Professional Documents
Culture Documents
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 Di SD: Indonesian Journal of Primary Education
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 Di SD: Indonesian Journal of Primary Education
Abstrak
Pandemi Covid-19 memberikan efek kejut di bidang pendidikan. Pembelajaran berbasis online menjadi solusi di
masa pandemi. Pada masa pandemi Covid-19 pendidikan karakter tidak boleh diabaikan, lebih-lebih pada jenjang
sekolah dasar. Karena arus utama pendidikan karakter ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pendidikan,
khususnya pendidikan dasar. Peserta didik jenjang Sekolah Dasar sangat membutuhkan pendidikan karakter untuk
kebutuhan perkembangannya. Mempersiapkan generasi yang baik sama halnya dengan menanamkan kesejahteraan
untuk masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar
yang ditinjau dari perangkat pembelajaran; kegiatan belajar mengajar; metode pembelajaran; dan evaluasi. Metode
penelitian menggunakan penelitian eksploratif deskriptif. Data bersumber dari hasil survei guru sekolah dasar melalui
angket terbuka dan tertutup. Hasil penelitian menunjukan bahwa perangkat pembelajaran disusun dengan
menyesuaikan kompetensi dasar yang disederhanakan dengan tanpa meninggalkan Kompetensi Inti (KI) 1 dan KI 2.
Metode pembelajaran dilakukan dengan cara daring, luring, dan campuran dengan memperhatikan aspek afektif.
Pembelajaran dirancang dengan membiasakan disiplin belajar, tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas,
menanamkan pola hidup sehat, kejujuran dan sikap religius. Evaluasi cenderung dilakukan melalui angket dan
komunikasi dengan orang tua, kuesioner dan reward. Guru perlu kreatif menyusun pembelajaran dengan tetap
mempertimbangkan pendidikan karakter di masa pandemi Covid-19. Pendidikan karakter di masa pandemi akan
memberikan pola hidup berkarakter sejak dini di mana pun dan dalam kondisi apapun.
Kata Kunci: Pendidikan Karakter; Covid-19; Sekolah Dasar.
situasi yang berbeda pada dasarnya belum pendididikan karakter bagi anak SD mutlak
pernah disimulasikan dan dilatih secara diberikan.
spesifik. Kalaupun ada biasanya terkesan Hasil penelitian Kementerian
mendadak dan terbatas. Berbeda dengan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
pembelajaran di sekolah, guru mengajar di Anak pada 11 April 2020 menunjukan hasil
ruang kelas. Di kelas, guru sudah yang mengejutkan. 58% anak menyebutkan
mendapatkan bekal pembelajaran yang di tidak senang menjalani kegiatan belajar di
dalamnya memuat persiapan, pelaksanaan dan rumah. 38% anak menyampaikan bahwa
evaluasi (Komalasari, 2014). sekolah belum memiliki program yang baik
Guru terkesan “kaget” dengan sistem untuk belajar di rumah (PPPA, n.d.). Kondisi
belajar di rumah. Sebelumnya guru belum ini merupakan bukti nyata bahwa values-
pernah membuat silabus, RPP dan Evaluasi based education itu nyata. Sekolah tidak
dengan sistem belajar di rumah tapi karena boleh mengesampingkan pendidikan karakter.
kondisi darurat mereka harus sekolah Belajar dari rumah atau pembelajaran
memanfaatkan platform pembelajaran digital daring adalah pilihan yang terbaik dari pilihan
seperti Classroom, Edmodo, Zoom, Gooogle yang ada. Artinya bukan berarti kebijakan ini
Form, Quizizz, Office 365 dan lainnya. kebijakan yang salah. Pada dasarnya tidak ada
Melalui sarana tersebut diharapkan kendala yang menghendaki kebijakan belajar di
belajar dari rumah dapat teratasi. rumah. Pandemi Covid-19 membuat situasi
Implementasi pembelaran dari rumah tidak belajar mengajar dari ruang kelas dialihkan
semudah membalikkan tangan. Banyak reaksi sementara dari rumah masing-masing, sampai
yang timbul dari siswa dan orang tua. Banyak pada situasi pulih dan kembali pada kondisi
siswa yang mengeluh karena mereka merasa semula. Kebijakan belajar dari rumah
bosan belajar dengan sistem daring, siswa merupakan kebijakan solusi alternatif, maka
merasa dikejar-kejar oleh tugas yang sudah pasti memiliki kekurangan.
