Professional Documents
Culture Documents
Seorang penyuluh tidak cukup hanya mengenal masyarakat sasarannya saja, tetapi juga harus
mengenal beragam kekuatan yang mempengaruhi proses perubahan, baik yang menyangkut:
lingkungan fisik, lingkungan sosial, dll. Selaras dengan itu, salah satu tugas yang harus dilakukan oleh
setiap penyuluh melaksana-kan penyuluhan adalah: pengenalan daerah kerja penyuluhan.
Bagi seorang penyuluh, pengenalan daerah kerja sebelum melaksanakan tugas merupakan
persyaratan mutlak. Sebab, hanya dengan mengenal daerah kerja penyuluhan dapat memahami:
Melalui pengenalan daerah kerja yang mendalam, seorang penyuluh tidak hanya akan mengetahui
kegiatan usaha ternak yang dilaksanakan oleh masyarakat peternak yang menjadi penerima manfaat,
tetapi melalui pengenalan daerah kerja yang mendalam, seorang penyuluh akan dapat memahami:
Lebih lanjut, melalui pengenalan daerah kerja yang mendalam, penyuluh akan dapat melihat:
1. Peluang peran bantuan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki mutu hidup masyarakat
sasarannya
2. Memilih peluang peran bantuan yang paling tepat (mudah, murah, dan benarbenar
bermanfaat),
3. Sumberdaya yang tersedia dan dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan
yang direncanakan.
Oleh sebab itu, tanpa pengenalan daerah kerja yang baik, bukan saja akan menyulitkan penyuluh
untuk menyusun program dan kalender kerja penyuluhan yang akan dilakukan, tetapi sekaligus juga
akan menyulitkan pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang telah berhasil direncanakan.
Minggu Ke-10
Secara umum, pengertian komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia, baik secara perorangan
maupun berkelompok yang bersifat umum dengan menggunakan lambing-lambang tertentu yang
berarti. Dalam kerangka penyuluhan, maka ilmu komunikasi jelas sangat diperlukan sebagai dasar
dalam mentransfer pesan yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran. Sasaran komunikasi
dalam penyuluhan perikanan adalah masyarakat desa yang pada umumnya adalah paara petani,
peternak, nelayan, dan kelurganya, oleh karena itu dengan adanya perkembanganobyek tertentu
maka akan memerlukan komunikasi yang lebih spesifik. Sebagai contoh, dibidang penyuluhan
perikanan dikenal istilah komunikasi penyulahan perikanan. Sejalan dengan perkembangan zaman,
berkembang pula ilmu komunikasi. Saat ini telah berkembang berbagai bentuk komunikasi, di
antaranya adalah komunikasi social, komunikasi bisnis, mkomunikasi hokum, komunikasi politik,
komunikasi fotografis, dan sebagainya. Komunikasi secara paradigmatis adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat
atau perilaku, baik langsung maupun tak langsung melalui media.Yang diharapkan dari adanya proses
komunikasi tersebut, yakni memberi tahu atau memberi sikap (attitude), pendapat (opinion) atau
perrilaku (behavior).
Menurut Jones (1975), pengertian dan proses komunikasi dalam bidang perikanan adalah sangat
kompleks, hal ini disebabkan karena banyak faktor yang terlibat di dalamnya. Proses komunikasi dalam
kaitannya dengan penyuluhan perikanan, menghaarapkan bahwa komunikasi yang terjadi tidak
semata-mata berpindahnnya pesan dari komunikator ke sasara atau komunikan, tetapi bagaimana
pesan tersebut dapat diterima, dimengerti oleh sasaran sehiingga timbul suatu kesadaran, yang
berlanjut keminat, keinginan untuk menimbang-nimbang dan mencoba hingga menerapkan pesan
yang disampaiakan ooleh komunikator tersebut dengan kesadarannya sendiri.
Komunikasi antar perorangan atau disebut komunikasi antar individu atau komunikasi tatap muka
dilakukan secara individu antar komunnikator dengan komunikan. Pada umumnya, komunikasi seperti
ini dilakukan secara akrab, terbuka dan tidak mengganggu bila keduanya menginginkan komnikasi
dalam waktu yang relative lebih lama karena pesan yang disampaikan perlu dimengerti benar agar
keduanya dan kepuasan di dalamnya.
