Professional Documents
Culture Documents
Selanjutnya Kunandar dalam Prastowo (2018) dapat dikemas dalam proses pembelajaran
mengatakan bahwa pencapaian kompetensi pada kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
sikap perlu diperhatikan dan ditekankan di (Djumali, 2018).
sekolah dasar. Diasumsikan bahwa semakin Jika pendidikan karakter merupakan
tinggi jenjang pendidikan semakin kecil sebuah keharusan dalam proses pembelajaran
penekanan pada pencapaian kompetensi sikap di sekolah dasar maka pertanyaan adalah
yang telah ditekankan pada jenjang bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter
sebelumnya. Sebaliknya pencapaian dalam masa Covid-19 dijalankan secara daring
kompetensi pengetahuan dan keterampilan oleh guru dan sekolah? Jika proses
semakin besar atau luas. pembelajaran aspek pengetahuan dan
Penguatan pendidikan karakter yang keterampilan para guru, siswa dan orang tua
dilaksanakan di sekolah dasar telah diatur sudah mengalami kesulitan maka bagaimana
dalam Permendikbud nomor 20 tahun 2018 sekolah mendesain pelaksanaan pendidikan
tentang penguatan pendidikan karakter pada karakter tersebut agardapat dijalankan dalam
satuan pendidikan formal. Penguatan masa Covid-19? Pertanyaan-pertanyaan
pendidikan karakter tersebut adalah untuk menjadi masalah yang dikajian dalam
menanamkan berbagai karakter yang penelitian ini. Maka tujuan penelitian ini
berlandaskan pada Pancasila kepada siswa adalah mendeskripsikan pelaksanaan
seperti karakter religius, nasionalisme, pendidikan karaktar, nilai-nilai karakter,
kemandirian, gotong royong, dan integritas strategi, penilaian, peran guru dan orang tua
(Maria et al., 2021). Pendidikan karakter bagi dalam pendidikan karakter selama masa
siswa dapat dilaksanakan dalam pembelajaran Covid-19 di sekolah dasar. Hasil penelitian ini
di kelas (Agboola & Tsai, 2012). Bahkan diharapkan bermanfaat bagi guru dan sekolah,
pendidikan karakter merupakan keharusan siswa dan orang tua dalam melaksanakan
pada jenjang sekolah dasar (Wiyono, 2012; pendidikan karakter melalui pembelajaran
Ani, 2014). Hal ini dinyatakan oleh Rohendi daring selama pandemi Covid-19.
(2016) bahwa pendidikan karakter menjadi
keharusan. Tujuan pendidikan tidak sekedar KAJIAN TEORI
menghasilkan siswa yang pintar atau cerdas Kata pendidikan memiliki akar kata
melainkan siswa yang berbudi pekerti, sopan latin pedagogi yang terdiri dari kata paid yang
santun dalam kehidupan nyata. Dalam berarti anak dan kata agogos yang berarti
Permendikbud nomor 20 tahun 2018 pasal 5 membimbing. Maka kata pedagogi sebagai
ayat (3) dinyatakan pula bahwa penguatan akar kata pendidikan berarti ilmu tentang
pendidikan karakter pada jenjang pendidikan membimbing atau mengajarkan sesuatu kepada
dasar dilaksanakan secara kreatif dan terpadu anak (Husba et al., 2018). Pendidikan di
dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan sekolah dasar sebenarnya merupakan upaya
ekstrakurikuler. Hal ini berarti bahwa proses yang sengaja dirancang dan dilakukan untuk
pendidikan di sekolah dasar harus membentuk membentuk dan mengembangkan berbagai
karakter siswa terutama dari aspek sikap atau potensi siswa secara utuh dan maksimal. Hal
afektif selain aspek pengetahuan dan ini dinyatakan secara jelas dinyatakan dalam
keterampilan. Studi yang dilaksanakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal
Berkowitz & Bier dalam Marini (2018) 1 ayat (1) bahwa pendidikan merupakan
menunjukan bahwa efektifitas pembentukan usaha sadar dan terencana yang dirancang agar
karakter siswa di sekolah tergantung pada guru siswa mengembangkan potensi diri secara
yang melaksanakan pendidikan karakter secara aktif sehingga siswa memiliki kekuatan
akurat yang mengarah pada pendidikan spiritual, pengendalian diri, kepribadian,
karakter yang efektif. Pendidikan karakter kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
dan negara. melaksanakan nilai-nilai tersebut (Husba et al.,
Secara etimologis, kata karakter 2018)). Menurut Lickona (2008) pendidikan
(Inggris: character) sebenarnya memiliki akar karakter terdiri dari tiga komponen utama yaitu
kata dari bahasa Yunani yaitu charassein yang knowing the good, loving the good, doing the
berarti to engrave. Sedangkan kata to engrave good. Ketiga komponen tersebut bermakna
sendiri berarti mengukir atau melukis (Samrin, sebagai mengetahui kebaikan, mencintai
2016; Daga, 2020). Berdasarkan makna kebaikan, dan melakukan kebaikan. Namun
etimologis tersebut muncul berbagai definisi ketiga komponen tersebut tidak terpisahkan
dan makna katakter. Menurut Thomas melainkan saling berkaitan sehingga
Lickona dalam Fitria (2017) karakter berarti a pendidikan karakter akan terkait erat dengan
reliable inner disposition to respond situations pengetahuan moral, perasaan moral, dan
in a morally good way [disposisi batin yang perilaku moral (moral knowing, moral feeling,
diandalkan untuk menanggapi situasi dengan and moral behavior). Menurut Supranoto
cara yang baik secara moral]. Karakter dalam Munawaroh (2019) pendidikan karakter
merupakan tabiat individu yang diorganisir adalah berbagai upaya yang dilakukan oleh
langsung oleh otak (Dalmeri, 2014). Karakter guru untuk membentuk atau mengembangkan
berkaitan erat dengan kepribadian atau karakter siswa di sekolah.
