Professional Documents
Culture Documents
Bulan Kebangsaan 2023
Bulan Kebangsaan 2023
Kemerdekaan
untuk
Hari Depan
Kemerdekaan
untuk
Hari Depan
SINODE GKJ
2023
Diterbitkan oleh:
Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia
(Anggota IKAPI)
Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo No. 38A Yogyakarta 55222
Telp./Fax.: (0274) 512449; HP/WA: 087838211445
E-mail: penerbit@tamanpustakakristen.com
Website: www.tamanpustakakristen.com
Bekerjasama dengan
Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa
Jl. Dr. Sumardi No. 8 & 10 Salatiga 50711
Telp. 0298-326684
Email: sinode@gkj.or.id
WA Center: +62 856-4066-6663
Website: www.gkj.or.id (redirect www.sinodegkj.or.id)
Rekening: BritAmaBisnis 0081-01-000589-56-1 a/n Sinode GKJ
Salah satu hal yang penting dari rumusan visi GKJ adalah wawasan
kebangsaan. Rumusan ini menjadi panggilan bagi Gereja-gereja Kristen
Jawa untuk ambil peran aktif dalam kehidupan berbangsa di Bumi
Nusantara ini. Peran aktif ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Bapelsin XXVIII GKJ menyampaikan dua cara sebagai langkah strategis
dalam kehidupan bernegara, yaitu : 1). Melakukan pendidikan politik
bagi warga gereja untuk menggunakan hak pilihnya di pemilu tahun
2024. Arah pastoral GKJ adalah menggunakan suara untuk memilih
partai atau orang yang menjaga Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal
Ika. 2). Mendidik dan menyiapkan generasi muda gereja sebagai calon-
calon pemimpin bangsa. Pendidikan ini dimulai sejak ibu mengandung
dan memastikan bahwa kecukupan gisi bagi ibu-ibu gereja yang sedang
mengandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah stunting. Ketika
generasi baru mulai tumbuh di sekolah minggu, remaja dan pemuda,
maka gereja harus melakukan intervensi aktif dalam rangka menciptakan
pribadi-pribadi unggul.
Juli, 2023
Sekretaris Bepelsin XXVIII GKJ
Pdt Sundoyo
iv| Kemerdekaan untuk Hari Depan
Daftar Isi
Dalam dunia ilmu pengetahuan pun Indonesia tak kalah. Nono, anak NTT
yang rajin baca Alkitab, ikut mengharumkan dunia dengan kemampuan
matematika cepatnya yang mengalahkan para juara dari Jepang dan
pelbagai negara maju. Selain dikenal sebagai gudangnya juara Olimpiade
Matematika/Fisika, Indonesia ternyata juga dikenal sebagai sebagai
gudangnya ahli IT, khususnya para hacker. Ilmuwan yang lebih positif
dan produktif juga tak sedikit. Misalnya saja, Adapratnia Satwika
Asmady (Nia) (29 th) adalah pencipta satelit terbesar di Asia dan no.5
terbesar di dunia yakni Satria-1 (Satelit Republik Indonesia). Selain
merancang dan membuat (yang dikerjakan Nia melalui perusahaan
Prancis), rencananya Nia akan mengoperasikannya pada bulan
Desember 2023 ini, melalui roket peluncur buatan perusahaan Elon
Musk, konglomerat paling jenius di dunia.
PENGANTAR
Setiap kali kita mendengar kata merdeka, maka hal yang biasanya
muncul pertama kali dalam benak kita (masyarakat Indonesia) adalah
hal yang berhubungan dengan kondisi terbebas dari belenggu penjajahan.
Hal tersebut selain karena dalam Kamus Besar bahasa Indonesia istilah
merdeka dihubungkan dengan bebas (dalam arti bebas dari perhambaan,
penjajahan, dan sebagainya), juga karena karena dalam Pembukaan
UUD 45 terdapat pernyataan yang demikian, “Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, karena itu penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan”.
Bagi Bangsa Yehuda, seruan ini tentu seruan yang sama sekali
tidak mereka duga, bahkan bisa dikategorikan sebagai seruan yang
revolusioner. Sebab dalam seruan ini mereka disadarkan bahwa:
Kehidupan keberagamaan mereka tidak lagi bergantung
pada “tanah perjanjian”, Bait Allah dan upacara kurban;
tetapi dapat mereka lakukan di manapun dan dalam kondisi
apapun. Termasuk ketika mereka ada di pembuangan.
Alih-alih mereka diminta untuk berseru atau berdoa bagi
kepentingan mereka sendiri, Tuhan melalui Yeremia justru
mengajak mereka untuk lebih peduli pada kepentingan
bangsa yang mereka tinggali dan berdoa bagi bangsa ini.
Mereka diminta untuk ikut membangun bangsa itu dan
menanam tanaman di daerah itu. Bukan semata supaya mereka
mendapatkan hasil untuk memenuhi kebutuhan mereka;
tetapi juga karena dengan cara itu mereka ikut berkontribusi
mengusahakan kesejahteraan bagi bangsa tersebut.
Dengan kata lain, dalam “rule” yang pertama ini, Tuhan secara tidak
langsung mengingatkan bahwa demi masa depan yang penuh dengan
pengharapan ada hal yang perlu dimerdekakan dulu dari dalam diri
mereka. Salah satunya adalah merdeka dalam hal pola pikir dan pola
beribadah. Diantaranya, dari yang awalnya eksklusif diajak untuk
menjadi inklusif; yang sebelumnya selalu menganggap bangsanya dan
cara ibadahnya sendiri yang paling benar, menjadi pribadi yang dapat
peduli dengan yang lain karena mengetahui bahwa Tuhan juga
mengasihi mereka.
Tentu saja menjalankan rule dan value ini bukanlah hal yang mudah.
Tetapi ketika mereka belajar untuk melakukannya, mereka akan
mendapati bahwa sesuatu yang sebenarnya masih diharapkan terjadi
di masa depan, sebenarnya dapat juga dirasakan ketika mereka masih
dibuang.
Diantaranya:
1. Mereka memiliki cara pandang dan cara berelasi yang baru
dengan Tuhan. Yang kalau memakai bahasa Yesus kepada
perempuan Samaria di sumur Yakub disebut dengan istilah:
“Akan menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran”.
2. Memiliki kepekaan untuk terlibat dalam kehidupan social yang
tidak lagi terbatas pada golongan mereka tetapi kepada semua
golongan bahkan bangsa
3. Mereka akan terbiasa menyemai bibit baik, yang bukan saja
terlihat dari kebiasan baru mereka untuk menanam tumbuhan,
tetapi dari upaya mereka untuk menamakan nilai-nilai yang baik
kepada generasi yang mereka damping (keluarga dan lingkungan
mereka).
2. Hal konkrit apakah yang dapat kita lakukan sebagai gereja local
(bagian dari Sinode GKJ) demi dapat terlibat “menghadirkan
masa depan GKJ” sejak dari saat ini.