Komunikasi intramanusia atau komunikasi dengan diri sendiri, juga lazim dilakukan oleh anggotaa
masyarakat. Walaupun sepintas tidak terlihat sebagai bentuk komunikasi karena terjadi dalam diri
pribadi seseorang.
Komunikasi kelompok terjadi, baik dalam masyarakat modern ataupun masyarakat pedesaan yang
lebih sederhana. Komunikasi kelompok dalam masyarakat modern cenderung lebih efektif dibanding
pada masyarakat pedesaan sederhana, hal ini dikarenakan pada masyarakaat modern umumnya
pendidikan dan pengetahuannya relatif lebih tinggi disbanding masyarakat pedesaan
Komunikasi massa umumnya dilakukan dalam jumlah yang relative banyak. Komunikasi massa
umumnya digunakan sekedar mengunggah emosi seseoraang atau hanya sekedar memberi
pengertian atau penjelasan, berupa informasi agar masyarakat mengerti tentang hal-hal yang
sebelumnya belum diketahui oleh mereka. Komunikasi sebagai suatu bentuk penyampaian pesan,
maka perlu diketahui apakah pesan yang disampaikan telah efektif sampai kepada sasaran
komunikasi. Komunikator yang baik perlu mengetahui apakah tugasnya dalam menyampaiakan pesan
pada masyarakat sasaran telah berhasil dengan baik atau sebaliknya, tidak berhasil. Untuk hal
tersebut, maka seoorang komunikator perlu melakukan evaluasi dalam bentuk umpan balik atau
feedback. Umpan balik dari komunikator ke komunikan dapat bersifat langsung (direct feed-back)
maupun tidak langsung (indirect feedback).
Umpan balik langsung dan tidak langsung digambarkan dalam gambar 1 dan gambar 2 berikut ini.
Pada gamvar diatass mnunjukan bahwa seorang komunikator perlu mengetahui secara
langsung ppesan yang disampaikan kepada komunikan apakah telah daapat diterima dengan baik dan
jelas dalam bentuk umpan balik, sehingga pesan yang diberikan selanjutnya dapat lebih diperjelas
informasinya.
Pada gambar di atas menunjukan bahwa pesan yang disampaikan kepada komunikan apakah
pesan tersebut telah mengena pada sasaran, dapat diketahui melalui adanya pihak lain yang
memberikan umpan balik pada komunikator, adanya umpan balik memberikan kesempatan atau
peluang komunikator untuk melanjutkan pesan atau memperbaiki pesan yang disampaikan sehingga
tercapai tujuan. Komunikasi dua arah atau two ways traffic communication yang efektif akan
menghasilkan umpan balik yang positif untuk kedua belah pihak. Dalam komunikasi penyuluhan,
tujuan komunikasi sudah jelas yaitu antara lain supaya apa yang kita sampaikan dapat dimengerti
dengan sebaik-baiknya dan dapat diikuti dengan gagasan maupun inovasi yang diajarkan menjadi
suatu perubahan yang mengarah pada tindakan-tindakan yang lebih produktif.
Minggu Ke-11
Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di perdesaan yang
ditumbuhkembangkan “dari, oleh dan untuk petani “, memiliki karakteristik sebagai berikut:
Dasar Penumbuhan Penumbuhan kelompoktani dapat dimulai dari kelompok/ organisasi sosial yang
sudah ada dimasyarakat yang selanjutnya melalui kegiatan penyuluhan perikanan diarahkan menuju
bentuk kelompoktani yang semakin terikat oleh kepentingan dan tujuan bersama dalam
meningkatkan produksi dan pendapatan dari usaha taninya.
