You are on page 1of 11

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA MELALUI

PEMBERIAN REWARD PESERTA DIDIK SMKN 3 PINRANG


PASCA COVID

Efforts to Increase Motivation to Study Physics through Providing Rewards


to Students of SMKN 3 Pinrang Post-Covid

Sukmawati Said
Universitas Negeri Makassar
sukmawatisaid690@gmail.com

Ihfa Indira Nurnaifah


STKIP Darud Da’wah wal Irsyad Pinrang
ihfaindirrr@gmail.com

Sharijuddin Muh. Saleh


STKIP Darud Da’wah wal Irsyad Pinrang
sharijuddinMS@gmail.com

ABSTRACT
This research is a classroom action research that aims to increasing motivation to learn
physics through giving post-covid rewards to students at SMKN 3 Pinrang. This research was
conducted in the odd semester of the 2022/2023 Academic Year through 2 cycles, where each
cycle consisted of four stages, namely planning, implementing, observing and reflecting. The
instruments used to collect data are questionnaires and observation sheets. The application of
rewards at SMKN 3 Pinrang is carried out by giving praise in the form of flattery sentences
and additional points of value to students who dare to answer educator questions, do
assignments well, and actively ask questions during the learning process. In addition, the
reward that is applied is also the provision of prizes in the form of stationery to students who
excel. While the learning motivation of students before class action is at less qualification with
a percentage of 39%. After the application of giving rewards, students' learning motivation
increased rapidly with a percentage of 71.56% or in the very good category. And increasing
in cycle II with a percentage of 81.33% which is also in the very good category. Thus, efforts
to provide rewards can increase the learning motivation of students at SMKN 3 Pinrang.
Keywords: Increase, Motivation to learn, Rewards

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi belajar fisika melalui pemberian reward peserta didik SMKN 3 Pinrang pasca covid.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2022/2023 melalui 2 siklus, di
mana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket dan lembar
observasi. Penerapan reward di SMKN 3 Pinrang ini dilakukan dengan memberi pujian berupa
kalimat-kalimat sanjungan dan tambahan poin nilai kepada peserta didik yang berani menjawab

94
pertanyaan pendidik, mengerjakan tugas dengan baik, dan aktif bertanya selama proses
pebelajaran. Selain itu, reward yang diterapkan juga pemberian hadiah berupa alat tulis kepada
peserta didik yang berprestasi. Sedangkan motivasi belajar peserta didik sebelum tindakan
kelas berada pada kualifikasi kurang dengan persentase 39%. Setelah penerapan pemberian
reward motivasi belajar peserta didik meningkat pesat dengan persentase 71,56% atau pada
kategori sangat baik. Dan semakin meningkat pada siklus II dengan persentase 81,33% juga
berada pada kategori sangat baik. Dengan demikian, upaya pemberian reward dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik SMKN 3 Pinrang.
Kata Kunci: Motivasi Belajar, Peningkatan, Reward

A. PENDAHULUAN menggunakan media handphone.


Pada tahun 2020 lalu, terjadi perubahan Pasalnya, ketika pembelajaran sementara
besar di dunia akibat wabah covid-19, berlangsung banyak peserta didik yang
termasuk di bidang pendidikan. Kegiatan tidak fokus karena sibuk dengan kegiatan
pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, lain, misalnya menggunakan sosial media
dimana para peserta didik menerima ketika guru menjelaskan. Peserta didik
pelajaran di rumah masing-masing sibuk dengan game online, tiktok,
dengan memanfaatkan teknologi internet. facebook, instagram, dan aplikasi lainnya
Pembelajaran Daring merupakan sehingga motivasi belajar peserta didik
pembelajaran yang berlangsung di dalam jadi semakin menurun.
jaringan dimana pengajar dan yang diajar Pengertian motivasi adalah perubahan
tidak bertatap muka secara langsung. energi dalam diri seseorang yang ditandai
Menurut Isman pembelajaran Daring dengan munculnya “feeling” dan
adalah pemanfaatan jaringan internet didahului dengan tanggapan terhadap
dalam proses pembelajaran (Pohan, adanya tujuan (Kompri, 2015). Motivasi
2020). tidak dapat dilihat dengan kasat mata
Akan tetapi, proses belajar mengajar melainkan dapat diwujudkan melalui
menggunakan metode daring ini ternyata tindakan yang dilakukan berupa
menimbulkan masalah baru, yaitu rangsangan, dorongan dan pembangkit
menurunkan motivasi belajar peserta didik. tenaga munculnya suatu tingkah laku
Hal tersebut dikarenakan banyaknya peserta tertentu (Rifa’i, 2018).
didik yang tidak memahami materi yang Adapun ciri-ciri motivasi belajar, adalah
disampaikan, terlebih lagi gangguan (Dwita, 2018):
koneksi yang membuat informasi terputus-
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
putus (Sanjata et al., 2022). Selain itu, ada
b. Adanya dorongan dan kebutuhan
banyak gangguan yang sulit untuk
dalam belajar
dihindari terutama bagi peserta didik yang