(WP)
TUJUAN
Umat memiliki cara pandang yang lebih positif dan kreatif dalam
menghadapi setiap pergumulan hidup
LATAR BELAKANG
Semua orang, apapun statusnya tidak terlepas dari pergumulan. Mulai
dari pergumulan yang kecil atau ringan sampai pergumulan yang
besar atau berat. Entah pergumulan tentang keluarga, pasangan hidup,
pekerjaan, ekonomi, kesehatan, relasi dengan sesama dan lain sebagainya.
Adakalanya pergumulan itu bisa kita atasi tetapi tidak sedikit juga
membuat kita berada pada situasi yang seolah-olah tidak ada jalan
keluar. Hal ini bisa terjadi karena cara pandang kita terhadap pergumulan
yang sedang dialami berbeda-beda.
Sebuah pergumulan dapat dilihat dari pelbagai sudut pandang. Ini pun
sangat bergantung pada posisi orang yang mengalami dan melihatnya.
Dari beragam sudut pandang itu, kalau dikerucutkan dapat menjadi
dua, yakni: sisi positif dan sisi negatif. Sisi positif, pergumulan dan
kesulitan hidup dapat menolong seseorang tumbuh menjadi orang
yang tangguh, tidak mudah menyerah dan cengeng. Sebaliknya, cara
pandang negatif akan melihat bahwa pergumulan dan kesulitan hidup
hanyalah penghambat kebahagiaan.
Ketika sepuluh dari kedua belas pengintai itu menunjukkan iman yang
lemah dengan memberikan laporan yang suram dan menakutkan
mengenai tanah itu, mereka memfitnah apa yang telah dijanjikan Allah
kepada mereka. Mereka tidak percaya bahwa Allah bisa membantu
mereka, dan umat Israel secara keseluruhan diyakinkan bahwa tidak
mungkin untuk mengambil alih tanah itu. sedangkan Yosua dan Kaleb
adalah dua pengintai yang membawa kembali laporan yang baik dan
percaya bahwa Allah akan membantu mereka berhasil.
Allah telah berjanji kepada bangsa Israel bahwa mereka akan mampu
menaklukkan tanah yang dikuasai oleh bangsa-bangsa Kanaan. Musa
memerintahkan para pengintai untuk melaporkan kembali keadaan
pertanian dan tata letak tanah. Namun, selama perjalanan mereka, para
pengintai melihat kota-kota berkubu dan penduduk yang berukuran
raksasa, sehingga menakutkan mereka dan membawa mereka untuk
percaya bahwa orang-orang Israel tidak akan mampu untuk menaklukkan
tanah itu sebagaimana yang telah Allah janjikan. Sepuluh pengintai itu
memutuskan untuk membawa kembali laporan yang tidak seimbang,
menekankan kesulitan tugas mereka.
PERTANYAAN DISKUSI
1. Bagaimana cara pandang saudara mengenai setiap pergumulan
yang dialami?
2. Menurut saudara bagaimana cara yang praktis supaya memiliki
sudut pandang yang positif disaat sedang bergumul?
3. Bagaimana cara pandang saudara mengenai pergumulan yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia?
TUJUAN/PANGANGKAH
Umat nggadahi pamawas ingkang positif saha kreatif anggenipun
ngadhepi prekawising gesang
LATARING PREKAWIS
Sedaya tiyang, punapa kemawon statusipun, mesthi nate ngadhepi
prekawis utawi gegilutaning gesang. Punapa punika prekawis ingkang
entheng mekaten ugi prekawis ingkang awrat. Punapa punika prekawis ing
gesang bebrayatan, jejodhoan, pedamelan, ekonomi, kesehatan, mekaten
ugi prekawis ing satengahing sesambetan kaliyan sesami. Kadangkala
prekawis punika saged kita trenggulangi ananging kadangkala ugi kita
kangelan anggenipun ngadhepi. Sedaya punika awit saking pamawas
ingkang beda ing antawisipun setunggal lan setunggalipun.
Gusti Allah sampun paring prajanji dhateng umat bilih umat badhe
ngawonaken penduduk tlatah Kanaan. Musa ndawuhi para telik sandi
supados mbekta pawartos bab kawontenanipun tlatah Kanaan.
Nanging nalika sami ningali kubu-kubu saha penduduk ingkang kados
raseksa, sedasa telik sandi ajrih saha boten pitados bilih umat saged
ngawonaken penduduk tlatah Kanaan. Sedaya telik sandi wau lajeng
mbekta pawartos kanthi pamawas ingkang negatif.
Kita belajar dari tokoh Lukas yang menulis Injilnya demi memberitakan
yang benar tentang siapa sosok Yesus tersebut. Hal inilah yang
menantang Lukas untuk menelusuri kebenaran tentang kisah Yesus.
Di ayat 3 dikatakan bahwa Lukas menulis kebenaran berita tentang
Yesus tersebut tidak sembarangan. Ia tidak mengambil berita dari
sekadar omongan dan gosip, tetapi betul-betul melalui penyelidikan
yang seksama. Itu berarti Lukas berusaha untuk mencermati kisah
Yesus secara factual dan meneliti historisnya.
Pesan penting dari Lukas bagi kita adalah bahwa untuk mampu
memberitakan dengan benar, kita tidak boleh berpijak pada gossip
dan apa kata orang. Memberitakan dengan benar perlu didukung
dengan penyelidikan fakta yang sebenarnya. Dengan demikian, kita
tidak terjebak untuk memberitakan berita bohong atau hoax. Berita
yang benar itu perlu dijadikan berita yang menarik, bukan sekadar
berita biasa, karena di dalamnya ada harta yang berharga yaitu
inspirasi yang memberi manfaat bagi hidup kita dan sesama.
Jika segala berita berdasarkan hal yang faktual maka isinya kebenaran
saja tidak ada yang lain. Kebenaran-kebenaran tersebut penting untuk
didokumentasikan, jika merunut pada apa yang dilakukan penulis
Lukas, caranya adalah dengan membukukannya. Hal ini merupakan
salah satu kreativitas yang dimiliki oleh penulis Lukas kemyang
memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Baik
yang benar-benar merupakan hal baru atau sesuatu ide baru yang
diperoleh dengan cara menghubungkan beberapa hal yang sudah ada
dan menjadikannya suatu hal baru.
POKOK DOA
1. Doa untuk setiap umat yang sedang berusaha untuk menghasilkan
sesuatu yang kreatif
2. Doa untuk kelangsungan usaha setiap umat yang dijalankan
3. Doa untuk umat yang memanfaatkan perkembangan teknologi
untuk keberlangsungan kehidupan yang penuh dengan kebenaran
Kita sami sinau saking Lukas ingkang nyerat Injil Lukas saperlu
martosaken kayekten babagan sinten sejatinipun Sang Kristus. Punika
ingkang njurung piyambakipun nelisik kanthi premati cariyos babagan
Sang Kristus. Ing ayat 3 katerangaken bilih anggenipun nyerat, Lukas
boten nyerat kanthi sembrono ananging saestu lumantar penelisik
ingkang premati, boten saking pawartos ingkang boten cetha. Punika
nedahaken bilih piyambakipun mbudidaya kanthi tumemen bab
kasunyataning cariyos babagan Sang Kristus mawi panelisiking sejarah
(historis).