1. Kebebasan, artinya menghargai kepada para individu para petani untuk berkelompok sesuai
keinginan dan kepentingannya. Setiap individu memiliki kebebasan untuk menentukan serta
memilih kelompoktani yang mereka kehendaki sesuai dengan kepentingannya. Setiap individu
bisa tanpa atau menjadi anggota satu atau lebih kelompok tani;
2. Keterbukaan, artinya penyelenggaraan penyuluhan dilakukan secara terbuka antara penyuluh
dan pelaku utama serta pelaku usaha;
3. Partisipatif, artinya semua anggota terlibat dan memiliki hak serta kewajiban yang sama dalam
mengembangkan serta mengelola (merencanakan, melaksanakan serta melakukan penilaian
kinerja) kelompoktani;
4. Keswadayaan artinya mengembangkan kemampuan penggalian potensi diri sendiri para
anggota dalam penyediaan dana dan sarana serta pendayagunaan sumber daya guna
terwujudnya kemandirian kelompoktani;
5. Kesetaraan artinya hubungan antara penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha yang harus
merupakan mitra sejajar;
6. Kemitraan artinya penyelenggaraan penyuluhan yang dilaksanakan berdasarkan prinsip saling
menghargai, saling menguntungkan, saling memperkuat, dan saling membutuhkan antara
pelaku utama dan pelaku usaha yang difasilitasi oleh penyuluh.
2. Advokasi (saran dan pendapat) kepada para petani khususnya tokoh-tokoh petani setempat
serta informasi dan penjelasan mengenai: a.
• Pengertian tentang kelompoktani, antara lain mengenai; Apa kelompoktani, tujuan serta
manfaat berkelompok untuk kepentingan usaha tani serta hidup bermasyarakat yang lebih
baik lagi.
• Proses atau langkah-langkah dalam menumbuhkan/membentuk kelompoktani,
• Kewajiban dan hak setiap petani yang menjadi anggota kelompok serta para pengurusnya,
• Penyusunan rencana kerja serta cara kerja kelompok.
3. Penumbuhan/pembentukan kelompoktani dilakukan dalam pertemuan atau musyawarah
petani yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, pamong desa, penyuluh perikanan sebagai mitra
kerja petani dan instansi terkait. Selanjutnya kesepakatan membentuk kelompoktani
dituangkan dalam berita acara pembentukan kelompoktani. Penumbuhan kelompoktani yang
mantap memerlukan kesabaran sesuai dengan tingkat kesadaran para petani yang akan
membentuknya. Pembentukan kelompoktani yang terlalu cepat atau terlalu lama dapat
mengakibatkan turunnya minat calon anggota, dan hal ini harus dihindarkan.
Dinamika merupakan tingkah laku anggota satu dengan lainnya langsung saling mempengaruhi
secara timbal balik. Atau proses berlangsungnya interaksi dan interdependensi antara anggota
kelompok yang satu dengan yang lain, anggota dengan anggota keseluruhan. Tujuan Dinamika
Kelompok Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu
memberi arah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang rasional
tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh kelompok yang menjadi kriteria pengukur
kemajuan. Tujuan dinamika kelompok :
Manfaat Dinamika Kelompok Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang
hidup dalam sebuah kelompok. Manfaat dinamika kelompok antara lain:
Unsur-unsur Dinamika Kelompok disebut juga dengan variabel atau dimensi dinamika kelompok.
Unsur-unsur dinamika kelompok terdiri dari :
1. Tujuan Kelompok Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan
anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh
seluruh anggota.
2. Kekompakan Kelompok Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal
dalam kelompok, hal ini dapat berupa : loyalitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan
keterikatan.
3. Struktur kelompok Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu
dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus
sesuai/mendukung tercapainya tujuan kelompok.
4. Fungsi Tugas Kelompok
• Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam rangka
mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya dilakukan dengan kondisi
menyenangkan, dengan kondisi yang menyenangkan dapat menjamin fungsi tugas ini
dapat terpenuhi.
• Klasifikasi fungsi tugas yaitu:
a. Koordinasi, berfungsi sebagai koordinasi untuk menjembatani kesenjangan antar
anggota
b. Informasi, berfungsi memberikan informasi kepada masing-masing anggota
c. Prakarsa, berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa anggota
d. Penyebaran, berfungsi menyebarkan hal-hal yang dilakukan kelompok kepada
masyarakat atau lingkungannya
e. Kepuasan, berfungsi untukmemberikan kepuasan pada anggota
f. Kejelasan, berfungsi menciptakan kejelasan kepada anggota seperti tujuan dan
kebutuha anggota
5. Pengembangan dan Pemeliharaan Kelompok Mengembangkan dan membina kelompok
dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan kehidupan kelompok
6. Suasana Kelompok
Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat atau apatis yang
ada dalam kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya merasa saling menerima,
saling menghargai, saling mempercayai dan bersahabat.