95
c. Adanya harapan dan cita-cita masa seseorang giat dalam usahanya untuk
depan memperbaiki atau meningkatkan prestasi
d. Adanya penghargaan dalam belajar yang telah di capainya (Kompri, 2017).
e. Adanya kegiatan menarik dalam
Pemberian reward dapat dilakukan secara
belajar
fisik maupu non fisik. Pemberian reward
f. Adanya lingkungan kondusif,
pada anak usia sekolah perlu
sehingga memungkinkan peserta
dikembangkan. Pemberian reward tidak
didik dapat belajar dengan baik.
selamanya dilakukan dengan pemberian
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi materi akan tetapi bisa juga dengan kata-
motivasi belajar diantaranya sebagai kata yang baik berupa pujian
berikut (Dimyati, 2013): (Dalimunthe, 2017).

a. Cita-cita atau aspirasi peserta didik Reward merupakan respon terhadap suatu
perilaku yang dapat meningkatkan
b. Kondisi peserta didik
kemungkinan terulang kembali perilaku
c. Kondisi lingkungan peserta didik tersebut. Reward dapat dilakukan secara
verbal atau non verbal dengan prinsip
d. Upaya guru dalam membelajarkan
kehangatan, keantusiasan dan
peserta didik.
kebermaknaan (Pertiwi, 2014). Sohimin
Setelah berakhirnya masa paceklik (2014) menyebutkan bahwa reward
tersebut, bentuk pembelajaran kembali adalah segala yang diberikan guru berupa
aktif di sekolah. Akan tetapi menyisakan penghormatan yang menyenangkan
motivasi belajar yang menurun. Salah satu peserta didik atas dasar hasil baik yang
upaya yang dapat dilakukan untuk telah dicapai dalam proses pendidikan
mengembalikan motivasi belajar peserta tujuannya memberikan motivasi kepada
didik pasca covid adalah dengan peserta didik agar dapat melakukan hal
pemberian Reward (Sardi et al., 2017). yang terpuji dan berusaha untuk
meningkatkan prestasi.
Reward sebagai alat pendidikan diberikan
ketika seorang anak melakukan sesuatu Amir Dien Indrakusuma dalam Anggriani
yang baik, atau telah berhasil mencapai (2017) mengungkapkan bahwa reward
sebuah tahapan perkembangan tertentu, dapat dibedakan menjadi empat macam,
atau tercapainya sebuah target. Selain yaitu pujian, penghormatan, hadiah, dan
motivasi, reward juga bertujuan agar

