You are on page 1of 16

PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021


ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

IMPLEMENTING CHARACTER EDUCATION DURING THE COVID-19


PANDEMIC AT ELEMENTARY SCHOOL

Agustinus Tanggu Daga1


1
Prodi PGSD STKIP Weetebula Sumba Barat Daya NTT Indonesia
agus_daga@yahoo.com

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SELAMA PANDEMI COVID-19


DI SEKOLAH DASAR

ARTICLE HISTORY ABSTRACT


Abstract: Character education during the Covid-19 pandemic run into various changes,
including the character education at elementary schools. These changes affected the design of
education as well as the character assessment and the role of teachers and parents. The
problem in this research was how to carry out character education in learning during the
Covid-19 pandemic at elementary schools. This research found that teachers implemented
education in the learning process even it was prioritized by schools. Character education was
needed by students who studied from home. The teachers carried out character assessments
Submitted: and adjusted to the students’ conditions and the Covid-19 situation. The instilled character
values were also adjusted to the students’ needs such as religious values, and the values
11 Juli 2021
relevant to the Covid-19 condition such as health, caring, tolerance, responsibility, hard work,
11th July 2021 love of reading, and so on. Teachers utilized online learning media such as WhatsApp, videos,
video calls, zoom, and google forms. Finally, teachers and parents shared responsibilities in
carrying out the character education in the learning process carried out from home.

Keywords: education, characters, values, covid-19, elementary school


Abstrak: Pendidikan karakter dalam masa pandemi Covid-19 mengalami berbagai
perubahan, termasuk pendidikan karakter di sekolah dasar. Perubahan tersebut mempengaruhi
desain pendidikan hingga penilaian karakter, peran guru dan orang tua siswa. Masalah
Accepted: dalam penelitian ini adalah bagaimana melaksanakan pendidikan karakter dalam
04 Agustus 2021 pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 di sekolah dasar. Penelitian ini menemukan
04th August 2021 bahwa guru melaksanakan pendidikan dalam proses pembelajaran bahkan diprioritaskan oleh
sekolah. Pendidikan karakter dibutuhkan oleh siswa yang belajar dari rumah. Guru
melaksanakan penilaian karakter dan menyesuaian dengan kondisi siswa dan situasi Covid-
19. Nilai-nilai karakter yang ditanamkan juga disesuaikan dengan kebutuhan siswa seperti
nilai religius, dan nilai-nilai yang relevan dengan kondisi Covid-19 seperti kesehatan,
kepedulian, toleransi, tanggungjawab, kerja keras, gemar membaca, dll. Guru menggunakan
media online pembelajaran seperti whatsapp, video kegiatan, video call, zoom, google form.
Guru dan orang tua berbagi tanggungjawab dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam
proses pembelajaran yang dilaksanakan siswa dari rumah.
Published:
25 Agustus 2021 Kata Kunci: pendidikan, karakter, nilai-nilai, covid-19, sekolah dasar
25th August 2021
CITATION
Daga, A., T. (2021). Implementing Character Education during the Covid-19 Pandemic at
Elementary School . Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (4), 836-
851. DOI: http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448 .

PENDAHULUAN sekolah dasar. Proses pembelajaran di sekolah


Pandemi Covid-19 yang melanda dasar terjadi melalui interaksi langsung baik
dunia termasuk Indonesia memberi dampak antara guru dengan siswa maupun antar siswa
yang besar terhadap berbagai aspek kehidupan di kelas. Namun dalam masa pandemi Covid-
manusia termasuk bidang pendidikan di 19 interaksi langsung tersebut tidak bisa

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 836
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

dilaksanakan. Sekolah dasar melaksanakan kendala pengelolaan pembelajaran, kendala


proses pembelajaran secara daring (online). penilaian pembelajaran, dan kurangnya
Guru mengajar dari sekolah atau dari rumah pengawasan (Rigianti, 2020). Sementara dari
dan siswa belajar dari rumah. Proses pihak siswa, pembelajaran daring membuat
pembelajaran yang dilaksanakan selama siswa merasa jenuh sehingga kurang memiliki
pandemi Covid-19 adalah pembelajaran jarak motivasi belajar, keterbatasan fasilitas,
jauh dengan menggunakan berbagai media kesibukan orang tua sehingga terbatas pula
daring. Dalam situasi seperti ini para guru mendampingi belajar anak-anak karena
harus mendesain model pembelajaran dan pembelajaran dilaksanakan pada jam efektif
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan dimana bekerja orang tua (Basar, 2021).
kondisi Covid-19. Siswa mengikuti proses Dampak dari kendala atau kesulitan tersebut
pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas adalah hampir dipastikan bahwa proses
pembelajaran di rumah. Orang tua harus pembelajaran tidak maksimal dan hasil
mendampingi anak selama proses pembelajaran pun kurang optimal jika
pembelajaran sambil mencari nafkah dibandingkan dengan kondisi normal sebelum
(Mamluah & Maulidi, 2021). Semua ini Covid-19. Menurut Adi (2020) pembelajaran
dilaksanakan untuk menjalani protokol daring yang dilaksanakan tanpa perencanaan
kesehatan yang diyakini menjamin kesehatan dan implementasi yang baik, diperparah oleh
bagi guru, siswa, dan orang tua. lemahnya dukungan fasilitas yang memadai
Pelaksanaan pembelajaran yang akan berdampak pada metode pembelajaran
dilaksanakan secara daring dalam masa yang diterapkan oleh guru bahkan hasil
pandemi Covid-19 memiliki kesulitan dan pembelajaran yang dicapai oleh siswa.
masalah tersendiri. Banyak guru yang bingung Misalnya penelitian Dewi, (2020); Sari et al
atau merasa sulit mendesain dan (2021) menemukan dampak pembelajaran
melaksanakan proses pembelajaran bahkan daring bagi guru sekolah dasar yaitu kesulitan
menilai hasil belajar siswa. Siswa yang menyusun RPP berbasis daring, kurang
menjalani pembelajaran online diliputi maksimal dalam melaksanakan pembelajaran
perasaan jenuh dan stress mengerjakan banyak daring. dari pihak orang tua atau siswa sendiri
tugas dari sekolah. Tugas-tugas yang banyak ditemui kendala adanya gagap teknologi,
menyita waktu bermain siswa. Orang tua harus keterbatasan fasilitas, masalah internet,
mendampingi anak-anak belajar dan kesibukan bekerja. Meskipun demikian para
mengerjakan tugas-tugas sekolah di samping guru mengakui bahwa pembelajaran daring
mencari nafkah dan menjamin jalannya membuat guru menjadi lebih kreatif
protokol kesehatan. Tanggung jawab menggunakan media pembelajaran berbasis
pendampingan siswa dalam belajar sebelum teknologi.
Covid-19 dilakukan oleh guru di sekolah. Kurikulum 2013 di sekolah dasar
Namun, dalam masa Covid-19 peran dan berorientasi pada pengembangan kompetensi
tanggungjawab guru tersebut banyak sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa
dilaksanakan oleh orang tua di rumah secara holistik dan integratif. Pencapaian
(Wulandari, 2021). Perubahan proses kompetensi tersebut akan menghasilkan
pembelajaran dari tatap muka ke daring lulusan yang krearif, inovatif, produktif, dan
menimbulkan kendala dan masalah tersendiri efektif (Yulianti et al., 2016). Menurut
baik bagi guru maupun bagi siswa dan orang Abourjilie at.al dalam Daga (2019)
tua siswa. Kendala yang dapat dialami oleh kompetensi dibangun di atas nilai-nilai inti
guru antara lain mendesain model yang mendasari visi pendidikan karakter siswa
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran di sekolah dasar. Pendidikan karakter di
daring, kendala jaringan internet dan gawai, sekolah dasar menjadi sangat penting.

