Magister Hukum Udayana: Jurnal

Jurnal E-ISSN 2502-3101
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • September 2016 Vol. 5, No. 3 : 482 - 498
(UDAYANA MASTER LAW JOURNAL) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu
PENGATURAN TENTANG SURAT REKOMENDASI

PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
BERSUBSIDI1
Oleh:
Ni Komang Darmiati2
Abstract
Oil and Natural Gas as a vital commodity which is controlled by the state have
an important role in providing fuel as well as for transport and energy, oil and
gas must be managed professionally and optimally. PT Pertamina (Persero)
as the holder of authority in the management and Trading of Oil and Gas in
the distribution of fuel to the community, providing opportunities presence of
third parties as partners that Petrol Station. The complexity of the arrangements
regarding subsidized fuel raises the scarcity of oil supplies Solar (product
of fuel subsidies) and the difficulty of Solar oil purchases at the pump. The
problem that then arises is how the legal arrangements concerning Letters of
Recommendation Purchases of fuel oil (BBM) subsidy and Institutions Which are
authorized to issue Permit / Certificate Purchase Recommendations subsidized
fuel at the pump. This research is a Normative legal research in the discussion
of the problem using the approach of legislation (The Statute Approach) and
Approach Analysis of Legal Concepts (Conceptual Analytical Approach). The
source of legal materials in this study is the legal material Primary, Secondary
and Tertiary. The results of this study indicate that the legal arrangements of the
Letter of recommendation purchase subsidized fuel is regulated in the Regulation
of Downstream Regulatory Agency for Oil and Gas in Number 5 of 2012 on
Guidelines for the issuance of Letters of Recommendation Local Government to
Purchase Fuel Type Specific. Besides the Presidential Regulation in Number 15
of 2012 on the Retail Price and Consumer User Specific Fuel type mentioned
also the consumers who are entitled to use a certain type of fuel that can be used
as the basis for verification of manufacture Letter of Recommendation by the
regional work units. Institutions authorized to issue Letters of Recommendation
purchase of fuel type is Local Government.
Keywords: Letter of Recommendation, Fuel Subsidized, Petrol stations,

Local Government
1
Artikel ini merupakan karya ilmiah mahasiswa pada Program Studi Magister (S2) Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Udayana dan mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. I Ketut
Rai Setiabudhi, SH.,MS dan Dr. Ida Bagus Surya Darmajaya, SH.,MH selaku pembimbing.
2
Mahasiswa Program Studi Magister (S2) Ilmu Hukum Universitas Udayana, Denpasar Bali, email:
amik_darmiati_88@yahoo.com
482
P-ISSN 2302-528X
Magister Hukum Udayana • September2016 Vol. 5, No. 3 : 481 - 497
Abstrak
Minyak dan Gas bumi sebagai komoditas vital yang dikuasai oleh negara
memegang peranan penting dalam penyediaan bahan bakar baik untuk
transportasi dan energi, Minyak dan gas bumi tentunya haruslah dikelola secara
profesional dan seoptimal mungkin. PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang
kewenangan dalam pengelolaan dan Niaga Migas dalam pendistribusian BBM
ke masyarakat, tentunya memberikan kesempatan hadirnya pihak ketiga sebagai
mitra kerja yaitu SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Kompleksnya
pengaturan mengenai BBM subsidi ini menimbulkan adanya kelangkaan pasokan
minyak Solar (produk BBM Subsidi) serta sulitnya masyarakat melakukan
pembelian minyak Solar di SPBU. Permasalahan yang kemudian muncul adalah
Bagaimanakah pengaturan hukum tentang Surat Rekomendasi Pembelian Bahan
Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan Lembaga- Lembaga mana sajakah yang
berwenang mengeluarkan Surat Ijin/ Surat Rekomendasi Pembelian BBM
Bersubsidi di SPBU. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dalam
pembahasan permasalahannya menggunakan pendekatan Perundang- undangan
(The Statute Approach) dan Pendekatan Analisis Konsep Hukum (Analitical
Conseptual Approach). Adapun sumber bahan hukum dalam penelitian ini adalah
bahan hukum Primer, Sekunder dan Tersier. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Pengaturan hukum tentang Surat Rekomendasi pembelian BBM
Bersubsidi adalah diatur dalam Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas
Bumi Nomor 5 Tahun 2012 tentang Pedoman penerbitan Surat Rekomendasi
Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk Pembelian Bahan Bakar Minyak Jenis
Tertentu. Selain itu dalam Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 tentang
Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak
Tertentu disebutkan juga mengenai konsumen yang berhak menggunakan BBM
jenis tertentu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar verifikasi pembuatan Surat
Rekomendasi oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah. Lembaga yang berwenang
dalam mengeluarkan Surat Rekomendasi pembelian BBM Jenis Tertentu adalah
keseluruhan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD.
Kata Kunci: Surat Rekomendasi, BBM Bersubsidi, SPBU, SKPD
I. PENDAHULUAN Negara menguasai semua hak yang

Undang- Undang Dasar Negara terkandung dalam sumber daya migas,
Kesatuan Republik Indonesia 1945 yaitu hak milik (property right), dan
di dalam pasal 33 ayat (2) dan ayat hak mempergunakan (mening right),
(3)menyatakan bahwa “cabang- dan hak menjual (economic right)3.
cabang produksi yang penting bagi Mengingat keberadaan minyak
negara dan yang menguasai hajat dan gas bumi sebagai komoditas vital
hidup orang banyak dikuasai oleh yang memegang peranan penting
Negara”. Berdasarkan pemikiran itu dalam penyediaan bahan – bakar baik
maka minyak dan gas bumi dikuasai untuk transportasi dan energi serta
oleh Negara, dan arti kata menguasai
3
Rudi M. Simamora, 2000,Hukum Minyak
adalah; bahwa Pemerintah atas nama dan Gas Bumi, Djambetan, Jakarta, hlm. 6.
483
P-ISSN 2302-528X
digolongkan sebagai sumber daya kewenangannya untuk melakukan

