You are on page 1of 19

RELEVANSI DAN TANTANGAN PENERAPAN

PANCASILA PADA GENERASI MILENIAL:


PERSPEKTIF MENUJU HARMONI DAN
KEBANGSAAN
(Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila)

OLEH:
Putri Adythia Erjon
2211313071

DOSEN PENGAMPU
Revi Marta, S.Sos, M.I.Kom

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, hidayah,
serta karunia-Nya yang tak terhingga. Shalawat serta salam tak henti saya curahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, sebagai penutup para nabi dan utusan Allah
SWT, yang membawa petunjuk bagi umat manusia.

Dalam kesempatan ini, saya dengan rendah hati menyampaikan makalah ini yang
bertemakan "Penerapan Pancasila pada Generasi Milenial". Makalah ini merupakan
hasil dari refleksi mendalam serta penelitian yang kami lakukan guna memperdalam
pemahaman tentang pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari generasi milenial.

Dalam makalah ini, saya akan membahas secara mendalam mengenai pentingnya
penerapan Pancasila pada generasi milenial. Saya akan menguraikan konsep-konsep
Pancasila yang relevan dengan konteks kehidupan milenial, serta mengidentifikasi
tantangan yang dihadapi dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di tengah dinamika
zaman yang semakin kompleks.

Saya berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang pentingnya Pancasila dalam membentuk karakter serta menghadapi
perubahan sosial yang terjadi pada generasi milenial. Selain itu, saya juga berharap
makalah ini dapat memberikan sumbangsih konstruktif dalam membangun kesadaran
dan kepedulian terhadap nilai-nilai luhur bangsa, yang diwujudkan melalui penerapan
Pancasila.

Akhir kata, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi inspirasi untuk memperkuat
kesadaran akan pentingnya penerapan Pancasila pada generasi milenial.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Padang, 2 July 2023

2
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................4
A. Pengertian Pancasila.................................................................................................4
B. Generasi Milenial: Karakteristik dan Tantangan...................................................7
C. Relevansi Penerapan Pancasila pada Generasi Milenial......................................9
D. Strategi Penerapan Pancasila pada Generasi Milenial........................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................................14
DAFTAR REFERENSI............................................................................................16

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia memiliki peran yang sangat
penting dalam membentuk identitas dan keberagaman bangsa. Nilai-nilai
Pancasila, yang meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Namun, dalam era perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat,
generasi milenial atau generasi Y, yang tumbuh dan berkembang di tengah
dinamika zaman yang semakin kompleks, dihadapkan pada tantangan yang tidak
terlepas dari perubahan sosial, budaya, dan perkembangan global yang cepat.
Generasi milenial memiliki karakteristik unik, di mana mereka merupakan
pengguna aktif teknologi dan memiliki akses luas terhadap informasi.

Dalam konteks ini, penerapan Pancasila pada generasi milenial menjadi sangat
relevan. Generasi ini perlu memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari mereka agar dapat menjaga identitas nasional,
memperkuat persatuan, serta menghadapi perubahan sosial yang terjadi dengan
bijaksana.

Maka, makalah ini akan mengulas tentang penerapan Pancasila pada generasi
milenial dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman tentang relevansi nilai-
nilai Pancasila dalam konteks kehidupan generasi milenial. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam
menerapkan Pancasila serta menyajikan strategi atau metode yang dapat
dilakukan dalam mengimplementasikan Pancasila pada generasi milenial.

4
Dengan pemahaman yang mendalam dan kesadaran yang tinggi terhadap nilai-
nilai Pancasila, generasi milenial diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang
mampu membangun kesadaran kebangsaan, mengatasi perubahan sosial yang
kompleks, serta menciptakan kehidupan berbangsa yang harmonis dan adil bagi
seluruh rakyat Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa nilai-nilai Pancasila yang relevan dalam konteks kehidupan generasi
milenial?
2. Apa karakteristik generasi milenial dan tantangan apa yang dihadapi dalam
menerapkan nilai-nilai Pancasila?
3. Mengapa penerapan Pancasila pada generasi milenial sangat penting untuk
membangun identitas nasional dan persatuan bangsa?
4. Apa strategi atau metode yang dapat dilakukan untuk mendorong penerapan
Pancasila pada generasi milenial?
5. Bagaimana peran pendidikan, teknologi informasi, keluarga, dan keterlibatan
dalam pembangunan bangsa dalam mendukung penerapan Pancasila pada
generasi milenial?
6. Apa manfaat yang dapat diperoleh jika generasi milenial mampu
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka?

Dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan di atas, makalah ini akan mencoba


menjawab tantangan dan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai
penerapan Pancasila pada generasi milenial. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
menjadi landasan dalam menguraikan pembahasan yang komprehensif dan
relevan terkait dengan tema yang diangkat.

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila yang relevan
dalam konteks kehidupan generasi milenial.
2. Untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial dalam
menerapkan nilai-nilai Pancasila.
3. Untuk menjelaskan pentingnya penerapan Pancasila pada generasi milenial
dalam membangun identitas nasional dan memperkuat persatuan bangsa.
4. Untuk menggagas strategi atau metode yang dapat digunakan dalam
mendorong penerapan Pancasila pada generasi milenial.

5
5. Untuk menyoroti peran pendidikan, teknologi informasi, keluarga, dan
keterlibatan dalam pembangunan bangsa dalam mendukung penerapan
Pancasila pada generasi milenial.
6. Untuk mengilustrasikan manfaat yang dapat diperoleh jika generasi milenial
mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka.
7. Untuk memberikan sumbangsih konstruktif dalam membangun kesadaran dan
kepedulian terhadap nilai-nilai luhur bangsa, yang diwujudkan melalui
penerapan Pancasila pada generasi milenial.
8. Untuk mendorong refleksi dan diskusi lebih lanjut tentang peran generasi
milenial dalam memperkuat kebangsaan dan mewujudkan cita-cita Pancasila
sebagai landasan negara.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
1. Sejarah dan Proses Pembentukan Pancasila
Pancasila, sebagai dasar negara Republik Indonesia, memiliki sejarah dan
proses pembentukan yang penting dalam membentuk identitas nasional.
Berikut adalah uraian mengenai sejarah dan proses pembentukan Pancasila:
a. Perjuangan Mencari Identitas Nasional
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, bangsa ini dihadapkan pada
tugas yang berat untuk menyatukan keragaman suku, budaya, agama, dan
kepentingan politik yang ada di dalamnya. Dalam upaya mencari identitas
nasional yang dapat menjadi pijakan bagi bangsa Indonesia, perumus
Pancasila merujuk pada berbagai nilai dan prinsip yang terdapat dalam
sejarah dan kebudayaan Indonesia.

b. Sidang-sidang BPUPKI dan PPKI


Pada tahun 1945, Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dibentuk dengan tujuan menyusun
dasar negara untuk Indonesia merdeka. Sidang-sidang BPUPKI
mengumpulkan pemimpin-pemimpin nasional yang mewakili berbagai
latar belakang etnis, agama, dan ideologi untuk membahas dan menyusun
dasar negara.

Kemudian, hasil dari BPUPKI digunakan sebagai landasan dalam


penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah
proklamasi, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) terbentuk
untuk melanjutkan pembahasan dan penyempurnaan rancangan dasar
negara.

c. Proses Pembentukan Pancasila


Proses pembentukan Pancasila melalui sidang-sidang BPUPKI dan PPKI
dilakukan dengan melibatkan tokoh-tokoh nasional yang beragam.

7
Pemikiran-pemikiran dari para tokoh, seperti Soekarno, Mohammad
Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan banyak lagi, menjadi landasan dalam
menyusun rumusan dasar negara.

Dalam sidang-sidang tersebut, dibahaslah berbagai prinsip-prinsip dan


nilai-nilai yang dianggap penting untuk mencerminkan jiwa dan semangat
bangsa Indonesia. Diskusi yang panjang dan melibatkan berbagai
perspektif akhirnya menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal
sebagai Pancasila.

d. Empat Pilar Pancasila


Pancasila terdiri dari lima nilai dasar yang dikenal sebagai "Empat Pilar
Pancasila". Nilai-nilai tersebut adalah:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Empat Pilar Pancasila ini menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia, menunjukkan pandangan dan prinsip-prinsip yang
menjadi dasar negara.