96
tanda penghargaan. Penggunaan Muhammadiyah Sekampung tahun
penguatan (reinforcement) di kelas dapat pelajaran 2020/2021.
memberikan motivasi kepada peserta 3. Sri Wahyuni (2021) dalam penelitian
didik, pengontrol atau pengubah perilaku berjudul Penerapan Reward Dalam
yang kurang baik (Djamarah, 2015). Meningkatkan Motivasi Belajar
Peserta didik Pada Mata Pelajaran Fiqh
Beberapa penelitian sebelumnya yang
Kelasviii Di Madrasah Tsanawiyah Al-
membahas hal serupa antara lain:
Jauharen Kota Jambi memperoleh
1. Kajian Yopi Nisa Febianti, 2018 yang hasil penelitian dengan adanya
berjudul Peningkatan Motivasi Belajar penerapan reward membuat peserta
dengan Pemberian Reward dan didik menjadi lebih aktif dalam
Punishment yang Positif menemukan pembelajaran fiqh. Peserta didik
bhwa reward dan punishment dalam menjadi lebih termotivasi, senang dan
pembelajaran harus diberikan sebab lebih percaya diri.
Penghargaan dan hukuman adalah
Sekarang ini masih dijumpai guru
bagian dari penguatan pendidik untuk
mengabaikan hal-hal kecil seperti
meningkatkan motivasi belajar peserta
kurangnya memberi suatu penghargaan
didik. Belajar di kelas akan lebih
kepada peserta didik, atau memberikan
menyenangkan, juga motivasi peserta
reward kepada peserta didik yang
didik dapat meningkat jika reward dan
berprestasi, seperti cara mengajar dimana
punishment yang diberikan merupakan
guru memberikan materi pembelajaran
tindakan positif.
dengan menggunakan reward terhadap
2. Irham Muammar (2020) dalam
kebaikan ketika murid bisa melakukan
penelitian berjudul Pengaruh
sesuatu dengan hasil ketekunannya
Pemberian Reward Terhadap Motivasi
(Wahyuni, 2021).
Belajar Peserta didik Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Al-Islam Di Smp Penulis telah melakukan observasi di
Muhammadiyah Sekampung Lampung SMKN 3 Pinrang dan mendapatkan
Timur Tp.2020/2021 menemukan informasi bahwa setelah pandemic
terdapat pengaruh antara pemberian berakhir, sekolah perlahan-lahan mulai
reward terhadap motivasi belajar pada diaktifkan kembali seperti sedia kala.
mata pelajaran pendidikan Al-Islam Kegiatan pembelajaran dilakukan secara
peserta didik kelas VIII SMP tatap muka di dalam kelas, akan tetapi

97
motivasi peserta didik terkhusus untuk perbaikan dari siklus I. Skema penelitian
pembelajaran fisika di masih sangat ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
kurang. Akan tetapi guru belum
Perencanaan
menerapkan metode pemberian reward
sebagai pemicu motivasi peserta didik.
Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
Pengamatan
untuk meningkatkan motivasi belajar
fisika melalui pemberian reward peserta
Perencanaan
didik di SMKN 3 Pinrang pasca Covid.

Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS II
US II
Pengamatan
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian tindakan
Gambar 1. Skema Penelitian
kelas dengan pendekatan kuantitatif.
Instrumen yang digunakan dalam
Tindakan yang diberikan dalam penelitian
penelitian ini berupa lembar observasi dan
ini adalah penerapan metode pemberian
angket. Penelitian ini menggunakan
reward dengan tahapan perencanaan,
analisis deskriptif kualitatif yaitu mencoba
tindakan, observasi, dan refleksi dalam
menggambarkan keadaan yang sebenarnya
bentuk spiral. Penelitian ini dilakukan
dan dideskripsikan dalam bentuk narasi
secara kolaboratif antara guru dan peneliti
sesuai hasil pengamatan. Data juga
untuk meningkatkan motivasi belajar
dianalisis menggunakan deskriptif
fisika peserta didik melalui pemberian
kuantitatif yang bertujuan untuk
reward. Peneliti dan guru bekerjasama
mengetahui peningkatan hasil belajar dari
dalam merencanakan, melaksanakan,
perlakuan yang diberikan guru. Tujuannya
mengobservasi, dan merefleksi tindakan
yaitu untuk mengetahui peningkatan
yang akan dilakukan.
motivasi belajar anak setelah pemberian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus reward. Rumus yang digunakan dalam
untuk melihat peningkatan motivasi analisis data deskriptif kuantitatif
melalui pemberian reward. Setiap siklus sederhana untuk mencari presentase,
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, mengacu pada pendapat Anas Sudjiono
observasi (pengamatan) dan refleksi. (2006), yaitu :
Siklus II merupakan lanjutan sebagai