alam strategis dan tidak terbarukan penyelenggaraan pengelolanya
penguasaannya secara penuh di tangan kepada salah satu Badan Usaha Milik
Negara. Sebagai barang komoditi Negara (BUMN), yaitu PT. Pertamina
yang vital maka minyak dan gas bumi (Persero) selanjutnya disebut
memegang peranan penting sebagai Pertamina, untuk melaksanakan
sumber energi di dalam negeri dan kegiatan yang mencakup perusahaan
penopang aktivitas kehidupan baik Pertambangan minyak dan gas bumi,
segi transportasi dan Industri yang berikut cara kerja pendistribusiannya
merupakan pilar perekonomian yang ke seluruh wilayah Indonesia.
bisa dikatakan sebagai sumber devisa PT. Pertamina (Persero) didirikan
negara. berdasarkan akta Notaris Lenny Janis
Kebijakan luar negeri suatu Ishak, SH Nomor 20 tanggal 17
negara dalam hal terkait pemanfaatan September 2003, dan disahkan oleh
Bahan Bakar Minyak dimulai dengan Menteri Hukum dan HAM melalui
upaya penugasan terhadap sumber- Surat Keputusan C-24025 HT.01.01
sumber cadangan utama minyak bumi pada tanggal 9 Oktober 2003. Pendirian
di beberapa tempat, padahal tempat- perusahaan ini dilakukan menurut
tempat dimaksud telah berstatus ketentuan- ketentuan yang tercantum
sebagai negara merdeka dengan dalam Undang- undang Nomor
kewajiban hukum yang berlaku di 1 Tahun 1995 tentang perseroan
negaranya untuk mengurus pengolahan terbatas, Peraturan Pemerintah Nomor
dan penguasaan cadangan minyak `12 Tahun 1998 tentang Perusahaan
bumi di negara itu sendiri4 Perseroan (Persero), dan Peraturan
Menurut Undang- undang Nomor Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001
22 Tahun 2001 tentang Minyak dan tentang Perubahan atas Peraturan
Gas Bumi pasal 23 ayat (1) dijelaskan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998, dan
bahwa kegiatan usaha hilir yang peralihannya berdasarkan Peraturan
dilakukan oleh badan usaha harus Pemerintah Nomor 31 Tahun 2003
mendapat ijin usaha dari pemerintah tentang pengalihan Bentuk Perusahaan
yang meliputi kegiatan: pengangkutan, Partambangan Minyak dan Gas
perniagaan, pengolahan, dan Bumi Negara (Pertamina) Menjadi
penyimpanan BBM. Minyak dan gas Perusahaan Perseroan (Persero)5.
bumi tentunya haruslah dikelola secara Luasnya wilayah yang harus
profesional dan seoptimal mungkin. dijangkau oleh Pertamina dalam
Guna merealisasikan hal tersebut pendistribusian BBM, tentunya
diatas, pemerintah melimpahkan memberikan kesempatan hadirnya
4
Y.Sri Susilo, 2013, Subsidi Bahan- Bakar 5
PT. Pertamina (Persero), “sejarah Pertamina”,
Minyak (BBM) dan Perekonomian Indonesia, http://www.pertamina.com, diakses tgl 30
Pustaka Baru, Yogyakarta,hlm.5 Desember 2015 pukul 11: 06 Wita.
484
P-ISSN 2302-528X
pihak ketiga sebagai mitra kerja atau dalam lingkup transportasi ataupun
dalam dunia bisnis perminyakan masyarakat yang mengelola Industri
di indonesia dikenal dengan istilah adalah Minyak Solar (petroleum).
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kebutuhan akan Solar ini tidak
Umum), SPBB (Stasiun Pengisian terbatas hanya pada industri- industri
Bahan- Bakar), SPDN/ SPBN (Solar besar saja namun juga digunakan
Packed Dealer untuk Nelayan/ oleh pengusaha ataupun masyarakat
Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk yang berkecimpung di dunia industri
Nelayan). Yang akan menyalurkan berskala menengah atau rumah tangga
BBM dan BBK (Bahan Bakar Khusus), seperti industri makanan/ minuman.
serta produk lain yang disediakan dan Melihat kondisi ini tentunya keberadaan
dijual oleh Pertamina, khususnya BBM Minyak bisa dikatakan memiliki
jenis Solar bersubsidi. peranan penting dalam memberikan
Bisnis SPBU di indonesia nilai tambah secara riil kepada
telah memenuhi keseluruhan kriteria pertumbuhan ekonomi Nasional yang
perjanjian Waralaba yang telah meningkat dan berkelanjutan.
ditetapkan oleh perundang- undangan. Adanya subsidi dari negara
Dengan terpenuhinya seluruh kriteria khususnya terhadap konsumsi minyak
yang ditentukan tersebut maka dapat Solar (selanjutnya disebut Solar
ketahui bahwa bisnis SPBU Pertamina Bersubsidi) ternyata mempunyai
memiliki karakteristik perjanjian dampak yang signifikan dalam
Waralaba.6 Ketentuan kontrak atau pendistribusian minyak Solar
perjanjian antara Pertamina dengan Bersubsidi. Menurut Peraturan
SPBU, SPBB, dan SPDN secara umum Presiden Republik Indonesia Nomor
tunduk pada ketentuan perjanjian yang 191 Tahun 2014 dalam Pasal 16 ayat
merupakan perwujudan dari asas (2) disebutkan bahwa yang tergolong
kebebasan berkontak seperti diatur Jenis BBM Tertentu adalah Minyak
dalam pasal 1338 Kitab Undang- Solar (Gas Oil). Jenis BBM tertentu
undang Hukum Perdata (selanjutnya ini diberikan subsidi tetap dari selisih
disebut KUH Perdata) yang tetap kurang harga dasar per liter setelah
tidak terlepas dari keharusan untuk ditambah pajak- pajak sesuai dengan
memenuhi syarat Sahnya perjanjian ketentuan peraturan perundang-
sebagaimana ditentukan dalam pasal undangan.
1320 KUH Perdata. Berdasarkan rumusan pasal
Salah satu jenis produk minyak diatas menyatakan bahwa Solar
bumi yang banyak digunakan adalah salah satu jenis minyak bumi
oleh masyarakat di Indonesia baik yang masih disubsidi oleh negara.

