Professional Documents
Culture Documents
LK Post Op
LK Post Op
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. D
Tempat/Tgl lahir : 13 Desember 1997
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan terkahir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Gol. Darah :
Alamat : Jl. Pasendeng No.36-A
Diagnosa Medis : Post SC A/I Ketuban Pecah Dini (KPD)
Penghasilan perbulan :
Tanggal masuk RS : 4 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 4 Oktober 2021
IDENTITAS SUAMI
Nama : Tn. F
Umur : 22 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Batak/Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Gol. Darah :
Alamat : Jl. Pasendeng No.36-A
B. Status Kesehatan
1. Keluhan utama : pasien mengatakan nyeri pada luka post SC
2. Riwayat Kesehatan sekarang : Pada tanggal 04 Oktober 2021 pukul 01:16
WIB Ny.D diantar oleh suami ke RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya dengan
keluhan keluar air-air dari jalan lahir sejak pukul 23:00 WIB, dan mulai muls-
mules. Ny. D hamil anak pertama dan tidak pernah melakukan aborsi. Pada
tanggal 04 oktober 2021 pukul 10:10 WIB baru dilakukan prosedur SC ,setelah
prosedur SC pasien masuk ke ruang Cempaka. Saat dilakukan pengkajian Di
ruang cempaka klien mengeluh nyeri pada bagian luka post SC. Nyeri pada bagian
luka post Sc bagian perut, nyeri yang dirasakan pasien seperti ditusuk-tusuk , skala
nyeri 7(nyeri berat)nyeri terus menerus Hasil pemeriksaan awal kesadaran compos
menthis, Tanda-tanda vital: TD = 120/80, N= 75x/menit, RR=20x/menit, S=
36,5◦C,SPO2=99% , pasien tampak terpasang infus Ringer Laktat ditangan sebelah
kiri..
3. Riwayat Kesehatan yang lalu : pasien mengatakan tidak pernah opname
sebelumnya
4. Riwayat Kesehatan keluarga
Genogram 3 generasi :
Keterangan:
: Perempuan
: Laki – laki
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Garis
keturunan
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G P1 A0
No Tgl Umu Jenis Tempat/ Jenis BB Masalah Keada
partus r partu Penolon kelami an
ham s g n Anak
Ha Lahi Nifa
il Bayi
mil r s
Hamil
Ini
e. Kebiasaan Seksual
- Gangguan hubungan seksual : tidak ada
- Pemahaman terhadap fungsi seksual post partum : -
f. Sistem nilai – kepercayaan
- Siapa dan apa sumber kekuatan : pasien mengtakan Tuhan
- Apakah Tuhan, agama, Kepercayaan penting untuk anda : Pasien mengatakan
penting
- Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam frekuensi) sebutkan :
Ibadah
- Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan selama di Rumah Sakit,
sebutkan :
6. Pemerikasaan Penunjang
a. Darah
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
04/10/2021 WBC 17,23(10ˆ3/ uL) 4.50-11.00
04/10/2021 HGB 13,7 g/dL 10.05-18.0
b. Urine
- Protein :
- Sedimen :
- Reduksi :
c. Pemeriksaan tambahan
- Rontgent :-
I. PENGOBATAN
1. Injeksi cefotaxim 1 gr
2. Infus RL 20
ANALISIS DATA
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36,5 0c
Nadi : 75 x/menit
RR: 20 x/menit ,
DS: Post Pembedahan SC Risiko Infeksi
- Pasien mengatakan nyeri pada luka (D.0142 hal.
bekas operasi 304)
- Pasien mengatakan Luka post sc Luka terbuka Post Dientri
belum pernah dilakukan perawatan
luka
DO:
Perawatan Kurang
- Klien post sc hari ke 1
- Klien tampak meringis
- Terdapat luka post SC kurang lebih 10 cm
Tanda-tanda Infeksi
Risiko Infeksi
- Rubor : Nyeri Skala 5( Nyeri Sedang)
- Kalor : Suhu pada luka 37∘C
- Dolor : Tidak terdapat kemerahan
- Fungsi Laesa : Nyeri saat bergerak
TTV
- TD : 120/80 mmHg
- N: 75x/menit
- RR:20x/menit
Pemeriksaan Penunjang
- WBC: 17,23(10ˆ3/ uL)
Ds :- Post Pembedahan SC Intoleransi
aktivitas
Do :
(D.0056 hal.
- Pasien Bedrest selama 24 jam Kelemahan otot 128)
TTV
- TD : 120/80 mmHg
Bedrest
- S: 36,5 0c
- N: 75x/menit
- RR:20x/menit Intoleransi Aktivitas
PRIORITAS MASALAH
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasi yang ditandai dengan
adanya luka sc kurang lebih 10 cm pada bagian perut , risiko infeksi dibuktikan
dengan adanya efek prosedur invasi , tidak terdapat adanya tanda-tanda infeksi.
(D.0142 hal. 304)
2. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedara fisik ditandai dengan pasien
mengeluh nyeri pada bagian luka post SC,pasien tampak meringis,pasien tampak
gelisah (D.0077 hal. 172)
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan imobilitas ditandai dengan bedrest selama
24 jam (D.0056 hal 128)