menumpuk, jaringan internet yang terbatas, Kesiapan guru dan siswa dalam menjalani
serta kesenjangan antara kota dan desa yang pembelajaran daring sudah banyak
belum siap dengan pembelajaran berbasis dibincangkan. Namun ada hal yang tidak
daring. Masalah ini sering menjadi sorotan boleh ditinggalkan dalam perbincangan
sehingga kerap muncul di permukaan. tersebut yakni karakter. Pendidikan karakter
Ada satu hal yang tidak kalah penting merupakan sistem penanaman nilai karakter
dalam pendidikan di Indonesia. Bahkan kepada warga sekolah (Citra, 2009). Artinya
menjadi amanah Undang-undang Sisdiknas watak atau kepribadian yang baik harus
20 Tahun 2003 (Undang-undang 20, 2003). dimiliki oleh setiap individu. Dalam
Amanah tersebut adalah pendidikan karakter. pandangan Ki Hajar Dewantara, seseorang
Pendidikan sejatinya bukanlah transfer dapat dikenal baik atau buruk berdasarkan
pengetahuan dari guru kepada peserta didik watak atau karakternya. Dengan demikian,
semata. Pendidikan seyogyanya pendidikan tentang karakter perlu diberikan
menempatkan pendidikan budi pekerti kepada semua masyarakat (Dewantara, 2004).
sebagaimana yang dipesankan oleh Ki Hadjar Langkah-langkah yang harus ditempuh
Dewantara (Dewantara, 2004). dalam mengembangkan karakter ada tiga,
Arus utama pendidikan karakter menjadi yakni melalui perencanaan, implementasi dan
bagian yang tidak terpisahkan dalam monitoring atau evaluasi. Dalam
pendidikan, khususnya Pendidikan dasar. penjelasannya, perencanaan dapat berupa
Peserta didik jenjang Sekolah Dasar sangat rencana sekolah dalam menyiapkan
membutuhkan pendidikan karakter untuk tersenggaranya pendidikan karakter
kebutuhan perkembangannya. (Fathurrahman, 2013). Sementara pada proses
Mempersiapkan generasi yang baik sama implementasi yakni pada pembelajaran di
halnya dengan menanamkan kesejahteraan sekolah. Pada tahap monitoring dan evaluasi
untuk masa depan (Akhwani, 2019). Anak- yakni memantau proses implementasi
anak yang sekarang tumbuh dan berkembang pendidikan karakter yang terfokus pada
merupakan cerminan masa depan. Artinya program.
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Akhwani1, M. Afwan Romdloni2 3
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 di SD
Secara spesifik, Kesuma (2012) baru dalam hal ini adalah pendidikan karakter
menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan di masa pandemic Covid-19. Fenomena yang
pembelajaran Pendidikan karakter bisa jadi belum banyak yang mengungkap
diindikasikan dalam lima hal yakni, melalui sebelumnya. Penelitian yang dapat dijadikan
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajatan sebagai bahan untuk penelitian lanjutan atau
(RPP), Kegiatan belajar mengajar, Metode sebagai bahan pelengkap penelitian yang
Pembelajaran dan Evaluasi Pendidikan relevan. Artinya perlu ada pebelitian yang
karakter. Lima langkah ini dapat digunakan lebih sistematis.
