You are on page 1of 15

MAKALAH

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan

Dosen Pengampu:

Dr. Ahmad Taufiq, S.Ag, M.Si

Disusun Oleh:

1. Fathiyatu Rohmatin Nisa’ (20201057)


2. Moch. Tanwirul Fikri (20201032)
3. Heni Alfiana Oktavia (20201062)
4. Eva Fauziah (20201040)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAIN) KEDIRI

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wrb

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya serta memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan
punyusunan makalah ini yang berjudul “Pendidikan Multikultural”. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas pada matakuliah “Sosiologi Pendidikan”.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang


berkenan memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini khususnya kepada
Bapak Dr. Ahmad Taufiq, S.Ag, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah ini
yang telah memberikan masukan dan saran yang sangat bermanfaat sehingga
penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menyadari bahwasanya dalam penulisan Makala h ini, masih terdapat


banyak kekurangan. Oleh Karena itu kami mengharap kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi perbaikan kedepanya. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat memberikan maafaat kepada kita sekalian.

Wassalamualaikum wr.wb

Kediri, 11 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER .....................................................................................................................
KATA PENGATAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan Multikultural ..........................................................3
B. Tujuan Pendidikan Multikultural ................................................................5
C. Pengembangan Pendidikan Multikultural ...................................................6
BAB III PENUTUP ................................................................................................9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai sebuah proses pengembangan sumberdaya
manusia agar memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan
individu yang optimal memberikan relasi yang kuat antara individu
dengan masyarakat dan lingkungan budaya sekitarnya.1 Lebih dari itu
pendidikan merupakan proses “memanusiakan manusia” dimana manusia
diharapkan mampu memahami dirinya, orang lain, alam dan lingkungan
budayanya.2 Atas dasar inilah pendidikan tidak terlepas dari budaya
yang melingkupinya sebagai konsekwensi dari tujuan pendidikan yaitu
mengasah rasa, karsa dan karya. Pencapaian tujuan pendidikan tersebut
menuai tantangan sepanjang masa karena salah satunya adalah perbedaan
budaya.Olehnya, kebutuhan terhadap pendidikan yang mampu
mengakomodasi dan memberikan pembelajaran untuk mampu
menciptakan budaya baru dan bersikap toleran terhadap budaya lain
sangatlah penting atau dengan kata lain pendidikan yang memiliki basis
multikultural akan menjadi salah satu solusi dalam pengembangan
sumberdaya manusia yang mempunyai karakter yang kuat dan toleran
terhadap budaya lain.
Pertautan antara Pendidikan dan Multikultural merupakan solusi
atas realitas budaya yang beragam sebagai sebuah proses pengembangan
seluruh potensi yang menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai
konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran atau agama.3
Pluralitas budaya, sebagaimana terdapat di Indonesia, menempatkan
pendidikan Multikultural menjadi sangat urgen. Keberagaman budaya
di Indonesia merupakan kenyataan historis dan sosial yang tidak dapat
disangkal oleh siapapun. Keunikan budaya yang beragam tersebut
memberikan implikasi pola pikir, tingkah laku dan karakter pribadi

1
Zahara Idris, Dasar-dasar Kependidikan (Padang: Angkasa Raya, 1987), 7.
2
Driyarkara, Tentang Pendidikan (Jakarta: Kanisius, 1980), 8.
3
Maslikhah, Quo Vadis Pendidikan Multikultural: Reconstruksi Sistem Pendidikan berbasis
Kebangsaan (Surabaya: JP Books,. 2007), hlm. 748.

1
masing–masing sebagai sebuah tradisi yang hidup dalam masyarakat dan
daerah. Tradisi yang terbentuk akan berlainan dari satu suku/daerah
dengan suku/daerah yang lain. Pergumulan antar budaya memberikan
peluang konflik manakala tidak terjadi saling memahami dan
menghormati satu sama lain. Proses untuk meminimalisir konflik inilah
memerlukan upaya pendidikan yang berwawasan Multikultural dalam
rangka pemberdayaan masyarakat yang majemuk dan heterogen agar saling
memahami dan menghormati serta membentuk karakter yang terbuka
terhadap perbedaan.4
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperjuangkan
multikulturalisme adalah melalui pendidikan yang multikultural. Pengertian
pendidikan multikultural menunjukkan adanya keragaman dalam
pengertian istilah tersebut. Artikel ini akan membahas tentang
pengertian, prinsip, tujuan, dan relevansi pendidikan multikultural dengan
tujuan pendidikan Islam
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana Pengertian Pendidikan Multikultural?
2. Bagaimana Tujuan Pendidikan Multikultural?
3. Bagaimana Pengembangan Pendidikan Multikultural?
C. Tujuan Penulisan
1. Pengertian Pendidikan Multikultural
2. Tujuan Pendidikan Multikultural
3. Pengembangan Pendidikan Multikultural