personality individu sehingga orang yang Menurut Thomas Lickona dalam Daga
disebut berkarakter bila tingkahlakunya selaras (2020). Dalam pendidikan karakter dibentuk
dengan kaidah atau norma moral (Zubaedi, dan dikembangkan nilai-nilai yang penting
2012). Karakter berarti tanda atau ciri yang bagi siswa yang dipadukan dalam proses
khusus yang berkaitan dengan perilaku yang pembelajaran. Menurut Kemendiknas dalam
bersifat individual (Sudrajat, 2011). Menurut Hidayati et al (2014) nilai-nilai tersebut adalah
Mertayasa & Sudarsana (2018) karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mengacu kepada serangkaian sikap, perilaku, kreatif mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
motivasi, dan keterampilan. Selanjutnya, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
Bohlin (2005) dalam Abdi (2018) menghargai prestasi, ramah/ komunikatif, cinta
menunjukkan bahwa karakter adalah tanda damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
khas dari pribadi seseorang; sesuatu yang peduli sosial, tanggung jawab. Program
membedakan denggan orang lain, karakter pendidikan karakter dapat diterapkan di
bukan sekedar penampilan melainkan sekolah melalui integrasi dalam mata pelajaran
kepribadian atau temperamen seseorang. Jadi dan integrasi dalam budaya sekolah (Pertiwi et
karakter dapat diartikan sebagai cirikhas al., 2019). Bentuk alternatif lain pendidikan
perilaku seseorang sebagai bentuk disposisi karakter dapat dilaksanakan melalui kegiatan
bathin dalam suatuasi yang dihadapi atau rutin seperti upacara bendera, kegiatan spontan
dialami. Untuk memperkuat pelaksanaan seperti menjenguk rekan yang sakit,
pendidikan karakter di sekolah dasar maka keteladanan guru dan tenaga kependidikan
Kemendiknas melalui Badan Penelitian dan seperti kedisiplinan waktu, pengkondisian
Pengembangan Pusat Kurikulum dan seperti membiasakan menjaga kebersihan dan
Perbukuan (2011) telah mengidentifikasi 18 kerapihan ruang kelas (Samani & Hariyanto,
nilai karakter antara nilai religius, jujur, 2012). Kemendiknas (2010) sebagaimana
toleransi, disiplin, kerja keras, tanggungjawab, dikutip Mu’arif et al (2021) menyatakan
kemandirian, peduli sosial, dll. bahwa pendidikan karakter di sekolah dasar
Pendidikan karakter merupakan suatu memiliki fungsi sebagai wahana
sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada pengembangan, wahana perbaikan, wahana
siswa yang terdiri dari komponen pengetahuan, penyaringan bagi siswa. Sedangkan menurut
Saleh (2013) pelaksanaan pendidikan karakter Pada awal masa Covid-19 pendidikan
di sekolah dapat dilsanakan secara terintegrasi karakterd masih dilaksanakan secara langsung
melalui kegiatan pembelajaran, manajemen melalui pembelajaran tatap muka di kelas.