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 837
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Selanjutnya Kunandar dalam Prastowo (2018) dapat dikemas dalam proses pembelajaran
mengatakan bahwa pencapaian kompetensi pada kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
sikap perlu diperhatikan dan ditekankan di (Djumali, 2018).
sekolah dasar. Diasumsikan bahwa semakin Jika pendidikan karakter merupakan
tinggi jenjang pendidikan semakin kecil sebuah keharusan dalam proses pembelajaran
penekanan pada pencapaian kompetensi sikap di sekolah dasar maka pertanyaan adalah
yang telah ditekankan pada jenjang bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter
sebelumnya. Sebaliknya pencapaian dalam masa Covid-19 dijalankan secara daring
kompetensi pengetahuan dan keterampilan oleh guru dan sekolah? Jika proses
semakin besar atau luas. pembelajaran aspek pengetahuan dan
Penguatan pendidikan karakter yang keterampilan para guru, siswa dan orang tua
dilaksanakan di sekolah dasar telah diatur sudah mengalami kesulitan maka bagaimana
dalam Permendikbud nomor 20 tahun 2018 sekolah mendesain pelaksanaan pendidikan
tentang penguatan pendidikan karakter pada karakter tersebut agardapat dijalankan dalam
satuan pendidikan formal. Penguatan masa Covid-19? Pertanyaan-pertanyaan
pendidikan karakter tersebut adalah untuk menjadi masalah yang dikajian dalam
menanamkan berbagai karakter yang penelitian ini. Maka tujuan penelitian ini
berlandaskan pada Pancasila kepada siswa adalah mendeskripsikan pelaksanaan
seperti karakter religius, nasionalisme, pendidikan karaktar, nilai-nilai karakter,
kemandirian, gotong royong, dan integritas strategi, penilaian, peran guru dan orang tua
(Maria et al., 2021). Pendidikan karakter bagi dalam pendidikan karakter selama masa
siswa dapat dilaksanakan dalam pembelajaran Covid-19 di sekolah dasar. Hasil penelitian ini
di kelas (Agboola & Tsai, 2012). Bahkan diharapkan bermanfaat bagi guru dan sekolah,
pendidikan karakter merupakan keharusan siswa dan orang tua dalam melaksanakan
pada jenjang sekolah dasar (Wiyono, 2012; pendidikan karakter melalui pembelajaran
Ani, 2014). Hal ini dinyatakan oleh Rohendi daring selama pandemi Covid-19.
(2016) bahwa pendidikan karakter menjadi
keharusan. Tujuan pendidikan tidak sekedar KAJIAN TEORI
menghasilkan siswa yang pintar atau cerdas Kata pendidikan memiliki akar kata
melainkan siswa yang berbudi pekerti, sopan latin pedagogi yang terdiri dari kata paid yang
santun dalam kehidupan nyata. Dalam berarti anak dan kata agogos yang berarti
Permendikbud nomor 20 tahun 2018 pasal 5 membimbing. Maka kata pedagogi sebagai
ayat (3) dinyatakan pula bahwa penguatan akar kata pendidikan berarti ilmu tentang
pendidikan karakter pada jenjang pendidikan membimbing atau mengajarkan sesuatu kepada
dasar dilaksanakan secara kreatif dan terpadu anak (Husba et al., 2018). Pendidikan di
dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan sekolah dasar sebenarnya merupakan upaya
ekstrakurikuler. Hal ini berarti bahwa proses yang sengaja dirancang dan dilakukan untuk
pendidikan di sekolah dasar harus membentuk membentuk dan mengembangkan berbagai
karakter siswa terutama dari aspek sikap atau potensi siswa secara utuh dan maksimal. Hal
afektif selain aspek pengetahuan dan ini dinyatakan secara jelas dinyatakan dalam
keterampilan. Studi yang dilaksanakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal
Berkowitz & Bier dalam Marini (2018) 1 ayat (1) bahwa pendidikan merupakan
menunjukan bahwa efektifitas pembentukan usaha sadar dan terencana yang dirancang agar
karakter siswa di sekolah tergantung pada guru siswa mengembangkan potensi diri secara
yang melaksanakan pendidikan karakter secara aktif sehingga siswa memiliki kekuatan
akurat yang mengarah pada pendidikan spiritual, pengendalian diri, kepribadian,
karakter yang efektif. Pendidikan karakter kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 838
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
dan negara. melaksanakan nilai-nilai tersebut (Husba et al.,
Secara etimologis, kata karakter 2018)). Menurut Lickona (2008) pendidikan
(Inggris: character) sebenarnya memiliki akar karakter terdiri dari tiga komponen utama yaitu
kata dari bahasa Yunani yaitu charassein yang knowing the good, loving the good, doing the
berarti to engrave. Sedangkan kata to engrave good. Ketiga komponen tersebut bermakna
sendiri berarti mengukir atau melukis (Samrin, sebagai mengetahui kebaikan, mencintai
2016; Daga, 2020). Berdasarkan makna kebaikan, dan melakukan kebaikan. Namun
etimologis tersebut muncul berbagai definisi ketiga komponen tersebut tidak terpisahkan
dan makna katakter. Menurut Thomas melainkan saling berkaitan sehingga
Lickona dalam Fitria (2017) karakter berarti a pendidikan karakter akan terkait erat dengan
reliable inner disposition to respond situations pengetahuan moral, perasaan moral, dan
in a morally good way [disposisi batin yang perilaku moral (moral knowing, moral feeling,
diandalkan untuk menanggapi situasi dengan and moral behavior). Menurut Supranoto
cara yang baik secara moral]. Karakter dalam Munawaroh (2019) pendidikan karakter
merupakan tabiat individu yang diorganisir adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh
langsung oleh otak (Dalmeri, 2014). Karakter guru untuk membentuk atau mengembangkan
berkaitan erat dengan kepribadian atau karakter siswa di sekolah.
personality individu sehingga orang yang Menurut Thomas Lickona dalam Daga
disebut berkarakter bila tingkahlakunya selaras (2020). Dalam pendidikan karakter dibentuk
dengan kaidah atau norma moral (Zubaedi, dan dikembangkan nilai-nilai yang penting
2012). Karakter berarti tanda atau ciri yang bagi siswa yang dipadukan dalam proses
khusus yang berkaitan dengan perilaku yang pembelajaran. Menurut Kemendiknas dalam
bersifat individual (Sudrajat, 2011). Menurut Hidayati et al (2014) nilai-nilai tersebut adalah
Mertayasa & Sudarsana (2018) karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mengacu kepada serangkaian sikap, perilaku, kreatif mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
motivasi, dan keterampilan. Selanjutnya, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
Bohlin (2005) dalam Abdi (2018) menghargai prestasi, ramah/ komunikatif, cinta
menunjukkan bahwa karakter adalah tanda damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
khas dari pribadi seseorang; sesuatu yang peduli sosial, tanggung jawab. Program
membedakan denggan orang lain, karakter pendidikan karakter dapat diterapkan di
bukan sekedar penampilan melainkan sekolah melalui integrasi dalam mata pelajaran
kepribadian atau temperamen seseorang. Jadi dan integrasi dalam budaya sekolah (Pertiwi et
karakter dapat diartikan sebagai cirikhas al., 2019). Bentuk alternatif lain pendidikan
perilaku seseorang sebagai bentuk disposisi karakter dapat dilaksanakan melalui kegiatan
bathin dalam suatuasi yang dihadapi atau rutin seperti upacara bendera, kegiatan spontan
dialami. Untuk memperkuat pelaksanaan seperti menjenguk rekan yang sakit,
pendidikan karakter di sekolah dasar maka keteladanan guru dan tenaga kependidikan
Kemendiknas melalui Badan Penelitian dan seperti kedisiplinan waktu, pengkondisian
Pengembangan Pusat Kurikulum dan seperti membiasakan menjaga kebersihan dan
Perbukuan (2011) telah mengidentifikasi 18 kerapihan ruang kelas (Samani & Hariyanto,
nilai karakter antara nilai religius, jujur, 2012). Kemendiknas (2010) sebagaimana
toleransi, disiplin, kerja keras, tanggungjawab, dikutip Mu’arif et al (2021) menyatakan
kemandirian, peduli sosial, dll. bahwa pendidikan karakter di sekolah dasar
Pendidikan karakter merupakan suatu memiliki fungsi sebagai wahana
sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada pengembangan, wahana perbaikan, wahana
siswa yang terdiri dari komponen pengetahuan, penyaringan bagi siswa. Sedangkan menurut