4
H.A.R. Tilaar, Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi
Pendidikan Nasional (Jakarta: Grasindo,2004), 9-10.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Multikultural
Multikultural secara etimologi berasal dari kata multi yang berarti
banyak, dan kultur yang berarti kebudayaan. Jadi multikultural adalah
beragam kebudayaan.5 Menurut Abdullah, multikulturalisme merupakan
pemahaman yang menekankan pada disparitas dan persamaan budaya lokal
tanpa mengabaikan hak dan eksistensi budaya yang ada. Dengan kata lain,
penekanan multikulturalisme terletak pada kesetaraan budaya.6 Berkaitan
dengan konteks tersebut, terdapat makna pengakuan dan martabat manusia
yang hidup dalam komunitasnya berdampingan dengan kehidupan
uniknya.7 Dalam kehidupan multikultural suatu bangsa, masyarakat dituntut
untuk menerima keberagaman budaya sebagai realitas dan kehidupan.
Dengan demikian akan terwujud dan membuat seseorang terbuka untuk
menjalani kehidupan bersama dan kehidupan pribadinya yang lebih baik.
Secara sederhana, multikulturalisme adalah pemahaman yang
membenarkan dan meyakini relativisme budaya yang disebabkan oleh
keragaman budaya, keragaman etnis dengan ciri-cirinya. Sehingga dasar
munculnya multikulturalisme bermuara pada kajian dan kebudayaan. Dari
doktrin ini diharapkan akan muncul antusiasme dan rasa hormat terhadap
perbedaan budaya dan akan muncul toleransi lebih lanjut dalam hidup
berdampingan dengan keberagaman. Multikulturalisme adalah isu mutahir
yang akan terus menambah diberbagai dinamika kehidupan.
Multikulturalisme tidak akan pernah mengalami ujung pengkajian dalam
ranah akademik yang memadai. Dunia akademik sangatlah diperlukan
untuk menyajikan materi pembelajaran berbasis multicultural
(Multicultural Based Education) dan kajian inni diperlukan untuk
membentuk kesadaran multikulturalisme di tengah budaya.8

5
Hujair AH. Sanaky, Dinamika Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia, (Yogyakarta:
Kaukaba, 2016), 186.
6
Abdullah, Multikulturalisme, Kompas, (16 Maret 2006), 3.
7
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), 75.
8
Ali Maksum, Pluralisme dan Multikulturalisme Paradigma Baru Pendidikan Agama Islam di
Indonesia, (Malang:Aditya Media, 2011), 207.

3
Makna multikulturalisme menegaskan bahwa semua perbedaan
pasti sangat diakui. Multikulturalisme diposisikan sebagai respons terhadap
keberagaman. Dengan kata lain, keberadaan komunitas yang berbeda
tidaklah cukup, karena yang terpenting komunitas itu dibutuhkan oleh
masyarakat dan negara. Jika menilik masa lalu, wacana multikulturalisme
dalam konteks Indonesia mulai terbentuk plotnya ketika Mukti Ali
merumuskan program utamanya yaitu program pembinaan kerukunan umat
beragama yang terjadi di Indonesia yang dikembangkan dalam bentuk
trilogi kerukunan, yaitu kerukunan internal beragama, kerukunan antar umat
beragama dan kerukunan. antara komunitas agama dan pemerintah.
Keberhasilan Mukti Ali dalam menjalankan programnya ditunjannoleh latar
belakangnya sebagai ahli Ilmu Perbandingan Agama yang sangat diakui di
Indonesia.9
Pengertian pendidikan multikultural terdiri dari dua kata yaitu
pendidikan dan multikulturalisme. Pendidikan adalah proses
mengembangkan sikap dan perilaku seseorang dalam upaya pendewasaan
melalui proses pengajaran, pelatihan, dan proses pendidikan. Sedangkan
multikulturalisme diartikan sebagai keanekaragaman budaya. Dalam
pengertian pendidikan multikultural adalah proses pembinaan perilaku
seseorang yang menghargai kemajemukan sebagai konsekuensi
keberagaman suku, suku, budaya dan agama. Oleh karena itu, pendidikan
multicultural dapat diartikan sebagai pendidikan yang menginginkan
penghargaan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat sesama
manusia.10
Konsep pendidikan multikultural muncul karena nilai dasar simpati,
toleransi, empati, dan solidaritas sosial. Hasil pendidikan ini diharapkan
mampu menciptakan perdamaian dan mencegah konflik antar umat
beragama. Konsep pendidikan multikultural tidak bermaksud untuk
menciptakan keragaman cara pandang tetapi untuk membangun kesadaran

9
Dodi S. Truna, Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikulturalisme, (Jakarta:Kementrian
Agama RI, 2010), 48.
10
Erlan Muliadi, Urgensi Pembelajaran Pendidikan Agama islam Berbasis Multikultural di
Sekolah, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1 No. 1, 2012, 55-68.