untuk mengukur atau mengidentifikasi proses Data utama penelitian ini bersumber dari
pelaksanaan Pendidikan karakter di sekolah guru sekolah dasar, dengan sampel penelitian
(Kesuma, 2012). berjumlah 92 guru sekolah dasar. Tidak ada
Penelitian ini bertujuan untuk spesifikasi khusus terkait dengan usia atau
mengidentifikasi pendidikan karakter masa lokasi dalam penetuan sumber informan.
pandemi Covid-19 di sekolah dasar. Penelitian dilakukan antara bulan Mei sampai
Identifikasi dilakukan dengan melihat aspek- Agustus 2020.
aspek implementasi pendidikan karakter di Teknik pengumpulan data dilakukan
sekolah dasar. Penelitian berupaya memotret melalui kuesioner berbasis web. Instrumen
gambaran pendidikan karakter ditinjau dari telah melalui validasi ahli sehingga data yang
perangkat pembelajaram, metode didapatkan akurat. Peneliti mengirimkan link
pembelajaran, Kegiatan belajar mengajar, dan kuesioner untuk diisi oleh para guru SD
evaluasi. melalui whatsapp group (WAG). Instrument
Pendidikan karakter pada jenjang sekolah survey untuk mengumpulkan data yang
dasar menjadi pondasi yang menentukan masa tersedia melalui software (Creswell, 2015).
depan siswa. Anak harus tumbuh dengan Instrument diisi secara online system dengan
bekal pendidikan karakter. Hasil dari berbantuan plathform Office 365.
gambaran pendidikan karakter di masa Instrumen penelitian diberikan dalam
pandemi Covid-19 dapat dijadikan evaluasi bentuk pertanyaan terbuka dan tertutup.
dan refleksi penyelenggaraan pendidikan Partisipan mengisi sesuai dengan kondisi
karekter di masa pandemi Covid-19. yang sedang di alami tanpa ada pilihan
jawaban selain pada pertanyaan tertentu
METODE PENELITIAN divariasi dengan angket tertutup. Kondisi ini
Penelitian ini didesain menggunakan akan menggambarkan bagaimana model
pendekatan kualitatif dengan metode pendidikan karakter di sekolah asal partisipan.
deskriptif eksploratif. Penelitian eksploratif Teknik analisis data dilakukan dengan
merupakan penelitian dalam tahap awal yang merekap respon hasil pengisian data yang
dapat digunakan untuk pijakan pada diperoleh. Peneliti membaca dan mempelajari
penelitian setelahnya yang lebih sistematik datam menandai kata-kata kunci, serta
(Mudjiyanto, 2018). Penelitan berupaya gagasan yang ada dalam penelitian. Dari kata
menggambarkan kondisi pendidikan karakter kunci tersebut kemudian melakukan analisis
di masa pandemi Covid-19 di jenjang sekolah mendalam terkait kerangka atau model baru
dasar. Sebuah kondisi pendidikan karakter yang ditemukan. Temuan-temuan tersebut
yang belum pernah terjadi pada masa kemudian dinarasikan sesuai dengan aspek-
sebelumnya, karena umumnya pendidikan aspek yang diteliti (Moleong, 2016). Dengan
karakter di bidang pendidikan dilakukan demikian dapat ditemukan gambaran umum
dalam lingkup sekolah. Pada kondisi Covid- dan menyeluruh dari objek situasi penelitian.
19 pendidikan karakter dilakukan melalui Fokus penelitian pada Pendidikan karakter
pembelajaran daring atau belajar dari rumah. yang diterakpkan di sekolah dasar pada masa
Peneliti tidak melakukan uji hipotesis, pandemi. Indikator yang dipakai adalah
peneliti fokus pada menyajikan gambaran indikator pendidikan karakter berupa Silabus,
suatu keadaan. Penelitian lebih pada RPP, Metode Pembelajaran, Kegiatan Belajar
melakukan penjajakan pada suatu fenomena mengajar (KBM), dan Evaluasi (Kesuma,
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
4 Akhwani1, M. Afwan Romdloni2
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 di SD
2012). Instumen ini kemudian dijadikan maka komponen yang ada di dalamnya harus
pedomana dalam menggali informasi. melaksanakan supaya terlaksana dan berhasil.