6
Abdul Rasyid Saliman, 2006, Hukum Bisnis Dewasa ini, subsidi BBM diberikan
Untuk Perusahaan, Kencana, Jakarta, hlm. oleh pemerintah kepada Pertamina
109
485
P-ISSN 2302-528X
dalam bentuk aliran uang (cash). Pola ini tidak hanya sebagai konsumsi
ini mengandung kelemahan bahwa kendaraan bermotor melainkan juga
subsidi BBM tidak tepat menjangkau untuk kebutuhan industri baik skala
kelompok masyarakat yang pantas kecil ataupun menengah keatas, dan itu
memperoleh subsidi tidak mendorong artinya dibutuhkan adanya dokumen
Pertamina untuk lebih efisien dalam atau surat rekomendasi (sebagai
menjalankan tugasnya menyediakan sarana legalitas yang sah menurut
BBM di tanah air.7 hukum ) untuk melakukan pembelian
Permasalahan yang mulai rentan dan pengangkutan dengan jerigen atau
dihadapi masyarakat adalah adanya drum dari SPBU. Pengaturan pembelian
pembatasan terhadap konsumsi BBM Bersubsidi di SPBU dengan
Minyak bersubsidi, hal ini diatur Surat Rekomendasi atau sejenisnya
dalam Peraturan Menteri Energi sangat penting untuk diketahui
Sumber Daya Mineral (Permen tentang bagaimana pengaturannya dan
ESDM) Nomor 12 Tahun 2012 tentang lembaga- lembaga mana saja yang
Pengendalian Penggunaan Bahan berwenang untuk mengeluarkan surat
Bakar Minyak. Ditambah dengan rekomendasi tersebut. Oleh karena itu,
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas pertimbangan-pertimbangan tersebut
Bumi (BPH Migas) Nomor 3 Tahun merupakan acuan atau dasar bagi
2012 tentang Pengendalian jenis BBM peneliti dalam menyusun penelitian
subsidi untuk Mobil yang digunakan ini dengan mengangkat dua rumusan
untuk perkebunan dan Pertambangan masalah yaitu;
dan Peraturan BPH Migas Nomor 4 1. Bagaimanakah pengaturan
Tahun 2012 tentang Alokasi Volume hukum tentang Surat
BBM Subsidi untuk Masing- Masing Rekomendasi Pembelian
Konsumen Pengguna BBM Subsidi. Bahan Bakar Minyak (BBM)
Kompleksnya pengaturan bersubsidi?
mengenai BBM subsidi ini 2. Lembaga-Lembaga mana sajakah
menimbulkan adanya kelangkaan yang berwenang mengeluarkan
pasokan minyak Solar serta sulitnya Surat Ijin/ Surat Rekomendasi
pembelian minyak Solar di SPBU. Pembelian BBM Bersubsidi di
Muncul kebingungan dari masyarakat SPBU?
tentang bagaimana sebenarnya Orisinalitas penelitian ini jika
pembelian Solar Bersubsidi yang sesuai dibandingkan dengan penelitian-
atau tidak melanggar hukum apalagi penelitian sebelumnya yang berkaitan
kebutuhan minyak Solar Bersubsidi dengan Bahan- Bakar Minyak
(BBM) Bersubsidi akan terlihat jelas
7
Hanan Nugroho, 2004, Subsidi BBM Bukan
Uang Keluar,tapi Mesti Ditekani, Harian perbedaannya baik dari objek, kajian
Bisnis Indonesia Online, diakses tgl 30 dan peraturan perundang-undangan
Desember 2015 pukul 14:00 Wita.
486
P-ISSN 2302-528X
yang mengatur serta tujuan penelitian mengeluarkan Surat Rekomendasi

berbeda dengan penelitian ini, adapun pembelian Bahan Bakar Minyak
contoh judul dari penelitian tersebut (BBM) Bersubsidi di Indonesia.
sebagai berikut :
1. Jurnal yang berjudul Dimensi II. METODE PENELITIAN
Kerakyatan Dalam Subsidi 2.1 Jenis Penelitian
BBM, oleh Awan Santosa, Mengenai jenis penelitian,
Peneliti Pusat Studi Ekonomi dalam ilmu hukum mengenal ada
Kerakyatan UGM dan Staf dua jenis penelitian yaitu penelitian
Pengajar di Universitas Mercu hukum normatif dan penelitian hukum
Buana Yogyakarta, Yogyakarta, empiris. Menurut Peter Makhmud
2011. Marzuki bahwa yang dimaksud dengan
2. Jurnal yang berjudul Menghitung penelitian hukum normatif adalah
Penerimaan Pemerintah dari “suatu proses untuk menemukan suatu
Penjualan BBM, oleh Baso aturan hukum, prinsip- prinsip hukum,
Siswadarma, Dosen Ekonomi maupun doktrin-doktrin hukum
Universitas Hasanuddin, guna menjawab isu hukum yang
Makasar, 2011. dihadapi.”8
3. Jurnal yang berjudul Kajian Berdasarkan pembagian
Kebijakan Pembatasan Subsidi penelitian hukum di atas, maka
BBM Terhadap Dampak RAPBN penelitian tentang Pengaturan
Tahun 2011 dan Kemungkinan Hukum Tentang Surat Rekomendasi
Diperlukannya Energi Alternatif Pembelian Bahan- Bakar Minyak
Sebagai Pengganti Bahan- (BBM) Bersubsidi adalah penelitian
Bakar Minyak, oleh Feny hukum Normatif, karena penelitian
Fidyah, Supianai dan Irwandaru ini berangkat dari pemikiran bahwa
Dananjaya, Universitas sangatlah penting untuk mengetahui
Gunadarma, Depok, 2011. peraturan hukum yang mengatur
Adapun tujuan dari tentang Surat Rekomendasi untuk
dilaksanakannya penelitian ini yaitu pembelian BBM Bersubsidi. Hal
Untuk mengetahui, memahami, ini tentu akan membantu proses
dan menganalisis secara mendalam Pengimplementasian hukum khususnya
mengenai pengaturan hukum tentang dibidang pengaturan hukum mengenai
Surat Rekomendasi pembelian Bahan minyak dan gas bumi atau lebih tepatnya
Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi pengaturan pendistribusian BBM
di Indonesia dan untuk mengetahui, Bersubsidi agar sampai dengan adil
memahami, dan menganalisis secara dan bermanfaat bagi masyarakat. Oleh
mendalam mengenai Lembaga-