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 839
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Saleh (2013) pelaksanaan pendidikan karakter Pada awal masa Covid-19 pendidikan
di sekolah dapat dilsanakan secara terintegrasi karakterd masih dilaksanakan secara langsung
melalui kegiatan pembelajaran, manajemen melalui pembelajaran tatap muka di kelas.
sekolah, dan kegiatan pembinaan kesiswaan. Namun sesuai dengan himbauan pemerintah
senada dengan pendapat tersebut Setiawan kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara
(2021) mengatakan bahwa pendidikan karakter daring termasuk pendidikan karakter (Prabowo
dapat diimplementasikan baik secara formal et al., 2020). Pendidikan karakter dalam masa
maupun non formal melalui sekolah, pendemi Covid-19 tidak diabaikan oleh guru
lingkungan keluarga, dan lingkungan sosial. meski pelaksanaannya disesuaikan dengan
situasi terkini. Mengenai pelaksanaan
METODE PENELITIAN pendidikan karakter di sekolah dasar, Akhwani
Penelitian ini menggunakan & Romdloni (2021) mengemukakan
pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian temuannya sebagai berikut: pendidikan
kualitatif merupakan penelitian yang bersifat karakter pada masa Covid-19 di sekolah dasar
deskriptif kualitatif (Calvin & Sukendro, tidak ditinggalkan oleh para guru sekolah
2019). Metode deskriptif kualitatif adalah dasar. Sebanyak 65.1 % guru SD tetap
metode penelitian dengan menganalisis data menerapkan pendikan karakter, sebanyak
yang relevan dengan tujuan penelitian dengan 19.22 % belum menerapkan, dan sisanya
menyajikan data secara mendalam (Prabowo & abstain atau tidak memberikan pendapat.
Heriyanto, 2013). Data penelitian diperoleh Dalam penerapan pendidikan karakter tersebut
dari dokumen-dokumen dalam bentuk buku, para guru memilih atau menyeleksi nilai-nilai
jurnal, prosiding, laporan penelitian yang karakter yang diprioritaskan dan relevan secara
relevan dengan topik penelitian ini. Dokumen- spesifik dalam masa pandemi Covid-19 .
dokumentasi tersebut diperlukan untuk Berkaitan dengan perangkat pembelajaran
memperluas dan memperdalam analisis sebanyak 47.9% guru sekolah dasar menyusun
penelitian yang berkaitan dengan tujuan silabus dan RPP yang disesuaikan dengan
penelitian (Prasanti, 2018). Teknik analisis kondisi pembelajaran online dalam masa
data dilakukan dengan merujuk pada Miles pendemi covid-19, sedangkan 52.1 % tidak
and Huberman dalam (Sugiyono, 2013) yang menyusun perangkat pembelajaran khusus.
meliputi data reduction, data display, dan Pelaksanaan penguatan pendidikan karakter
conclusion drawing/verification. Penyajian siswa tetap diprioritaskan dalam proses
hasil penelitian disajiakn dalam bentuk pembelajaran meski dilakukan melalui
deskripsi tentang pelaksanaan pendidikan pembelajaran online. Selanjutya, Hartati et al
karakter, nilai-nilai karakter, strategi (2020) dalam penelitian mengemukakan
pendidikan karakter, penilaian pendidikan bahwa pendidikan karakter dalam masa
karakter, peran guru, peran orang tua. Covid-19 justru semakin mendapat prioritas di
yayasan pendidikan Hidayatul Islamiyah
HASIL DAN PEMBAHASAN Bandar Lampung baik jenjang MI dan MTs
Berdasarkan hasil analisis dokumen meski dilakukan melalui pembelajaran daring.
maka deskripsi implementasi pendidikan Kondisi pandemi Covid-19 justru mendorong
karakter di sekolah dasar pada masa pandemi pihak yayasan maupun sekolah untuk
Covid-19 disajikan sebagai berikut: memberikan penguatan karakter kepada siswa.
pelaksanaan pendidikan karakter, nilai-nilai Penelitian Prastitasari (2021) di di SD Negeri
karakter, strategi pendidikan karakter, Sungai Ulin Banjarbaru menginformasikan
penilaian pendidikan karakter, peran guru, bahwa pendidikan karakter dalam masa
peran orang tua. Covid-19 tetapi dilaksanakan dengan cara
1. Pelaksanaan Pendidikan Karakter mengintegrasikan materi pendidikan karakter

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 840
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

dalam mata pelajaran dan mengajarkan dengan proses pembelajaran melalui aktivitas
pendidikan karakter sebagai mata pelajaran kegiatan pembelajaran, disiplin mengumpukan
tertentu. tugas-tugas, berdoa sebelum dan sesudah
Pelaksanaan pendidikan karakter pembelajaran, dan pemberian motivasi kepada
dalam masa pandemi Covid-19 ini sangat siswa. Nilai prioritas yang paling banyak
dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai adalah nilai kesehatan terutama nilai terkait
dampak dari penyebaran covid-19 secara penerapan pola hidup bersih dan sehat,
meluas di seluruh wilayah Indonesia. Merujuk pelaksanaan protokol kesehatan, stay at home,
pada pendapat Song, Singleton, Hill & Koh kebersihan dan kesehatan diri, kesehatan
(2004) Ariyanto et al (2020) mengatakan lingkungan tempat tinggal. selain itu nilai-nilai
bahwa pelaksanaan pendidikan karakter di karakter lain yang secara serius dan konsisten
sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh faktor- ditanamkan melalui pembelajaran daring
faktor seperti desain pembelajaran, motivasi adalah disiplin dan tanggungjawab atas
siswa, manajemen waktu, kenyamanan dengan kegiatan pembelajaran, kebiasaan pola hidup
teknologi; bahkan faktor-faktor tersebut dapat berkarakter, membangun kebiasaan positif,
menentukan keberhasilan pendidikan karakter tetap rajin beribadah di rumah, siswa
secara online, termasuk dalam masa pandemi mengirimkan foto atau video kegiatan
Covid-19. Hal ini sesuai dengan Ratnawati et berkarakter, kejujuran dalam mengerjakan
al (2015) yang mengatakan bahwa faktor tugas-tugas, pola hidup bersih dan sehat
internal (seperti soft skill) dan eksternal (Akhwani & Romdloni, 2021).
(seperti keluarga dan sekolah) sangat Setelah mengkaji berbagai artikel
mempengaruhi pelaksanaan pendidikan ilmiah terkait pendidikan karakter Ariyanto et
karakter di sekolah. al (2020) menyebutkan bahwa nilai-nilai
Pelaksanaan pendidikan karakter karakter yang ditekankan dan ditanamkan
dalam masa pandemi Covid-19 yang adalah nilai hidup produktif, perilaku
dilaksanakan pihak sekolah dan guru didorong kerjasama, perilaku menghargai, religius, dan
oleh kesadaran akan adanya berbagai bahaya nasionalisme. Nilai produktif seperti
yang dapat dialami oleh siswa. Hal ini sesuai pengendalian diri, rela berkorban,
dengan pendapat Heriansyah (2018) bahwa kemandirian. Perilaku kerjasama seperti
lembaga pendidikan tidak hanya fokus pada kepedulian, bersikap empati, berbagi dengan
prestasi belajar siswa melainkan juga pada orang lain. Nilai menghargai seperti berdiskusi
karakter siswa, sekolah dan guru melihat dan dan toleransi. Nilai religius seperti beribadah,
menyadari adanya degradasi moral yang terjadi mendoakan orang lain seperti korban Covid-
di mana-mana juga pada siswa, perkembangan 19. Nilai nasionalisme seperti cinta damai,
teknologi yang pesat dan informasi digital menjaga persatuan. Selain nilai-nilai tersebut,
yang canggih tidak selalu membawa dampak nilai-nilai lain tetapi penting tetap ditanamkan
positif bagi pertumbuhan karakter siswa. melalui proses pembelajaran. Purandina &
Selaras dengan pendapat tersebut Annisa et al Winaya (2020) dalam penelitiannya di SD se-
(2018) mengatakan bahwa pendidikan karakter Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan
sangat penting bagi siswa agar siswa memiliki Provinsi Bali mengungkapkan data tentang
moral yang baik dan mencegah berbagai lima nilai karakter yang ditanamkan dan
perilaku yang tidak sesuai dengan aturan dan dikembangkan selama pandemi covid-19.
norma moral. Kelima karakter tersebut adalah nilai karakter
2. Nilai-Nilai Karakter disiplin, kreatif, relegius, mandiri, dan
Pendidikan karakter kurikulum 2013 tanggung jawab. Demikian juga penelitian
yang terkandung dalam kompetensi inti 1 (KI Hartati et al (2020) menunjukan penguatan
1) dan kompetensi inti 1 (KI 2) diintegrasikan pendidikan karakter siswa melalui menanaman