4
diri akan adanya kemajemukan, untuk menyadari kekurangan diri sendiri
dan orang lain dalam kehidupan yang demokratis, sehingga tercipta
kehidupan yang berkeadilan.11
B. Tujuan Pendidikan Multikultural
Tujuan dari pendidikan multikultural antara lain:
1. Pendidikan multikultural untuk membina siswa agar tidak tercerabut
dari akar budayanya, sebab pertemuan antar budaya di era
globalisasi ini bisa jadi dapat menjadi ancaman serius bagi anak
didik. Dalam kaitan ini siswa perlu diberi penyadaran akan
pengetahuan yang beragam, sehingga mereka memiliki kompetensi
yang luas akan pengetahuan global, termasuk aspek kebudayaan.12
2. Mengembangkan pemahaman yang mendasar tentang proses
menciptakan sistem dan menyediakan pelayan pendidikan yang
setara. Institusi sekolah harus berperan dalam menanamkan
kesadaran hidup dalam masyarakat multikultural dan
mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi untuk
mewujudkan kebutuhan serta kemampuan bekerjasama dengan
segala perbedaan yang ada.13
3. Pendidikan multikultural dapat dijadikan instrument strategis untuk
mengembangkan kesadaran atas kebanggaan seseorang terhadap
bangsanya.
4. Pendidikan multikultural bertujuan untuk memfungsikan peranan
sekolah dalam memandang keberadaan siswa yang beraneka ragam.
5. Pendidikan multikultural bertujuan untuk membantu siswa dalam
membangun perlakuan positif terhadap perbedaan kultural, ras,
etnik, kelompok keagamaan.14
6. Tujuan pendidikan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman antar
budaya. Kesadaran multikultural ditampilkan dengan menghidupkan

11
Syamsul Ma’arif, Pendidikan Pluralisme di Indonesia, (Yogyakarta: Logung Pustaka, 2005), 95.
12
Mohamad Furqon, “Pendidikan Multikultural Dalam Dunia Pendidikan Di Indonesia” Jurnal
Pendidikan Nusantara: Kajian Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora, Vol. 1 (Agustus 2020), 8.
13
Zamroni, 2011. Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Gavin
Kalam Utama
14
Rustam Ibrahim, “Pendidikan Multikultural”, ADDIN, Vol. 7 (Februari, 2013), 145.

5
kebudayaan dari setiap etnik pada masing-masing daerah. Tujuan
utama dari pendidikan budaya tersebut adalah menjadikan siswa
dekat dengan lingkungan.
7. Pendidikan multikultural adalah pendidikan nilai-nilai bagaimana
seseorang hidup dalam masyarakat saling menghormati, toleransi,
jauh dari penindasan satu sama lain.
C. Pengembangan Pendidikan Multikultural
Kehadiran muatan multikulturalisme di dunia pendidikan tiada lain
untuk memberikan solusi atas sikap masyarakat, khususnya generasi
mendatang dalam menghadapi keragaman di masyarakat. Dengan
kesadaran multikultural masyarakat akan toleran dengan sendirinya, akan
selalu menganggap kehadiran orang lain sebagai kemestian. Karenanya
bagaimana kita dapat menghargai orang lain itu dengan menempatkan hak-
haknya dan mensejajarkan dengan kita yang memiliki hak yang sama.15
Pendidikan merupakan media yang tepat untuk mengenalkan
multikultural. Inti dari keberhasilan multikultural adalah keinginan untuk
menerima budaya kelompok lain, etnik, gender, bahasa dan keberanekaan
agama sebagai suatu bentuk keseimbangan dan membentuk satu kesatuan.
Pendidikan multicultural harus didekati dengan strategi pembelajaran dan
kurikulum yang mengarahkan kepada proses pembelajarannya.16
Melalui pendidikan multikultur, diharapkan adanya kekenyalan dan
kelenturan mental bangsa menghadapi konflik sosial, sehingga kesatuan dan
persatuan bangsa tidak mudah patah dan retak. Secara tipologis, menurut
Banks (1995) terdapat lima model pendidikan multikultur yang lazim
dikembangkan dan diaplikasikan di beberapa Negara, yaitu: 1) mengajar
kelompok siswa yang memiliki budaya yang lain (cultural difference). 2)
hubungan manusia (human relation), membantu siswa dalam melakukan
percampuran antar kelompok.3) single group studies, yakni program yang
mengajarkan hal-hal yang memajukan pluralisme tetapi tidak menekankan