8
Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian
lembaga mana yang berhak Hukum, Kencana, Jakarta. hlm.35
487
P-ISSN 2302-528X
karena itu, penting bagi peneliti untuk dan Konsumen Pengguna Jenis
mengetahui bagaimana sebenarnya Bahan Bakar Minyak Tertentu,
pengaturan tentang Keberadaan Surat dan Peraturan Presiden (Perpres)
Rekomendasi untuk pembelian BBM Nomor 191 Tahun 2014 tentang
bersubsidi. Penyediaan, Pendistribusian
dan Harga Jual Eceran BBM,
2.2 Jenis Pendekatan Peraturan Badan Pengatur Hilir
Penelitian mengenai Minyak dan Gas Bumi Nomor
Pengaturan Hukum Tentang Surat 5 Tahun 2012 tentang Pedoman
Rekomendasi Pembelian Bahan- penerbitan Surat Rekomendasi
Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi Satuan Kerja Perangkat Daerah
dalam pembahasan permasalahannya untuk Pembelian Bahan Bakar
menggunakan pendekatan Perundang- Minyak Jenis Tertentu.
undangan (The Statute Approach). b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder yang
2.3 Sumber Bahan Hukum digunakan dalam penelitian ini
a. Bahan Hukum Primer terdiri dari literatur atau buku-
Bahan hukum primer terdiri dari buku hukum dan juga non
beberapa peraturan perundang- hukum yang berkaitan dengan
undangan yang terkait dengan penelitian ini, jurnal hukum
penelitian ini, yaitu Undang- baik jurnal nasional maupun
Undang Dasar Negara Republik jurnal internasional, hasil-hasil
Indonesia Tahun 1945, Undang- penelitian, artikel atau karya
undang RI Nomor 22 Tahun tulis hukum yang termuat di
2001 Tentang Minyak dan Gas media internet, dan pendapat
Bumi (UU Migas), Peraturan para pakar hukum.
Pemerintah Nomor `12 Tahun c, Bahan Hukum Tersier
1998 tentang Perusahaan Bahan hukum tersier, dimana
Perseroan (Persero), dan dalam penelitian ini digunakan
Peraturan Pemerintah Nomor 45 juga bahan hukum tersier seperti
Tahun 2001 tentang Perubahan kamus hukum. Berkaitan dengan
atas Peraturan Pemerintah kamus hukum, Maureen F.
Nomor 12 Tahun 1998, Fitzgerald mengemukakan bahwa
Peraturan Pemerintah Nomor 36 “legal dictionaries define legal
Tahun 2004 Tentang Kegiatan
Usaha Hilir Minyak dan Gas
Bumi, Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 15 Tahun
2012 tentang Harga Jual Eceran
488
P-ISSN 2302-528X
terms and common words with data- data yang terkumpul sebagaimana
special legal meaning”9 (kamus adanya tanpa melakukan analisis dan
hukum mendefinisikan istilah membuat kesimpulan yang berlaku
hukum dan kata-kata umum untuk umum.
dengan arti hukum khusus). Oleh
karena itu, dalam penelitian ini
peneliti menggunakan kamus III HASIL DAN PEMBAHASAN
hukum agar mempermudah
dalam mengartikan istilah-istilah 3.1 Pengaturan hukum tentang
khusus yang dipergunakan dalam Surat Rekomendasi Pembelian
hukum. Bahan Bakar Minyak
(BBM) bersubsidi.
2.4 Teknik Pengumpulan Bahan 3.1.1 Pengertian Bahan Bakar
Hukum Minyak (BBM) Bersubsidi
Adapun teknik pengumpulan Pengertian atau definisi subsidi
bahan hukum yang digunakan dalam adalah bantuan yang diberikan
penelitian ini yaitu metode sistematis pemerintah kepada produsen atau
dengan menggunakan sistem catatan konsumen agar barang atau jasa
kartu (card system), dan melakukan yang dihasilkan harganya menjadi
penelusuran kepustakaan melalui lebih murah dan dapat dijangkau
perpustakaan dan internet tentang oleh masyarakat luas. Pengertian
bahan- bahan hukum yang berhubungan BBM bersubsidi adalah bahan bakar
dengan pengaturan Surat Rekomendasi minyak yang diperuntukkan kepada
pembelian BBM Bersubsidi. rakyat yang telah mengalami proses
subsidi. Pengertian subsidi itu sendiri
2.5 Teknik Analisis Bahan adalah sebuah bantuan keuangan yang
Hukum diberikan sebuah badan (dalam hal
Untuk menganalisis bahan- ini oleh pemerintah) kepada rakyat
bahan hukum baik bahan hukum atau sebuah bentuk usaha. Tujuannya
primer, sekunder dan tersier yang adalah untuk mempertahankan atau
telah terkumpul penulis menggunakan meningkatkan daya beli. Sementara
metode deskriptif analitis. Metode untuk membantu sebuah usaha yang
deskriptif analitis ini adalah suatu mengalami kemunduran, subsidi
metode untuk mendeskripsikan atau juga diperlukan agar usaha tersebut
memberikan gambaran terhadap objek tetap menjadi tumpuan hidup banyak
yang diteliti melalui bahan- bahan atau orang.
Mengingat pentingnya hubungan

9
Maureen F. Fitzgerald, 2007, Legal Problem
Solving : Reasoning, Research, and Writing, antara subsidi dengan BBM, hal serupa
Edisi Keempat, LexisNexis, Canada, hlm. juga diterapkan oleh pemerintah
111.
489
P-ISSN 2302-528X
pada produk BBM yang dikonsumsi Subsidi jenis BBM tertentu per
masyarakat. Dengan kata lain liter adalah pengeluaran negara yang
pengertian BBM subsidi adalah bahan dihitung dari selisih antara biaya
bakar minyak yang dijual kepada penyediaan dan pendistribusian BBM
rakyat dengan harga di bawah harga bersubsidi dengan harga jual eceran
bahan bakar dunia. Hal ini dikarenakan netto (tidak termasuk pajak) yang
rakyat telah mendapatkan bantuan dana dihitung berdasarkan harga patokan
dalam bentuk potongan harga sebelum penyediaan BBM bersubsidi sesuai
BBM sampai ke tangan konsumen. dengan harga indeks pasar di kawasan
Potongan biaya tersebut termasuk Asia Tenggara ditambah margin dan
dalam proses pengolahan minyak biaya pendistribusian BBM bersubsidi
mentah hingga proses distribusi bahan ke seluruh NKRI.
bakar minyak ke tangan konsumen. Menurut Peraturan Presiden
Pemerintah menerapkan demikian Republik Indonesia Nomor 191
karena BBM dinilai sebagai salah satu Tahun 2014 tentang Penyediaan,
komoditas primer yang harus diberikan Pendistribusian dan Harga Jual Eceran
subsidi agar daya beli masyarakat Bahan Bakar Minyak, pada pasal 1
dapat ditingkatkan.10 ayat (1) disebutkan Jenis Bahan Bakar
Jenis BBM yang di subsidi Minyak Tertentu yang selanjutnya
oleh Pemerintah adalah bahan bakar disebut jenis BBM Tertentu adalah
yang berasal dan/atau diolah dari bahan bakar yang berasal dan/atau
Minyak Bumi dan/atau bahan bakar diolah dari Minyak Bumi dan/atau
yang berasal dari Minyak Bumi yang bahan bakar yang berasal dan/atau
telah dicampurkan dengan bahan diolah dari Minyak Bumi yang telah
bakar lain dengan jenis, standar dan dicampurkan dengan Bahan Bakar
mutu (spesifikasi), harga volume Nabati (Biofuel) sebagai Bahan
dan konsumen pengguna tertentu Bakar Lain dengan jenis, standar dan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 mutu (spesifikasi), harga, volume,
angka 1 Peraturan Presiden (Perpres) dan konsumen tertentu dan diberikan
Nomor 191 Tahun 2014 tentang subsidi.
Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Pasal 3 ayat (1) disebutkan Bahwa
Jual Eceran BBM. Atas perubahan yang dapat digolongkan kedalam Jenis
Perpres RI Nomor 45 tahun 2009 BBM Tertentu sebagaimana dimaksud
tentang perubahan atas Perpres Nomor dalam pasal 2 huruf a adalah Minyak
71 Tahun 2005 tentang Penyediaan dan Tanah (Kerosene) dan Minyak Solar
Pendistribusian Jenis BBM Tertentu. (Gas Oil). Selanjutnya ketentuan
mengenai Jenis BBM Tertentu sebagai