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 841
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

nilai-nilai religius, nasionalis, kemandirian, menjadianak yang pintar, yang mengandung


gotong royong, dan nilai integritas. Hasil nilai karakter percaya diri. Ungkapan-
penelitian Prastitasari (2021) juga menemukan ungkapan tersebut mengandung nilai-nilai
bahwa karakter yang ditanamkan di sekolah karater yang relevan dengan kebutuhan siswa
dasar dalam masa Covid-19 adalah karakter dalam masa pandemi Covid-19.
religius, kejujuran, toleransi, kerja keras, 3. Strategi Pendidikan Karakter
gemar membaca, peduli lingkungan. Penelitian Pendidikan karakter dalam KI 1 dan
Atriyanti (2020) mengungkapkan bahwa KI 2 diintegrasikan dengan proses
pendidikan karakter dalam masa pandemic pembelajaran yang diwujudkan melalui
Covid-19 fokus pada nilai karakter religius, aktivitas mengikuti kegiatan pembelajaran,
nasionalis, integritas, mandiri, dan gotong disiplin mengumpukan tugas-tugas, berdoa
royong. Penelitian Iskandar & Dewi (2021) sebelum dan sesudah pembelajaran, dan
tentang nilai karakter ingin tahu terhadap 38 pemberian motivasi kepada siswa (Akhwani &
orang siswa kelas VI SD Negeri 2 Cisaat Romdloni, 2021). Desain pembelajaran
menunjukan bahwa terdapat 89.9% (atau 34 karakter selama masa pandemi dapatdilakukan
dari 38 orang siswa) memiliki rasa ingin tahu dengan membuat modul pembelajaran
dalam pembelajaran selama pandemi Covid- bermuatan karakter. Motivasi bagi siswa
19. Rasa ingin tahu siswa dinyatakan oleh ditanamkan untuk menerima dan menjalani
siswa dengan bertanya, membaca, berdiskusi proses belajar dari rumah dan belajar mandiri.
tentang materi pembelajaran, materi lain yyang Pengelolaan waktu belajar disesuaikan dengan
terkait pembelajaran, dan peristiwa atau jadwa pembelajaran sekolah sehingga siswa
kejadian yang didengar atau baru terjadi. tidak merasa jenuh. Kenyamanan dengan
Nilai karakter ingin tahu dikembangkan oleh teknlogi online diarahka agar siswa dapat
siswa meski berada dalam situasi Covid-19. menyesuaikan diri dengan ketersediaan
Selanjutnya ada temuan yang cukup aplikasi teknologi yang tersedia untuk
unik dan menarik dalam penelitian Purnomo mendukung proses pembelajaran online
& Wahyudi (2020) di SD se-Karesidenan (Ariyanto et al., 2020). Sedangkan penelitian
Surakarta tentang nilai-nilai karekter yang ada Mulyanto et al I2021) di SD Insan Mandiri
dalam ungkapan-ungkapan hikmah, terutama Bandar Lampung menemukan bahwa
ungkapan yang mengandung nilai religius yang pendidikan karakter dalam bentuk kegiatan
ditanamkan dan dimanfaatkan dalam masa tahfidz yang dilaksanakan berbasis video yang
pandemi covid-19. Ungkapan-ungkapan dikirimka kepada guru TPA, juga dilaksanakan
hikmah yang biasa tertempel di dinding dengan fasilitas zoom meeting terutama dalam
sekolah mengandung nilai-nilai karakter pengembangan tahfidz. Penelitian Yasir &
religius yang meliputi nilai cinta damai, Indra (2021) terhadap siswa sekolah dasar di
toleransi, percaya diri, persahabatan, dan kelurahan Kelurahan Pamoyanan
mencintai lingkungan. Ungkapan-ungkapan mengungkapkan strategi pendidikan karater
hikmah berkarakter religius di SD-SD tersebut yang digunakan adalah pemberian motivasi
ditemukan dan berpotensi mengoptimalkan atau nasihat ketika belajar, pemberian contoh
karakter peserta didik dalam masa pandemic sikap sehari-hari, dan evaluasi.
Covid-19. Contoh, ada ungkapan berbunyi Pembelajaran yang dilaksanakan
rukun agawe santosa crah agawe bubrah, secara online berbeda dengan pembelajaran
yang berarti kerukunan akan mendatangkan tatap muka dan sangat tidak mudah dilakukan.
kebaikan, pertengkaran akan menyebabkan Guru harus kreatif dan inovatif merancang dan
kekacauan. Ungkapan ini mengandung nilai melaksanakan pembelajaran. Kegiatan
karakter toleransi. Ada pula tulisan lain yang pembelajaran menggunakan media online
berbunyi Aku harus belajar, karena aku ingin seperti whatsapp group, video call, zoom,

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 842
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