Pembentukan Pancasila melalui sidang-sid ang BPUPKI dan PPKI merupakan


tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Dalam sidang-sidang tersebut,
berbagai argumen dan pandangan disampaikan untuk memperjuangkan nilai-
nilai yang menjadi jiwa bangsa Indonesia. Diskusi intensif dan perdebatan
yang konstruktif terjadi untuk mencapai kesepakatan dalam merumuskan
dasar negara yang inklusif dan dapat diterima oleh seluruh rakyat Indonesia.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, dalam sidang PPKI, naskah proklamasi yang
berisi rumusan dasar negara Pancasila disahkan dan diadopsi sebagai dasar
negara Republik Indonesia. Rumusan dasar negara ini kemudian dijadikan
dasar hukum yang mengikat bagi seluruh warga negara Indonesia.

8
Setelah disahkannya Pancasila sebagai dasar negara, perjuangan untuk
mengimplementasikan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari bangsa Indonesia terus berlanjut. Pancasila dianggap sebagai
kompas moral dan panduan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Sejak saat itu, Pancasila telah menjadi identitas dan landasan moral yang
mempersatukan bangsa Indonesia, mempromosikan keberagaman, serta
menegakkan keadilan dan kehidupan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pengakuan dan penerapan nilai-nilai Pancasila juga terus dikembangkan dan


diperkuat melalui pendidikan, kebijakan pemerintah, organisasi masyarakat,
dan upaya kolaboratif seluruh elemen bangsa. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa Pancasila terus hidup dan menjadi pedoman bagi generasi
muda, termasuk generasi milenial, dalam menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki peran strategis dalam menjaga


keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia, serta memberikan arah bagi
pembangunan nasional yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pemahaman yang
mendalam dan penerapan yang nyata terhadap nilai-nilai Pancasila merupakan
tanggung jawab bersama untuk mewujudkan cita-cita negara yang adil,
berdaulat, dan makmur.

2. Nilai-nilai Pancasila
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima
nilai dasar yang dikenal sebagai "Empat Pilar Pancasila". Berikut adalah
penjelasan singkat mengenai masing-masing nilai-nilai Pancasila:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa:
Nilai pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, yang
mengakui dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun
Indonesia memiliki keragaman agama, prinsip ini menekankan pentingnya
keyakinan pada Tuhan sebagai landasan moral dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila mengakui kebebasan beragama dan
menjamin perlindungan bagi semua warga negara untuk menjalankan
keyakinan agama masing-masing.

9
b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
Nilai kedua Pancasila adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang
menempatkan manusia sebagai makhluk sosial yang harus hidup secara
adil, beradab, dan menghargai satu sama lain. Prinsip ini menekankan
pentingnya menghormati hak asasi manusia, keadilan sosial, dan
menghindari segala bentuk diskriminasi.

c. Persatuan Indonesia:
Nilai ketiga Pancasila adalah Persatuan Indonesia, yang mengajarkan
pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,
meskipun bangsa ini memiliki beragam etnis, bahasa, dan budaya. Prinsip
ini menekankan bahwa kebhinekaan merupakan kekayaan bangsa dan
harus dijaga agar Indonesia tetap kuat dan kokoh sebagai satu bangsa.

d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan:
Nilai keempat Pancasila adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Prinsip ini
menggarisbawahi pentingnya sistem demokrasi yang melibatkan
partisipasi aktif rakyat dalam pengambilan keputusan negara melalui
mekanisme perwakilan dan musyawarah.

e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:


Nilai kelima Pancasila adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia, yang menekankan pentingnya pembagian sumber daya secara
adil dan merata untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Prinsip ini
menuntut pemerataan kesempatan, penghapusan kesenjangan sosial, dan
perlindungan bagi mereka yang kurang mampu.

Nilai-nilai Pancasila ini menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa dan


bernegara di Indonesia, dan mereka mencerminkan semangat persatuan,
keadilan, dan keberagaman dalam membangun bangsa yang adil, berdaulat,
dan makmur.

