Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Bullying behavior often occurs among students at any level including in primary school. Such
behavior certainly should not be allowed because it could induce bigger problems, which can
hinder the success of studies for students. Therefore, it is necessary to find the factors that lead
to such behavior, which in turn can be sought alternatives to overcome. This study aims to
determine the causes of bullying behavior in students SD Negeri sub-district of Bukit Bener
Meriah Regency. This study used a qualitative descriptive approach. The subjects were
elementary school students who had been involved in cases of bullying in school as much as 6
people and teachers who had handled cases of bullying on students in school as much as 6
people. While the object of study is the factors that cause bullying behavior in students. Data is
collected using interviews, observation and documentation. Based on the results of this study
concluded that the factors that cause bullying behavior in students SD Negeri sub-district of
Bukit Bener Meriah Regency is a factor family that do violence to the child or reveal the practice
of violence in the presence of his son, peers (at school and outside the school environment)
which behaves bullying, schools that allow or not to apply strict sanctions to the students who
are bullying and the media that often feature scenes of bullying behavior. Therefore, it is
expected that the school to hold educational seminars or dissemination regarding bullying to
parents, so that parents have a good understanding of this bullying issue. In addition, schools
should disseminate the role of counseling teachers in issues of bullying, so that students become
aware of where they should go and talk about the bullying problem at hand.
ABSTRAK
Perilaku bullying sering terjadi di kalangan siswa, baik di tingkat SLTA, SLTP maupun di SD.
Perilaku tersebut tentu saja tidak boleh dibiarkan karena bisa menimbulkan masalah lebih
besar, yang dapat menghambat keberhasilan studi bagi siswa. Oleh karena itu, perlu dicari
faktor-faktor yang menimbulkan perilaku tersebut, yang selanjutnya dapat dicari alternatif
penanggulangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab perilaku
bullying pada siswa SD Negeri Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SD yang
pernah terlibat dalam kasus bullying di sekolah sebanyak 6 orang dan guru-guru yang pernah
menangani kasus bullying pada siswa di sekolah sebanyak 6 orang. Sedangkan objek penelitian
adalah faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa SD Negeri Kecamatan
Bukit Kabupaten Bener Meriah adalah faktor keluarga yang melakukan kekerasan kepada anak
atau menampakkan praktek kekerasan di hadapan anaknya, teman sebaya (di sekolah dan luar
lingkungan sekolah) yang berperilaku bullying, sekolah yang membiarkan atau tidak
menerapkan sanksi yang tegas kepada siswa pelaku bullying serta media yang sering
31
Ayu Muspita, Nurhasanah, Martunis
Analisis faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa SD.....
menampilkan adegan perilaku bullying. Oleh karena itu, diharapkan kepada pihak sekolah untuk
mengadakan seminar edukasi atau sosialisasi mengenai bullying kepada orang tua, agar orang
tua memiliki pemahaman yang baik mengenai masalah bullying ini. Selain itu, sekolah
hendaknya mensosialisasikan peran guru BK dalam masalah bullying, sehingga murid menjadi
tahu kemana mereka harus pergi dan bercerita mengenai masalah bullying yang sedang
dihadapinya.
Pendahuluan
32
Ayu Muspita, Nurhasanah, Martunis
Analisis faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa SD.....
Metode Penelitian
33
Ayu Muspita, Nurhasanah, Martunis
Analisis faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa SD.....
nilai lainnya. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang meneliti keadaan
sekarang berdasarkan data-data yang lebih berupa kata-kata bukan angka yang
disusun dalam bentuk cerita atau peristiwa.
Penelitian ini dilaksanakan pada SD Negeri yang ada di Kecamatan
Bukit Kabupaten Bener Meriah yaitu SD Negeri 1 Simpang 3, SD Negeri Pondok Sayur
dan SD Negeri Sedie Jadi. Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak yang terlibat
kasus bullying di SD dan guru-guru yang pernah menanganinya di sekolah tersebut.
Guru pada SD Negeri 1 Simpang Tiga Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah
sebanyak 2 orang, SD Negeri Pondok Sayur sebanyak 2 orang dan SD Negeri Sedie
Jadi sebanyak 2 orang. Adapun untuk siswa yang dijadikan subjek penelitian masing-
masing diambil sebanyak 2 orang dari ketiga sekolah tersebut, sehingga semuanya
berjumlah 6 siswa. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor
penyebab perilaku bullying pada siswa SD.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu peneliti sebagai pewawancara dengan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada individu yang bersangkutan (responden)
sesuai dengan topik pembahasan. Untuk memperoleh data yang akurat dan valid, maka
dilakukan teknik wawancara secara langsung dengan pedoman yang terstuktur.
Observasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti mengamati langsung objek yang
diteliti di lokasi penelitian, terutama tindakan yang dilakukan oleh siswa berperilaku
bullying dan penanganannya oleh guru. Sedangkan dokumentasi adalah data-data
yang berupa buku kasus atau catatan guru tentang siswa yang melakukan tindakan
bullying.
Hasil Penelitian
Keluarga
Faktor keluarga merupakan salah satu hal yang pertama dapat mempengaruhi
terbentuknya perilaku bullying pada anak. Hal tersebut bisa saja disebabkan oleh
kurangnya kehangatan dan tingkat kepedulian orang tua yang rendah terhadap
anaknya, pola asuh orang tua yang terlalu permisif, sehingga anak bebas melakukan
tindakan apapun yang diinginkan atau sebaliknya, pola asuh orang tua yang terlalu
keras sehingga anak menjadi akrab dengan suasana yang mengancam, kurangnya
pengawasan dari orang tua serta pengaruh dari perilaku saudara-saudara kandung di
rumah.
keluarga adalah salah satu bagian yang turut mempengaruhi hingga terjadinya
perilaku bullying pada siswa. Faktor latar belakang dari keluarga yang memengaruhi
perilaku bullying pada individu, antara lain yaitu lingkungan emosional yang beku dan
kaku dengan tidak adanya saling memperhatikan dan memberikan kasih sayang yang
hangat; pola asuh orang tua yang permisif dengan serba membolehkan, sedikit sekali
memberikan aturan, membatasi untuk berperilaku, struktur keluarga yang kecil;
pengasingan keluarga dari masyarakat, kurangnya kepedulian terhadap hidup
bermasyarakat serta kurangnya keterlibatan keluarga dalam aktivitas bermasyarakat;
34
Ayu Muspita, Nurhasanah, Martunis
Analisis faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa SD.....
konflik yang terjadi antara orang tua dan ketidakharmonisan dalam keluarga;
penggunaan disiplin, orang tua gagal untuk menghukum atau malah memperkuat
perilaku agresi dan gagal untuk memberikan penghargaan; pola asuh orang tua yang
otoriter dengan menggunakan kontrol dan hukuman sebagai bentuk disiplin yang
tinggi serta orang tua mencoba untuk membuat rumah tangga dengan aturan yang
standar dan kaku.
Berdasarkan hasil penelitian, secara umum dapat dinyatakan bahwa keluarga
sering melakukan pertengkaran atau kekerasan dalam lingkungan rumah dan
disaksikan atau bahkan anggota keluarganya yang menjadi sasaran. Siswa-siswa dari
SD Negeri 1 Simpang Tiga, SD Negeri Pondok Sayur dan SD Negeri Sedie Jadi
Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah menyatakan bahwa mereka pernah dan
sering melihat pertengkaran dan tindak kekerasan terjadi di rumahnya.
Hal yang dikemukakan di atas didukung oleh keterangan dari para guru di SD
Negeri Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah bahwa ada beberapa siswanya yang
berlatar belakang keluarga kurang harmonis, pola asuh orang tua yang otoriter, kaku
dan permisif, kurang kepedulian, perhatian dan kasih sayang kepada anak terutama
bagi yang orang tuanya sibuk bekerja di kebun dan faktor lingkungan. Observasi yang
peneliti lakukan juga memperkuat hasil penelitian bahwa dijumpai sebagian siswa SD
Negeri Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah yang berperilaku bullying
dikarenakan faktor keluarga dan lingkungan pergaulan yang kurang kondusif, sehingga
membentuk karakter demikian.
Teman sebaya atau peer groups adalah sekelompok teman yang mempunyai
ikatan emosional yang kuat dan mereka dapat berinteraksi, bergaul, bertukar pikiran
serta pengalaman dalam memberikan perubahan dan pengembangan dalam kehidupan
sosial dan pribadinya. Anak-anak ketika berinteraksi di sekolah dan dengan teman
sekitar rumah kadang kala terdorong melakukan bullying untuk membuktikan bahwa
mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, untuk mendapatkan respek dari teman
atau menunjukkan di depan teman-temannya bahwa dia punya kekuatan, dia yang
paling berani, dialah orang yang berkuasa dikelompoknya.