POKOKING PANDONGA:
1. Pandonga kangge umat ingkang saweg ngudi pakaryan ingkang
kreatif
2. Pandonga kangge sedaya pedamelan saha pambudidayaning
umat sacara ekonomi
3. Pandonga kangge umat ingkang saweg ngginakaken teknologi
satemah saged mujudaken gesang ingkang kebak ing kayekten
Ketika kita berseru kepada Allah dari hati yang tinggal di dalam Kristus
dan Firman-Nya, maka damai sejahtera Allah akan membanjiri jiwa
kita yang susah.
1) Damai sejahtera ini adalah kesentosaan batin yang dibawa oleh
Roh Kudus. Perasaan itu meliputi keyakinan yang teguh bahwa
Yesus dekat dan bahwa kasih Allah akan bekerja di dalam kehidupan
kita demi kebaikan.
POKOK DOA
1. Doa untuk setiap umat yang masih diliputi kekuatiran dalam
hidupnya namun belum menemukan penyebabnya
2. Doa bagi setiap umat dan yang sedang berjuang untuk
membebaskan diri dari kekuatiran
3. Doa untuk setiap umat yang selalu bersyukur karena damai
sejahtera yang melimpah dalam hidupnya
POKOKING PANDONGA:
1. Pandonga kangge umat ingkang taksih ngraosaken kuwatos ing
gesangipun ananging dereng mangertosi punapa sebabipun
2. Pandonga kangge umat ingkang saweg mbudidaya nggayuh
kamardikan saking raos kuwatos
3. Pandonga kangge umat supados tansah ngucap sokur awit saking
tentrem rahayu ingkang linuber ing gesangipun
IBADAH
VOTUM (berdiri)
P : Pertolongan kita adalah dalam nama Bapa, Putera dan Roh
Kudus
J : Amin
SALAM
P : 3 / 6 6 7 1 6 / 1 1 2 3
Salam damai, salam damai
J : 3 / 6 . . 5 4 / 3
Salam sa - - lam
P : 3 / 6 3 2 1 2 / 3 1 7 6
Damai Kristus beserta mu
J : 3 / 6 . . 1 7 / 6 . .
Salam - - sa - lam
PENGANTAR (duduk)
P : Jemaat yang dikasihi Tuhan, hari ini kita memasuki minggu I
Bulan Kebangsaan sekaligus juga Pelaksanaan Perjamuan Kudus.
Oleh karena itu marilah kita mempergunakan waktu yang
ada ini guna menghayati kembali keberadaan dan kebersamaan
kita sebagai sesama warga bangsa yang sedang bersama-
PUJIAN JEMAAT
SATUKANLAH KAMI, TUHAN (PKJ 107:1,3,4)
Satukanlah kami Tuhan, di dalam kasih-Mu Tuhan
Bimbing langkah kami, langkah yang benar
Taburkanlah damai yang menyatukan
Hanya kuasa-Mu Tuhan, benteng perlindungan kami
Yang menyelamatkan di saat lengah
Dari musuh jahat kami amanlah
Kau nahkoda kami Tuhan, hingga tiba di tujuan
Engkau Sang pedoman, tiang yang teguh
Satukanlah kami dalam baht’ra-Mu
PENGAKUAN DOSA
(dibacakan oleh Petugas)
a. Pembacaan Puisi
KERAWANG BEKASI
(Chairil Anwar)
PUJIAN JEMAAT
BERSYUKURLAH PADA TUHAN (PKJ 7;1- 3)
Bersyukurlah pada Tuhan serukanlah nama-Nya
Bernyanyilah bagi Tuhan, mari bermazmurlah
Refr : Pujilah Tuhan hai jiwaku, pujilah nama-Nya
Aku hendak bernyanyi seumur hidupku
c. Mazmur tanggapan
L : (membaca: Mazmur 17:1-7, 15)
e. Pembacaan Injil
P : (membaca: Matius 14:13-21)
Yang berbahagia orang yang mendengarkan sabda Tuhan
serta yang tekun melaksanakannya. Haleluya
J : (menyanyikan: haleluya – Amin 3x)
f. Khotbah
g. Saat teduh
h. Persembahan pujian
Pengantar
P : Saat ini kita bersama-sama merayakan perjamuan Kudus,
karena Tuhan Yesus Kristus sendirilah yang menetapkannya
dan mengundang kita untuk melakukannya.
Agar Perjamuan Kudus ini sungguh-sungguh menjadi berkat
bagi kita, selayaknyalah kita memeriksa diri kita masing-masing
Pengarahan Hati
P : Marilah kita mengarahkan hati kepada Tuhan
J : Kami mengarahkan hati kepada Tuhan
P : Marilah kita bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
J : Sungguh layak bersyukur kepada-Nya
Pujian Syukur
MULIA, MULIA NAMANYA (PKJ 2)
Mulia, mulia nama-Nya bagi Yesus, kemuliaan, puji, sembah
Mulia, kekuasaan-Nya membr’si berkat bagi jemaat bersyukurlah
Pujilah, tinggikanlah Rajamu Yesus, Dialah selamanya Sang Raja Benar
Mulia, mulia nama-Nya, Sang Penebus, Mahakudus, Mahabesar.
Salam damai
P : Tuhan telah mengampuni dan mempersatukan kita. oleh
karena itu marilah kita hidup dalam danai dan pengampunan.
Damai Tuhan besertamu!
J : Dan besertamu juga
(dilanjutkan dengan bersalaman dengan mengucapkan:
salam damai)
Pemecahan Roti
P : Roti yang dipecahkan ini adalah persekutuan dengan Tubuh
Kristus.
Ambilah.
(setelah itu roti diedarkan)
Makanlah sambil mengingat dan percaya, bahwa Tubuh
Tuhan Yesus Kristus telah diserahkan bagi keselamatan dunia.
PERSEMBAHAN PUJIAN
DOA SYAFAAT
-------------------------------------------------------------------------------------------
PACAWAISAN
• Organis/pianis ngungelaken kekidungan ingkang mbekta
pasamuwan ngraosaken pangibadah ingkang badhe katidakaken.
• Pasamuan mendhet wekdal ening minangka pacawisan pribadi
• Pamaosing Pawarto Pasamuan
PANGIBADAH
VOTUM (berdiri)
P : Pitulungan kita wonten ing asmanipun Yehuwah Sang Rama,
Sang Putra lan Sang Roh Suci
J : Amin
TENTREM RAHARJA
P : 3 / 6 6 7 1 6 / 1 1 2 3
Tentrem raharja sing Gusti kita
J : 3 / 6 . . 5 4 / 3
Salam sa - - lam
P : 3 / 6 3 2 1 2 / 3 1 7 6
Tentrem raharja sing Gusti kita
J : 3 / 6 . . 1 7 / 6 . .