sekolah, dan kegiatan pembinaan kesiswaan. Namun sesuai dengan himbauan pemerintah
senada dengan pendapat tersebut Setiawan kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara
(2021) mengatakan bahwa pendidikan karakter daring termasuk pendidikan karakter (Prabowo
dapat diimplementasikan baik secara formal et al., 2020). Pendidikan karakter dalam masa
maupun non formal melalui sekolah, pendemi Covid-19 tidak diabaikan oleh guru
lingkungan keluarga, dan lingkungan sosial. meski pelaksanaannya disesuaikan dengan
situasi terkini. Mengenai pelaksanaan
METODE PENELITIAN pendidikan karakter di sekolah dasar, Akhwani
Penelitian ini menggunakan & Romdloni (2021) mengemukakan
pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian temuannya sebagai berikut: pendidikan
kualitatif merupakan penelitian yang bersifat karakter pada masa Covid-19 di sekolah dasar
deskriptif kualitatif (Calvin & Sukendro, tidak ditinggalkan oleh para guru sekolah
2019). Metode deskriptif kualitatif adalah dasar. Sebanyak 65.1 % guru SD tetap
metode penelitian dengan menganalisis data menerapkan pendikan karakter, sebanyak
yang relevan dengan tujuan penelitian dengan 19.22 % belum menerapkan, dan sisanya
menyajikan data secara mendalam (Prabowo & abstain atau tidak memberikan pendapat.
Heriyanto, 2013). Data penelitian diperoleh Dalam penerapan pendidikan karakter tersebut
dari dokumen-dokumen dalam bentuk buku, para guru memilih atau menyeleksi nilai-nilai
jurnal, prosiding, laporan penelitian yang karakter yang diprioritaskan dan relevan secara
relevan dengan topik penelitian ini. Dokumen- spesifik dalam masa pandemi Covid-19 .
dokumentasi tersebut diperlukan untuk Berkaitan dengan perangkat pembelajaran
memperluas dan memperdalam analisis sebanyak 47.9% guru sekolah dasar menyusun
penelitian yang berkaitan dengan tujuan silabus dan RPP yang disesuaikan dengan
penelitian (Prasanti, 2018). Teknik analisis kondisi pembelajaran online dalam masa
data dilakukan dengan merujuk pada Miles pendemi covid-19, sedangkan 52.1 % tidak
and Huberman dalam (Sugiyono, 2013) yang menyusun perangkat pembelajaran khusus.
meliputi data reduction, data display, dan Pelaksanaan penguatan pendidikan karakter
conclusion drawing/verification. Penyajian siswa tetap diprioritaskan dalam proses
hasil penelitian disajiakn dalam bentuk pembelajaran meski dilakukan melalui
deskripsi tentang pelaksanaan pendidikan pembelajaran online. Selanjutya, Hartati et al
karakter, nilai-nilai karakter, strategi (2020) dalam penelitian mengemukakan
pendidikan karakter, penilaian pendidikan bahwa pendidikan karakter dalam masa
karakter, peran guru, peran orang tua. Covid-19 justru semakin mendapat prioritas di
yayasan pendidikan Hidayatul Islamiyah
HASIL DAN PEMBAHASAN Bandar Lampung baik jenjang MI dan MTs
Berdasarkan hasil analisis dokumen meski dilakukan melalui pembelajaran daring.
maka deskripsi implementasi pendidikan Kondisi pandemi Covid-19 justru mendorong
karakter di sekolah dasar pada masa pandemi pihak yayasan maupun sekolah untuk
Covid-19 disajikan sebagai berikut: memberikan penguatan karakter kepada siswa.
pelaksanaan pendidikan karakter, nilai-nilai Penelitian Prastitasari (2021) di di SD Negeri
karakter, strategi pendidikan karakter, Sungai Ulin Banjarbaru menginformasikan
penilaian pendidikan karakter, peran guru, bahwa pendidikan karakter dalam masa
peran orang tua. Covid-19 tetapi dilaksanakan dengan cara
1. Pelaksanaan Pendidikan Karakter mengintegrasikan materi pendidikan karakter
dalam mata pelajaran dan mengajarkan dengan proses pembelajaran melalui aktivitas
pendidikan karakter sebagai mata pelajaran kegiatan pembelajaran, disiplin mengumpukan
tertentu. tugas-tugas, berdoa sebelum dan sesudah
Pelaksanaan pendidikan karakter pembelajaran, dan pemberian motivasi kepada
dalam masa pandemi Covid-19 ini sangat siswa. Nilai prioritas yang paling banyak
dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai adalah nilai kesehatan terutama nilai terkait
dampak dari penyebaran covid-19 secara penerapan pola hidup bersih dan sehat,
meluas di seluruh wilayah Indonesia. Merujuk pelaksanaan protokol kesehatan, stay at home,
pada pendapat Song, Singleton, Hill & Koh kebersihan dan kesehatan diri, kesehatan
(2004) Ariyanto et al (2020) mengatakan lingkungan tempat tinggal. selain itu nilai-nilai
bahwa pelaksanaan pendidikan karakter di karakter lain yang secara serius dan konsisten
sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh faktor- ditanamkan melalui pembelajaran daring
faktor seperti desain pembelajaran, motivasi adalah disiplin dan tanggungjawab atas
siswa, manajemen waktu, kenyamanan dengan kegiatan pembelajaran, kebiasaan pola hidup
teknologi; bahkan faktor-faktor tersebut dapat berkarakter, membangun kebiasaan positif,
menentukan keberhasilan pendidikan karakter tetap rajin beribadah di rumah, siswa
secara online, termasuk dalam masa pandemi mengirimkan foto atau video kegiatan
Covid-19. Hal ini sesuai dengan Ratnawati et berkarakter, kejujuran dalam mengerjakan
al (2015) yang mengatakan bahwa faktor tugas-tugas, pola hidup bersih dan sehat
internal (seperti soft skill) dan eksternal (Akhwani & Romdloni, 2021).