10
http://www.fiskal.co.id/berita/fiskal- jenis BBM yang merupakan BBM
13/685,diakses tanggal 24 Agustus 2015 pukul Bersubsidi, dapat dilihat di dalam pasal
14:30 wita
490
P-ISSN 2302-528X
16 ayat (1) disebutkan bahwa untuk Kebutuhan masyarakat khususnya akan

Minyak Tanah (Kerosene) diberikan BBM Tertentu jenis Solar yang tidak
subsidi per liter yang merupakan terbatas hanya kepada bahan bakar
pengeluaran negara yang dihitung dari kendaraan namun juga kebutuhan
selisih kurang antara harga jual eceran untuk industri (usaha) dan itu artinya
per liter Jenis BBM Tertentu untuk ada pendistribusian melalui pembelian
Minyak Tanah (kerosene) setelah dengan menggunakan Jerigen ataupun
dikurangi pajak-pajak, dengan harga Drum.
dasar per liter Jenis BBM Tertentu Perkembangan masyarakat yang
untuk Minyak Tanah (kerosene). berawal dari kehidupan agraris menuju
Kemudian disebutkan juga dalam pasal kehidupan industrial, sedikit banyak
16 ayat (2) bahwa Jenis BBM Minyak terasa pula dampaknya terhadap tata
Solar (Gas Oil) diberikan subsidi tetap nilai sosial dan kultural masyarakat.
dari selisih kurang harga dasar per liter Nilai- nilai yang bersumber dari
jenis BBM Tertentu untuk Minyak kehidupan telah beralih sehingga
Solar (Gas Oil) setelah ditambah menyebabkan masyarakat semakin
pajak- pajak sesuai dengan ketentuan konsumtif.11 Kondisi masyarakat
peraturan perundang- undangan. yang konsumtif tidak hanya pada
Berdasarkan uraian beberapa kebutuhan- kebutuhan pokok (primer)
pasal- pasal yang disebutkan diatas, namun juga merambah ke pola
maka dapat di asumsikan bahwa BBM konsumtif di bidang transportasi
Bersubsidi adalah bahan bakar yang dan energi seiring berkembangnya
berasal dan/atau diolah dari Minyak perekonomian. Hal ini menyebabkan
Bumi yang telah dicampurkan dengan meningkatnya kebutuhan di bidang
Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai energi diantaranya kebutuhan akan
Bahan Bakar Lain dengan jenis, standar Bahan- Bakar Minyak.
dan mutu (spesifikasi), harga, volume, Melihat kondisi bahwa
dan konsumen tertentu dan diberikan adanya kegiatan pengangkutan oleh
subsidi tetap per liter oleh negara. masyarakat ternyata tidak sesuai
dengan peraturan hukum yang berlaku
3.1.2 Surat Rekomendasi Pembelian yaitu Menurut UU Nomor 22 Tahun
Bahan Bakar Minyak (BBM) 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
bersubsidi pasal 23 ayat (1) dijelaskan bahwa
Keberadaan Jenis BBM kegiatan usaha hilir yang dilakukan
Bersubsidi (BBM Jenis Tertentu) oleh badan usaha harus mendapat ijin
setelah adanya pengendalian, maka usaha dari pemerintah yang meliputi
sudah bisa dipastikan akan menjadi kegiatan: pengangkutan, perniagaan,
barang langka dan pendistribusiannya pengolahan, dan penyimpanan BBM.
agar sampai ke masyarakat tentunya
11
Paulus Hadisuprapto,2008, Delikuensi
akan mendapat perlakuan istimewa. Anak: Pemahaman dan Penanggulanganya,
Bayumedia Publishing, Malang, hlm.1
491
P-ISSN 2302-528X
Begitu pula dengan kegiatan usaha hulu Fungsi hukum adalah untuk
yang mencakup kegiatan eksplorasi melindungi kepentingan manusia
dan eksploitasi. Dari keempat jenis dengan cara mengatur kegiatan
kegiatan usaha diatas, jika tidak manusia. Sedangkan kepentingan
memiliki ijin usaha untuk melakukan manusia sangatlah banyak dan tidak
kegiatan tersebut, maka kegiatan usaha terhitung jumlah dan jenisnya. Di
tersebut dianggap ilegal. samping itu kepentingan manusia akan
Berangkat dari peraturan hukum terus berkembang sepanjang masa.
tersebut diatas sudah semestinya Oleh karena itu peraturan hukum
masyarakat yang akan melakukan yang tidak jelas harus dijelaskan,
pembelian BBM Bersubsidi dibekali yang kurang lengkap harus dilengkapi
dengan Surat Rekomendasi pembelian dengan jalan menemukan hukumnya
BBM Bersubsidi, hal ini sesuai agar aturan hukumnya dapat
dengan Peraturan Badan Pengatur diterapkan terhadap peristiwanya.
Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Dengan demikian, pada hakikatnya
5 Tahun 2012 (selanjutnya disebut semua perkara membutuhkan metode
Peraturan BPH Migas Nomor 5 Th penemuan hukum agar aturan
2012) tentang Pedoman penerbitan hukumnya dapat diterapkan secara
Surat Rekomendasi Satuan Kerja tepat pada peristiwanya, sehingga
Perangkat Daerah untuk Pembelian dapat diwujudkan putusan hukum yang
Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu. diidam- idamkan yaitu mengandung
Hukum yang mempunyai fungsi aspek keadilan, kepastian hukum, dan
sebagai perlindungan kepentingan kemanfaatan.13
manusia, hukum mempunyai tujuan. Secara etimologi rekomendasi
Hukum mempunyai sasaran yang merupakan suatu hal yang meminta
hendak dicapai. Adapun tujuan pokok bahwa sesuatu itu dapat dipercaya,
hukum adalah menciptakan tatanan baik (biasanya dinyatakan dengan
masyarakat yang tertib, menciptakan surat, penyungguhan). Rekomendasi
ketertiban dan keseimbangan. bisa juga disebut saran yang
Dengan tercapainya ketertiban dalam menganjurkan, membenarkan,
masyarakat diharapkan kepentingan menguatkan. Kalau dipandang secara
manusia akan terlindungi. Dalam terminologi rekomendasi dapat
mencapai tujuannya itu, hukum diartikan sebagai pemberitahuan
bertugas membagi hak dan kewajiban kepada seseorang, kelompok, atau
antar perorangan di dalam masyarakat, lembaga bahwa sesuatu yang dapat
membagi wewenang dan mengatur dipercaya. Rekomendasi timbul
cara memecahkan masalah hukum karena terdapat permasalahan yang
serta memelihara kepastian hukum.12
13
Bambang Sutiyoso, 2006, Metode Penemuan