Salam - - sa - lam
KIDUNG PASAMUWAN
Pasamuwan ngrepekaken KPJ 14:1-2
KULA SAMYA TETUNGGILAN
1. Kula samya tetunggilan, ngabekti mring Pangeran,
wit sinungan kacekapan wah bagas kasarasan
Reff: Kula tansah nggunggung Gusti lan ajrih asih yekti,
witing ayom ing sihira sestu tentrem raharja.
2. Kula rinoban ing begja rinten-dalu tan kendhat,
ing lelampahan prasaja dalah srana mukjijat
PENGAKENING DOSA
(kawaos dening petugas)
a. Pemaosan Geguritan (Puisi) Chairil Anwar
KERAWANG BEKASI
(Chairil Anwar)
Kami yang kini terbaring antara karawang-bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapalah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan mendegap hati?
KIDUNG PASAMUWAN
PALADOSAN SABDA
a. Pandonga nyawisaken manah nampi sabdanipun Gusti
b. Maos Kitab Suci Waosan 1
L : (Maos: Purwaning Dumadi 32:22-31)
Makaten sabdanipun Tuhan
J : Sokur dhumateng Allah!
c. Maos Jabur
L : (Maos: Jabur 17:1-7, 15)
d. Maos Kitab Suci Waosan 2
L : (Maos: Roma 9:1-5)
Makaten sabdanipun Tuhan
J : Sokur dhumateng Allah!
e. Maos Injil
P : (maos: Matius 14:13-21)
Ingkang rahayu inggih menika ingkang mirengaken
sabdanipun Gusti lan dipun tindakaken. Haleluya!
J : (ngidungaken: haleluya – Amin 3x)
Pambuka
P : Wekdal punika kita sami-sami ngriyayakaken bujana suci,
awit Gusti Yesus Kristus piyambak ingkang netepaken lan
ngundang kita supados nindakaken bujana punika.
Supados Bujana Suci punika saestu dados berkah kagen kita,
sapatutipun kita niti priksa diri kita piyambak-piyambak ing
ngarsanipun Gusti, menapa saestu kita tansah gesang kanthi
rukun kaliyan Allah? Menapa gesang kita saestu rukun kaliyan
sesami kita: garwa, tiyang sepuh utawi putra kita, sedherek-
sedherek kita kaliyan kanca lan tanggi, kaliyan sinten kemawon
ingkang kita panggihi ing gesang kita?
Wonten ing gesang kita ingkang mboten sampurna, kita
pitados bilih Allah nyucekaken manah kita saking panguwaosing
dosa, ngenggalaken kita kangge nyekseni sihipun Kristus
lumantar gesang kita, lan matutaken kita ngriyayakaken
bujana suci punika sapunika.
Puji Sokur
Pasamuwan ngrepekaken KPJ 278:1
WONTEN DARAH SUCI MANCUR
Wonten darah suci mancur neng Ardi Golgota,
nggih rahipun Gusti Yesus kang ngicalken dosa
Kang ngicalken dosa, kang ngicalken dosa,
nggih rahipun Gusti Yesus kang ngicalken dosa
Bujana suci
P : Roti ingkang kacuwil-cuwil punika petunggilan kita kaliyan
sariranipun Sang Kristus. Monggo sami panjengan pendet
(sasampunipun roti lajeng kaedaraken)
Mangga sami dhahar, kanthi ngemut-emut lan pitados bilih
sariranipun Gusti Yesus Kristus sampun kapasrahaken kangge
kawilujenganipun bumi.
P : Tuwung unjukan sokur punika patunggilan kita kaliyan
rahipun Sang Kristus.
Mangga sami panjenengan unjuk.
(sasampunipun anggur kaedaraken)
Mangga sami panjenengan unjuk, kanthi ngemut-emut lan
pitados bilih rahipun Gusti Yesus Kristus kawutahaken kagem
milujengaken bumi.
PANDONGA SAFAAT
PISUNGSUNG
(kapimpin dening P2)
BERKAH
P : Pangeran Yehuwah maringi berkah dhumateng panjenengan
(kita) lan ngayomi panjenengan (kita) sedaya, Pangeran
Yehuwah nyunaraken cahyaning wedananipun dhateng
panjenengan (kita) sedaya lan maringi panjenengan (kita)
sedaya sih rahmat; Pangeran Yehuwah karsaa nungkulaken
wedananipun dhateng panjenengan (kita) sedaya lan maringi
tentrem rahayu
J : Amin.
-------------------------------------------------------------------------------------------
PERSIAPAN
- Para petugas menempatkan diri di tempat masing-masing
- Jemaat memasuki ruang ibadah dilanjutkan doa pribadi
- Latihan lagu-lagu baru
- Doa konsisturi
- Bel Berbunyi. Jemaat berdiri. SL Mengajak jemaat untuk menyanyikan
PKJ 6:1&2. Bersama dengan itu iringan pemimpin ibadah memasuki
ruang ibadah dengan didahului pembawa lilin (P1)
IBADAH
PUJIAN JEMAAT
DOA KAMI
(by: Sari Simorangkir)
Syukur untuk setiap rencana-Mu
Dan rancangan-Mu yang mulia
Dalam satu tubuh kami bersatu
Menjadi duta kerajaan-Mu
PUJIAN SYUKUR
ALANGKAH INDAHNYA KASIH SETIAMU (PKJ 205:1&2)
Alangkah indahnya kasih setia-Mu
Yang hilang dan sesat bebas dan ketemu
Engkau t’lah menjenguk ke tempat yang gelap
Mengangkat umat-Mu ke alam gemerlap
Alangkah indahnya kasih setia-Mu
Engkau t’lah berkenan tinggal bersamaku
Alangkah indahnya kasih setia-Mu
Engkau t’lah berkenan tinggal di rumahku
Rumahku yang kumuh menjadi yang kudus
Jiwa dan ragaku menjadi milik-Mu
Alangkah indahnya kasih setia-Mu
Tinggalah sertaku selama-lamanya
c. Mazmur Tanggapan
L : Marilah kita menanggapi bacaan pertama tadi dengan
membaca Mazmur 105:1-6, 16-22, 45-b secara bersahutan
d. Pembacaan Alkitab 2
L : Bacaan kedua diambilkan dari Roma 10:5-15
Demikianlah sabda Tuhan
J : Syukur kepada Allah
e. Pembacaan Injil
P : Pembacaan Injil diambilkan dari Injil Matius 14:22-33
Demikianlah Injil yesus Kristus. Berbahagialah orang yang
mendengar Firman Allah, menaruh dalam hatinya dan
melakukannya. Haleluya.