B. Generasi Milenial: Karakteristik dan Tantangan


1. Pengertian Generasi Milenial:

10
Generasi Milenial, juga dikenal sebagai Generasi Y, merujuk kepada
kelompok individu yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996. Mereka
merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang di era teknologi digital,
internet, dan komunikasi global. Generasi ini sering kali dikaitkan dengan
sikap dan nilai-nilai yang unik, serta penggunaan teknologi yang intens dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Karakteristik Generasi Milenial:


Generasi Milenial memiliki beberapa karakteristik yang membedakan mereka
dari generasi sebelumnya. Beberapa karakteristik tersebut meliputi:
a. Teknologi-savvy: Generasi Milenial tumbuh bersama teknologi digital,
seperti internet, media sosial, dan perangkat mobile. Mereka terampil
dalam menggunakan teknologi dan mengintegrasikannya dalam hampir
setiap aspek kehidupan mereka.
b. Multikultural: Generasi Milenial hidup dalam era globalisasi dan
interkonektivitas. Mereka terbuka terhadap budaya, nilai, dan pandangan
dunia yang beragam, dan cenderung lebih toleran terhadap perbedaan.
c. Pemikiran kritis: Generasi Milenial cenderung memiliki pemikiran kritis
dan skeptis terhadap otoritas. Mereka aktif dalam mencari informasi,
mengevaluasi berbagai perspektif, dan mengemukakan pendapat mereka
sendiri.
d. Kolaboratif: Generasi Milenial lebih suka bekerja dalam tim dan
berkolaborasi dengan orang lain. Mereka memiliki pendekatan yang
inklusif dan menghargai kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
e. Menghargai keseimbangan hidup: Generasi Milenial cenderung
menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Mereka menekankan pentingnya waktu luang, kesehatan, dan kualitas
hidup dalam menjalani kehidupan mereka.

3. Tantangan yang Dihadapi oleh Generasi Milenial:


Generasi Milenial juga menghadapi tantangan yang unik dalam era modern.
Beberapa tantangan yang umum dihadapi oleh generasi ini meliputi:
a. Ketidakpastian ekonomi: Generasi Milenial seringkali menghadapi
kesulitan dalam mencari pekerjaan yang stabil dan membangun karir yang
mapan. Mereka juga menghadapi tekanan ekonomi, seperti tingginya
biaya pendidikan, harga perumahan yang mahal, dan kurangnya jaminan
sosial.

11
b. Perubahan sosial dan budaya: Generasi Milenial hidup dalam era
perubahan sosial yang cepat, termasuk perubahan nilai, norma, dan
dinamika hubungan antarpribadi. Hal ini dapat menimbulkan tantangan
dalam menavigasi hubungan, identitas, dan nilai-nilai yang saling
bertentangan.
c. Teknologi dan kecanduan digital: Sementara generasi Milenial terampil
dalam menggunakan teknologi, mereka juga menghadapi tantangan dalam
mengelola kecanduan digital dan dampak negatifnya. Penggunaan
berlebihan media sosial, gangguan perhatian, dan isolasi sosial dapat
menjadi tantangan yang dihadapi oleh generasi Milenial. Mereka perlu
belajar mengatur penggunaan teknologi secara seimbang dan menyadari
pentingnya koneksi sosial di dunia nyata.
d. Lingkungan yang terancam: Generasi Milenial juga menghadapi tantangan
lingkungan yang signifikan, seperti perubahan iklim, kerusakan
lingkungan, dan keberlanjutan sumber daya alam. Mereka dihadapkan
pada tugas penting untuk berperan aktif dalam menjaga dan melindungi
lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
e. Tekanan mental dan kesehatan: Generasi Milenial seringkali mengalami
tekanan mental, stres, dan masalah kesehatan terkait gaya hidup modern.
Tekanan dari lingkungan kerja yang kompetitif, tuntutan sosial, dan
tekanan untuk mencapai kesuksesan dapat berdampak negatif pada
kesejahteraan mental dan fisik mereka.
f. Partisipasi politik: Generasi Milenial dihadapkan pada tantangan dalam
berpartisipasi secara aktif dalam politik dan pemerintahan. Mereka perlu
mengatasi ketidakpercayaan terhadap sistem politik, mengatasi hambatan
generasi yang lebih tua, dan menemukan cara yang efektif untuk
menyuarakan kepentingan mereka dalam pembuatan kebijakan.