google form. Pendidikan karakter dengan konseling jarak jauh, mengoptimalkan peran
menggunakan media online tersebut mengacu bagian kesiswaan sekolah dalam pendidikan
pada life skill yang berkaitan dengan karakter siswa. Semua strategi tersebut
pengalaman hidup sehari-hari siswa. Melalui dilaksanakan secara daring menggunakan
whatsapp group siswa difasilitasi oleh untuk media-media online.
membuat poster tentang topik tertentu Meskipun dalam masa pandemic
(Rahmawati, 2021). Topik aktual pendidikan Covid-19 sekolah dan guru perlu menemukan
karakter adalah pencegahan penularan Covid- strategi dan metode yang tepat dan efektif
19, pembuatan tempat cuci tangan di rumah, untuk melaksanakan pendidikan karakter.
dll. Atau melalui video call guru memberikan Strateg yang diterapkan membantu siswa
memberikan beberapa kuis tentang pendidikan mengembangkan karakter yang diharapkan.
karakter, dan guru dapat mengamati Hal ini sesuai dengan Omeri (2015) yang
kemandirian dan tanggungjawab siswa dalam mengatakan bahwa strategi pendidikan
belajar. Hal ini sejalan dengan Tedjoworo karakter harus berorientasi pada
(2021) bahwa ruang kelas virtual merupakan pengembangan seluruh kapasitas siswa untuk
sebuah tantangan serentak peluang atau membentuk kepribadian dan menunjang
kesempatan bagi guru untuk meningkatkan kesehatan mental siiswa. Melalui strategi
persiapan pembelajaran. pembelajaran yang relevan dan efektif siswa
Strategi penerapan pendidikan karakter dibantu untuk menjadi siswa yang berkarakter
seperti yang telah dijelaskan di atas dapat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
mengakomodir kebijakan belajar dari rumah 4. Penilaian Pendidikan Karakter
(study from home) sebagaimana Surat Edaran Penelitian Akhwani & Romdloni
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 (2021) terhadap 92 guru sekolah dasar yang
tahun 2020 yang menekankan kegiatan belajar mengisi kuesioner melalui Whatsapp group
dari rumah baik siswa maupun guru, belajar berkaitan dengan penilaian karakter
dari rumah lebih fokus pada pendidikan menunjukkan bahwa sebanyak 81.3 % guru
kecakapan hidup antara lain mengenai melaksanakan penilaian pendidikan karakter,
pandemi Covid-19, belajar dari rumah sementara 18.7 % tidak melaksanakannya.
menekankan pada pengalaman belajar Evaluasi dan penilaian pendidikan karakter
bermakna bagi siswa sesuai dengan usia dan dilaksanakan melalui komunikasi yang baik
jenjang serta konteks budaya siswa. Penelitian antara guru dengan orang tua, lembar penilaian
Ni’mawati et al (2020) dikutip juga oleh yang telah disusun oleh guru, laporan dalam
Setiawan (2021) menyatakan bahwa salah satu bentuk foto atau video siswa, kuesioner online
strategi pendidikan karakter dalam masa untuk diisi siswa secara jujur, pemberian
pandemi Covid-19 adalah kerjasama guru reward terhadap kegiatan positif yang
dengan orang tua siswa. Melalui kerjasama dilakukan siswa di rumah. Kemudian,
tersebut relasi guru dan orang tua siswa Mulyanto et al (2021) dalam penelitiannya
menjadi terjalin dengan baik sehingga menjelaskan penilaian pendidikan karakter
memudahkan koordinasi proses pendidikan berbasis bacaan hukum tajwid. Siswa
karakter bagi siswa di rumah. Hasil penelitian mengirimkan kepada guru vodeo kegiatan
Atriyanti (2020) juga menunjukan bahwa tahfidz, berdasarkan video tersebut kemudian
strategi yang digunakan sekolah dan guru guru TPA memberi respon atau balasan video
dalam pendidikan penguatan karakter siswa kepada siswa yang berisi contoh penjelasan
adalah mengoptimalkan komunikasi dan hukum hukum tajwid dan pelafalan makharijul
kerjasama sekolah dengan orang tua, huruf yang dikirim melalui WhatsApp.
penanaman nilai-nilai karakter dalam aktivitas Penelitian Aditya (2021) menunjukan
pembelajaran, melaksanakan layanan bahwa penilaian dilakukan secara terus

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 843
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

menerus untuk melihat keberhasilan, efektifitas pembelajaran; (3) menjelaskan dampak


dan efisiensi pendidikan karakter secara positif dan negatif penggunaan handphone;
daring. Bahkan evaluasi dilakukan setiap kali (4) menanamkam dan memperkuat nilai
proses pembelajaran dilakukan untuk karakter melalui pengarahan, nasihat, dan
mengetahui pemahaman dan penerapaan nilai teladan kepada siswa. Selain itu Purwati juga
karakter siswa. Selain itu guru meminta siswa mengemukakn bahwa dalam masa pandemi
mengisi buku jurnal penilaian pendidikan Covid-19 ini guru penjadi pengarah bagi siswa
karakter melalui buku kegiatan harian, bukti untuk tetap disiplin, baik dalam mengikuti
foto/video kegiatan siswa. Penelitian Hartati et proses pembelajaran mmaupun dalam
al (2020) menunjukan bahwa penilaian mengerjakan tugas-tugas. Guru juga
pendidikan karakter selama pandemi Cocid-19 mengarahkan siswa untuk menjaga kebersihan
dilakukan dengan evaluasi kuantiitas dan kesehatan sesuai protokol kesehatan,
kehadiran, penyerahan tugas-tugas, prestasi mengajak siswa melaksanakan kegiatan
akademik, menurunnya perilaku-perilaku ibadah baik dalam konteks pembelajaran
negative, berkembangnya perilaku-perilaku maupun dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
positif. Evaluasi dan penilaian dilaksanakan selaras dengan Setiawan (2021) yang
secara terbuka dengan melibatkan siswa, dan mengatakan bahwa guru mempunyai
orang tua. tanggungjawab dan menjadi panutan dalam
Proses sebagaimana dijelaskan implementasi nilai-nilai karakter, bahkan dapat
menunjukan bahwa meskipun dalam masa mempengaruhi siswa dalam internalisasi nilai-
pandemi covid-19 namun penilaian karakter nilai karakter.
siswa tetap dilaksanakan tidak saja untuk Penelitian Aditya (2021) menjelaskan
memenuthi tuntutan kurikulum melainkan peran guru dalam pendidikan karakter atas 3
sebagai bagian dari usaha membentuk karakter bagian yaitu peran guru dalam perencanaan
siswa. Hal ini sejalan dengan Setiawan (2021) pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan karakter.
bahwa guru perlu menilaian karakter siswa Peran guru dalam perencanaan meliputi
secara rutin untuk mengembangkan nilai-niai menganalisis kompetensi inti/kompetensi dasar
kaakter yang sangat dibutuhkan dalam masa untuk mengidentifikasi nilai-nilai karakter,
Covid-19 . Melalui penilaian tersebut guru Mengembangkan silabus berkarakter,
dapat mengetahui perkembangan siswa dan menyiapkan bahan ajar berbasis karakter.
menjadi masukan berharga dalam mendesain Peran guru dalam pelaksanaan meliputi
rencana pembelajaran untuk pendidikan sebagai pendidik, pengajar, sumber belajar,
karakter siswa sekolah dasar. fasilitator, pembimbing, model/teladan,
5. Peran Guru pengelola, penasihat, inovator, motivator.
Guru memiliki peran yang sagat Peran guru dalam penilaian karakter adalah
penting dalam pendidikan karater masa sebagai evaluator proses dan nilai karakter
pandemic Covid-19. Dalam proses siswa. Kemudian, penelitian Pratiwi (2021)
pembelajaran baik guru maupun siswa menunjukan beberapa peran guru dalam
memanfaatkan handpone atau media online pembentukan karakter disiplin siswa kelas
lainnnya. Penelitian Purwanti (2021) tentang rendah di SD Negeri 3 Baturetno Wonogiri
peran guru berkaitan dengan siswa selama pembelajaran daring. peran tersebut
menggunakan handphone dalam pembelajaran dijalankan guru dengan melakukan absensi
online dalam masa Covid-19 adalah (1) siswa setiap hari melalui whatsapp grup,
mengarahkan siswa agar memanfaatkan pembiasaan membaca buku sebelum
handphone sesuai dengan kebutuhan belajar; pembelajaran dimulai, mengingatkan siswa
(2) guru menjelaskan konten-konten yang mengerjakan tugas yang sudah diberikan oleh
bermanfaat, terutama terkait materi guru, mengumpulkan tugas tepat waktu,

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 844
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