12
Sudikno Mertokusumo,2005, Mengenal Hukum Upaya Mewujudkan Hukum Yang
Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta, Pasti dan Berkeadilan, UII Pers, Yogyakarta,
hlm.77 hlm.28
492
P-ISSN 2302-528X
perlu ada tindakan- tindakan yang peru 2. Usaha Pertanian

dilakukan, dari rencana pengambilan Kriteria:
tindakan alternatif- alternatif yang - Petani/kelompok tani/
harus dipilih. Rekomendasi didukung Usaha Pelayanan Jasa Alat
dengan sumber daya yang ada dan harus (UPJA) mesin pertanian
dimanfaatkan serta data dan informasi yang melakukan usaha
yang harus diolah untuk dimanfaatkan tani tanaman pangan,
, dan yang paling penting rekomendasi holtikutura perkebunan
yang keluar harus memberikan dampak dengan luas maksimal 2
yang lebih baik (efektif dan efisien).14 hektare dan peternakan
Pengertian Surat Rekomendasi dengan menggunakan mesin
menurut pasal 1 ayat (2) Peraturan pertanian.
BPH Migas Nomor 5 Th 2012 adalah 3. Transportasi
rekomendasi yang diterbitkan oleh Kriteria:
Satuan Kerja Perangkat Daerah kepada - Kendaraan bermotor
konsumen pengguna BBM jenis perseorang di jalan untuk
Tertentu. Perlu diuraikan lebih lanjut angkutan orang atau barang
mengenai konsumen pengguna BBM dengan tanda Nomor
Jenis Tertentu yaitu dapat dilihat kendaraan berwarna dasar
dalam Peraturan Presiden Nomor 15 hitam dengan tulisan putih
Tahun 2012 tentang Harga Jual Eceran Kecuali kendaraan dinas
dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan yang diatur dalam Peraturan
Bakar Minyak Tertentu. Dimana Menteri ESDM Nomor 1
konsumen yang berhak menggunakan Tentang Pengendalian
BBM jenis tertentu dalam hal ini BBM.
penggunaan Solar Bersubsidi yaitu: - Kendaraan bermotor umum
1. Usaha Mikro dijalan untuk angkutan orang
Kriteria: atau barang dengan tanda
- Kegiatan usaha kecil dan Nomor motor kendaraan
menegah yang menggunakan berwarna dasar kuning
mesin-mesin perkakas dengan lisan hitam.
yang motor penggeraknya - Semua jenis mobil
menggunakan Solar. ambulance, mobil jenazah,

14
TB. Reza Fadjriansyah, 2013, Implementasi
Peraturan Walikota Samarinda Nomormor32
mobil pemadam kebakaran
Tahun 2001 tentang Pelimpahan Sebagian dan mobil pengangkut
Urusan Walikota Kepada Camat dan Lurah sampah termasuk kendaraan
(Stud kasus Pada Camat di Kecamatan
Samarinda Utara), Jurnal KrimiNomorlogi dinas berupa ambulance,
Indonesia Vol. 6 NomorIII Desember 2010, mobil jenazah, mobil
tersedia di website http://journal.ui.ac.id/
index.php/jki/article/viewfile/1105/1013, pemadam kebakaran dan
diakses pada tanggal 11 Januari 2015 pukul mobil pengangkut sampah.
21:45 Wita
493
P-ISSN 2302-528X
-
Transportasi air yang - Panti asuhan dan panti
menggunakan motor jompo untuk penerangan.
tempel dan diusahakan oleh - Rumah sakit tipe C dan
WNI atau badan hukum D serta Puskesmas untuk
indonesia yang digunakan penerangan.15
untuk angkutan umum/
perseorangan. 3.2 Lembaga-lembaga yang
- Sarana transportasi laut Berwenang Mengeluarkan
berupa kapal berbendera Surat Rekomendasi Pembelian
indonesia dengan trayek Bahan Bakar Minyak (BBM)
dalam negeri berupa Bersubsidi
angkutan umum penumpang Menurut Philipus M.
berdasarkan kuota yang Hadjon, wewenang (bevoegdheid)
ditetapkan badan pengatur. dideskripsikan sebagai kekuasaan
- Sarana transportasi hukum (rechtsmacht). Jadi dalam
angkutan umum serupa konsep hukum publik, wewenang
kapal berbendera indonesia berkaitan dengan kekuasaan.16.
untuk angkutan sungai dan F.P.C.L. Tonner dalam Ridwan HR
penyeberangan berdasarkan berpendapat “Overheidsbevoegdheid
kuota yang ditetapkan oleh wordt in dit verband opgevad als het
badan pengatur. vermogen om positief recht vast te
- Sarana transportasi angkutan srellen en Aldus rechtsbetrekkingen
umum berupa kepal tussen burgers onderling en
pelayaran rakyat atau perintis tussen overhead en te scheppen”
berdasarkan kuota yang (kewenangan pemerintah dalam kaitan
ditetapkan oleh lembaga ini dianggap sebagai kemampuan
pengatur. untuk melaksanakan hukum positif,
- Sarana Transportasi Darat dan dengan begitu dapat diciptakan
berupa kereta api umum hubungan hukum antara pemerintahan
penumpang berdasarkan dengan warga negara)17.
kuota yang ditetapkan oleh Ada pun unsur- unsur dari
lembaga pengatur. kewenangan, adalah ;
4. Pelayanan Umum 15