Wawancara yang mendalama akan sangat Implementasi pendidikan karakter pada
membantu dalam proses pengalian data. masa pandemi di sekolah dasar tidak
ditinggalkan begitu saja. Sebagaian besar
HASIL DAN PEMBAHASAN (65,1%) menyatakan bahwa sekolah memiliki
Hasil Penelitian nilai-nilai prioritas selama pandemi. Nilai-
Berdasarkan hasil penelitian yang nilai prioritas yang dimaksud adalah
dilakukan terkait dengan pendidikan karakter pendidikan karakter secara spesifik di masa
di masa pandemi pada jenjang sekolah dasar pandemi Covid-19. Data di atas menunjukan
diperoleh 92 partisipan guru SD yang mengisi bagwa pendidikan di sekolah dasar secara
kuesioner. Guru dengan pengalaman konsisiten memperhatikan pendidikan
mengajar yang variatif, asal daerah yang karakter.
variatif, serta mengajar di kelas yang variatif
pula. Hal ini dilakukan supaya mendapatkan Abstain 12.7
data secara general dan tidak fokus pada
daerah tertentu, sesuai dengan metode Belum Mengatahui 19.22
penelitian eksploratif. Menerapkan 65.1
Pendidikan karakter masa pandemi pada
0 20 40 60 80
Jenjang pendidikan dasar dipilih mengingat
pentingnya pendidikan karakter bagi jenjang Implementasi Pendidikan Karakter
sekolah dasar. Jenjang sekolah dasar yang
dimaksud terdiri dari Sekolah Dasar (SD) dan Gambar 1
Madrasah Ibtidaiyah (MI). Penelitian tidak
Ada banyak sekali variasi nilai prioritas
dibatasi pada sekolah negeri atau sekolah
yang dikembangkan selama pandemi Covid-
swasta.
19 di sekolah dasar. Bidang kesehatan paling
Ada beberapa titik fokus yang menjadi
banyak dipilih mengingat ssiswa berada pada
kajian dalam penetian ini. Titik fokus sesuai
masa pandemi. Kesehatan yang dimaksud
dengan indikator pendidikan karakter di
adalah menerapkan Pola Hidup Bersih Dan
sekolah. Hanya saja digunakan untuk
Sehat (PHBS), menerapkan protokol
menganalisis implementasi pendidikan
kesehatan, tetap di rumah, kesehatan diri,
karakter melalui pembelajaran daring.
kesehatan lingkungan tempat tinggal,
Indikator tersebut adalah perangkat
keselamatan anak. Guru mewujudkannya
pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan
melalui ajakan yang diselipkan dalam
belajar mengajar dan evaluasi.
pembelajaran, penugasan, serta himbauan
Implementasi Pendidikan Karakter di setiap anak mengikuti pembelajaran.
Masa Pandemi Covid-19
Tabel 1
Pendidikan karakter menjadi bagian Pertanyaan Ya Tidak Abstain
penting dalam pelaksanaan pendidikan. Apakah 95,2% 4,8% 0%
Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan pendidikan
bahwa 95,2 persen partsisipan menyebutkan karakter tertuang
bahwa pendidikan karakter tertuang secara dalam visi misi
spesifik dalam visi misi sekolah. Fakta ini sekolah?
adalah bukti bahwa program pendidikan Apakah sekolah 65,1% 12,7% 22,2%
karakter adalah bagian yang tidak terpisahkan memiliki nilai-nilai
dalam pendidikan di Indonesia. Visi dan misi prioritas selama
adalah kompas dalam menjalankan institusi, Covid-19?
jika kompasnya mengarahkan untuk Apakah guru 47,9% 52,1% 0%
mengimplementasikan pendidikan karakter menyusun
perangkat khusus
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Akhwani1, M. Afwan Romdloni2 5
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 di SD
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
6 Akhwani1, M. Afwan Romdloni2
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 di SD
religius, tanggung jawab banyak ditekankan pembelajaran kepada siswa. Satu minggu
dalam kegiatan pembelajaran di masa kemudian dikumpulkan untuk di evaluasi
pandemi. sekaligus membagikan bahan pembelajaran
untuk minggu berikutnya.