15
Hisny Fajrussalam, Uus Ruswandi, and Mohamad Erihadiana, “Strategi Pengembangan
Pendidikan Multikultural Di Jawa Barat,” Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi 9, no. 1
(2020): 73–86, https://doi.org/10.24235/edueksos.v9i1.6385.
16
Fajrussalam, Ruswandi, and Erihadiana.

6
adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat. 4) pendidikan multikultur
melalui reformasi pendidikan yang menyediakan kurikulum serta materi
pelajaran yang menekankan kepada adanya perbedaan siswa dalam bahasa,
yang keseluruhannya untuk memajukan pluralisme kebudayaan dan
equalitas social. 5) pendidikan multikultural yang sifatnya rekonstruksi
sosial, dengan tujuan menyatukan keberagaman dan menantang
ketimpangan sosial yang ada dalam masyarakat. 17
Pendidikan multicultural penting diberikan kepada anak atau peserta
didik dengan harapan agar anak mampu memahami bahwa didalam
lingkungan mereka dan juga lingkungan diluarnya terdapat keragaman
budaya. Keragaman budaya tersebut berpengaruh kepada tingkah laku,
sikap, pola pikir menusia, sehingga manusia tersebut memiliki cara-cara
(usage), kebiasaan (flok ways), aturan-aturan (mores), bahkan adat istiadat
(cutomes) yang berbeda satu dengan yang lainya. Pendidikan
multukulturalisme juga merupakan transformasi pendidikan untuk
menyadarkan masyarakat akan pentingnya pemahaman relatisme
kebudayaan.18
Iwan Supardi menyebutkan enam asumsi dasar mengapa pendidikan
multikultural perlu dikembangkan disekolah, yaitu:
1. Perbedaan budaya memiliki kekuatan dan nilai
2. Sekolah harus menjadi model penyampaian HAM dan penghormatan
terhadap perbedaan-perbedaan budaya.
3. Keadilan dan kesetaraan bagi semua di sekolah harus menjadi perhatian
penting dalam rancangan dan pelaksanaan kurikulum.
4. Perilaku dan nilai yang perlu untuk kelangsungan masyarakat
demokratis dapat dipromosikan di sekolah.

17
G.A. Putu Sukma Trisna, “Pengembangan Pendidikan Multikultur Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Di Sekolah Dasar,” Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar 1, no. 2 (2017): 107,
https://doi.org/10.23887/jisd.v1i2.10145.
18
Okta Hadi Nurcahyono, “Pendidikan Multikultural Di Indonesia: Analisis Sinkronis Dan
Diakronis,” Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, & Antropologi 2, no. 1 (2018): 105,
https://doi.org/10.20961/habitus.v2i1.20404.

7
5. Lembaga sekolah dapat sebagai tempat untuk pengembangan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap nilai, perilaku, dan komitmen
untuk membantu siswa dari berbagai kelompok yang beragam.
6. Kerjasama guru dengan pihak keluarga dan masyarakat dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung multikulturalisme.
Konsep multikulturalisme menekankan pentingnya memandang
dunia dari bingkai referensi budaya yang berbeda, dan mengenal serta
manghargai kekayaan ragam budaya di dalam Negara dan di dalam
komunitas global. Multikulturakisme menegaskan perlunya menciptakan
perbedaan yang berkaitan dengan ras, etnis, gender, orientasi seksual,
keterbatasan, dan kelas sosial diakui dan seluruh siswa dipandang sebagai
sumber yang berharga untuk memperkaya proses belajar mengajar.19