(seperti keluarga dan sekolah) sangat Setelah mengkaji berbagai artikel
mempengaruhi pelaksanaan pendidikan ilmiah terkait pendidikan karakter Ariyanto et
karakter di sekolah. al (2020) menyebutkan bahwa nilai-nilai
Pelaksanaan pendidikan karakter karakter yang ditekankan dan ditanamkan
dalam masa pandemi Covid-19 yang adalah nilai hidup produktif, perilaku
dilaksanakan pihak sekolah dan guru didorong kerjasama, perilaku menghargai, religius, dan
oleh kesadaran akan adanya berbagai bahaya nasionalisme. Nilai produktif seperti
yang dapat dialami oleh siswa. Hal ini sesuai pengendalian diri, rela berkorban,
dengan pendapat Heriansyah (2018) bahwa kemandirian. Perilaku kerjasama seperti
lembaga pendidikan tidak hanya fokus pada kepedulian, bersikap empati, berbagi dengan
prestasi belajar siswa melainkan juga pada orang lain. Nilai menghargai seperti berdiskusi
karakter siswa, sekolah dan guru melihat dan dan toleransi. Nilai religius seperti beribadah,
menyadari adanya degradasi moral yang terjadi mendoakan orang lain seperti korban Covid-
di mana-mana juga pada siswa, perkembangan 19. Nilai nasionalisme seperti cinta damai,
teknologi yang pesat dan informasi digital menjaga persatuan. Selain nilai-nilai tersebut,
yang canggih tidak selalu membawa dampak nilai-nilai lain tetapi penting tetap ditanamkan
positif bagi pertumbuhan karakter siswa. melalui proses pembelajaran. Purandina &
Selaras dengan pendapat tersebut Annisa et al Winaya (2020) dalam penelitiannya di SD se-
(2018) mengatakan bahwa pendidikan karakter Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan
sangat penting bagi siswa agar siswa memiliki Provinsi Bali mengungkapkan data tentang
moral yang baik dan mencegah berbagai lima nilai karakter yang ditanamkan dan
perilaku yang tidak sesuai dengan aturan dan dikembangkan selama pandemi covid-19.
norma moral. Kelima karakter tersebut adalah nilai karakter
2. Nilai-Nilai Karakter disiplin, kreatif, relegius, mandiri, dan
Pendidikan karakter kurikulum 2013 tanggung jawab. Demikian juga penelitian
yang terkandung dalam kompetensi inti 1 (KI Hartati et al (2020) menunjukan penguatan
1) dan kompetensi inti 1 (KI 2) diintegrasikan pendidikan karakter siswa melalui menanaman
google form. Pendidikan karakter dengan konseling jarak jauh, mengoptimalkan peran
menggunakan media online tersebut mengacu bagian kesiswaan sekolah dalam pendidikan
pada life skill yang berkaitan dengan karakter siswa. Semua strategi tersebut
pengalaman hidup sehari-hari siswa. Melalui dilaksanakan secara daring menggunakan
whatsapp group siswa difasilitasi oleh untuk media-media online.
membuat poster tentang topik tertentu Meskipun dalam masa pandemic
(Rahmawati, 2021). Topik aktual pendidikan Covid-19 sekolah dan guru perlu menemukan
karakter adalah pencegahan penularan Covid- strategi dan metode yang tepat dan efektif
19, pembuatan tempat cuci tangan di rumah, untuk melaksanakan pendidikan karakter.
dll. Atau melalui video call guru memberikan Strateg yang diterapkan membantu siswa
memberikan beberapa kuis tentang pendidikan mengembangkan karakter yang diharapkan.
