Professional Documents
Culture Documents
Tugas Asbid Remaja (Penyuluhan Hiv)
Tugas Asbid Remaja (Penyuluhan Hiv)
DISUSUN OLEH :
AMALIA ( P07124223002R)
AYU DIAN PERWITA ( P07124223005R)
BEKTI WINDU SUSANTI ( P07124223006R)
NURUL HIKMAH ( P07124223025R)
NURUL ZAHARAH ( P07124223026R)
RANA ASHILAH ( P07124223030R)
RINA AGUSTINI ( P07124223031R)
SRI RAHAYU ( P07124223035R)
A. Topik
HIV/AIDS, Seks Bebas, Kehamilan Tidak Diinginkan
B. Sub Topik
Pengertian, Penyebab, Tanda dan gejala, Penularan, Pencegahan Penyakit, Pengobatan HIV/AIDS
C. SASARAN
Remaja yang berhadir di SMPN 1 Martapura.
D. TEMPAT
SMPN 1 Martapura
E. WAKTU
- Hari/ tanggal :
- Jam : 11.00 wita
F. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan Remaja yang berhadir di SMPN 1
Martapura mampu memahami tentang penyakit HIV/AIDS, Seks Bebas, Kehamilan Tidak Diinginkan
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit remaja dapat :
a. Menjelaskan pengertian hiv/aid, menjelaskan penyebab hiv/aids, mampu menyebutkan gejala
hiv/aids, Menjelaskan bagaimana penularan hiv/aids, Menjelaskan cara pencegahan hiv/aids.
b. Mengetahui dan dapat menjelaskan dampak yang terjadi karna seks bebas dan cara
mencegahnya
c. Mengetahui dan dapat menjelaskan mengenai kehamilan yang tidak diinginkan, cara
mencegahnya dan solusi jika itu terjadi
G. MATERI PENYULUHAN
Terlampir.
H. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
I. Media
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet
J. PROSES KEGIATAN
Tahap
Kegiatan Pemateri/Penyuluh Kegiatan Peserta Media
Kegiatan
Memperhatika
n
Memberikan
pertanyaan
Memperhatika
n
Evaluasi Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan Projector
materi yang telah diberikan, dan
memberi reinforcement kepada peserta
yang dapat menjawab pertanyaan.
1. Apa pengertian HIV/AIDS ?
2. Apa saja penyebab HIV/AIDS ?
3. Apa saja gejala-gejala HIV/AIDS ?
4. Bagaimana penularan HIV/AIDS bisa
terjadi?
5. Bagaimana cara pencegahan
HIV/AIDS?
MATERI PENYULUHAN
HIV/AIDS
2. PENYEBAB HIV/AIDS.
Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang menyerang sistem kekebalan tubuh
sehingga sel-sel pertahanan tubuh makin lama makin banyak yang rusak. Penderita infeksi HIV menjadi
sangat rentan terhadap semua bentuk infeksi. Pada yahap akhir, penderita tidak bisa tahan terhadap
kuman-kuman yang secara normal bisa dilawannya.
6. CARA PENCEGAHAN
Upaya untuk mencegah penularan HIV/AIDS dikenal dengan prinsip ABCD, yaitu :
A – Abstinence
Abstinence merupakan suatu upaya untuk tidak melakukan hubungan seksual, terutama bagi
seseorang yang belum menikah.
B - Be Faithful
Be Faithful merupakan suatu upaya untuk tidak berganti-ganti pasangan atau dengan kata lain
menunjukkan sikap saling setia kepada pasangannya.
C - Condom
Melakukan hubungan seksual yang aman yaitu dengan menggunakan alat pelindung atau kondom.
D - Don’t Share Syringe / Don’t Inject
Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit secara bergantian dengan orang lain,
terutama di kalangan pemakai narkoba.
E - Save Equipment
Hindari pemakaian alat / bahan tidak steril.
1. Latar Belakang
Sekarang ini seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja dan mahasiswa
di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah menurut agama dan hukum
yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan mahsiswa. Aktifitas seks bebas mungkin
sesuatu yang biasa di negara lain khususnya dalam kehidupan barat, tetapi tidak di negara kita
Indonesia. Itu sesuatu yang dilarang dalam masyarakat kita. Seks bebas mungkin membuat setiap orang
senang untuk melakukannya.
Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan kebutuhannya
yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah
tenggelam dalam lautan asmara yang mereka namakan cinta. Seks merupakan naluri alamiah yang
dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks,
tetapi juga termasuk hewan dan makhluk hidup lainnya (tumbuhan).
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya apabila
seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas atau hubungan badan
diluar nikah disebut zina.
