You are on page 1of 1

NO DOK.

: SPO- NGK II-KL-07


STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
TGL TERBIT : 02 - 01-2015

PEMANTAUAN NO REVISI : 00

PELAKSANAAN
KEBIJAKAN DAN
PROSEDUR
PUSKESMAS HALAMAN : 1/1
RAWALO PENANGANAN BAHAN
BERBAHAYA

Ditetapkan
Kepala Puskesmas RAWALO

PENGERTIAN Bahan berbahaya dan beracun, adalah zat,energi, dan atau komponen


lain yang karena sifat,konsentrasi dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup , dan atau membahayakan lingkungan
hidup,kesehatan serta kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lain.

Pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan


berbahaya adalah kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan
bahan berbahaya ,penanganan , bukti pemantauan dan tindak lanjut.
TUJUAN Sebagai acuan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh bahan B3
KEBIJAKAN

REFERENSI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014


Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
1. Masing-masing unit ruangan penghasil bahan berbahaya
mengidentifikasi jenis bahan berbahaya
2. Petugas sanitasi memonitor cara penanganan bahan
berbahaya apakah sudah sesuai spo ,di masing-masing unit
ruangan.
3. Hasil monitor dituangkan di dalam cheklist

UNIT TERKAIT BP Umum, Ruang Tindakan ,BP Gigi, KIA, Laboratorium, Obat,
Ruang administrasi.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas RAWALO

You might also like