan perusahaan membuat bertempat di Stasiun Pengisian Bahan
pihak manajemen mengambil langkah Bakar Umum (SPBU) 54.801.01 yang
untuk melakukan Pemutusan beralamat di Jalan Gatot Subroto
Hubungan Kerja pada sejumlah Barat, Dangin Puri Kaja, Kecamatan
karyawan.Pemutusan Hubungan Denpasar Utara, Kota Denpasar.
Kerja (PHK) dilakukan pada 3 orang Teknik pengumpulan data primer
karyawan, yaitu seorang karyawan dan sekunder yang digunakan adalah
yang berprofesi sebagai Satuan sebagai berikut: Teknik wawancara,
pengamanan (Satpam) dan dua orang Teknik Studi dokumen, dan Teknik
lainnya yaitu petugas operator. Observasi/Pengamatan Pengolahan
Pemutusan Hubungan Kerja ini data yang digunakan dalam penelitian
merupakan langkah yang diambil ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam
setelah sebelumnya perusahaan sudah menyajikan data agar mudah
berusaha melakukan efisiensi dalam dipahami, peneliti menggunakan
metode analisis deskriptif analitis,

159
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

yang merupakan suatu metode untuk diambil sewaktu-waktu, dan hak


mendeskripsikan, menjelaskan, untuk mendapatkan jaminan
menguraikan dan menggambarkan keselamatan kerja.
data dengan teks yang bersifat naratif. Secara umum perusahaan sudah
C. Pembahasan memenuhi hak-hak pekerja,
Berdasarkan data yang diperoleh meskipun dalam beberapa poin hak-
dari hasil wawancara terhadap hak tenaga kerja pemenuhan yang
Pekerja kontrak SPBU 54.801.01 dilakukan belum maksimal.
yang menjadi responden merasa Diantaranya yaitu pengupahan yang
beberapa hak yang diwajibkan layak, selanjutnya berkaitan dengan
Undang-Undang sudah dipenuhi pengajuan cuti tidak bebas karena
secara layak oleh perusahaan. Pekerja harus menyesuaikan dengan waktu
Panca Bayu Putra yang bertugas kerja rekan yang lain agar tidak
sebagai seorang operator terjadi kekosongan posisi pada tugas
menyebutkan jika upah yang diterima tersebut.
setiap bulan sudah bisa menghidupi Berkaitan dengan kewajiban
dan mencukupi kebutuhan tenaga kerja juga diatur dalam KUH
keluarganya, ditambah lagi jika ada Perdata.Kewajiban tenaga kerja yaitu
jam kerja tambahan, pekerja memiliki hal-hal yang wajib untuk dilakukan
hak upah lebih yaitu upah lembur. pekerja dalam rangka pemenuhan
Pekerja I Made Alit Atmajayang fungsinya sebagai tenaga kerja untuk
berprofesi sebagai seorang Satuan keberhasilan pencapaian tujuan
Pengamanan (Satpam) perusahaan.Untuk menyelaraskan
menyampaikan hal yang senada yaitu hak yang diperoleh, tenaga kerja juga
secara upah pekerja merasa sudah memiliki kewajiban yang harus
mendapatkan upah yang cukup, dilakukan apabila ingin haknya
disamping itu pekerja kontrak juga terpenuhi.
diberikan hak untuk cuti yang bisa