memberikan teladan dalam hal disiplin. pandemi covid-19 sebagaimana dikutip Jannah
Pembentukan karakter disiplin siswa selama & Umam (2021) menyatakan bahwa
pembelajaran daring tidak mudah dilakukan. sebenarnya orang tua lebih setuju jika anak-
Namun guru terus-menerus berusaha mencari anak belajar di sekolah daripada di rumah,
dan menerapkan metode pembelajaran agar tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan.
siswa merasa tertarik, merasa senang dan Alasannya adalah belajar di sekolah lebih
melaksanakan proses pembentukan karakter. efektif, sementara orang tua harus bekerja.
Hal ini sesuai dengan Santika (2020) yang Meskipun demikian, banyak orang tua yang
mengatakan bahwa pendidikan karakter menginginkan proses pembelajaran
melalui internalisasi nilai dan pengalaman dilaksanakan secara online dimana siswa
nyata dalam pembelajaran daring dilakukan belajar dari rumah (study from home).
dengan menciptakan iklim pembelajaran yang Menurut Setiawan (2021) peran orang tua
menyenangkan dan berkesan sehingga siswa menjadi faktor penting efektivitas proses dan
merasakan manfaat atau nilai dari karakter- penilaian pendidikan karakter siswa bahkan
karakter tersebut khususnya selama masa dalam pembentukan kaakter siswa secara
pandemi Covid-19. keseluruhan dalam keluarga.
Peran guru tersebut di atas sesuai Penelitian Khalimah (2020) tentang
dengan karakteristik guru pembelajar moda peran orang tua dalam pembelajaran daring di
daring. Menurut Direktorat Jenderal Guru dan MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang
Tenaga Kependidikan (2016) kemudian menunjukan beberapa peran orang tua dalam
dikutip Santika (2020) karakteristik guru pembentukan karakter siswa selama
pembelajar moda daring adalah (1) pembelajaran daring. (1) orang tua berperan
constructivism dimana guru memfasilitasi sebagai guru. Meskipun orang tua bukan buru
siswa membangun pengetahuannya; (2) social dalam arti sebagai profesi namun dalam masa
constructivism dimana guru yang memfasilitasi pandemic Covid-19, peran guru tersebut
siswa membangun pengetahuan untuk dijalankan oleh orang tua di rumah dalam
mengatasi masalah-masalah sosial; (3) membantu siswa belajar agar siswa dapat
community of student dimana guru membentuk melaksanakan prooses belajar dan
komunitas belajar bagi siswa; (4) guru memecahkan masalah-masalah pembelajaran.
mengakses dan memanfaatkan media online; Orang tua mengajar anak belajar, bahkan turut
dan (5) guru memfasilitas interaktivitas, membantu anak membahas materi
kemandirian siswa dalam proses pembelajaran. pembellajaan, mengerjakan tugas-tugas
Implementasi pembelajaran moda daring pembelajaran. (2) orang tua berperan sebagai
memungkinkan dan memfasilitasi baik guru fasilitator. Dalam hal ini orang tua memenuhi
maupun siswa memanfaatkan banyak waktu segala kebutuhan belajar anak agar anak bisa
secara leluasa untuk mengajar atau belajar belajar, seperti menyediakan smartphone, buku
kapan dan dimanapun. paket, LKS, dan bahan ajar berupa video
6. Peran Orang Tua pembelajaran. (3) orang tua berperan sebagai
Dalam masa pandemi Covid-19 orang motivator. Orang tua memberi motivasi kepada
tua memilikipersepsi yang berbeda tentang anak dalam belajar terutama ketika anak
pembelajaran daring/online. Sebagian orang merasa jenuh, kurang bergairah dalam belajar
tua menginginkan anak belajar dari rumah, dan mengerjakan tugas pembelajaran. Orang
tetapi sebagian juga menginginkan anak tua memacu semangat anak belajar untuk
bellajar di sekoalah dengan penerapan protokol meraih masa depan yang lebih baik. (4) orang
kesehatan. Sabiq (2020) dalam penelitiannya tua berperan sebagai influencer (pemberi
tentang persepsi orang tua siswa tentang pengaruh). Orang tua mempengaruhi anak
pembelajaran tatap muka pada era new normal mengembangkan minat dan bakat atau

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 845
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

memberikan keleluasaan melakukan hal-hal perilaku-perilaku yang baik yang diteladani


yang diminati atau disenangi selama pandemi oleh anak.
Covid-19. Salah satu peran orang tua yang sangat
Kenyataan menunjukan bahwa orang penting dan urgen selama masa pandemi
tua atau wali bahkan anggota keluarga siswa Covid-19 adalah pendampingan anak dalam
memiliki peran yang sangat penting dan lebih menggunakan dan memanfaatkan media daring
dalam pendidikan karakter siswa. selain harus pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Hidayat
mencari nafkah, melakukan pengawasan dan (2020) bahwa dewasa ini anak Indonesia
pendampingan terhadap siswa, orang tua atau gemar bermain gadget atau kecanduan internet
wali perlu menyediakan fasilitas belajar agar yang dapat menimbulkan perilaku tidak peduli
proses pembelajaran onine siswa dapat lingkungan dan tidak mampu bersosialisasi dan
terlaksana. Menurut Prabowo et al (2020) berkomuikasi secara sehat sehingga anak-anak
peran orang tua atau wali dalam pendidikan bisa menjadi individualistis dan matarialistis.
karakter siswa selama masa Covid-19 adalah Dengan demikian, peran pprang tua dalam
sebagai pendidik, fasilitator, pengawas dan masa pandemic Covid-19 sangat penting dan
pendamping, motivator, contoh figur yang menetukan keberhasilan proses dan hasil
baik. Sebagai pendidikan lebih intens dalam belajar anak.
masa pendemi Covid-19 karena anak belajar
dari rumah dan jarang keluar dari rumah. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Orang tua menjadi pendidikan dalam Berdasarkan hasil dan pembahasan di
menginternalisasikan nilai-nilai karakter yang atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
terintegrasi dalam proses pembelajaran. (1) pendidikan karakter tidak diabaikan dalam
Sebagai fasilitator, orang tuan berperan dalam masa pandemi Covid-19 bahkan dilaksanakan
meningkatkan kemampuan sosial anak. secara konsisten; (2) nilai karakter yang
Terutama ketika anak menjalani belajar dari ditanamkan disesuaikan dengan kebutuhan
rumah dimana anak tidak dapat berinteraksi siswa dan kondisi Covid-19 seperti nilai
langsung dengan teman-teman kelas maka religius, kesehatan, kemandirian, tanggung
orang tua memfasilitasi anak agar tidak jawab, toleransi, dan kemandirian, kerja keras,
kehilangan kemampuan sosialnya. Sebagai peduli lingkungan; (3) metode yang digunakan
pengawas dan pendamping, orang tua berperan adalah pemberian dan pengumpulan tugas-
mendampingi anak menggunakan dan tugas, pembelajaan kecakapan hidup,
memanfaatkan media pembelajaran seperti pembelajaran bermakna dengan media
smartphone. Ada anak yang sudah fasih whatsapp, video call, zoom, googleform; (4)
menggunakan tetapi ada pula anak yang belum penilaian dilaksanakan dengan lembar
fasih menggunakan smartphone. Selain itu penilaian, laporan dalam bentuk foto atau
penggunaan smartphone oleh anak dapat video siswa, dan kuesioner online; (5) peran
memberi dampak positif atau negatif. guru adalah guru pembelajar moda daring; (6)
Pendampingan dan pengawasan orang tua akan peran orang tua meliputi pendidik, fasilitator,
turut menentukan keberhasilan pendidikan pengawas dan pendamping, motivator, contoh
karakter bagi anak. Sebagai motivator, orang figur yang baik bagi anak.
tua berperan membantu anak mengelola Sesuai dengan simpulan tersebut maka peneliti
kejenuhan dan stress karena belajar dari menyarankan sebagai berikut: (1) proses
rumah, mengatasi kemalasan karena pembelajaran dan pendidikan karakter selama
banyaknya tugas yang harus dikerjakan dan masa Covid-19 tetap dilaksanakan secara
dikumpulkan oleh anak. Dan sebagai contoh online dimana siswa belajar dari rumah; (2)
figur yang baik, orang tua perlu mencontohkan guru harus lebih kreatif dan inovatif
mendesain proses, media, dan penilaian