Metode Pembelajaran Berbagai plathform pembelajaran daring
Pembelajaran di masa pandemi dipakai guru untuk menyampaikan materi
memerlukan pola baru dalam menyampaikan mulai dari bentuk synchronus sampai pada
pembelajaran. Biasanya guru di kelas asynchronus. Synchronus seperti halnya zoom
menyampaikan pembelajaran melalui tatap yang harus dilakukan bersmaan dengan waktu
muka langsung dan berinteraksi di ruang yang sama. Sementara asynchonus dapat
kelas namun pandemi menuntut metode dilakukan tidak harus pada waktu yang
pembelajaran dengan pola yang variatif. bersamaan.
Kondisi dan situasi siswa sangat Dalam menyampaikan pembelajaran
mempengaruhi praktik pembelajaran. Kondisi aplikasi yang banyak digunakan adalah
lingkungan, masyarakat, wilayah juga Whatsapp Group (WAG), disusul office 365
mempengaruhi. dan classroom. Untuk zoom masih sangat
Ada beragam metode yang dilakukan guru minim kemudian classroom. Proses
selama pandemi covid. Bentuk daring banyak menyampaikan materi WAG banyak
dipakai dalam pembelajaran dengan berbagai dijadikan pilihan karena antara guru dan wali
bentuk. Misalnya mengirimkan materi lewat murid sudah terkoneksi dalam satu grup. Guru
WAG, mengirmkan video, mengirimkan soal dapat mengirimkan soal, materi atau link
dalam digital seperti google form dan lain video pembelajaran melalui WAG.
sebagainya. Hasil tersebut dievaluasi guru dan Office 365 digunakan untuk mengirimkan
setiap hari dilakukan dengan sama. Ada juga penugasan seperti soal dalam bentuk pilihan
yang menggunakan web meeting namun tidak ganda atau essay. Guru membuat soal sesuai
semua siswa dapat mengikuti. dengan materi dan mengirimkannya melalui
Guru selalu melakukan kontrol terhadap WAG. sementara bentuk lainnya adalah
kegiatan pembelajaran yang diikuti anaknya melalui aplikasi classroom. ada juga yang
di rumah. Menjalin komunikasi yang baik menggunakan Zoom sebagai sarana
dengan orang tua siswa. Biasanya guru pembelajaran synchronus tatap muka antara
melakukan malalui komunikasi WAG. guru dengan siswa. Ada juga bentuk lain yang
Memberikan tugas yang berhubungan dengan digunakan seperti google meet dan whatsapp
pembiasaan pekerjaan dan ibadah sehari-hari. video.
Guru juga melakuakn refleksi melalui video
call kepada siswa untuk mengontrol Kegiatan Belajar Mengajar
Selama pandemi Covid-19, implementasi
kegiatanya. Pada intinya peran orang tua
pembelajaran di sekolah dasar nampak
sebagai mitra guru dan sekolah sangat
berbeda dengan jenjang sekolah menengah
penting. Melalui orang tua guru dapat
atau jenjang pendidikan tinggi. Sekolah dasar
mengontrol siswa dan mengkomunikasikan
dengan usia kisaran lima sampai dua belas
terkait dengan media yang akan dipakai dalam
tahun membutuhkan bimbingan dan
pembelajaran dan jadwal pembelajaran yang
pendampingan dari orang tua. Selain itu,
akan dilakukan.
sebagian besar siswa tidak memiliki
Ada pula pola luring. Guru membuat bahan
Smartphone. Pada proses pembelajaran,
pembelajaran secara lengkap mulai dari
seperti mengoperasikan aplikasi pembelajaran
materi sampai evaluasi untuk satu minggu
juga masih membutuhkan pendampingan.
kemudian dibagikan kepada siswa. Hal ini
Berbeda dengan jenjang di atasnya yang
biasanya bagi siswa yang terkendala
sudah memiliki literasi dalam menggunakan
pembelajaran daring. Strateginya adalah wali
murid mengambil materi yang telah dibuat perangkat digital.