160
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

Berkaitan dengan kewajiban kekurangannya. Sedangkan untuk I


pekerja berdasarkan hasil wawancara Made Alit Atmaja selama
dengan I Gede Panca Bayu Putra yang pengalamannya bekerja merasa sudah
merupakan seorang operator, melakukan kewajiban dan bekerja
responden menyatakan jika “selama dengan baik, yang ditunjukkan
bekerja secara keseluruhan sudah melalui datang tepat waktu, dan
mengikuti tata tertib yang ada.Akan bekerja sesuai dengan tugas pokok
tetapi dalam beberapa hal pernah dan fungsinya sebagai satuan
melakukan pelanggaran misalnya pengamanan.
datang tidak tepat waktu, dan pulang Kinerja dari pekerja tersebut
mendahului.Karena ada kegiatan dikonfirmasi oleh Ida Bagus Adnyana
agama yang harus diikuti”. sebagai pimpinan SPBU. Karyawan
Sedangkan hasil wawancara terhadap secara umum sudah memenuhi
Dewa Ayu Manikyang bertugas tugasnya sesuai dengan perjanjian
sebagai seorang operator juga kerja yang ditandatangani. Hal
menyebutkan dalam bekerja selalu tersebut mengakibatkan karyawan
mengikuti aturan yang ada.Akan yang datang lebih dulu membackup
tetapi responden mengaku pernah kekosongannya. Meskipun demikian,
melakukan kesalahan yaitu salah hal tersebut dimaklumi karena
dalam memberikan kembalian kepada keadaan di rumah dan keluarga
konsumen sehingga ketika mungkin ada hal yang harus
melakukan rekap keuangan terjadi diselesaikan terlebih dahulu.
ketidaksesuaian.Sesuai dengan aturan Berdasarkan hasil wawancara
kontrak maka pekerja yang dengan Ida Bagus Adnyana selaku
melakukan kelalaian menanggung Pimpinan Manajemen SPBU
sendiri akibatnya. Oleh karenanya 54.801.01, PHK dilakukan dengan
responden mengembalikan uang alasan efisiensi akibat menurunnya
perusahaan sesuai dengan penjualan BBM akibat pandemi

161
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

Covid-19. Menurut pimpinan SPBU karena insentif lembur tidak ada dan
“Penjualan perusahaan menurun gaji karyawan sudah dipotong sesuai
sebesar 30% akibat terjadinya jam kerja. Akan tetapi karena
lockdown pada beberapa wilayah, pandemi Covid-19 berlangsung
sehingga lalu lintas kendaraan selama hampir 4 bulan dan masih
menurun drastis yang mengakibatkan berlangsung hingga sekarang, maka
penurunan penjualan BBM.Oleh keputusan untuk melakukan PHK
karenanya perusahaan mengalami harus diambil perusahaan”
penurunan pendapatan.Tentu dengan Konfirmasi mekanisme
jumlah karyawan yang ada, pelaksanaan Pemutusan Hubungan
pemasukan perusahaan tidak bisa Kerja (PHK) juga dilakukan terhadap
menutupi pengeluaran untuk biaya karyawan yang terkena dampak PHK
perawatan, operasional dan gaji yaitu I Gede Panca Bayu Putra yang
karyawan.Berdasarkan hal tersebut bertugas sebagai operator.Hasil
maka diambil keputusan untuk wawancara terhadap I Gede Panca
melakukan Pemutusan Hubungan Bayu Putra menyebutkan “Sebelum
Kerja pada sejumlah karyawan.akan dilakukan PHK, saya bekerja 3 kali
tetapi sebelumnya sudah dilakukan selama seminggu.Jadi sebulan
upaya untuk melakukan efisiensi bekerja hanya 12 kali. Jam kerjanya
misalnya mengurangi jam kerja tetap 8 jam tetapi tidak ada piket
karyawan. SPBU yang awalnya malam. Sedangkan untuk gaji
beroperasi 24 jam, ketika pandemi dipotong menjadi setengah kali gaji
hanya beroperasi sampai jam 9 semula”.Pernyataan senada juga
malam. Karena memang di atas jam disampaikan oleh Dewa Ayu Manik
tersebut tidak ada lagi kendaraan di yang juga bekerja sebagai operator
jalan raya kecuali keadaan darurat. yang menyebutkan bahwa “Sebelum
Pemotongan jam kerja tersebut bisa pandemi biasanya bekerja 25 hari
memberi efisiensi sedikit pengeluaran rata-ratanya. Tapi setelah pandemi