http://www.bphmigas.go.id/adm/
Kriteria: perbphmigas52012, diakses tgl 10 Januari
- Krematorium dan tempat 2016 pukul 13:44 wita
16
Philipus M. Hadjon, 1998,“tentang Wewenang
ibadah untuk proses pemerintahan bestuurbevoegdheid”, Pro
pembakaran dan/atau Justitia Tahun XIV Nomormor 1 Januari. hlm.
90
penerangan. 17
Ridwan HR,2008, Hukum Administrasi
Negara, RajaGrafindo Persada, Jakarta. hlm.
100
494
P-ISSN 2302-528X
a. Pengaruh adalah bahwa bersumber dari proses atau

penggunaan wewenang prosedur pelimpahan dari
dimaksudkan untuk pejabat atau badan yang lebih
mengendalikan perilaku subyek tinggi kepada pejabat yang lebih
hukum. rendah (atasan bawahan).
b. Dasar hukum, bahwa wewenang Menurut Marcus Lukman,
itu selalu harus dapat ditunjuk peraturan kebijakan dapat difungsikan
dasar hukumnya, dan secara tepat guna dan berdaya guna
c. Konformitas hokum yaitu yang berarti:
mengandung makna adanya 1. tepat guna dan berdaya guna
standard wewenang, yaitu sebagai sarana pengaturan yang
standard umum (semua jenis melengkapi, menyempurnakan,
wewenang) dan standard dan mengisi kekurangan-
khusus (untuk jenis wewenang kekurangan yang ada pada
tertentu)”. peraturan perundang-undangan.
Setiap tindakan pemerintahan 2. tepat guna dan berdaya guna
dan/atau pejabat umum harus sebagai sarana pengaturan
bertumpu pada kewenangan yang sah. bagi keadaan vakum peraturan
Kewenangan itu diperoleh melalui 3 perundang-undangan.
sumber: 3. tepat guna dan berdaya guna
a. Atribusi yaitu pemberian sebagai sarana pengaturan bagi
kewenangan oleh pembuat kepentingan-kepentingan yang
undang- undang sendiri kepada belum ter akomodasi secara
organ pemerintah, baik yang patut, layak, benar, dan adil
sudah ada maupun yang baru dalam peraturan perundang-
sama sekali. undangan.
b. Delegasi yaitu wewenang yang 4. tepat guna dan berdaya guna
bersumber dari pelimpahan sebagai sarana pengaturan untuk
suatu organ pemerintahan mengatasi kondisi peraturan
kepada organ lain dengan dasar perundang-undangan yang sudah
peraturan perundang-undangan ketinggalan zaman.
(dalam delegasi ada proses 5. tepat guna dan berdaya guna bagi
penyerahan).dengan adanya kata kelancaran pelaksanaan tugas
penyerahan, ini berarti bahwa dan fungsi administrasi di bidang
adanya perpindahan tanggung pemerintahan dan pembangunan
jawab dari pemberi delegasi yang bersifat cepat berubah dan
(delegans) kepada penerima memerlukan pembaruan sesuai
delegasi (delegetaris). dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi.18
c. Mandat yaitu wewenang yang

18
Ibid, hlm.191-192
495
P-ISSN 2302-528X
Pasal 1 ayat (3) Peraturan kota sebagaimana yang telah

BPH Migas Nomor 5 Th 2012 ditetapkan oleh Badan Pengatur.
tentang Pedoman penerbitan Surat Sesuai dengan bunyi pasal
Rekomendasi Satuan Kerja Perangkat tersebut diatas maka dapat dilihat
Daerah untuk Pembelian Bahan Bakar secara jelas bahwa lembaga yang
Minyak Jenis Tertentu, disebutkan berwenang dalam mengeluarkan
bahwa Satuan Kerja Perangkat Surat Rekomendasi pembelian BBM
Daerah yang selanjutnya disingkat Jenis Tertentu adalah keseluruhan
SKPD adalah perangkat daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
pemerintahan provinsi/ Kabupaten. selanjutnya disingkat SKPD. SKPD
Selanjutnya dalam pasal 2 ayat berwenang mengeluarkan Surat
(2) Peraturan BPH Migas Nomor 5 Th Rekomendasi pembelian BBM Jenis
2012 dijelaskan bahwa pedoman ini Tertentu kepada konsumen pengguna
bertujuan untuk : Usaha Mikro, Usaha Perikanan, Usaha
a. Memberikan petunjuk teknis Pertanian dan Pelayanan Umum
bagi SKPD dalam menerbitkan atau Konsumen Pengguna lainnya
Surat Rekomendasi untuk sebagaimana diatur dalam perundang-
pembelian BBM Jenis Tertentu undangan.
dalam rangka efektifitas dan Adapun mengenai verifikasi
efisiensi penggunaan BBM Jenis tentang penerbitan Surat Rekomendasi
Tertentu sesuai peruntukannya. disebutkan secara jelas dalam pasal 4
b. Meningkatkan peran serta ayat (3) yaitu:
Pemerintah Daerah dalam upaya a. Jenis konsumen pengguna
pengawasan pendistribusian meliputi Usaha Mikro/ Usaha
BBM Jenis Tertentu. Pertanian/ Usaha Perikanan/
c. Menjamin tertib pelaksanaan, Pelayanan Umum.
pemantauan dan evaluasi Surat b. Jenis Kegiatan/Usaha.
Rekomendasi yang diterbitkan c. Kelengkapan administratif
oleh SKPD untuk pembelian meliputi data pemilik dan alamat
BBM Jenis Tertentu pemilik dan/atau usaha.
d. Menjamin terselenggaranya d. Data teknis peralatan meliputi
pendistribusian BBM Jenis jenis, jumlah, fungsi, dan
Tertentu yang tertib melalui kebutuhan BBM jenis tertentu
pemantauan dan evaluasi atas perjam/hari dan
penerbitan Surat Rekomendasi e. Masa berlaku Surat
oleh SKPD dengan transparan Rekomendasi.
dan akuntabel; dan Selanjutnya dalam pasal 6 ayat
e. Menjaga kuota BBM Jenis (1) dan ayat (2) disebutkan bahwa
Tertentu per kabupaten/ Pemerintah Daerah wajib menetapkan
496
P-ISSN 2302-528X
SKPD yang berhak mengeluarkan mengenai konsumen yang berhak