Kegiatan seks (bersetubuh) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah yaitu
pernikahan. Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap
norma-norma (baik norma agama maupun norma-noram yang berlaku lainnya) dan merupak suatu
perbuatan dosa yang besar dan sangat berat hukumannnya. Hubungan seks diluar nikah dapat berisiko
terjadinya kehamilan diluar nikah, putus sekolah, perkawinan usia muda, pengguguran kandungan yang
dapat membahayakan dirinya sendiri, dan yang paling utama dan yang lebih mengkhawatirkan lagi
adalah terjadinya penyakit menular seksual/penyakit kelamin yang disebabkan karena melakukan
hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan.
2.Tujuan penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja SMPN 1 Martapura dapat mengerti
tentang bahaya seks bebas.
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja SMPN 1 Martapura akan dapat dan
mampu:
1. Mengerti arti dari seks bebas
2. Mengetahui faktor penyebab seks bebas
3. Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
4. Mengetahui bahaya seks bebas
3. Materi penyuluhan
1. Pengertian seks bebas
2. Faktor penyebab seks bebas
3. Cara pencegahan seks bebas
4. Bahaya seks bebas
4. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
5. Media
1. LCD
2. Laptop
3. leaflet
6.Kegiatan penyuluhan
1. 3 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan
seks bebas
Menjelaskan tentang faktor Memperhatikan
penyebab seks bebas
Menjelaskan tentang pencegahan Memperhatikan
sex bebas
Menjelaskan Bahasa seks bebas
Memberi kesempatan kepada Memperhatikan
peserta untuk bertanya
8.Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan Ruang Kelas SMPN 1 Martapura
3) Pengorganisasian penyelenggara dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi.
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi Hasil
Lampiran materi
Seks Bebas
A. Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya apabila
seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas atau hubungan badan
diluar nikah disebut zina.
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah dan juga hubungan kelamin
yang dilakukan secara bebas yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan karena ada beberapa
tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan hubungan seks yaitu:
* Pegangan tangan
* Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
* Ciuman bibir (kiss franc)
* Pelukan
* Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
* Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
* Melakukan hubungan seks
Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka berlindung, hubungan seks
pada umumnya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan bahkan ada yang berganti-ganti pasangan.
Sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas dan menggunakan metode coitus
interuptus.
1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang diberikan
orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari
keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya
yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan
serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat
bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang didominasi oleh pelacur,
preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi remaja di lingkungan tersebut.
3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah kepada hal
negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia
remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul,
gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan
bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai
sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi
korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.
Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak muda/remaja kita terutama di kota-
kota besar kian semakin mengkhawatirkan orang tua. Orang tua jadi pusing tujuh keliling. Mereka tidak
mampu lagi membendung pola tingkah anak muda sekarang.
Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu akan mengurangi keimanan kepada
Tuhan dan cenderung membawa mereka untuk melakukan sesuatu yang salah. Tetapi banyak orang tidak
tahu atau tidak memikirkan tentang itu. Mereka terlalu bernafsu untuk melihat gambar-gambar itu semua.
Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan dengan cara:
5. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah
penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
1. Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena dengan seks
bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus dengan belajar saat di sekolah dan
hanya memikirkan pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di tempat-tempat romantic,
makan malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus sekolah karena malas belajar dan
hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah patah hati, pasti malas umtuk melakukan
kegiatan apapun.
Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita memiliki bayangan, kira-kira
pekerjaan apa yang paling mungkin kita kerjakan untuk membiayai keluarga kita? Sementara pada
sisi yang lain, bekal untuk berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak, mungkin belum kita miliki.
Jika, setelah kita analisis ternyata kita belum siap untuk menjadi orang tua di usia muda, maka lebih
baik tidak usah pacaran terlebih dahulu. Maka, bahwa di usia muda lebih baik kita menghindari
pacaran terlebih dahulu agar waktu yang kita miliki dapat betul-betul kita maksimalkan untuk
mempersiapkan masa depan kita.
6. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur,
Syphilis HIV/AIDS dll)
Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner. Dan karena belum ada
pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti pasangan. Keadaan ini akan memperparah
terjadinya penyakit menular seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis
maupun AIDS. PMS sering berakhir denga n penyakit komplikasi seperti kemandulan atau
infertilitas.
b. Herpes
Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan,Gejala timbul
antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini,Gejala awal muncul,
seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair Dalam 5-10 hari gejala
hilang Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat
c. Infeksi Jamur
Disebabkan oleh jamur ,Menyebabkan kegiatan berwarna merah dibawah kulit pria yang
tidak disunat
d. Syphilis
Disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah berhubungan intim
dengan penderita penyakit ini luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih
tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus
akan menetap padfa tubuhdan penyakit dapat muncul berupa lece t-lecet pada seluruh tubuh.