162
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

hanya bekerja 12-13 kali saja. Tentu karena perusahaan SPBU menderita
pengurangan jam kerja tersebut kerugian, akhirnya diambil jalan
berakibat pada jumlah gaji juga melakukan PHK terhadap 3 orang
berkurang”. Pernyataan serupa karyawan tersebut.Karena beban
namun sedikit berbeda mengenai jam operasional dari keuangan perusahaan
kerja diuangkapkan oleh I Made Alit tidak bisa tertutupi akibat terjadinya
Atmaja yang bertugas sebagai pandemi Covid-19 yang
Satpam, yang menyatakan bahwa menyebabkan menurunnya
“biasanya Satpam untuk shift pagi pemasukan perusahaan.
atau sift siang bekerja 2 orang Menurut Undang-Undang
sekaligus, akan tetapi karena pandemi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
ini, setiap shift hanya bertugas 2003 tentang Ketenagakerjaan,
seorang Satpam. Shift malam pekerja atau buruh berhak
ditiadakan karena memang SPBU mendapatkan kompensasi dengan
beroperasi hanya sampai jam 9 ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
malam. Sama seperti petugas yang 1). Komponen Kompensasi
lain, saya juga mengalami penurunan Kompensasi yang diberikan
upah sebesar setengah dari semula. kepada pekerja atau buruh yang
Tapi ini hanya berlangsung 2 bulan, hubungan kerjanya terputus dengan
setelah itu saya di-PHK” perusahaan Dalam kasus atau kondisi
Hasil wawancara terhadap tertentu, adakalanya pekerja atau
responden menunjukkan bahwa buruh berhak untuk mendapatkan
perusahaan sudah mengupayakan keseluruhan komponen kompensasi
efisiensi sesuai instruksi Pasal 151 yang dimaksud diatas.Namun
UURINo 13 Tahun 2003 tentang adakalanya pula pekerja atau buruh
Ketenagakerjaan. Akan tetapi karena yang mendapatkan 1 (satu) atau 2
pandemi berlangsung cukup lama, hal (dua) saja dari keempat kompensasi
tersebut hanya bertahan 2 bulan dan

163
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

yang dimaksud diatas, atau bahkan sebanyak Rp. 10.450.000,00 (sepuluh


sama sekali tidak dapat. juta empat ratus lima puluh ribu
Berdasarkan ketentuan Pasal 157 rupiah), yang diberikan sekali ketika
Undang-Undang Republik Indonesia terakhir ke kantor setelah diputuskan
Nomor 13 Tahun 2003Tentang untuk terkena PHK. Masa kerja saya
Ketenagakerjaan, komponen upah 2 Tahun 10 bulan”. Pendapat
yang digunakan sebagai dasar berikutnya dari I Made Alit Atmaja
perhitungan uang pesangon, uang menyebutkan “saya sudah bekerja
penghargaan masa kerja, dan uang selama 3 Tahun 8 bulan, ketika
penggantian hak yang seharusnya dikenai PHK saya diberikan
diterima terdiri dari: Uang pokok dan kompensasi sebesar Rp.
Segala macam bentuk tunjangan yang 10.825.000,00. (sepuluh juta delapan
bersifat tetap yang diberikan kepada ratus dua puluh lima ribu rupiah),
pekerja atau buruh dan keluarganya. Saya tidak bertanya secara detail
2). Dasar Perhitungan Kompensasi perhitungan perolehan kompensasi
Berdasarkan hasil wawancara sehingga mendapatkan besaran
terhadap I Gede Panca Bayu Putra sejumlah itu”.
menyatakan bahwa “perusahaan Berdasarkan hasil wawancara
memberi pesangon sebesar Rp. tersebut apabila dikaitkan dengan
10.450.000,00 (sepuluh juta empat Undang-Undang Ketenagakerjaan
ratus lima puluh ribu rupiah), dimana bahwa karyawan dengan masa kerja 3
saya sudah bekerja selama 3 Tahun Tahun terkena PHK dengan alasan
terhitung dari Tahun 2017. Tetapi efisiensi, maka berdasarkan Pasal 156
saya tidak tahu perhitungan uang Ayat (2) UU Ketenagakerjaan maka
tersebut didapatnya darimana”. kompensasi wajib diberikan sebesar 4
Pernyataan yang sama juga kali gaji, dan dikalikan 2 karena
dinyatakan oleh Dewa Ayu Manik alasan efisiensi. Jadi apabila seorang
“saya mendapatkan pesangon karyawan memperoleh gaji pokok