98
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 Sesuai dengan hasil observasi awal
𝑃= × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 diketahui bahwa permasalahan yang
muncul adalah kurangnya motivasi belajar
Selanjutnya data kuantitif tersebut
fisika peserta didik karena tidak adanya hal
ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat
yang dapat memacu motivasi pada saat
kualitatif. Setelah diperoleh perhitungan
proses pembelajaran. Selama ini guru
tersebut, kemudian ditafsirkan sebagai
menoton dalam mengajar yakni hanya
berikut:
memberikan ceramah dan tugas latihan.
Tabel 1. Kriteria Motivasi Belajar Akibatnya, peserta didik lebih banyak
Peserta Didik
pasif, hanya mendengarkan materi dari
No Persentase Kualifikasi
guru kemudian dicatat. Ketika guru
1 76 % - 100% Sangat Tinggi
memberikan pertanyaan, peserta didik
2 56 % - 75 % Tinggi
akan menjawab secara bersama-sama dan
3 40 % - 55 % Cukup tidak berani menjawab pertanyaan secara
4 < 40 % Kurang individu. Sebagian lainnya asyik sendiri
dan tidak memperhatikan guru. Sebelum
pelaksanaan tindakan, peneliti
C. HASIL PENELITIAN
membagikan angket untuk mengukur
1. Deskripsi Pratindakan
motivasi awal peserta didik. Hasil yang

Sebelum melakukan penelitian tindakan diperoleh terlihat pada tabel 2 berikut.

kelas ini, peneliti terlebih dahulu meminta Tabel 2. Data Motivasi Awal
izin kepada Kepala Sekolah untuk Peserta Didik
Nomor Nama Skor
melaksanakan penelitian di SMKN 3
Pinrang. Setelah mendapat izin dari Kepala 1 AA 30

Sekolah, peneliti kemudian melakukan 2 AF 32


wawancara dengan guru mata pelajaran 3 AI 31
Fisika untuk terkait penerapan pemberian 4 AP 30
reward pada peserta didik. Selain
5 AD 27
melakukan wawancara, peneliti juga
6 AR 28
sekaligus melakukan konsultasi terkait
pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan 7 CRL 26

pada saat penelitian. 8 FR 33

99
9 IW 33 2 AF 55

10 MAI 27 3 AI 51

11 MA 29 4 AP 55

12 MAS 30 5 AD 41

13 MR 29 6 AR 62

14 MT 32 7 CRL 55

15 RFS 30 8 FR 52

16 RW 30 9 IW 53

17 SN 29 10 MAI 62

18 YL 26 11 MA 43

Rata-rata 29,556 12 MAS 55

Persentase 39 % 13 MR 59

14 MT 59

15 RFS 58
Dari data pada tabel 2 di atas diketahui
16 RW 56
bahwa perolehan skor motivasi belajar
17 SN 58
peserta didik adalah 39% atau dalam
kategori kurang. Perolehan ini 18 YL 39

menunjukkan bahwa motivasi belajar Rata-rata 53,78


fisika peserta didik. Persentase 71,7 %

Angket diberikan pada akhir siklus I Dari data pada tabel 3 di atas diketahui
kepada 18 orang peserta didik. Angket bahwa perolehan skor motivasi belajar
berisi penyataan yang sama seperti angket peserta didik pada akhir siklus I adalah
yang dibagikan pada prasiklus. Hasil dari 71,7% dengan rata-rata skor 53,78 atau
angket ini dapat dilihat pada tabel 3 berikut dalam kategori tinggi. Perolehan ini
ini. menunjukkan bahwa motivasi belajar
fisika peserta didik sangat baik dengan
Tabel 3. Data Motivasi Peserta Didik
Siklus I adanya pemberian reward. Dibandingkan
Nomor Nama Skor dengan skor angket pada prasiklus, dapat
1 AA 55 dikatakan bahwa motivasi belajar fisika
peserta didik meningkat drastis.

100
Penelitian dilanjutkan kembali ke siklus II. Persentase 81,33 %
Angket diberikan pada akhir siklus II.
Angket dibagikan kepada 18 orang peserta
Dari data pada tabel 4.8 di atas diketahui
didik. Angket berisi penyataan yang sama
bahwa perolehan skor motivasi belajar
seperti angket yang dibagikan pada
peserta didik pada akhir siklus II adalah
prasiklus dan siklus I. Hasil dari angket ini
81,33% dengan rata-rata skor 61 atau
dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
dalam kategori tinggi. Perolehan ini
Tabel 4. Data Motivasi Peserta Didik menunjukkan bahwa motivasi belajar
Siklus II
Nomor Nama Skor fisika peserta didik sangat baik dengan
adanya pemberian reward. Dibandingkan
1 AA 59
dengan skor angket pada prasiklus dan
2 AF 60
siklus I, dapat dikatakan bahwa motivasi
3 AI 56
belajar fisika peserta didik terus
4 AP 59 meningkat.
5 AD 57
D. PEMBAHASAN
6 AR 64 Penelitian ini dimulai dengan observasi
7 CRL 63 awal sebagai latar belakang dilakukannya
8 FR 63 tindakan, pada observasi awal tersebut