Lecet-lecet ini akan hilang juga dan virus akan menyerang bagian tubuh lain shypilis dapat
disembuhkan pada tiap tahapabn dengan penicillin
e. HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup kita meskipun kita
menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia masih tidak bisa dihindari.
Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba menghindarinya.AIDS merupakan kumpulan
gejala akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh. Diakibatkan oleh serangan virus HIV,Timbul
karena sering berganti pasangan seksual. Juga dapat melalui transfusi darah, jarum suntik, luka,
maupun penularan dari ibu ke bayi.
DAFTAR PUSTAKA
http://workshopsalamaa.wordpress.com/2007/04/11/seks-bebas-remaja-indonesia-merajalela
http://ruuappri.blogsome.com/2006/05/23/mengatasi-perilaku-seks-bebas-2/
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=19232
http://www.healthac.org/shortguides/shortguides_indonesian.html
MATERI PENYULUHAN
SEKS BEBAS
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang dimulai
umur 8 – 14 tahun (Agustiani:2006). Mengutip pandangan Sarlito W.Sarwono dalam buku yang berjudul
Psikologi Remaja,bahwa pada masa pubertas inilah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti dari
hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar dalam segala hal. Tak
heran apabila beberapa diantara mereka seringkali mengambil keputusan yang berisiko hanya untuk
merasakan hal-hal yang belum mereka ketahui, termasuk misteri seksualitas. Banyak diantara mereka yang
merasakan tidak sabar akan hal tersebut.
Di era globalisasi seperti yang kita alami saat ini, remaja harus terselamatkan dari dampak negatif
globalisasi. Globalisasi memiliki arti mendunia yang ibaratnya kebebasan. Banyak kebudayaan-kebudayaan
asing yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita yang
ketimuran(http://da-pe-t.blogspot.co.id). Sebagai contoh kebudayaan seks bebas yang marak terjadi di
budaya barat yang tidak cocok dengan kebudayaan kita serta bertolakbelakang dengan dasar negara kita,
Pancasila.Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang.Istilah “bebas” yang dimaksud
adalah melewati batas-batas norma yang ada.Masalah seks bebas ini sering muncul baik di lingkungan
maupun di media massa.
Pada saat ini kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkkaatirkan. Sebanyak 63%
remaja sudah pernah melakukan hubungan seks dengan kekasihnya maupun orang sewaan untuk
memuaskan hawa nafsu mereka (daerah.sindonews.com). Hal ini terbukti pada saat Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI) dan Kemenkes melakukan survei pada Oktober 2013 dilansir dari data
m.kompasiana.com. Persentase yang cukup besar ini sangat memprihatinkan dan menarik perhatian.
Terlebih hal tersebut dilakukan rata – rata dalam hubungan yang belum sah.
C. Materi
1. Pengertian kehamilan tidak diinginkan
2. Penyebab kehamilan tidak diinginkan
3. Dampak kehamilan tidak diinginkan
4. Pencegahan kehamilan tidak diinginkan
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. Media
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet
4.
F. Kegiatan
NO WAKTU TAHAP PENYULUH PESERTA METODE MEDIA
KEGIATAN
1. 5 menit Pembukaan - Memberi -Menjawab Ceramah
salam/memperkenalkan salam
diri -Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan
2. 20 menit Isi - Menyampaikan materi Memperhatikan Ceramah Power
pembelajaran dan point
- Pengertian kehamilan mendengarkan
tidak diinginkan
- Penyebab kehamilan
tidak diinginkan
- Dampak kehamilan
tidak diinginkan
Pencegahan kehamilan
tidak diinginkan
3. 5 menit Penutup - Memberikan - Peserta Ceramah
kesempatan pada bertanya
peserta untuk bertanya - Mendengarkan
- Menyimpulkan hasil - Menjawab
kegiatan
- Mengucapkan salam
G. EVALUASI
Evaluasi dilakukan selama proses berlangsung dan setelahnya.
Bentuk evaluasi adalah pertanyaan lisan.