164
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

sebesar UMUR Kota Denpasar yaitu Berdasarkan hasil wawancara


Rp. 2.700.000,00, (dua juta tujuh terhadap kedua belah pihak, terlihat
ratus ribu rupiah) maka secara aturan dari perusahaan sudah berupaya
seharusnya karyawan memperoleh untuk memenuhi kewajiban dari
uang pesangon sebanyak pekerja untuk mendapatkan pesangon
21.600.000,00 (dua puluh satu juta sesuai dengan Pasal 156 Ayat (2)
enam ratus ribu rupiah).Akan tetapi Undang-undang
jumlah yang diberikan oleh Ketenagakerjaan.Akan tetapi
perusahaan sebesar setengah dari secara perhitungan tidak sesuai
yang seharusnya diterima oleh dengan undang-undang. Apabila
karyawan. dikaitkan dengan Undang-Undang
Konfirmasi dilakukan terhadap Ketenagakerjaan seharusnya pekerja
Ida Bagus Adnyana sebagai pihak memperoleh pesangon sebesar Rp.
perusahaan yang menyatakan bahwa 21.600.000,00 (dua puluh satu
“Uang pesangon kami berikan karena jutaenam ratus ribu rupiah),
karyawan tersebut sudah masuk sedangkan pekerja hanya
kategori pekerja kontrak.Uang memperoleh besaran setengah dari
pesangon diberikan sebanyak empat jumlah tersebut. Terlebih lagi uang
kali gaji sesuai dengan aturan undang- hak penggantian dan uang
undang.Seharusnya memang ada penghargaan tidak diberikan oleh
dikalikan dua karena alasan PHK perusahaan.Maka dari itu perusahaan
yaitu efisiensi, namun karena ada belum optimal dalam memenuhi hak
potongan asuransi, dan sebagainya, karyawan terkait dengan pesangon
berdasarkan hasil kalkulasi yang yang diberikan akibat Pemutusan
diberikan bagian keuangan maka Hubungan Kerja (PHK).
diperoleh nilai besaran sejumlah Faktor-faktor yang
tersebut”. Menyebabkan Pemutusan Hubungan
Kerja terjadi bisa karena dari pihak

165
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

perusahaan atau atas permintaan SPBU 54.801.01 terjadi pada bulan


karyawan itu sendiri. Berikut Mei.
disajikan rekapitulasi konsumsi BBM Berdasarkan hasil wawancara
dan pemasukan perusahaan selama dilakukan terhadap Ida Bagus
pandemi. Adnyanasebagai Pimpinan SPBU
Tabel 1. Data Penjualan BBM menyebutkan jika “Perusahaan sudah
SPBU 54.801.01 merugi dari awal pandemi yaitu di
Bahan Bakar Minyak (Liter) Bulan Maret.Pemasukan hanya bisa
Bulan Pert Pre Pemasukan
Pert Sola
ama miu
x m
alite r menutupi biaya operasional dan
Februa 421 552 Rp.
6129 5241
ri 2 2 153.500.200 membayar gaji separuh
256 189 Rp.
Maret 2190 1509
1 1 102.702.020
150 177 Rp. karyawan.Oleh karenanya dari pihak
April 1870 1979
8 8 89.548.373
Mei
168
1642 1322
150 Rp. manajemen pada dua bulan pertama
1 9 75.638.251
231 208 Rp.
Juni
6
2187 1893
8 91.521.212 yaitu bulan Maret dan April
diupayakan untuk tidak dilakukan
Berdasarkan data tersebut terlihat PHK, tetapi pandemi terus
bahwa selama pandemi Covid-19 berlangsung sampai sekarang
yang terdeteksi di Indonesia mulai pertengahan Bulan Juli. Jadi tidak ada
dari bulan Februari 2020, penjualan cara lain dari perusahaan untuk
BBM terlihat masih stabil karena melakukan efisiensi selain melakukan
dampaknya belum terasa terhadap PHK. Bahkan apabila pandemi
aktivitasmasyarakat. Sedangkan berlangsung lebih lama, bisa saja
menginjak bulan maret, april, mei, PHK bisa terjadi lagi”.
dan juni beberapa daerah sudah Berdasarkan hasil wawancara
menerapkan kebijakan untuk tersebut dapat disimpulkan bahwa
membatasi kegiatan masyarakat. Oleh satu-satunya faktor yang
karenanya terjadi penurunan mempengaruhi terjadinya PHK
konsumsi BBM yang cukup adalah defisit keuangan oleh
signifikan.Paling rendah pendapatan perusahaan. Untuk menghindari pailit