Anak-anak yang memasuki usia remaja, umumnya lebih banyak menghabiskan
waktunya di luar rumah. Mereka memiliki keinginan untuk tidak lagi terlalu
bergantung pada keluarganya dan mulai mencari dukungan dan rasa aman dari
kelompok sebayanya. Oleh karena itu salah satu faktor yang sangat besar dari perilaku
bullying pada siswa disebabkan oleh teman sebaya yang dapat memberikan pengaruh
positif maupun negatif. Teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif, yakni
dengan cara memberikan ide, baik secara aktif maupun pasif bahwa bullying tidak akan
berdampak apa-apa dan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan.
Hasil observasi yang peneliti lakukan membenarkan kondisi tersebut, dimana
ada sebagian atau sekelompok siswa yang merasa lebih kuat kemudian berbuat
kekerasan (bullying) terhadap adik-adik kelas atau temannya yang lemah dan
pengecut. Bentuk perilaku bullying yang dilakukan seperti mengejek, memukul,
menyepak/menendang, menyuruh mengutip sampah dan lain-lain. Hal tersebut juga
dibenarkan oleh keterangan guru bahwa ada beberapa siswa yang memang tergolong
nakal dan suka membuat keonaran di sekolah serta bertindak kekerasan terhadap adik
kelas atau siswa yang lain.
Sekolah
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sekolah juga merupakan faktor
pembentuk perilaku bullying pada siswa. Kasus bullying di sekolah selain terjadi dalam
bentuk kekerasan fisik, namun lebih banyak terjadi dalam bentuk kekerasan verbal dan
35
Ayu Muspita, Nurhasanah, Martunis
Analisis faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa SD.....
relasional. Hal inilah yang membuat sekolah sulit mendeteksi ada tidaknya para siswa
melakukan tindakan tersebut. Kekerasan verbal dapat berupa memberi julukan nama
yang membuat seseorang tidak nyaman dengan julukan tersebut, celaan, fitnah, kritik
tajam, penghinaan, intimidasi, pemalakan, perampasan barang, dan pelecehan seksual
dan lain sebagainya.
Media
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswa SD Negeri Kecamatan Bukit
Kabupaten Bener Meriah sering menonton televisi/video yang berbau kekerasan dan
sering membuka internet kemudian mempraktekkan apa yang di tonton kepada teman.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh media dalam
perilaku bullying sangat menentukan, dimana anak-anak suka meniru adegan-adegan
film yang ditontonnya, meniru gerakan dan kata-katanya. Oleh karena itu, televisi
memiliki peranan penting dalam pembentukan cara berpikir dan berperilaku. Hal ini
tidak hanya terbatas pada media televisi saja, namun juga dalam semua bentuk media
yang lain seperti internet, video maupun majalah/buku bacaan. Anak yang terbiasa
menonton kekerasan di media cenderung akan berperilaku agresif dan
menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.
Jadi media juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
terjadinya perilaku bullying pada siswa. Banyaknya contoh perilaku bullying dari
berbagai media seperti televisi, internet, video, film, ataupun video game dan
majalah/buku bacaan dapat menyebabkan anak jadi meniru perbuatan tersebut serta
menerapkan atau mempraktikkannya kepada orang lain.
Pembahasan
36
Ayu Muspita, Nurhasanah, Martunis
Analisis faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa SD.....
37
Ayu Muspita, Nurhasanah, Martunis
Analisis faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa SD.....
Daftar Pustaka
Beane, Allan L. 2008. Protect Your Child from Bullying (Expert Advice to Help You
Recognize, Prevent, and Stop Bullying Before Your Child Gets Hurt). USA: Jossey-
Bass.
Coloroso, B. 2007. Penindas, Tertindas, dan Penonton, Resep Memutus Rantai Kekerasan
Anak dari Prasekolah Hingga SMU. Jakarta: Serambi.
Djuwita, R. 2006. “Kekerasan Tersembunyi di Sekolah”: Aspek-aspek Psikososial dari
Bullying. Dari www.didplb.or.id.
Krahe, B. 2005. Perilaku Agresif: Buku Panduan Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mudjijanti, F. 2011. School Bullying dan Peran Guru dalam Mengatasinya. Naskah Krida
Rakyat. 12 Desember 2011.
Serambinews.com, Banda Aceh, 2015.
Siswati dan Widayanti, CG. 2009. Fenomena Bullying di Sekolah Dasar Negeri di
Semarang: Sebuah Studi Deskriptif. Jurnal Psikologi Undip. Vol. 5, No. 2,
Desember 2009.
38