Butir soal :
1. Jelaskan pengertian dari kehamilan tidak diinginkan !
2. Sebutkan penyebab kehamilan tidak diinginkan !
3. Sebutkan dampak kehamilan tidak diinginkan !
4. Bagaimana pencegahan dari kehamilan tidak diinginkan ?
Jawaban :
1. Pengertian kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan yang tidak diinginkan mengandung arti sebagai
kehamilan yang terjadi saat salah satu atau kedua belah pihak dari pasangan tidak menginginkan anak sama
sekali
2. Penyebab kehamilan tidak diinginkan
a. Melakukan hubungan seksual pra nikah
b. Tindakan pemerkosaan/kekerasan seksual
c. Kegagalan dalam pemakaian alat kontrasepsi
d. Kurangnya ekonomi
3. Dampak Kehamilan Tidak Diinginkan
a. Terganggunya psikologis pada usia remaja
b. Meningkatkan Resiko lahir mati
c. Kelahiran prematur
d. Pengeluaran dari sekolah (terputusnya sekolah)
e. Aborsi
4. Pencegahan Kehamilan tidak diinginkan
a. Peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi/pendidikan seks di lingkup keluarga, sekolah, dan
masyarakat
b. Cara yang paling efektif adalah tidak melakukan hubungan seksual sebelum nikah.
c. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti OR, seni dan keagamaan.
d. Hindari perbuatan-perbuatan yang akan menumbulkan dorongan seksual, seperti meraba-raba
tubuh pasangannya dan menonton video porno.
e. Memperoleh informasi tentang manfaat dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.
f. Mendapatkan keterangan tentang kegagalan alat kontrasepsi dan cara penggunaanya.
g. Untuk pasangan remaja yang sudah menikah sebaiknya memakai cara KB yang kegagalannya rendah
seperti sterilisasi, susuk KB, IUD, Suntikan
LAMPIRAN MATERI
Beberapa resiko medis akibat dari kehamilan pada usia dini, diantaranya :
1. Rahim (uterus) baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20 th, karena baru pada usia ini fungsi
hormonal melewati masa kerjanya yang maksimal.
2. Sistem hormonal belum stabil maka terjadi ketidakteraturnya menstruasi hal yang sama terjadi bila
remaja tersebut tersebut mengalami kehamilan ketidakteraturan tersebut membuat kehamilan menjadi
tidak stabil, mudah terjadi perdarahan, terjadilah abortus atau kematian janin.
3. Terlalu dininya usia kehamilan dan persalinan memperpanjang kehamilan rentang reproduksi aktif. Hal
ini akan meningkatkan resiko timbulnya kanker leher rahim dikemudian hari.
4. Kebanyakan Kehamilan remaja, pada usia 16 tahun jarang menghasilkan bayi yang sehat.
KTD atau kehamilan tidak diinginkan merupakan kehamilan saat dimana salah satu atau kedua
belah pihak dari pasangan tidak menginginkan terjadinya kehamilan sama sekali atau kehamilan yang
sebenarnya diinginkan tapi tidak pada saat itu. KTD sebenarnya dapat pula terjadi pada pasangan yang telah
menikah karena pasangan tersebut belum merencanakan kehamilan. Namun, kasus KTD yang kini menjadi
sorotan publik dan menjadi perhatian yaitu kasus KTD yang terjadi pada remaja.
A. Penyebab terjadinya KTD
1. Pemerkosaan
2. Seks bebas atau seks pranikah
3. Kegagalam memakai alat kontrasepsi
4. Kepercayaan terhadap mitos – mitos seperti berhubungan seksual sekali tidak akan menyebabkan
kehamilan, minum alkohol dan lompat-lompat pasca berhubungan seksual dapat menyebabkan
sperma tumpah kembali sehingga tidak akan menyebabkan kehamilan.
5. Pengaruh lingkungan.
Masa remaja merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai
dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Pola tingkah laku remaja
dipengaruhi oleh pertumbuhan sosial dan pola kehidupan masyarakat yang nantinya menentukan
kehidupan pribadi remaja. Beberapa karakteristik remaja yang berpotensi menyebabkan terjadinya
KTD:
1. Masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri, sehingga pengaruh
lingkungan yang tidak baik dan kurangnya informasi yang benar menyebabkan permasalahan
termasuk KTD.
2. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok
3. Senang berksperimentasi
4. Ketidakstabilan emosi
5. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua
6. Kegelisahan karena banyak hal yang diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya
7. Senang bereksplorasi
B. Dampak KTD pada remaja
1. Tekanan psikologis (sanksi sosial)
2. Putus sekolah
3. Keretanan terjadinya gangguan pada kesehatan organ reproduksi
4. Perasaan malu hingga depresi
5. Sensitif atau mudah marah
6. Peningkatan kasus aborsi tidak aman yang mengancam kesehatan akibat terjadinya infeksi yang
dapat meng-akibatkan peradangan dan risiko kemungkinan terjadinya mandul bahkan kematian