karakter, dan guru dapat mengamati Hal ini sesuai dengan Omeri (2015) yang
kemandirian dan tanggungjawab siswa dalam mengatakan bahwa strategi pendidikan
belajar. Hal ini sejalan dengan Tedjoworo karakter harus berorientasi pada
(2021) bahwa ruang kelas virtual merupakan pengembangan seluruh kapasitas siswa untuk
sebuah tantangan serentak peluang atau membentuk kepribadian dan menunjang
kesempatan bagi guru untuk meningkatkan kesehatan mental siiswa. Melalui strategi
persiapan pembelajaran. pembelajaran yang relevan dan efektif siswa
Strategi penerapan pendidikan karakter dibantu untuk menjadi siswa yang berkarakter
seperti yang telah dijelaskan di atas dapat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
mengakomodir kebijakan belajar dari rumah 4. Penilaian Pendidikan Karakter
(study from home) sebagaimana Surat Edaran Penelitian Akhwani & Romdloni
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 (2021) terhadap 92 guru sekolah dasar yang
tahun 2020 yang menekankan kegiatan belajar mengisi kuesioner melalui Whatsapp group
dari rumah baik siswa maupun guru, belajar berkaitan dengan penilaian karakter
dari rumah lebih fokus pada pendidikan menunjukkan bahwa sebanyak 81.3 % guru
kecakapan hidup antara lain mengenai melaksanakan penilaian pendidikan karakter,
pandemi Covid-19, belajar dari rumah sementara 18.7 % tidak melaksanakannya.
menekankan pada pengalaman belajar Evaluasi dan penilaian pendidikan karakter
bermakna bagi siswa sesuai dengan usia dan dilaksanakan melalui komunikasi yang baik
jenjang serta konteks budaya siswa. Penelitian antara guru dengan orang tua, lembar penilaian
Ni’mawati et al (2020) dikutip juga oleh yang telah disusun oleh guru, laporan dalam
Setiawan (2021) menyatakan bahwa salah satu bentuk foto atau video siswa, kuesioner online
strategi pendidikan karakter dalam masa untuk diisi siswa secara jujur, pemberian
pandemi Covid-19 adalah kerjasama guru reward terhadap kegiatan positif yang
dengan orang tua siswa. Melalui kerjasama dilakukan siswa di rumah. Kemudian,
tersebut relasi guru dan orang tua siswa Mulyanto et al (2021) dalam penelitiannya
menjadi terjalin dengan baik sehingga menjelaskan penilaian pendidikan karakter
memudahkan koordinasi proses pendidikan berbasis bacaan hukum tajwid. Siswa
karakter bagi siswa di rumah. Hasil penelitian mengirimkan kepada guru vodeo kegiatan
Atriyanti (2020) juga menunjukan bahwa tahfidz, berdasarkan video tersebut kemudian
strategi yang digunakan sekolah dan guru guru TPA memberi respon atau balasan video
dalam pendidikan penguatan karakter siswa kepada siswa yang berisi contoh penjelasan
adalah mengoptimalkan komunikasi dan hukum hukum tajwid dan pelafalan makharijul
kerjasama sekolah dengan orang tua, huruf yang dikirim melalui WhatsApp.
penanaman nilai-nilai karakter dalam aktivitas Penelitian Aditya (2021) menunjukan
pembelajaran, melaksanakan layanan bahwa penilaian dilakukan secara terus
memberikan teladan dalam hal disiplin. pandemi covid-19 sebagaimana dikutip Jannah
Pembentukan karakter disiplin siswa selama & Umam (2021) menyatakan bahwa
pembelajaran daring tidak mudah dilakukan. sebenarnya orang tua lebih setuju jika anak-
Namun guru terus-menerus berusaha mencari anak belajar di sekolah daripada di rumah,
dan menerapkan metode pembelajaran agar tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan.
siswa merasa tertarik, merasa senang dan Alasannya adalah belajar di sekolah lebih
melaksanakan proses pembentukan karakter. efektif, sementara orang tua harus bekerja.
Hal ini sesuai dengan Santika (2020) yang Meskipun demikian, banyak orang tua yang
mengatakan bahwa pendidikan karakter menginginkan proses pembelajaran
melalui internalisasi nilai dan pengalaman dilaksanakan secara online dimana siswa
nyata dalam pembelajaran daring dilakukan belajar dari rumah (study from home).
dengan menciptakan iklim pembelajaran yang Menurut Setiawan (2021) peran orang tua
menyenangkan dan berkesan sehingga siswa menjadi faktor penting efektivitas proses dan
merasakan manfaat atau nilai dari karakter- penilaian pendidikan karakter siswa bahkan
karakter tersebut khususnya selama masa dalam pembentukan kaakter siswa secara
pandemi Covid-19. keseluruhan dalam keluarga.