9 IW 59 diketahui setelah pandemik berakhir


motivasi belajar peserta didik di SMKN 3
10 MAI 59
Pinrang ini sangat rendah. Hal ini
11 MA 66
disebabkan karena kurangnya hal-hal yang
12 MAS 63 dapat memicu motivasi belajar. Penelitian
13 MR 58 kemudian dilanjutkan dengan observasi
14 MT 62 lanjutan atau observasi prasiklus,

15 60 observasi ini dilakukan untuk mencari tahu


RFS
seberapa besar motivasi awal peserta didik
16 RW 67
dan seperti apa penerapan reward oleh
17 SN 60
guru sebelum kelas yang menjadi subjek
18 YL 63 penelitian diberi tindakan. Dari hasil
Rata-rata 61 observasi prasiklus ini diketahui bahwa
motivasi belajar peserta didik dalam

101
kategori kurang. Perbandingan motivasi mendapatkan nilai yang baik. Tujuannya
belajar sebelum dan setelah diberi tindakan supaya bisa memperoleh hadiah berupa
dapat dilihat pada gambar 2 berikut. alat tulis seperti yang dijanjikan peneliti
(pendidik). Bahkan beberapa peserta didik
Motivasi Belajar setelah selesainya siklus I ada yang
mengirimkan pesan via whatsapp yang
Persentase (%)

100 81.33
71.56
menyatakan bahwa ia sangat senang
39
50
dengan metode pembelajaran seperti yang
0 dilakukan peneliti. Peserta didik tersebut
Prasiklus Siklus I Siklus II
bahkan sudah tidak sabar untuk belajar

Gambar 2. Diagram Motivasi Belajar fisika lagi. Hal ini membuktikan bahwa
dengan ransangan-ransangan berupa
Dari histogram pada gambar 2 di atas, pujian, tepuk tangan dan hadiah dapat
terlihat bahwa sebelum pemberian meningkatkan motivasi belajar peserta
tindakan, motivasi belajar peserta didik didik.
masih rendah dan setelah proses
pembelajaran dengan penerapan
E. KESIMPULAN DAN SARAN
pemberian reward ternyata motivasi
Kesimpulan
belajar peserta didik meningkat drastis.
Dari hasil wawancara dengan beberapa Dari hasil penelitian yang diperoleh maka
peserta didik diketahui bahwa peserta kesimpulan yang dapat ditarik adalah
didik sangat senang dengan pujian dan bahwa motivasi belajar peserta didik
hadiah. Ucapan-ucapan yang sebelum tindakan kelas berada pada
menyenangkan membuat mood belajar kualifikasi kurang dengan persentase 39%.
mereka meningkat. Ketika diberi tepuk Setelah penerapan pemberian reward
tangan atau sorakan pujian dari teman- motivasi belajar peserta didik meningkat
temannya itulah yang memacu peserta pesat dengan persentase 71,56% atau pada
didik untuk terus unjuk keberanian. Ketika kategori sangat baik. Dan semakin
teman yang lain mendapatkan hadiah meningkat pada siklus II dengan
berupa alat tulis atas prestasinya maka persentase 81,33% juga berada pada
yang lain juga menginginkan hal serupa. kategori sangat baik. Dengan demikian,
Maka peserta didik tersebut berusaha upaya pemberian reward dapat
belajar semaksimal mungkin untuk