Pada kegiatan pembelajaran di kelas
guru di sekolah atau guru sendiri yang datang
umumnya terdiri dari kegiatan pendahuluan,
kerumah siswa untuk membagikan bahan
inti, dan penutup. Namun pada pelaksanaan
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Akhwani1, M. Afwan Romdloni2 7
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 di SD
pembelajaran selama pandemi nampak tidak Pada dasarnya banyak sekali variasi yang
semua terpenuhi. Kegiatan dilakukan secara dilakukan sekolah maupun guru dalam
sederhana dan sangat singkat, Tidak semua menyelenggaranak kegiatan pembelajaran di
guru mampu meramu pembelajaran yang masa pandemi Covid-19. Guru sangat kreatif
memenuhi ketiga unsur tersebut. Meskipun dalam menyampaikan materi. Semangat guru
guru menggunakan zoom ketiga komponen dalam melakukan kegiatan patut dihargai
tersebut belum bisa dikatakan maksimal. mengingat di masa pandemi waktu yang
Kendala jaringan internet sering dikeluhkan disediakan dalam pembelajaran relatif lebih
responden. Selain itu masih ditemukan siswa banyak daripada waktu yang diberikan pada
atau wali murid yang tidak memiliki saat pembelajaran berlangsung secara normal.
Smartphone untuk pembelajaran. Guru selain menyusun perangkat
Kegiatan pembelajaran umumnya pembelajaran juga menyusun media yang
dilakukan dengan memberikan tugas melalui harus diberikan kepada siswa. Membuat
office 365 kemudian siswa menjawab. penugasan, membuat materi, video,
Kegiatan belajar seperti ini dilakukan karena mempersiapkan handout dan lain sebagainya.
lebih sederhana dan tidak harus diwaktu yang Kunci penting dalam pendidikan karakter
bersamaan. Guru dapat memberikan alokasi adalah melalui kegiatan pembelajaran.
tertentu dalam mengerjakan tugas. Peran Banyak ruang bagi guru untuk
orang tua sangat penting dalam mendampingi mengimplementasikan pendidikan karakter
siswanya. bagi siswanya. Pada kegiatan pembelajaran
Motivasi dan semangat guru dalam guru memiliki beragam cara supaya kegiatan
kegiatan belajar mengajar nampak dari pembelajaran dapat berlangsung namun
beberapa hal. Misalnya melalui kegiatan pendidikan karakter juga tetap diberikan.
home visit dan pembuatan video pembeljaran. Terlebih dalam interaksi secara langsung
Guru melakukan home visit dari rumah ke maupun tidak langsung. Kegiatan ini tentu
rumah dengan memberikan bahan ajar kepada akan dipengaruhi oleh perangkat, dan metode
siswa untuk dipelajari dan dikerjakan. yang diberikan.
Biasanya home visit dilakukan karena kendala Sebagai upaya dalam menanamkan
jaringan internet. Dalam bentuk ini guru pendidikan karakter kepada siswa, ada
mendatangi siswa dan siswa secara beberapa point yang diperoleh dari hasil
berkelompok mendapatkan materi dari guru penelitian.
denga susasana yang terbatas dan mengikuti 1. Mengajarkan siswa untuk disiplin dan
protokol. Guru juga membuat video tanggungjawab atas kegiatan
pembelajaran secara mandiri kemudian di pembelajaran.
upload di Youtube dan linknya dikirimkan 2. Membiasakan siswa dengan pola hidup
kepada siswa. Hal ini supaya siswa bisa berkarakter.
mengikuti pembelajaran sebagai pengganti 3. Memberikan penugasan sesuai dengan
tatap muka. kebiasaan positif.