Peran guru tersebut di atas sesuai Penelitian Khalimah (2020) tentang
dengan karakteristik guru pembelajar moda peran orang tua dalam pembelajaran daring di
daring. Menurut Direktorat Jenderal Guru dan MI Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang
Tenaga Kependidikan (2016) kemudian menunjukan beberapa peran orang tua dalam
dikutip Santika (2020) karakteristik guru pembentukan karakter siswa selama
pembelajar moda daring adalah (1) pembelajaran daring. (1) orang tua berperan
constructivism dimana guru memfasilitasi sebagai guru. Meskipun orang tua bukan buru
siswa membangun pengetahuannya; (2) social dalam arti sebagai profesi namun dalam masa
constructivism dimana guru yang memfasilitasi pandemic Covid-19, peran guru tersebut
siswa membangun pengetahuan untuk dijalankan oleh orang tua di rumah dalam
mengatasi masalah-masalah sosial; (3) membantu siswa belajar agar siswa dapat
community of student dimana guru membentuk melaksanakan prooses belajar dan
komunitas belajar bagi siswa; (4) guru memecahkan masalah-masalah pembelajaran.
mengakses dan memanfaatkan media online; Orang tua mengajar anak belajar, bahkan turut
dan (5) guru memfasilitas interaktivitas, membantu anak membahas materi
kemandirian siswa dalam proses pembelajaran. pembellajaan, mengerjakan tugas-tugas
Implementasi pembelajaran moda daring pembelajaran. (2) orang tua berperan sebagai
memungkinkan dan memfasilitasi baik guru fasilitator. Dalam hal ini orang tua memenuhi
maupun siswa memanfaatkan banyak waktu segala kebutuhan belajar anak agar anak bisa
secara leluasa untuk mengajar atau belajar belajar, seperti menyediakan smartphone, buku
kapan dan dimanapun. paket, LKS, dan bahan ajar berupa video
6. Peran Orang Tua pembelajaran. (3) orang tua berperan sebagai
Dalam masa pandemi Covid-19 orang motivator. Orang tua memberi motivasi kepada
tua memilikipersepsi yang berbeda tentang anak dalam belajar terutama ketika anak
pembelajaran daring/online. Sebagian orang merasa jenuh, kurang bergairah dalam belajar
tua menginginkan anak belajar dari rumah, dan mengerjakan tugas pembelajaran. Orang
tetapi sebagian juga menginginkan anak tua memacu semangat anak belajar untuk
bellajar di sekoalah dengan penerapan protokol meraih masa depan yang lebih baik. (4) orang
kesehatan. Sabiq (2020) dalam penelitiannya tua berperan sebagai influencer (pemberi
tentang persepsi orang tua siswa tentang pengaruh). Orang tua mempengaruhi anak
pembelajaran tatap muka pada era new normal mengembangkan minat dan bakat atau
pembelajaran dan pendidikan karakter agar Seminar Nasional Unesa 2020, 128–135.
tidak merugikan siswa tetapi tetap berkualitas; Atriyanti, Y. (2020). Strategi Sekolah Dalam
(3) kerjasama dan komunikasi guru dan orang Penguatan Pendidikan Karakter Peserta
tua sangat dianjurkan untuk memaksimalkan Didik Pada Masa Pandemi Covid-19.
proses pembelajaran dan pendidikan karakter. Prosiding Seminar Nasional
Pascasarjana Unnes, 368–376.
DAFTAR PUSTAKA https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/
Abdi, M. I. (2018). The Implementation of snpasca/article/view/574
Character Education in Kalimantan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Indonesia: Multi Site Studies. Jurnal Kurikulum dan Perbukuan. (2011).
Dinamika Ilmu, 18(2), 305–321. Panduan Pelaksanaan Pendidikan
https://doi.org/10.21093/di.v18i2.1289 Karakter. Jakarta: Badan Penelitian dan
Adi, F. P. (2020). Arah Pendidikan Karakter Pengembangan Pusat Kurikulum dan
Pancasila Era Pandemi Covid 19. Jurnal Perbukuan Kementerian Pendidikan
Ilmiah Pendidikan, 6(4), 175–180. Nasional.
Aditya, R. A. (2021). Peran Guru Dalam Basar, A. M. (2021). Problematika
Menanamkan Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa
Saat pandemi Covid-19. Program Studi Pandemi Covid-19 (Studi Kasus di
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan SMPIT Nurul Fajri – Cikarang Barat –
Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar Bekasi). Edunesia :Jurnal Ilmiah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan, 2(1), 208–218.
Universitas Jambi. Calvin, & Sukendro, G. G. (2019). Gaya
Agboola, A., & Tsai, K. C. (2012). Bring Hidup dan Kreativitas (Studi Deskriptif
Character Education Into Classroom. Kualitatif pada Anton Ismael). Jurnal
European Journal of Educational Koneksi, 3(1), 170–175.