Tantangan-tantangan ini mengharuskan generasi Milenial untuk beradaptasi,


mengembangkan keterampilan, dan mengambil tindakan yang positif untuk
mengatasi hambatan dan mencapai potensi mereka. Penting bagi mereka
untuk memanfaatkan kekuatan mereka, seperti pemikiran kritis, kolaborasi,
dan ketangguhan, dalam menghadapi tantangan ini dan berkontribusi dalam
membangun masa depan yang lebih baik.

12
C. Relevansi Penerapan Pancasila pada Generasi Milenial
1. Penguatan Identitas Nasional:
Penerapan nilai-nilai Pancasila pada generasi Milenial dapat memperkuat
identitas nasional mereka. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
mencerminkan nilai-nilai kebangsaan, seperti persatuan, keadilan, dan
keberagaman. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila,
generasi Milenial dapat memperkuat rasa kebanggaan terhadap Indonesia
sebagai negara dan mempertahankan keutuhan serta keberagaman bangsa.

2. Membangun Kesadaran Kebangsaan:


Pancasila memiliki peran penting dalam membangun kesadaran kebangsaan
pada generasi Milenial. Melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai
Pancasila, generasi Milenial dapat mengembangkan rasa cinta tanah air, rasa
memiliki terhadap bangsa, dan semangat untuk berkontribusi dalam
pembangunan negara. Pancasila mengajarkan pentingnya partisipasi aktif
dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan
bersama.

3. Menghadapi Perubahan Sosial dan Budaya:


Generasi Milenial hidup dalam era perubahan sosial dan budaya yang cepat.
Penerapan Pancasila dapat membantu mereka menghadapi tantangan ini
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, menghormati perbedaan, dan
mempromosikan dialog yang konstruktif. Pancasila mengajarkan pentingnya
menghargai keberagaman budaya, etnis, agama, dan pandangan dunia dalam
menciptakan harmoni sosial dan menjaga persatuan bangsa.

4. Menjaga Keadilan dan Kesejahteraan Sosial:


Pancasila mendorong terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dalam konteks generasi Milenial, penerapan nilai-nilai Pancasila
dapat membantu mereka memperjuangkan kesejahteraan sosial dan mengatasi
ketimpangan yang ada. Generasi Milenial dapat memanfaatkan nilai-nilai
Pancasila, seperti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, sebagai panduan dalam menciptakan masyarakat yang adil dan
berkeadilan.

13
Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila, generasi Milenial dapat memperkuat
identitas nasional, membangun kesadaran kebangsaan, menghadapi perubahan
sosial dan budaya, serta menjaga keadilan dan kesejahteraan sosial. Penerapan
Pancasila menjadi landasan moral yang kuat bagi generasi Milenial dalam
menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara yang bermartabat dan bertanggung
jawab.

D. Strategi Penerapan Pancasila pada Generasi Milenial


1. Pendidikan Pancasila dan Kebangsaan:
Pendidikan Pancasila dan kebangsaan yang komprehensif dan terintegrasi
perlu diterapkan dalam sistem pendidikan untuk generasi Milenial. Kurikulum
yang mencakup pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila,
sejarahnya, dan relevansinya dalam konteks kehidupan sehari-hari dapat
membantu generasi Milenial memahami dan menginternalisasi nilai-nilai
tersebut. Pelatihan guru yang memadai dan pengembangan materi
pembelajaran yang kreatif juga penting untuk mengoptimalkan proses
pembelajaran.