Surat Rekomendasi. Dalam pasal menggunakan BBM jenis tertentu
6 ayat (2) dalam rangka penetapan sehingga dapat dijadikan sebagai
SKPD sebagaimana diuraikan pada dasar verifikasi pembuatan Surat
ayat (1), pemerintah daerah wajib Rekomendasi oleh Satuan Kerja
memperhatikan ketentuan sebagai Perangkat Daerah.
berikut: 2. Lembaga yang berwenang
a. Usaha Mikro yaitu SKPD yang dalam mengeluarkan Surat
membidangi Usaha Mikro Rekomendasi pembelian BBM
b. Usaha Pertanian yaitu SKPD Jenis Tertentu adalah keseluruhan
yang membidangi usaha Satuan Kerja Perangkat Daerah
Pertanian yang selanjutnya disingkat SKPD.
c. Usaha Perikanan yaitu SKPD SKPD berwenang mengeluarkan
yang membidangi usaha Surat Rekomendasi pembelian
Perikanan BBM Jenis Tertentu kepada
d. Pelayanan Umum yaitu SKPD konsumen pengguna Usaha
yang membidangi Pelayanan Mikro, Usaha Perikanan, Usaha
Umum. Pertanian dan Pelayanan Umum
atau Konsumen Pengguna
IV. KESIMPULAN lainnya sebagaimana diatur
Berdasarkan latar belakang, dalam perundang- undangan.
rumusan masalah yang diperoleh, serta
pembahasan yang dilakukan, maka DAFTAR PUSTAKA
simpulan yang dapat dikemukakan BUKU
dari hasil penelitian ini yaitu sebagai Maureen F Fitzgerald, 2007, Legal
berikut : Problem Solving : Reasoning,
1. Pengaturan hukum tentang Surat Research, and Writing, Edisi
Rekomendasi pembelian BBM Keempat, LexisNexis, Canada.
Bersubsidi adalah diatur dalam Paulus Hadisuprapto, 2008, Delikuensi
Peraturan Badan Pengatur Hilir Anak: Pemahaman dan
Minyak dan Gas Bumi Nomor Penanggulanganya, Bayumedia
5 Tahun 2012 tentang Pedoman Publishing, Malang.
penerbitan Surat Rekomendasi Peter Mahmud Marzuki, 2010,
Satuan Kerja Perangkat Daerah Penelitian Hukum, Kencana,
untuk Pembelian Bahan Bakar Jakarta.
Minyak Jenis Tertentu. Selain itu Sudikno Mertokusumo, 2005,
dalam Peraturan Presiden Nomor Mengenal Hukum Suatu
15 Tahun 2012 tentang Harga Pengantar, Liberty, Yogyakarta.
Jual Eceran dan Konsumen Philipus M Hadjon, 1998,“tentang
Pengguna Jenis Bahan Bakar Wewenang pemerintahan
Minyak Tertentu disebutkan juga bestuurbevoegdheid”, Pro
497
P-ISSN 2302-528X
Justitia Tahun XIV Nomor 1 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun

Januari. 2004 Tentang Kegiatan Usaha
Ridwan HR, 2008, Hukum Administrasi Hilir Minyak dan Gas Bumi,
Negara, Raja Grafindo Persada, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor
Jakarta. 15 Tahun 2012 tentang Harga
Rudi M Simamora, 2000,Hukum Jual Eceran dan Konsumen
Minyak dan Gas Bumi, Pengguna Jenis Bahan Bakar
Djambetan, Jakarta. Minyak Tertentu, dan
Saliman, Abdul Rasyid, 2006, Hukum Peraturan Presiden (Perpres) Nomor
Bisnis Untuk Perusahaan, 191 Tahun 2014 tentang
Kencana, Jakarta. Penyediaan, Pendistribusian dan
Bambang Sutiyoso, 2006, Metode Harga Jual Eceran BBM,
Penemuan Hukum Upaya Peraturan Badan Pengatur Hilir
Mewujudkan Hukum Yang Pasti Minyak dan Gas Bumi Nomor
dan Berkeadilan, UII Pers, 5 Tahun 2012 tentang Pedoman
Yogyakarta. penerbitan Surat Rekomendasi
Y.Sri Susilo, 2013, Subsidi Bahan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Bakar Minyak (BBM) dan untuk Pembelian Bahan Bakar
Perekonomian Indonesia, Minyak Jenis Tertentu.
Pustaka Baru, Yogyakarta.
INTERNET
JURNAL ILMIAH PT.Pertamina (Persero), “sejarah
TB. Reza Fadjriansyah, 2013, Pertamina”, http://www.
Implementasi Peraturan pertamina.com, diakses tgl 30
Walikota Samarinda Nomor 32 Desember 2015 pukul 11: 06
Tahun 2001 tentang Pelimpahan Wita.
Sebagian Urusan Walikota Hanan Nugroho, 2004, Subsidi
Kepada Camat dan Lurah (Stud BBM Bukan Uang Keluar,tapi
kasus Pada Camat di Kecamatan Mesti Ditekani, Harian Bisnis
Samarinda Utara), Jurnal Indonesia Online, Diakses tgl
Kriminologi Indonesia Vol. 6 30 Desember 2015 pukul 14:00
NomorIII Desember 2010. Wita
http://www.fiskal.co.id/berita/fiskal-
PERATURAN 13/585, diakses tanggal 24
PERUNDANG- UNDANGAN Agustus 2015 pukul 14:30 wita
Undang-Undang Dasar Negara http://www.bphmigas.go.id/adm/
Republik Indonesia Tahun 1945, perbphmigas52012, diakses tgl
Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 10 Januari 2016 pukul 13:44
2001 Tentang Minyak dan Gas wita.
Bumi (UU Migas),
498

Magister Hukum Udayana: Jurnal

Uploaded by

Document Information

Original Description:

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Magister Hukum Udayana: Jurnal

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Jurnal E-ISSN 2502-3101

PENGATURAN TENTANG SURAT REKOMENDASI

Keywords: Letter of Recommendation, Fuel Subsidized, Petrol stations,

Kata Kunci: Surat Rekomendasi, BBM Bersubsidi, SPBU, SKPD

I. PENDAHULUAN Negara menguasai semua hak yang

digolongkan sebagai sumber daya kewenangannya untuk melakukan

yang mengatur serta tujuan penelitian mengeluarkan Surat Rekomendasi

16 ayat (1) disebutkan bahwa untuk Kebutuhan masyarakat khususnya akan

perlu ada tindakan- tindakan yang peru 2. Usaha Pertanian

a. Pengaruh adalah bahwa bersumber dari proses atau

Pasal 1 ayat (3) Peraturan kota sebagaimana yang telah

SKPD yang berhak mengeluarkan mengenai konsumen yang berhak

Justitia Tahun XIV Nomor 1 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun

You might also like