You are on page 1of 11

A.

Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari pulau- pulau
besar dan pulau-pulau kecil yang tersebar diseluruh kawasan nusantara. Salah
satunya adalah kepulauan Kalimantan. Pulau Kalimantan terdiri dari beberapa
provinsi seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Kalimantan Selatan terkenal dengan
sebutan kota seribu sungai karena dikelilingi banyak sungai dari hulu sampai ke hilir.
Banyaknya dacrah yang dikelilingi sungai memiliki ancaman akan terjadinya bencana
banjir. Banjir sendiri merupakan salah satu bencana alam yang selalu menjadi pusat
perhatian pemerintah karena bencana alam tersebut terus meningkat dari tahun ke
tahun.

Banyak faktor-faktor penyebab dari banjir yang terus terjadi di Indonesia.


Beberapa diantaranya disebabkan oleh faktor alam dan kondisi geografis, dan juga
faktor dari kelalaian manusia. Banjir terjadi tidak memandang tempat. Pada tahun
2008, warga ibu kota Jakarta mulai menghadapi persoalan Banjir yang kerap kali
terjadi di daerah mereka. Setelahnya, banjir terus terjadi dibeberapa daerarah
lainnya, salah satunya yakni di Kalimantan.

Fenomena banjir besar di Kalimantan terjadi pada awal Januari 2021. Bencana
banjir tersebut terjadi hampir setiap tahun. Namun, pada tahun 2021 ini berbeda dari
biasanya di karenakan adanya isu alih fungsi lahan sawit dan pertambangan batu bara
secara besar-besaran. Sehingga menyebabkan dacrah yang terdampak banjir cukup
signifikan.Oleh karena itu diperlukan adanya analisis secara mendalam terhadap
kasus banjir di Kalimantan Selatan sehingga dapat ditemukan strategi dan alternatif
penangggulangan yang tepat agar banjir tersebut tidak terjadi lagi. Hasil analisis
berdasarkan Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Kesimpulan Analisis
Faktor Eksternal (KAFE) serta analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat). Sehingga diharapkan akan memberikan gambaran yang tepat untuk alternatif
penanggulangan banjir di Kalimantan Selatan.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada fenomena ini yaitu,

1. Apa saja faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman berdasarkan


analisis Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Kesimpulan Analisis
Faktor Eksternal (KAFE)
2. Bagaimana strategi dan altematif penanggulangan banjir di Kalimantan
Selatan berdasarkan analisis SWOT

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan fenomena ini untuk:

1. Mengetahui faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman melalui


analisis Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Kesimpulan Analisis
Faktor Eksternal (KAFE)
2. Mengetahui stretegi dan alternatif penanggulangan banjir di Kalimantan
Selatan berdasarkan analisis SWOT (Strength, weakness, Opportunity,
Threat) Analisis Faktor (KAFI) dan (KAFE) Mengunakan Pendekatan SWOT.

1. Analisis SWOT Banjir Kalimantan Selatan

Pada awal tahun 2021 terjadi bencana banjir besar yang melanda sebagian
besar wilayah di Kalimantan Selatan. Banjir tersebut merupakan banjir dengan
dampak kerusakan dan kerugian yang cukup besar. Fenomena ini memicu berbagai
kontraversi tentang penyebab terjadinya banjir. Banyak faktor yang menjadi pemicu
banjir besar di KalimantanSelatan. Salah satu pemicu terjadinya banjir di Kalimantan
Selatan adalah kondisi alam, yaitu curah hujan yang tinggi dari tahun ke tahun, daya
serapan air yang kurang dan bentuk geografis yang datar merupakan beberapa
kondisi alam yang menyebabkan terjadinya banjir pada Januari lalu.

Selain kondisi alam yang tidak dapat dihindarkan, terdapat beberapa faktor
eksternal lainnya seperti akibat ulah manusia. Beberapa tahun belakangan,
Kalimantan Selatan menjadi sebuahtempat strategis yang dijadikan untuk alih fungsi
lahan. Tercatat sebanyak 19 Sum bektiar Telan beli Dendah. Kuas menuai masalah.
tempat strategis yang dijadikan untuk alih fungsi lahan. Tercatat sebanyak 1,2 juta
hektar lahan telah beralih fungsi menjadi Kawasan pertambangan. Hal ini berdampak
pada hilangnya kawasan hutan yang memiliki peran penting dalam penyerapan air
disaat hujan turun meskipun hanya dengan intensitas sedang. Hutan tak bisa
menyerap air dengan baik, akibatnya air hujan mengalir ke sungai dan meluap.Kasus
banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan dapat dianalisis dengan menggunakan
metode analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunitics (peluang), dan “Threats (ancaman). SWOT
mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda ke dalam daftar
yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.latan

Tabel dibawah ini melaskan analisis banjir di Kalimantan Selatan dengan


menggunakan metode SWOT.
2. Diagram dan Matrix SWOT

Berdasarkan diagram kartesius di atas, poin berada di kuartal I. Hal Itu berarti
banjir di Kalimantan Selatan seharusnya dapat dibenahi melihat faktor-faktor yang
ada.

Berikut penjabaran alternatif Tindakan berdasarkan diagram analisis SWOT


D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap banjir yang tejadi di
Kalimantan Selatan perlu dilakukan langkah langkah strategis dalam penyelesaian
masalah tersebut diantaranya dengan Kerjasama aktif semua pihak baik
pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat serta dengan membuka kolaborasi
aktif dengan Organisasi Organisasi pemerhati lingkungan seperti membuat program
pencegahan bencana banjir dan melakukan penegakan hukum kepada pengusaha
yang tidak mematuhi aturan. Dengan dilakukannya Strategi yang sesuai dengan yang
diharapkan kedepannya. Semoga banjir di Kalimantan Selatan dapat teratasi dan
tidak terulang Kembali.

E. Saran

Pemerintah Daerah Kalimantan selatan diharapkan lebih Selektif dalam memberikan


ijin pembukaan lahan pertambangan dan lebih aktif dalam pengawasan pelaksanaan
kegiatan pertambangan. Selain itu pemerintah harus lebih siaga dalam menghadapi
bencana alam banjir seperti yang terjadi di Kalimantan Selatan dan melakukan proses
pemulihan bencana dengan cepat dan tepat baik dari segi infrastruktur, masyarakat
dan penataan kembali lingkungan yang tedampakbanjir.

You might also like