Pada daerah tertentu pembelajaran masih 4. Memberikan media atau video yang
dilakukan dengan mengkombinasikan daring syarat pendidikan nilai.
dan luring. Kegiatan luring dilakukan secara 5. Mengajak siswa untuk tidak
terbatas dan mengikuti protokol Covid-19. meninggalkan ibadah selama di rumah.
Artinya terbatas adalah tidak semua siswa 6. Memberikan motovasi melalui WAG.
masuk kelas. Siswa dijadwal secara 7. Meminta anak mengirimkan foto atau
bergantian masuk kelas, waktu pembelajaran video kegaitan berkarakter.
juga tidak sepenuhnya dilakukan seperti 8. Jujur dalam mengerjakan tugas.
pembelajaran normal. Selain pola seperti itu 9. Menanamkan perilaku hidup bersih dan
juga dengan dilakukan secara daring, karena sehat.
keterbatasan waktu untuk menyampaikan Ada banyak cara yang dilakukan guru
materi secara luring. untuk menanamkan karakter kepada anak.
Sembilan poin di atas adalah bagian yang
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
8 Akhwani1, M. Afwan Romdloni2
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 di SD
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Akhwani1, M. Afwan Romdloni2 9
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 di SD
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
10 Akhwani1, M. Afwan Romdloni2
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 di SD
mendampingi saja. Pada aspek tanggung pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
jawab siswa dilatih suapaya bertanggung penelitian yang menyatakan bahwa peran
jawab atas pekerjaanya. Tanggung jawab guru sebagai perancang pembelajaran,
dalam pembelajaran perlu diterapkan dalam pelaksana sekaligus mengevaluasi
kegiatan belajar mengajar (Haqiqi, dkk., pembelajaran, guru juga memiliki peran
2017). Apalagi dalam usia sekolah dasar dalam memantau perkembangan siswa
dalam rangka menanamkan sikap yang baik (Arifudin, 2015).
untuk masa depannya. Sementara pada aspek evaluasi pendidikan
Unsur penting dalam pendidikan karakter karakter terdapat respon yang positif. Guru
yang dikembangkan adalah Perangkat umumnya sadar akan pentingnya pendidikan
pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan karakter. 81,3 persen guru telah mengadakan
belajar mengajar dan evaluasi. Empat poin evaluasi pendidikan karakter secara mandiri.
ini perlu disesuaikan atau dikembangkan Banyak cara yang dilakukan guru dalam
dalam rangka pendidikan karakter bagi siswa. rangka mengevaluasi pendidikan karakter
Perangkat pembelajaran merupakan suatu kepada siswa. Mulai dari komunikasi dengan
kompetensi yang memiliki arah pada tindakan orang tua, lembar penilaian, pembuatan
untuk memenuhi tujuan atau syarat tertentu laporan siswa, kuesioner sampai pada reward.
dalam kegiatan belajar mengajar (Rando, Semua merupakan bentuk evaluasi yang
2017). Perangkat yang disusun dalam dilakukan.
pendidikan karakter ini spesifik pada silabus Komunikasi dengan orang tua menjadi
dan RPP. Pada masa pandemi tidak semua penting karena orang tua adalah mitra
guru sudah mengembangkan perangkat sesuai sekolah. Orang tua berperan penting dalam
dengan tuntutan. Perangkat pada dasarnya pembelajaran di masa pandemic covid seperti
sudah memuat pendidikan karakter, ini. Siswa sekolah dasar perlu mendapatkan
mengingat pada KD 1 dan KD 2 adalah pendampingan dari orang tua dalam belajar
spesifik tentang karakter. Dalam konsisi karena jauh dari guru secara tempat. Hasil
apapun pendidikan karakter tidak akan hilang. penelitian menyebitkan bahwa orang tua
Karakter yang dikembangkan pada umumnya dapat meningkatkan kelekatan antara anak
sesuai dengan nilai-nilai prioritas seperti dengan orang tua, selain itu juga dapat
kedisiplinan, kejujuran, religius, dan tanggung melihat secara langsung tumbuh kembang
jawab. anak (Cahyati & Kusumah, 2020).