Research, 1(2), 163–170. https://doi.org/10.24912/kn.v3i1.6200
https://doi.org/10.12973/eu-jer.1.2.163 Daga, A. T. (2019). Relevansi Kurikulum
Akhwani, & Romdloni, M. A. (2021). Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Dalam Mengembangkan Karakter
Covid-19 di SD. Indonesian Journal of Mahasiswa. Jurnal Jumpa, 7(1), 49–66.
Primary Education, 5(1), 1–12. Daga, A. T. (2020). Perbandingan Pendidikan
https://doi.org/https://doi.org/10.17509/ij Karakter Dalam Kurikulum Sekolah
pe.v5i1.31381 Dasar Di Malaysia , India dan Indonesia.
Ani, N. A. (2014). Pendidikan Karakter Untuk Jurnal Edukasi Sumba (JES), 4(1), 1–8.
Siswa SD Dalam Perspektif Islam. http://jurnalstkip-
Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 50–58. weetebula.ac.id/index.php/jes/article/vie
Annisa, M. N., Wiliah, A., & Rahmawati, N. w/82/pdf
(2018). Pentingnya Pendidikan Karakter Dalmeri. (2014). Pendidikan Untuk
pada Anak Sekolah Dasar di Zaman Pengembangan Karakter (Telaah
Serba Digital. Bintang: Jurnal Terhadap Gagasan Thomas Lickona
Pendidikan Sains, 2(1), 35–48. Dalam Educating For Character). Jurnal
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/psd Al-Ulum, 14(1), 269–288.
pd/article/view/10159 https://media.neliti.com/media/publicatio
Ariyanto, R. D., Andrianie, S., & Hanggara, G. ns/217440-none-3bd0f990.pdf
S. (2020). Implementasi Pendidikan Dewi, W. A. F. (2020). Dampak COVID-19
Karakter di Masa pandemi Covid-19: Terhadap Implementasi Pembelajaran
Tantangan dan Kontribusi. Prosiding Daring di Sekolah Dasar. Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61. Husba, Z. M., Husba, D. P. S., Djo, M. C., &
https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89 Aqmarina, A. S. F. (2018). Remaja,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Literasi, dan Penguatan Pendidikan
Kependidikan. (2016). Petunjuk Teknis Karakter. Kendari: Kantor Bahasa
Program Peningkatan Kompetensi Guru Sulawesi Tenggara.
Pembelajar Moda Dalam Jejaring. Iskandar, M. F., & Dewi, D. A. (2021).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Penerapan Nilai Karakter Ingin Tahu
Kebudayaan. pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar
Djumali. (2018). Pendidikan Karakter Dalam Selama Pandemi Covid 19. Jurnal
Proses Pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan Tambusai, 5(1), 1683–1688.
Pendidikan 2018, 111–116. https://jptam.org/index.php/jptam/article/
Fitria, N. (2017). Konsep Pendidikan Karakter view/1159
Menurut Thommas Lickona dan Yusuf Jannah, N., & Umam, K. (2021). Peran Orang
Qardhawi (Studi Komparatif Tentang Tua Dalam Pendidikan Karakter Berbasis
Metode, Strategi dan Konten). Program Keluarga di Masa Pandemi Covid-19.
Studi Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Falasifa: Jurnal Studi Keislaman, 12(1),
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan 95–115.
Kalijaga Yogyakarta. https://doi.org/https://doi.org/10.36835/fa
Hartati, N. S., Thahir, A., & Fauzan, A. lasifa.v12i1.460
(2020). Manajemen Program Penguatan Khalimah, S. N. (2020). Peran Orang Tua
Pendidikan Karakter Melalui Dalam Pembelajaran Daring Di MI
Pembelajaran Daring dan Luring di Masa Darul Ulum Pedurungan Kota Semarang
Pandemi Covid 19-New Norma. Journal Tahun Pelajaran 2020/2021. Program
of Islamic Education Management, 6(2), Studi Pendidikan Guru Madrasah
97–116. Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
https://doi.org/10.19109/ELIDARE.V6I2. Keguruan institu Agama Islam Negeri
6915 Salatiga.
Heriansyah, H. (2018). the Importance of Lickona, T. (2008). Pendidikan Karakter
Character Education:Tthe English Panduan Mendidik Siswa Menjadi Pintar
Teacher’S Efforts and Challenges in dan Baik. Bandung: Nusa Media.
Students’ Character Building. In Mamluah, S. K., & Maulidi, A. (2021).
Proceedings of the International Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa
Conference on the Roles of Parents in Pandemi COVID-19 di Sekolah Dasar.
Shaping Children’s Characters Jurnal Basicedu, 5(2), 869–877.
(ICECED) (pp. 429–434). https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i2.80
http://jurnal.unsyiah.ac.id/ICECED/articl 0
e/view/13727 Maria, R., Rifma, & Syahril. (2021).