166
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

maka perusahaan melakukan efisiensi belum diperoleh pekerja


dengan mem-PHK karyawan.Jadi secaraoptimal, diantaranya hak-
faktor yang menyebabkan hak pekerja berupa uang pesangon
berlangsungnya PHK pada SPBU tidak diberikan sesuai dengan
54.801.01 adalah untuk efisiensi ketentuan Pasal 156 Ayat (2)
keuangan perusahaan karena Undang-Undang Ketenagakerjaan
menurunnya konsumsi BBM akibat dan uang hak penggantian dan
kebijakan kegiatan masyarakat karena uang penghargaan tidak diberikan
terjadinya pandemi Covid-19. saat terjadinya Pemutusan
D Simpulan dan Saran Hubungan Kerja (PHK).
1. Mekanisme pemutusan hubungan Adapun saran yang dapat
kerja pada pekerja kontrak SPBU diberikan adalah sebagai berikut.
54.801.01 akibat pandemi Covid- Untuk mahasiswa sebaiknya dalam
19 secara optimal pelaksanaannya penelitian berikutnya sebaiknya lebih
sudah sesuai dengan menggali lebih dalam data-data
ketentuanPasal 151 Undang- melalui wawancara yang dilakukan
Undang Republik Indonesia dengan responden yang lebih banyak.
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Terutama dari jajaran manajemen
Ketenagakerjaan, yaitu sebelum perusahaan. Untuk perusahaan
melakukan PHK perusahaan sebaiknya dalam melaksanakan
terlebih dahulu melakukan Pemutusan Hubungan Kerja lebih
efisiensi dengan memotong gaji memerhatikan mekanisme dan hak-
karyawan. hak yang diterima oleh pekerja
2. Perlindungan Hukum terhadap sehingga proses PHK berlandaskan
hak-hak Pekerja Kontrak di SPBU asas keadilan.
54.801.01 Denpasar, yang terkena
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
sebagai akibat Pandemi Covid-19

167
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

Daftar Pustaka Pengelolaan Penggunaan Bahan


Buku Bakar Minyak Yang Efektif Pada
Sabara Mahfud dan Zakir, Transportasi Darat, Jurnal
2008,Industri Kimia Indonesia, Manajemen Transportasi, Vol.
Deepublish, Yogyakarta 1.No. 2.
Sutedi Andrian, 2009, Hukum Sultan Alif, Jumaidi, and Andi
Perburuan, Sinar Grafika, Safriani, 2019, Perlindungan
Jakarta Hukum Kontrak Kerja Terhadap
Jurnal Hak-Hak Pekerja SPBU Di
Hariputri Ayu Ratna dan Solechan Kabupaten Maros’, Alauddin
Sonhaji, 2016, ‘Perlindungan Law Development(ALDEV), Vol
Hukum Terhadap Hak-Hak 1. No1
Pekerja Yang Terkena Internet
Pemutusan Hubungan Kerja https://news.detik.com/berita/d-
Akibat Efisiensi Perusahaan 4968769/imbas-corona-19124-
Berdasarka Undang-Undang No karyawan-di-bali-dirumahkan-
13 Tahun 2003’, Diponegoro dan-480-phk, diakses pada
Law Review, Vol. 5. No. 2. tanggal 30 April 2020
Maulinda Rizqa, Dahlan, dan M. Nur Riza, Angga, ‘Imbas Corona, 19.124
Rasyid, 2016, Perlindungan Karyawan Di Bali Dirumahkan
Hukum Bagi Pekerja Kontrak Dan 480 PHK’, Detik.Com, 2020
Waktu Tertentu Dalam <https://news.detik.com/berita/d
Perjanjian Kerja Pada PT -4968769/imbas-corona-19124-
Indotruck Utama, Kanun Jurnal karyawan-di-bali-dirumahkan-
Ilmu Hukum, Vol. 18. No. 3, hal dan phk>
337–51 Peraturan Perundang-Undangan
Sitorus, Budi, Didiet Rachmat Undang-Undang Dasar Negara
Hidayat, dan Oce Prasetya, 2016, Republik Indonesia 1945

168
JURNAL MAHASISWA HUKUM SARASWATI (JUMAHA)
Volume. 01, Nomor 01, (2021)
FAKULTAS HUKUM UNMAS DENPASAr

Kitab Undang-Undang Hukum


Perdata
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dan
Penjelasannya
Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor12 Tahun
2020Tentang tentang Penetapan
Bencana Nonalam Penyebaran
Corona virus Disease 2019
(Covid-19)

169

You might also like