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 846
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

pembelajaran dan pendidikan karakter agar Seminar Nasional Unesa 2020, 128–135.
tidak merugikan siswa tetapi tetap berkualitas; Atriyanti, Y. (2020). Strategi Sekolah Dalam
(3) kerjasama dan komunikasi guru dan orang Penguatan Pendidikan Karakter Peserta
tua sangat dianjurkan untuk memaksimalkan Didik Pada Masa Pandemi Covid-19.
proses pembelajaran dan pendidikan karakter. Prosiding Seminar Nasional
Pascasarjana Unnes, 368–376.
DAFTAR PUSTAKA https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/
Abdi, M. I. (2018). The Implementation of snpasca/article/view/574
Character Education in Kalimantan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Indonesia: Multi Site Studies. Jurnal Kurikulum dan Perbukuan. (2011).
Dinamika Ilmu, 18(2), 305–321. Panduan Pelaksanaan Pendidikan
https://doi.org/10.21093/di.v18i2.1289 Karakter. Jakarta: Badan Penelitian dan
Adi, F. P. (2020). Arah Pendidikan Karakter Pengembangan Pusat Kurikulum dan
Pancasila Era Pandemi Covid 19. Jurnal Perbukuan Kementerian Pendidikan
Ilmiah Pendidikan, 6(4), 175–180. Nasional.
Aditya, R. A. (2021). Peran Guru Dalam Basar, A. M. (2021). Problematika
Menanamkan Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa
Saat pandemi Covid-19. Program Studi Pandemi Covid-19 (Studi Kasus di
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan SMPIT Nurul Fajri – Cikarang Barat –
Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar Bekasi). Edunesia :Jurnal Ilmiah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan, 2(1), 208–218.
Universitas Jambi. Calvin, & Sukendro, G. G. (2019). Gaya
Agboola, A., & Tsai, K. C. (2012). Bring Hidup dan Kreativitas (Studi Deskriptif
Character Education Into Classroom. Kualitatif pada Anton Ismael). Jurnal
European Journal of Educational Koneksi, 3(1), 170–175.
Research, 1(2), 163–170. https://doi.org/10.24912/kn.v3i1.6200
https://doi.org/10.12973/eu-jer.1.2.163 Daga, A. T. (2019). Relevansi Kurikulum
Akhwani, & Romdloni, M. A. (2021). Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Dalam Mengembangkan Karakter
Covid-19 di SD. Indonesian Journal of Mahasiswa. Jurnal Jumpa, 7(1), 49–66.
Primary Education, 5(1), 1–12. Daga, A. T. (2020). Perbandingan Pendidikan
https://doi.org/https://doi.org/10.17509/ij Karakter Dalam Kurikulum Sekolah
pe.v5i1.31381 Dasar Di Malaysia , India dan Indonesia.
Ani, N. A. (2014). Pendidikan Karakter Untuk Jurnal Edukasi Sumba (JES), 4(1), 1–8.
Siswa SD Dalam Perspektif Islam. http://jurnalstkip-
Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 50–58. weetebula.ac.id/index.php/jes/article/vie
Annisa, M. N., Wiliah, A., & Rahmawati, N. w/82/pdf
(2018). Pentingnya Pendidikan Karakter Dalmeri. (2014). Pendidikan Untuk
pada Anak Sekolah Dasar di Zaman Pengembangan Karakter (Telaah
Serba Digital. Bintang: Jurnal Terhadap Gagasan Thomas Lickona
Pendidikan Sains, 2(1), 35–48. Dalam Educating For Character). Jurnal
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/psd Al-Ulum, 14(1), 269–288.
pd/article/view/10159 https://media.neliti.com/media/publicatio
Ariyanto, R. D., Andrianie, S., & Hanggara, G. ns/217440-none-3bd0f990.pdf
S. (2020). Implementasi Pendidikan Dewi, W. A. F. (2020). Dampak COVID-19
Karakter di Masa pandemi Covid-19: Terhadap Implementasi Pembelajaran
Tantangan dan Kontribusi. Prosiding Daring di Sekolah Dasar. Edukatif:

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 847
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61. Husba, Z. M., Husba, D. P. S., Djo, M. C., &
https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89 Aqmarina, A. S. F. (2018). Remaja,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Literasi, dan Penguatan Pendidikan
Kependidikan. (2016). Petunjuk Teknis Karakter. Kendari: Kantor Bahasa
Program Peningkatan Kompetensi Guru Sulawesi Tenggara.
Pembelajar Moda Dalam Jejaring. Iskandar, M. F., & Dewi, D. A. (2021).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Penerapan Nilai Karakter Ingin Tahu
Kebudayaan. pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar
Djumali. (2018). Pendidikan Karakter Dalam Selama Pandemi Covid 19. Jurnal
Proses Pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan Tambusai, 5(1), 1683–1688.
Pendidikan 2018, 111–116. https://jptam.org/index.php/jptam/article/
Fitria, N. (2017). Konsep Pendidikan Karakter view/1159
Menurut Thommas Lickona dan Yusuf Jannah, N., & Umam, K. (2021). Peran Orang
Qardhawi (Studi Komparatif Tentang Tua Dalam Pendidikan Karakter Berbasis
Metode, Strategi dan Konten). Program Keluarga di Masa Pandemi Covid-19.
Studi Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Falasifa: Jurnal Studi Keislaman, 12(1),
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan 95–115.
Kalijaga Yogyakarta. https://doi.org/https://doi.org/10.36835/fa
Hartati, N. S., Thahir, A., & Fauzan, A. lasifa.v12i1.460
(2020). Manajemen Program Penguatan Khalimah, S. N. (2020). Peran Orang Tua
Pendidikan Karakter Melalui Dalam Pembelajaran Daring Di MI
Pembelajaran Daring dan Luring di Masa Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang
Pandemi Covid 19-New Norma. Journal Tahun Pelajaran 2020/2021. Program
of Islamic Education Management, 6(2), Studi Pendidikan Guru Madrasah
97–116. Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
https://doi.org/10.19109/ELIDARE.V6I2. Keguruan institu Agama Islam Negeri
6915 Salatiga.
Heriansyah, H. (2018). the Importance of Lickona, T. (2008). Pendidikan Karakter
Character Education:Tthe English Panduan Mendidik Siswa Menjadi Pintar
Teacher’S Efforts and Challenges in dan Baik. Bandung: Nusa Media.
Students’ Character Building. In Mamluah, S. K., & Maulidi, A. (2021).
Proceedings of the International Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa
Conference on the Roles of Parents in Pandemi COVID-19 di Sekolah Dasar.
Shaping Children’s Characters Jurnal Basicedu, 5(2), 869–877.
(ICECED) (pp. 429–434). https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i2.80
http://jurnal.unsyiah.ac.id/ICECED/articl 0
e/view/13727 Maria, R., Rifma, & Syahril. (2021).
Hidayat, O. S. (2020). Pendidikan Karakter Efektivitas Pembelajaran dan Pembinaan
Anak Sesuai Pembelajaran Abad ke-21. Karakter di Masa Pandemi Covid-19.
Jakarta: Edura UNJ. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4),
Hidayati, A., Zaim, M., Rukun, K., & 1503–1512.
Darmansyah. (2014). The Development https://doi.org/https://doi.org/10.31004/e
of Character Education Curriculum For dukatif.v3i4.566
Elementary Student In West Sumatera. Marini, A. (2018). Implementation of
International Journal of Education and Character Building at Elementary
Research, 2(6), 189–198. Schools : Cases of Indonesia. Proceeding
https://doi.org/10.4324/9781315853178 International Conference on University

