You are on page 1of 2

Metode Konvensional :

Sebuah metode pelaksananan konstruksi bangunan yang memiliki metode yang masih belum menerapkan high
technology dalam pembuatnnya. Hampir sama dengan pembangunan Gedung pada umumnya yang diawali dengnan
penggalian pondasi, alat dalam penggalian pondasi adalah alat pemindah mekanis, pada lahan dataran tinggi/ yang
rawan longsor mereka menyiapkan sebuah tempat untuk menahan longsoran tersebut. Struktur ini sering disebut
dengan turap. Banyak sekali macam pondasi yang digunakan, pondasi untuk bangunan tinggi dapat berupa pondasi
dalam, dan pondasi ynag sering digunakan luntuk pondasi tinggi biasanya pondasi tiang, atau yang sering disebut
dengan pondasi tiang pancang. Lalu setelah pemasangan pondasi, maka tahap selanjutnya adalah tahap pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara betahap yang dimulai dari bawah yaitu bagian pondasi diteruskan lagi pengecoran
kolom dan balok dan akan naik ketas terus hingga pengecoran pada plat lantai.

Metode Pra-Pabrikasi

Metode pra pabrikasi adalah metode yang sangat simple dalam pelkasanaannya seperti kata pra yang artinya
sebelum maka arti prapabrikasi adalah pelaksanaan pekerjaan kontruksi yang dikerjakan diluar lokasi proyek, banyak
komponen suatu bangunan ynag dikerjakan diluar proyek. Komponen bangunan yang sering dilakukan pra pabrikasi
adalah beton pracetak. Namun banyak sekali dampak resiko yang didapat jika menggunakan beton pracetak, salah
satunya adalah komponen yang tidak bisa kokoh karena sambungan pada beton kadang tidak bisa sekuat pada saat
pengecoran ditempat yang bisa menjadi kesatuan. Namun masih banyak yang masih menggunakan beton pracetak
dikarenakan lebih praktis, mengingat kadang lokasi proyek, kendala pekerja, maka metode ini dirasa cukup efisien.
Dan pada metode pra pabrikasi masih mempunyai banyak kekurangan, salah satunya adalah biasanya cetakan dlaam
precast memiliki ukuran dan bentuk yang sama yang tidak bisa disesuikan dengan kebutuhan. Dalam penyambungan
beton pracetak butuh ketelitian tinggi, dan memperhitungkan kemungkinan terjadinya patah. Dan analisis
perhitungan distribusi tegangan harus dikonsepkan sangat baik.Keberhasilan dari sebuah rancangan tergantung
fleksibilitas dan rentang yang idgunakan. Biasanya koordinasi tiga modular ini berbentuk 3 dimensi berupa kubus
dengan Panjang sisi 100 atau 300 mm. Kegunaan modular digunakan untuk bukan untuk tujuan efisiensi namun juga
untuk tujuan memudahkan dalam pemilihan alternatif.

Metode Top-Down Contruction

Pelakasanaan metode top down contruction adalah dilakukan dari basemen ynag teratas dan akan dilanjutkan lapis
demi lapis sampai mencapai kedalaman baseman yang diinginkan. Tahap awal dari metode ini adalah membuat
dinding penahan tanah yang dilakukan sebelum ada pekerjaan galian tanah. Alternatif yang dapat dilakukan adalah
membuat dinding diafragma (‘diaphragm wall’), tiang bor yang menerus (‘continuous bored piles’) atau tiang
pancang, baik berupa lempengan baja (‘steel sheet piles’) atau beton pra cetak (‘soldier piles’).

Setelah pekerjaan pembuatan dinding penahan tanah selesai, maka dibuat fondasi tiang bor yang menerus dengan
‘king post’. ‘King post’ adalah bagian dari tiang fondasi pada posisi kolom basemen, biasanya terbuat dari profil baja
atau dapat juga menggunakan pipa baja ‘King post’ ini berfungsi untuk mendukung pelat lantai dan kolom
sementara, yang nantinya diperkuat agar berfungsi sebagai kolom permanen.

Pelat lantai beton konstruksi ‘top down’ sangat penting, karena berfungsi sebagai lantai untuk menahan beban
matinya, tetapi juga sebagai penopang yang menahan deformasi lateral pada saat pelaksanaan pekerjaan galian
tanah. Oleh sebab itu untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, sistem pelat lantai yang digunakan adalah pelat
tanpa balok (‘flat slabs’)yaitu mengikuti langkah-langkah seperti yang tersebut dibawah ini :

a. Meratakan tanah dan sekaligus dilakukan proses pemadatan tanah hingga elevasi/kedalaman yang diinginkan.

b. Pembuatan lantai kerja dari beton ringan untuk penempatan perancah dan penulangan beton.

c. Pengecoran beton pada pelat lantai.

d. Penggalian pada lantai berikutnya, dan demikian seterusnya sampai mencapai


Metode Up-Down Contruction

Sebuah metode pelaksanaan yang berkebalikan pada metode top down contruction metode ini difokuskan pada
pekerjaan maka dilakukan pekerjaan bagian atas. Jadi pekerjaan updown contruction dan top down contruction
sangat berkaitan erat saat dalam pekerjaan metode seprti updown maka metode topdownpun juga dilakukan.
Mengingat perubahan fungsi kolom permanen dimulai dari yang terbawah, maka pengecoran lantai bangunan atas
dilakukan secara bertahap dimulai dari lantai bangunan atas yang terendah (dimulai dari lantai satu).

Metode ini efektif jika jumlah basement pada bangunan ini minimal empat lapis, dan struktur bagian atas
menggunakan struktur komposit.

You might also like