J : (menyanyikan: Haleluya 3X)
g. Khotbah
h. Saat teduh
PERSEMBAHAN PUJIAN
c. Doa persembahan
PUJIAN PENGUTUSAN
FIRMANMU KUPEGANG SELALU (PKJ 255)
Firman-Mu kupegang selalu, saat suka saat senang
Jalan hidup yang akan datang tangan Tuhan yang memegang
Pencobaan menghimpit aku dan menjadi keluhanku
Firman-Mu kupegang selalu, sayap-Mu tempat berteduh
Firman-Mu Tuhan, kupegang s’lalu, hilanglah keraguanku
Bila hatiku rasa susah, pada-Mu aku berserah
Firman-Mu kupegang selalu, maka amanlah jiwaku
-------------------------------------------------------------------------------------------
PACAWISAN
• Organis/pianis ngungelaken kekidungan ingkang mbekta
pasamuwan ngraosaken pangibadah ingkang badhé
katindakaken.
• Pasamuwan mendhet wekdal ening minangka pacawisan pribadi
• Pamaosing Pawartos Pasamuwan
PANGIBADAH
WAOSAN PANUNTUN
P : “Sabab urip kita iki sarana pracaya, ora sarana deleng-” (2
Kor 5:7)
Makaten waosan panuntun dinten punika.
PANGAKENING DOSA
a. Pandonga Pangakening Dosa (kapimpin dening P2)
b. Kidung Panelangsa
Pasamuwan sami ngrepekaken KPJ 58
PANGLUWAR KANG SEJ ATI
1) Pangluwar kang sejati myarsakna pasambat kula
Gusti mugi ngresiki manah kula sadaya.
Reff: Gusti mugi rah Paduka nucèkken manah kawula
temah suci saèstu wah sirna najis ing kalbu.
Suci sèstu suci sèstu temah suci saèstu wah sirna najis
ing kalbu
3) Pangluwar kang sejati, mugi nuntun gesang kula,
mbangun turut mring Gusti, tansah ngéstokken Sabda. ....Reff.:
KIDUNG SOKUR
Pasamuwan ngidungaken KPJ 106:1-2
AMUNG KUMANDEL IKU
1) Amung kumandel iku uwiting karosanku.
Amung kumandel iku etuking kraharjanku
Reff: Aku datan kuwatir, Pangéran pepujanku
Allah dadi kraharjanku, uwiting karosanku
2) Amung pracaya iku kang mbungahken driyaku.
Amung pracaya iku panglipuring batinku.…..Reff.:
c. Jabur
L : Sumangga kita nanggapi waosan sapisan kala wau kanthi
gantosan maos Jabur 105:1-6, 16-22, 45-b.
e. Pamaosan Injil
P : Pamaosan Injil kapetik saking Injil Matius 14:22-33
Makaten Injil Yesus Kristus. Ingkang rahayu inggih punika
tiyang ingkang mirengaken Sabdanipun Allah, dipun lebetaken
ing manahipun, lan dipun tindakaken. Haleluya.
J : (ngidungaken: Haleluya 3X)
g. Paladosing Sabda
h. Wekdal Ening
PISUNGSUNG KIDUNG/KOOR
SAHADAT RASULI
PISUNGSUNG
(Kapimpin dening: P3)
a. Pamaosan dhasaring pisungsung, saking Roma 12:1
b. Ngempalaken pisungsung
Pasamuwan ngidungaken KPJ 154.
ADRENGING TYAS KULA
1. Adrenging tyas kula, ngaturken panuwun, Gusti.
Paduka ngasihi, kula kagungan ta.
Reff: Mung punika Gusti, pisungsung kula sawetahing gesang,
jiwa lan raga,
wit kula tan darbé bandha kang pengaji kang langkung
prayogi, sinaos Gusti.
Mung punika Gusti, panyuwun kula, mugi katampia
atur kawula,
mrih gesang kawula kagema Paduka pirantos sapala.
66| Kemerdekaan untuk Hari Depan
2. Saiba éndahing sih-tresna Paduka, Gusti;
kula kagunganta, Paduka rimati. ….Reff.:
c. Pandonga pisungsung
KIDUNG PANGUTUSAN
Ngidungaken KPJ 450.
SUMANGGA MAKARYA
1. Sumangga makarya, para utusan setya
Ngundhang aken kabar adya, sih rahmat saking swarga,
mrih tyang kang peteng manahnya, dadya padhang lejara.
Sumangga samekta, tansah makarya.
2) Sumangga makarya, dipun kepara cukat,
mbabarken tresna sanyata, mrih tyang dosa mratobat,
panggah ngadhepi bebaya, Gusti nganthi slaminya.
Sumangga samekta, tansah makarya.
-------------------------------------------------------------------------------------------
PERSIAPAN
- Semua petugas menempatkan dirinya di tempat yang sudah
disediakan
- Jamaat memasuki ruang ibadah dengan diiringi instrumen lagu-
lagu perjuangan/nasional
- Doa persiapan ibadah
- Bel berbunyi.
- Pemimpin Ibadah dan petugas pembawa symbol-simbol Ibadah
(Lilin, Salib, Alkitab, Piring&cawan Perjamuan) masuk ke ruang
ibadah dengan didahului Tarian Selamat Datang yang dapat
diambilkan dari salah satu tarian nusantara
PANGGILAN BERIBADAH
PL : Lihat, Sang Terang telah hadir dan menerangi kita. Cahaya-
Nya selalu menerangi kita dari sekarang sampai selama-
lamanya.
J : Kami datang menyembah-Mu ya Allah, Sang Terang.
(lilin diletakkan di meja altar)
IBADAH
PUJIAN PENGAGUNGAN
HAI, PUJ I NAMA- NYA (PKJ 55;1- 4)
Semua Hai, puji nama-Nya, terang cahaya
Dan puji nama-Nya, hai cakrawala
Hai, puji nama-Nya, semesta alama
Mari semuanya menyembah Tuhan
Refr : Haleluya! Pujilah Tuhan tak henti
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri
Haleluya! Pujilah Tuhan Tak henti
Haleluya! Kar’na kasih-Nya tak terp’ri
KEMERDEKAAN
Kemerdekaan
Mengajarkan aku berbahasa, membangun kata-kata
Dan mengucapkan kepentingan
Kemerdekaan
Mengajar aku menuntut, dan menulis surat selebaran
Kemerdekaanlah yang membongkar kuburan ketakutan
Dan menunjukkan jalan
Kemerdekaan
Adalah gerakan tak terpatahkan
Kemerdekaan
Selalu di garis depan
PUJIAN JEMAAT
MAHABESAR, DENGARKAN RATAP UMATMU (PKJ 291:1- 3)
Mahabesar dengarkan ratap umat-Mu
Yang disampaikan saat tersesak
Mahakasih, jangan palingkan wajah rahman-Mu
Bala dan derita mencekam
c. Bacaan Mazmur
L : (Membacakan: Mazmur 133)
d. Bacaan Alkitab 2
L : (Membacakan: Galatia 5:13-15)
Demikianlah Sabda Tuhan
J : Syukur kepada Tuhan
e. Bacaan Injil
P : (membaca: Matius 5:43-48)
Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman
Tuhan dan yang memeliharanya. Haleluya.