102
meningkatkan motivasi belajar peserta Dwita, Konita Dian, Ade Irma Anggraeni
dan Kalimaru. 2018. Pengaruh
didik di SMKN 3 Pinrang.
Home Visit Dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Peserta didik
Saran Di Sdit Harapan Bunda Purwokerto.
Prwokerto: Jurnal Ekonomi, Bisnis,
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti dan Akuntansi (JEBA),
(Purwokerto: Universitas Jendral
terkait hasil penelitian ini adalah:
Soedirman), Vol. 20, No. 1.
Febianti, Yopi Nisa. 2018. Peningkatan
1. Metode pemberian reward sebaiknya Motivasi Belajar dengan Pemberian
diterapkan di SMKN 3 Pinrang karena Reward and Punishment yang
Positif. Jurnal Edunomic, 6 (2).
telah terbukti dapat meningkatkan Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran
motivasi belajar fisika. Meningkatnya Perspektif Guru dan Peserta didik.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
motivasi belajar fisika diharapkan dapat Muammar, Irham. 2020. Pengaruh
pula meningkatkan hasil belajar fisika Pemberian Reward terhadap
Motivasi Belajar Peserta didik pada
peserta didik. Mata Pelajaran Pendidikan Al-
2. Untuk penelitian berikutnya, sebaiknya Islam di SMP Muhammadiyah
Sekampung Lampung Timur
reward yang diterapkan tidak hanya Tp.2020/2021. Skripsi. Institut
pujian, hadiah alat tulis, atau pun Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
Nurnaifah, I. I., Akhfar, M., & Nursyam,
tambahan poin melainkan sesuatu yang N. (2022). Pengaruh Gaya Belajar
lebih besar nilainya seperti beapeserta terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa.
Al-Irsyad Journal of Physics
didik atau kesempatan studi tour ke Education, 1(2), 84-92.
instansi yang menarik dan sebagainya. Pertiwi, Suandewi Paramita. 2014.
Penerapan Konseling Behavioral
dengan Teknik Pemberian Reward
untuk Meningkatkan Motivasi
F. DAFTAR PUSTAKA Belajar Peserta didik Kelas VIII A3
Anggriani, Siska. 2017. Upaya SMP Negeri 2 Sawan Tahun Ajaran
Peningkatan Motivasi Dan Hasil 2013/2014. E-Journal Undiksa, 2
Belajar Peserta didik Melalui (1).
Pemberian Reward Pada Mata Pohan, A. E. 2020. Konsep
Pelajaran Matematika Kelas V SD N Pembelajaran Daring Berbasis
6 Metro Utara Tahun Pelajaran Pendekatan Ilmiah.
2016/2017. Skripsi. Institut Agama books.google.com.S
Islam Negeri (IAIN) Metro. Rifa’i, Moh. Hanif. 2018. Penerapan
Dimyati dan Mujiono. 2013. Belajar dan Reward dalam Peningkatan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Motivasi Belajar Peserta didik pada
Cipta. Mata Pelajaran Fikih Kelas VIII di
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan MTs Sunan Kalijogo Malang.
Zain. 2015. Strategi Belajar Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

103
Keguruan Universitas Islam Negeri Sardi, A., Kalsum, K., Rauf, W., &
Maulana Malik Ibrahim. Malang. Hasyim, S. (2023). Enhancing
Sanjata, A. R. M. P., Sardi, A., & Students’ Writing Skills through the
Muchtar, J. (2022). Peningkatan Implementation of the Seven
hasil belajar melalui model Nucleus Approach in Teaching
pembelajaran tutor sebaya setting Tenses. SELTICS, 6(1), 39-47.
kooperatif. Al-Irsyad: Journal of Sohimin, Aris. 2014. Model
Education Science, 1(2), 118-125. Pembelajaran Inovatif dalam
Sardi, A., Ahmad, A. K., & Rauf, F. A. Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
(2022). Peningkatan Hasil Belajar Ruzz Media.
PKn Tentang Keragaman Suku dan Wahyuni, Sri. 2021. Penerapan Reward
Agama di Negeriku Menggunakan Dalam Meningkatkan Motivasi
Model Pembelajaran Teams Games Belajar Peserta didik Pada Mata
Tournament (TGT). Al-Irsyad: Pelajaran Fiqh Kelas Viii Di
Journal of Education Science, 1(1), Madrasah Tsanawiyah Al-Jauharen
1-8. Kota Jambi. Skripsi. Prodi
Sardi, A., Haryanto, A., & Weda, S. Pendidikan Agama Islam Fakultas
(2017). The Distinct types of diction Tarbiyah Dan Keguruan Universitas
used by the efl teachers in the Islam Negeri Sulthan Thaha
classroom interaction. International Saifuddin Jambi.
Journal Of Science and Research
(IJSR), 6(3), 1061-1066.

104

You might also like