Hidayat, O. S. (2020). Pendidikan Karakter Efektivitas Pembelajaran dan Pembinaan
Anak Sesuai Pembelajaran Abad ke-21. Karakter di Masa Pandemi Covid-19.
Jakarta: Edura UNJ. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4),
Hidayati, A., Zaim, M., Rukun, K., & 1503–1512.
Darmansyah. (2014). The Development https://doi.org/https://doi.org/10.31004/e
of Character Education Curriculum For dukatif.v3i4.566
Elementary Student In West Sumatera. Marini, A. (2018). Implementation of
International Journal of Education and Character Building at Elementary
Research, 2(6), 189–198. Schools : Cases of Indonesia. Proceeding
https://doi.org/10.4324/9781315853178 International Conference on University
and Intellectual Culture 2018, 1(1), 60– Pemanfaatan Buku Elektronik (E-Book)
71. Oleh Pemustaka di Perpustakaan SMA
Mertayasa, I. W., & Sudarsana, I. K. (2018). Negeri 1 Semarang. Jurnal Ilmu
Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Perpustakaan, 2(2), 1–9.
Dini. Denpasar: Jayapangus Press. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ji
Mu’arif, N. A., Damayanti, F., Akmalia, R., p/article/view/3123
Arsfenti, T., & Darmadi. (2021). Prabowo, S. H., Fakhruddin, A., & Rohman,
Pengembangan Kurikulum 2013 Dalam M. (2020). Peran Orang Tua Dalam
Meningkatkan Pendidikan Karakter di pembentukan Karakter Anak di Masa
Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendemi Covid-19 Perspektif Pendidikan
Pendidikan, 3(1), 44–57. Islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/e Islam, 11(2), 191–207.
dukatif.v3i1.164 https://doi.org/https://doi.org/10.24042/at
Mulyanto, T., Hayani, A., & Prastowo, A. I. jpi.v11i2.7806
(2021). Implementasi Pendidikan Prasanti, D. (2018). Penggunaan Media
Karakter Pada Era Pandemik Covid-19 di Komunikasi Bagi Remaja Perempuan
SD Insan Mandiri bandar Lampung. Dalam Pencarian Informasi Kesehatan.
Jurnal KoPeN: Konferensi Pendidikan LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1),
Nasional, 3(1), 78–85. 13–21.
Munawaroh, A. (2019). Keteladanan Sebagai https://doi.org/10.30656/lontar.v6i1.645
Metode Pendidikan Karakter. Jurnal Prastitasari, H. (2021). Pembelajaran
Penelitian Pendidikan Islam, 7(2), 141– Pendidikan Karakter di SD Melalui
156. Pembelajaran PJJ Pada Masa Pandemi
https://doi.org/https://doi.org/10.36667/jp Covid-19. Jurnal Pendidikan
pi.v7i2.363 Kewarganagaraan, 11(1), 71–81.
Ni’mawati, Handayani, F., & Hasanah, A. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20527/
(2020). Model Pengelolaan Pendidikan kewarganegaraan.v11i01.10577
Karakter Di Sekolah Pada Masa Prastowo, A. (2018). Pendidikan Karakter di
Pandemi. Fastabiq : Jurnal Studi Islam, Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
1(2), 145–156. Berbasis Pemberdayaan Pikiran Bawah
https://doi.org/10.47281/fas.v1i2.26 Sadar. Al-Aulad: Journal of Islamic
Omeri, N. (2015). Pentingnya Pendidikan Primary Education, 1(2), 54–64.
Karakter Dalam Dunia Pendidikan. Pratiwi, A. N. (2021). Peran Guru Dallam
Jurnal Manajer Pendidikan, 9(3), 464– Penguatan Karakter Disiplin Siswa Kelas
468. rendah Selama Pembelajaran Daring
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 Tentang [Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Penguatan Pendidikan Karakter Pada Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Satuan Pendidikan Formal. Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Pertiwi, R., Suchyadi, Y., Sumardi, & Surakarta].
Rukmini. (2019). Implementasi Program http://eprints.ums.ac.id/91236/1/NASPU
Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar B fiks.pdf
Negeri Lawanggintung 01 Kota Bogor. Purandina, I. P. Y., & Winaya, I. M. A. (2020).
Jurnal Pendidikan & Pengajaran Guru Pendidikan Karakter di Lingkungan
Sekolah Dasar, 2(1), 41–46. Keluarga Selama Pembelajaran Jarak
https://doi.org/10.33751/jppguseda.v2i1.9 Jauh pada Masa Pandemi COVID-19.
94 Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2),
Prabowo, A., & Heriyanto. (2013). Analisis 270–290.