19
Nur Kholik, “Peranan Sekolah Sebagai Lembaga Pengembangan,” Jurnal Tawadhu 1, no. 2
(2017): 244–71.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara sederhana, multikulturalisme adalah pemahaman yang
membenarkan dan meyakini relativisme budaya yang disebabkan oleh
keragaman budaya, keragaman etnis dengan ciri-cirinya. Pertautan antara
Pendidikan dan Multikultural merupakan solusi atas realitas budaya yang
beragam sebagai sebuah proses pengembangan seluruh potensi yang
menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekwensi keragaman
budaya, etnis, suku dan aliran atau agama. Sehingga pendidikan
multikultural adalah proses pembinaan perilaku seseorang yang menghargai
kemajemukan sebagai konsekuensi keberagaman suku, suku, budaya dan
agama.
Tujuan dari pendidikan multicultural diantaranya: untuk membina
siswa agar tidak tercerabut dari akar budayanya, Mengembangkan
pemahaman yang mendasar tentang proses menciptakan sistem dan
menyediakan pelayan pendidikan yang setara, dijadikan instrument strategis
untuk mengembangkan kesadaran atas kebanggaan seseorang terhadap
bangsanya, bertujuan untuk memfungsikan peranan sekolah dalam
memandang keberadaan siswa yang beraneka ragam, untuk membantu
siswa dalam membangun perlakuan positif terhadap perbedaan kultural, ras,
etnik, kelompok keagamaan, untuk meningkatkan pemahaman antar
budaya, dan merupakan pendidikan nilai-nilai bagaimana seseorang hidup
dalam masyarakat saling menghormati, toleransi, jauh dari penindasan satu
sama lain.
Kehadiran muatan multikulturalisme di dunia pendidikan tiada lain
untuk memberikan solusi atas sikap masyarakat, khususnya generasi
mendatang dalam menghadapi keragaman di masyarakat. Melalui
pendidikan multikultur, diharapkan adanya kekenyalan dan kelenturan
mental bangsa menghadapi konflik sosial, sehingga kesatuan dan persatuan
bangsa tidak mudah patah dan retak. Pendidikan multicultural penting
diberikan kepada anak atau peserta didik dengan harapan agar anak mampu

9
memahami bahwa didalam lingkungan mereka dan juga lingkungan
diluarnya terdapat keragaman budaya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Multikulturalisme, Kompas, 16 Maret 2006.


Driyarkara, Tentang Pendidikan, Jakarta: Kanisius 1980.
Fajrussalam, Hisny, Uus Ruswandi, and Mohamad Erihadiana. “Strategi
Pengembangan Pendidikan Multikultural Di Jawa Barat.” Edueksos : Jurnal
Pendidikan Sosial & Ekonomi 9, no. 1 (2020): 73–86.
https://doi.org/10.24235/edueksos.v9i1.6385.
Furqon, Mohamad, “Pendidikan Multikultural Dalam Dunia Pendidikan Di
Indonesia” Jurnal Pendidikan Nusantara, (Agustus 2020), Vol. 1.
Ibrahim, Rustam, “Pendidikan Multikultural”, ADDIN, (Februari, 2013), Vol. 7.
Idris, Zahara, Dasar-Dasar Kependidikan, Padang: Angkasa Raya. 1987.
Kholik, Nur. “Peranan Sekolah Sebagai Lembaga Pengembangan.” Jurnal
Tawadhu 1, no. 2 (2017): 244–71.
Ma’arif, Syamsul Pendidikan Pluralisme di Indonesia, Yogyakarta: Logung
Pustaka, 2005.
Mahfud, Choirul Pendidikan Multikultural, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013
Maksum, Ali, Pluralisme dan Multikulturalisme Paradigma Baru Pendidikan
Agama Islam di Indonesia, Malang:Aditya Media, 2011.
Maslikhah, Quo Vadis Pendidikan Multikultural: Reconstruksi Sistem Pendidikan
berbasis Kebangsaan, Surabaya: JP Books. 2007.
Muliadi, Erlan Urgensi Pembelajaran Pendidikan Agama islam Berbasis
Multikultural di Sekolah, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1 No. 1, 2012.
Nurcahyono, Okta Hadi. “Pendidikan Multikultural Di Indonesia: Analisis
Sinkronis Dan Diakronis.” Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, &
Antropologi 2, no. 1 (2018): 105. https://doi.org/10.20961/habitus.v2i1.20404.
Sanaky, Hujair AH., Dinamika Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia,
Yogyakarta: Kaukaba, 2016.
Sukma Trisna, G.A. Putu. “Pengembangan Pendidikan Multikultur Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar.” Jurnal Ilmiah Sekolah
Dasar 1, no. 2 (2017): 107. https://doi.org/10.23887/jisd.v1i2.10145.
Tilaar, H.A.R. Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan
dalam Transformasi Pendidikan Nasional, Jakarta: Grasindo. 2004.
Truna, Dodi S., Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikulturalisme,
Jakarta:Kementrian Agama RI, 2010.

11
Zamroni, Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural. Yogyakarta:
Gavin Kalam Utama, 2011.

12

You might also like