Dalam pembelajatan di masa pandemi
Covid-19. Tidak bisa dikatakan sekolah SIMPULAN
menyelenggarakan pembelajaran daring Pendidikan karakter merupakan bagian
sepenuhnya. Sekolah ada yang yang tidak terpisahkan dalam pendidikan.
mengkombinasikan antara daring dan luring Hampir semua sekolah secara spesifik
sesuai kebutuhan. Dalam pandemi ini menuangkan pendidikan karakter yang
pembelajaran daring masih mendominasi. terintegrasi dengan visi misi sekolah. Sekolah
Melalui pembelajaran daring, guru dan siswa bahkan memiliki nilai-nilai prioritas yang
dapat berinteraksi secara virtual yang dapat dikembangkan selama pandemic Covid-19.
diakses kapanpun dan dimanapun (Setiawan, Aspek karakter tetap muncul dalam
dkk., 2019). Hanya saja internet menjadi pembelajaran karena menjadi bagian yang
kendala besar dalam pembelajaran daring. tidak terpisahkan seperti yang tertuang dalam
Tidak semua siswa memiliki perangkat digital KI 1 dan KI 2. Hanya saja setengah dari
yang mumpuni. responden belum membuat perangkat
Dalam proses pembelajaran nampak jelas pembelajaran seperti silabus dan RPP sesuai
pendidikan karakter diterapkan. Guru dengan pembelajaran pandemic Covid-19.
memiliki peran penting dalam pendidikan Metode pembelajaran yang digunakan sudah
karakter. Berdasarkan hasil penelitian terdapat menyesuaikan dengan pembelajaran berbasis
sembilan point pendidikan karakter daring seperti penggunaan Whatsapp Group,
berdasarkan kegiatan belajar mengajar. Poin- Video pembelaharan, google form dan lain
poin tersebut tidak jauh dari peran guru dalam sebagainya. Kegitan belajar mengajar
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
Akhwani1, M. Afwan Romdloni2 11
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 di SD
mengarahkan pada pembentukan sikap dan Kajian Pendidikan Islam, 1(2), 281.
perilaku yang sesuai dengan kondisi Covid-19 https://doi.org/10.18326/mdr.v1i2.281-
seperti pola hidup bersih, disiplin belajar, 300
beribadah. Tugas yang diberikan kepada
siswa diarahkan pada pembentukan kebiasaan Creswell, J. (2015). Riset Pendidikan
positif, seperti meminta anak mengirimkan Perencanaan, Pelaksanaan dan
foto atau video kegaitan berkarakter, Evaluasi Riset Kualitatif & Kuantitatif
menggambar jaga jarak, memakai masker dan (ed. 5). Pustaka Pelajar.
lain sebagainya. Evaluasi pendidikan karakter
dilakukan dengan melakukan komunikasi Dewantara, K. H. (2004). Bagian Pertama:
secara instens dengan orang tua, lembar Pendidikan. Majlis Luhur Persatuan
penilaian, laporan hasil kerja siswa, kuesioner Taman Siswa.
dan reward hasil tindakan positif.
Fathurrahman. (2013). Pengembangan
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Karakter. Refika Aditama.
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved
12 Akhwani1, M. Afwan Romdloni2
Pendidikan Karakter Masa Pandemi Covid-19 di SD
105
© 2021 - Indonesian Journal of Primary Education – Vol .5, No.1 (2021 ) 1-12 http://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/index - All rights reserved