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Media Sosial:


Generasi Milenial memiliki akses yang luas terhadap teknologi informasi dan
media sosial. Pemanfaatan teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara kreatif dan positif. Konten edukatif
tentang Pancasila dapat disebarkan melalui platform media sosial, podcast,
video pendek, dan platform digital lainnya. Generasi Milenial juga dapat
terlibat dalam diskusi dan forum online untuk berbagi pemikiran tentang
penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3. Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Membentuk Kesadaran


Pancasila:
Keluarga dan masyarakat memegang peran penting dalam membentuk
kesadaran Pancasila pada generasi Milenial. Keluarga dapat memberikan
contoh dan mendidik nilai-nilai Pancasila secara langsung dalam lingkungan
domestik. Masyarakat dapat mengadakan kegiatan sosial, budaya, dan
keagamaan yang mendorong partisipasi generasi Milenial dalam menjalankan
nilai-nilai Pancasila. Kolaborasi antara lembaga pendidikan, keluarga, dan

14
masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung penerapan Pancasila secara holistik.

4. Keterlibatan Generasi Milenial dalam Pembangunan Bangsa:


Generasi Milenial perlu didorong untuk aktif terlibat dalam pembangunan
bangsa dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan sehari-hari.
Mereka dapat terlibat dalam kegiatan sosial, kegiatan lingkungan, pengabdian
masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan yang berfokus pada nilai-nilai
Pancasila. Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dapat memberikan
dukungan, sumber daya, dan kesempatan bagi generasi Milenial untuk
berkontribusi secara positif dalam mewujudkan tujuan nasional berdasarkan
nilai-nilai Pancasila.

Dengan menerapkan strategi ini, generasi Milenial dapat memiliki pemahaman


yang lebih baik tentang Pancasila dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Melalui pendidikan, pemanfaatan teknologi, peran keluarga dan
masyarakat, serta keterlibatan dalam pembangunan bangsa, generasi Milenial
dapat menjadi agen perubahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan
berperan aktif dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kesimpulan, penerapan Pancasila pada generasi Milenial memiliki
relevansi yang penting dalam membangun kesadaran kebangsaan, menghadapi
perubahan sosial dan budaya, serta menjaga keadilan dan kesejahteraan sosial.
Generasi Milenial perlu memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila
sebagai landasan moral dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara
yang bermartabat.

Melalui strategi penerapan Pancasila, seperti pendidikan Pancasila dan


kebangsaan, pemanfaatan teknologi informasi, peran keluarga dan masyarakat,
serta keterlibatan generasi Milenial dalam pembangunan bangsa, generasi ini
dapat memperkuat identitas nasional, membangun kesadaran kebangsaan yang
kuat, menghadapi tantangan perubahan sosial dan budaya dengan menghormati
keberagaman, serta berperan aktif dalam menciptakan keadilan dan kesejahteraan
sosial.

Penerapan Pancasila pada generasi Milenial menjadi tugas penting dalam


membangun masa depan yang lebih baik. Generasi Milenial memiliki potensi
besar untuk menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas, bertanggung
jawab, dan berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Dengan
penerapan Pancasila, generasi Milenial dapat berperan sebagai agen perubahan
yang membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan berkeadilan.

Oleh karena itu, penting bagi seluruh pihak, termasuk pemerintah, lembaga
pendidikan, keluarga, dan masyarakat, untuk bersama-sama mendukung dan
melibatkan generasi Milenial dalam penerapan nilai-nilai Pancasila. Dengan
demikian, Indonesia dapat terus memperkuat jati dirinya sebagai negara yang
berdasarkan Pancasila, di mana generasi Milenial memiliki peran aktif dalam
mewujudkan cita-cita bangsa yang adil, demokratis, berkeadilan, dan
berkebudayaan.