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 848
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

and Intellectual Culture 2018, 1(1), 60– Pemanfaatan Buku Elektronik (E-Book)
71. Oleh Pemustaka di Perpustakaan SMA
Mertayasa, I. W., & Sudarsana, I. K. (2018). Negeri 1 Semarang. Jurnal Ilmu
Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Perpustakaan, 2(2), 1–9.
Dini. Denpasar: Jayapangus Press. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ji
Mu’arif, N. A., Damayanti, F., Akmalia, R., p/article/view/3123
Arsfenti, T., & Darmadi. (2021). Prabowo, S. H., Fakhruddin, A., & Rohman,
Pengembangan Kurikulum 2013 Dalam M. (2020). Peran Orang Tua Dalam
Meningkatkan Pendidikan Karakter di pembentukan Karakter Anak di Masa
Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendemi Covid-19 Perspektif Pendidikan
Pendidikan, 3(1), 44–57. Islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/e Islam, 11(2), 191–207.
dukatif.v3i1.164 https://doi.org/https://doi.org/10.24042/at
Mulyanto, T., Hayani, A., & Prastowo, A. I. jpi.v11i2.7806
(2021). Implementasi Pendidikan Prasanti, D. (2018). Penggunaan Media
Karakter Pada Era Pandemik Covid-19 di Komunikasi Bagi Remaja Perempuan
SD Insan Mandiri bandar Lampung. Dalam Pencarian Informasi Kesehatan.
Jurnal KoPeN: Konferensi Pendidikan LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1),
Nasional, 3(1), 78–85. 13–21.
Munawaroh, A. (2019). Keteladanan Sebagai https://doi.org/10.30656/lontar.v6i1.645
Metode Pendidikan Karakter. Jurnal Prastitasari, H. (2021). Pembelajaran
Penelitian Pendidikan Islam, 7(2), 141– Pendidikan Karakter di SD Melalui
156. Pembelajaran PJJ Pada Masa Pandemi
https://doi.org/https://doi.org/10.36667/jp Covid-19. Jurnal Pendidikan
pi.v7i2.363 Kewarganagaraan, 11(1), 71–81.
Ni’mawati, Handayani, F., & Hasanah, A. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20527/
(2020). Model Pengelolaan Pendidikan kewarganegaraan.v11i01.10577
Karakter Di Sekolah Pada Masa Prastowo, A. (2018). Pendidikan Karakter di
Pandemi. Fastabiq : Jurnal Studi Islam, Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
1(2), 145–156. Berbasis Pemberdayaan Pikiran Bawah
https://doi.org/10.47281/fas.v1i2.26 Sadar. Al-Aulad: Journal of Islamic
Omeri, N. (2015). Pentingnya Pendidikan Primary Education, 1(2), 54–64.
Karakter Dalam Dunia Pendidikan. Pratiwi, A. N. (2021). Peran Guru Dallam
Jurnal Manajer Pendidikan, 9(3), 464– Penguatan Karakter Disiplin Siswa Kelas
468. rendah Selama Pembelajaran Daring
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 Tentang [Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Penguatan Pendidikan Karakter Pada Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Satuan Pendidikan Formal. Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Pertiwi, R., Suchyadi, Y., Sumardi, & Surakarta].
Rukmini. (2019). Implementasi Program http://eprints.ums.ac.id/91236/1/NASPU
Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar B fiks.pdf
Negeri Lawanggintung 01 Kota Bogor. Purandina, I. P. Y., & Winaya, I. M. A. (2020).
Jurnal Pendidikan & Pengajaran Guru Pendidikan Karakter di Lingkungan
Sekolah Dasar, 2(1), 41–46. Keluarga Selama Pembelajaran Jarak
https://doi.org/10.33751/jppguseda.v2i1.9 Jauh pada Masa Pandemi COVID-19.
94 Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2),
Prabowo, A., & Heriyanto. (2013). Analisis 270–290.

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 849
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

https://doi.org/10.37329/cetta.v3i2.454 Samani, M., & Hariyanto. (2012). Konsep dan


Purnomo, E., & Wahyudi, A. B. (2020). Nilai Model Pendidikan Karakter. Bandung:
Pendidikan Karakter Dalam Ungkapan Remaja Rosdakarya.
Hikmah di SD se-Karesidenan Surakarta Samrin. (2016). Pendidikan Karakter (Sebuah
dan Pemanfaatannya di Masa Pandemi. Pendekatan Nilai). Jurnal Al-Ta’dib,
Qalamuna: Jurnal Pendidikan, Sosial, 9(1), 120–143.
Dan Agama, 12(2), 183–193. Santika, I. W. E. (2020). Pendidikan Karakter
https://doi.org/10.37680/qalamuna.v12i2. Pada Pembelajaran Daring. Indonesian
561 Values and Character Education
Purwanti, R. (2021). Peran Guru Dalam Journal, 3(1), 8–19.
Penguatan Pendidikan Karakter Masa https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23887/
Pandemi Covid-19 dari Segi Pemanfaatan ivcej.v3i1.27830
Gawai. Prosiding Seminar Nasional Sari, R. P., Tusyantari, N. B., & Suswandari,
Pendidikan Program Pascasarjana M. (2021). Dampak Pembelajaran Daring
Universitas PGRI Palembang, 233–241. Bagi Siswa Sekolah Dasar Selama
Rahmawati, K. (2021). Strategi Guru Dalam Covid-19. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah
Membentuk Karakter Mandiri dan Kependidikan, 2(1), 9–15.
Tanggung jawab Siswa Melalui https://doi.org/10.37478/jpm.v2i1.732
Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Setiawan, A. (2021). Pendidikan Karakter
Covid-19 kelas 5 SDN 1 Sawoo Pada Peserta Didik di Masa Pandemi
Ponorogo (Skripsi). Jurusan Pendidikan Covid-19 Berbasis Keluarga. Jurnal
Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmiah Mandala Education, 7(1), 319–
Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan Institut 327.
Agama Islam Negeri Ponorogo. http://ejournal.mandalanursa.org/index.p
Ratnawati, D., Setiasi, B. rahmat, & hp/JIME/indexterakreditasiPeringkat4
Handoyono, N. A. (2015). Faktor-Faktor Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan
Yang Mempengaruhi Pendidikan Karakter? Jurnal Pendidikan Karakter,
Karakter Holistik Siswa SMKN Di Kota 1(1), 47–58.
Malang. Prosiding Seminar Nasional https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/a
Universitas PGRI Yogyakarta, 29–35. rticle/download/1316/1094
https://doi.org/10.30738/jtvok.v3i2.363 Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Rigianti, H. A. (2020). Kendala Pembelajara Pendidika, Pendekatan Kuantitatif,
Daring Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Banjarnegara. Elementary School: Jurnal Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Pendidikan Dan Pembelajaran Ke-SD- Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020
An, 7(2), 297–302. Tentang Pelaksanaan Kebijakan
https://doi.org/https://doi.org/10.31316/es Pendidikan Dalam masa darurat
jurnal.v7i2.768 penyebaran Coronavirus Disease (Covid-
Rohendi, E. (2016). Pendidikan Karakter di 19), 1.
Sekolah. EduHumaniora: Jurnal Tedjoworo, H. (2021). Belajar yang Merdeka.
Pendidikan Dasar Kampus UPI Cibiru, Majalah Parahyangan, 18–20.
3(1), 1–8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
https://doi.org/10.17509/eh.v3i1.2795 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Saleh, M. (2013). Pendidikan Karakter di Wiyono, H. (2012). Pendidikan Karakter
Sekolah. In E. W. Abbas (Ed.), Dalam Bingkai Pembelajaran di Sekolah.
Pendidikan Karakter (pp. 503–518). Jurnal Ilmiah Civis, 2(2).
Bandung: Wahana Jaya Abadi. Wulandari, Y. N. (2021). Peran Orang Tua

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 850
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 10 NOMOR 4 AGUSTUS 2021
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v10i4.8448
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Dalam Mendampingi Anak Belajar Di https://doi.org/10.30997/ejpm.v2i1.3615


Rumah. Seminar Nasional Magister Yulianti, S. D., Djatmika, E. T., & Susanto, A.
Manajemen Pendidikan UNISKA MAB, (2016). Pendidikan Karakter Kerja Sama
1(1), 404–411. https://ojs.uniska- Dalam Pembelajaran Siswa Sekolah
bjm.ac.id/index.php/PIUOK/article/view/ Dasar Pada Kurikulum 2013. Jurnal
4739 Teori Dan Praksis Pembelajaran IPS,
Yasir, M. I., & Indra, S. (2021). Pembentukan 1(1), 33–38.
Karakter Siswa Selama Melakukan https://doi.org/10.17977/um022v1i12016
Pembelajaran Jarak Jauh di Kelurahan p033
Pamoyanan. Educivilia: Jurnal Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter.
Pengabdian Pada Masyarakat, 2(1), Cetakan II. Jakarta: Kementerian
105–115. Pendidikan dan Kebudayaan.

Agustinus Tanggu Daga | Pendidikan, Karakter, Nilai-Nilai, Covid-19, Sekolah Dasar


Halaman | 851

You might also like