J : (menyanyikan Haleluya – KJ 472)
PERSEMBAHAN PUJIAN
PERSEMBAHAN
(dipimpin: P2)
a. Pembacaan Dasar Persembahan (Maz 98:8)
b. Pengumpulan Persembahan
BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR (KJ 337:1- 3)
Betapa kita tidak bersyukur bertanah air kaya dan subur
Lautnya luas gunungnya megah menghijau padang, bukit dan lembah
Refr: Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa 2X
-------------------------------------------------------------------------------------------
PACAWISAN
- Sedaya petugas mapanaken dhiri ing panggenan ingkang sampun
katetepaken
- Pasamuwan mlebet ing papan pangibadah kanthi iringan instrumen
kidung.
- Pandonga nyawisaken pangibadah
- Pangarsanipun pangibadah lan petugas ingkang mbekta simbol-
simbol pangibadah (Lilin, Salib, Kitab Suci, Piring & tuwung bujana)
mlebet ing papan pangibadah kanthi dipun rumiyini joged “Sugeng
Rawuh” ingkang saged kapendhet saking salah satunggal Tarian
Nusantara
TIMBALAN PANGIBADAH
PL : Delengna, Sang Terang wus rawuh lan madhangi kita. Cahyane
tansah madhangi kita wiwit samenika nganti salaminya!
J : Kawula sami sowan manembah Paduka, dhuh Gusti, Sang Terang.
(Lilin dipun selehaken ing meja altar)
PANGIBADAH
VOTUM & SALAM (jumeneng)
P : Pangibadah Dinten Ambal Warsa Proklamasi Kamardikan
kaping 78 Republik Indonesia punika kawujud ing asmanipun
Allah Rama, Putra lan Roh Suci.
J : (ngidungaken: Amin, amin, amin)
P : Tentrem rahayu saking Kristus wontena ing para Sadherek
J : Lan ing Panjenengan ugi!
KEMERDEKAAN
Kemerdekaan
Mengajarkan aku berbahasa, membangun kata-kata
Dan mengucapkan kepentingan
Kemerdekaan
Mengajar aku menuntut, dan menulis surat selebaran
Kemerdekaanlah yang membongkar kuburan ketakutan
Dan menunjukkan jalan
Kemerdekaan
Adalah gerakan tak terpatahkan
Kemerdekaan
Selalu di garis depan
KIDUNG KASANGGEMAN
Pasamuwan ngidungaken KPJ 3:1
ALLAH MBABARKEN KWASANYA
Allah mbabarken kwasanya, pra kang nglawan buyar sirna lir lilin kénging
brama,
nging gung tyang mursid raharja, memuji lan sukarena, ngarseng Allah
Mamulya.
Pangèran jumeneng Rama tumrap salir tyang sangsara,
ngluwari tyang siniya, temahan ngraosken begja.
Dene tyang wangkot mbalela siniksa bebendunya
e. Waosan Injil
P : (maos Matius 5:43-48)
Ingkang rahayu inggih punika ingkang mirengaken sabdanipun
Gusti lan dipun tindakaken. Haleluya!
J : (menyanyikan Haleluya – KJ 472)
f. Khotbah
g. Wekdal Ening
PISUNGSUNG KIDUNG/KOOR
-------------------------------------------------------------------------------------------
PERSIAPAN
- Para petugas menempatkan diri di tempat masing-masing
- Jemaat memasuki ruang ibadah dilanjutkan doa pribadi
- Latihan lagu-lagu baru
- Doa konsisturi
- Bel Berbunyi. Jemaat berdiri. PL mengajak jemaat masuk dalam
peribadatan
PL : Aku memuji Engkau Ya Allah
J : Selama nafas kehidupan mengisi Tubuhku, aku akan
memuji Engkau
PL : Engkau menciptakan dunia dan segala sesuatu yang ada
di dalamnya
J : Engkau menyembuhkan luka dan memulihkan
keretakan dunia yang berantakan ini
PL : Engkau menghancurkan dinding-dinding egoism dan
ketidakpedulian
J : Engkau mengikat kami dengan rantai kebersamaan
sebagai bangsa Indonesia
PL : Hikmat-Mu melebihi luasnya semesta dan dalamnya
samudera
J : Terpujilah Engkau selama-lamanya
VOTUM (berdiri)
P : Pertolongan kita adalah dalam nama Bapa, Putera dan Roh
Kudus
J : Amin
SALAM
P : 3 / 6 6 7 1 6 / 1 1 2 3
Salam damai, salam damai
J : 3 / 6 . . 5 4 / 3
Salam sa - - lam
P : 3 / 6 3 2 1 2 / 3 1 7 6
Damai Kristus beserta mu
J : 3 / 6 . . 1 7 / 6 . .
Salam - - sa - lam
PUJIAN JEMAAT
YA TUHAN, ENGKAU PERLINDUNGANKU (PKJ 248:1- 3)
Ya Tuhan, Engkau perlindunganku
Sejak masa mudaku, Engkaulah harapanku
Sejak dari kandungan, pada-Mu ku bertopang
Refr : Jangan kuterbuang pada masa tuaku, Tuhan
Jangan Kau tinggalkan pabila habis dayaku
Agar aku tak dicemooh, agar aku tak dibenci
Kar’na hanya Tuhanlah perlindunganku
PUJIAN PENYESALAN
KU INGIN BERPERANGAI (NKB 122:1- 3)
Ku ingin berperangai laksana Tuhanku
Lemah lembut dan ramah dan manis budiku
Tetapi sungguh sayang, ternyata ku cemar
Ya Tuhan b’ri ku hati yang suci dan benar
Ku ingin ikut Yesus, mencontoh kasih-Nya
Menghibur orang susah, menolong yang lemah
Tetapi sungguh sayang ternyata ku cemar
Ya Tuhan, b’ri ku hati yang suci dan benar
Ya sungguh, Jurus’lamat, cemarlah hatiku
Dan hanya Kau yang dapat menghapus dosaku
Supaya k’lak di sorga kupandang wajah-Mu
Dan aku jadi sama laksana diri-Mu
PUJIAN SYUKUR
SEINDAH SIANG DISINARI TERANG (PKJ 242:1&2)
Seindah siang disinari terang cara Tuhan mengasihiku
Seindah petang dengan angin sejuk cara Tuhan mengasihiku
Tuhanku lembut dan penyayang dan aku mengasihi Dia
Kasih-Nya besar, agung dan mulia cara Tuhan mengasihiku
Sedalamnya laut seluas angkasa cara Tuhan mengasihiku
Seharum kembang yang tetap semerbak cara Tuhan mengasihiku
Damai-Nya tetap besertaku; dan sorgalah pengharapanku
Hidupku tent’ram; kunikmati penuh cara Tuhan mengasihiku
d. Pembacaan Alkitab 2
L : Bacaan kedua diambilkan dari Roma 11:1-2a, 29-32
Demikianlah sabda Tuhan
J : Syukur kepada Allah
f. Pembacaan Injil
P : Pembacaan Injil diambilkan dari Injil Matius 15 (10-20) 21-28.