16
B. Saran
Berikut adalah beberapa saran untuk penerapan Pancasila pada generasi Milenial:
1. Peningkatan pendidikan Pancasila: Segera mengintegrasikan pemahaman
dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan formal
dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pastikan materi
pembelajaran mencakup pemahaman mendalam tentang nilai-nilai
Pancasila, sejarahnya, dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pelibatan generasi Milenial dalam proses pembuatan kebijakan: Berikan
kesempatan kepada generasi Milenial untuk terlibat aktif dalam proses
pengambilan keputusan politik dan pembuatan kebijakan. Dengan demikian,
mereka dapat memberikan perspektif yang segar, menghadirkan ide-ide
inovatif, dan menyuarakan kepentingan mereka secara efektif.
3. Pembentukan komunitas dan organisasi: Mendorong generasi Milenial
untuk bergabung dalam komunitas dan organisasi yang berfokus pada
penerapan nilai-nilai Pancasila. Komunitas seperti ini dapat menjadi wadah
untuk berbagi pemikiran, mengadakan diskusi, dan melibatkan generasi
Milenial dalam kegiatan sosial, budaya, dan pembangunan masyarakat.
4. Mendorong pemahaman tentang keberagaman: Penting untuk
mempromosikan pemahaman tentang keberagaman dan menghargai
perbedaan dalam masyarakat. Generasi Milenial perlu diajarkan tentang
pentingnya menghormati dan memahami keberagaman budaya, agama,
etnis, dan pandangan dunia. Ini dapat dilakukan melalui program
pendidikan, kegiatan budaya, dan dialog antarbudaya.
5. Pemanfaatan media sosial dan teknologi: Memanfaatkan media sosial dan
teknologi sebagai sarana untuk menyebarkan informasi dan konten edukatif
tentang Pancasila. Kampanye digital, video pendek, podcast, dan platform
lainnya dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran
generasi Milenial tentang nilai-nilai Pancasila.
6. Peran keluarga dan masyarakat: Keluarga dan masyarakat memiliki peran
penting dalam membentuk kesadaran Pancasila pada generasi Milenial.
Keluarga dapat memberikan contoh yang baik dalam menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan masyarakat dapat
mengadakan kegiatan yang mendorong partisipasi generasi Milenial dalam
menjalankan nilai-nilai Pancasila.

17
7. Pembinaan kepemimpinan dan keterampilan sosial: Memberikan pembinaan
kepemimpinan dan keterampilan sosial kepada generasi Milenial agar
mereka dapat menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan berintegritas.
Melalui pelatihan dan mentoring, generasi Milenial dapat mengembangkan
keterampilan komunikasi, kepemimpinan, kolaborasi, dan pemecahan
masalah yang diperlukan untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Dengan menerapkan saran-saran di atas, diharapkan generasi Milenial dapat
lebih memahami, menginternalis i, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari

18
DAFTAR REFERENSI

Fathoni, A., & Prasetyo, E. (2010). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan


Komunikasi untuk Membangun Kesadaran Kebangsaan Generasi Milenial.
Jurnal Komunikasi Pembangunan, 8(1), 34-45.
Fauzi, I. (2012). Pemikiran Generasi Muda tentang Pancasila sebagai Dasar Negara.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 8(2), 123-137.
Fitriani, R. (2017). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter
Generasi Milenial. Jurnal Pendidikan Karakter, 7(1), 36-45.
Kurniawan, D., & Widyaningrum, P. D. (2015). Penguatan Identitas Nasional pada
Generasi Milenial melalui Media Sosial. Jurnal Psikologi, 42(2), 156-168.
Pratiwi, R., & Santoso, A. B. (2018). Peran Media Sosial dalam Membangun
Kesadaran Kebangsaan pada Generasi Milenial. Jurnal Komunikasi Massa,
12(2), 156-170.
Ramadhani, F., & Munir, A. (2016). Pemahaman Generasi Milenial tentang Nilai-
Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara. Jurnal Penelitian Pendidikan dan
Pembelajaran, 20(1), 1-12.
Riyanto, A., & Setiawan, D. (2014). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Kehidupan Generasi Milenial di Era Globalisasi. Makalah disajikan pada
Seminar Nasional Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jakarta.
Suryadi, M., & Widianto, A. (2011). Peran Generasi Milenial dalam Pembangunan
Nasional. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Pancasila,
Jakarta.
Widodo, S. (2019). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Generasi
Milenial. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 15(1), 23-35.
Wijaya, A. (2013). Peran Keluarga dalam Membentuk Kesadaran Pancasila pada
Generasi Milenial. Jurnal Psikologi Keluarga, 2(1), 28-39.

19

You might also like