7. Efektivitas Kelompok
Efektifitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok dalam
mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai, semakin banyak keberhasilan,
anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan dan
kedinamisan kelompok akan semakin kuat.
8. Tekanan Kelompok
Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam kelompok yang
dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan timbul dorongan untuk
mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yan cermat, dan terukur akan dapat
mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.
9. Maksud Terselubung
Maksud terselubung adalah suatu tujuan anggota kelompok yang terselubung atau ditutup-
tutupi atau sengaja tidak diberitahukan pada anggota lainnya dalam melakukan suatu
aktivitas tertentu dalam kelompok, karena tujuan sebenarnya dari anggota kelompok
berlawanan dan bertentangan dengan tujuan kelompok yang telah disepakati bersama.
Minggu Ke-14
Programa penyuluhan perikanan disusun setiap tahun dan memuat rencana penyuluhan
perikanan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan.
Penyusunan programa penyuluhan dulakukan sebaiknya secara partisipatif untuk mengakomodasi
kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha. Inti programa adalah Rencana Kegiatan
Penyuluhan Perikanan yang disusun melalui sebuah lokakarya partisipatif berdasarkan potensi
wilayah dan masalah/kebutuhan petani serta dukungan instansi/pihak terkait. Isi dari program ini
adalah kegiatan-kegiatan utama dalam penyuluhan perikanan yang akan dilaksanakan diwilayah kerja
penyuluhan perikanan selama satu tahun.
• Perumusan Keadaan
Perumusan keadaan adalah penggambaran fakta berupa data dan informasi disuatu wilayah
pada saat program disusun yang diperoleh setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan
data. Sebelum keadaan dirumuskan, perlu dilakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis
data mengenai potensi, produktivitas dan lingkungan usaha perikanan, perilaku/tingkat
kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha, dan kebutuhan pelaku utama dalam usahanya
disuatu wilayah. Hasil analisis data dan informasi dapat digali melalui berbagi metode
partisipatfi, diantaranya PRA (Participatory Rural Appraisal), dari rencana kegiatan pelaku
utama dan pelaku usaha (RDK/RDKK) serta dari rekapitulasi programa penyuluhan setingkat
dibawahnya.
• Penetapan Tujuan
Penetapan tujuan adalah perumusan keadaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 1
(satu) tahun. Tujuan dirumuskan dengan kalimat-kalimat perubahan perilaku pelaku utama
dan pelaku usaha yang hendak dicapai. Penetapan tujuan tersebut dilakukan bersama-sama
pemerintah, pelaku utama dan pelaku usaha, serta kelembagaan pelaku utama dan pelaku
usaha sehingga rumusan tersebut berupa keinginan dan kepentingan dari kedua belah pihak.
• Penetapan Masalah
Penetapan masalah adalah perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak
tercapainya tujuan.
• Penetapan Rencana Kegiatan
Pada tahap ini dirumuskan cara mencapai tujuan, yaitu menetapkan rencana kegiatan yang
menggambarkan bagaimana tujuan bisa dicapai. Ada dua rencana yang harus disusun, yaitu:
a. Rencana kegiatan penyuluhan yang meliputi data dan informasi mengenai tujuan,
masalah, sasaran, lokasi, metode/kegiatan, waktu, lokasi, biaya dan penanggungjawab
serta pelaksana. Masalah dalam rencana kegiatan penyuluhan berupa masalah-masalah
yang bersifat perilaku, yang antara lain bisa disidik (identifikasi) berdasarkan teknik faktor
penentu.
b. Rencana kegiatan untuk membantu mengikhtiarkan pelayanan dan pengaturan yang
meliputi data dan informasi mengenai tujuan, sasaran, lokasi, kenis kegiatan, waktu,
penanggungjawab serta pelaksana. Masalah petani bersifat non perilaku antara lain
masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi sarana dan prasarana usahatani,
pembiayaan, pengaturan, pelayanan dan kebajikan pemerintah/iklim usaha yang kurang
konsudif.
Penyusunan programa penyuluhan tersebut harus memenuhi syarat yaitu: Harus terukur, Realistis ,
Bermanfaat, Dapat dilaksanakan serta dilakukan secara partisipatif, Terpadu, Transparan, Demokratis,
Dan bertanggungjawab.
Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas, dan dampak
kegiatan-kegiatan proyek/program sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan
obyektif. Setiap program kegiatan yang direncanakan seharusnya diakhiri dengan evaluasi dan dimulai
dengan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk melihat
kembali apakah suatu program atau kegiatan telah dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
dan tujuan yang diharapkan. Adapun lima ciri dalam evaluasi adalah sebagai berikut:
1. Kualitas: apakah program baik atau tidak baik, kualitas isi program, kegiatan pendidik, media
yang digunakan, penampilan pelaksana program.
2. Kesesuaian: pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat. Program tidak menyulitkan
atau membebani masyarakat, sesuai dengan tingkat teknis, sosial dan ekonomis masyarakat.
3. Keefektifan: seberapa jauh tujuan tercapai.
4. Efisiensi: penggunaan sumber daya dengan baik, dan
5. Kegunaan: kegunaan bagi masyarakat yang ikut terlibat dalam program.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu kegiatan dapat dilakukan dengan
cara penyebaran kuesioner sebelum kegiatan penyuluhan dilaksanakan dan penyebaran kuisioner
setelah kegiatan penyuluhan dilaksanakan.
Minggu Ke-15
Kelembagaan penyuluhan diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 154 Tahun
2014 Tentang Kelembagaan Penyuluhan Perikanan, Peternakan, Dan Kehutanan Kelembagaan
penyuluhan merupakan faktor penting dalam sistem penyuluhan, tanpa kelembagaan penyuluhan
maka penyelenggaraan penyuluhan tidak bisa berjalan dengan baik. Lembaga penyuluhan berperanan
dalam menyelenggarakan program penyuluhan dengan melakukan penyebarluasan teknologi dari
sumber teknologi kepada pengguna (petani) atau klien di dalam sistem sosial. Oleh karena itu lembaga
penyuluhan mulai dari pusat, propinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan tingkat desa harus menjalin
hubungan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program, baik secara fungsional maupun secara
operasional dalam penyelenggaraan penyuluhan perikanan. Menurut Alma S. Tan di dalam Valera, et
al. (1987), bahwa konsep atau pemikiran mengenai fungsi penyampaian penyuluhan (Extension
Dilevery System) dapat dilihat dari dinamika, proses dalam kerangka sistem (System framework).
Lebih lanjut menjelaskan bahwa di dalam sistem penyuluhan terdapat tiga komponen pokok/utama
yaitu: sistem penelitian, sistem perubahan dan sistem klien.
1. Sistem penelitian: adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan ilmu dan teknologi yang dapat
dimanfaatkan oleh pengguna (petani). Teknologi yang dihasilkan berupa teknologi tepat guna
sesuai dengan kondisi masyarakat lokal. (pengetahuan, ekonomi, pendidikan, kebiasaan,
tujuan dan nilai-nilai budaya).
2. Sistem perubahan: adalah suatu sistem di mana kegiatan-kegiatan lebih diarahkan pada suatu
perubahan pada sistem sosial terutama dalam transfer teknologi. Faktor dan sistem ini adalah
doktrin, kerja keras, kelembagaan, pengorganisasian program, struktur organisasi,
pendekatan atau metode; materi, agen perubah dan program pemberdayaan. Pendekatan
penyuluhan yang diorganisasikan merupakan perpaduan dan kombinasi strategis yang dari
metode-metode di dalam penyuluhan pedesaan di suatu wilayah tertentu. Antara pendekatan
yang satu dengan pendekatan lainnya tidak berdiri sendiri (Vicentre A. Martinez dan Ramiro
F. Plopino; dalam Valera, et al, 1987)
3. Sistem klien: adalah kelompok, komunitas dan masyarakat desa yang merupakan klien dari
sistem penyampaian penyuluhan. Di dalam konteks penyuluhan, klien merupakan sasaran
utama dalam pembangunan perikanan. Klien merupakan penerima informasi inovasi
teknologi sesuai kebutuhannya yang diperoleh dengan memanfaatkan saluran komunikasi
yang ada.sehingga esensi dari sistem penyampaian penyuluhan yaitu mekanisme transfer
teknologi.