Demikianlah Injil yesus Kristus. Berbahagialah orang yang
mendengar Firman Allah, menaruh dalam hatinya dan
melakukannya. Haleluya.
J : (menyanyikan: Haleluya 3X)
g. Khotbah
h. Saat teduh
PERSEMBAHAN
(dipimpin oleh: P3)
a. Pembacaan Dasar persembahan (2 Kor 9:6-8)
b. Pengumpulan Persembahan
SEKARANG BERSYUKUR (KJ 287B:1- 3)
Sekarang bersyukur, hai hati mulut tangan
Sempurna dan besar segala karya Tuhan
Dib’rinya kita pun anug’rah dan berkat
Yang tak terbilang trus sempurna dan lengkap
C. Doa Persembahan
-------------------------------------------------------------------------------------------
PACAWISAN
• Organis/pianis ngungelaken kekidungan ingkang mbekta pasamuwan
ngraosaken pangibadah ingkang badhé katindakaken.
• Pasamuwan mendhet wekdal ening minangka pacawisan pribadi
• Pamaosing Pawartos Pasamuwan
• Pasamuwan jumeneng, PL ngaturi pasamuwan mlebet ing
pangibadah
PL : Kawula memuji dhumateng Paduka, dhuh Allah
J : Salamanipun gesang, kawula badhe memuji Paduka
PL : Paduka nitahaken bumi lan samukawis ing salebetipun
J : Paduka ingkang nyarasaken lelaranipun tiyang lan mulihaken
congkrahing manungsa ing bumi
PL : Paduka ing ngleburaken tembok-tembok gumunggungipun
manungsa
J : Paduka ingkang nyaketakan kawula sami ing gesang
sesarengan awujud bangsa Indonesia
PL : Kawicaksanan Paduka nglangkungi wiyaripun angkasa
lan lebetipun segara
J : Pinujia Paduka salami-laminya!
VOTUM (jumeneng)
P : Pitulungan kita wonten ing asmanipun Allah Sang Rama,
Sang Putera tuwin Sang Roh Suci.
J : Amin
SALAM
P : 3 / 6 6 7 1 6 / 1 1 2 3
Tentrem raharja sing Gusti kita
J : 3 / 6 . . 5 4 / 3
tumrah mring kita
P : 3 / 6 3 2 1 2 / 3 1 7 6
Tentrem raharja sing Gusti kita
J : 3 / 6 . . 1 7 / 6 . .
tumrah mring kita
PAMBUKA (lenggah)
PL : Wulan punika kita dipun paringi wekdal kangge ngraosaken
malih kawontenan kita minangka warga bangsa Indonesia.
Kita dipun emutaken bab mawerni-wernipun kabudayan lan
kathahing peparing saking Gusti tumrap bumi kinasih.
Sesarengan punika kita ugi dipun emutaken bilih kathah
masalah ingkang taksih dipun tanggel bangsa kita. Mugi-
mugi lumantar kawontenan punika kita langkung dipun
sagedaken mujudaken salehing gesang kanth tumemen
saengga kita mboten nampik sinten kemawon ingkang
mbetahaken pangluwaran saking Gusti.
PANGAKENING DOSA
P : “Aja nganti kita kemba anggon kita gawe kabecikan, awit
manawa wus tekan ing kalamangsane, kita bakal ngeneni,
anggere kita ora nganti kendho.” (Galati 6:9)
PL : Dhuh Gusti tuking sadaya kasaenan, Paduka sampun maringi
tuladha kasaenan dhateng umat Paduka. Paduka maringi cara
gesang ingkang mboten mbeda-bedakaken tiyang. Nanging
kawula kirang tumemen anggenpun ningali nuladha gesang
Paduka. Kawula kirang ngraosaken bilih wonten ingkang
kawontenanipun sangsaya mrihatosaken lan saya awrat. Mugi
Paduka kersaa maringi gunging sih pangaksama awit dableging
manah kawula.
KIDUNG SOKUR
Pasamuwan ngidungaken KPJ 427:1-2
c. Pandonga Pisungsung
-------------------------------------------------------------------------------------------
PERSIAPAN
- Para petugas menempatkan diri di tempat masing-masing
- Jemaat memasuki ruang ibadah dilanjutkan doa pribadi
- Latihan lagu-lagu baru
- Doa konsisturi
- Bel Berbunyi. Jemaat berdiri.
PL : Hari berlalu, musim berganti. Bentangan waktu membawa
kita pada perjalanan hidup di alam kemerdekaan yang
sudah memasuki usia 78 tahun. Namun di atas semua
itu, Tuhanlah Sang pemilik semesta. Dialah yang
memelihara kehidupan manusia dari dulu, kini dan
selamanya. Marilah datang sujud menyembah dengan
membawa kerinduan dan penghormatan kita kepada-
Nya dengan menyanyikan KJ 66:1&2
PENGANTAR (duduk)
PL : Terpujilah Allah karena kasih-Nya menyertai Bangsa kita. Ia
membimbing dan menjaga kita dalam perjalanan pencarian
akan makna kehidupan yang sejati. Ia memenuhi kita dengan
Roh Kudus dan memberikan kepada kita kemampuan untuk
memberitakan pekerjaan penyelamatan Allah kepada
segenap manusia. Bahkan ketika kita berhadapan dengan
penderitaan yang seolah tiada berujung, kasih setia-Nya
senantiasa dilimpahkan kepada kita dengan harapan kita
dapat menang dalam memperjuangkan iman kita. Karena itu
marilah kita luhurkan nama Tuhan dengan menyanyikan
pujian PKJ 138:1-3
PUJIAN JEMAAT
SETIA- MU, TUHANKU (PKJ 138:1- 3)
Setia-Mu, Tuhanku, tiada bertara
Di kala suka, di saat gelap
Kasih-Mu Allahku, tidak berubah
Kaulah Pelindung abadi, tetap
Refrain : Setia-Mu, Tuhanku, mengharu hatiku
Setiap pagi bertambah jelas
Yang kuperlukan tetap Kau berikan
Sehingga aku pun puas lelas
PENGAKUAN DOA
P : “Penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-
ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi” (Kejadian 1:28b)
PL : Ya Allah Sang pencipta,
Engkau telah mempercayakan kehidupan bumi dan segala
isinya kepada kami. Engkau memberikan kekuasaan kepada
kami untuk memelihara semesta. Namun kami sering tidak
bersuara kala melihat alam dieksploitasi. Kami membiarkan
para penambang liar terus mengeruk dengan serakah. Kami
membiarkan orang-orang yang membuang limbah ke alam.
Bahkan kami sering menghambur-hamburkan sumber daya alam.
J : Dengan rendah hati kami memohon ampun kepada-Mu ya
Allah, sebab kami tidak mampu menguasai diri atas alam,
dan tidak bersuara terhadap ketidakdilan ekologi
PUJIAN SYUKUR
BUKAN KAR’NA UPAHMU (PKJ 265:1&2)
Bukan kar’na upahmu dan bukan kar’na kebaikan hidupmu
Bukan persembahanmu dan bukan pula hasil perjuanganmu
Allah mengampuni kesalahan umat-Nya
Oleh kar’na kemurahan-Nya
Melalui pengorbanan Put’ra Tunggal-Nya
Ditebus-Nya dosa manusia
c. Mazmur Tanggapan
L : Marilah kita menanggapi bacaan pertama tadi dengan
membaca Mazmur 124 secara bersahutan
d. Pembacaan Alkitab 2
L : Bacaan kedua diambilkan dari Roma 12:1-8
Demikianlah sabda Tuhan
J : Syukur kepada Allah
g. Khotbah
h. Saat teduh
PERSEMBAHAN PUJIAN
PERSEMBAHAN
(dipimpin oleh: P2)
a. Dasar Persembahan (Mazmur 50:23)
b. Pengumpulan Persembahan
YA TUHAN, HANYA INILAH (KJ 150:1- 3)
Ya Tuhan, hanya inilah yang dapat kuberi pada-Mu
Ungkapan syukur apalah, dibanding berkat karunia-Mu
Pemb’rian janda miskin pun Engkau lihat ketulusannya
Tiliklah juga hatiku, saat kubawa persembahan
Semua harta kami pun bersumber hanya kepada-Mu
Dengan bersuka bergemar, kupersembahkan kepada-Mu
c. Doa Persembahan
-------------------------------------------------------------------------------------------
PACAWISAN
• Organis/pianis ngungelaken kekidungan ingkang mbekta pasamuwan
ngraosaken pangibadah ingkang badhé katindakaken.
• Pasamuwan mendhet wekdal ening minangka pacawisan pribadi
• Pamaosing Pawartos Pasamuwan, pasamuwan jumeneng
PL : Dinten gantos dinten, kawontenan bumi teras mlampah
lan uwah. Titimangsa mbekta kita tumuju ancasipun gesang
ing pengetan kamardikan RI ingkang sampun dumugi 78
warsa.. Nanging Gusti Allah punika panguwaosing mangsa
lan wekdal. Panjenganipun ingkang ngreksa kita rumiyin,
inggih ugi tetep ingkang ngreksa kita ngantos salami-
laminipun. Mangga sami sumungkem ngaturaken raos
kangen saha urmat, kanthi ngidungaken KPJ 53:1 lan 2
KAPYARSI GUSTI NIMBALI
1) Kapyarsi Gusti nimbali, "Hé, wong kamomotan,
mareka lan mbukak ati nampi pangluwaran!"
Kula ngayom maring Gusti, dyan ayem sejati,
awit tansah binerkahan, sinung karaharjan.
2) Kapyarsi Gusti nimbali, “Wong ngelak, mareka,
ngombé banyu panguripan kang saka ing swarga!”
Kula ngungsi maring Gusti, sinungan Roh Suci,
tinuntun mrih mursid yekti, tresna mring sesami.
(sinarengan kidung, pradat ingkang ngasta lilin (P1) mlebet ingi
papan pangibadah)
PAMBUKA (lenggah)
PL : Katresnanipun Sang Kristus saestu mardikakaken. Ing Sang
Kristus, Gusti Allah dados sami kaliyan manungsa. Ing Sang
Kristus Gusti Allah nélakaken ganjaran kanggé umati-pun
saha dados juru pitulung kanggé umat nindakaken kayekten.
Dinten punika kita tinimbalan ngraosaken katresnanipun
Allah ing sawetahing alam, supados ing salebeding katresnan
menika kita gesang ing salebeting kaleresan dalah nélakaken
katrasnanipun Allah lumantar pitembungan tuwin pandamel
kita wonten gesang kita ing bumi.
KIDUNG PASAMUWAN
Ngidungaken KPJ 32:1 & 3
SWAWI SAMI MUJ I ALLAH
1) Swawi sami muji Allah, Pangéran, Mahawlas.
Kang tansah ngluberken berkah, Pangéran Mahawlas.
Rinten dalu datan kendhat, tansah njangkung mring pra umat.
Swawi muji Kang Murbèngrat, Pangéran Mahawlas
3) Swawi olah tresna tansah, Pangéran Mahawlas.
Pratandha sokur mring Allah, Pangéran Mahawlas.
Swawi gesang mursid yekti tinulungan Sang Roh Suci,
nulad ing tindaking Gusti, Pangéran Mahawlas.
KIDUNG PANALANGSA
SAESTU KEDUWUNG (KPJ 61:1- 2)
(1) Saéstu kedawung kula, déné kirang setya.
Kadhawuhan kinén tresna dhateng Allah wah sesami, nging tan
ana bukti
Adhuh Gusti, nyuwun suci.
(2) Saéstu kedawung kula, dé gesang mung nglaha.
Kélu pangwasaning dosa, mung nguja sengseming driya, lampah
tan prayogi.
Adhuh Gusti, nyuwun suci.
KIDUNG SOKUR
Ngrepekaken KPJ 96:1
TYAS KITA DIMÈN SLAMANYA BUNGAH
Tyas kita dimèn slamanya bungah lan sukarena,
déné Sang Rama ing swarga nganggep putra mring kita.
Mara tansah abebungah saben dina antuk trang
Dalaning urip éndah apadhang, mara tansah dèn girang
f. Pamaosan Injil
P : Pemaosan Injil kapendhet saking Injil Matius 16:13-20
Makaten Injil Yesus Kristus. Ingkang rahayu ingkang
mirengaken sabdanipun Gusti, dipun lebetaken ing
manahipun lan dipun tindakaken. Haleluya!
J : (ngidungaken Haleluya 3X)
PISUNGSUNG KIDUNG/KOOR
SAHADAT RASULI
c. Pandonga Pisingsung
KIDUNG PANUTUP
Pangibadah kapungkasan dening pasamuwan ngidungaken KJ 348:1, 3
PASAMUWAN KANG NYAWIJ I
1) Pasamuwan kang nyawiji, netepi sabdaning Gusti,
dadya paseksi sanyata, Yesus yeku Sang Pamarta.
Sih rahmating Allah tumrah maring sagunging tumitah.
Saliring tyang kang pracaya, basuki gesang ira.
2) Peparing kang beda-beda dadya pisungsung kang adya,
mrih kamulyaning Pangeran; wah majenging pasamuwan.
Sinangkul kang karepotan, nyingkir mring pasulayan
mrih tuwuhing kamursidan, nggayuh mring kasampurnan.
Kemerdekaan
untuk
Hari Depan
Diterbitkan:
YAYASAN TAMAN PUSTAKA KRISTEN INDONESIA
Bekerjasama dengan
SINODE GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA